PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Ketekunan yang Memperoleh Kemenangan
    Menara Pengawal—1991 | 1 November
    • (Kolose 1:15, 16) Namun, teladan ketekunan yang paling agung adalah Allah Yehuwa, yang sudah lama sekali menanggung pemberontakan melawan kedaulatan universal-Nya dan akan terus melakukan hal itu sampai Ia bertindak menyelesaikan sengketa kedaulatan secara tuntas.

      3 Yehuwa telah menahan dengan cara yang patut ditiru dalam masalah-masalah yang menyangkut martabat-Nya dan perasaan-Nya yang terdalam. Ia telah menahan diri dalam menghadapi provokasi yang sangat hebat dan telah membatasi diri untuk tidak mengambil tindakan melawan mereka yang telah mencela Dia—termasuk Setan si Iblis. Kita sangat bersyukur atas ketekunan Allah dan belas kasihan-Nya. Tanpa hal ini, kita tidak dapat menikmati bahkan eksistensi yang singkat. Sesungguhnya, Yehuwa adalah Allah yang telah menampilkan diri-Nya tanpa tandingan melalui ketekunan-Nya.

      4, 5. (a) Bagaimana ilustrasi Paulus mengenai tukang periuk memperlihatkan kesabaran Allah dan belas kasihan-Nya? (b) Bagaimana belas kasihan Allah akan ternyata tidak sia-sia?

      4 Rasul Paulus menunjuk kepada ketekunan dan juga belas kasihan Allah ketika ia berkata, ”Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa? Jadi, kalau untuk menunjukkan murkaNya dan menyatakan kuasaNya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaanNya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan—justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaanNya atas benda-benda belas kasihanNya yang telah dipersiapkanNya untuk kemuliaan, yaitu kita, yang telah dipanggilNya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain.”—Roma 9:21-24.

      5 Sebagaimana ditunjukkan oleh kata-kata ini, selama masa ketekunan-Nya sekarang ini, Yehuwa melanjutkan maksud-tujuan-Nya yang mulia dan memperlihatkan belas kasihan ke atas bejana-bejana manusia tertentu. Ia mempersiapkan bejana-bejana ini untuk kemuliaan kekal dan dengan demikian mengalahkan tujuan-tujuan yang jahat dari lawan utama-Nya, Setan si Iblis, dan semua kaki tangannya. Tidak semua manusia ternyata merupakan bejana-bejana kemurkaan, yang layak dibinasakan. Hal itu merupakan hasil baik dari ketekunan yang sabar dari Allah Yang Mahakuasa. Belas kasihan-Nya tidak akan sia-sia. Itu akan menghasilkan (1) keluarga Kerajaan yang mulia di surga di bawah Putra Yehuwa yang kekasih, Kristus Yesus, dan (2) suatu keturunan makhluk manusia yang dipulihkan dan disempurnakan di atas bumi firdaus, semua yang akan mewarisi kehidupan kekal.

  • Ketekunan yang Memperoleh Kemenangan
    Menara Pengawal—1991 | 1 November
    • Agar sengketa kedaulatan universal dan integritas manusia dapat dijawab dengan meyakinkan, Yehuwa tidak bertindak tergesa-gesa. Ia telah menahan hal-hal yang tidak menyenangkan meskipun Ia bisa saja langsung melenyapkannya.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan