-
Cara Mengatasi KeraguanMenara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2024 | Oktober
-
-
10. Apa yang mungkin kita pikirkan tentang keputusan kita di masa lalu?
10 Kadang, seseorang mungkin memikirkan kembali keputusannya di masa lalu dan ragu apakah keputusan itu sudah benar. Mungkin, dia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan yang bagus atau bisnis yang menguntungkan untuk bisa melayani Yehuwa lebih sepenuhnya. Tapi setelah bertahun-tahun, dia mungkin melihat orang-orang yang dia kenal sudah menjadi kaya dan hidup nyaman karena membuat keputusan yang berbeda. Dia pun berpikir, ’Apakah keputusan saya untuk membuat pengorbanan bagi Yehuwa adalah keputusan yang terbaik? Atau, apakah saya seharusnya membuat keputusan lain supaya hidup saya lebih nyaman?’
11. Mengapa penulis Mazmur 73 kecil hati?
11 Kalau Saudara pernah berpikir seperti itu, perhatikan pengalaman dari penulis Mazmur 73. Dia melihat bahwa orang-orang lain sepertinya sejahtera, sehat, dan tidak pernah susah. (Mz. 73:3-5, 12) Dia pun kecil hati karena merasa bahwa upayanya untuk melayani Yehuwa selama ini sia-sia. Dia ”menderita sepanjang hari” karena terus memikirkan hal itu. (Mz. 73:13, 14) Bagaimana dia mengatasi perasaan negatifnya?
12. Menurut Mazmur 73:16-18, bagaimana penulis mazmur itu mengatasi perasaan negatifnya?
12 Baca Mazmur 73:16-18. Penulis mazmur itu masuk ke tempat suci Yehuwa. Di sana, suasananya penuh damai, dan dia bisa berpikir dengan lebih jernih. Dia sadar bahwa meskipun beberapa orang hidup nyaman, mereka tidak punya harapan di masa depan. Dia pun merasa tenang dan yakin bahwa mengejar hal-hal rohani memang keputusan yang terbaik. Hasilnya, dia bertekad untuk terus melayani Yehuwa.—Mz. 73:23-28.
13. Kalau kita meragukan keputusan kita di masa lalu, apa yang bisa kita lakukan? (Lihat juga gambar.)
13 Dengan bantuan Firman Allah, Saudara juga bisa merasa tenang. Coba renungkan betapa bernilainya hal-hal yang Saudara miliki, termasuk harta di surga. Lalu, bandingkan itu dengan apa yang dimiliki orang lain. Mereka tidak punya harapan di masa depan dan hanya bisa menikmati apa yang ditawarkan dunia ini. Karena itulah mereka mengejar karier dan kehidupan yang nyaman sekarang. Bagaimana dengan Saudara? Yehuwa sudah berjanji untuk memberi Saudara berkat yang limpah, jauh melebihi apa yang bisa Saudara bayangkan. (Mz. 145:16) Selain itu, coba pikirkan: Apakah Saudara tahu pasti seperti apa jadinya kehidupan Saudara kalau dulu Saudara membuat keputusan yang berbeda? Tidak. Tapi yang pasti, kalau Saudara membuat keputusan berdasarkan kasih kepada Allah dan sesama, Saudara akan benar-benar bahagia. Saudara tidak kehilangan apa pun!
Bayangkan berkat-berkat yang Yehuwa janjikan di masa depan (Lihat paragraf 13)d
-
-
Cara Mengatasi KeraguanMenara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2024 | Oktober
-
-
11. Mengapa penulis Mazmur 73 kecil hati?
11 Kalau Saudara pernah berpikir seperti itu, perhatikan pengalaman dari penulis Mazmur 73. Dia melihat bahwa orang-orang lain sepertinya sejahtera, sehat, dan tidak pernah susah. (Mz. 73:3-5, 12) Dia pun kecil hati karena merasa bahwa upayanya untuk melayani Yehuwa selama ini sia-sia. Dia ”menderita sepanjang hari” karena terus memikirkan hal itu. (Mz. 73:13, 14) Bagaimana dia mengatasi perasaan negatifnya?
12. Menurut Mazmur 73:16-18, bagaimana penulis mazmur itu mengatasi perasaan negatifnya?
12 Baca Mazmur 73:16-18. Penulis mazmur itu masuk ke tempat suci Yehuwa. Di sana, suasananya penuh damai, dan dia bisa berpikir dengan lebih jernih. Dia sadar bahwa meskipun beberapa orang hidup nyaman, mereka tidak punya harapan di masa depan. Dia pun merasa tenang dan yakin bahwa mengejar hal-hal rohani memang keputusan yang terbaik. Hasilnya, dia bertekad untuk terus melayani Yehuwa.—Mz. 73:23-28.
-