PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ”Jelaskan Seperti Apa Bait Itu”
    Ibadah yang Murni kepada Yehuwa—Akhirnya Dipulihkan!
    • Seorang pria yang berkilau seperti tembaga memegang tali linen dan tongkat pengukur. Dia membawa Yehezkiel mengelilingi bait yang muncul dalam penglihatannya.

      BAB 13

      ”Jelaskan Seperti Apa Bait Itu”

      YEHEZKIEL 43:10

      INTI: Arti dari penglihatan yang Yehezkiel terima tentang bait yang luar biasa

      1-3. (a) Mengapa Yehezkiel mungkin terhibur oleh penglihatan tentang bait yang megah? (Lihat gambar di awal bab.) (b) Apa saja yang akan kita bahas di bab ini?

      BAYANGKAN Yehezkiel yang waktu itu berumur 50 tahun di penawanan. Sudah 25 tahun dia berada di sana. Bait di Yerusalem pun sudah lama dibiarkan hancur. Kalaupun Yehezkiel pernah berharap untuk kembali menjadi imam di Yerusalem, dia pasti sadar bahwa impiannya sulit terwujud. Bangsanya masih akan ditawan selama 56 tahun lagi. (Yer. 25:11) Jadi, kemungkinannya kecil bagi dia untuk melihat umat Yehuwa pulang ke kampung halaman mereka, apalagi melihat bait itu dibangun lagi. Apakah ini membuatnya sedih?

      2 Yehuwa dengan baik hati memilih waktu ini untuk memberi nabi yang beriman itu sebuah penglihatan yang penuh perincian, yang pasti menghibur dan membesarkan hatinya. Dalam penglihatan ini, Yehezkiel dibawa ke kampung halamannya dan ditempatkan di atas gunung yang sangat tinggi. Di sana, dia bertemu dengan ”seorang pria yang berkilau seperti tembaga”. Pria itu adalah malaikat, dan dia membawa Yehezkiel berkeliling di sebuah kompleks bait yang megah. (Baca Yehezkiel 40:1-4.) Semua tampak begitu nyata! Yehezkiel pasti tersentuh dan semakin beriman, tapi mungkin sedikit bingung. Ada banyak hal di bait itu yang mirip dengan bait yang dia kenal di Yerusalem dulu, tapi banyak juga yang berbeda.

      3 Penglihatan yang menarik ini dicatat dalam sembilan pasal terakhir buku Yehezkiel. Mari kita bahas cara seperti apa yang perlu kita gunakan untuk memahami penglihatan ini. Lalu, kita akan membahas apakah bait yang Yehezkiel lihat sama dengan bait rohani agung, yang Rasul Paulus bicarakan ratusan tahun kemudian. Terakhir, kita akan membahas makna penglihatan ini bagi Yehezkiel dan para tawanan.

      Perlunya Cara yang Lebih Sederhana

      4. Dulu, bagaimana publikasi kita menjelaskan penglihatan tentang bait, tapi cara seperti apa yang sekarang diperlukan?

      4 Dulu, publikasi kita mengatakan bahwa bait dalam penglihatan Yehezkiel sama dengan bait rohani Yehuwa yang dibahas Rasul Paulus dalam suratnya kepada orang Ibrani.a Jadi waktu itu, kita menggunakan penjelasan Paulus tentang tabernakel untuk menentukan apa yang digambarkan oleh berbagai hal dalam bait Yehezkiel. Tapi, setelah lebih banyak melakukan riset, berdoa, dan merenung, ternyata diperlukan cara yang lebih sederhana untuk memahami bait yang Yehezkiel lihat itu.

      5, 6. (a) Apa yang Rasul Paulus katakan tentang perincian tabernakel, dan bagaimana dia bersikap rendah hati dalam membahasnya? (b) Bagaimana kita bisa mengikuti cara Paulus saat kita berupaya memahami bait yang Yehezkiel lihat?

      5 Sepertinya, tidaklah bijaksana jika kita mencari tahu arti setiap perincian dalam bait Yehezkiel. Mengapa? Perhatikan contoh yang menarik ini. Saat Paulus membahas tentang bait rohani, dia menyebutkan perincian tentang tabernakel, seperti wadah dupa dari emas, tutup tabut, dan wadah emas berisi manna. Apakah dia menjelaskan arti setiap perincian itu? Kelihatannya, kuasa kudus tidak menggerakkan dia untuk melakukannya. Paulus menulis, ”Sekarang bukan waktunya untuk membahas ini dengan terperinci.” (Ibr. 9:4, 5) Paulus rela mengikuti bimbingan kuasa kudus dan dengan rendah hati menunggu penjelasan dari Yehuwa.​—Ibr. 9:8.

      6 Cara kita memahami penglihatan Yehezkiel tentang bait juga seperti itu. Perinciannya sangat banyak, dan lebih baik kita menunggu Yehuwa yang menjelaskannya, jika penjelasan lebih jauh memang diperlukan. (Baca Mikha 7:7.) Nah, adakah pencerahan yang diberikan kuasa kudus Yehuwa untuk penglihatan ini? Ada!

      Apakah Yehezkiel Melihat Bait Rohani yang Agung?

      Binatang-binatang yang dipersembahkan di bait yang Yehezkiel lihat.

      KOTAK INFORMASI 13A: Dua Bait yang Maknanya Berbeda

      7, 8. (a) Pemahaman apa yang sekarang disesuaikan? (b) Apa bedanya bait yang Yehezkiel lihat dengan bait rohani yang dibahas Paulus?

      7 Seperti yang disebutkan sebelumnya, selama bertahun-tahun publikasi kita menjelaskan bahwa yang Yehezkiel lihat adalah bait rohani Yehuwa, yang dibahas Paulus dalam suratnya yang terilham untuk orang Ibrani. Tapi, riset lebih jauh menunjukkan bahwa itu tidak mungkin. Mengapa?

      8 Alasan pertama: Bait yang dilihat Yehezkiel tidak sesuai dengan penjelasan Paulus yang terilham. Rasul Paulus berkata bahwa tabernakel di zaman Musa menggambarkan sesuatu yang lebih besar. Ada pola yang sama antara rancangan tabernakel dengan bait Salomo dan bait Zerubabel. Semuanya memiliki ”Ruang Mahakudus”. Paulus menyebut ruang itu ”tempat kudus buatan tangan”, yaitu ”tiruan dari yang sebenarnya”. Tiruan dari apa? Menurut Paulus, dari ”surga itu sendiri”. (Ibr. 9:3, 24) Nah, apakah yang Yehezkiel lihat itu surga? Bukan. Dalam penglihatan Yehezkiel, tidak ada bukti bahwa hal-hal yang dia lihat itu ada di surga.​—Bandingkan Daniel 7:9, 10, 13, 14.

      9, 10. Apa bedanya korban di bait yang Yehezkiel lihat dengan korban di bait rohani yang dibahas Paulus?

      9 Bukti lain yang lebih meyakinkan adalah perbedaan korban persembahan dalam penglihatan Yehezkiel dengan penjelasan Paulus. Yehezkiel mendengar para imam, pemimpin, dan rakyat mendapat petunjuk yang terperinci tentang korban persembahan. Mereka harus memberikannya bagi dosa mereka sendiri. Mereka juga harus mengorbankan persembahan persahabatan, yang mungkin bisa mereka makan bersama dalam ruang-ruang makan di bait. (Yeh. 43:18, 19; 44:11, 15, 27; 45:15-20, 22-25) Semua korban itu diberikan berulang kali. Apakah semua itu dipersembahkan juga di bait rohani yang agung?

      Bait dalam penglihatan Yehezkiel bukan bait rohani yang agung

      10 Jawabannya jelas dan sederhana. Paulus menjelaskan, ”Ketika Kristus datang sebagai imam besar untuk membawa hal-hal baik yang sekarang kita nikmati, dia melewati kemah yang lebih penting dan lebih sempurna, yang bukan buatan tangan atau diciptakan di bumi. Dia masuk ke tempat kudus, bukan dengan darah kambing atau darah sapi jantan muda, tapi dengan darahnya sendiri, sekali untuk selamanya, dan mendapatkan pembebasan yang abadi bagi kita.” (Ibr. 9:11, 12) Jadi, di bait rohani yang agung, hanya ada satu korban yang dipersembahkan untuk selamanya, yaitu korban tebusan yang dipersembahkan oleh Imam Besar yang Agung, Yesus Kristus sendiri. Tapi, di bait Yehezkiel, korbannya adalah kambing dan sapi jantan dalam jumlah besar. Jelaslah, bait ini bukan bait rohani yang agung.

      11. Pada zaman Yehezkiel, mengapa belum waktunya bagi Allah untuk menyingkapkan kebenaran tentang bait rohani yang agung?

      11 Alasan kedua: Saat itu, belum waktunya bagi Allah untuk menyingkapkan kebenaran tentang bait rohani. Ingatlah, penglihatan Yehezkiel awalnya disampaikan kepada orang Yahudi yang ditawan di Babilon. Mereka masih wajib menaati Hukum Musa. Setelah dibebaskan, mereka akan kembali ke Yerusalem dan menjalankan ibadah yang murni sesuai dengan hukum itu. Artinya, bait dan mezbahnya harus dibangun kembali, dan mereka harus terus mempersembahkan korban di sana. Itulah yang belakangan mereka lakukan selama hampir 600 tahun. Tapi, bayangkan dampaknya jika penglihatan Yehezkiel sudah menyingkapkan bait rohani kepada mereka. Jika mereka diberi tahu bahwa di bait itu, imam besar mengorbankan nyawanya sendiri sehingga semua korban lain tidak dibutuhkan, mereka bisa merasa tidak perlu lagi menaati Hukum Musa. Jelaslah, bait yang Yehezkiel lihat tidak mungkin bait rohani yang agung. Yehuwa selalu menyingkapkan kebenaran pada waktu yang tepat dan saat umat-Nya sudah siap.

      12-14. Apa hubungan antara bait yang Yehezkiel lihat dan bait rohani yang Paulus bahas? (Lihat kotak ”Dua Bait yang Maknanya Berbeda”.)

      12 Kalau begitu, apa hubungan antara bait dalam penglihatan Yehezkiel dan bait rohani yang dibahas Paulus? Kita perlu ingat bahwa yang Paulus rujuk dalam pembahasannya bukan bait Yehezkiel, tapi tabernakel di zaman Musa. Memang, beberapa hal yang Paulus sebutkan ada juga di bait Salomo, bait Zerubabel, dan bait yang Yehezkiel lihat. Tapi, Yehezkiel dan Paulus menyoroti hal yang berbeda.b Meski begitu, tulisan mereka saling melengkapi. Apa buktinya?

      13 Hubungan antara kedua catatan Alkitab tersebut bisa dikatakan begini: Dari Paulus, kita belajar tentang pengaturan ibadah yang Yehuwa tetapkan, sedangkan dari Yehezkiel, kita belajar tentang standar-Nya dalam hal ibadah. Untuk mengajar kita tentang pengaturan ibadah yang murni dari Yehuwa, Paulus menjelaskan makna dari beberapa hal yang ada di bait rohani, seperti imam besar, persembahan, mezbah, dan Ruang Mahakudus. Tapi, untuk menekankan standar Yehuwa yang tinggi dalam ibadah yang murni, Yehezkiel memberi kita gambaran yang terperinci tentang bait yang dilihatnya. Hasilnya, kita bisa belajar banyak tentang standar Yehuwa dan menanamkannya dalam pikiran dan hati.

      14 Setelah pemahaman kita disesuaikan, apakah penglihatan Yehezkiel masih ada manfaatnya di zaman kita? Tentu. Mari kita pertama-tama bahas apa manfaatnya bagi orang Yahudi yang setia di zaman Yehezkiel dan setelahnya. Dengan begitu, kita akan tahu apa manfaatnya bagi kita.

      Apa Makna Penglihatan Ini bagi Para Tawanan?

      15. (a) Apa yang sebenarnya dinubuatkan dalam penglihatan Yehezkiel? (b) Jelaskan perbedaan antara Yehezkiel pasal 8 dan Yehezkiel pasal 40 sampai 48.

      15 Untuk mencari tahu jawabannya dari Alkitab, mari kita bahas beberapa pertanyaan. Dengan begitu, kita akan mendapat gambaran lengkapnya. Pertama, apa yang sebenarnya dinubuatkan dalam penglihatan ini? Sederhananya, ibadah yang murni akan dipulihkan! Itulah yang pasti Yehezkiel simpulkan dari penglihatan ini. Di bagian yang sekarang menjadi pasal 8 kitab Yehezkiel, dia sudah menulis tentang kemurtadan di bait Yerusalem yang Yehuwa perlihatkan. Jadi, dia pasti terhibur saat menulis tentang sesuatu yang sangat berbeda, yang bisa kita baca di pasal 40 sampai 48. Yang digambarkan di pasal-pasal itu bukan ibadah yang tercemar, tapi ibadah yang murni kepada Yehuwa seperti yang seharusnya, yang benar-benar sesuai dengan Hukum Musa.

      16. Bagaimana penglihatan Yehezkiel tentang bait meneguhkan apa yang Yesaya nubuatkan lama sebelumnya?

      16 Agar bisa dipulihkan seperti yang seharusnya, ibadah kepada Yehuwa harus ditinggikan. Lebih dari seratus tahun sebelumnya, Nabi Yesaya menulis, ”Di hari-hari terakhir, gunung tempat rumah Yehuwa berada akan berdiri dengan kokoh melebihi puncak gunung-gunung, dan ditinggikan melebihi bukit-bukit.” (Yes. 2:2) Yesaya melihat dengan jelas bahwa ibadah yang murni kepada Yehuwa akan dipulihkan dan ditinggikan, seolah-olah ditaruh di gunung yang tertinggi. Nah, dalam penglihatan Yehezkiel kali ini, di mana rumah Yehuwa berada? Di ”gunung yang sangat tinggi”! (Yeh. 40:2) Jadi, penglihatan Yehezkiel meneguhkan bahwa ibadah yang murni akan dipulihkan.

      Bait dalam penglihatan Yehezkiel dilihat dari atas. Bait itu berada di gunung yang sangat tinggi, dan ada sungai yang mengalir dari tempat sucinya.

      Bait yang Yehezkiel lihat terletak di tempat yang sangat tinggi (Lihat paragraf 16)

      17. Ceritakan penglihatan di Yehezkiel pasal 40 sampai 48 secara singkat.

      17 Secara singkat, penglihatan yang dicatat di Yehezkiel pasal 40 sampai 48 adalah ini: Yehezkiel melihat malaikat itu mengukur gerbang, tembok, halaman, dan tempat suci di bait. (Yeh. 40–42) Lalu, terjadilah sesuatu yang mendebarkan: Yehuwa datang ke bait dengan kemuliaan-Nya! Yehuwa menasihati umat-Nya yang suka menyimpang, para imam, dan para pemimpin. (Yeh. 43:1-12; 44:10-31; 45:9-12) Selain itu, Yehezkiel melihat suatu sungai mengalir dari tempat suci itu ke Laut Mati, dan alirannya membawa kehidupan dan berkat. (Yeh. 47:1-12) Dia juga melihat negeri itu dibagi menjadi beberapa bagian yang ukurannya sudah ditentukan, dan tempat ibadah yang murni ada di dekat bagian tengahnya. (Yeh. 45:1-8; 47:13–48:35) Apa yang ingin Yehuwa sampaikan? Jelaslah, Yehuwa ingin meyakinkan umat-Nya bahwa ibadah yang murni akan dipulihkan dan ditinggikan. Dia akan memberkati bait-Nya dengan kehadiran-Nya. Dan, Dia akan mengalirkan berkat-Nya dari bait itu untuk menghasilkan pemulihan, kehidupan, dan kedamaian di negeri itu.

      Bait dalam penglihatan Yehezkiel dilihat dari dekat. Bait itu berada di gunung yang sangat tinggi.

      Bait yang Yehezkiel lihat adalah gambaran yang luar biasa tentang dipulihkannya ibadah yang murni oleh Yehuwa (Lihat paragraf 17)

      18. Apakah penglihatan ini mengartikan bangunan bait sungguhan? Jelaskan.

      18 Kedua, apakah penglihatan itu mengartikan bangunan bait sungguhan? Tidak. Yehezkiel dan para tawanan yang mendengarkan dia pasti mengerti bahwa penglihatan itu bukan tentang bangunan bait yang benar-benar ada. Mengapa? Ingatlah bahwa bait ini terletak di ”gunung yang sangat tinggi”. Ini sesuai dengan nubuat Yesaya, tapi tidak sesuai dengan lokasi bait yang sebenarnya. Bait Salomo ada di Gunung Moria di Yerusalem, dan di sanalah bait belakangan dibangun kembali. Bisakah Gunung Moria disebut ”gunung yang sangat tinggi”? Tidak, karena di sekelilingnya, ada gunung-gunung lain yang sama tinggi atau lebih tinggi. Kompleks bait yang dilihat Yehezkiel juga besar sekali. Kompleks luas yang dikelilingi tembok itu tidak akan muat di puncak Gunung Moria. Di kota Yerusalem pada zaman Salomo pun tidak! Lagi pula, para tawanan tidak mungkin berpikir bahwa akan ada sungai sungguhan yang mengalir dari tempat suci di bait ke Laut Mati, dan airnya memulihkan laut yang tidak bisa ditinggali makhluk hidup itu. Selain itu, karena wilayah Negeri yang Dijanjikan berbukit-bukit, tidak mungkin batas daerah untuk setiap suku ditentukan dengan garis-garis sejajar, seperti yang digambarkan dalam penglihatan itu. Jadi, penglihatan itu tidak mungkin mengartikan bangunan bait sungguhan.

      19-21. Apa tujuan Yehuwa memberikan penglihatan itu bagi umat-Nya, dan mengapa mereka bisa merasa begitu?

      19 Ketiga, apa tujuan diberikannya penglihatan itu bagi orang-orang sebangsa Yehezkiel? Itu diberikan supaya mereka merasa malu saat merenungkan standar Yehuwa yang tinggi untuk ibadah yang murni. Yehuwa menyuruh Yehezkiel ’menjelaskan seperti apa bait itu kepada orang Israel’. Penjelasannya harus sangat terperinci sehingga mereka bisa membayangkan ”denah bait”. Untuk apa? Seperti yang sudah kita bahas, tujuannya bukan untuk membangunnya. Tapi, seperti yang Yehuwa katakan, ”supaya mereka malu atas kesalahan mereka”.​—Baca Yehezkiel 43:10-12.

      20 Mengapa penglihatan ini bisa menyentuh hati orang-orang yang tulus dan membuat mereka malu? Yehezkiel diberi tahu, ”Putra manusia, perhatikan, lihat, dan dengarkan baik-baik semua yang Aku katakan kepadamu tentang peraturan dan hukum di bait Yehuwa.” (Yeh. 44:5) Dalam penglihatan ini, Yehezkiel berkali-kali mendengar tentang peraturan dan hukum. (Yeh. 43:11, 12; 44:24; 46:14) Dia juga terus diingatkan tentang standar Yehuwa, bahkan tentang standar untuk ukuran satu hasta dan takaran berat yang akurat. (Yeh. 40:5; 45:10-12; bandingkan Amsal 16:11.) Di bahasa aslinya, lebih dari 50 kali Yehezkiel menggunakan kata-kata seperti ”mengukur” atau ”ukuran” dalam penglihatan ini!

      21 Mengapa Yehuwa berbicara tentang ukuran, takaran berat, peraturan, dan hukum? Kelihatannya Yehuwa ingin menekankan kembali sebuah kebenaran yang penting kepada umat-Nya, yaitu hanya Dia yang berhak menetapkan standar untuk ibadah yang murni. Orang yang tidak mengikuti standar itu sepantasnya merasa malu! Nah, bagaimana orang-orang Yahudi belajar dari penglihatan ini? Beberapa di antaranya akan kita bahas di bab selanjutnya. Dengan begitu, kita akan lebih memahami manfaat penglihatan yang menakjubkan ini bagi kita.

      Orang-orang Yahudi yang ditawan merasa malu saat Yehezkiel menjelaskan tentang bait dalam penglihatannya.

      Mengapa penglihatan tentang bait membuat orang yang tulus merasa malu? (Lihat paragraf 19-21)

      a Bait rohani adalah pengaturan yang Yehuwa buat berdasarkan korban tebusan Yesus Kristus agar manusia bisa menjalankan ibadah yang murni. Kita tahu bahwa pengaturan itu dimulai pada 29 M.

      b Misalnya, Paulus menyoroti tentang imam besar dan perannya pada Hari Pendamaian yang diadakan setiap tahun. (Ibr. 2:17; 3:1; 4:14-16; 5:1-10; 7:1-17, 26-28; 8:1-6; 9:6-28) Tapi, Yehezkiel tidak menyebutkan tentang imam besar ataupun Hari Pendamaian dalam penglihatannya.

  • ”Jelaskan Seperti Apa Bait Itu”
    Ibadah yang Murni kepada Yehuwa—Akhirnya Dipulihkan!
  • ”Jelaskan Seperti Apa Bait Itu”
    Ibadah yang Murni kepada Yehuwa—Akhirnya Dipulihkan!
  • ”Inilah Hukum tentang Bait”
    Ibadah yang Murni kepada Yehuwa—Akhirnya Dipulihkan!
    • Yehezkiel memperhatikan pria yang berkilau seperti tembaga itu mulai mengukur bait dalam penglihatannya.

      BAB 14

      ”Inilah Hukum tentang Bait”

      YEHEZKIEL 43:12

      INTI: Penglihatan tentang bait—pelajarannya di zaman Yehezkiel dan zaman kita

      1, 2. (a) Dari bab sebelumnya, pelajaran apa yang kita dapatkan dari penglihatan Yehezkiel tentang bait? (b) Dua pertanyaan apa yang akan kita bahas di bab ini?

      KITA sudah belajar bahwa bait yang Yehezkiel lihat bukan bait rohani yang dibahas Rasul Paulus ratusan tahun setelahnya. Kita juga belajar bahwa penglihatan ini diberikan agar umat Allah mengerti pentingnya standar Yehuwa untuk ibadah yang murni. Dengan mengikuti standar itu, barulah mereka bisa bersahabat lagi dengan-Nya. Maka Yehuwa berkata, ”Inilah hukum tentang bait,” lalu menandaskannya lagi dengan mengatakan, ”Itulah hukum tentang bait.”​—Baca Yehezkiel 43:12.

      2 Sekarang, ada dua pertanyaan yang perlu kita bahas. Pertama, dari penglihatan tentang bait, apa yang mungkin dipelajari para tawanan di zaman Yehezkiel tentang standar Yehuwa untuk ibadah yang murni? Jawabannya akan membantu kita menjawab pertanyaan kedua, yaitu apa pelajarannya bagi kita di hari-hari terakhir yang penuh kebobrokan ini?

      Apa Pelajarannya di Zaman Dulu?

      3. Mengapa bait yang terletak di gunung yang tinggi itu bisa membuat orang-orang merasa malu?

      3 Untuk menjawabnya, perhatikan beberapa hal yang menarik dalam penglihatan Yehezkiel tentang bait. Pertama, gunung yang tinggi. Ini mungkin membuat orang Israel teringat dengan nubuat Yesaya tentang pemulihan yang membesarkan hati. (Yes. 2:2) Apa yang mereka pelajari dari letak bait Yehuwa di gunung yang tinggi itu? Mereka belajar bahwa ibadah yang murni harus dijunjung tinggi atau diutamakan di atas segalanya. Sebenarnya, ibadah yang murni sudah tinggi, karena pengaturan ini dibuat oleh Allah Yehuwa, yang ”jauh lebih tinggi daripada semua allah lain”. (Mz. 97:9) Tapi, orang Israel tidak melakukan bagian mereka. Selama ratusan tahun, mereka terus merendahkan, meninggalkan, dan mencemari ibadah yang murni. Saat melihat bait Allah yang suci ditinggikan dan dimuliakan seperti yang seharusnya, pastilah orang-orang yang tulus merasa malu.

      4, 5. Dari gerbang-gerbang tinggi di bait, apa yang mungkin dipelajari orang-orang yang mendengarkan Yehezkiel?

      4 Gerbang-gerbang yang tinggi. Di awal penglihatan itu, Yehezkiel memperhatikan bahwa seorang malaikat mengukur gerbang-gerbang bait. Tingginya sekitar 30 meter! (Yeh. 40:14) Dan, di jalan masuknya terdapat ruang-ruang jaga. Apa maknanya bagi umat Allah yang membayangkan denahnya? Yehuwa memberi tahu Yehezkiel, ”Perhatikan dengan teliti jalan masuk ke bait.” Mengapa? Karena umat itu membawa orang-orang yang ”hati dan tubuhnya tidak bersunat” masuk ke bait Allah yang suci. Yehuwa pun berkata, ”Mereka mencemari bait-Ku.”​—Yeh. 44:5, 7.

      5 Orang-orang yang ”tubuhnya tidak bersunat” mengabaikan perintah Allah, padahal perintah itu sangat jelas dan sudah diberikan turun-temurun sejak zaman Abraham. (Kej. 17:9, 10; Im. 12:1-3) Tapi, orang-orang yang ’hatinya tidak bersunat’ lebih parah lagi. Mereka dengan keras kepala memberontak terhadap petunjuk dan bimbingan Yehuwa. Mereka tidak pantas masuk ke bait suci-Nya! Yehuwa membenci kemunafikan, tapi umat-Nya malah membiarkan orang-orang munafik keluar masuk rumah-Nya. Maka, gerbang dan ruang-ruang jaga di bait dengan jelas menunjukkan bahwa pelanggaran seperti itu tidak akan dibiarkan lagi! Standar yang tinggi bagi orang-orang yang ingin masuk ke rumah Allah harus diikuti. Setelah itu, barulah Yehuwa akan memberkati ibadah umat-Nya.

      6, 7. (a) Bagaimana Yehuwa menggunakan tembok dan area luas di sekeliling bait untuk mengajar umat-Nya? (b) Bagaimana umat Yehuwa memperlakukan bait-Nya dulu? (Lihat catatan kaki.)

      6 Tembok di sekeliling bait. Tembok ini benar-benar mengesankan. Menurut Yehezkiel, panjangnya adalah 500 tongkat, atau 1.555 meter, hampir 1,6 kilometer! (Yeh. 42:15-20) Tapi, bangunan bait dan halamannya membentuk persegi, yang panjang sisinya hanya 500 hasta, atau 259 meter. (Yeh. 45:2) Jadi, ada area yang luas di sekitar bangunan bait, dan area itu dilindungi tembok.a Mengapa begitu?

      7 Yehuwa berkata, ”Sekarang mereka harus berhenti bertindak tidak setia dan membuang jauh-jauh berhala yang mereka sembah seperti raja. Aku pun akan tinggal di antara mereka selamanya.” (Yeh. 43:9) Sebenarnya, Yehuwa menggunakan area yang luas di bait itu untuk memberi tahu umat-Nya, ”Semua kenajisan itu tidak boleh dekat-dekat dengan bait-Ku.” Jika ibadah umat-Nya tetap murni, Yehuwa akan memberkati mereka dengan kehadiran-Nya.

      8, 9. Apa yang mungkin dipelajari umat Yehuwa dari teguran keras yang Dia berikan kepada pria-pria yang diberi tanggung jawab?

      8 Teguran keras atas pria-pria yang diberi tanggung jawab di antara umat Allah. Yehuwa memberi mereka teguran yang keras tapi pengasih. Dia dengan tegas mengoreksi orang-orang Lewi yang malah menjauh dari-Nya ketika umat-Nya menyembah berhala. Tapi, Dia memuji keturunan Zadok, yang tetap ”menjalankan tugas di tempat suci-[Nya]”. Dia memperlakukan kedua kelompok itu dengan adil dan berbelaskasihan, sesuai dengan tindakan mereka. (Yeh. 44:10, 12-16) Selain orang Lewi, para pemimpin Israel juga mendapat teguran keras.​—Yeh. 45:9.

      9 Yehuwa menunjukkan bahwa pria-pria yang diberi wewenang dan para pengawas harus bertanggung jawab kepada-Nya atas cara mereka menjalankan tugas. Mereka tetap membutuhkan nasihat, koreksi, dan disiplin. Bahkan, mereka harus menjadi teladan dalam mengikuti standar Yehuwa!

      10, 11. Apa saja yang membuktikan bahwa banyak dari para tawanan yang pulang menerapkan pelajaran dari penglihatan Yehezkiel?

      10 Apakah para tawanan yang pulang menerapkan pelajaran dari penglihatan Yehezkiel yang luar biasa ini? Kita memang tidak tahu persis apa reaksi para pria dan wanita yang beriman saat itu tentang penglihatan ini. Tapi, Firman Allah memberi tahu kita tentang banyak hal yang mereka lakukan dan pandangan mereka terhadap ibadah yang murni kepada Yehuwa. Apakah mereka mengikuti prinsip dalam penglihatan Yehezkiel? Ya, bisa dikatakan begitu, terutama jika dibandingkan dengan leluhur mereka yang suka memberontak sebelum penawanan di Babilon.

      11 Setelah penawanan, ada pria-pria yang beriman seperti Nabi Hagai, Nabi Zakharia, Imam Ezra yang adalah penyalin, dan Gubernur Nehemia. Mereka berjuang untuk mengajarkan prinsip yang mirip dengan yang ada dalam penglihatan Yehezkiel. (Ezr. 5:1, 2) Mereka mengajar umat Allah bahwa ibadah yang murni harus ditinggikan. Itu tidak boleh diabaikan demi mengejar kekayaan atau kepentingan pribadi lainnya. (Hag. 1:3, 4) Mereka juga menekankan bahwa standar untuk menjalankan ibadah yang murni harus diikuti. Misalnya, Ezra dan Nehemia dengan tegas memberi tahu umat Allah untuk mengusir istri-istri asing mereka, yang melemahkan kerohanian mereka. (Baca Ezra 10:10, 11; Neh. 13:23-27, 30) Bagaimana dengan penyembahan berhala? Setelah dibebaskan, bangsa Israel kelihatannya membenci dosa itu, yang sudah berkali-kali menjerat mereka sepanjang sejarah. Bagaimana dengan para imam dan pemimpin? Seperti yang ditunjukkan dalam penglihatan Yehezkiel, mereka juga ditegur dan dinasihati oleh Yehuwa. (Neh. 13:22, 28) Ada banyak yang mengikuti nasihat itu dengan rendah hati.​—Ezr. 10:7-9, 12-14; Neh. 9:1-3, 38.

      Nehemia menasihati teman-temannya yang sedang membangun ulang tembok Yerusalem.

      Nehemia mengajar umat Allah tentang ibadah yang murni sambil bekerja bersama mereka (Lihat paragraf 11)

      12. Bagaimana Yehuwa memberkati para tawanan yang pulang?

      12 Hasilnya, Yehuwa memberkati umat-Nya. Mereka menikmati hubungan yang baik dengan Yehuwa, kesehatan, dan kedamaian yang sudah lama hilang. (Ezr. 6:19-22; Neh. 8:9-12; 12:27-30, 43) Itu tercapai karena mereka akhirnya mulai mengikuti standar Yehuwa yang benar untuk ibadah yang murni. Banyak orang yang tulus tersentuh oleh pelajaran dari penglihatan Yehezkiel tentang bait. Bisa dikatakan, ada dua manfaat yang didapatkan para tawanan dari penglihatan ini. (1) Mereka belajar caranya mengikuti standar untuk ibadah yang murni. (2) Mereka mendapat jaminan bahwa ibadah yang murni akan dipulihkan, dan jika mereka terus menjalankan ibadah yang murni, Yehuwa pasti memberkati mereka. Tapi, kita tentu ingin tahu apakah nubuat dalam penglihatan ini juga menjadi kenyataan di zaman kita.

      Apa Pelajarannya di Zaman Kita?

      Binatang-binatang yang dipersembahkan di bait yang Yehezkiel lihat.

      KOTAK INFORMASI 13A: Dua Bait yang Maknanya Berbeda

      13, 14. (a) Dari mana kita tahu bahwa penglihatan Yehezkiel tentang bait berkaitan dengan zaman kita? (b) Dua manfaat apa yang kita dapatkan dari penglihatan ini? (Lihat juga kotak 13A, ”Dua Bait yang Maknanya Berbeda”.)

      13 Apakah kita bisa yakin bahwa penglihatan Yehezkiel tentang bait berkaitan dengan kita sekarang? Ya! Ingatlah bahwa bait suci yang Yehezkiel lihat itu ada di ”gunung yang sangat tinggi”, dan Yesaya menubuatkan bahwa ”gunung tempat rumah Yehuwa berada akan berdiri dengan kokoh melebihi puncak gunung-gunung”. Yesaya menyebutkan kapan persisnya nubuat ini akan menjadi kenyataan, yaitu ”di hari-hari terakhir”. (Yeh. 40:2; Yes. 2:2-4; lihat juga Mikha 4:1-4.) Nubuat-nubuat itu memang menjadi kenyataan di hari-hari terakhir sejak 1919, sewaktu ibadah yang murni ditinggikan dan dipulihkan, seolah-olah ditaruh di atas gunung yang tinggi.b

      14 Jelaslah, penglihatan Yehezkiel berkaitan dengan ibadah murni di zaman kita. Sama seperti orang Yahudi yang dulu ditawan, kita juga mendapat dua manfaat dari penglihatan ini. (1) Kita belajar caranya mengikuti standar Yehuwa untuk ibadah yang murni. (2) Kita mendapat jaminan bahwa ibadah yang murni akan dipulihkan dan Yehuwa akan memberkati kita.

      Standar untuk Ibadah yang Murni di Zaman Kita

      Bait dalam penglihatan Yehezkiel dilihat dari atas.

      KOTAK INFORMASI 14A: Pelajaran dari Bait dalam Penglihatan Yehezkiel

      15. Apa yang perlu kita ingat sewaktu mempelajari bait yang Yehezkiel lihat?

      15 Mari kita bahas beberapa hal dalam penglihatan itu. Bayangkan kita berkeliling di bait yang megah itu bersama Yehezkiel. Ingatlah bahwa bait itu bukan bait rohani yang agung. Tujuan kita hanya untuk mencari pelajaran-pelajaran yang bisa kita terapkan dalam ibadah kita sekarang. Apa saja pelajarannya?

      16. Apa saja yang kita pelajari dari ukuran-ukuran dalam penglihatan Yehezkiel? (Lihat gambar di awal bab.)

      16 Mengapa semuanya diukur? Yehezkiel mengamati malaikat yang berkilau seperti tembaga itu mengukur tembok, gerbang, ruang-ruang jaga, halaman, dan mezbah di bait itu. Semua ukuran yang disebutkan dengan terperinci itu mungkin membingungkan kita. (Yeh. 40:1–42:20; 43:13, 14) Tapi, pikirkan pelajaran pentingnya. Yehuwa memberikan perincian itu untuk menekankan bahwa standar-Nya sangat penting. Dialah yang menetapkannya, bukan manusia. Maka, berbeda dengan pandangan banyak orang, tidak semua cara beribadah diterima oleh Allah. Dan dengan mengukur bait itu, Yehuwa meneguhkan bahwa ibadah yang murni pasti dipulihkan. Janji Allah sudah ditentukan untuk terjadi, sama seperti ukuran-ukuran di bait itu sudah ditentukan. Jadi, penglihatan Yehezkiel meyakinkan kita bahwa ibadah yang murni pasti dipulihkan di hari-hari terakhir ini!

      Yehezkiel memperhatikan pria yang berkilau seperti tembaga itu mengukur bait dalam penglihatannya.

      Apa yang Saudara pelajari dari perincian tentang ukuran-ukuran di bait? (Lihat paragraf 16)

      17. Tembok di sekeliling bait itu mengingatkan kita tentang apa di zaman kita?

      17 Tembok di sekeliling bait. Seperti yang sudah kita bahas, tembok yang mengelilingi seluruh bait itu menjadi pengingat yang tegas bahwa umat Allah tidak boleh mencemari rumah Allah. Semua yang najis harus terpisah jauh dari ibadah yang murni. (Baca Yehezkiel 43:7-9.) Pengingat itu sangat cocok bagi kita sekarang! Setelah ditawan selama berabad-abad, umat Allah dibebaskan dari Babilon Besar, dan Kristus melantik budak yang setia dan bijaksana pada 1919. Sejak itu, lebih dari yang sudah-sudah, umat Allah berupaya keras untuk menyingkirkan berbagai ajaran agama palsu dan kebiasaan yang berkaitan dengan penyembahan berhala atau dewa-dewi. Kita ingin memastikan bahwa hal-hal yang najis terpisah jauh dari ibadah yang murni. Bahkan, kita juga tidak berbisnis di Balai Kerajaan karena hal-hal duniawi perlu tetap terpisah dari ibadah kita.​—Mrk. 11:15, 16.

      18, 19. (a) Apa yang bisa kita pelajari dari gerbang-gerbang yang tinggi di bait itu? (b) Seperti apa seharusnya tanggapan kita terhadap orang-orang yang berusaha menurunkan standar Yehuwa? Berikan contoh.

      18 Gerbang-gerbang yang tinggi. Saat membayangkan gerbang-gerbang yang menjulang tinggi dalam penglihatan Yehezkiel, pelajaran apa yang kita dapatkan? Dulu, orang Yahudi yang ditawan belajar bahwa standar moral Yehuwa sangat tinggi. Bagaimana dengan kita? Sekarang, kita beribadah kepada Yehuwa di bait rohani-Nya yang agung. Bukankah itu berarti tingkah laku yang kudus dan tidak munafik menjadi semakin penting bagi kita? (Rm. 12:9; 1 Ptr. 1:14, 15) Selama hari-hari terakhir, Yehuwa secara bertahap menuntun umat-Nya untuk mengikuti standar moral-Nya.c Misalnya, orang yang berdosa dan tidak bertobat dikeluarkan dari sidang Kristen. (1 Kor. 5:11-13) Selain itu, ada pengingat yang bisa kita dapatkan dari penglihatan tentang ruang-ruang jaga di gerbang bait, yaitu seseorang tidak bisa masuk ke bait rohani untuk beribadah kepada Yehuwa kalau Yehuwa tidak berkenan kepadanya. Misalnya, orang yang bermuka dua mungkin datang ke Balai Kerajaan. Tapi, Yehuwa tidak akan berkenan kepadanya jika dia tidak melakukan apa yang Yehuwa minta. (Yak. 4:8) Ibadah kepada Yehuwa benar-benar dijaga agar tetap murni di zaman yang semakin bobrok ini!

      19 Alkitab sudah berkata bahwa dunia ini akan menjadi semakin bejat menjelang kehancurannya. ”Orang jahat dan penipu akan menjadi semakin jahat, menyesatkan dan disesatkan.” (2 Tim. 3:13) Semakin banyak orang disesatkan sehingga bagi mereka, standar Yehuwa yang tinggi itu terlalu kaku, ketinggalan zaman, atau tidak benar. Bisakah Saudara disesatkan juga? Contohnya, jika ada yang berusaha meyakinkan Saudara bahwa standar Allah yang berkaitan dengan homoseks itu kaku, apakah Saudara akan setuju dengannya? Atau, apakah Saudara akan setuju dengan Allah Yehuwa, yang menyebutnya sebagai ’perbuatan menjijikkan’? Allah memperingatkan kita untuk menolak perbuatan cabul. (Rm. 1:24-27, 32) Saat menghadapi tantangan seperti itu, bayangkanlah bait dalam penglihatan Yehezkiel dengan gerbang-gerbangnya yang sangat tinggi. Ingatlah, Yehuwa tidak pernah menurunkan standar-Nya yang benar, tidak soal apa pandangan dunia yang bejat ini. Apakah kita setuju dengan Bapak kita yang di surga dan mau membela apa yang benar?

      Kita memberikan ”korban pujian” dengan menjalankan ibadah yang murni

      20. Pelajaran apa yang menguatkan ”kumpulan besar” dari halaman bait dalam penglihatan Yehezkiel?

      20 Halaman bait. Saat Yehezkiel melihat luasnya halaman luar di bait itu, dia pasti senang karena membayangkan betapa banyaknya penyembah Yehuwa yang bisa berkumpul di sana. Sekarang, orang Kristen beribadah di bait yang jauh lebih suci. Ada ”kumpulan besar orang” yang menyembah Yehuwa di halaman luar bait rohani-Nya, dan mereka mendapat pelajaran yang menguatkan dari penglihatan Yehezkiel ini. (Why. 7:9, 10, 14, 15) Apa pelajarannya? Nah, Yehezkiel melihat ruang-ruang makan di halaman luar, tempat orang-orang bisa makan dari persembahan persahabatan yang mereka bawa. (Yeh. 40:17) Mereka seolah-olah makan bersama Allah Yehuwa. Ini menunjukkan bahwa mereka bersahabat dengan-Nya! Sekarang, kita tidak mempersembahkan korban seperti orang Yahudi yang menjalankan Hukum Musa. Tapi, kita memberikan ”korban pujian” dengan menjalankan ibadah yang murni, misalnya dengan memberi komentar atau menyatakan iman kita di perhimpunan atau dalam pengabaran. (Ibr. 13:15) Kita juga dikenyangkan oleh makanan rohani yang Yehuwa sediakan. Jadi, perasaan kita pasti mirip dengan keturunan Korah yang bernyanyi bagi Yehuwa, ”Satu hari di halaman rumah-Mu lebih baik daripada seribu hari di tempat lain!”​—Mz. 84:10.

      21. Apa yang dipelajari kaum terurap dari para imam dalam penglihatan Yehezkiel?

      21 Para imam. Yehezkiel melihat bahwa untuk masuk ke halaman dalam, para imam dan orang Lewi harus melewati gerbang yang sama persis dengan gerbang di halaman luar, yang harus dilewati orang-orang dari suku lainnya. Ini menjadi pengingat yang bagus bagi para imam bahwa mereka pun harus mengikuti standar Yehuwa untuk ibadah yang murni. Bagaimana dengan sekarang? Memang, tidak ada lagi pengaturan bahwa keturunan Lewi akan menjadi imam di antara umat Allah. Tapi, orang Kristen terurap diberi tahu, ”Kalian adalah ’suku yang terpilih, imam-imam yang adalah raja’.” (1 Ptr. 2:9) Para imam di Israel zaman dulu beribadah di halaman yang terpisah, sedangkan sekarang orang Kristen terurap beribadah di tempat yang sama dengan rekan seiman mereka. Tapi, kaum terurap punya hubungan istimewa dengan Yehuwa karena sudah diangkat sebagai anak-anak-Nya. (Gal. 4:4-6) Meski begitu, mereka bisa mendapat pengingat yang bermanfaat dari penglihatan Yehezkiel. Misalnya, mereka sadar bahwa seperti para imam zaman dulu, mereka juga memerlukan nasihat dan disiplin. Tidak soal siapa kita, kita harus ingat bahwa sebagai orang Kristen, kita adalah ”satu kawanan, dengan satu gembala”.​—Baca Yohanes 10:16.

      22, 23. (a) Apa yang dipelajari para penatua dari pemimpin dalam penglihatan Yehezkiel? (b) Apa yang mungkin menjadi kenyataan di masa depan?

      22 Pemimpin umat Allah. Pemimpin yang ada dalam penglihatan Yehezkiel adalah orang yang terpandang. Karena dia bukan keturunan imam, di bait dia harus menaati arahan para imam. Tapi, dia berperan sebagai pengawas di antara umat Allah dan membantu mereka dengan menyediakan korban persembahan. (Yeh. 44:2, 3; 45:16, 17; 46:2) Dia menjadi teladan bagi pria-pria yang diberi tanggung jawab di sidang Kristen sekarang. Semua penatua, termasuk pengawas wilayah, perlu tunduk kepada budak setia yang terurap. (Ibr. 13:17) Para penatua bekerja keras untuk membantu umat Allah mempersembahkan korban pujian di perhimpunan dan dalam pengabaran. (Ef. 4:11, 12) Mereka juga belajar bahwa para pemimpin Israel ditegur oleh Yehuwa karena menyalahgunakan wewenang. (Yeh. 45:9) Itu membuat para penatua sadar bahwa mereka tetap memerlukan nasihat dan koreksi. Mereka senang setiap kali mendapat kesempatan untuk dibentuk oleh Yehuwa, karena hal itu bisa membuat mereka menjadi gembala dan pengawas yang lebih baik.​—Baca 1 Petrus 5:1-3.

      23 Di bumi yang sudah menjadi Firdaus nanti, Yehuwa akan terus menyediakan para pengawas yang terampil dan pengasih. Sekarang, mereka sebenarnya sedang dilatih untuk menjadi gembala yang baik di Firdaus. (Mz. 45:16) Saat membayangkan bagaimana mereka menjadi berkat di dunia baru nanti, tidakkah kita merasa dikuatkan? Makna penglihatan Yehezkiel mungkin akan semakin jelas pada waktu yang Yehuwa tentukan, sama seperti nubuat lainnya tentang pemulihan. Dan, mungkin ada bagian-bagian tertentu dari nubuat ini yang berisi pelajaran lain atau menjadi kenyataan di masa depan, tapi itu tidak bisa kita bayangkan saat ini. Hanya waktu yang bisa menyingkapkannya.

      Saudara-saudari saling menyapa di luar Balai Kerajaan.

      Dari gerbang-gerbang yang tinggi dan halaman bait, apa yang kita pelajari tentang ibadah kita? (Lihat paragraf 18-21)

      Berkat Yehuwa atas Ibadah yang Murni

      24, 25. Dalam penglihatan Yehezkiel, gambaran apa saja yang menubuatkan berkat Allah bagi umat-Nya yang menjalankan ibadah murni?

      24 Sebagai kesimpulan, coba ingat sebuah peristiwa menakjubkan dalam penglihatan Yehezkiel: Yehuwa masuk ke bait itu, dan Dia berjanji bahwa Dia akan tetap ada di sana, asalkan umat-Nya dengan setia mengikuti standar untuk ibadah yang murni. (Yeh. 43:4-9) Apa pengaruh kehadiran Yehuwa atas umat-Nya dan negeri mereka?

      25 Dalam penglihatan ini, ada dua gambaran yang menubuatkan berkat Allah. (1) Sebuah sungai mengalir dari tempat suci di bait, dan alirannya membawa kehidupan serta kesuburan di negeri itu. (2) Negeri itu dibagi dengan rapi menjadi bagian-bagian yang ukurannya sudah ditentukan, dan di tengah-tengahnya ada kompleks bait. Tapi apa artinya bagi kita sekarang? Bukankah Yehuwa sudah memurnikan bait rohani yang agung, yaitu pengaturan ibadah yang jauh lebih suci, dan senang dengan pengaturan itu? (Mal. 3:1-4) Kita akan membahas kedua gambaran itu di Bab 19 sampai 21.

      a Bait yang Yehuwa tunjukkan ini sangat berbeda dengan bait-Nya dulu, yang diperlakukan umat-Nya dengan buruk. Yehuwa berkata, ”Mereka membuat pintu masuk kuil mereka di samping pintu masuk bait-Ku, dan tiang pintu kuil mereka di samping tiang pintu bait-Ku. Hanya sebuah tembok yang memisahkan antara Aku dan mereka. Mereka juga melakukan hal-hal yang memuakkan. Semua itu mencemari nama suci-Ku.” (Yeh. 43:8) Di Yerusalem dulu, hanya ada satu tembok yang memisahkan bait Yehuwa dari rumah-rumah penduduk. Ketika umat Allah meninggalkan standar-Nya yang benar, mereka menaruh berhala yang najis sangat dekat dengan rumah Yehuwa. Ini benar-benar tidak pantas!

      b Penglihatan Yehezkiel tentang bait juga berkaitan dengan nubuat pemulihan lainnya yang menjadi kenyataan di hari-hari terakhir. Misalnya, Yehezkiel 43:1-9 mirip dengan Maleakhi 3:1-5, dan Yehezkiel 47:1-12 mirip dengan Yoel 3:18.

      c Bait rohani memang sudah ada sejak 29 M, saat Yesus dibaptis dan mulai bertugas sebagai Imam Besar. Tapi setelah kematian para rasul Yesus, ibadah yang murni diabaikan selama berabad-abad. Sejak 1919, barulah ibadah yang sejati terus ditinggikan.

  • Dua Bait yang Maknanya Berbeda
    Ibadah yang Murni kepada Yehuwa—Akhirnya Dipulihkan!
    • Keterangan gambar: 1. Binatang-binatang yang dipersembahkan di bait yang Yehezkiel lihat. 2. Yesus di tiang siksaan.

      KOTAK INFORMASI 13A

      Dua Bait yang Maknanya Berbeda

      Bait Yehezkiel:

      • Diceritakan Yehezkiel kepada orang Yahudi yang ditawan di Babilon

      • Banyak korban dipersembahkan di mezbahnya

      • Menekankan standar Yehuwa yang benar tentang ibadah

      • Menyoroti pemulihan rohani yang dimulai pada 1919

      Bait Rohani yang Agung:

      • Dibahas Paulus untuk orang Kristen Ibrani

      • Hanya ada satu korban yang dipersembahkan di mezbahnya ”sekali untuk selamanya” (Ibr. 10:10)

      • Menjelaskan apa yang digambarkan oleh tabernakel, bait Salomo, dan bait Zerubabel, yaitu pengaturan Yehuwa untuk ibadah murni yang didasarkan atas korban tebusan Kristus

      • Menyoroti peran Kristus dari tahun 29 sampai 33 M sebagai Imam Besar

  • Pelajaran dari Bait dalam Penglihatan Yehezkiel
    Ibadah yang Murni kepada Yehuwa—Akhirnya Dipulihkan!
    • KOTAK INFORMASI 14A

      Pelajaran dari Bait dalam Penglihatan Yehezkiel

      Bagan yang menunjukkan hal-hal menarik dalam penglihatan Yehezkiel tentang bait. 1. Gunung yang tinggi. 2. Tembok di sekeliling bait. 3. Area yang luas di sekitar kompleks bait. 4. Sungai yang mengalir dari tempat suci. 5. Gerbang-gerbang luar. 6. Tembok kompleks bait. 7. Halaman luar. 8. Ruang-ruang makan di halaman luar. 9. Gerbang-gerbang dalam. 10. Halaman dalam. 11. Mezbah. 12. Tempat suci. Di gambar juga terlihat sebuah pesawat jumbo jet (panjangnya sekitar kira-kira 75 meter) untuk memperlihatkan bahwa pesawat itu sangat kecil jika dibandingkan dengan panjang tembok (1.555 meter) di sekeliling bait.

      Ibadah yang Murni Ditinggikan dan Dilindungi

      Bait dalam penglihatan ini ada di ”gunung yang sangat tinggi” (lihat nomor 1). Sudahkah kita meninggikan ibadah yang murni dengan mengutamakannya dalam hidup kita?

      Tembok di sekeliling bait (lihat nomor 2) melindungi kompleks bait yang ada di tengah-tengah area yang luas (lihat nomor 3). Ini mengingatkan kita bahwa kita tidak boleh membiarkan apa pun mengganggu ibadah kita kepada Yehuwa. Menurut Yehezkiel 42:20, ”daerah biasa” (hal sehari-hari yang tidak berkaitan dengan hal-hal rohani) harus terpisah dari ”daerah suci”. Jika itu saja harus dipisahkan dari ibadah yang murni, pastilah tingkah laku yang najis atau cabul harus dijauhi oleh penyembah Yehuwa!

      Berkat yang Abadi

      Air mengalir deras dari tempat suci di bait dan membawa kehidupan serta kesuburan ke negeri itu (lihat nomor 4). Berkat-berkat ini akan dibahas di Bab 19.

      Standar yang Sama untuk Semua

      Tingginya gerbang-gerbang luar (lihat nomor 5) dan gerbang-gerbang dalam (lihat nomor 9) menunjukkan bahwa Yehuwa menetapkan standar tingkah laku yang tinggi bagi umat-Nya yang ingin menjalankan ibadah yang murni. Perhatikan bahwa ukuran gerbang luar dan dalam itu sama persis. Ini cocok, karena Yehuwa meminta hal yang sama dari semua hamba-Nya, tidak soal kedudukan atau tugas mereka.

      Makan di Meja Yehuwa

      Ruang-ruang makan (lihat nomor 8) mengingatkan kita bahwa dulu, orang-orang bisa memakan sebagian dari korban yang mereka bawa ke bait. Mereka seolah-olah makan bersama Yehuwa di sana. Sekarang, orang Kristen yang beribadah di bait rohani tidak melakukannya, karena sudah ada ”satu korban” yang dipersembahkan. (Ibr. 10:12) Meski begitu, kita mempersembahkan ”korban pujian”.​—Ibr. 13:15.

      Jaminan dari Allah

      Semua ukuran terperinci yang ada dalam penglihatan itu mungkin membingungkan Saudara. Tapi, ada satu jaminan penting yang bisa kita pelajari: Ibadah yang murni pasti akan dipulihkan, sesuai dengan kehendak Yehuwa. Itu sudah ditentukan dan tidak bisa diubah, sama seperti ukuran-ukuran itu. Meski Yehezkiel tidak berkata bahwa ada orang-orang tertentu dalam penglihatan itu, dia mencatat teguran keras dari Yehuwa untuk para imam, para pemimpin, dan rakyat. Semua hamba Yehuwa harus mengikuti standar-Nya yang benar.

  • Pelajaran dari Bait dalam Penglihatan Yehezkiel
    Ibadah yang Murni kepada Yehuwa—Akhirnya Dipulihkan!
Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan