PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Bagaimana Kehidupan Bermula?
    Asal Mula Kehidupan—Lima Pertanyaan yang Patut Direnungkan
    • Sel telur manusia yang dibuahi

      Sel telur manusia yang dibuahi, sekitar 800 kali ukuran aslinya

      Apa yang dinyatakan banyak ilmuwan? Banyak evolusionis akan memberi tahu Anda bahwa miliaran tahun yang lalu, kehidupan bermula di tepi sebuah kolam purba atau jauh di dalam samudra. Menurut mereka, di lokasi semacam itu zat-zat kimia dengan sendirinya menyatu menjadi struktur seperti busa, membentuk molekul kompleks, dan mulai bereplikasi. Mereka yakin bahwa semua kehidupan di bumi bermula secara kebetulan dari satu atau beberapa sel awal yang ”sederhana” ini.

      Beberapa ilmuwan terkemuka lain yang juga mendukung evolusi tidak sependapat. Mereka berspekulasi bahwa sel-sel pertama atau setidaknya komponen-komponen utamanya berasal dari ruang angkasa. Mengapa? Karena, meskipun sudah berupaya sebisa-bisanya, para ilmuwan belum sanggup membuktikan bahwa kehidupan bisa muncul dari molekul-molekul yang tidak bernyawa. Pada 2008, Profesor Biologi Alexandre Meinesz menyoroti dilema tersebut. Ia menyatakan bahwa selama 50 tahun terakhir, ”tidak ada bukti empiris yang mendukung hipotesis bahwa kehidupan muncul dengan sendirinya di Bumi semata-mata dari sup molekul, dan tidak ada kemajuan signifikan di bidang ilmu pengetahuan yang mengarah ke sana”.1

      Apa yang tersingkap dari bukti-bukti? Jawaban atas pertanyaan: Dari mana datangnya bayi? sudah terdokumentasi dan tidak diperdebatkan lagi. Kehidupan selalu berasal dari kehidupan yang sudah ada. Tetapi, jika kita mundur jauh ke zaman purba, mungkinkah ada saatnya hukum yang fundamental ini tidak berlaku? Dapatkah kehidupan muncul dengan sendirinya dari zat-zat kimia yang tidak bernyawa? Seberapa besarkah peluang terjadinya hal itu?

      Para peneliti telah mengetahui bahwa agar sebuah sel bertahan hidup, sedikitnya tiga jenis molekul kompleks harus bekerja sama​—DNA (asam deoksiribonukleat), RNA (asam ribonukleat), dan protein. Dewasa ini, hampir tidak ada ilmuwan yang menyatakan bahwa sebuah sel hidup yang lengkap tiba-tiba terbentuk secara kebetulan dari campuran zat-zat kimia yang tidak bernyawa. Namun, seberapa besarkah peluang terbentuknya RNA atau protein secara kebetulan?a

      Stanley Miller pada 1953

      Stanley Miller, 1953

      Banyak ilmuwan merasa bahwa kehidupan bisa muncul secara kebetulan karena sebuah eksperimen yang pertama kali dilakukan pada 1953. Kala itu, Stanley L. Miller dapat membuat beberapa asam amino, yakni zat kimia pembentuk protein, dengan melepaskan kilatan listrik ke campuran gas yang diyakini mirip dengan atmosfer bumi primitif. Sejak itu, asam amino juga telah ditemukan dalam meteorit. Apakah temuan ini mengartikan bahwa semua bahan dasar kehidupan dapat dengan mudah terbentuk secara kebetulan?

      ”Beberapa penulis,” kata Robert Shapiro, profesor emeritus bidang kimia di New York University, ”mengira bahwa semua bahan dasar kehidupan bisa dibuat dengan mudah dalam eksperimen seperti yang Miller lakukan dan juga terdapat dalam meteorit. Kenyataannya tidak demikian.”2b

      Perhatikan molekul RNA. Molekul ini terdiri dari molekul-molekul yang lebih kecil yang disebut nukleotida. Nukleotida adalah molekul yang berbeda dengan asam amino dan hanya sedikit lebih kompleks. Shapiro mengatakan bahwa ”belum ada nukleotida jenis apa pun yang dihasilkan dari eksperimen kilatan listrik atau yang ditemukan dalam penelitian meteorit”.3 Ia selanjutnya menyatakan bahwa peluang terbentuknya secara acak sebuah molekul RNA yang bisa mereplikasi diri dari sekumpulan zat kimia bahan dasar kehidupan ”sedemikian kecilnya sehingga kalau pun itu sampai terjadi bahkan sekali saja di mana pun dalam jagat raya ini, hal itu dapat dianggap sebagai keberuntungan yang luar biasa”.4

      RNA, protein, dan ribosom

      RNA (1) dibutuhkan untuk membuat protein (2), tetapi protein terkait dalam pembentukan RNA. Bagaimana mungkin salah satu muncul secara kebetulan, apalagi dua-duanya? Ribosom (3) akan dibahas di bagian 2.

      Bagaimana dengan molekul protein? Molekul ini bisa terbentuk dari 50 hingga ribuan asam amino yang saling terikat dengan urutan yang sangat spesifik. Rata-rata, protein dalam sel yang ”sederhana” mengandung 200 asam amino. Bahkan dalam sel-sel seperti itu, ada ribuan jenis protein yang berbeda. Menurut perhitungan, peluang bagi satu saja protein yang hanya mengandung 100 asam amino untuk bisa terbentuk secara acak di bumi adalah sekitar satu berbanding sejuta miliar.

      Jika untuk menciptakan molekul yang kompleks dalam laboratorium dibutuhkan keahlian seorang ilmuwan, mungkinkah molekul yang jauh lebih kompleks dalam sel muncul secara kebetulan?

      Hubert P. Yockey, peneliti yang mendukung ajaran evolusi, menandaskan kesulitannya. Ia mengatakan, ”Mustahil kehidupan berawal dari protein.”5 RNA dibutuhkan untuk membuat protein, tetapi protein terkait dalam pembentukan RNA. Bagaimana seandainya, sekalipun peluangnya luar biasa kecil, protein maupun molekul RNA ternyata muncul secara kebetulan di tempat yang sama dan pada waktu yang sama? Seberapa besarkah kemungkinan keduanya bekerja sama untuk membentuk suatu jenis kehidupan yang bisa bertahan hidup dan juga bereplikasi? ”Peluang terjadinya hal ini secara kebetulan (mengingat protein dan RNA dianggap bercampur secara acak) tampaknya teramat sangat kecil,” kata Dr. Carol Clelandc, anggota Institut Astrobiologi di Badan Antariksa AS (NASA). ”Namun,” lanjutnya, ”kebanyakan peneliti tampaknya berasumsi bahwa jika mereka bisa memahami bagaimana protein dan RNA terbentuk secara independen dalam kondisi alam zaman purba, koordinasi di antara keduanya entah bagaimana akan terjadi dengan sendirinya.” Mengenai berbagai teori terkini tentang bagaimana bahan-bahan dasar kehidupan ini bisa muncul secara kebetulan, ia mengatakan, ”Tak ada satu pun yang memberi kita penjelasan yang sangat memuaskan tentang bagaimana hal ini telah terjadi.”6

      Seorang pria membuat robot

      Jika dibutuhkan pribadi yang cerdas untuk menciptakan dan memprogram robot yang tidak bernyawa, apa yang dibutuhkan untuk menciptakan sebuah sel hidup, apalagi seorang manusia?

      Mengapa fakta-fakta ini penting? Pikirkan kesulitan para peneliti yang berpendapat bahwa kehidupan muncul secara kebetulan. Mereka telah menemukan beberapa asam amino di meteorit yang juga terdapat dalam sel-sel hidup. Melalui eksperimen yang dirancang dan diatur dengan teliti dalam laboratorium, mereka telah membuat molekul-molekul lain yang lebih kompleks. Akhirnya, mereka berharap bisa membuat semua bagian yang dibutuhkan untuk menghasilkan sel yang ”sederhana”. Situasi mereka bisa disamakan seperti seorang ilmuwan yang mengambil unsur-unsur di alam; mengubahnya menjadi baja, plastik, silikon, dan kabel; lalu membuat sebuah robot. Kemudian, ia memprogram robot itu agar bisa menggandakan diri. Lantas, apa yang ia buktikan? Paling-paling bahwa pribadi yang cerdas dapat menciptakan mesin yang hebat.

      Demikian pula, kalau pun para ilmuwan akhirnya berhasil membuat sebuah sel, itu memang prestasi yang luar biasa​—tetapi, apakah mereka membuktikan bahwa sel dapat terbentuk secara kebetulan? Yang terbukti justru kebalikannya, bukan?

      Bagaimana menurut Anda? Semua bukti ilmiah hingga saat ini menunjukkan bahwa kehidupan hanya dapat berasal dari kehidupan yang sudah ada. Untuk percaya bahwa sebuah sel hidup yang ”sederhana” muncul secara kebetulan dari zat-zat kimia yang tidak bernyawa, seseorang harus memercayai sesuatu yang sama sekali tidak terbukti.

      Mengingat fakta-fakta di atas, maukah Anda percaya tanpa bukti? Sebelum menjawabnya, mari kita cermati bagaimana sel terbentuk. Dengan demikian, Anda bisa menyimpulkan apakah berbagai teori yang diajukan beberapa ilmuwan tentang asal mula kehidupan itu benar atau sama seperti dongeng rekaan beberapa orang tua tentang asal mula bayi.

      a Peluang terbentuknya DNA secara kebetulan akan dibahas dalam bagian 3, ”Dari Mana Datangnya Instruksi Itu?”

      b Profesor Shapiro tidak percaya bahwa kehidupan diciptakan. Ia percaya bahwa kehidupan muncul secara kebetulan dengan suatu cara yang belum sepenuhnya dipahami. Pada 2009, para ilmuwan di University of Manchester, Inggris, melaporkan telah membuat beberapa nukleotida di laboratorium. Tetapi, Shapiro menyatakan bahwa resep mereka ”sama sekali tidak memenuhi kriteria yang menurut saya masuk akal untuk menghasilkan RNA”.

      c Dr. Cleland tidak memercayai penciptaan. Ia percaya bahwa kehidupan muncul secara kebetulan dengan suatu cara yang belum sepenuhnya dipahami.

  • Adakah Bentuk Kehidupan yang Benar-Benar Sederhana?
    Asal Mula Kehidupan—Lima Pertanyaan yang Patut Direnungkan
    • Apa yang dinyatakan banyak ilmuwan? Semua sel hidup dapat digolongkan ke dalam dua kategori utama​—yang memiliki nukleus dan yang tidak. Sel manusia, binatang, dan tanaman memiliki nukleus, sedangkan sel bakteri tidak. Sel yang bernukleus disebut eukariotik, dan yang tidak bernukleus dikenal sebagai prokariotik. Karena sel prokariotik relatif tidak serumit sel eukariotik, banyak yang berpendapat bahwa sel binatang dan tanaman pastilah berevolusi dari sel bakteri.

      Bahkan, banyak yang mengajarkan bahwa selama jutaan tahun, beberapa sel prokariotik yang ”sederhana” menelan sel lain tetapi tidak mencernanya. Menurut teori itu, ”alam” yang tidak mempunyai kecerdasan selanjutnya menemukan cara untuk tidak saja mengubah secara drastis fungsi sel yang ditelan itu, tetapi juga menjaga sel yang diadaptasi itu tetap berada dalam sel ”inang” yang bereplikasi.9a

  • Adakah Bentuk Kehidupan yang Benar-Benar Sederhana?
    Asal Mula Kehidupan—Lima Pertanyaan yang Patut Direnungkan
    • Gunung meletus

      Mungkinkah sel yang ”sederhana” muncul dari zat kimia yang tidak bernyawa?

      Apa yang tersingkap dari bukti-bukti? Berkat kemajuan di bidang mikrobiologi, kini kita dapat menjelajahi bagian dalam yang menakjubkan dari sel-sel prokariotik paling sederhana yang dikenal. Para ilmuwan pendukung evolusi berteori bahwa sel-sel hidup yang pertama pasti mirip dengan sel-sel ini.10

      Jika teori evolusi benar, teori itu seharusnya memberikan penjelasan yang masuk akal tentang bagaimana sel pertama yang ”sederhana” terbentuk secara kebetulan. Sebaliknya, jika kehidupan diciptakan, seharusnya ada bukti rancangan yang kreatif bahkan pada makhluk yang paling kecil. Nah, bagaimana kalau kita mengadakan tur ke sebuah sel prokariotik? Sepanjang tur ini, tanyakanlah kepada diri sendiri apakah sel seperti ini bisa muncul secara kebetulan.

      DINDING PELINDUNG SEL

      Untuk tur ini, Anda harus menciut hingga ratusan kali lebih kecil daripada titik di akhir kalimat ini. Lalu, Anda harus melewati membran yang kuat namun lentur yang berfungsi seperti dinding bata di sekeliling sebuah pabrik. Diperlukan sekitar 10.000 lapis membran ini untuk mencapai ketebalan selembar kertas. Tetapi, membran sel jauh lebih canggih daripada dinding bata. Dalam hal apa?

      Seperti dinding di sekeliling sebuah pabrik, membran sel melindungi isinya dari lingkungan yang bisa berbahaya. Tetapi, membran itu tidak padat sehingga sel bisa ”bernapas” karena molekul-molekul yang kecil, seperti oksigen, bisa keluar masuk. Namun, molekul-molekul yang lebih kompleks dan berpotensi merusak tidak dibiarkan masuk tanpa izin dari sel itu. Membran juga menjaga agar molekul-molekul yang berguna tidak meninggalkan sel. Bagaimana membran bisa melakukan semua fungsi itu?

      Bayangkan lagi sebuah pabrik. Pabrik mungkin mempunyai petugas keamanan yang memantau barang-barang yang keluar masuk melalui pintu-pintu pada dinding pabrik. Serupa halnya, membran sel memiliki molekul-molekul protein khusus yang tertanam padanya yang berfungsi seperti pintu dan petugas keamanan.

      Membran sel

      Membran sel memiliki ”petugas keamanan” yang hanya mengizinkan zat tertentu keluar masuk

      Beberapa dari protein-protein ini (1) memiliki lubang di tengah sehingga hanya molekul jenis tertentu yang bisa keluar dan masuk. Protein lain terbuka di salah satu sisi membran sel (2) dan tertutup di sisi lainnya. Ada yang memiliki semacam dermaga (3) yang bentuknya cocok untuk zat tertentu. Sewaktu zat itu melekat, ujung lain protein ini terbuka dan mengizinkan muatan itu melewati membran (4). Semua kegiatan ini berlangsung di permukaan sel yang bahkan paling sederhana.

      DI DALAM PABRIK

      Bayangkan Anda telah diperbolehkan lewat oleh sang ”petugas keamanan” dan sekarang berada di dalam sel. Bagian dalam sel prokariotik dipenuhi cairan yang kaya nutrisi, garam, dan zat-zat lain. Sel menggunakan bahan-bahan mentah ini untuk menghasilkan produk yang dibutuhkannya. Tetapi, prosesnya tidak sembarangan. Seperti pabrik yang efisien, sel mengorganisasi ribuan reaksi kimia agar berlangsung dengan urutan yang spesifik dan menurut jadwal yang tetap.

      Sel menggunakan sebagian besar waktunya untuk membuat protein. Bagaimana caranya? Pertama-tama, Anda melihat sel membuat sekitar 20 jenis bahan dasar yang disebut asam amino. Bahan-bahan dasar ini dikirim ke ribosom (5), yang bisa disamakan seperti mesin otomatis yang merangkai berbagai asam amino itu dengan urutan yang tepat untuk membentuk protein tertentu. Sebagaimana pabrik dikendalikan oleh sebuah program komputer pusat, kebanyakan fungsi sel diatur oleh suatu ”program komputer”, atau kode, yang dikenal sebagai DNA (6). Dari DNA, ribosom menerima salinan instruksi terperinci tentang protein mana yang harus dibuat dan cara membuatnya (7).

      Apa yang terjadi selama pembuatan protein tak kalah memukau! Setiap protein melipat diri menjadi bentuk tiga dimensi yang unik (8). Bentuk inilah yang menentukan tugas khusus protein itu.b Bayangkan ban berjalan di pabrik tempat berbagai komponen mesin dirakit. Setiap komponen harus dibuat secara saksama supaya mesinnya berfungsi. Demikian pula, jika protein tidak dibuat secara saksama dan dilipat menjadi bentuk yang tepat, protein itu tidak akan berfungsi dengan baik, malah bisa merusak sel.

      Sebuah sel digambarkan seperti sebuah pabrik

      ”Pabrik” Sel​—Bagaimana Protein Dibuat: Seperti sebuah pabrik yang otomatis, sel dipenuhi mesin-mesin yang merakit dan mengirimkan produk yang kompleks

      Bagaimana protein menemukan jalan dari tempat ia dibuat ke tempat ia dibutuhkan? Setiap protein yang dibuat oleh sel dilengkapi semacam ”label alamat” yang memastikan bahwa protein tersebut akan dikirimkan ke tempat yang membutuhkannya. Meskipun ada ribuan protein yang dibuat dan dikirimkan setiap menit, tidak ada yang salah alamat.

      Mengapa fakta-fakta ini penting? Molekul-molekul kompleks dalam makhluk hidup yang paling sederhana tidak dapat menggandakan diri tanpa bantuan. Di luar sel, molekul bakal terurai. Di dalam sel, molekul tidak dapat menggandakan diri tanpa bantuan molekul kompleks lainnya. Misalnya, enzim dibutuhkan untuk menghasilkan molekul energi khusus yang disebut adenosin trifosfat (ATP), tetapi energi dari ATP dibutuhkan untuk menghasilkan enzim. Demikian pula, DNA (molekul ini akan dibahas dalam bagian 3) dibutuhkan untuk membuat enzim, tetapi enzim dibutuhkan untuk membuat DNA. Selain itu, protein lain hanya dapat dibuat oleh sel, tetapi sel hanya dapat dibuat dengan protein.c

      Pakar mikrobiologi Radu Popa tidak setuju dengan kisah penciptaan dalam Alkitab. Namun, pada 2004, ia bertanya, ”Bagaimana alam bisa membuat kehidupan sedangkan kita gagal dalam eksperimen yang semua kondisinya terkendali?”13 Ia juga menyatakan, ”Sedemikian rumitnya berbagai mekanisme yang dibutuhkan agar sebuah sel hidup bisa berfungsi sehingga tampaknya mustahil semua itu muncul secara serentak dan kebetulan.”14

      Sebuah gedung pencakar langit roboh karena fondasinya tidak kuat

      Jika pencakar langit ini pasti roboh karena fondasinya tidak kuat, tidakkah teori evolusi pasti runtuh karena tidak bisa menjelaskan asal mula kehidupan?

      Bagaimana menurut Anda? Teori evolusi mencoba menjelaskan bahwa kehidupan bisa muncul di bumi tanpa campur tangan Allah. Namun, semakin banyak temuan para ilmuwan tentang kehidupan, semakin kecil kemungkinan bahwa kehidupan bisa muncul secara kebetulan. Untuk mengelak dari dilema ini, beberapa ilmuwan pendukung evolusi berupaya membedakan teori evolusi dengan pertanyaan tentang asal mula kehidupan. Tetapi, apakah itu masuk akal bagi Anda?

      Teori evolusi bertumpu pada anggapan bahwa sederetan panjang peristiwa kebetulan yang menguntungkan menghasilkan kehidupan pada awalnya. Lalu, menurut teori itu, ada lagi sederetan peristiwa kebetulan yang tidak diatur yang menghasilkan semua makhluk hidup yang luar biasa beragam dan rumit. Namun, jika fondasi teori itu hilang, apa jadinya teori-teori lain yang dibangun di atas asumsi ini? Sebagaimana gedung pencakar langit yang dibangun tanpa fondasi akan roboh, teori evolusi yang tidak bisa menjelaskan asal mula kehidupan akan runtuh.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan