PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Dengarkan​—Penjaga dari Yehuwa Berbicara!
    Menara Pengawal—1988 (Seri 52) | Menara Pengawal—1988 (Seri 52)
    • Dengarkan​—Penjaga dari Yehuwa Berbicara!

      ”Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. . . . peringatkanlah mereka atas namaKu.”—YEHEZKIEL 3:17.

      1. Mengapa perlu mendengarkan apabila ”penjaga” dari Yehuwa berbicara?

      ”PENJAGA” dari Yehuwa sedang menyampaikan pesan Allah sekarang juga. Apakah saudara mendengarkan? Kehidupan saudara sendiri bergantung pada tanggapan saudara atas pesan tersebut yang disertai penghargaan dan tindakan. Tidak lama lagi, ’bangsa-bangsa akan mengetahui Yehuwa’ ketika Ia menyucikan nama-Nya yang kudus dengan menghancurkan sistem yang jahat ini dan menyelamatkan umat-Nya. Apakah saudara berharap berada di antara mereka? (Yehezkiel 36:23; 39:7; 2 Petrus 3:8-13) Saudara bisa menjadi salah seorang dari mereka, tetapi hanya apabila saudara mendengarkan pada waktu ”penjaga” dari Yehuwa berbicara.

      2. Kegagalan untuk mendengarkan nabi-nabi Allah berakibat apa atas kerajaan Yehuda?

      2 Kegagalan untuk mendengarkan kepada nabi-nabi Allah membawa bencana atas kerajaan Yehuda pada tahun 607 S.M. Bangsa-bangsa musuh sombong atas kehancuran di tangan Babel. Namun betapa nama Yehuwa ditinggikan ketika Ia mengatur agar orang Israel yang setia kembali ke tanah air mereka pada tahun 537 S.M.!

      3. Apa isi buku Yehezkiel?

      3 Baik kehancuran maupun pemulihan tersebut diberitahukan di muka oleh penjaga dari Yehuwa, Yehezkiel. Buku Alkitab yang menggunakan namanya dan diselesaikan olehnya di Babel pada kira-kira tahun 591 S.M. memuat (1) penugasan Yehezkiel; (2) peran-peran nubuat; (3) berita-berita terhadap Israel; (4) ramalan-ramalan atas penghukuman Yerusalem; (5) nubuat-nubuat terhadap bangsa-bangsa lain; (6) janji-janji pemulihan; (7) nubuat terhadap Gog dari Magog; dan (8) penglihatan atas takhta Allah. Kami mengundang saudara untuk membaca buku ini seraya kita mempelajarinya. Dengan demikian saudara dapat melihat bagaimana hal itu mempengaruhi kita dewasa ini dan itu berarti saudara mendengarkan seraya ”penjaga” dari Yehuwa berbicara.a

      Penjaga dari Allah Ditugaskan

      4. (a) Apa yang dilihat Yehezkiel dalam penglihatan? (b) Siapakah ”keempat makhluk hidup,” dan sifat-sifat apa yang mereka miliki?

      4 Pada tanggal 5 Tamus, 613 S.M. (pada tahun kelima pembuangan raja Yehuda Yoyakhin di Babel), imam berusia 30 tahun, Yehezkiel, termasuk di antara tawanan Yahudi di tepi Sungai ”Kebar,” sebuah terusan yang cukup penting dari Sungai Efrat. Dalam penglihatan, ia melihat kereta perang surgawi Yehuwa, dilayani oleh ”empat makhluk hidup.” (Baca Yehezkiel 1:4-10.) Setiap ’makhluk hidup,’ atau kerub yang bersayap, memiliki empat muka. (Yehezkiel 10:1-20; 11:22) Ini menunjukkan bahwa kerub-kerub tersebut memiliki sifat-sifat seperti Allah yaitu kasih (muka manusia), keadilan (muka singa), kuasa (muka lembu), dan hikmat (muka rajawali). Setiap kerub berdiri di sebelah suatu ’roda di dalam roda’ raksasa, dan roh Allah, atau tenaga aktif, dapat menggerakkan mereka ke segala arah.—Yehezkiel 1:1-21.

      5. Apa yang digambarkan oleh kereta perang surgawi, dan pandangan ini seharusnya memberi pengaruh apa atas umat Yehuwa?

      5 Penunggang kereta perang adalah gambaran yang menakjubkan dari Yehuwa. (Baca Yehezkiel 1:22-28.) Betapa tepatnya kereta perang tersebut menggambarkan organisasi rohani Yehuwa yang terdiri dari para malaikat! (Mazmur 18:11; 103:20, 21; Daniel 7:9, 10) Yehuwa menungganginya dalam arti menguasai makhluk-makhluk ini dan menggunakannya sesuai dengan maksud-tujuan-Nya. Penunggangnya tenang, seperti pelangi yang menyertainya, tetapi Yehezkiel sangat takjub. Pastilah, penglihatan menakjubkan ini mengenai kebesaran Yehuwa dan kuasa-Nya sebagai Pengorganisasi Tertinggi atas makhluk-makhluk rohani-Nya akan membuat kita dengan rendah hati bersyukur atas hak istimewa melayani Dia sebagai bagian organisasi-Nya di bumi.

      6. (a) Penugasan apa yang diterima Yehezkiel, dan bagaimana ia memandang dinas kepada Allah? (b) Di antara umat yang bagaimanakah Yehezkiel harus bernubuat, dan manfaat apakah yang diperoleh karena mengetahui cara Yehuwa berurusan dengan dia?

      6 Walaupun Yehezkiel diingatkan mengenai asal-usulnya sebagai manusia dan keadaannya yang rendah dengan disebut ”anak manusia,” ia ditunjuk sebagai nabi Yehuwa. (Baca Yehezkiel 2:1-5.) Yehezkiel harus pergi kepada ”bangsa pemberontak,” kerajaan Israel dan Yehuda. Pertama, melalui perintah ilahi ia memakan sebuah gulungan yang berisi nyanyian ratapan dan keluh-kesah, tetapi hal itu terasa seperti madu karena ia bersyukur dijadikan nabi Allah. Demikian pula orang Kristen terurap dan rekan-rekan hamba mereka merasakan manisnya menjadi saksi-saksi dari Yehuwa. Yehezkiel harus bernubuat di antara orang-orang yang keras kepala dan keras hati, tetapi Allah akan membuat mukanya sekeras muka mereka, dan dahinya sekeras intan. Ia akan bernubuat dengan berani tidak soal mereka mendengarkan atau tidak. Betapa membesarkan hati mengetahui bahwa sebagaimana Allah menguatkan Yehezkiel dalam keadaan-keadaan yang sulit, Ia juga akan membantu kita memberikan kesaksian dengan berani di daerah manapun.—Yehezkiel 2:6–3:11.

      7. Penugasan Yehezkiel termasuk tanggung jawab apa?

      7 Memakan gulungan itu menghasilkan dalam diri Yehezkiel ’hati yang panas dan perasaan yang pahit’ sesuai dengan isi beritanya. Di Tel-abib ia tinggal ’tertegun selama tujuh hari’ mencernakan pesan itu. (Yehezkiel 3:12-15) Kita juga perlu merenungkan dan dengan rajin mempelajari agar dapat memahami perkara-perkara rohani yang dalam. Karena memiliki pesan yang harus diumumkan, Yehezkiel ditugaskan sebagai penjaga dari Yehuwa. (Baca Yehezkiel 3:16-21.) Penjaga yang baru dilantik harus memperingatkan orang Israel yang melanggar hukum bahwa mereka menghadapi penghukuman ilahi.

      8. Siapa yang melayani sebagai ”penjaga” dari Yehuwa dewasa ini, dan siapa yang menyertai mereka?

      8 Jika Yehezkiel gagal sebagai penjaga, Yehuwa akan menuntut pertanggungjawaban darinya atas kematian orang-orang yang menjadi korban. Walaupun mereka yang tidak suka atas kegiatannya memberitakan penghukuman akan menaruh belenggu kiasan atasnya, dengan berani ia akan mengumumkan pesan-pesan Yehuwa. (Yehezkiel 3:22-27) Dewasa ini, Susunan Kristen menolak untuk mendengarkan dan berupaya menaruh pembatasan atas orang Kristen terurap. Tetapi sejak 1919 orang terurap ini telah melayani sebagai ”penjaga” dari Yehuwa, dengan berani mengumumkan pesan-Nya untuk ”akhir zaman” dari sistem ini. (Daniel 12:4) Tergabung dengan mereka dalam pekerjaan ini adalah ”kumpulan besar” yang terus bertambah dari ”domba-domba lain” milik Yesus. (Wahyu 7:9, 10; Yohanes 10:16) Karena golongan ”penjaga” terus berbicara mengenai pesan Allah, tentu setiap orang dari golongan terurap dan ”kumpulan besar” ingin mengumumkannya sebagai penyiar tetap tentu.

      Nubuat-Nubuat yang Diperankan

      9. (a) Bagaimana Yehezkiel memberi teladan bagi kita? (b) Apa yang dilakukan Yehezkiel untuk menggambarkan pengepungan atas Yerusalem, dan apa yang diartikan oleh ke-390 hari dan ke-40 hari?

      9 Yehezkiel kemudian memerankan pantomim nubuat-nubuat dengan rendah hati dan berani, memberikan contoh yang seharusnya menggerakkan kita untuk melaksanakan dengan rendah hati dan penuh keberanian tugas-tugas yang diberikan Allah. Untuk menggambarkan pengepungan Babel, ia harus berbaring menghadap sebuah batu bata yang telah ia ukir dengan gambar Yerusalem. Yehezkiel harus berbaring pada sisi kirinya selama 390 hari untuk menanggung kesalahan kerajaan sepuluh suku Israel, kemudian pada sisi kanannya selama 40 hari untuk menanggung dosa kerajaan dua suku Yehuda. Satu hari melambangkan satu tahun. Jadi ke-390 tahun berlangsung sejak berdirinya Israel pada tahun 997 S.M. sampai kepada penghancuran Yerusalem pada tahun 607 S.M. Keempat puluh tahun bagi Yehuda berlangsung sejak Yeremia diangkat sebagai nabi Allah pada tahun 647 S.M. sampai Yehuda dihancurkan pada tahun 607 S.M.—Yehezkiel 4:1-8; Yeremia 1:1-3.

      10. Bagaimana Yehezkiel memerankan pengaruh dari pengepungan, dan pelajaran apa yang dapat kita tarik bahwa Yehuwa memeliharanya?

      10 Selanjutnya Yehezkiel memerankan pengaruh pengepungan tersebut. Untuk menggambarkan kelaparan, ia hidup hanya dengan delapan ons makanan dan kira-kira setengah liter air setiap hari. Rotinya (campuran yang melanggar hukum terdiri dari gandum, jelai, buncis besar, kacang merah kecil, jawan dan sekoi dibakar di atas kotoran hewan) adalah najis. (Imamat 19:19) Tindakan ini menunjukkan bahwa penghuni Yerusalem akan mengalami kelaparan yang besar. Tetapi betapa membesarkan hati untuk mengetahui bahwa sama seperti Yehuwa memelihara Yehezkiel melalui keadaan-keadaan yang sulit, Allah juga akan membantu kita tetap setia dan memenuhi penugasan pengabaran kita meskipun menghadapi semua kesukaran!—Yehezkiel 4:9-17.

      11. (a) Tindakan-tindakan apa disebut dalam Yehezkiel 5:1-4, dan apa artinya? (b) Fakta bahwa Allah menggenapi peran-peran yang dimainkan Yehezkiel hendaknya membawa pengaruh apa atas kita?

      11 Menggunakan sebuah pedang, Yehezkiel kemudian mencukur rambut dan janggutnya. (Baca Yehezkiel 5:1-4.) Mereka yang mati karena kelaparan dan penyakit sampar akan seperti sepertiga dari rambut sang nabi yang ia bakar di tengah-tengah Yerusalem. Mereka yang mati karena perang akan seperti sepertiga yang dipotong dengan pedang. Mereka yang selamat akan diceraiberaikan di antara bangsa-bangsa seperti sepertiga dari rambutnya yang dihamburkan ke angin. Tetapi beberapa orang yang dibuang akan menjadi seperti segelintir rambut yang diambil dari yang diceraiberaikan tersebut dan dibungkus di dalam punca jubah Yehezkiel untuk menunjukkan bahwa mereka akan kembali kepada ibadat sejati di Yehuda setelah ke-70 tahun pembuangan. (Yehezkiel 5:5-17) Fakta bahwa Yehuwa menggenapi hal ini dan peran-peran nubuat lain seharusnya menggerakkan kita untuk percaya kepada-Nya sebagai Penggenap nubuat.—Yesaya 42:9; 55:11.

      Menghadapi Kehancuran!

      12. (a) Yehezkiel 6:1-7 menunjukkan bahwa para penyerbu akan melakukan apa? (b) Menurut nubuat Yehezkiel, siapakah Yerusalem jaman modern, dan apa yang akan terjadi atasnya?

      12 Pada tahun 613 S.M., Yehezkiel berbicara kepada negeri itu untuk menunjukkan apa yang akan menimpa penduduk Yehuda yang murtad. (Baca Yehezkiel 6:1-7.) Para penyerbu akan menghancurkan bukit-bukit pengorbanan, pedupaan-pedupaan, dan mezbah-mezbah yang digunakan dalam ibadat palsu. Pemikiran akan datangnya kehancuran melalui kelaparan, penyakit, dan peperangan akan membuat seseorang berteriak ”Awas!” dan menekankan hal ini dengan bertepuk tangan dan menghentakkan kaki. Para pezinah rohani akan rebah mati mengotori tempat-tempat tinggi. Pada waktu Susunan Kristen, gambaran dari Yerusalem, menderita penghancuran yang serupa, ia akan tahu bahwa malapetakanya datang dari Yehuwa.—Yehezkiel 6:8-14.

      13. Apakah ”tunas” di tangan Yehuwa, dan apa akibat penggunaannya?

      13 ’Akhirnya segera datang atas keempat penjuru tanah itu,’ sistem agama Yehuda yang tidak setia. Suatu ”malapetaka” dari hal-hal yang mengerikan akan mengelilingi para pezinah rohani ketika ”tunas” di tangan Allah—Nebukadnezar dan pasukan Babelnya—bertindak melawan umat Yehuwa dan mezbah-Nya. Mereka yang terdiri dari para pembeli dan penjual Yehuda akan dibunuh atau dibawa ke pembuangan, dan tangan dari mereka yang mungkin tetap hidup akan jatuh karena lelah. Pada saat kehancuran sistem agama palsu mereka, mereka seolah-olah mencukur gundul kepala mereka dalam perkabungan.—Yehezkiel 7:1-18.

      14. Bagaimana suap tidak berguna bagi Yerusalem, dan hal itu menunjukkan apa mengenai Susunan Kristen?

      14 Yehuwa dan kuasa pelaksana penghukuman-Nya tidak dapat disuap. (Baca Yehezkiel 7:19.) Suap tidak dapat menyelamatkan ’rumah yang berharga,’ Ruang Maha Kudus, dari kenajisan seraya ”perampok-perampok” dari Kasdim mengambil perkakas suci dan meninggalkan bait dalam keadaan hancur. Yehuwa ’mengakhiri kecongkakan mereka, yang ditimbulkan oleh kekuatan mereka’ ketika Raja Zedekia ditangkap dan orang-orang terkemuka dalam imamat Lewi dibunuh. (2 Raja 25:4-7, 18-21) Tidak, para pedosa di Yerusalem yang terkepung tidak dapat menghindari penghukuman melalui suap ketika Allah ’menghukum mereka’ sebagai pelanggar perjanjian. Demikian pula, pada saat pencemaran yang sudah dekat atas perkara-perkara yang dianggap suci oleh Susunan Kristen, ia tidak dapat meloloskan diri dari pelaksanaan penghukuman ilahi atasnya melalui suap. Pada waktu itu sudah akan terlambat untuk mendengarkan ”penjaga” dari Yehuwa.—Yehezkiel 7:20-27.

      Berkeluh-kesah atas Perkara-Perkara yang Menajiskan

      15. Apa yang dilihat Yehezkiel di Yerusalem, dan apa pengaruhnya hal itu atas kita?

      15 Ketika Yehezkiel mendapat penglihatan Allah dalam kemuliaan-Nya pada tanggal 5 Elul, 612 S.M., ’sesuatu yang berbentuk tangan memegang jambul kepalanya’ dan membawanya ke Yerusalem melalui roh yang memberi ilham. Kereta perang surgawi juga telah berada di sana. Apa yang kemudian dilihat Yehezkiel hendaknya membuat kita takut untuk bahkan mendengarkan mereka yang murtad. (Amsal 11:9) Di pelataran mezbah, orang Israel yang murtad sedang melakukan ibadat kepada lambang yang najis (mungkin suatu batang yang dianggap suci) yang membangkitkan kecemburuan Allah. (Keluaran 20:2-6) Memasuki bagian dalam, betapa keji perbuatan-perbuatan yang dilihat Yehezkiel! (Baca Yehezkiel 8:10, 11.) Betapa tercela bahwa 70 tua-tua Israel sedang mempersembahkan ukupan kepada allah-allah palsu yang dilambangkan oleh ukiran-ukiran di atas dinding yang menjijikkan!—Yehezkiel 8:1-12.

      16. Penglihatan Yehezkiel menunjukkan apa mengenai pengaruh kemurtadan?

      16 Penglihatan Yehezkiel menunjukkan betapa sangat mematikan secara rohani kemurtadan itu. Ya, bahkan wanita-wanita Israel telah dibujuk untuk menangis di hadapan Tamus, ilah Babel dan kekasih dari dewi kesuburan Istar! Dan betapa keji dan benci untuk melihat 25 pria Israel di bagian dalam mezbah sedang menyembah matahari! (Ulangan 4:15-19) Di hadapan hidung Allah mereka mengacungkan sebuah ranting yang cabul, kemungkinan melambangkan alat kelamin pria. Tidak heran Yehuwa tidak mau mendengarkan doa-doa mereka, sama halnya nanti ketika Susunan Kristen akan memohon bantuan-Nya secara sia-sia pada saat ”siksaan yang dahsyat”!—Yehezkiel 8:13-18; Matius 24:21.

      Ditandai untuk Selamat

      17. Tujuh laki-laki apa dilihat, dan apa yang mereka lakukan?

      17 Berikutnya, kita melihat tujuh orang laki-laki—seorang penulis dengan pakaian lenan dan enam lainnya dengan senjata pemukul. (Baca Yehezkiel 9:1-7.) Ke-”enam laki-laki” menggambarkan pasukan pelaksana penghukuman surgawi dari Yehuwa, meskipun Ia dapat juga menggunakan wakil-wakil duniawi. Mereka yang ditandai di dahi oleh ’laki-laki berpakaian lenan’ akan mendapat belas kasihan Allah karena mereka tidak setuju dengan hal-hal najis yang dilakukan di bait. Pelaksanaan penghukuman oleh ke-”enam laki-laki” dimulai di situ dengan ke-70 tua-tua yang berzinah, perempuan yang menangis di hadapan Tamus, dan ke-25 penyembah matahari. Mereka ini dan orang-orang lain yang tidak setia kepada Allah dibunuh oleh orang Babel pada tahun 607 S.M.

      18. (a) Siapakah ’laki-laki berpakaian lenan’ dewasa ini? (b) Apakah ”tanda” itu, siapa yang memilikinya dewasa ini, dan memilikinya akan menghasilkan apa?

      18 Gambaran ’laki-laki berpakaian lenan’ adalah golongan Kristen yang terurap. Mereka pergi dari rumah ke rumah untuk membubuhi tanda simbolis pada dahi mereka yang akan menjadi bagian dari ”kumpulan besar” ”domba-domba lain” milik Kristus. ”Tanda” ini adalah bukti bahwa domba demikian telah berbakti, orang-orang yang terbaptis yang memiliki kepribadian seperti Kristus. Mereka ’berkeluh kesah atas kekejian yang dilakukan’ di Susunan Kristen, dan mereka telah keluar dari Babel Besar, imperium agama palsu sedunia. (Wahyu 18:4, 5) ”Tanda” mereka akan membuat jelas bagi para pelaksana penghukuman Allah bahwa mereka harus diselamatkan selama ”siksaan yang dahsyat.” Mereka dapat mempertahankan ”tanda” itu dengan ambil bagian bersama golongan terurap untuk membubuhi tanda pada dahi orang-orang lain lagi. Jadi, jika saudara telah diberikan ’tanda itu,’ rajinlah ambil bagian dalam pekerjaan ’memberi tanda.’—Yehezkiel 9:8-11.

      Kehancuran yang Menghanguskan Ada di Hadapan!

      19. Apa yang disebarkan ke seluruh Susunan Kristen oleh ”laki-laki yang berpakaian lenan”?

      19 Laki-laki yang berpakaian lenan masuk di antara roda-roda dari kereta perang surgawi untuk mengambil bara api. Ini kemudian dihamburkan ke atas Yerusalem, memberikan peringatan di muka bahwa kehancurannya akan merupakan pernyataan murka Yehuwa yang menyala-nyala. (Yehezkiel 10:1-8; Ratapan 2:2-4; 4:11) Pada jaman Yehezkiel, murka Yehuwa dicurahkan melalui orang Babel. (2 Tawarikh 36:15-21; Yeremia 25:9-11) Tetapi bagaimana dengan jaman kita? ’Laki-laki berpakaian lenan’ dewasa ini menyebarkan berita Allah yang menghanguskan kepada Susunan Kristen sebagai pemberitahuan bahwa murka ilahi segera akan dijatuhkan atasnya dan seluruh bagian lain dari Babel Besar. Tentu, mereka yang menolak untuk mendengar kepada ”penjaga” dari Yehuwa tidak memiliki harapan untuk selamat.—Yesaya 61:1, 2; Wahyu 18:8-10, 20.

      20. (a) Bagaimana hendaknya keharmonisan di antara roda-roda kereta perang surgawi dan para kerub mempengaruhi kita? (b) Apa yang dilakukan beberapa pangeran, dan dengan salah mereka mengumpamakan Yerusalem seperti apa?

      20 Perhatian sekali lagi dibawa kepada kereta perang surgawi, organisasi surgawi Allah. Memperhatikan keselarasan antara roda-roda kereta dengan para kerub, kita hendaknya tergerak untuk sepenuhnya bekerjasama dengan organisasi Allah di bumi. Karena loyal, kita juga ingin menjaganya dari pria-pria yang jahat. (Yehezkiel 10:9-22) Di jaman Yehezkiel, terdapat pria-pria demikian karena ia melihat 25 pangeran pemerintahan merencanakan pemberontakan melawan kuasa penghukum yang ditunjuk Allah dengan bekerjasama dan meminta bantuan Mesir. Mereka mengumpamakan Yerusalem sebagai periuk, dan diri mereka sendiri adalah daging yang aman di dalamnya. Tetapi betapa salah mereka! ”Pedang” ”orang-orang asing” Babel akan membunuh beberapa dari mereka ini, sedangkan yang lain akan menjadi tawanan. Ini akan terjadi seraya Allah menuntut orang Yahudi atas tindakan mereka melanggar perjanjian-Nya. (Yehezkiel 11:1-13; Keluaran 19:1-8; 24:1-7; Yeremia 52:24-27) Karena Susunan Kristen mengaku memiliki perjanjian dengan Allah namun menaruh keyakinan mereka kepada persekutuan-persekutuan duniawi, ia akan dihancurkan di bawah kuasa pelaksana penghukuman yang ditunjuk Yehuwa.

      21. Apa yang terjadi setelah masa sunyi sepi Yehuda selama 70 tahun, dan perkembangan yang serupa apa mempengaruhi kaum sisa terurap?

      21 Meskipun Israel telah ’diserakkan di negeri-negeri,’ seperti pada tahun 617 S.M., Allah tetap merupakan ”tempat kudus,” atau tempat perlindungan, bagi mereka yang bertobat di tempat pembuangan. (Yehezkiel 11:14-16) Tetapi apalagi yang dapat diharapkan? (Baca Yehezkiel 11:17-21.) Setelah masa 70 tahun sunyi sepi di Yehuda, kaum sisa dipulihkan kembali ke ”tanah Israel” yang telah dibersihkan. Dengan cara yang sama, setelah mengalami pembelengguan Babel, kaum sisa terurap dibebaskan pada tahun 1919, dan di bawah bimbingan roh suci Allah, ”tanah” yang tadinya sunyi sepi dari Israel rohani telah dibersihkan. Karena itu, mereka yang ’ditandai’ untuk selamat sekarang sedang menikmati perkenan ilahi bersama kaum sisa yang dipulihkan dari Israel rohani. Dan jika saudara terus mendengarkan ”penjaga” dari Yehuwa, saudara dapat berada di antara orang-orang yang selamat ketika Yehuwa mencabut pedang-Nya.

      [Catatan Kaki]

      a Jika cukup waktu, pemimpin pelajaran hendaknya meminta agar kutipan yang dicetak miring dibacakan selama pelajaran artikel ini di sidang dan kedua artikel yang menyusul. Pokok-pokok penting Alkitab dalam Sekolah Pelayanan Teokratis juga dapat diambil dari artikel-artikel ini yang mempelajari buku Yehezkiel.

  • Yehuwa Mencabut Pedang-Nya!
    Menara Pengawal—1988 (Seri 52) | Menara Pengawal—1988 (Seri 52)
    • Yehuwa Mencabut Pedang-Nya!

      ”Semua manusia akan mengetahui bahwa Aku, [Yehuwa], mencabut pedangKu dari sarungnya.”—YEHEZKIEL 21:5.

      1. Terhadap siapakah Yehuwa mengayunkan pedang-Nya di Yehuda dan Israel?

      PEDANG Yehuwa dengan sepantasnya membawa rasa ngeri kepada musuh-musuhNya. Tetapi ketika Ia mengayunkannya melawan para pelanggar hukum di kerajaan Yehuda dan Israel, apakah mereka mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi? Ya, mereka dibuat mengetahui bahwa Yehuwa telah mencabut pedang simbolis-Nya dari sarungnya.—Ezra 9:6-9; Nehemia 1:8; 9:26-30.

      2. Apa yang Yehuwa katakan mengenai ’pedang-Nya,’ yang menimbulkan pertanyaan-pertanyaan apa?

      2 Melalui nabi dan penjaga-Nya Yehezkiel, Allah mengatakan: ”Semua manusia akan mengetahui bahwa Aku, [Yehuwa], mencabut pedangKu dari sarungnya.” (Yehezkiel 21:5) Apakah kata-kata tersebut berlaku hanya pada jaman dahulu? Atau apakah ada artinya bagi kita?

      Ramalan atas Penghukuman Yerusalem

      3. Apa yang dikatakan Yehezkiel kepada para buangan di Babel, dan ini memiliki persamaan jaman modern apa?

      3 Kereta perang Yehuwa bergerak lagi, dan tempat kedudukan Yehezkiel juga berubah. Halnya seolah-olah organisasi Surgawi Yehuwa yang bagaikan kereta perang berpindah ke tempat pengamatan di atas Bukit Zaitun. Dari sanalah Yesus meramalkan kehancuran yang menimpa Yerusalem pada tahun 70 M., suatu kehancuran yang menjadi pola nubuat dari akhir Susunan Kristen. (Markus 13:1-20) Dalam penglihatan, Yehezkiel sendiri telah dibawa pergi dari Sungai Kebar, tetapi oleh roh suci Allah sekarang ia dibawa kembali ke rumahnya di pembuangan di Babel. Di sana ia menceritakan kepada para buangan lainnya ’segala sesuatu yang Yehuwa telah perlihatkan kepadanya.’ Demikian pula, ”penjaga” yang terurap dari Yehuwa dan rekan-rekan saksi mereka dewasa ini mengumumkan segala sesuatu yang telah diperlihatkan kepada mereka oleh Penunggang kereta perang surgawi.—Yehezkiel 11:22-25.

      4. Bagaimana tanggapan para buangan Yahudi terhadap tindakan-tindakan simbolis Yehezkiel?

      4 Melalui tindakan-tindakan simbolis, Yehezkiel menunjukkan para buangan Yahudi bahwa celaka secara nasional tidak dapat dihindari. (Baca Yehezkiel 12:1-7.) Nabi itu membawa ”barang-barang seorang buangan” untuk menunjukkan sedikitnya barang-barang yang dapat dibawa oleh seorang buangan di atas bahunya. Kengerian segera akan terjadi di Yerusalem yang terkepung. Walaupun kebanyakan tidak mendengarkan peringatan demikian dengan serius, Yehezkiel harus mengatakan kepada umat itu: ”Tidak akan ditunda-tunda lagi.” Dewasa ini juga terdapat cemoohan atas peringatan-peringatan dan nubuat-nubuat ilahi, tetapi banyak yang dapat kita lakukan untuk membantu para pencari kebenaran menaruh keyakinan atas penggenapan-penggenapannya.—Yehezkiel 12:8-28.

      5. Karena ’hari dari Yehuwa’ pasti datang, pengungkapan-pengungkapan apa perlu dilakukan?

      5 Mereka yang tidak mendengarkan penjaga dari Yehuwa perlu mengetahui bahwa mereka akan merasakan ”pedang Allah.” Jadi, mereka yang bertanggung jawab atas salah pengertian perihal amannya Yerusalem dan Yehuda dicela. Nabi-nabi palsu dibandingkan seperti serigala yang menghancurkan dan ditunjukkan pula bahwa para pembohong menutupi keadaan tembok-tembok retak yang akan runtuh, atau proyek yang sia-sia, dari masyarakat. Nabiah-nabiah palsu juga dicela. ”Hari Yehuwa” pasti tiba, dan muka-Nya menentang orang-orang yang ’menyimpang daripada-Nya,’ yaitu orang-orang yang, ’mengundurkan diri dari mengikuti Allah.’ (NW) Jika kita telah membaktikan diri kepada Yehuwa tentu kita tidak pernah ingin mengundurkan diri dari dinas suci-Nya.—Yehezkiel 13:1–14:11.

      6. Adakah manusia yang dapat menyelamatkan Yehuda dari jalannya yang sesat, dan ini mengajarkan apa kepada kita?

      6 Siapa yang dapat menyelamatkan orang-orang yang sesat dari Yehuda? Bahkan Nuh, Daniel, dan Ayub yang benar tidak dapat menyelamatkan mereka ketika Allah membawa penghukuman atas tanah itu. Maka jika kita ingin mendapat keselamatan, kita harus memikul tanggung jawab pribadi di hadapan Allah dan melakukan kehendak-Nya.—Yehezkiel 14:12-23; Roma 14:12.

      7. Yehuda disamakan dengan apa, namun apa yang Allah berikan kepada mereka yang setia?

      7 Karena penduduknya yang tidak setia, Yehuda disamakan seperti pokok anggur liar dengan buah yang buruk sehingga hanya cocok untuk dibakar dalam api. (Yehezkiel 15:1-8) Ia juga disamakan dengan bayi terlantar yang diselamatkan oleh Allah dari Mesir dan dibesarkan sampai menjadi wanita dewasa. Yehuwa mengambilnya sebagai istri, tetapi ia berbalik kepada allah-allah palsu dan akan ditimpa kebinasaan karena perzinahan rohaninya. Namun, dengan orang-orang yang setia Allah akan membuat ’perjanjian yang kekal’—perjanjian baru dengan Israel rohani.—Yehezkiel 16:1-63; Yeremia 31:31-34; Galatia 6:16.

      8. (a) Babel dan Mesir disamakan dengan apa? (b) Bagaimana hendaknya pelanggaran Zedekia atas janjinya menjadi pelajaran bagi kita?

      8 Selanjutnya, para penguasa dari Babel dan Mesir disamakan dengan rajawali besar. Salah satu mematahkan puncak pohon aras dengan menurunkan Raja Yoyakhin dan menggantikannya dengan Zedekia. Walaupun Zedekia membuat janji setia kepada Nebukadnezar, ia mengingkarinya, dengan meminta bantuan militer dari penguasa Mesir, rajawali besar lainnya. Jika Zedekia dalam membuat janji tersebut melibatkan nama Allah, maka melanggarnya berarti mendatangkan cela atas Yehuwa. Karena kita tidak ingin bahkan berpikir untuk mencela nama Allah, kita hendaknya menahan diri agar tidak pernah melanggar janji kita. Betapa besar hak istimewa kita untuk menyandang nama ilahi sebagai Saksi-Saksi Yehuwa!—Yehezkiel 17:1-21.

      9, 10. (a) Nubuat apa dicatat di Yehezkiel 17:22-24, tetapi apa yang perlu dilakukan jika kita ingin mengambil manfaat dari penggenapannya? (b) Siapa yang bertanggung jawab atas akibat-akibat tindakan kita?

      9 Berikutnya muncullah nubuat yang membesarkan hati mengenai Mesias. (Baca Yehezkiel 17:22-24.) Di sini, ”yang masih muda” adalah Raja Mesias, Yesus Kristus. Ditanam oleh Yehuwa di Bukit Sion surgawi, ia akan menjadi ”pohon aras yang hebat,” sumber perlindungan dan berkat seraya ia berkuasa atas bumi. (Wahyu 14:1) Kita benar-benar dapat berbesar hati atas hal ini.

      10 Tetapi jika kita ingin memperoleh manfaat dari penggenapan nubuat Mesias, kita harus memelihara hubungan yang baik dengan Yehuwa. Rekan-rekan buangan dari Yehezkiel rupanya menyangka bahwa mereka memiliki kedudukan yang baik di hadapan Allah dan menyalahkan nenek moyang mereka atas apa yang mereka derita. Tetapi sang nabi menunjukkan bahwa setiap orang bertanggung jawab atas tindakannya sendiri. (Yehezkiel 18:1-29; bandingkan Yeremia 31:28-30.) Berikutnya datang suatu himbauan. (Baca Yehezkiel 18:30-32.) Ya, Yehuwa bersifat pengasih dan pengampun terhadap orang-orang yang bertobat dan tidak suka terhadap kematian siapapun. Karena itu, Allah berkata: ’Bertobatlah, supaya kamu hidup.’—Bandingkan 2 Petrus 3:9.

      11. Para penguasa Yehuda disamakan dengan apa, dan apa yang akan terjadi atasnya pada waktu ditikam oleh ”pedang” Yehuwa?

      11 Dalam suatu nyanyian ratapan atas kejatuhan Yehuda, para penguasanya dibandingkan dengan singa muda. Raja Yoahas mati di pembuangan di Mesir, Yoyakim ditangkap oleh Nebukadnezar, dan Yoyakhin dibuang ke Babel. Kemudian Nebukadnezar mengangkat Zedekia di atas takhta Yehuda, tetapi ia memberontak. Pada akhirnya, seperti singa yang dikurung, Zedekia dibawa sebagai tawanan ke Babel. Sesuai dengan nyanyian ratapan yang bersifat nubuat, pada tahun 607 S.M., Yehuda menjadi pokok anggur yang mati, ”sehingga tiada lagi padanya cabang yang kuat, dan tiada tongkat kerajaan.” Ia telah ditikam oleh ”pedang” Yehuwa!—Yehezkiel 19:1-14; Yeremia 39:1-7.

      12. (a) Seperti nenek moyang mereka, dalam kesalahan apa rekan-rekan Yehezkiel terlibat? (b) Mengapa orang-orang bertanya apakah Yehezkiel tidak sedang mengucapkan kata-kata sindiran, dan peringatan apa yang diberikan ini kepada kita?

      12 Didekati oleh ”beberapa orang dari tua-tua Israel,” Yehezkiel berbicara mengenai pesan Allah. Ia menunjukkan bahwa walaupun Yehuwa menyelamatkan orang Israel dari Mesir dan memberikan mereka hukum-Nya, mereka menolak hal itu dan mempraktekkan penyembahan berhala. Karena rekan-rekan imam dari Yehezkiel juga terbukti melakukan hal-hal salah yang sama, Allah akan memberikan kepada mereka penghukuman. Rupanya dengan ragu-ragu namun bukan karena mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yehezkiel, mereka bertanya: ”Apakah ia tidak hanya mengucapkan kata-kata sindiran?” Mereka segera akan merasakan bahwa tidak ada yang bersifat sekedar sindiran atas berita-berita sang nabi. Ini hendaknya memperingatkan kita untuk tidak pernah mengambil sikap ragu-ragu terhadap penggenapan peringatan-peringatan Alkitab.—Yehezkiel 20:1-49.

      Yehuwa sang Pejuang

      13. ”Pedang” Allah menunjukkan apa, dan ”semua orang” akan tahu apa pada waktu pedang itu diayunkan?

      13 Pada tahun ketujuh dari pembuangan (10 Ab, 611 S.M.), kurang dari dua setengah tahun sebelum ”peperangan pada hari [Yehuwa]” dimulai terhadap Yehuda dan Yerusalem. (Yehezkiel 13:5; 20:1) Perhatikan apa yang dikatakan oleh Yehuwa sang Pejuang pada waktu itu melalui Yehezkiel. (Baca Yehezkiel 21:1-5.) ”Pedang” Allah menunjukkan wakil di bumi yang akan Ia gunakan, tetapi itu juga dapat termasuk organisasi surgawi-Nya yang bagaikan kereta perang. ”Orang benar” dan ”orang fasik” penduduk Yehuda dan Israel, juga bangsa-bangsa yang mempunyai maksud buruk terhadap umat Allah, akan jatuh oleh ketajaman ”pedang” Allah. Sesungguhnya, ”semua manusia” akan mengetahui bahwa Yehuwalah yang berperang melawan mereka.

      14. (a) Seperti Yehezkiel, kepada apakah saksi-saksi terurap dari Yehuwa membawa perhatian? (b) Apa yang menunjukkan bahwa para penguasa Susunan Kristen tidak akan luput dari ”pedang” Allah?

      14 Seperti Yehezkiel, saksi-saksi Yehuwa yang terurap dewasa ini membawa perhatian kepada ”pedang” yang Yehuwa akan acungkan melawan para pengikut Susunan Kristen, daerah yang sekarang menjadi persamaan dari ”tanah Israel.” Tidak lama lagi ”pedang” tersebut akan dirasakan ”semua manusia dari selatan sampai utara,” oleh semua yang mempraktekkan ibadat palsu. Orang-orang yang merasa yakin pada jaman Yehezkiel tidak memiliki alasan untuk bersukacita, dengan menyimpulkan bahwa ”pedang” Yehuwa tidak akan ’menumpahkan darah’ mereka. ”Pedang” itu tidak menghiraukan tongkat lambang kekuasaan kerajaan Yehuda, sama seperti ia tidak menghiraukan ”segala macam kayu,” atau tongkat lainnya. Karena itu, tentu para penguasa Susunan Kristen tidak akan luput dari wakil pelaksana penghukuman Allah.—Yehezkiel 21:6-17.

      15. Peristiwa apa yang melibatkan Nebukadnezar menunjukkan bahwa tidak ada yang dapat memalingkan ”pedang” Yehuwa?

      15 Nubuat Yehezkiel melanjutkan untuk menunjukkan bahwa tidak ada yang dapat memalingkan ”pedang” Yehuwa, termasuk hantu-hantu. (Baca Yehezkiel 21:18-22.) Walaupun Raja Nebukadnezar akan menggunakan ilham-ilham yang berasal dari hantu-hantu, Yehuwa akan memastikan bahwa penguasa Babel ini akan maju berperang melawan Yerusalem, bukan melawan ibu kota Amon yang lebih lemah yaitu Raba. Dari sebuah tabung panah Nebukadnezar akan memilih sebuah panah yang ditandai untuk Yerusalem. Ia akan menggunakan terafim (kemungkinan patung-patung kecil dalam bentuk manusia) dan akan mencari petunjuk-petunjuk dari hati (liver) binatang yang telah dibunuh. Meskipun di bawah pengaruh berbagai ilham, ia akan mengambil jalan menuju ibu kota Yehuda dan mengepungnya. Memang, Nebukadnezar telah membuat perjanjian dengan Raja Zedekia. Tetapi karena mereka melanggar janji, Zedekia dan orang Yahudi lain akan ”ditangkap dengan kekerasan” dan dibawa sebagai buangan ke Babel.—Yehezkiel 21:23, 24.

      16. (a) Apa yang terjadi sebagai penggenapan Yehezkiel 21:25-27? (b) Kapankah Jaman Orang Kafir mulai, dan dengan peristiwa apakah ia berakhir?

      16 Dengan memberontak, Zedekia melukai diri sendiri dengan cara yang mematikan. (Baca Yehezkiel 21:25-27.) Ketika raja Yehuda diturunkan, ikat kepala dan mahkota kerajaan ditanggalkan. (2 Raja 25:1-7) Yang ”tinggi” dari kerajaan Yehuda ”direndahkan” dengan dihancurkannya dia pada tahun 607 S.M. Dengan demikian yang ”rendah” dari bangsa-bangsa kafir ”ditinggikan,” mereka dibiarkan menguasai bumi tanpa gangguan kerajaan Allah imbangan. (Ulangan 28:13, 15, 36, 43, 44) Maka mulailah ”jaman bangsa-bangsa”—Jaman Orang Kafir—yang berakhir pada tahun 1914 ketika Allah memberikan kerajaan kepada Yesus Kristus, ’yang berhak atasnya.’ (Lukas 21:20-24; Mazmur 110:1, 2; Daniel 4:15-28; 7:13, 14) Karena Yesus duduk di takhta surgawi, bangsa-bangsa kafir tidak dapat menginjak-injak apa yang dilambangkan oleh Yerusalem purba, Kerajaan dari keturunan Daud yang sah.—Ibrani 12:22.

      17. ”Bohong” apa diumumkan oleh nabi-nabi Amon?

      17 Nabi-nabi bangsa Amon berkata bahwa ibu kota Amon, Raba, akan terhindar dari pembinasaan oleh pedang Nebukadnezar. Tetapi ini merupakan suatu ’kebohongan,’ karena seluruh tanah Amon akan dihancurkan. Di jaman kita, Allah telah menyatakan bahwa kehancuran dari bangsa-bangsa akan menyusul kehancuran Susunan Kristen, sama seperti Raba dihancurkan setelah Yerusalem.—Yehezkiel 21:28-32; Wahyu 16:14-16.

      Yerusalem Dituduh

      18. Untuk dosa-dosa apa Yehezkiel mencela Yerusalem, dan bagaimana hendaknya reaksi kita atas ini?

      18 Sekali lagi Yehezkiel menyampaikan firman Yehuwa, menyingkapkan Yerusalem untuk dosa-dosanya seperti pertumpahan darah, perzinahan, tingkah laku tidak senonoh, penipuan, dan melupakan Allah. Pemimpin-pemimpinnya yang berhutang darah telah menyalahgunakan kekuasaan sampai kepada tingkat pembunuhan melalui pengadilan, dan para pemfitnah melenyapkan musuh-musuh mereka dengan mengajukan tuduhan-tuduhan palsu. Untuk kesalahan-kesalahan demikian, penduduk Yerusalem akan diceraiberaikan. Pengetahuan akan hal ini hendaknya menguatkan tekad kita untuk menghindari penyalahgunaan kekuasaan, tingkah laku yang tidak senonoh, fitnah, dan perbuatan-perbuatan salah serius lainnya.—Yehezkiel 22:1-16.

      19. Dengan cara apakah orang Yehuda akan dilebur, dan mengapa penghancuran mereka pasti?

      19 Yehuwa juga akan menghanguskan orang Yehuda di dalam tungku perapian. Ini bukan untuk memurnikan mereka dalam proses pemurnian melainkan untuk meleburkan mereka dalam amarah-Nya yang berkobar. (Yehezkiel 22:17-22) Penghukuman ini pantas diterima oleh nabi-nabi yang berkomplot, imam-imam yang melanggar hukum, pangeran-pangeran yang serakah, dan umat yang tidak adil. Semuanya tercela. Karena tidak ada satu pria pun di antara mereka berdiri teguh untuk kebenaran, Allah akan menghancurkan mereka dengan api murka-Nya.—Yehezkiel 22:23-31.

      Penghukuman yang Layak

      20. Atas wanita simbolis apakah murka Allah akan dicurahkan, dan rincian apa yang dapat saudara berikan mengenai identitas mereka?

      20 Pencurahan murka Allah berikutnya digambarkan kemudian sebagai penghukuman yang dilaksanakan terhadap dua wanita simbolis yang bersalah karena melakukan perzinahan rohani. Yang pertama adalah Ohola, kerajaan sepuluh suku dari Israel dengan Samaria sebagai ibu kota. Ia adalah ”yang tertua” karena terdiri dari kebanyakan suku-suku Israel termasuk keturunan anak-anak Yakub yang tertua, Ruben dan Simeon. Adik perempuannya adalah Oholiba, kerajaan dua suku Yehuda dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya. Ohola berarti ”kemahnya.” Oholiba berarti ”KemahKu ada di dalamnya,” yang cocok karena kemah Allah atau bait, ada di Yehuda.—Yehezkiel 23:1-4.

      21. Ke manakah Ohola mencari perlindungan, yang memberikan peringatan apa bagi kita?

      21 Ohola (Israel) mati ketika ia dihancurkan oleh orang Asyur pada tahun 740 S.M. Apa sebabnya? (Baca Yehezkiel 23:5-7.) Ohola menyangkal imannya dan mencari perlindungan melalui hubungan politik, tetapi hal itu mengakibatkan ia mengikuti ibadat palsu dari sekutu-sekutunya, sehingga ’ia menajiskan diri dengan berhala-berhala mereka.’ Dengan menjadikan perzinahan rohani Ohola sebagai suatu peringatan, kita hendaknya menjaga terhadap hubungan duniawi apapun yang dapat menghancurkan iman kita.—Yakobus 4:4; 1 Yohanes 2:15-17.

      22. Seperti Ohola dan Oholiba, apa yang sedang dilakukan Susunan Kristen, tetapi apa yang akan terjadi atasnya?

      22 Karena menempuh haluan yang lebih berdosa dari kakak perempuannya, Oholiba (Yehuda) menderita kehancuran nasional di tangan orang Babel pada tahun 607 S.M. Anak-anaknya mati oleh pedang atau dibawa sebagai tawanan, dan ia dipermalukan di antara bangsa-bangsa. Seperti Ohola dan Oholiba, Susunan Kristen melakukan perzinahan rohani, suatu dosa di hadapan Allah yang diakui disembahnya. Protestanisme, dengan banyak sekte-sektenya, telah menajiskan dirinya dengan kuasa-kuasa komersial dan politik dunia lebih daripada kakak perempuannya, Katolik Roma. Dengan demikian, Yehuwa akan memastikan bahwa seluruh Susunan Kristen dihancurkan. Kemudian orang-orang akan tahu bahwa ia adalah Tuhan Yehuwa yang berdaulat. Hal itu akan menguatkan tekad kita untuk menolak ikatan-ikatan duniawi yang tidak patut jika kita mengingat bahwa sekutu-sekutu Susunan Kristen tidak lama lagi akan berbalik dan melaksanakan penghukuman Allah ke atasnya sebagai bagian utama Babel Besar, imperium agama palsu sedunia.—Yehezkiel 23:8-49; Wahyu 17:1-6, 15-18.

      Orang-Orang Munafik Ternganga

      23. Bagaimanakah Yerusalem digambarkan dalam berita Allah kepada Yehezkiel pada akhir Desember tahun 609 S.M., dan apa yang akan terjadi atasnya?

      23 Pada hari yang sama, akhir bulan Desember, Nebukadnezar memulai pengepungan selama 18 bulan atas Yerusalem (10 Tebet, 609 S.M.), Allah memberikan kepada Yehezkiel berita bergambar lain. Di dalamnya, Yerusalem yang terkepung digambarkan seperti kuali untuk memasak tempat penduduk kota akan ’dididihkan.’ Kenajisan moral telah menyebabkan bagian dalam kuali simbolis tersebut ”berkarat.” ”Potong demi potong,” para pembuat salah akan dibawa ke luar Yerusalem, dan celaka atas mereka tidak akan berakhir sampai ia mengalami kehancuran. Yehuwa telah menghakimi Yerusalem sesuai dengan kejahatan-kejahatannya, dan ia harus dihancurkan sama seperti Susunan Kristen juga harus dihancurkan.—Yehezkiel 24:1-14.

      24. (a) Mengapa Yehezkiel tidak menunjukkan kesedihan ketika istrinya mati? (b) Ketika ”pedang” Yehuwa turun ke atasnya, bagaimana Susunan Kristen akan bereaksi, dan apakah yang ia akan sadari dan ketahui?

      24 Berikutnya, Yehezkiel harus bertindak dengan cara yang aneh. (Baca Yehezkiel 24:15-18.) Mengapa sang nabi tidak boleh menunjukkan kesedihan ketika istrinya mati? Untuk menunjukkan betapa akan kagetnya orang Yahudi, pada saat kehancuran Yerusalem, penduduknya, dan bait. Yehezkiel telah cukup banyak berbicara mengenai perkara itu dan tidak akan menceritakan pesan Allah lagi sampai kejatuhan Yerusalem dilaporkan kepadanya. Demikian pula, Susunan Kristen dan kaum rohaniwannya yang munafik akan ternganga pada saat kehancuran mereka. Dan setelah ”siksaan yang dahsyat” mulai, apa yang telah diutarakan oleh golongan penjaga yang terurap mengenai ajal mereka sudah akan cukup. (Matius 24:21) Tetapi ketika ”pedang” Allah diayunkan ke atas Susunan Kristen, kaum rohaniwan yang ternganga tersebut dan yang lain-lain ’harus mengetahui bahwa Ia adalah Yehuwa.’—Yehezkiel 24:19-27.

  • ”Mereka Akan Mengetahui Bahwa Akulah [Yehuwa]”
    Menara Pengawal—1988 (Seri 52) | Menara Pengawal—1988 (Seri 52)
    • ”Mereka Akan Mengetahui Bahwa Akulah [Yehuwa]”

      ”Aku tidak lagi membiarkan namaKu yang kudus dinajiskan, sehingga bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah [Yehuwa].”—YEHEZKIEL 39:7.

      1, 2. Bagaimana kita tahu bahwa Yehuwa tidak akan terus-menerus membiarkan nama suci-Nya dinodai?

      NAMA suci Yehuwa dinodai oleh bangsa Israel purba. Hal ini dibuat jelas oleh buku Yehezkiel. Tetapi orang-orang dari Susunan Kristen juga menodai nama Allah yang mereka akui mereka sembah.

      2 Apakah Penguasa Alam Semesta akan terus-menerus membiarkan nama-Nya dinodai? Tidak, karena Ia telah menyatakan: ”Aku tidak lagi membiarkan namaKu yang kudus dinajiskan, sehingga bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah [Yehuwa].” (Yehezkiel 39:7; lihat juga Yehezkiel 38:23.) Ini akan berarti apa? Dan pelajaran apa dapat ditarik dari pasal-pasal terakhir dari buku Yehezkiel?

      Nubuat-Nubuat terhadap Bangsa-Bangsa Lain

      3. (a) Bagaimana reaksi bangsa-bangsa terhadap penderitaan Yehuda? (b) Karena semangat apakah ”raja” Tirus diturunkan, dan bagaimana hendaknya pengaruh hal ini atas kita?

      3 Setelah kehancuran Yerusalem, bangsa Amon dikutuk karena membuat pernyataan riang gembira atas penderitaan yang menimpa Yehuda, dan juga bangsa Moab karena memandang hina Yehuda. Bangsa Edom dinyatakan bersalah karena kejahatannya, dan orang Filistin yang memiliki semangat yang keras akan ditimpa oleh ”penghajaran-penghajaran” dari Allah. (Yehezkiel 25:1-17; Amsal 24:17, 18) Karena bersyukur atas kemalangan Yerusalem, kota Tirus akan jatuh ke dalam tangan Nebukadnezar, atau Nebukadrezar (ejaan yang lebih mendekati ejaan Babel). (Yehezkiel 26:1-21) Ia diumpamakan seperti kapal yang pasti tenggelam. (Yehezkiel 27:1-36) ’Raja-raja” Tirus (garis keturunan penguasanya) diturunkan karena memiliki semangat yang angkuh seperti Setan. (Yehezkiel 28:1-26) Karena itu, pastilah kita akan menghindari keangkuhan yang dapat membuat kita menodai nama Yehuwa.—Mazmur 138:6; Amsal 21:4.

      4. Apa yang dipersiapkan untuk Firaun dan Mesir?

      4 Yehezkiel menubuatkan ketandusan selama 40 tahun atas Mesir. Kekayaannya akan menjadi upah bagi Nebukadnezar atas jasa militer yang diberikannya dalam melaksanakan penghukuman Yehuwa atas Tirus. (Yehezkiel 29:1-21) Ketika Yehuwa menyerakkan orang Mesir di antara bangsa-bangsa, ’mereka akan tahu bahwa Ia adalah Yehuwa.’ (Yehezkiel 30:1-26) Mewakili Mesir, Firaun yang angkuh disamakan dengan pohon aras yang tinggi yang akan ditebang. (Yehezkiel 31:1-18) Akhirnya, Yehezkiel membuat nyanyian ratapan mengenai Firaun dan turunnya Mesir ke dalam Sheol.—Yehezkiel 32:1-32.

      Tugas dari Penjaga

      5. (a) Hanya di bawah keadaan-keadaan apa Yehuwa berkenan atas seorang penjaga rohani? (b) Apa artinya untuk ’menuruti peraturan-peraturan yang memberi hidup’?

      5 Yehezkiel diingatkan mengenai tugasnya sebagai penjaga. (Yehezkiel 33:1-7) Tentu, Allah berkenan atas penjaga rohani hanya apabila ia melakukan tugasnya dan memperingatkan mereka yang jahat. (Baca Yehezkiel 33:8, 9.) Maka, seperti Yehezkiel golongan ”penjaga” yang terurap dengan berani mengumumkan peringatan-peringatan ilahi. Karena Allah tidak senang atas kematian orang jahat, Ia tidak akan memperhitungkan masa lalu mereka jika mereka mendengarkan peringatan-peringatan dan ’menuruti peraturan-peraturan yang memberi hidup.’ Di jaman Yehezkiel, berjalan menurut peraturan-peraturan tersebut berarti mentaati Hukum Taurat, tetapi sekarang hal itu berarti menerima korban tebusan Kristus dan menjadi pengikutnya. (1 Petrus 2:21) Tidak perlu penyesuaian mengenai cara Allah menghukum atau memberi upah, dan keselamatan melalui ”siksaan yang dahsyat” bergantung atas ketaatan kepada peraturan-peraturan-Nya.—Yehezkiel 33:10-20; Matius 24:21.

      6. Dewasa ini, bagaimana banyak orang seperti para buangan Yahudi pada jaman Yehezkiel?

      6 Mendekati akhir tahun 607 S.M., seorang pengungsi melaporkan kehancuran Yerusalem, dan sekali lagi Yehezkiel menyerukan berita dari Yehuwa. (Yehezkiel 33:21-29) Bagaimana tanggapan para buangan? (Baca Yehezkiel 33:30-33.) Dewasa ini, banyak yang seperti para buangan Yahudi. Bagi mereka Yehezkiel adalah seperti penyanyi ’syair cinta kasih yang merdu.’ Pada waktu kaum terurap dan rekan-rekan mereka datang berkunjung dari rumah ke rumah, orang-orang ini menikmati lagu dari berita kerajaan tetapi tidak menanggapi dengan serius. Bagi mereka, itu seperti syair cinta kasih yang merdu, tetapi mereka tidak membuat pembaktian kepada Yehuwa, dan mereka tidak akan selamat melampaui ”siksaan yang dahsyat.”

      ”Satu Gembala” dari Yehuwa

      7. Tindakan apakah oleh Yehuwa pada masa kita dapat disamakan dengan tindakan-Nya terhadap domba-domba-Nya pada jaman Yehezkiel?

      7 Dalam suatu pesan kepada Yehezkiel setelah kejatuhan Yerusalem, Yehuwa mengutuk mereka yang menodai nama-Nya, ”gembala-gembala Israel” yang duduk dalam pemerintahan. Betapa cocok kata-kata tersebut bagi para pemimpin Susunan Kristen! (Baca Yehezkiel 34:1-6.) Tidak seperti Gembala yang Baik, Yesus Kristus, para penguasa politik Susunan Kristen menggemukkan diri secara materi dengan memanfaatkan ”domba-domba.” (Yohanes 10:9-15) Tetapi sebagaimana Allah membebaskan domba-Nya dengan memecat para gembala yang mementingkan diri dari kekuasaan mereka ketika Yehuda ditanduskan, demikian pula Ia sekali lagi akan membebaskan domba-Nya dengan mencopot wewenang para penguasa Susunan Kristen selama ”siksaan yang dahsyat.” (Wahyu 16:14-16; 19:11-21) Yehuwa menunjukkan kasih kepada umat-Nya yang seperti domba ketika Ia membebaskan mereka dari Babel pada tahun 537 S.M., demikian pula Ia juga menunjukkan sifat tersebut ketika menggunakan Kores yang Lebih Besar, Yesus Kristus, untuk membebaskan kaum sisa Israel rohani dari tawanan atas Babel Besar pada tahun 1919 M.—Yehezkiel 34:7-14.

      8. Apa yang Yehuwa akan lakukan jika ’domba gemuk’ akan menindas kawanan, dan bagaimanakah para gembala bawahan Kristen harus memperlakukan domba-domba?

      8 Allah memberikan domba-domba-Nya pemeliharaan yang pengasih. (Baca Yehezkiel 34:15, 16, ”BIS”.) Jika seekor ’domba gemuk’ menindas kawanan milik Allah dewasa ini, Yehuwa akan ’memberi makan’ dirinya dengan pemecatan sekarang dan kebinasaan di dalam ”siksaan yang dahsyat.” Pada tahun 1914 Yehuwa menaruh di atas kaum sisa terurap ”satu gembala” yaitu Yesus Kristus. Sejak 1935 ia telah mengarahkan pengumpulan suatu ”kumpulan besar” dari ”domba-domba lain,” yang sekarang melayani bersama ’domba gembalaan Yehuwa’ yang terurap. Seperti Allah dan Kristus, para gembala bawahan Kristen harus memperlakukan semua domba ini dengan lemah lembut.—Yehezkiel 34:17-31; Wahyu 7:9; Yohanes 10:16; Mazmur 23:1-4; Kisah 20:28-30.

      Suatu ”Taman Eden”!

      9. Karena Yehuwa telah menentukan agar negeri Yehuda dan Israel harus memelihara sabat, apa yang Ia lakukan?

      9 Ingat kembali negeri Yehuda dan Israel yang sunyi senyap. Karena Allah telah menentukan bahwa negeri itu harus memelihara sabat dengan membiarkannya tidak dihuni selama 70 tahun, Ia bertindak untuk menghalangi Edom dan bangsa-bangsa lain agar tidak mendiami daerah tersebut. (2 Tawarikh 36:19-21; Daniel 9:2) Sebenarnya, Edom dan daerah Pegunungan Seir yang dikuasainya juga sunyi senyap, seperti dinubuatkan, karena ditaklukkan oleh orang Babel pada tahun 602-601 S.M.—Yehezkiel 35:1–36:5; Yeremia 25:15-26.

      10. Pemulihan dari kawanan kecil kembali ke Yehuda pada tahun 537 S.M. menunjuk kepada perkembangan apa di jaman kita?

      10 Pemulihan suatu sisa kembali ke Yehuda pada tahun 537 S.M. menunjuk ke muka kepada perkembangan yang menggairahkan di jaman kita. Pada tahun 1919 ”gunung-gunung Israel,” atau wilayah rohani dari saksi-saksi Yehuwa yang terurap, kembali dipenuhi dengan kaum sisa yang telah dipulihkan secara rohani. (Yehezkiel 36:6-15) Allah membersihkan mereka dari kenajisan agama dan menaruh mereka dalam keadaan ’roh baru’ yang memungkinkan mereka menghasilkan buah-buah roh suci-Nya. (Galatia 5:22, 23) Dan agar nama Yehuwa tidak lagi dinajiskan oleh orang-orang dunia karena Ia telah mendisiplin umat-Nya, Ia telah memberkati kaum sisa dengan limpah.—Yehezkiel 36:16-32.

      11. Selaras dengan Yehezkiel 36:33-36, apa yang Allah telah lakukan dengan daerah rohani dari kaum sisa terurap?

      11 Setelah suatu sisa kembali dari Yehuda, tanah yang tandus itu diubah menjadi suatu ”taman Eden” yang subur. (Baca Yehezkiel 36:33-36.) Demikian pula sejak 1919 Yehuwa telah mengubah wilayah kaum sisa yang terurap yang tadinya sunyi senyap menjadi suatu firdaus rohani yang subur, yang sekarang dinikmati bersama ”kumpulan besar.” Karena firdaus rohani ini telah dihuni oleh orang-orang suci, setiap orang Kristen yang berbakti hendaknya berupaya memeliharanya bersih.—Yehezkiel 36:37, 38.

      Persatuan Dipulihkan

      12. Bagaimanakah pemulihan kepada kegiatan yang aktif dari bangsa Yahudi kuno digambarkan di Yehezkiel 37:1-14, dan hal ini memiliki persamaan jaman modern apa?

      12 Dalam pembuangan di Babel, bangsa Yahudi hampir menjadi bangsa yang mati, seperti tulang-tulang di lembah. (Yehezkiel 37:1-4) Tetapi apa yang berikutnya dilihat Yehezkiel? (Baca Yehezkiel 37:5-10.) Tulang-tulang tersebut dibungkus kembali dengan otot, daging, dan kulit, dan mereka diaktifkan kembali dengan nafas kehidupan. (Yehezkiel 37:11-14) Allah membangkitkan bangsa Yahudi ketika 42.360 orang dari semua suku bangsa Israel dan kira-kira 7.500 orang bukan Israel mengambil kesempatan untuk menghuni kembali Yehuda, membangun kembali Yerusalem dan baitnya dan memulihkan ibadat sejati di tanah air mereka. (Ezra 1:1-4; 2:64, 65) Dengan cara yang sama, pada tahun 1918 kaum sisa Israel rohani yang dianiaya menjadi seperti tulang-tulang kering—dibunuh sehubungan dengan pemberitaan mereka kepada umum. Tetapi pada tahun 1919 Yehuwa memulihkan mereka sebagai pemberita Kerajaan. (Wahyu 11:7-12) Persamaan ini seharusnya menguatkan keyakinan kita bahwa kaum terurap ini dan rekan-rekan mereka membentuk organisasi yang digunakan Allah Yehuwa di bumi dewasa ini.—Lihat Buku Tahunan (edisi bahasa Indonesia), halaman 75-117.

      13. Bagaimana pemulihan kepada kesatuan organisasi di antara umat Yehuwa jaman dulu ditunjukkan di Yehezkiel 37:15-20, dan persamaan apakah yang ada atas hal ini?

      13 Bagaimanakah pemulihan dari persatuan organisasi di antara umat Allah di jaman dahulu dilukiskan? (Baca Yehezkiel 37:15-20.) Terdapat persamaan jaman modern atas penggabungan kedua papan tersebut (satu diberi tanda untuk mewakili kerajaan dua suku Yehuda, yang lainnya untuk kesepuluh suku Israel). Selama Perang Dunia I, manusia-manusia yang ambisius mencoba mematahkan persatuan hamba-hamba Allah, tetapi pada tahun 1919 kaum terurap yang setia dipersatukan di bawah Kristus, ”satu raja” dan ”satu gembala” mereka. Terlebih lagi, seperti halnya ke-7.500 orang bukan Israel yang kembali ke Yehuda, ”kumpulan besar” sekarang telah dipersatukan dengan kaum sisa terurap. Betapa besar sukacita karena berada di dalam firdaus rohani, melayani Yehuwa dalam persatuan di bawah ”satu raja” kita!—Yehezkiel 37:21-28.

      Gog Menyerang!

      14. Siapakah Gog di tanah Magog, dan tindakan apakah yang akan ia buat? (Yehezkiel 38:1-17)

      14 Berikutnya, peristiwa yang dramatis diramalkan. Bertekad untuk menajiskan nama Allah dan menghancurkan umat-Nya, Gog dari tanah Magog akan menyerang kaum sisa Israel rohani, yang mewakili ”perempuan” Yehuwa atau organisasi surgawi-Nya. (Wahyu 12:1-17) Gog adalah ”penguasa dunia ini,” Setan si Iblis. Ia menerima nama Gog setelah ia dilemparkan dari surga, setelah lahirnya Kerajaan pada tahun 1914. (Yohanes 12:31) ”Tanah Magog” adalah lokasi ke tempat Gog dan hantu-hantunya dikurung di sekitar bumi. Setelah kuasa-kuasa anti agama menghancurkan Susunan Kristen dan keseluruhan Babel Besar, Yehuwa akan menggiring Gog melawan kaum sisa Israel rohani yang tampaknya tak berdaya bersama rekan-rekan mereka yang berbakti.—Yehezkiel 38:1-17; Wahyu 17:12-14.

      15. Apa yang akan terjadi pada waktu Gog menyerang Saksi-Saksi Yehuwa?

      15 Apa yang akan terjadi ketika Gog menyerang Saksi-Saksi Yehuwa? (Baca Yehezkiel 38:18-23.) Yehuwa akan menyelamatkan umat-Nya! Senjata-senjata-Nya akan berupa hujan lebat, rambun, api, dan hujan belerang serta penyakit sampar. Dalam kebingungan, kekuatan Gog akan mengangkat pedang satu sama lain. Tetapi sebelum Allah melenyapkan mereka, ’mereka akan tahu bahwa Ia adalah Yehuwa.’

      16. (a) Apa yang akan terjadi atas ”tanah Magog”? (b) Bagaimanakah hendaknya pengetahuan atas peristiwa yang dinyatakan di muka yang menyangkut Gog mempengaruhi kita?

      16 Pada waktu Setan dan hantu-hantunya dicampakkan ke jurang maut, ”tanah Magog,” yaitu tempat kedudukan mereka yang direndahkan di bumi akan dilenyapkan untuk selama-lamanya. (Wahyu 20:1-3) Peralatan perang Gog akan begitu banyak sehingga akan makan waktu cukup lama untuk membersihkannya. Burung-burung dan binatang buas akan berpesta-pora atas mayat-mayat yang tidak dikubur dari pengikut Gog. Bagaimanakah hendaknya pengetahuan atas semua ini mempengaruhi kita? Setelah mengetahui bahwa serangan Gog pasti dilaksanakan dan bahwa Yehuwa akan menyelamatkan umat-Nya, ini hendaknya membesarkan iman kita dan membuat kita bersyukur bahwa peristiwa-peristiwa demikian akan menghasilkan penyucian nama Yehuwa yang telah lama dinodai!—Yehezkiel 39:1-29.

      Lihatlah Bait Suci Yehuwa!

      17. (a) Penglihatan apakah diberikan kepada Yehezkiel pada tahun 593 S.M.? (b) Adanya penglihatan kehadiran bait membuktikan apa?

      17 Pada tahun 593 S.M., tahun ke-14 setelah bait di Yerusalem dihancurkan, Yehezkiel diberikan penglihatan mengenai bait yang baru untuk ibadat kepada Yehuwa. Diukur oleh malaikat yang menuntun sang nabi, ia memiliki ukuran yang sangat besar. (Yehezkiel 40:1–48:35) Bait ini menggambarkan ”kemah sejati, yang didirikan oleh [Yehuwa],” dan ia memiliki ”sesuatu yang melambangkan apa yang ada di surga.” Yesus Kristus memasuki bagian Maha Kudus, ”dalam sorga sendiri,” pada tahun 33 M. untuk mempersembahkan kepada Allah nilai korban tebusannya. (Ibrani 8:2; 9:23, 24) Bait dalam penglihatan ini membuktikan bahwa ibadat sejati akan selamat dari serangan Gog. Benar-benar suatu penghiburan bagi mereka yang mengasihi nama Yehuwa!

      18. Apakah beberapa segi yang dicatat mengenai bait gambaran itu?

      18 Bait tersebut memiliki banyak segi yang menonjol. Sebagai contoh, terdapat enam pintu masuk di bagian luar dan bagian dalam temboknya. (Yehezkiel 40:6-35) Tiga puluh ruang makan (kemungkinan digunakan bagi orang-orang untuk memakan korban persekutuan) terdapat di bagian luar pelataran. (40:17) Mezbah pembakaran ukupan terdapat di bagian dalam pelataran. (43:13-17) Sebuah mezbah dari kayu rupanya untuk membakar dupa, terdapat di ruang utama bait. (41:21, 22) Bagian Maha Kudus berukuran 20 hasta persegi, dan tembok yang mengelilingi bait berukuran 500 hasta menurut tongkat pengukur (5.100 kaki) di setiap sisinya. Benar-benar suatu rumah yang penuh dengan kemuliaan Allah!—Yehezkiel 41:4; 42:16-20; 43:1-7.

      19. Bagaimana hendaknya kita dipengaruhi oleh rincian bait dan fakta bahwa mereka yang melayani di sana harus memenuhi standar-standar Allah?

      19 Banyaknya rincian atas bait, persembahan-persembahan, pengorbanan-pengorbanan, dan perayaan-perayaan seharusnya mengesankan kepada kita perlunya mengikuti petunjuk-petunjuk organisasi Allah dengan saksama, menyadari bahwa segala upaya harus dibuat untuk meninggikan Yehuwa dan ibadat-Nya. (Yehezkiel 45:13-25; 46:12-20) Mereka yang melayani di bait harus memenuhi patokan Allah yang tinggi, dan mereka harus mengajarkan kepada umat-Nya ’perbedaan antara yang suci dengan yang najis.’ (Yehezkiel 44:15, 16, 23) Ini hendaknya menggerakkan kita untuk memelihara kesucian sebagai umat Yehuwa.—Efesus 1:3, 4.

      20. (a) Apa yang digambarkan oleh air yang keluar dari bait suci? (b) Air simbolis ini akan mempunyai pengaruh apa?

      20 Dari bait suci mengalir suatu sungai yang menyembuhkan, atau menawarkan, air yang asin dari Laut Mati, sehingga ia mulai dipenuhi dengan ikan-ikan. (Yehezkiel 47:1-11) Air ini melambangkan persediaan Allah untuk kehidupan kekal, termasuk korban Yesus, yang lebih dari cukup untuk kebutuhan mereka yang selamat melampaui serangan Gog maupun orang-orang lain, termasuk yang dibangkitkan. (Yohanes 5:28, 29; 1 Yohanes 2:2; Wahyu 22:1, 2) Laut Mati melambangkan keadaan yang dialami manusia—kutukan kepada dosa warisan serta kematian dan juga keadaan di bawah kekuasaan Setan. Seperti banyaknya ikan di Laut Mati yang airnya telah menjadi tawar, umat manusia yang telah dipulihkan akan bertumbuh sehat di bawah keadaan-keadaan penyembuhan dari kekuasaan Mesias.

      21. Yehezkiel 47:12 menunjukkan bahwa umat manusia yang taat akan menikmati apa di dunia baru?

      21 Penyembuhan juga dihubungkan dengan pohon-pohon yang tumbuh di kedua tepi sungai lambang itu. (Baca Yehezkiel 47:12.) Di dalam dunia baru, umat manusia yang taat akan menikmati kesehatan jasmani dan rohani yang sempurna. Dan mengapa tidak? Karena daun dari pohon-pohon yang berbuah dalam penglihatan ini memiliki daya penyembuhan yang terus-menerus. Berkat-berkat yang luar biasa bagi orang-orang yang mengenal dan melayani Yehuwa!

      Dan Mereka Akan Mengetahui!

      22. Apa yang menunjukkan bahwa Allah akan menempatkan orang-orang yang Ia pilih di Firdaus?

      22 Bila kita bekerjasama dengan organisasi Yehuwa sekarang, kita dapat mengembangkan sifat-sifat yang akan membuat kita dapat bekerjasama pada waktu Allah menempatkan pribadi-pribadi yang Ia pilih dalam Firdaus di bumi. Bahwa akan ada penempatan-penempatan demikian jelas dari fakta bahwa ada pembagian suku-suku dalam penglihatan Yehezkiel melalui pembatasan administratif utara dan selatan. Ketiga bagian ”persembahan kudus” dari tanah tersebut termasuk satu bagian untuk kaum Lewi yang bukan imam dan satu bagian untuk imam-imam yang di dalamnya terdapat bait kudus simbolis. Di tengah-tengah bagian selatan terdapat suatu kota dengan para pekerja gabungan suku-suku di bawah pengaturan ”raja” kolektif, yaitu wakil-wakil pangeran dari Mesias di dalam ’bumi baru.’—Yehezkiel 47:13–48:34; 2 Petrus 3:13; Mazmur 45:16.

      23. Untuk menjadi bagian dari umat manusia yang dipulihkan yang hidup di Firdaus, apa yang harus kita lakukan sekarang?

      23 Bersemayam di atas takhta surgawi-Nya, Allah akan memberkati kota simbolis yang dilihat oleh Yehezkiel. (Baca Yehezkiel 48:35.) Tempat kedudukan pemerintahan di bumi itu akan dinamakan Yehuwa-Shammah, atau ”[Yehuwa] Hadir di Situ.” Teruslah tunjukkan kasih yang tidak patah terhadap Allah, dan saudara dapat menjadi bagian dari umat manusia yang dipulihkan yang hidup di Firdaus, manakala tidak ada orang di bumi yang akan mengalami kegelapan rohani tetapi semua akan mengetahui bahwa Yehuwa adalah satu-satunya Allah yang hidup dan benar. (Habakuk 2:14) Hindarilah agar jangan sampai dipaksa mengaku nama Allah di luar kehendak saudara ketika orang jahat dibinasakan. Praktekkan iman, dengan menunjukkan bahwa saudara berharap menjadi orang yang selamat ketika Ia menggenapi kata-kata: ”Bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah [Yehuwa].”—Yehezkiel 36:23.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan