PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Pertanyaan Pembaca
    Menara Pengawal—2000 | 15 Desember
    • Perceraian dapat membahayakan hak-haknya. Oleh karena itu, ia mungkin mengambil langkah-langkah untuk dibawakan dengan sepatutnya di hadapan pihak berwenang guna melindungi haknya untuk berada bersama anak-anaknya dan untuk memastikan agar suaminya diwajibkan menyokong keluarga yang ia telantarkan. Di beberapa negeri, seorang wanita yang memperkarakan suatu gugatan cerai dapat menandatangani dokumen hukum yang menetapkan hak perwalian anak serta dukungan finansial, tanpa menyetujui gugatan cerai suaminya. Di negeri-negeri lain, kata-kata dari dokumen itu mengindikasikan bahwa ia setuju dengan perceraian itu; sehingga, jika suaminya bersalah karena perzinaan, penandatanganan dokumen-dokumen ini memaksudkan bahwa ia menolak suaminya.

  • Pertanyaan Pembaca
    Menara Pengawal—2000 | 15 Desember
    • Jika suami yang amoral itu menginginkan perceraian, sang istri tetap dapat mengampuninya, berharap agar sang suami kembali kepadanya. Sang istri bebas memutuskan, berdasarkan hati nurani dan situasinya, apakah ia akan memperkarakan gugatan cerai sang suami. Di beberapa negeri, seorang wanita yang memperkarakan suatu gugatan cerai dapat menandatangani dokumen-dokumen yang menetapkan hak perwalian anak-anak dan dukungan finansial tanpa mengindikasikan bahwa ia setuju dengan perceraian itu; penandatanganan surat-surat demikian tidak dengan sendirinya mengindikasikan bahwa ia menolak sang suami. Akan tetapi, di negeri-negeri lain, seorang istri yang memperkarakan suatu gugatan cerai bisa saja diminta untuk menandatangani dokumen-dokumen yang mengindikasikan bahwa ia setuju dengan perceraian itu; penandatanganan surat-surat cerai demikian berarti menyatakan bahwa ia menolak suaminya, yang dalam hal ini bersalah.

      Untuk menghindari kemungkinan kesalahpahaman, adalah bijaksana bagi sang istri untuk menyampaikan kepada wakil-wakil sidang sepucuk surat yang menjabarkan langkah-langkah yang sedang diambil dan sikap-sikap yang mendasarinya. Ia dapat menyatakan bahwa ia telah mengatakan kepada suaminya tentang kerelaannya untuk mengampuni sang suami dan untuk menjadi istrinya. Ini mengartikan bahwa perceraian itu bukanlah keinginannya; alih-alih menolak sang suami, ia tetap siap untuk mengampuninya. Dengan demikian, setelah membuat jelas bahwa ia rela mengampuni dan bersedia untuk tetap berada dalam ikatan perkawinan, penandatanganan surat-surat yang berisi soal-soal persetujuan finansial serta hak perwalian anak tidak akan mengindikasikan bahwa ia menolak suaminya.a

  • Pertanyaan Pembaca
    Menara Pengawal—2000 | 15 Desember
    • a Prosedur dan surat-surat hukum di satu tempat tidak sama dengan di tempat lain. Pernyataan-pernyataan seputar perceraian yang ditetapkan dalam dokumen-dokumen hukum harus dipelajari dengan cermat sebelum ditandatangani. Jika pihak yang tidak bersalah menandatangani surat-surat yang mengindikasikan bahwa ia tidak berkeberatan terhadap suatu perceraian, ini sama dengan menolak untuk berada dalam ikatan perkawinan dengan pihak yang bersalah.—Matius 5:37.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan