PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Apakah Semua Kehidupan Berasal dari Leluhur yang Sama?
    Asal Mula Kehidupan—Lima Pertanyaan yang Patut Direnungkan
    • LUKISAN DAN MODEL MANUSIA-KERA DI BUKU PELAJARAN

      Fakta: Dalam buku pelajaran dan di museum, ”leluhur” manusia sering kali digambarkan memiliki raut wajah, warna kulit, dan jumlah rambut atau bulu yang spesifik. ”Leluhur” yang lebih awal biasanya ditampilkan mirip monyet dan yang konon lebih mendekati manusia memiliki raut wajah, warna kulit, dan rambut yang lebih mirip manusia.

      Pertanyaan: Benarkah ilmuwan dapat merekonstruksi ciri-ciri itu secara akurat berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan?

      Jawaban: Tidak. Pada 2003, pakar forensik Carl N. Stephan, yang bekerja di Departemen Ilmu Anatomi, The University of Adelaide, Australia, menulis, ”Wajah para leluhur manusia masa awal tidak dapat dikonstruksi atau diuji secara objektif.” Menurutnya, upaya-upaya untuk melakukan hal itu berdasarkan ciri-ciri kera modern ”kemungkinan besar sangat bersifat sepihak, sama sekali tidak akurat, dan tidak berdasar”. Kesimpulannya? ”Segala bentuk ’rekonstruksi’ wajah hominid masa awal kemungkinan besar menyesatkan.”47

  • Apakah Semua Kehidupan Berasal dari Leluhur yang Sama?
    Asal Mula Kehidupan—Lima Pertanyaan yang Patut Direnungkan
    • APA YANG SALAH DENGAN GAMBAR INI?

      Perkembangan dari kera ke manusia, menurut teori evolusi
      • Gambar-gambar seperti ini didasarkan atas pendapat sepihak dan asumsi para peneliti dan seniman, bukan fakta.51

      • Fosil gigi

        Sebagian besar gambar tersebut dibuat berdasarkan potongan tengkorak atau gigi yang tidak lengkap. Tengkorak utuh, apalagi kerangka tubuh yang lengkap, sangat langka.

      • Tidak ada konsensus di antara para peneliti tentang pengklasifikasian fosil berbagai makhluk.

      • Seniman mereka ulang raut muka, warna kulit, dan rambut makhluk yang sudah punah

        Seniman tidak dapat dengan akurat merekonstruksi raut wajah, warna kulit, dan rambut atau bulu dari makhluk-makhluk yang sudah punah ini.

      • Sewaktu menyusun urutan evolusi manusia modern, setiap makhluk ditempatkan berdasarkan ukuran tempurung otaknya. Hal ini dilakukan sekalipun ukuran otak terbukti tidak dapat diandalkan untuk menentukan kecerdasan.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan