-
Kehidupan Keluarga—Caranya agar Dapat SuksesKebahagiaan—Cara Memperolehnya
-
-
Ketika ditanyakan tentang perceraian atas berbagai alasan, Yesus berkata:
”Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: ’Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,’ . . . Karena itu, apa yang telah dipersatukan [ditaruh di bawah satu kuk oleh] Allah, tidak boleh diceraikan manusia. . . . Karena ketegaran hatimu [orang Ibrani] Musa [dalam hukum Allah] mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.”—Matius 19:3-9.
-
-
Kehidupan Keluarga—Caranya agar Dapat SuksesKebahagiaan—Cara Memperolehnya
-
-
Alkitab menganjurkan pandangan apa tentang perceraian? (12, 13)
12 Demikian pula dengan pernyataan Yesus tentang perceraian. Jika perceraian mudah diperoleh, perceraian akan terus meningkat. Telah terbukti dewasa ini. Tetapi Allah memandang perkawinan sebagai sesuatu yang permanen. Memang, Yesus mengatakan bahwa jika teman hidup bersalah karena ’gendak’ (Yunani, porneia, artinya imoralitas seks yang keji), sehingga menjadi ”satu daging” dengan orang lain, pihak yang tidak bersalah boleh menceraikannya dan kawin lagi. Tetapi, jika tidak ada kesalahan sedemikian, dalam pandangan Pencipta pasangan yang kawin dipersatukan untuk seterusnya.
-