PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w90 15/7 hlm. 6
  • Karena Ia Berdoa

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Karena Ia Berdoa
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
  • Bahan Terkait
  • Mengapa Kita Hendaknya Berdoa dengan Tiada Henti?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2003
  • 5 Pentingkah Tempat dan Waktunya?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2010
  • Mengangkat Tangan-Tangan yang Loyal dalam Doa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1999
  • Yesus Mengajar Kita Berdoa
    Belajarlah dari sang Guru Agung
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
w90 15/7 hlm. 6

Karena Ia Berdoa

DI 1 Tesalonika 5:17, 18, rasul Paulus mengatakan, ”Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Tetapi, pernahkah saudara kadang-kadang enggan mengucapkan syukur pada waktu makan di tempat umum, misalnya di sebuah restoran? Mengingat kata-kata Yesus mengenai doa untuk pamer, dapat dimengerti jika seseorang ingin menghindari perhatian yang berlebihan atas dirinya. (Matius 6:5, 6) Meskipun demikian, doa yang dilakukan dengan bijaksana bisa mendatangkan manfaat.

Inilah pengalaman seorang rohaniwan muda yang melayani di rumah Betel di Brooklyn, kantor pusat sedunia dari Saksi-Saksi Yehuwa. Ia sedang makan pagi di sebuah restoran, dan bermaksud pergi ke sidang jemaat setempat untuk bertemu dengan kelompok yang akan ambil bagian dalam kegiatan pengabaran Kerajaan. Setelah makan paginya dihidangkan, ia berdoa dengan cara yang biasa ia lakukan. Pada waktu membuka mata, ia melihat seorang pramuria sedang berdiri dan memperhatikan dia.

”Anda baru saja berdoa, bukan?” ia bertanya. Pada waktu ia mengiakan, wanita itu berkata, ”Anda pasti Saksi Yehuwa. Orang-tua saya juga. Saya tidak mengikuti agama mereka, namun saya tahu seharusnya saya berbuat begitu. Mungkin sebaiknya saya berlangganan Menara Pengawal dan Sedarlah! Dapatkah saya memperolehnya dari anda?”

”Saya hampir keselak,” kata saudara muda itu sambil mengingat kembali. Sekalipun demikian, ia berhasil menempatkan dua langganan dan dua majalah terbaru dan mengatur untuk kunjungan kembali—semuanya itu karena ia berdoa.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan