SEKITAR sebulan setelah Trujillo dibunuh pada tahun 1961, saya dibaptis saat sedang kuliah hukum. Ayah ingin saya kerja dalam bidang hukum, tapi saya tahu kalau pendidikan dari Allah itu lebih tinggi. Jadi, walaupun ditekan Ayah, saya tetap keluar dari universitas. Tak lama setelah itu, saya menjadi perintis istimewa.

Salah satu tempat tugas saya adalah La Vega, yang sudah lama dikenal sebagai kota orang Katolik. Selama di sana, tak seorang pun menerima kebenaran. Ketika saya memberikan khotbah umum, satu-satunya yang hadir adalah rekan perintis saya. Tapi, saya dikuatkan Yehuwa melalui pelajaran pribadi, kebaktian-kebaktian, dan doa yang sungguh-sungguh. Dalam doa, saya bertanya kepada Yehuwa apakah akan pernah ada sidang di La Vega. Saya senang memberitahukan bahwa sekarang di sana ada 6 Balai Kerajaan, 14 sidang, dan lebih dari 800 penyiar.

German bercerita, ”Tahun 1962, sepasang perintis istimewa datang ke kota kami. Banyak yang bilang kalau mereka menyesatkan orang-orang dengan ’ajaran Setan’. Walaupun begitu, waktu pasangan ini datang ke rumah keluarga Piña, mereka disuruh masuk. Keluarga Piña itu keluarga besar. Mereka terkesan dengan kebaikan dan keramahan pasangan ini, jadi mereka mendengarkan baik-baik apa yang pasangan ini katakan. Setelah itu, keluarga Piña dan tiga kakak saya mulai belajar.”

German melanjutkan, ”Suatu kali, waktu pasangan ini datang ke rumah keluarga Piña, Ibu diajak ke sana. Mereka baca ayat-ayat Alkitab tentang harapan hidup kekal di bumi. Lalu Ibu tanya, ’Kalau begitu, kenapa gereja saya bilang kalau kita akan ke surga?’ Setelah dijelaskan dari Alkitab tentang kebangkitan di bumi, Ibu pun mau terima hal itu dan mulai cerita ke orang-orang tentang apa yang ia pelajari.