-
Mereka Merelakan Diri—Di MyanmarMenara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2018 | Juli
-
-
Jane, Danica, Rodney, dan Jordan
Rodney dan istrinya, Jane, dari Australia, yang keduanya berumur 50-an, serta putra mereka, Jordan, dan putri mereka, Danica, sudah melayani di Myanmar sejak 2010. Rodney berkata, ”Hati kami sangat tersentuh melihat orang-orang ingin sekali belajar tentang Allah. Saya pasti akan menyarankan keluarga lain untuk melayani di negeri seperti Myanmar.” Mengapa? ”Setelah melayani di sini, kami jadi lebih dekat dengan Yehuwa. Itu luar biasa! Banyak anak muda sibuk memikirkan soal HP, mobil, pekerjaan, dan lain-lain. Anak-anak kami sibuk belajar bahasa baru untuk mengabar. Mereka belajar caranya memberi penjelasan kepada orang-orang yang tidak tahu banyak soal Alkitab dan caranya memberi komentar di perhimpunan. Mereka juga sibuk dalam kegiatan rohani lainnya.”
-
-
Mereka Merelakan Diri—Di MyanmarMenara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2018 | Juli
-
-
Trazel
Trazel, saudari berumur 52 asal Australia, telah melayani di Myanmar sejak 2004. Dia berkata, ”Kalau keadaan Saudara memungkinkan, pindahlah ke tempat yang membutuhkan lebih banyak penyiar. Saya sudah merasakan sendiri bahwa kalau kita mau melayani, Yehuwa akan memberkati kita. Saya tidak pernah membayangkan bisa hidup seperti ini. Hidup saya sangat menyenangkan dan memuaskan.”
-