-
Kuat Kembali, Tidak Menjadi LelahMenara Pengawal—1986 (Seri 20) | Menara Pengawal—1986 (Seri 20)
-
-
Para Penatua—Jadilah ’Bantuan yang Menguatkan’
16. (a) Bagaimana para penatua dapat membantu rekan-rekan Kristen untuk mendapatkan kekuatan kembali? (b) Para penatua harus hati-hati terhadap apa sewaktu memberikan anjuran dan nasihat?
16 Para penatua sidang terutama harus waspada untuk membantu anggota-anggota yang memperlihatkan gejala kebimbangan. Yesaya 35:3 memberikan nasihat yang baik dengan mengatakan, ”Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah.” Tetapi bagaimana kalian para penatua dapat melakukan bagian kalian dalam hal itu? Antara lain, hendaklah saudara selalu penuh perhatian. Selidikilah penyebab yang sesungguhnya di balik suatu kemunduran. Berikan saran-saran Alkitab yang praktis dan cocok untuk pribadi tersebut. Tetapi hati-hatilah. Saudara ingin menganjurkan, bukan melemahkan semangat saudara itu.a Maka jangan memaksakan hati nurani saudara pada orang lain, atau menekan seseorang untuk menuruti cara penyelesaian saudara, atau mencap dia sebagai seorang Kristen yang tidak matang, jika ia segan menerima pandangan pribadi saudara. Para penatua harus mendasarkan nasihat dan anjuran mereka pada Alkitab. Mereka tidak ingin mengendurkan sesama pelari dengan membebankan peraturan-peraturan sidang yang tidak perlu atas mereka.—Pertentangkan Matius 11:28, 29 dengan Matius 23:2-4.
17. Bagaimana para penatua dapat melawan taktik-taktik Setan yang dimaksudkan untuk mengendurkan rekan-rekan Kristen?
17 Para penatua dapat memberikan teladan yang baik sebagai pengikut-pengikut Kristus dengan cepat memuji anggota-anggota sidang. Usahakan agar mereka merasa benar-benar diinginkan dan dibutuhkan! Sistem Setan selalu siap sedia untuk membuat orang Kristen merasa tidak sanggup. Pada saat ini dalam perlombaan mereka untuk kehidupan, saudara-saudara kita tidak membutuhkan kritikan, melainkan teman-teman yang memberi mereka semangat agar menang. Misalnya, ketika seorang saudari yang berusia setengah umur harus berhenti merintis, hatinya berkobar-kobar dengan keinginan untuk kembali ke dinas sepenuh waktu. Tetapi ia tidak dapat karena keadaan keuangan. Memang dengan maksud baik, namun pertanyaan yang diajukan oleh seorang penatua kepadanya agak kritis, ”Kapan saudari akan merintis lagi?” Jawabannya yang pendek dan tepat mengejutkan dia, ”Kalau suami saya sudah dapat membayar sewa rumah.” Apa yang tidak disadari penatua itu sebelumnya ialah bahwa saudari itu merintis karena dibiayai terutama dari penghasilan suaminya. Tetapi ketika sang majikan mulai menjalankan makin banyak pekerjaan yang meragukan bagi seorang Kristen, suaminya terdorong oleh hati nurani untuk mencari pekerjaan lain. Orang-orang seusia dia tidak mudah mendapat pekerjaan. Jadi ia harus merasa puas dengan pekerjaan yang gajinya jauh lebih kecil; maka, istri perlu bekerja sepenuh waktu.
18. Cara bagaimana para penatua dapat menjadi ”bantuan yang menguatkan”?
18 Dari pengalaman di atas, apakah kita akan mengartikan bahwa para penatua harus ragu-ragu menasihati sesama saudara Kristen? Tidak. Tetapi, jika nasihat atau anjuran dibutuhkan, para penatua harus memahami keadaan yang sebenarnya dialami saudara-saudara mereka dan tidak hanya melihat apa yang nampak dari luar. (Yakobus 2:15, 16) Dengan demikian, para penatua dapat menjadi ”bantuan yang menguatkan” dalam sidang mereka.—Kolose 4:11, NW.
-
-
Kuat Kembali, Tidak Menjadi LelahMenara Pengawal—1986 (Seri 20) | Menara Pengawal—1986 (Seri 20)
-
-
a Menarik sekali, kata untuk nasihat atau dorongan di Filipi 2:1 dan Ibrani 6:18 berasal dari kata kerja Yunani yang berarti ”memberikan pengaruh yang lembut dengan kata-kata” atau ”berbicara kepada seseorang dengan cara positif dan bermanfaat.”
-