PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Gunung​—Mengapa Kita Membutuhkannya
    Sedarlah!—2005 | 22 Maret
    • Gunung​—Mengapa Kita Membutuhkannya

      ”Dakilah gunung dan belajarlah darinya. Kedamaian alam akan meresap ke dalam sanubari seraya sinar mentari menerpa pepohonan. Angin akan meniupkan kesegarannya, dan badai kekuatannya, sedangkan kekhawatiran akan luruh laksana daun-daun musim gugur.”​—JOHN MUIR, PENULIS DAN PENCINTA ALAM DARI AMERIKA.

      SEBAGAIMANA disadari oleh John Muir lebih dari seabad yang lalu, gunung dapat menggugah perasaan kita. Kemegahannya mengesankan kita, satwa liarnya memukau kita, dan kedamaiannya menenangkan kita. Jutaan orang mengunjungi gunung setiap tahun untuk menikmati pemandangannya dan membangun semangat mereka. ”Gunung telah menjadi sumber kekaguman dan inspirasi bagi peradaban manusia sejak masa lampau,” kata Klaus Toepfer, direktur pelaksana Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

      Tetapi, gunung tidak bebas dari masalah. Sejak dahulu, letaknya yang terpencil membuatnya sangat terlindung dari eksploitasi manusia secara berlebihan. Namun, sekarang ini gunung sedang terancam. ”Sebagian dari kawasan liar yang tersisa ini sedang lenyap dengan cepat akibat pertanian, perkembangan infrastruktur, dan hal-hal lain yang lambat laun menunjukkan dampaknya,” jelas pernyataan pers PBB belum lama ini.

      Kawasan gunung meliputi sebagian besar permukaan bumi. Setengah jumlah penduduk dunia bergantung pada kekayaan alamnya. Dan, gunung juga merupakan tempat tinggal jutaan orang. Gunung bukan cuma latar belakang yang memesona dari panorama padang rumput yang sentosa. Mari kita perhatikan beberapa sumbangsih gunung bagi kesejahteraan manusia.

      Mengapa Gunung Penting

      ◼ PENYIMPANAN AIR. Gunung merupakan sumber bagi sungai-sungai terbesar kita dan juga sumber air bagi kebanyakan waduk kita. Di Amerika Utara, hampir semua air di Sungai Colorado dan Sungai Rio Grande yang berarus deras bersumber dari Pegunungan Rocky. Kira-kira setengah penduduk dunia tinggal di Asia sebelah selatan dan sebelah timur. Dan, kebanyakan dari mereka bergantung pada hujan yang menyirami barisan gunung yang sangat besar di kawasan Himalaya-Karakoram-Pamirs-Tibet.

      ”Gunung, menara air dunia, sangat penting bagi semua kehidupan di bumi dan bagi kesejahteraan manusia di mana-mana,” jelas Toepfer, dan menambahkan, ”Apa yang terjadi di puncak gunung yang tertinggi mempengaruhi kehidupan di dataran rendah, di perairan tawar dan bahkan di laut.” Di banyak negeri, gunung menyimpan salju musim dingin, perlahan-lahan melepaskan kelembapannya yang sangat penting selama musim semi serta musim panas. Di daerah-daerah kering dunia, irigasi sering kali bergantung pada air dari salju yang mencair di gunung yang jauh. Banyak gunung memiliki lereng berhutan yang menyerap hujan seperti spons sehingga air itu mengalir turun ke sungai dengan perlahan dan tidak mengakibatkan banjir besar.

      ◼ HABITAT SATWA LIAR DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI. Karena kawasan pegunungan sangat terpencil dan potensi pertaniannya pun terbatas, kawasan ini tidak banyak diusik oleh manusia. Alhasil, gunung menjadi tempat suaka bagi fauna dan flora yang mungkin telah punah di dataran rendah. Misalnya, Taman Nasional Kinabalu di Malaysia, sebuah daerah pegunungan yang lebih kecil daripada New York City, dihuni oleh 4.500 spesies tanaman​—lebih dari seperempat jumlah spesies tanaman yang terdapat di seluruh Amerika Serikat. Panda raksasa dari Cina, burung kondor dari Andes, macan tutul salju dari Asia tengah, dan tak terhitung banyaknya spesies lain yang terancam punah semuanya bergantung pada habitat gunung.

      Menurut majalah National Geographic, beberapa ekolog telah memperhitungkan bahwa ”lebih dari sepertiga tumbuhan darat dan binatang vertebrata yang dikenal hanya terdapat di kurang dari 2 persen wilayah planet ini”. Sejumlah besar spesies bergerombol di kawasan yang subur dan tidak terjamah manusia yang para ilmuwan sebut titik genting (hot spot) biologi. Titik genting ini​—banyak di antaranya adalah daerah pegunungan​—memiliki keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi kita semua. Beberapa dari tanaman pangan yang paling penting di dunia berasal dari tanaman liar yang masih tumbuh di gunung​—jagung di dataran tinggi Meksiko, kentang serta tomat di Pegunungan Andes di Peru, serta gandum di Kaukasus, dan masih banyak lagi.

      ◼ REKREASI DAN KEINDAHAN. Gunung juga melestarikan keindahan alam. Gunung memiliki air terjun yang mengesankan, danau yang indah, dan banyak pemandangan yang paling spektakuler di dunia. Tidak heran, sepertiga dari semua daerah dunia yang terlindung terletak di kawasan pegunungan. Dan, daerah-daerah itu telah menjadi tujuan favorit para pelancong.

      Bahkan taman nasional yang terpencil didatangi jutaan pengunjung dari segala penjuru dunia. Orang melanglang buana ke Taman Nasional Denali di Alaska untuk melihat Gunung McKinley, gunung tertinggi di Amerika Utara. Banyak orang mengunjungi Lembah Celah untuk mengagumi Gunung Kilimanjaro dan Gunung Meru yang menawan atau untuk mengamati kawanan binatang liar yang tinggal di antara dua puncak yang megah ini. Banyak masyarakat gunung mendapatkan manfaat dari arus wisatawan, meskipun turisme yang tidak terkendali mengancam ekosistem yang ringkih ini.

      Pengetahuan Orang Gunung

      Selama berabad-abad, orang-orang yang tinggal di gunung telah belajar cara bertahan di lingkungan yang keras. Mereka membuat lereng gunung menjadi teras-teras pertanian yang masih produktif selama dua milenium. Mereka telah menjinakkan binatang lokal, seperti llama dan yak, yang dapat bertahan menghadapi kehidupan keras di tempat tinggi. Dan, pengetahuan tradisional yang dikumpulkan penduduk gunung boleh jadi sangat berharga untuk melindungi gunung yang kita semua andalkan.

      ”Penduduk pribumi adalah satu-satunya penjaga dari habitat yang sangat luas dan hampir tak terjamah yang ada di bagian-bagian terpencil di setiap benua,” jelas Alan Thein Durning dari Lembaga Pengamat Dunia. ”Mereka memiliki sekumpulan pengetahuan ekologi . . . yang menyaingi perpustakaan sains modern.” Gudang pengetahuan ini perlu dilindungi sama seperti aset gunung lainnya.

      Program Lingkungan Hidup PBB mensponsori Tahun Gunung Internasional 2002. Untuk menandaskan kebergantungan manusia kepada gunung, penyelenggaranya menciptakan istilah ”Kita Semua Orang Gunung”. Tujuan mereka adalah meningkatkan kesadaran akan masalah yang dihadapi gunung dan mencari jalan keluar untuk melindunginya.

      Kepedulian ini benar-benar beralasan. ”Sudah terlalu sering, gunung dipandang sebagai sumber daya alam yang limpah, namun sedikit sekali perhatian diberikan kepada kesengsaraan penghuninya serta kesinambungan ekosistemnya,” kata seorang pembicara utama pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gunung Sedunia 2002, yang diorganisasi di Bishkek, ibu kota Kirghizistan.

      Apa saja beberapa masalah yang dihadapi gunung dan para penghuninya? Bagaimana masalah itu mempengaruhi kita semua?

  • Gunung​—Sedang Terancam
    Sedarlah!—2005 | 22 Maret
    • Gunung​—Sedang Terancam

      ”Setiap orang berkepentingan untuk memastikan bahwa kawasan pegunungan dunia terus menyediakan kekayaan alamnya bagi generasi mendatang.”​—KOFI ANNAN, SEKRETARIS JENDERAL PBB.

      KEMEGAHAN, kestabilan, dan kekuatan tebersit di benak sewaktu kita berpikir tentang gunung. Apa yang dapat mengancam raksasa alam ini? Ada yang mungkin sulit untuk percaya bahwa gunung bisa terancam bahaya. Namun, itulah kenyataannya. Para ahli konservasi menyebutkan beberapa masalah spesifik yang menggerogoti ekosistem gunung. Semua masalah itu serius dan memburuk. Perhatikan beberapa masalah yang mengancam gunung.

      ◼ PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN. Sekitar 25 persen kawasan pegunungan dunia terancam oleh proyek pembangunan jalan, pertambangan, jalur pipa, bendungan, dan lain-lainnya yang direncanakan untuk 30 tahun ke depan. Pembangunan jalan dapat menyebabkan erosi pada lereng-lereng terjal, dan jalan-jalan itu memudahkan para penebang masuk ke hutan dan melakukan lebih banyak kerusakan. Penambangan mengeruk sekitar sepuluh triliun ton bijih setiap tahun, kebanyakan berasal dari gunung, dan menghasilkan limbah dalam jumlah yang bahkan lebih besar lagi.a

      ◼ PEMANASAN GLOBAL. ”Sembilan tahun terhangat sepanjang sejarah telah terjadi sejak tahun 1990,” kata Lembaga Pengamat Dunia. Dan, habitat gunung khususnya mengalami dampaknya. Gletser mencair, dan salju di puncak gunung menyusut​—suatu proses yang, menurut beberapa ilmuwan, akan mempengaruhi cadangan air dan mengakibatkan tanah longsor yang parah. Banyak danau gletser di Pegunungan Himalaya sekarang nyaris merobohkan perintang alami mereka dan menyebabkan banjir besar, suatu fenomena yang sudah terjadi berulang kali dalam beberapa dekade terakhir ini.

      ◼ PERTANIAN UNTUK KONSUMSI SENDIRI. Ledakan penduduk memaksa orang berladang di daerah-daerah yang tidak produktif. Menurut suatu penelitian, hampir setengah kawasan pegunungan Afrika kini digunakan untuk bercocok tanam atau untuk beternak​—10 persen untuk berladang dan 34 persen untuk merumput. Sering kali, pertanian ini hanya meraup keuntungan kecil, karena tanah tinggi ini tidak ideal untuk bercocok tanam.b Dan, karena terlalu banyak ternak yang merumput, tumbuh-tumbuhan yang ringkih pun lenyap. Suatu penelitian baru-baru ini memperlihatkan bahwa hanya 3 persen dari semua lahan di gunung yang cocok untuk pertanian ramah lingkungan.

      ◼ PEPERANGAN. Melonjaknya perang sipil belum lama ini telah merusak banyak lingkungan gunung. Para pemberontak menggunakan tempat-tempat persembunyian di gunung sebagai markas operasi mereka. Sebuah laporan PBB memperhitungkan bahwa 67 persen kawasan pegunungan Afrika telah terimbas ”konflik manusia yang bengis”. Selain itu, beberapa daerah pegunungan telah menjadi pusat produksi narkotik, yang sering kali menimbulkan konflik bersenjata dan perusakan lingkungan hidup.

      Apakah Dibutuhkan Lebih Banyak Tindakan?

      Konsekuensi ulah manusia dalam merusak gunung sudah terasa. Banjir, tanah longsor, dan kekurangan air hanyalah beberapa petunjuk bahwa ada yang tidak beres. Masalah itu sudah mulai dilirik pemerintah. Hutan ditanami kembali, dan penebangan kayu dilarangkan di beberapa daerah. Taman-taman nasional telah didirikan untuk melindungi pemandangan yang paling spektakuler dan habitat satwa liar yang paling terancam punah.

      Namun, bahkan daerah-daerah yang dilindungi pun menderita tekanan lingkungan. (Lihat kotak ”Beberapa Benteng Alam”.) Meningkatnya kecepatan kepunahan spesies menunjukkan bahwa dalam perang untuk melindungi benteng-benteng gunung ini, kita bukan di pihak yang menang. Para pakar mengetahui problem-problem ini, tetapi tindakan berskala besar untuk melestarikan alam liar yang tidak terusik tak kunjung terwujud. ”Saya berbesar hati karena pengetahuan ilmiah kita,” kata biolog terkemuka E. O. Wilson, ”tetapi kecil hati karena perusakan habitat utama yang memiliki keanekaragaman hayati.”

      Apakah hilangnya keanekaragaman hayati memang benar-benar perlu diperhatikan? Menurut banyak biolog, umat manusia mendapat banyak manfaat dari konservasi keanekaragaman hayati bumi. Sebagai contoh, mereka menyebut tanaman tapak dara dari dataran tinggi Madagaskar, sebuah daerah yang sarat dengan keanekaragaman hayati. Tanaman ini digunakan untuk menghasilkan obat penting dalam memerangi leukemia. Selain itu, selama puluhan tahun, pohon kina, tanaman asli dari Pegunungan Andes, telah menjadi sumber kina dan obat-obat malaria lainnya. Banyak tanaman lain yang tumbuh di kawasan pegunungan telah membantu menyelamatkan kehidupan jutaan orang. Memang, beberapa tanaman gunung ini telah berhasil ditanam di luar daerah pegunungan. Namun, yang dikhawatirkan adalah bahwa dalam perusakan besar-besaran terhadap tumbuh-tumbuhan gunung, manusia mungkin tanpa sengaja melenyapkan sumber-sumber yang belum ditemukan yang memiliki potensi medis dan nilai gizi.

      Dapatkah kekuatan yang bersifat merusak ini dibendung? Dapatkah kerusakannya diperbaiki? Apakah gunung-gunung akan terus menjadi benteng keindahan dan keanekaragaman hayati?

      [Catatan Kaki]

      a Untuk memproduksi satu cincin emas saja, limbah yang dihasilkan rata-rata tiga ton.

      b Di pihak lain, selama berabad-abad penduduk asli gunung telah belajar berladang di daerah pegunungan tanpa merusak lingkungan.

      [Kotak/Gambar di hlm. 7]

      Fauna Gunung

      Singa gunung, yang juga dikenal sebagai puma, terutama ditemukan di gunung, sesuai dengan namanya​—khususnya Pegunungan Rocky dan Pegunungan Andes. Seperti banyak pemangsa besar lainnya, singa gunung berangsur-angsur pindah ke daerah yang lebih sulit dijangkau karena ancaman dari manusia.

      Panda merah hanya hidup di barisan gunung Himalaya (bahkan di lereng-lereng yang lebih rendah dari Gunung Everest). Namun, meskipun habitatnya terpencil, panda merah masih harus bergulat untuk hidup karena perusakan hutan bambu, sumber makanan mereka.

      [Keterangan]

      Cortesía del Zoo de la Casa de Campo, Madrid

      Beruang cokelat pernah berkeliaran di sebagian besar Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Di Eropa, binatang itu kini hanya terdapat di beberapa daerah pegunungan terpencil, meskipun mereka lebih banyak terdapat di Pegunungan Rocky bagian Kanada, Alaska, dan Siberia. Jumlahnya di Amerika Serikat telah berkurang 99 persen pada abad yang lalu.

      Elang emas adalah penguasa angkasa pegunungan di sebagian besar kawasan Belahan Bumi Utara. Sayangnya, di Eropa, jumlahnya menyusut hingga kurang dari 5.000 pasang gara-gara statusnya dulu sebagai ’burung yang dibenci dan ditindas’.

      ’Keberadaan panda raksasa sangat bergantung pada tiga hal penting,’ kata pencinta alam asal Cina Tang Xiyang. Itu adalah ”gunung yang tinggi serta lembah yang curam, hutan bambu yang lebat, dan sungai yang mengalir”. Menurut sebuah perkiraan, kurang dari 1.600 panda masih bertahan hidup di alam bebas.

      [Kotak/Gambar di hlm. 8, 9]

      Beberapa Benteng Alam

      Taman Nasional Yosemite (Kalifornia, AS) didirikan pada tahun 1890, berkat jerih payah yang tak kenal lelah dari pencinta alam John Muir. Pemandangannya yang mengesankan menarik empat juta pengunjung setiap tahun. Namun, para pengelola taman ini berjuang untuk mencapai keseimbangan antara melindungi alam liar dan menyediakan fasilitas bagi para pencinta alam.

      Taman Nasional Podocarpus (Ekuador) melestarikan kawasan hutan pegunungan Andes yang memiliki banyak sekali variasi fauna dan flora​—lebih dari 600 jenis burung dan 4.000 spesies tanaman. Kina, obat yang telah menyelamatkan begitu banyak nyawa manusia, ditemukan di daerah ini. Seperti banyak taman lain, taman ini diusik oleh penebangan yang tak terkendali dan pemburuan gelap.

      Gunung Kilimanjaro (Tanzania) adalah salah satu gunung berapi terbesar di dunia dan gunung tertinggi di Afrika. Gajah merumput di lereng-lereng yang lebih rendah, sedangkan tumbuh-tumbuhan unik, seperti lobelia raksasa dan groundsel raksasa, menghuni zona alpen. Pemburuan gelap, penggundulan hutan, dan ternak yang merumput menjadi ancaman utamanya.

      Taman Nasional Teide (Kepulauan Canary) melindungi flora unik yang menghidupkan pemandangan vulkanis yang suram ini. Pulau gunung berapi hampir selalu memiliki ekosistem yang ringkih, rentan terhadap spesies yang diimpor.

      Taman Nasional Pyrenees dan Taman Nasional Ordesa (Prancis dan Spanyol) melestarikan pemandangan gunung yang luar biasa serta flora dan faunanya. Seperti barisan gunung lain di Eropa, Pegunungan Pyrenees terimbas oleh menjamurnya tempat bermain ski dan tempat wisata lain di lereng-lerengnya. Ditinggalkannya pertanian tradisional juga berdampak buruk atas lingkungan.

      Taman Nasional Sǒraksan adalah taman terpopuler di Korea. Puncak granitnya yang spektakuler dan lereng-lerengnya yang berhutan teristimewa sangat indah selama musim gugur. Namun, akibat kepopulerannya, pada akhir pekan, beberapa jalan setapaknya sepadat trotoar di kota.

      [Kotak/Gambar di hlm. 10]

      Flora Gunung

      Tower of jewels. Selama beberapa minggu pada musim semi, bunga yang luar biasa ini tumbuh setinggi manusia. Ia dapat ditemukan pada ketinggian sekitar 1.800 meter dan hanya di dua puncak gunung berapi di Kepulauan Canary. Banyak spesies bunga gunung hanya ada di tempat-tempat tertentu saja.

      Rumput duri carline tumbuh di Pegunungan Alpen dan Pegunungan Pyrenees. Penampilan mereka yang cerah memperindah padang rumput yang tinggi pada akhir musim panas, dan bunga-bunganya juga menyajikan jamuan limpah bagi serangga.

      Iris Inggris. Hibrida bunga liar yang menarik ini dibudidayakan sebagai tanaman kebun. Banyak bunga kebun semula berasal dari flora pegunungan alpen.

      Houseleek gunung adalah salah satu tanaman gunung yang melekat di celah batu-batu karang. Spesies asli dari gunung-gunung Eropa bagian selatan ini juga disebut tanaman hidup-abadi karena ketangguhan dan umur panjangnya.

      Bromeliad. Banyak jenis bromeliad dan anggrek tumbuh subur di hutan pegunungan lingkaran tropik. Mereka tumbuh pada ketinggian hingga 4.500 meter.

      Iris Algeria tumbuh di Pegunungan Er Rif dan Atlas di Afrika Utara, daerah yang dianggap titik genting bagi kehidupan flora di Laut Tengah.

      [Gambar di hlm. 6]

      Menambang tembaga dan emas di dekat Pegunungan Maoke, Papua, Indonesia

      [Keterangan]

      © Rob Huibers/Panos Pictures

      [Gambar di hlm. 8]

      Tapak dara

  • Gunung​—Siapa yang Akan Menyelamatkan Mereka?
    Sedarlah!—2005 | 22 Maret
    • Gunung​—Siapa yang Akan Menyelamatkan Mereka?

      PADA tahun 2002, KTT Gunung Sedunia diadakan selama empat hari di Bishkek, Kirghizistan (Asia Tengah). Ini adalah rapat internasional pertama yang khusus membahas masalah-masalah gunung. Para sponsornya berharap bahwa tahun 2002 akan menandai ”awal sebuah era baru, era yang mengakui nilai sesungguhnya dari gunung”.

      KTT ini sepakat memberlakukan ”Kebijakan Gunung Bishkek”, yang memuat pedoman bagi setiap orang yang peduli akan pelestarian gunung. Tujuan tertulisnya adalah untuk ”meningkatkan mata pencaharian orang-orang gunung, melindungi ekosistem gunung, dan menggunakan sumber daya gunung dengan lebih bijaksana”.

      Beberapa kemajuan telah dicapai. Suatu jaringan taman nasional sedunia melindungi kawasan-kawasan yang sangat indah dan memiliki keanekaragaman hayati. Di banyak bagian bumi ini, kelompok-kelompok pelestarian lingkungan telah cukup berhasil membendung arus perusakan lingkungan. Salah satu strategi yang dicanangkan dalam KTT Gunung di Bishkek adalah komitmen tegas untuk membersihkan limbah nuklir yang dibuang ke pegunungan di Kirghizistan. Bahan yang sangat beracun ini mengancam pasokan air bagi 20 persen orang di Asia Tengah.

      Namun, kesulitan dalam melindungi gunung-gunung dunia masih belum tertanggulangi. Misalnya, pada tahun 1995, pemerintah Kanada memperkenalkan ”Kode Etik Hutan” untuk melindungi hutan hujan yang tersisa di British Columbia. Akan tetapi, sebuah penyidikan setelah itu menyingkapkan bahwa perusahaan perkayuan pada umumnya mengabaikan kode etik itu dan terus membabat pohon bahkan pada lereng-lereng yang paling curam. Kode etik itu dilonggarkan pada tahun 1997, karena industri kayu merasa bahwa kode itu terlalu membebani.

      Kepentingan komersial bukanlah satu-satunya kendala. Pernyataan terakhir dari KTT Bishkek mengakui bahwa peperangan, kemiskinan, dan kelaparan turut menyebabkan terkikisnya ekosistem pegunungan secara terus-menerus. Gunung, serta bagian lain dari planet ini, akan terus terkena dampak yang merugikan sampai semua akar penyebab perusakan habitat diakhiri.

      Kepedulian Allah kepada Ciptaan-Nya

      Kendati keadaannya menyedihkan, kita punya alasan untuk optimis. Allah yang Mahakuasa tidak menutup mata terhadap apa yang terjadi atas ciptaan-Nya. Alkitab menggambarkan Allah sebagai Pribadi yang ’memiliki puncak gunung-gunung’. (Mazmur 95:4) Ia juga peduli kepada fauna pegunungan. Menurut Mazmur 50:10, 11, Yehuwa berfirman, ”Milikkulah setiap binatang liar di hutan, binatang-binatang di atas seribu gunung. Aku mengenal baik setiap makhluk bersayap di gunung-gunung, dan kumpulan binatang di padang terbuka ada bersamaku.”

      Apakah Allah memiliki cara untuk menyelamatkan kondisi dunia yang sarat masalah ini? Ya, tentu! Alkitab berkata bahwa Ia telah ”mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan pernah binasa”. (Daniel 2:44) Yesus Kristus, Penguasa terlantik dari pemerintahan surgawi ini, memiliki minat khusus pada bumi dan penghuninya. (Amsal 8:31) Pemerintahannya akan mewujudkan kedamaian di atas bumi, mengakhiri segala eksploitasi, dan memperbaiki kerusakan yang telah dilakukan terhadap planet ini.​—Penyingkapan (Wahyu) 11:18.

      Kalau Anda mendambakan solusi semacam itu, Anda tentu akan terus berdoa agar ’kerajaan Allah datang’. (Matius 6:9, 10) Doa-doa demikian pasti akan dikabulkan. Kerajaan Allah akan segera mengakhiri ketidakadilan dan memperbaiki kerusakan planet ini. Sewaktu hal itu terjadi, secara kiasan, gunung-gunung akan ”bersorak dengan gembira”.​—Mazmur 98:8.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan