-
Sesuatu yang Lebih Baik Daripada ObatSedarlah!—2009 | Mei
-
-
Sesuatu yang Lebih Baik Daripada Obat
SEWAKTU Lina, yang disebutkan dalam artikel pertama, berusia 32 tahun, ia ”dihantui perasaan bersalah, gagal, dan ingin mati”, yang terutama disebabkan oleh problem obat-obatan. ”Sebagai istri dan ibu, saya ingin menjadi orang baik,” tulisnya, ”tetapi segala sesuatu dalam kehidupan saya di dunia ini begitu menyedihkan dan mengenaskan sehingga tampaknya tidak ada gunanya menjadi orang baik. Dan, saya sudah berulang kali mencoba, namun selalu gagal.”
Belakangan, Lina mulai belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Tak lama kemudian, kebenaran Alkitab menghasilkan kedamaian dan kelegaan batin dalam dirinya, yang ia gambarkan sebagai ”perasaan paling menakjubkan yang pernah saya alami”. Pemahaman tentang prinsip-prinsip Alkitab dan harapan yang menakjubkan akan masa depan telah memotivasi dia untuk membersihkan kehidupannya dan menaklukkan kecanduan itu.
-
-
Sesuatu yang Lebih Baik Daripada ObatSedarlah!—2009 | Mei
-
-
Misalnya, 2 Korintus 7:1 menasihati kita agar ”membersihkan diri dari setiap pencemaran daging dan roh”. Lina mencamkan ayat Alkitab ini dalam hatinya, dan hal itu membantu dia menghentikan kebiasaan yang cemar. Demikian juga dengan Mira, yang juga disebut dalam artikel pertama seri ini. Mungkin Anda masih ingat bagaimana dia menjadi kecanduan obat yang diresepkan untuk sakit kepalanya. Bagaimana Mira mengatasi problemnya? Ia membahas hal itu secara terus terang dengan dokternya, yang kemudian membantu dia mendapatkan perawatan medis lainnya.a Selain itu, ia memanfaatkan pembinaan rohani yang disediakan oleh sidang jemaat Kristen.
Baik Lina maupun Mira juga mencari bantuan melalui doa. Filipi 4:6, 7 mengatakan, ”Jangan khawatir akan apa pun, tetapi dalam segala sesuatu nyatakanlah permintaanmu kepada Allah melalui doa dan permohonan yang disertai ucapan syukur; dan kedamaian dari Allah, yang lebih unggul daripada segala akal, akan menjaga hatimu dan kekuatan mentalmu.” Seorang hamba Allah dari zaman dahulu yang mengalami kedamaian batin seperti itu menulis bahwa sewaktu ’pikiran yang menggelisahkan bertambah banyak’, kata-kata Allah yang menenteramkan membuat dia tenang, terhibur, dan mendapatkan sukacita dalam batin. (Mazmur 94:19)
-
-
Sesuatu yang Lebih Baik Daripada ObatSedarlah!—2009 | Mei
-
-
Namun adakalanya, akibat problem obat-obatan seseorang bisa merasa dirinya sama sekali tidak berguna. Juwita, seorang Kristen yang telah kecanduan obat-obat resep selama bertahun-tahun, menulis, ”Kecanduan membuat seseorang begitu terpuruk secara rohani dan dipenuhi perasaan benci terhadap diri sendiri sehingga sulit, bahkan nyaris mustahil, baginya untuk berpaling kepada Yehuwa guna meminta bantuan.” Dalam situasi seperti itu, sangat penting untuk mendapatkan bantuan dari orang Kristen yang matang. Bantuan yang pengasih dan sabar, serta doa mereka yang disertai iman dapat ”menyembuhkan orang yang tidak sehat”. (Yakobus 5:15) Tentu saja, jika yang kecanduan itu adalah seorang anak kecil, orang tuanya harus menaruh minat yang sungguh-sungguh akan pemulihannya—secara rohani dan medis—agar anak itu tidak kecanduan lagi.
Juwita masuk ke pusat rehabilitasi, mengatasi kebiasaan buruknya, dan sejak itu ia bebas dari ketergantungan. ”Saya bersandar kepada Yehuwa untuk melewati semua masa yang sulit itu,” tulisnya. ”Sekarang, saya merasa tenang, dan kepribadian saya yang ceria pulih kembali.”
-
-
Sesuatu yang Lebih Baik Daripada ObatSedarlah!—2009 | Mei
-
-
a Tidak semua keadaan sama dengan yang dialami Mira. Misalnya, ada orang yang mungkin menderita karena penyakitnya hanya bisa diringankan melalui obat-obatan yang keras di bawah pengawasan dokter, namun obat-obatan itu berpotensi untuk menimbulkan ketagihan. Pasien seperti itu bukanlah mencari kesenangan, juga bukan ketagihan obat-obatan.—Lihat Amsal 31:6.
-
-
Sesuatu yang Lebih Baik Daripada ObatSedarlah!—2009 | Mei
-
-
Perhatikan contoh Valerie, yang mengalami pelecehan semasa kanak-kanak. Ia menjadi kecanduan terhadap sedikit-dikitnya 12 macam obat resep. Namun, ia berhasil mengatasi kecanduannya dan menikmati kehidupan yang relatif normal. Apa rahasianya?
Ketimbang menonton TV dan membaca novel-novel yang bernada amoral, Valerie menetapkan kebiasaan yang baik untuk mempelajari Alkitab dan menyisihkan waktu untuk membaca alat bantu pelajaran Alkitab yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa, termasuk majalah ini. Selain itu, ia berkanjang dalam doa memohon kekuatan, memanfaatkan dukungan sidang jemaat Kristen, dan tetap sibuk dengan berbagai kegiatan yang sehat termasuk membagikan berita Alkitab yang menghibur kepada orang-orang lain. Selain itu, ia membuat perubahan besar dalam diet makanannya, tidak lagi mengonsumsi makanan yang kurang bergizi, atau junk food. Hasilnya, kesehatannya pulih sehingga dokternya terheran-heran. Kini, ia sudah bertahun-tahun bebas dari obat-obatan.b
[Catatan Kaki]
b Jika Anda menggunakan obat resep karena depresi klinis, gangguan bipolar, atau kondisi mental tertentu, situasi Anda tentulah tidak sama seperti Valerie. Jadi, jangan buat perubahan sebelum berkonsultasi dengan dokter Anda.
-