PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Suatu Bangsa Dibebaskan Allah dari Pemusnahan
    Menara Pengawal—1986 (Seri 23) | Menara Pengawal—1986 (Seri 23)
    • Pelajaran bagi Kita: Ester memperlihatkan nilai dari sifat bersahaja dengan tidak meminta perhiasan atau pakaian yang bagus sebelum menghadap raja. Ia membiarkan budi pekertinya, dengan ”roh yang lemah lembut dan tenteram”, memenangkan perkenan raja. (1 Petrus 3:1-5) Demikian pula, mereka dari kaum sisa terurap yang dikumpulkan sejak 1919 telah mendapat perkenan Raja Yesus Kristus.

  • Suatu Bangsa Dibebaskan Allah dari Pemusnahan
    Menara Pengawal—1986 (Seri 23) | Menara Pengawal—1986 (Seri 23)
    • Keberanian Ester tidak menjadi lemah, karena ia sudah mengambil risiko kematian. Tetapi, mungkin ia mula-mula ingin mendapatkan kemauan baik raja. Jadi, ia mengundang raja untuk suatu perjamuan yang kedua. Petunjuk ilahi juga memainkan peranan, karena waktu selang yang berikutnya memungkinkan adanya perkembangan tertentu.

      Pelajaran bagi Kita: Ester memperlihatkan iman, keberanian, dan kerelaan untuk menerapkan nasihat Mordekhai.

  • Suatu Bangsa Dibebaskan Allah dari Pemusnahan
    Menara Pengawal—1986 (Seri 23) | Menara Pengawal—1986 (Seri 23)
    • 8:5—Bagaimana Ester menunjukkan daya pengamatan?

      Ester mempertimbangkan kata-katanya dengan saksama, memohon kepada raja untuk menarik kembali dokumen-dokumen Haman yang mempunyai rencana licik itu, ”yang ditulisnya.” Dengan bijaksana ia tidak menyebutkan sama sekali tanggung jawab raja dalam hal ini. Orang-orang Kristen juga berlaku bijaksana bila memberi kesaksian di hadapan pejabat-pejabat pemerintah.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan