-
Ramalan-Ramalan tentang Akhir DuniaSedarlah!—1995 | 8 Juni
-
-
Ramalan-Ramalan tentang Akhir Dunia
”Selama ribuan tahun, nabi-nabi peramal bencana telah meramalkan bahwa dunia akan segera berakhir.”—Premonitions: A Leap Into the Future.
PADA tahun 1033, tepat 1.000 tahun setelah kematian Kristus, penduduk Burgundia, Prancis, sangat ketakutan karena diramalkan bahwa dunia akan berakhir pada tahun itu. Penantian akan kiamat menjadi semakin hebat ketika sering sekali terjadi badai dengan petir dan guruh yang merusak dan kelaparan yang hebat. Banyak orang memperlihatkan pertobatan di hadapan umum.
Beberapa dasawarsa sebelumnya, seraya tahun keseribu sejak kelahiran Kristus mendekat (menurut kronologi yang diakui pada waktu itu), banyak orang percaya akhir dunia sudah di ambang pintu. Kegiatan seni dan budaya di biara-biara Eropa konon telah hampir berhenti. Eric Russell mengatakan dalam bukunya Astrology and Prediction (Astrologi dan Ramalan), ”’Menyadari bahwa akhir dunia kini sudah mendekat’ merupakan pernyataan yang cukup lazim dalam surat-surat wasiat yang dibuat selama lima puluh tahun terakhir dari abad kesepuluh.”
Martin Luther, yang memulai Reformasi Protestan pada abad ke-16, meramalkan bahwa akhir dunia sudah dekat di zamannya. Menurut sebuah sumber, ia menyatakan, ”Berkenaan pendapat saya, saya yakin bahwa hari penghakiman akan datang dengan segera.” Seorang penulis lain menjelaskan, ”Dengan menghubungkan peristiwa-peristiwa sejarah dengan nubuat-nubuat Alkitab, Luther dapat mengumumkan dekatnya bencana akhir itu.”
Pada abad ke-19, William Miller, yang secara umum diakui sebagai pendiri Gereja Adven, meramalkan bahwa Kristus akan kembali di suatu waktu antara bulan Maret 1843 dan Maret 1844. Sebagai akibatnya, beberapa orang pada waktu itu berharap akan dibawa ke surga.
Belakangan ini, sebuah agama yang berpusat di Ukraina yang disebut Great White Brotherhood (Persaudaraan Agung Kulit Putih) meramalkan bahwa dunia akan berakhir pada tanggal 14 November 1993. Di AS, seorang penginjil radio, Harold Camping, mengatakan bahwa akhir dunia akan datang pada bulan September 1994. Jelas bahwa ramalan-ramalan sehubungan tanggal berakhirnya dunia ini ternyata keliru.
Apakah hal ini telah menyebabkan orang-orang tidak lagi percaya bahwa dunia akan berakhir? Justru sebaliknya. ”Mendekatnya suatu milenium baru pada tahun 2000,” kata U.S. News and World Report terbitan 19 Desember 1994, ”menimbulkan banjir nubuat tentang kiamat.” Majalah tersebut melaporkan bahwa ”hampir 60 persen orang-orang Amerika berpikir bahwa dunia akan berakhir pada suatu waktu di masa depan; hampir sepertiga dari orang-orang itu berpikir bahwa dunia akan berakhir dalam waktu beberapa dasawarsa”.
Mengapa ada begitu banyak ramalan sehubungan akhir dunia? Apakah ada alasan kuat untuk percaya bahwa dunia akan berakhir?
-
-
Mengapa Banyak Orang Percaya Dunia Akan BerakhirSedarlah!—1995 | 8 Juni
-
-
Mengapa Banyak Orang Percaya Dunia Akan Berakhir
DUNIA ini benar-benar dalam keadaan sangat menyedihkan sebagaimana langsung diakui banyak orang. ”Saya telah bertanya kepada orang-orang dari berbagai bagian dunia tentang apa pendapat mereka sehubungan dengan kemungkinan kita untuk masa depan,” demikian tulis penginjil Billy Graham. ”Kebanyakan dari mereka memiliki pandangan yang pesimis. . . . Kata ’Armagedon’ dan ’Apokalipse’ terus-menerus digunakan untuk melukiskan peristiwa-peristiwa yang terjadi di panggung dunia.”
Mengapa kata ”Armagedon” dan ”Apokalipse” sering digunakan untuk melukiskan keadaan dewasa ini? Apa arti kata-kata itu?
Berasal dari Alkitab
Alkitab berbicara tentang ”perang hari besar Allah Yang Mahakuasa” dan menghubungkan perang ini dengan tempat ”yang disebut dalam bahasa Ibrani Harmagedon”, atau Armagedon. (Penyingkapan 16:14-16) Webster’s New Collegiate Dictionary mendefinisikan Armagedon sebagai ”pertempuran yang terakhir dan menentukan antara kekuatan yang baik dan yang jahat”.
Meskipun ”apokalipse” berasal dari kata Yunani yang berarti ”penyingkapan”, atau ”pembukaan”, kata itu juga mempunyai arti lain. Kitab Penyingkapan, atau Apokalipse, dalam Alkitab, menyorot kebinasaan orang-orang jahat oleh Allah dan Pemerintahan Seribu Tahun dari Putra-Nya, Yesus Kristus. (Penyingkapan 19:11-16; 20:6) Karena itu, Webster’s New Collegiate Dictionary mendefinisikan ”apokalipse” sebagai ”bencana kosmik yang sudah di ambang pintu saat Allah menghancurkan kuasa-kuasa jahat yang sedang memerintah dan membangkitkan orang-orang yang adil-benar kepada kehidupan dalam kerajaan mesias”.
Sewaktu orang-orang dewasa ini berbicara tentang dunia dan keadaannya, mereka jelas telah dipengaruhi oleh apa yang dikatakan di dalam Alkitab. Apa yang sebenarnya dikatakan Alkitab tentang akhir dunia?
Alkitab dan Akhir Dunia
Alkitab dengan jelas menubuatkan akhir dunia. Yesus Kristus dan murid-muridnya berbicara tentang akhir zaman. (Matius 13:39, 40, 49; 24:3; 2 Timotius 3:1; 2 Petrus 3:3; King James Version) Akan tetapi, mereka tidak memaksudkan bahwa bumi itu sendiri akan dihancurkan. Mengenai bumi harfiah, Alkitab mengatakan, ”Bumi takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya.” (Mazmur 104:5) Istilah ”akhir dunia” sebenarnya hanya berarti ”penutup sistem perkara”.—Terjemahan Dunia Baru.
Rasul Petrus berbicara tentang dunia sebelum Air Bah pada zaman Nuh dan mengatakan, ”Dunia pada waktu itu [yang terdiri dari orang-orang yang tidak saleh] mengalami kebinasaan ketika dibanjiri air.” Petrus kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa dunia kita sekarang ini ”disediakan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang yang tidak saleh”. (2 Petrus 3:5-7) Rasul Yohanes juga menulis, ”Dunia ini sedang berlalu dan demikian pula keinginannya, tetapi dia yang melakukan kehendak Allah tetap selama-lamanya.”—1 Yohanes 2:17.
Selama akhir dunia ini, penguasanya yang tidak saleh dan tidak kelihatan juga akan disingkirkan. (Penyingkapan 20:1-3) Rasul Paulus menulis mengenai penguasa yang jahat ini, ”Ilah dari dunia ini telah membutakan pikiran dari orang-orang yang tidak percaya.” Yesus mengatakan mengenai dia, ”Sekarang pangeran dari dunia ini [Setan si Iblis] akan dilempar ke luar.”—2 Korintus 4:4; Yohanes 12:31; KJ.
Bukankah merupakan suatu berkat untuk dibebaskan dari dunia ini dan penguasanya yang jahat? Orang-orang Kristen telah lama berdoa agar hal ini terjadi, memohon agar Kerajaan Allah datang dan kehendak-Nya terjadi di bumi. Mereka berdoa agar Yesus Kristus bertindak dalam ketaatan kepada perintah Bapaknya untuk membersihkan bumi dari semua kefasikan!—Mazmur 110:1, 2; Amsal 2:21, 22; Daniel 2:44; Matius 6:9, 10.
Akan tetapi, hal ini menimbulkan pertanyaan: Apakah mungkin hal ini mengakibatkan munculnya ramalan-ramalan yang palsu atau keliru tentang akhir dunia karena orang-orang meramalkan suatu tanggal untuk peristiwa ini berdasarkan salah pengertian atau salah penerapan atas nubuat-nubuat yang benar dari Alkitab? Mari kita lihat.
Salah Pengertian di Abad Pertama
Pertimbangkan apa yang terjadi di abad pertama. Pada waktu Yesus akan naik ke surga, rasul-rasulnya dengan ingin tahu bertanya, ”Tuan, apakah engkau akan memulihkan kerajaan bagi Israel pada masa ini?” Mereka ingin segera menikmati semua berkat dari Kerajaan Allah, tetapi Yesus mengatakan, ”Bukan bagianmu untuk mendapatkan pengetahuan tentang masa atau musim yang telah Bapak tempatkan dalam yurisdiksinya sendiri.”—Kisah 1:6, 7.
Tepat tiga hari sebelum kematiannya, Yesus telah mengatakan hal yang serupa, ”Tetaplah berjaga-jaga sebab kamu tidak tahu pada hari apa Tuanmu akan datang.” Ia menambahkan, ”Sehubungan dengan hari atau jam itu tidak ada yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, Putra pun tidak, kecuali Bapak. Tetaplah melihat, tetaplah sadar, karena kamu tidak tahu kapan waktu yang ditetapkan itu.” (Matius 24:42, 44; Markus 13:32, 33) Beberapa bulan sebelumnya, Yesus juga telah menganjurkan, ”Tetaplah siap, karena pada jam yang mungkin tidak kamu pikir Putra manusia datang.”—Lukas 12:40.
Meskipun adanya peringatan demikian yang disediakan oleh Yesus, orang-orang Kristen masa awal, yang sudah tidak sabar akan kehadiran Kristus dan berkat-berkat yang akan dihasilkan, mulai berspekulasi tentang kapan janji-janji Kerajaan akan digenapi. Karena itu, rasul Paulus menulis kepada orang-orang di Tesalonika, ”Tentang kehadiran Tuan kita Yesus Kristus dan dikumpulkannya kita bersama kepada dia, kami mohon agar kamu tidak cepat diguncangkan dari pertimbanganmu ataupun tidak tergugah melalui pernyataan terilham atau melalui pesan lisan atau melalui surat yang seolah-olah dari kami, yang menyatakan bahwa hari Yehuwa sudah tiba.”—2 Tesalonika 2:1, 2.
Kata-kata Paulus menunjukkan bahwa beberapa orang Kristen masa awal telah mengembangkan harapan yang keliru. Meskipun orang-orang Kristen di Tesalonika mungkin tidak meramalkan suatu tanggal khusus untuk ’dikumpulkan kepada Kristus di surga’, mereka jelas berpikir bahwa peristiwa tersebut sudah di ambang pintu. Pandangan mereka perlu dikoreksi, dan surat Paulus mengoreksi hal itu.
Orang-Orang Lain Juga Perlu Dikoreksi
Sebagaimana telah kita perhatikan di artikel pertama, setelah abad pertama, orang-orang lain juga mengharapkan penggenapan dari janji-janji Allah pada suatu waktu tertentu. Beberapa orang membuat ramalan-ramalan bahwa akhir dari seribu tahun, dihitung sejak kelahiran Yesus atau sejak kematiannya, akan mengartikan akhir dunia ini. Tetapi ramalan mereka juga terbukti palsu, atau keliru.
Hal ini menimbulkan pertanyaan: Apakah kesalahan-kesalahan sehubungan penggenapan janji-janji Alkitab berarti bahwa janji-janji itu sendiri keliru? Apakah janji-janji Allah dapat diandalkan? Dan bagaimana orang-orang Kristen zaman sekarang telah menerima koreksi sehubungan masalah ini?
-
-
Dapatkah Anda Mempercayai Janji-Janji Allah?Sedarlah!—1995 | 8 Juni
-
-
Dapatkah Anda Mempercayai Janji-Janji Allah?
ALLAH YEHUWA, Pencipta kita, selalu menepati kata-kata-Nya. ”Aku telah mengatakannya,” kata-Nya. ”Maka Aku hendak melangsungkannya.” (Yesaya 46:11) Setelah menuntun bangsa Israel ke Negeri Perjanjian, Yosua, hamba Allah, menulis, ”Dari segala yang baik yang dijanjikan [Yehuwa] kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi.”—Yosua 21:45; 23:14.
Sejak zaman Yosua hingga kedatangan Mesias, ratusan nubuat yang diilhami Allah telah digenapi. Suatu contoh adalah sewaktu orang yang membangun kembali Yerikho mendapat hukuman seperti yang telah dinubuatkan berabad-abad sebelumnya. (Yosua 6:26; 1 Raja 16:34) Namun contoh lain adalah janji, yang tampaknya mustahil untuk digenapi, bahwa penduduk Samaria yang hampir mati kelaparan akan menerima banyak makanan pada hari setelah ramalan tersebut. Di 2 Raja pasal 7, Anda dapat membaca bagaimana Allah menggenapi janji itu.
Bangkit dan Jatuhnya Kuasa-Kuasa Dunia
Allah mengilhami para penulis Alkitab untuk mencatat perincian tentang timbul dan tenggelamnya kuasa-kuasa dunia. Misalnya, Allah menggunakan nabi-Nya Yesaya untuk menubuatkan ditunggangbalikkannya Babilon yang perkasa hampir 200 tahun sebelum hal itu terjadi. Sebenarnya, orang-orang Media, yang bersekutu dengan orang-orang Persia, disebutkan di dalam Alkitab sebagai para penakluk. (Yesaya 13:17-19) Namun lebih hebat lagi, nabi Allah menyebutkan nama raja Persia, Kores, sebagai orang yang akan memimpin dalam penaklukan, bahkan meskipun Kores belum dilahirkan sewaktu nubuat tersebut dicatat! (Yesaya 45:1) Tetapi ada lebih banyak contoh nubuat yang digenapi.
Nabi Yesaya juga menubuatkan cara Babilon ditaklukkan. Ia menulis bahwa sungai yang melindungi kota tersebut, Sungai Efrat, ’harus dikeringkan’ dan bahwa ”pintu-pintu gerbang [dari Babilon] tidak tinggal tertutup”. (Yesaya 44:27–45:1) Perincian yang spesifik ini digenapi, sebagaimana dilaporkan sejarawan Herodotus.
Sewaktu Babilon masih jaya, Allah juga menggunakan nabi-Nya, Daniel untuk memberi tahu tentang kuasa-kuasa dunia yang akan muncul setelah Babilon. Daniel mendapat penglihatan tentang seekor domba jantan kiasan yang bertanduk dua yang dengan berhasil menaklukkan semua ”binatang buas” lainnya. Tidak diragukan siapa yang digambarkan oleh domba jantan bertanduk dua ini, Daniel menulis bahwa ini ”ialah raja-raja orang Media dan Persia”. (Daniel 8:1-4, 20) Memang, tepat sebagaimana dinubuatkan, Media-Persia menjadi kuasa dunia berikutnya sewaktu ia menaklukkan Babilon pada tahun 539 SM.
Dalam penglihatan dari Allah ini, Daniel kemudian melihat ”kambing jantan itu [dengan] satu tanduk yang aneh di antara kedua matanya”. Daniel melanjutkan apa yang dilihatnya, ’Aku melihatnya mendekati domba jantan itu; dan menanduk domba jantan itu dan mematahkan kedua tanduknya, dan tidak ada yang melepaskan domba jantan itu dari kuasanya. Dan kambing jantan itu sangat membesarkan dirinya; tetapi ketika ia sampai pada puncak kuasanya, patahlah tanduk yang besar itu, dan pada tempatnya tumbuh empat tanduk yang aneh.’—Daniel 8:5-8.
Firman Allah tidak membiarkan kita dalam keragu-raguan sehubungan apa arti semua ini. Perhatikan penjelasannya, ”Kambing jantan yang berbulu kesat itu ialah raja negeri Yunani, dan tanduk besar yang di antara kedua matanya itu ialah raja yang pertama. Dan bahwa tanduk itu patah dan pada tempatnya itu muncul empat buah, berarti: empat kerajaan akan muncul dari bangsa itu, tetapi tidak sekuat yang terdahulu.”—Daniel 8:21, 22.
Sejarah memperlihatkan bahwa ”raja negeri Yunani” ini adalah Aleksander Agung. Setelah kematiannya pada tahun 323 SM, imperiumnya akhirnya terpecah-belah di antara empat jenderalnya—Seleucus I Nicator, Cassander, Ptolemy I, dan Lysimachus. Tepat sebagaimana telah dinubuatkan Alkitab, ”pada tempatnya itu muncul empat buah”. Sebagaimana juga dinubuatkan, tidak satu pun dari empat tanduk ini pernah memiliki tingkat kekuasaan yang tinggi seperti yang dimiliki Aleksander. Memang, penggenapannya begitu luar biasa sehingga nubuat-nubuat Alkitab semacam itu disebut ”sejarah yang ditulis sebelumnya”.
Mesias yang Dijanjikan
Allah tidak hanya menjanjikan seorang Mesias untuk membebaskan umat manusia dari akibat dosa dan kematian melainkan juga menyediakan puluhan nubuat untuk mengidentifikasi Pribadi yang Dijanjikan itu. Pertimbangkan beberapa saja dari nubuat-nubuat ini, yang tidak mungkin Yesus atur untuk digenapi.
Telah dinubuatkan ratusan tahun sebelumnya bahwa Pribadi yang Dijanjikan akan dilahirkan di Betlehem dan bahwa ia akan dilahirkan oleh seorang perawan. (Bandingkan Mikha 5:1 dan Matius 2:3-9; Yesaya 7:14 dan Matius 1:22, 23.) Telah dinubuatkan bahwa ia akan dikhianati dengan harga 30 keping perak. (Zakharia 11:12, 13; Matius 27:3-5) Juga telah dinubuatkan bahwa tidak satu tulang pun dari tubuhnya akan dipatahkan dan bahwa undi akan dilempar untuk pakaiannya.—Bandingkan Mazmur 34:21 dan Yohanes 19:36; Mazmur 22:19 dan Matius 27:35.
Yang khususnya penting ialah fakta bahwa Alkitab menubuatkan bilamana sang Mesias akan datang. Firman Allah menubuatkan, ”Dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa [”tujuh minggu”, NW]; dan enam puluh dua kali tujuh masa [”enam puluh dua minggu”, NW].” (Daniel 9:25) Menurut Alkitab, firman untuk memulihkan dan membangun kembali tembok-tembok Yerusalem diberikan pada tahun ke-20 dari pemerintahan Raja Artahsasta, yang ditunjukkan oleh sejarah duniawi adalah pada tahun 455 SM. (Nehemia 2:1-8) Enam puluh sembilan minggu tahun berakhir 483 tahun kemudian (7 x 69 = 483), pada tahun 29 M. Itu adalah tahun yang sebenarnya manakala Yesus dibaptis dan diurapi dengan roh kudus, dengan demikian menjadi Mesias, atau Kristus!
Yang mencolok ialah orang-orang pada zaman Yesus sedang mengharapkan Mesias akan muncul pada waktu itu, sebagaimana dicatat sejarawan Kristen Lukas. (Lukas 3:15) Sejarawan Romawi Tacitus dan Suetonius, sejarawan Yahudi Josephus, dan filsuf Yahudi Philo Judaeus juga membuktikan bahwa orang-orang sedang menanti-nantikan Mesias pada zaman itu. Bahkan Abba Hillel Silver, dalam bukunya A History of Messianic Speculation in Israel (Sejarah Tentang Spekulasi Mesianik di Israel), mengakui bahwa ”sang Mesias diharapkan datang sekitar seperempat kedua dari abad pertama M”. Hal ini, katanya, disebabkan oleh ”kronologi yang populer dari masa itu”, yang sebagian berasal dari kitab Daniel.
Mengingat informasi demikian, tidaklah mengherankan bahwa Alkitab juga menunjukkan bilamana Mesias akan kembali untuk memulai pemerintahannya sebagai raja. Bukti kronologis yang terdapat dalam nubuat Daniel menunjuk saat yang spesifik bila ”Yang Mahatinggi” akan menyerahkan pemerintahan atas bumi kepada ”orang yang paling kecil sekalipun” dari umat manusia, Yesus Kristus. (Daniel 4:17-25; Matius 11:29) Suatu jangka waktu ”tujuh masa”, atau tujuh tahun nubuat, disebutkan, dan jangka waktu ini telah diperhitungkan akan berakhir pada tahun 1914.a
Tanggal dari Akhir Itu Tidak Diberikan
Akan tetapi, tahun 1914 hanyalah tanggal untuk permulaan dari pemerintahan Kristus ”di antara musuh-musuh[-nya]”. (Mazmur 110:1, 2; Ibrani 10:12, 13) Buku Penyingkapan dalam Alkitab menyingkapkan bahwa pada saat pemerintahan Kristus di surga mulai, ia akan melemparkan Setan si Iblis dan malaikat-malaikatnya ke bumi. Sebelum ia membinasakan pribadi-pribadi roh yang jahat ini, Alkitab mengatakan, mereka akan menyebabkan banyak kesukaran di bumi untuk ”jangka waktu yang singkat”.—Penyingkapan 12:7-12.
Penting sekali bahwa Alkitab tidak memberikan tanggal sehubungan bilamana ”jangka waktu yang singkat” ini akan berakhir dan bilamana Kristus akan bertindak sebagai Pelaksana penghukuman atas musuh-musuh Allah di Armagedon. (Penyingkapan 16:16; 19:11-21) Sebenarnya, sebagaimana dicatat dalam artikel sebelumnya, Yesus mengatakan untuk bersiap-siap karena tidak ada manusia yang mengetahui tanggal untuk peristiwa itu. (Markus 13:32, 33) Bila seseorang bertindak melampaui apa yang dikatakan Yesus, seperti yang dilakukan orang-orang Kristen masa awal di Tesalonika dan orang-orang lain setelah mereka, akan ada ramalan-ramalan yang palsu, atau tidak tepat.—2 Tesalonika 2:1, 2.
Sudut Pandang Perlu Dikoreksi
Sebelum bagian akhir dari tahun 1914, banyak orang Kristen mengharapkan Kristus akan kembali pada waktu itu dan membawa mereka ke surga. Maka, dalam suatu khotbah yang diberikan pada tanggal 30 September 1914, A. H. Macmillan, seorang Siswa Alkitab menyatakan, ”Ini mungkin ceramah umum terakhir yang akan saya sampaikan sebab kita akan segera pulang [ke surga].” Jelaslah, Macmillan keliru, namun itu bukanlah satu-satunya pengharapan yang tidak digenapi yang ia miliki maupun yang dimiliki rekan Siswa-Siswa Alkitabnya.
Siswa-Siswa Alkitab, yang dikenal sejak tahun 1931 sebagai Saksi-Saksi Yehuwa, juga mengharapkan bahwa pada tahun 1925 nubuat-nubuat Alkitab yang menakjubkan akan tergenap. Mereka menduga bahwa pada waktu itu kebangkitan di bumi akan dimulai, yang akan mengembalikan pria-pria yang setia di zaman dahulu, seperti Abraham, Daud, dan Daniel. Belum lama ini, banyak Saksi-Saksi mengira bahwa peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan permulaan dari Pemerintahan Milenium Kristus mungkin akan mulai terjadi pada tahun 1975. Pengharapan mereka berdasarkan pada pengertian bahwa milenium ketujuh dari sejarah umat manusia akan dimulai pada waktu itu.
Pandangan yang keliru ini tidak berarti bahwa janji-janji Allah keliru, bahwa Ia telah membuat kesalahan. Sama sekali tidak! Kekeliruan atau salah pengertian, sebagaimana halnya kasus orang-orang Kristen abad pertama, terjadi karena tidak mengindahkan peringatan Yesus, ’Anda tidak tahu waktunya.’ Kesimpulan yang salah tidak disebabkan oleh keinginan melihat orang lain menderita atau ketidaksetiaan kepada Kristus, tetapi karena keinginan yang kuat untuk mewujudkan penggenapan dari janji-janji Allah di zaman mereka sendiri.
Karena itu, A. H. Macmillan belakangan menjelaskan, ”Saya belajar bahwa kita harus mengakui kesalahan kita dan terus meneliti Firman Allah untuk mendapat lebih banyak penerangan. Tidak soal penyesuaian apa pun yang harus kita buat dalam pandangan kita dari waktu ke waktu, hal itu tidak akan mengubah persediaan tebusan yang pengasih dan janji Allah tentang kehidupan kekal.”
Memang, janji-janji Allah dapat dipercaya! Manusialah yang cenderung melakukan kesalahan. Karena itu, orang-orang Kristen sejati akan mempertahankan sikap menunggu, menaati perintah Yesus. Mereka akan tetap berjaga-jaga dan siap untuk kedatangan Kristus yang pasti sebagai Pelaksana hukuman Allah. Mereka tidak akan membiarkan ramalan-ramalan palsu menumpulkan kesadaran mereka dan menyebabkan mereka mengabaikan peringatan yang benar tentang akhir dunia ini.
Bagaimana dengan kepercayaan bahwa dunia ini akan berakhir? Sebenarnya, apakah benar-benar ada bukti bahwa hal ini akan terjadi dengan segera, dalam masa hidup Anda?
[Catatan Kaki]
a Lihat buku Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi, halaman 138-41, yang diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.
[Gambar di hlm. 7]
Perincian yang spesifik tentang kejatuhan Babilon telah dinubuatkan
[Gambar di hlm. 9]
Yesus tidak mungkin mengatur untuk menggenapi banyak dari nubuat mengenai dirinya sendiri
-
-
Apakah Akhir Dunia yang Telah Dinubuatkan Sudah Dekat?Sedarlah!—1995 | 8 Juni
-
-
Apakah Akhir Dunia yang Telah Dinubuatkan Sudah Dekat?
MENURUT Detroit Free Press Magazine tanggal 6 Februari 1994, ”Gagasan kehancuran total yang sudah di ambang pintu atas dunia ini menjadi suatu obsesi dengan dimulainya zaman nuklir. Setelah Hiroshima dibumihanguskan pada tanggal 6 Agustus 1945, jelaslah bagi setiap orang: Kini dunia ini benar-benar dapat berakhir!”
Pada bulan Desember yang lalu, Charles B. Strozier, seorang psikoanalis di New York sekaligus profesor sejarah, mengatakan, ”Kita tidak lagi membutuhkan para pujangga untuk memberi tahu kita bahwa semua dapat berakhir dengan suatu ledakan, atau dengan sayup-sayup, atau dalam penderitaan yang hebat karena AIDS.” Malahan, ia menambahkan, ”Perlu imajinasi yang aktif untuk tidak memikirkan akhir dari umat manusia.”
Karena Yesus Kristus mengajar bahwa dunia akan berakhir, dapatkah kita menentukan dari ajarannya apakah akhir itu benar-benar sudah dekat?
Akhir Itu—Kapan?
Murid-murid Yesus meminta suatu ”tanda” darinya untuk mengidentifikasi kapan dunia ini, atau sistem perkara ini akan berakhir. ”Kapankah hal-hal ini akan terjadi,” tanya mereka, ”dan apa yang akan menjadi tanda dari kehadiranmu dan dari penutup sistem perkara?” (Matius 24:3) Anda dapat memeriksa ”tanda” yang Yesus berikan sebagai jawaban atas pertanyaan ini. Hal itu dicatat di dalam Alkitab di Matius pasal 24, Markus pasal 13, dan Lukas pasal 21. Beberapa dari peristiwa-peristiwa utama yang membentuk tanda tersebut adalah sebagai berikut:
PERANG-PERANG BESAR: ”Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan.” (Matius 24:7) Pasti, kita telah menyaksikan bagian ini dari tanda tersebut digenapi. ”Perang Dunia Pertama [yang dimulai pada tahun 1914] adalah perang ’total’ yang pertama,” kata seorang sejarawan. Namun, Perang Dunia II jauh lebih parah, merenggut kira-kira 50 juta korban. Dan perang terus memorak-porandakan bumi.
KEKURANGAN MAKANAN: ”Akan ada kekurangan makanan.” (Matius 24:7) Perang Dunia I diikuti oleh kelaparan yang parah, dan sejak itu kelaparan terus merajalela di banyak bagian dari bumi. Bahkan di kalangan bangsa-bangsa yang lebih makmur, kelaparan dan malnutrisi meluas.
GEMPA-GEMPA BUMI YANG HEBAT: ”Akan ada gempa-gempa bumi yang hebat.” (Lukas 21:11) Pertimbangkan beberapa saja dari gempa-gempa bumi yang hebat: tahun 1920 di Cina, 200.000 orang tewas; tahun 1923 di Jepang, 143.000 orang kehilangan nyawa; tahun 1970 di Peru, 66.800 orang tewas; dan tahun 1976 di Cina, 240.000 (ada yang mengatakan 800.000) korban. Seorang ahli dalam rekayasa tahan gempa menyebut gempa di Cina pada tahun 1976 sebagai ”bencana gempa bumi terbesar dalam sejarah umat manusia”.
PENYAKIT: ”Dari satu tempat ke tempat lain sampar.” (Lukas 21:11) Tepat setelah Perang Dunia I, kira-kira 21 juta orang tewas karena flu Spanyol. Science Digest melaporkan, ”Sepanjang sejarah, kematian belum pernah menyebar sebegitu cepat dan tak dapat dihindari menimpa begitu banyak orang.” Sejak itu, penyakit jantung, kanker, AIDS, dan banyak penyakit lain telah merenggut nyawa ratusan juta orang.
KEJAHATAN: ”Bertambahnya pelanggaran hukum.” (Matius 24:12) Di banyak negeri kejahatan sudah di luar kendali. Pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, terorisme, korupsi—setiap hari kita mendengar tentang kejahatan demikian atau kita mengalaminya sendiri.
Nubuat-nubuat Alkitab lain juga menubuatkan keadaan-keadaan yang akan ada selama hari-hari terakhir. Misalnya, di dalam buku Penyingkapan, ada penglihatan tentang empat penunggang kuda. (Penyingkapan 6:1-8) Penunggang kuda pertama menggambarkan Yesus sendiri sebagai Raja penakluk. Para penunggang yang lain dengan kudanya menggambarkan kejadian-kejadian di atas bumi yang menandai permulaan dari pemerintahan Yesus: perang, kelaparan, dan kematian sebelum waktunya melalui berbagai cara.
Nubuat-nubuat Alkitab lain lagi melukiskan sikap dan situasi yang umum selama ”abad terakhir dari dunia ini”. Pertimbangkan apa yang ditulis oleh seorang rasul dari Yesus. Sewaktu Anda membaca nubuat ini, tanyalah kepada diri sendiri: Tidakkah hal ini dengan tepat melukiskan masa yang sukar dewasa ini?
”Abad terakhir dari dunia ini,” tulis sang rasul, ”akan merupakan masa penuh kesukaran. Orang-orang tidak akan mencintai apa pun selain uang dan diri sendiri; mereka akan arogan, suka membual, dan kejam; tidak menghormati orang-tua, tidak berterima kasih, tidak saleh, tidak memiliki kasih sayang alami; mereka akan berkeras dalam kebencian mereka, penyebar skandal, tanpa pengendalian diri dan garang, tidak memiliki kebaikan, pengkhianat, advonturir, besar kepala karena menganggap diri penting. Mereka akan menjadi orang yang menaruh kesenangan di tempat Allah, orang yang mempertahankan bentuk agama secara lahiriah, tetapi terus mengingkari kenyataannya.”—2 Timotius 3:1-5, The New English Bible.
Nubuat penting lain sehubungan akhir dunia adalah yang menjanjikan bahwa Allah akan ”membinasakan mereka yang membinasakan bumi”. (Penyingkapan 11:18) Umat manusia pada generasi-generasi sebelumnya tidak pernah mempunyai kemampuan teknologi untuk membinasakan bumi, tetapi sekarang mereka mampu. Dan dewasa ini teknologi-teknologi baru memainkan bagian utama dalam mencemarkan lingkungan. Pada bulan November 1992, surat-surat kabar memuat tajuk berita seperti ini, ”Para Ilmuwan Tingkat Atas Memperingatkan tentang Kehancuran Bumi”.
Kenalilah Nubuat yang Benar
Tidak mungkin ada keraguan. Semua hal yang dinubuatkan Alkitab akan terjadi selama ”abad terakhir”, atau ”penutup sistem perkara”, sedang terjadi sekarang juga. Kita menyaksikan nubuat yang benar dalam proses sedang digenapi, dan penting sekali jika kita mengindahkan hal itu. Yesus memperlihatkan hal ini dalam melukiskan situasi di zaman Nuh, ”seorang pemberita keadilbenaran”, tidak lama sebelum dunia dari zaman itu berakhir.—2 Petrus 2:5.
Yesus menjelaskan, ”Sebagaimana mereka pada hari-hari itu sebelum banjir, makan dan minum, pria-pria menikah dan wanita-wanita diberikan untuk dinikahkan, hingga hari Nuh masuk ke dalam bahtera; dan mereka tidak memperhatikan hingga banjir itu datang dan menyapu bersih mereka semua, demikian pula kehadiran Putra manusia kelak.” (Matius 24:38, 39) Bila nubuat yang benar diabaikan, konsekuensinya ialah bencana.
Mungkin Anda mengatakan, ’Ya, saya percaya nubuat-nubuat Alkitab ini; akhir akan tiba pada suatu waktu, tetapi hal itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini.’ Namun, apakah Anda yakin? Tidakkah Anda seharusnya mengindahkan peringatan tersebut sekarang?
Peringatan-Peringatan yang Harus Diperhatikan
Jelaslah, beberapa peringatan tidak ada dasarnya, dan bodoh untuk mengindahkannya. Tetapi peringatan-peringatan yang lain tidak. Hanya karena banyak orang, termasuk anggota-anggota terkemuka dari suatu masyarakat, meremehkan suatu peringatan, hal itu bukanlah alasan untuk mengabaikannya. Pertimbangkan sebuah contoh.
Saat itu bulan Maret 1902, dan di pulau Martinik yang indah di Kepulauan Karibia, Gunung berapi Pelée menjadi aktif. Menjelang April, asap, abu, dan batu-batu kecil menyembur bersama uap yang baunya tajam. Para warga St. Pierre, yang terletak kira-kira delapan kilometer dari situ, menjadi takut. ”Kota tersebut diselimuti abu,” tulis seorang penduduk. ”Banyak orang diharuskan menutupi hidung dan mulut mereka dengan sapu tangan basah untuk melindungi diri mereka dari uap yang kuat.”
Pada awal bulan Mei, kegiatan gunung berapi itu bertambah. Surat kabar setempat mengatakan, ”Hujan abu tidak pernah berhenti . . . Gerobak kuda yang lalu lalang tidak lagi terdengar di jalan-jalan. Suara roda-rodanya teredam.” Panasnya menyesakkan napas.
Kemudian, pada tanggal 5 Mei, gunung berapi tersebut menyemburkan bahan-bahan panas yang menimpa puluhan orang hingga tewas. Tetapi apa yang dikatakan para pemimpin kota itu?
Panen gula tebu sudah dekat, dan para pengusaha meyakinkan orang-orang bahwa tidak ada bahaya besar. Demikian pula para politikus, karena berminat dengan pemilihan yang akan datang pada tanggal 10 Mei, tidak ingin orang-orang melarikan diri. Maka mereka juga berupaya meredam rasa takut orang-orang. Lagi pula, para pemimpin agama bekerja sama dengan kelompok bisnis dan politik dan membujuk para anggota gereja untuk tidak pergi.
Kemudian hal itu terjadi. Pada tanggal 8 Mei, tidak lama sebelum pukul 8.00 pagi, Gunung Pelée meletus dengan gemuruh yang hebat. Awan-awan hitam raksasa yang panas sekali melayang ke bawah dengan kecepatan yang luar biasa ke arah kota St. Pierre. Gas yang panas dengan cepat menewaskan ribuan orang. Hampir setiap orang di St. Pierre tewas—kira-kira 30.000 orang atau lebih. Satu-satunya orang yang selamat adalah seorang narapidana muda yang berada di kamar bawah tanah di dasar penjara.
Situasi Dewasa Ini
Demikian pula dewasa ini, ada banyak orang yang meremehkan bukti bahwa nubuat-nubuat Alkitab sedang dalam proses penggenapan. Mereka tidak mau mengindahkan bukti yang seharusnya meyakinkan siapa pun yang berakal sehat bahwa akhir dari sistem ini sudah dekat. Namun, Alkitab bahkan menubuatkan sikap mereka, dengan mengatakan, ”Pada hari-hari terakhir akan datang pengejek-pengejek dengan ejekan mereka, yang bertindak menurut hasrat mereka sendiri dan mengatakan, ’Mana kehadirannya yang dijanjikan itu? Sejak hari bapak-bapak leluhur kami tertidur dalam kematian, segala sesuatu terus berlangsung tepat seperti sejak awal ciptaan.’”—2 Petrus 3:3, 4.
Tetapi para pengejek zaman sekarang keliru. Faktanya adalah, segala sesuatu telah berubah. Nubuat-nubuat Alkitab sedang digenapi. Bukti bahwa akhir tersebut sudah dekat begitu berlimpah.
Dengan bijaksana, janganlah Anda menunda tindakan yang dapat menyelamatkan kehidupan. Tetapi apa yang perlu Anda lakukan?
[Keterangan Gambar di hlm. 10]
Foto U.S. National Archives
[Keterangan Gambar di hlm. 10]
WHO/E. Hooper
[Keterangan Gambar di hlm. 11]
Foto WHO oleh W. Cutting
-