PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwbq artikel 193
  • Siapakah Nabi Daniel?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Siapakah Nabi Daniel?
  • Pertanyaan Alkitab Dijawab
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Jawaban Alkitab
  • Siapa itu Daniel?
  • Daniel—Buku yang Diperdebatkan
    Perhatikanlah Nubuat Daniel!
  • Buku Alkitab Nomor 27​—Daniel
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
  • Pokok-Pokok Penting Buku Daniel
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2007
  • Buku Daniel dan Saudara
    Perhatikanlah Nubuat Daniel!
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Alkitab Dijawab
ijwbq artikel 193
Nabi Daniel berdoa dari dalam lubang singa.

Siapakah Nabi Daniel?

Jawaban Alkitab

Nabi Daniel adalah seorang pria Yahudi yang hidup sekitar 600 tahun sebelum Yesus Kristus. Allah membuat Daniel bisa melakukan banyak hal luar biasa. Dia bisa mengartikan mimpi, mendapat penglihatan tentang masa depan, dan menulis buku yang akhirnya menjadi bagian dari Alkitab.​—Daniel 1:17; 2:19.

Siapa itu Daniel?

Daniel tumbuh besar di Yehuda. Ibu kota kerajaan itu adalah Yerusalem, dan di sana ada bait orang Yahudi. Pada tahun 617 SM, raja Babilon, Nebukhadnezar, mengalahkan Yerusalem dan membawa ”orang-orang penting di negeri itu” lalu menjadikan mereka tawanan di Babilon. (2 Raja 24:15; Daniel 1:1) Daniel, yang pada waktu itu masih remaja, ikut dibawa juga.

Daniel dan beberapa pemuda lainnya dibawa ke istana Babilonia.

Daniel dan beberapa anak muda lainnya (termasuk Syadrakh, Mesyakh, dan Abednego) dibawa ke istana di Babilon untuk dididik secara khusus supaya bisa menjadi pejabat pemerintahan. Di sana, mereka ditekan untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kepercayaan mereka. Tapi, Daniel dan ketiga temannya tetap setia kepada Allah mereka, Yehuwa. (Daniel 1:3-8) Setelah mereka dididik selama tiga tahun, Raja Nebukhadnezar memuji mereka karena mereka sangat bijaksana dan terampil. Raja menganggap mereka ”sepuluh kali lebih baik daripada semua ahli ilmu gaib dan peramal di seluruh kerajaan”. Dia memberi Daniel dan ketiga temannya tugas penting di istana.​—Daniel 1:18-20.

Puluhan tahun setelahnya, waktu Daniel mungkin berusia 90-an, dia dipanggil ke istana. Raja Belsyazar, yang waktu itu memerintah Babilon, meminta Daniel untuk mengartikan sebuah tulisan yang tiba-tiba muncul di dinding. Dengan bantuan Allah, Daniel bisa melakukannya. Dia memberitahukan bahwa Babilon akan dikalahkan oleh kerajaan Media-Persia. Kata-katanya menjadi kenyataan malam itu juga.​—Daniel 5:1, 13-31.

Daniel mengartikan tulisan di dinding.

Setelah itu, Daniel diangkat sebagai pejabat tinggi dalam pemerintahan Media-Persia. Raja Darius bahkan ingin memberinya jabatan yang lebih tinggi lagi. (Daniel 6:1-3) Para pejabat lainnya merasa iri, dan untuk menyingkirkan Daniel, mereka membuat rencana agar Daniel dilempar ke lubang singa. Tapi, Yehuwa menyelamatkan nyawa Daniel. (Daniel 6:4-23) Sewaktu Daniel sudah sangat tua, seorang malaikat mendatangi dia dan dua kali meyakinkan Daniel bahwa dia adalah orang ”yang sangat disayangi” Allah.​—Daniel 10:11, 19.

Untuk menonton kisah hidup Daniel, silakan lihat video berjudul Daniel: Beriman Seumur Hidup bagian 1 dan 2.

Apakah tulisan Daniel sesuai dengan sejarah?

Daniel menulis: Nebukhadnezar membuat patung yang sangat besar dan menyuruh rakyatnya untuk menyembah patung itu. Orang yang tidak mau melakukannya akan langsung dilemparkan ke ruang pembakaran yang bernyala-nyala.​—Daniel 3:1-6.

Bukti sejarah: Menurut Encyclopædia Britannica, Nebukhadnezar membuat berbagai proyek pembangunan yang besar di Babilon ”bukan hanya untuk memuliakan diri sendiri tapi juga untuk menghormati dewa-dewi. Dia mengaku sebagai ’orang yang menaruh kata-kata pujian dan hormat untuk dewa-dewi di mulut rakyat’”.

Berbagai tulisan kuno peninggalan Babilonia menyebutkan tentang hukuman mati di ruang pembakaran. Beberapa tulisan menunjukkan bahwa hukuman itu diperintahkan oleh orang yang berkuasa. Sebuah tulisan dari zaman pemerintahan Nebukhadnezar menceritakan tentang hukuman untuk para pejabat yang dituduh menghina dewa-dewi Babilonia: ”Bunuh mereka, bakar mereka, panggang mereka, . . . di ruang pembakaran milik juru masak . . . buat asapnya mengepul, lenyapkan nyawa mereka dengan panas api yang berkobar-kobar.”a

Daniel menulis: Raja Nebukhadnezar membangga-banggakan semua yang dia bangun.​—Daniel 4:29, 30.

Sebuah batu bata peninggalan Babilon, yang bertuliskan nama Nebukhadnezar

Bukti sejarah: ”Kata-kata yang Nebukhadnezar tulis tentang dirinya sendiri menunjukkan bahwa dia merasa dirinya adalah seorang raja yang sangat baik dan hebat.”b Misalnya, di sebuah bangunan, Nebukhadnezar menulis, ”Dengan aspal dan batu bata, saya membangun tembok yang megah dan tidak bisa dipindahkan, kokoh bagaikan gunung . . . Saya memperkuat benteng-benteng Esagila dan Babilon supaya orang mengingat pemerintahan saya selama-lamanya.”c Nama Nebukhadnezar tertulis pada banyak batu bata yang ditemukan di reruntuhan Babilon.

Daniel menulis: Raja Belsyazar menawari Daniel posisi sebagai ”penguasa ketiga di kerajaan” Babilon.​—Daniel 5:1, 13-16.

Silinder dengan tulisan paku dari tahun 550 SM, yang menyebutkan nama Raja Nabonidus dan anaknya, Belsyazar

Bukti sejarah: Selama terjadinya peristiwa yang dicatat di Daniel pasal 5, raja Babilon adalah Nabonidus. Tapi, sepanjang pemerintahannya, Nabonidus sering berada di daerah Arab, bukan di Babilon. Jadi, siapa yang memerintah Babilon selama dia tidak ada di situ? ”Sebuah tulisan paku menunjukkan bahwa Nabonidus memercayakan pemerintahan kepada anaknya yang tertua, Belsyazar,” kata sejarawan Raymond Philip Dougherty dalam bukunya Nabonidus and Belshazzar. ”Semua tugas-tugas raja dijalankan oleh Belsyazar, yang mewakili ayahnya.” Karena posisi pertama dan kedua dalam kerajaan Babilon dipegang oleh Nabonidus dan Belsyazar, Daniel ditawari posisi ketiga.

a Journal of Biblical Literature, Jilid 128, Nomor 2, halaman 279, 284.

b Babylon—City of Wonders, karya Irving Finkel dan Michael Seymour, halaman 17.

c Archæology and the Bible, karya George Barton, halaman 479.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan