-
Semua Orang Kristen Sejati Adalah PenginjilMenara Pengawal—2002 | 1 Januari
-
-
Semua Orang Kristen Sejati Adalah Penginjil
”Menyanyilah bagi Yehuwa, agungkanlah namanya. Dari hari ke hari, beri tahukanlah kabar baik tentang penyelamatan olehnya.”—MAZMUR 96:2.
1. Kabar baik apa yang perlu didengar orang-orang, dan bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa telah menjadi teladan dalam menyebarkan kabar itu?
DALAM suatu dunia tempat bencana terjadi sehari-hari, sungguh menghibur untuk mengetahui bahwa seperti yang dinyatakan Alkitab, peperangan, kejahatan, kelaparan, dan penindasan akan segera berakhir. (Mazmur 46:9; 72:3, 7, 8, 12, 16) Sebenarnya, bukankah ini kabar baik yang perlu didengar semua orang? Begitulah menurut Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka dikenal di mana-mana sebagai orang-orang yang memberitakan ”kabar baik tentang sesuatu yang lebih baik”. (Yesaya 52:7) Memang, banyak Saksi menderita penindasan karena tekad mereka untuk memberitakan kabar baik. Namun, mereka pada dasarnya sangat berminat pada kesejahteraan orang-orang. Dan, sungguh luar biasa catatan tentang kegairahan dan kegigihan yang telah dipertunjukkan Saksi-Saksi!
2. Apa salah satu alasan mengapa Saksi-Saksi Yehuwa bergairah?
2 Gairah Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini serupa dengan gairah orang-orang Kristen abad pertama. Mengenai mereka, surat kabar Katolik Roma L’Osservatore Romano dengan tepat mengatakan, ”Orang-orang Kristen yang mula-mula, segera setelah dibaptis, merasa berkewajiban untuk menyebarkan Injil. Dari mulut ke mulut, budak-budak memberitakan Injil.” Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa, seperti orang-orang Kristen masa awal itu, begitu bergairah? Pertama, karena kabar baik yang mereka umumkan berasal dari Allah Yehuwa sendiri. Adakah alasan yang lebih baik untuk memiliki kegairahan? Pemberitaan mereka adalah tanggapan terhadap kata-kata sang pemazmur, ”Menyanyilah bagi Yehuwa, agungkanlah namanya. Dari hari ke hari, beri tahukanlah kabar baik tentang penyelamatan olehnya.”—Mazmur 96:2.
3. (a) Karena alasan kedua apa Saksi-Saksi Yehuwa bergairah? (b) Apa yang tercakup dalam ”penyelamatan oleh [Allah]”?
3 Kata-kata sang pemazmur mengingatkan kita akan alasan kedua mengapa Saksi-Saksi Yehuwa bergairah. Berita mereka adalah berita keselamatan. Beberapa orang bekerja di bidang medis, sosial, ekonomi, atau bidang lainnya untuk memperbaiki nasib sesama manusia, dan upaya-upaya demikian memang patut dipuji. Tetapi, apa pun yang dapat dilakukan manusia bagi sesamanya sangat terbatas jika dibandingkan dengan ”penyelamatan oleh [Allah]”. Melalui Yesus Kristus, Yehuwa akan menyelamatkan orang-orang yang lembut hati dari dosa, penyakit, dan kematian. Orang-orang yang mendapat manfaatnya akan hidup selama-lamanya! (Yohanes 3:16, 36; Penyingkapan [Wahyu] 21:3, 4) Dewasa ini, penyelamatan adalah salah satu ’pekerjaan yang menakjubkan’ yang diceritakan oleh orang-orang Kristen sewaktu mereka menanggapi kata-kata, ”Nyatakanlah di antara bangsa-bangsa kemuliaan [Allah], di antara semua suku bangsa pekerjaan-pekerjaannya yang menakjubkan. Sebab Yehuwa itu agung dan patut sekali dipuji. Dia membangkitkan rasa takut melebihi semua allah lain.”—Mazmur 96:3, 4.
Teladan Sang Majikan
4-6. (a) Untuk alasan ketiga apa Saksi-Saksi Yehuwa bergairah? (b) Bagaimana Yesus memperlihatkan gairah untuk pekerjaan pemberitaan kabar baik?
4 Saksi-Saksi Yehuwa bergairah karena alasan yang ketiga. Mereka mengikuti teladan Yesus Kristus. (1 Petrus 2:21) Pria sempurna itu dengan segenap hati menerima tugas ”untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang yang lembut hati”. (Yesaya 61:1; Lukas 4:17-21) Dengan demikian, ia menjadi seorang penginjil, pemberita kabar baik. Ia mengadakan perjalanan ke seluruh pelosok Galilea dan Yudea untuk ”memberitakan kabar baik kerajaan”. (Matius 4:23) Dan, karena ia tahu bahwa banyak orang akan menyambut kabar baik itu, ia mengatakan kepada murid-muridnya, ”Panenan memang besar, tetapi pekerja sedikit. Karena itu, mintalah dengan sangat kepada Pemilik panen agar mengutus pekerja-pekerja untuk panennya.”—Matius 9:37, 38.
5 Selaras dengan doanya sendiri, Yesus melatih orang lain untuk menjadi penginjil. Pada waktunya, ia mengutus rasul-rasulnya dan memberi tahu mereka, ”Seraya kamu pergi, beritakanlah, ’Kerajaan surga sudah dekat.’” Apakah akan lebih praktis jika mereka menyelenggarakan program untuk meringankan problem sosial pada zaman itu? Atau, haruskah mereka terlibat dalam politik untuk memerangi korupsi yang merajalela pada masa itu? Tidak. Sebaliknya, Yesus menetapkan standar bagi semua penginjil Kristen sewaktu ia memberi tahu para pengikutnya, ”Seraya kamu pergi, beritakanlah.”—Matius 10:5-7.
6 Belakangan, Yesus mengutus kelompok murid lainnya untuk mengumumkan, ”Kerajaan Allah sudah dekat.” Sewaktu mereka kembali untuk melaporkan kesuksesan tur penginjilan mereka, Yesus sangat bersukacita. Ia berdoa, ”Aku memuji engkau di muka umum, ya, Bapak, Tuan atas langit dan bumi, karena engkau telah menyembunyikan dengan cermat hal-hal ini dari orang-orang yang berhikmat dan tinggi kecerdasannya, dan menyingkapkannya kepada kanak-kanak.” (Lukas 10:1, 8, 9, 21) Murid-murid Yesus, yang sebelumnya adalah nelayan yang suka bekerja keras, petani, dan sebagainya, seperti kanak-kanak bila dibandingkan dengan para pemimpin agama yang berpendidikan tinggi di negeri itu. Namun, murid-murid dilatih untuk mengumumkan kabar baik yang terbaik.
7. Setelah kenaikan Yesus ke surga, kepada siapa para pengikutnya pertama-tama memberitakan kabar baik?
7 Setelah kenaikan Yesus ke surga, para pengikutnya terus menyebarkan kabar baik keselamatan. (Kisah 2:21, 38-40) Kepada siapa mereka pertama-tama mengabar? Apakah mereka pergi kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah? Tidak, ladang pertama mereka adalah Israel, suatu bangsa yang mengenal Yehuwa selama lebih dari 1.500 tahun. Apakah mereka punya hak untuk mengabar di suatu negeri yang penduduknya sudah menyembah Yehuwa? Ya. Yesus telah memberi tahu mereka, ”Kamu akan menjadi saksiku di Yerusalem maupun di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke bagian yang paling jauh di bumi.” (Kisah 1:8) Israel perlu mendengar kabar baik, sebagaimana halnya bangsa-bangsa lain.
8. Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini meniru para pengikut Yesus pada abad pertama?
8 Dengan cara yang serupa, Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini mengabar di seluruh bumi. Mereka bekerja sama dengan malaikat yang dilihat Yohanes, yang ”mempunyai kabar baik yang abadi untuk dinyatakan sebagai berita gembira kepada orang-orang yang tinggal di bumi, dan kepada setiap bangsa dan suku dan bahasa dan umat”. (Penyingkapan 14:6) Pada tahun 2001, mereka aktif di 235 negeri dan daerah, termasuk yang umumnya dianggap sebagai negeri Kristen. Apakah salah kalau Saksi-Saksi Yehuwa mengabar di tempat-tempat yang sudah memiliki gereja yang didirikan oleh Susunan Kristen? Ada yang mengatakan demikian, dan mungkin menganggap penginjilan seperti itu sebagai tindakan ”mencuri domba”. Akan tetapi, Saksi-Saksi Yehuwa mengingat perasaan Yesus terhadap orang-orang Yahudi yang rendah hati pada zamannya. Meskipun mereka sudah memiliki keimaman, Yesus tidak ragu-ragu untuk memberitahukan kabar baik kepada mereka. Ia ”merasa kasihan terhadap mereka, karena mereka dikuliti dan dibuang seperti domba-domba tanpa gembala”. (Matius 9:36) Sewaktu Saksi-Saksi Yehuwa menemukan orang-orang rendah hati yang tidak mengenal Yehuwa dan Kerajaan-Nya, seharusnyakah mereka menahan kabar baik dari orang-orang itu karena agama tertentu mengklaim bahwa orang-orang itu sudah berada di bawah wewenangnya? Dengan mengikuti teladan rasul-rasul Yesus, kami menjawab tidak. Kabar baik harus diberitakan ”di semua bangsa”, tanpa kecuali.—Markus 13:10.
Semua Orang Kristen Masa Awal Menginjil
9. Pada abad pertama, siapa di sidang Kristen yang ambil bagian dalam pekerjaan pengabaran?
9 Siapa pada abad pertama yang ambil bagian dalam pekerjaan pengabaran? Fakta-fakta memperlihatkan bahwa semua orang Kristen adalah penginjil. Penulis W. S. Williams mengatakan, ”Secara umum diakui bahwa semua orang Kristen dalam Gereja masa awal . . . memberitakan injil.” Tentang peristiwa-peristiwa pada hari Pentakosta 33 M, Alkitab mengatakan, ”Mereka semua [pria dan wanita] dipenuhi dengan roh kudus dan mulai berbicara dengan berbagai bahasa, tepat seperti yang dikaruniakan roh itu kepada mereka untuk diucapkan.” Para penginjil terdiri atas pria dan wanita, tua dan muda, budak dan orang merdeka. (Kisah 1:14; 2:1, 4, 17, 18; Yoel 2:28, 29; Galatia 3:28) Sewaktu penindasan memaksa banyak orang Kristen untuk melarikan diri dari Yerusalem, ”mereka yang tercerai-berai itu menjelajahi negeri sambil menyatakan kabar baik tentang firman itu”. (Kisah 8:4) ’Mereka semua yang tercerai-berai itu’ menginjil, bukan hanya segelintir orang-orang yang dilantik.
10. Amanat ganda apa yang digenapi sebelum kehancuran sistem Yahudi?
10 Hal ini terbukti benar sepanjang tahun-tahun awal itu. Yesus menubuatkan, ”Kabar baik kerajaan ini akan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk sebagai suatu kesaksian kepada semua bangsa; dan kemudian akhir itu akan datang.” (Matius 24:14) Pada penggenapan kata-kata itu di abad pertama, kabar baik benar-benar dikabarkan secara luas sebelum pasukan Roma menghancurkan agama serta sistem politik Yahudi. (Kolose 1:23) Selain itu, semua pengikut Yesus menaati perintahnya, ”Karena itu pergilah dan buatlah orang-orang dari segala bangsa menjadi murid, baptislah mereka dengan nama Bapak dan Putra dan roh kudus, ajarlah mereka untuk menjalankan semua perkara yang aku perintahkan kepadamu.” (Matius 28:19, 20) Orang-orang Kristen masa awal tidak mendesak orang-orang yang lembut hati untuk percaya kepada Yesus lalu membiarkan mereka melayani Allah dengan cara mereka sendiri, seperti yang dilakukan oleh beberapa penginjil zaman modern. Sebaliknya, orang-orang Kristen masa awal mengajar mereka untuk menjadi murid Yesus, mengorganisasi mereka ke dalam sidang, dan melatih mereka sehingga mereka selanjutnya dapat memberitakan kabar baik dan menjadikan murid. (Kisah 14:21-23) Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini meniru pola itu.
11. Dewasa ini, siapa yang ambil bagian dalam mengumumkan kabar baik yang terbaik kepada umat manusia?
11 Sejumlah Saksi-Saksi Yehuwa, karena meniru teladan Paulus, Barnabas, dan yang lainnya pada abad pertama, telah pergi ke negeri-negeri asing sebagai utusan injil. Pekerjaan mereka sungguh bermanfaat, karena mereka tidak terlibat dalam politik atau dengan cara lain tersimpangkan dari amanat untuk memberitakan kabar baik. Mereka semata-mata hanya menaati perintah Yesus, ”Seraya kamu pergi, beritakanlah.” Akan tetapi, kebanyakan Saksi-Saksi Yehuwa bukanlah utusan injil di negeri-negeri asing. Banyak dari mereka mencari nafkah dengan bekerja duniawi, dan yang lain-lain masih bersekolah. Ada pula yang sedang membesarkan anak. Namun, semua Saksi membagikan kepada orang lain kabar baik yang telah mereka pelajari. Baik tua maupun muda, pria maupun wanita, mereka dengan bersukacita menyambut imbauan Alkitab, ”Beritakanlah firman itu, laksanakan itu dengan giat dan dengan perasaan mendesak pada masa yang menyenangkan, pada masa yang susah.” (2 Timotius 4:2) Seperti para pendahulu mereka di abad pertama, mereka ”tanpa henti terus mengajar dan menyatakan kabar baik tentang Kristus, yaitu Yesus”. (Kisah 5:42) Mereka mengumumkan kabar baik yang terbaik bagi umat manusia.
Memproselitkan atau Menginjil?
12. Apakah proselitisme itu, dan bagaimana hal itu dipandang?
12 Bahasa Yunani memiliki kata pro·se’ly·tos, yang berarti ”orang yang berubah agama”. Dari istilah inilah muncul kata ”proselitisme”, yang pada dasarnya berarti ”tindakan menobatkan seseorang untuk menjadi pemeluk agama tertentu”. Kini, beberapa orang mengatakan bahwa proselitisme itu berbahaya. Sebuah dokumen yang diterbitkan oleh Dewan Gereja Dunia bahkan berbicara tentang ”dosa proselitisme”. Mengapa? Catholic World Report menyatakan, ”Akibat derasnya keluhan dari Gereja Ortodoks, ’proselitisme’ mendapat konotasi sebagai tindakan memaksa orang untuk mengubah agamanya.”
13. Apa beberapa contoh proselitisme yang berbahaya?
13 Apakah proselitisme berbahaya? Bisa jadi. Yesus mengatakan bahwa proselitisme yang dilakukan para penulis dan orang-orang Farisi berbahaya bagi para proselit yang mereka jadikan. (Matius 23:15) Pastilah, ”memaksa orang untuk mengubah agamanya” adalah salah. Sebagai contoh, menurut sejarawan Yosefus, sewaktu Yohanes Hirkanus orang Makabe menaklukkan orang-orang Idumea, ia ”mengizinkan mereka tetap tinggal di negeri mereka asalkan mereka disunat dan mau menjalankan hukum-hukum orang Yahudi”. Jika orang-orang Idumea ingin hidup di bawah pemerintahan Yahudi, mereka harus mempraktekkan agama Yahudi. Para sejarawan memberi tahu kita bahwa pada abad kedelapan M, Charlemagne menaklukkan orang-orang Saxon yang kafir di Eropa bagian utara dan secara brutal memaksa mereka mengubah agama mereka.a Namun, seberapa tulus perubahan agama orang Saxon atau orang Idumea itu? Sebagai contoh, seberapa tulus keterikatan Raja Idumea, Herodes—yang mencoba membunuh Yesus yang masih bayi—dengan Hukum Musa yang diilhamkan Allah?—Matius 2:1-18.
14. Bagaimana beberapa misionaris Susunan Kristen menekan orang-orang untuk berubah agama?
14 Apakah ada pemaksaan dalam mengubah agama dewasa ini? Boleh dibilang, ada. Beberapa misionaris Susunan Kristen konon menawarkan beasiswa ke luar negeri bagi orang yang berpotensi mengubah agamanya. Atau, mereka mungkin menyuruh seorang pengungsi yang kelaparan duduk mendengarkan seluruh khotbah untuk mendapat jatah makanan. Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada tahun 1992 oleh sebuah konvensi Uskup Ortodoks, ”proselitisme kadang-kadang dilakukan melalui iming-iming materi dan kadang-kadang melalui berbagai bentuk kekerasan”.
15. Apakah Saksi-Saksi Yehuwa memproselitkan, dalam pengertian kata itu di zaman modern? Jelaskan.
15 Menekan orang-orang untuk mengubah agamanya adalah salah. Tentu saja, Saksi-Saksi Yehuwa tidak berbuat seperti itu.b Oleh karena itu, mereka tidak memproselitkan, dalam pengertian kata itu di zaman modern. Sebaliknya, seperti orang-orang Kristen abad pertama, mereka memberitakan kabar baik kepada semua orang. Siapa pun yang dengan rela menyambutnya diundang untuk menggali lebih banyak pengetahuan melalui sebuah pengajaran Alkitab. Para peminat demikian belajar menaruh iman, seraya dengan kukuh mendasarkannya pada pengetahuan Alkitab yang saksama, kepada Allah dan maksud-tujuan-Nya. Hasilnya, mereka berseru kepada nama Allah, Yehuwa, untuk diselamatkan. (Roma 10:13, 14, 17) Entah mereka akan menerima kabar baik atau tidak adalah soal pilihan pribadi. Tidak ada paksaan. Jika ada paksaan, perubahan agama tidak akan ada artinya. Agar dapat diperkenan Allah, ibadat harus berasal dari hati.—Ulangan 6:4, 5; 10:12.
Menginjil di Zaman Modern
16. Bagaimana pekerjaan penginjilan Saksi-Saksi Yehuwa meningkat di zaman modern?
16 Selama zaman modern ini, Saksi-Saksi Yehuwa telah memberitakan kabar baik Kerajaan sebagai penggenapan yang lebih besar dari Matius 24:14. Sarana utama pekerjaan penginjilan mereka selama ini adalah majalah Menara Pengawal.c Pada tahun 1879, sewaktu edisi pertama The Watchtower diterbitkan, majalah itu beroplah sekitar 6.000 eksemplar dalam satu bahasa. Pada tahun 2001, lebih dari 122 tahun kemudian, sirkulasinya sudah mencapai 23.042.000 eksemplar dalam 141 bahasa. Peningkatan itu disertai pula oleh pertumbuhan kegiatan penginjilan Saksi-Saksi Yehuwa. Bandingkan beberapa ribu jam yang digunakan setiap tahun dalam pekerjaan penginjilan pada abad ke-19 dengan 1.169.082.225 jam yang dibaktikan untuk pekerjaan pengabaran pada tahun 2001. Perhatikan 4.921.702 rata-rata pengajaran Alkitab cuma-cuma yang dipimpin setiap bulan. Sungguh luar biasa jumlah pekerjaan baik yang dicapai! Dan, itu dilakukan oleh 6.117.666 pemberita Kerajaan yang aktif.
17. (a) Allah-allah palsu macam apa yang disembah dewasa ini? (b) Apa pun bahasa, kebangsaan, atau status sosialnya, apa yang perlu diketahui semua orang?
17 Sang pemazmur berkata, ”Semua allah berbagai bangsa adalah allah yang tidak bernilai; tetapi Yehuwa, ia menjadikan langit.” (Mazmur 96:5) Dalam dunia yang sekuler dewasa ini, nasionalisme, lambang-lambang nasional, tokoh-tokoh terkemuka, perkara-perkara materi, dan bahkan kekayaan telah dijadikan objek penyembahan. (Matius 6:24; Efesus 5:5; Kolose 3:5) Mohandas K. Gandhi pernah berkata, ”Saya dengan kukuh berpendapat bahwa . . . Eropa sekarang ini hanyalah Kristen asal-asalan. Sebenarnya, yang disembahnya adalah Mamon [kekayaan].” Faktanya adalah kabar baik perlu diperdengarkan ke mana-mana. Semua orang, apa pun bahasa, kebangsaan, atau status sosialnya, perlu tahu tentang Yehuwa dan maksud-tujuan-Nya. Kami berharap agar semua menyambut kata-kata sang pemazmur, ”Akuilah berkenaan dengan Yehuwa, kemuliaan dan kekuatannya. Akuilah berkenaan dengan Yehuwa, kemuliaan namanya”! (Mazmur 96:7, 8) Saksi-Saksi Yehuwa membantu orang-orang lain belajar tentang Yehuwa sehingga mereka dapat dengan patut mengakui kemuliaan-Nya. Dan, orang-orang yang responsif memperoleh manfaat besar. Apa saja manfaat yang mereka nikmati? Hal ini akan dibahas dalam artikel berikutnya.
[Catatan Kaki]
a Menurut The Catholic Encyclopedia, selama Reformasi, pemberlakuan suatu agama secara paksa atas orang-orang dinyatakan melalui moto: Cuius regio, illius et religio (Intinya berarti: ”Siapa pun yang memerintah negeri berhak menentukan juga agamanya”.)
b Pada sebuah pertemuan Komisi Kebebasan Beragama Internasional di Amerika Serikat pada tanggal 16 November 2000, seorang partisipan membuat perbedaan antara orang-orang yang memaksa orang lain untuk mengubah agamanya dan kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa. Dikomentari bahwa sewaktu Saksi-Saksi Yehuwa mengabar kepada orang lain, mereka melakukannya sedemikian rupa sehingga seseorang dapat sekadar berkata ”saya tidak berminat” dan menutup pintu.
c Judul lengkap majalah ini adalah Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa.
-
-
Berkat-Berkat Kabar BaikMenara Pengawal—2002 | 1 Januari
-
-
Berkat-Berkat Kabar Baik
”Yehuwa telah mengurapi aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang yang lembut hati. Ia telah mengutus aku untuk membalut orang yang patah hati, . . . untuk menghibur semua orang yang berkabung.”—YESAYA 61:1, 2.
1, 2. (a) Yesus menyingkapkan dirinya sebagai apa, dan bagaimana? (b) Berkat apa saja yang dihasilkan oleh kabar baik yang diumumkan oleh Yesus?
PADA suatu hari Sabat di awal pelayanannya, Yesus berada di sinagoga di Nazaret. Menurut catatan, ”gulungan tulisan nabi Yesaya diserahkan kepadanya, dan ia membuka gulungan itu dan menemukan ayat, di mana ada tertulis, ’Roh Yehuwa ada padaku, karena ia mengurapi aku untuk menyatakan kabar baik’ ”. Lalu, Yesus membaca lagi lebih banyak ayat nubuat. Kemudian, ia duduk dan berkata, ”Pada hari ini tergenaplah ayat yang baru saja kamu dengar ini.”—Lukas 4:16-21.
2 Dengan cara ini, Yesus mengidentifikasi dirinya sebagai penginjil yang telah dinubuatkan, pemberita kabar baik dan pembawa penghiburan. (Matius 4:23) Dan, alangkah indahnya kabar baik yang harus diberitakan Yesus ini! Ia memberi tahu para pendengarnya, ”Akulah terang dunia. Ia yang mengikuti aku tidak akan berjalan dalam kegelapan, tetapi akan mempunyai terang kehidupan.” (Yohanes 8:12) Ia juga berkata, ”Jika kamu tetap ada dalam perkataanku, kamu benar-benar muridku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Yohanes 8:31, 32) Ya, Yesus memiliki ”perkataan kehidupan abadi”. (Yohanes 6:68, 69) Terang, kehidupan, kemerdekaan—pastilah itu merupakan berkat yang mesti dihargai!
3. Kabar baik apa yang diberitakan oleh murid-murid Yesus?
3 Setelah Pentakosta 33 M, murid-murid meneruskan pekerjaan penginjilan Yesus. Mereka memberitakan ”kabar baik kerajaan” kepada orang Israel maupun kepada orang dari segala bangsa. (Matius 24:14; Kisah 15:7; Roma 1:16) Orang-orang yang menyambut dapat mengenal Allah Yehuwa. Mereka dibebaskan dari perbudakan agama dan menjadi bagian bangsa rohani yang baru, ”Israel milik Allah”, yang para anggotanya memiliki prospek untuk memerintah selama-lamanya di surga bersama Tuan mereka, Yesus Kristus. (Galatia 5:1; 6:16; Efesus 3:5-7; Kolose 1:4, 5; Penyingkapan 22:5) Benar-benar berkat yang limpah!
Penginjilan Dewasa Ini
4. Dengan cara apa amanat untuk memberitakan kabar baik digenapi dewasa ini?
4 Dewasa ini, orang-orang Kristen terurap, yang didukung oleh ”kumpulan besar” ”domba-domba lain” yang jumlahnya bertambah, terus menggenapi amanat bersifat nubuat yang pada mulanya diberikan kepada Yesus. (Penyingkapan 7:9; Yohanes 10:16) Hasilnya, kabar baik diberitakan dalam skala yang terbesar. Di 235 negeri dan daerah, Saksi-Saksi Yehuwa telah pergi ”untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang yang lembut hati . . . , untuk membalut orang yang patah hati, untuk mengumumkan kebebasan kepada mereka yang ditawan dan membuka lebar-lebar mata para tahanan; untuk mengumumkan tahun perkenan Yehuwa dan hari pembalasan Allah kita; untuk menghibur semua orang yang berkabung”. (Yesaya 61:1, 2) Jadi, pekerjaan penginjilan Kristen terus membawa berkat bagi banyak orang serta penghiburan sejati bagi ”mereka yang mengalami segala macam kesengsaraan”.—2 Korintus 1:3, 4.
5. Sehubungan dengan pemberitaan kabar baik, bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa berbeda dengan gereja-gereja Susunan Kristen?
5 Memang benar bahwa gereja-gereja Susunan Kristen mensponsori berbagai bentuk penginjilan. Banyak yang mengirim misionaris untuk menjadikan proselit di negeri-negeri lain. Sebagai contoh, The Orthodox Christian Mission Center Magazine melaporkan kegiatan misionaris Ortodoks di Madagaskar, Afrika bagian selatan, Tanzania, dan Zimbabwe. Akan tetapi, di Gereja Ortodoks, sebagaimana halnya di gereja lainnya dalam Susunan Kristen, sebagian besar anggotanya tidak turut melakukan pekerjaan demikian. Sebaliknya, semua Saksi Yehuwa yang berbakti mengerahkan upaya untuk turut menginjil. Mereka sadar bahwa memberitakan kabar baik adalah suatu bukti ketulusan iman mereka. Paulus berkata, ”Dengan hati, seseorang memperlihatkan iman yang menghasilkan keadilbenaran, tetapi dengan mulut, seseorang membuat pernyataan di hadapan umum yang menghasilkan keselamatan.” Iman yang tidak menggerakkan seseorang untuk bertindak, sebenarnya, adalah iman yang mati.—Roma 10:10; Yakobus 2:17.
Kabar Baik yang Mendatangkan Berkat-Berkat Abadi
6. Kabar baik apa yang sedang diberitakan sekarang?
6 Saksi-Saksi Yehuwa memberitakan kabar yang terbaik. Mereka membuka Alkitab mereka dan memperlihatkan kepada orang-orang yang suka menyambut bahwa Yesus mengorbankan kehidupannya guna memberi umat manusia jalan untuk mendekat kepada Allah, mendapat pengampunan atas dosa, dan memperoleh harapan kehidupan abadi. (Yohanes 3:16; 2 Korintus 5:18, 19) Mereka mengumumkan bahwa Kerajaan Allah telah didirikan di surga di bawah Raja yang diurapi, Yesus Kristus, dan bahwa Kerajaan itu akan segera menyingkirkan kefasikan dari bumi dan mengawasi pemulihan Firdaus. (Penyingkapan 11:15; 21:3, 4) Sebagai penggenapan nubuat Yesaya, mereka memberi tahu sesama mereka bahwa sekaranglah ”tahun perkenan Yehuwa” manakala umat manusia masih dapat menyambut kabar baik. Mereka juga memperingatkan bahwa ”hari pembalasan Allah kita” akan segera datang sewaktu Yehuwa membinasakan para pelaku kesalahan yang tidak bertobat.—Mazmur 37:9-11.
7. Pengalaman apa yang menunjukkan persatuan Saksi-Saksi Yehuwa, dan mengapa mereka menikmati persatuan demikian?
7 Dalam suatu dunia yang dilanda tragedi dan bencana, inilah satu-satunya kabar baik yang membawa manfaat-manfaat kekal. Orang-orang yang menerimanya menjadi bagian dari suatu persaudaraan Kristen sedunia yang bersatu, yang tidak membiarkan perbedaan bangsa, suku, atau ekonomi memecah-belah mereka. Mereka telah ’mengenakan kasih, sebab itu adalah ikatan pemersatu yang sempurna’. (Kolose 3:14; Yohanes 15:12) Hal ini terlihat tahun lalu di sebuah negara Afrika. Pada suatu pagi, penduduk ibu kota dibangunkan oleh suara tembakan. Ternyata sedang terjadi kudeta. Sewaktu fokus peristiwa itu berubah menjadi permasalahan etnis, sebuah keluarga Saksi dikritik karena melindungi sesama Saksi dari kelompok etnis yang berbeda. Keluarga itu menjawab, ”Kami hanya menampung Saksi-Saksi Yehuwa di rumah kami.” Bagi mereka, perbedaan etnis tidak penting; kasih Kristen-lah yang penting, yaitu dengan memberikan penghiburan kepada yang membutuhkan. Seorang kerabat non-Saksi dari keluarga itu berkomentar, ”Anggota semua agama mengkhianati sesama penganutnya. Hanya Saksi-Saksi Yehuwa yang tidak.” Banyak insiden serupa yang dilaporkan dari negeri-negeri yang diporakporandakan konflik sipil memperlihatkan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa benar-benar ’mengasihi segenap persekutuan saudara-saudara’.—1 Petrus 2:17.
Kabar Baik Mengubah Orang-Orang
8, 9. (a) Perubahan apa saja yang dibuat oleh orang-orang yang menerima kabar baik? (b) Pengalaman-pengalaman apa yang memperlihatkan kuasa kabar baik?
8 Kabar baik berkaitan dengan apa yang Paulus sebut ”kehidupan sekarang dan yang akan datang”. (1 Timotius 4:8) Kabar baik tidak hanya memberikan harapan yang menakjubkan dan pasti tentang masa depan, tetapi juga mendatangkan perbaikan atas ”kehidupan sekarang”. Secara pribadi, Saksi-Saksi Yehuwa dibimbing oleh Firman Allah, Alkitab, agar kehidupan mereka selaras dengan kehendak Allah. (Mazmur 119:101) Kepribadian mereka dijadikan baru seraya mereka memupuk sifat-sifat seperti keadilbenaran dan keloyalan.—Efesus 4:24.
9 Sebagai contoh, perhatikan Franco. Ia suka marah-marah. Setiap kali terjadi hal yang tidak ia inginkan, ia langsung marah besar dan membanting barang-barang. Istrinya belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa, dan teladan Kristen mereka secara bertahap membantu Franco melihat bahwa ia harus berubah. Ia belajar Alkitab dengan mereka dan akhirnya sanggup mempertunjukkan buah-buah roh kudus berupa damai dan pengendalian diri. (Galatia 5:22, 23) Ia adalah salah seorang dari 492 yang dibaptis di Belgia selama tahun dinas 2001. Perhatikan juga Alejandro. Pemuda itu menjadi begitu kecanduan narkoba sampai-sampai ia harus hidup dari tempat pembuangan sampah, memungut apa saja yang bisa dijual untuk menunjang kebiasaannya menggunakan narkoba. Sewaktu ia berusia 22 tahun, Saksi-Saksi Yehuwa mengundang Alejandro untuk belajar Alkitab, dan ia setuju. Ia membaca Alkitab setiap hari dan menghadiri perhimpunan. Ia membenahi kehidupannya dengan begitu cepat sehingga kurang dari enam bulan, ia dapat turut serta dalam pekerjaan penginjilan—salah seorang dari 10.115 yang melakukannya tahun lalu di Panama.
Kabar Baik—Berkat bagi Orang yang Lembut Hati
10. Siapa yang menyambut kabar baik, dan bagaimana pandangan mereka berubah?
10 Yesaya menubuatkan bahwa kabar baik akan diberitakan kepada orang-orang yang lembut hati. Siapakah orang-orang yang lembut hati ini? Mereka adalah orang-orang yang digambarkan dalam buku Kisah sebagai orang ”yang memiliki kecenderungan yang benar untuk kehidupan abadi”. (Kisah 13:48) Mereka adalah orang-orang rendah hati yang berasal dari segala lapisan masyarakat, yang membuka hati mereka terhadap berita kebenaran. Orang-orang seperti itu tahu bahwa melakukan kehendak Allah akan mendatangkan berkat-berkat yang jauh lebih limpah daripada apa pun yang ditawarkan oleh dunia sekuler. (1 Yohanes 2:15-17) Namun, bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa mencapai hati dalam pekerjaan penginjilan mereka?
11. Menurut Paulus, bagaimana hendaknya kabar baik diberitakan?
11 Nah, perhatikan contoh rasul Paulus, yang menulis kepada jemaat di Korintus, ”Pada waktu aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan perkataan atau hikmat yang berlebih-lebihan dalam menyatakan rahasia suci Allah kepadamu. Karena aku memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa tentang apa yang terjadi di antara kamu, kecuali tentang Yesus Kristus, dan bahwa dia telah dipantek.” (1 Korintus 2:1, 2) Paulus tidak berupaya mengesankan para pendengarnya dengan ilmunya. Ia hanya mengajarkan fakta yang meyakinkan dari Allah, fakta yang sekarang tercatat dalam Alkitab. Perhatikan juga anjuran Paulus kepada rekan penginjilnya, Timotius, ”Beritakanlah firman itu, laksanakan itu dengan giat dan dengan perasaan mendesak.” (2 Timotius 4:2) Timotius harus memberitakan ”firman itu”, berita Allah. Paulus juga menulis kepada Timotius, ”Berupayalah sebisa-bisanya untuk mempersembahkan dirimu kepada Allah sebagai orang yang diperkenan, sebagai pekerja tanpa sesuatu pun yang membuatnya malu, menangani firman kebenaran dengan tepat.”—2 Timotius 2:15.
12. Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini mengindahkan kata-kata dan teladan Paulus?
12 Saksi-Saksi Yehuwa mengindahkan teladan Paulus, dan juga kata-katanya kepada Timotius. Mereka menyadari kuasa Firman Allah dan memanfaatkannya seraya mereka berupaya memperlihatkan kepada sesama mereka kata-kata harapan dan penghiburan yang cocok. (Mazmur 119:52; 2 Timotius 3:16, 17; Ibrani 4:12) Memang, mereka memanfaatkan lektur Alkitab agar pada waktu luang, para peminat dapat memperoleh lebih banyak pengetahuan Alkitab. Namun, mereka selalu berupaya menunjukkan kata-kata Alkitab kepada orang-orang. Mereka tahu bahwa Firman Allah yang terilham akan menyentuh hati orang-orang yang rendah hati. Dan, menggunakannya dengan cara ini memperkuat iman mereka sendiri juga.
”Menghibur Semua Orang yang Berkabung”
13. Pada tahun 2001, peristiwa apa yang meningkatkan kebutuhan yang meluas untuk menghibur orang-orang yang berkabung?
13 Banyak bencana telah terjadi pada tahun 2001, dan karenanya, banyak orang membutuhkan penghiburan. Salah satu contoh yang menonjol terjadi pada bulan September lalu di Amerika Serikat, sewaktu para teroris menyerang gedung World Trade Center (Pusat Perdagangan Dunia) di New York dan Pentagon di dekat Washington, DC. Betapa terpukulnya seluruh warga di negara itu akibat serangan tersebut! Dalam menghadapi peristiwa seperti itu, Saksi-Saksi Yehuwa berupaya keras memenuhi amanat untuk ”menghibur semua orang yang berkabung”. Beberapa pengalaman akan menunjukkan bagaimana mereka melakukan hal ini.
14, 15. Bagaimana Saksi-Saksi pada dua peristiwa yang berbeda dapat menggunakan ayat secara efektif untuk menghibur orang-orang yang berkabung?
14 Seorang Saksi yang adalah penginjil sepenuh waktu mendekati seorang wanita di trotoar dan menanyakan pendapatnya tentang serangan teroris yang baru terjadi itu. Wanita itu mulai menangis. Katanya ia merasa sangat sedih dan seandainya saja ia dapat membantu. Saksi itu memberi tahu dia bahwa Allah sangat berminat pada kita semua, dan ia membacakan Yesaya 61:1, 2. Kata-kata yang diilhamkan Allah itu terdengar masuk akal bagi wanita itu, yang mengatakan bahwa semua orang sedang berkabung. Ia menerima sebuah risalah dan meminta Saksi tersebut berkunjung ke rumahnya.
15 Dua Saksi yang sedang menginjil berjumpa dengan seorang pria yang sedang bekerja di bedengnya. Mereka menawarkan untuk menunjukkan kata-kata penghiburan dari Alkitab mengingat tragedi di World Trade Center baru-baru ini. Dengan persetujuannya, mereka membacakan 2 Korintus 1:3-7, yang mencakup kata-kata, ”Penghiburan . . . berlimpah melalui Kristus.” Pria itu bersyukur bahwa tetangganya yang adalah Saksi membagikan penghiburan kepada orang-orang lain dan berkata, ”Semoga Allah memberkati pekerjaan luar biasa yang kalian lakukan.”
16, 17. Dua pengalaman apa memperlihatkan kuasa Alkitab untuk menolong orang-orang yang merasa sedih atau resah akibat tragedi?
16 Seorang Saksi yang mengunjungi kembali para peminat berjumpa dengan putra dari seorang wanita yang sebelumnya telah memperlihatkan minat dan menjelaskan bahwa ia prihatin akan keadaan para tetangga setelah tragedi itu. Pria tersebut kagum karena Saksi itu mau meluangkan waktu untuk mengunjungi orang-orang dan menanyakan keadaan mereka. Ia mengatakan bahwa ia sedang bekerja cukup dekat dengan World Trade Center sewaktu serangan itu terjadi dan menyaksikan seluruh kejadian itu. Sewaktu ia bertanya mengapa Allah mengizinkan penderitaan, Saksi itu membacakan ayat-ayat dari Alkitab, termasuk Mazmur 37:39, yang berbunyi, ”Keselamatan orang-orang adil-benar berasal dari Yehuwa; ia adalah benteng mereka pada waktu kesesakan.” Dengan ramah, pria itu menanyakan kabar Saksi itu beserta keluarganya, mengundangnya untuk berkunjung kembali, dan menyatakan penghargaan yang sepenuh hati atas kunjungan itu.
17 Salah satu dari ribuan orang yang berkabung lainnya yang dihibur oleh Saksi-Saksi Yehuwa setelah serangan teroris itu adalah seorang wanita yang dijumpai Saksi-Saksi sewaktu mereka sedang mengunjungi tetangga-tetangga mereka. Ia begitu galau atas apa yang terjadi dan mendengarkan seraya mereka membacakan Mazmur 72:12-14, ”Ia akan membebaskan orang miskin yang berseru meminta tolong, juga orang yang menderita dan siapa pun yang tidak mempunyai penolong. Ia akan merasa kasihan terhadap orang kecil dan orang miskin, dan jiwa orang-orang miskin akan ia selamatkan. Ia akan menebus jiwa mereka dari penindasan dan tindak kekerasan, dan darah mereka berharga di matanya.” Sungguh penuh makna kata-kata itu! Wanita tersebut meminta Saksi-Saksi itu untuk membacakan ayat-ayat itu sekali lagi dan mengundang mereka ke rumahnya untuk melanjutkan pembahasan. Di akhir percakapan itu, sebuah pengajaran Alkitab dimulai.
18. Bagaimana seorang Saksi membantu sesamanya sewaktu ia diundang untuk berdoa mewakili mereka?
18 Seorang Saksi bekerja di sebuah restoran di sebuah komunitas yang cukup makmur, yang orang-orangnya sebelumnya tidak begitu berminat pada kabar baik Kerajaan. Setelah serangan teroris itu, komunitas tersebut tampaknya merasa terguncang. Pada hari Jumat sore setelah serangan itu, sang manajer restoran mengundang semua orang untuk keluar dan memegang lilin, mengheningkan cipta untuk mengenang para korban. Karena merespek perasaan mereka, Saksi itu keluar dan berdiri dengan senyap di trotoar. Sang manajer tahu bahwa ia adalah rohaniwan Saksi-Saksi Yehuwa, maka setelah mengheningkan cipta itu, sang manajer memintanya untuk mewakili mereka semua dalam doa. Saksi itu setuju. Dalam doanya, ia menyinggung tentang perkabungan yang dirasakan di mana-mana tetapi berkata bahwa orang-orang yang berkabung tidak perlu berduka tanpa harapan. Ia berbicara tentang saat manakala peristiwa yang mengerikan seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi dan mengatakan bahwa semua dapat lebih mendekat kepada Allah penghiburan melalui pengetahuan yang saksama dari Alkitab. Setelah mengatakan ”Amin”, sang manajer—diikuti oleh lebih dari 60 orang yang berada di luar restoran—menghampiri Saksi itu, berterima kasih kepadanya, dan memeluknya, mengatakan bahwa doa itu adalah doa terbaik yang pernah ia dengar.
Berkat bagi Masyarakat
19. Pengalaman apa yang memperlihatkan bahwa beberapa orang mengakui standar Saksi-Saksi Yehuwa yang tinggi?
19 Khususnya belakangan ini, masyarakat yang kepadanya Saksi-Saksi aktif mengabar memperoleh manfaat dari kehadiran mereka—seperti yang dikomentari banyak orang. Ya, kelompok orang yang menggalakkan perdamaian, kejujuran, dan moral yang bersih pastilah memberi pengaruh yang bermanfaat. Di sebuah negara di Asia Tengah, Saksi-Saksi bertemu dengan seorang pensiunan pejabat dari yang dahulunya disebut badan keamanan negara. Ia mengatakan bahwa ia pernah ditugasi untuk menyelidiki berbagai organisasi agama. Sewaktu ia menyelidiki Saksi-Saksi Yehuwa, ia terkesan oleh kejujuran dan tingkah laku mereka yang baik. Ia mengagumi iman mereka yang teguh dan fakta bahwa ajaran mereka berdasarkan Alkitab. Pria ini setuju untuk menerima pengajaran Alkitab.
20. (a) Apa yang diperlihatkan oleh laporan kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa tahun lalu? (b) Apa yang menunjukkan bahwa masih ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, dan bagaimana kita memandang hak istimewa kita untuk menginjil?
20 Dari beberapa pengalaman yang diceritakan dalam artikel ini, dari sekian ribu pengalaman yang dapat diceritakan, jelaslah bahwa Saksi-Saksi Yehuwa sangat sibuk selama tahun dinas 2001.a Mereka berbicara kepada jutaan orang, mereka menghibur banyak orang yang berkabung, dan pekerjaan penginjilan mereka diberkati. Ada 263.431 orang yang melambangkan pembaktian mereka kepada Allah dengan baptisan. Di seluas dunia, jumlah para penginjil meningkat sebesar 1,7 persen. Dan, fakta bahwa 15.374.986 menghadiri Peringatan tahunan kematian Kristus menunjukkan bahwa masih ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. (1 Korintus 11:23-26) Semoga kita terus mencari orang-orang lembut hati yang menyambut kabar baik. Dan, selama tahun perkenan Yehuwa masih berlangsung, semoga kita terus menghibur ”orang yang patah hati”. Alangkah berharganya hak istimewa yang kita miliki! Pastilah kita semua menggemakan kata-kata Yesaya, ”Aku sangat bersukacita karena Yehuwa. Jiwaku bergembira karena Allahku.” (Yesaya 61:10) Semoga Allah terus menggunakan kita seraya Ia menggenapi kata-kata nubuat ini, ”Tuan Yang Berdaulat Yehuwa akan menyebabkan keadilbenaran dan pujian bertunas di hadapan segala bangsa.”—Yesaya 61:11.
[Catatan Kaki]
a Bagan di halaman 19 sampai 22 menyajikan laporan kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa selama tahun dinas 2001.
-