-
”Inilah Hari Segala Hari”Menara Pengawal—1988 (Seri 53) | Menara Pengawal—1988 (Seri 53)
-
-
3 Buku Alkitab yang paling banyak memberitahu kita mengenai hari Tuhan adalah buku Wahyu. Hampir semua nubuat dari buku ini digenapi pada hari Tuhan. Tetapi Wahyu hanyalah klimaks dari suatu seri buku nubuat yang memberitahu kita mengenai hari itu. Buku Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel, antara lain, juga menceritakan hal itu kepada kita. Sering kali, apa yang dikatakan buku-buku ini membantu kita memahami lebih baik lagi nubuat-nubuat di buku Wahyu. Mari kita melihat bagaimana buku Yehezkiel khususnya memberikan penerangan mengenai penggenapan dari Wahyu selama hari Tuhan.
Keempat Penunggang Kuda
4. Menurut Wahyu pasal 6, apa yang terjadi pada awal hari Tuhan?
4 Sebagai contoh, dalam pasal keenam dari Wahyu, rasul Yohanes menjelaskan suatu penglihatan dramatis: ”Aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.” (Wahyu 6:2) Siapakah penunggang kuda yang berkemenangan ini? Ia tidak lain adalah Yesus Kristus, ditakhtakan sebagai Raja dari Kerajaan Allah dan menunggang kuda untuk menaklukkan musuh-musuhnya. (Mazmur 45:4-7; 110:2) Yesus mulai berpacu dengan berkemenangan pada tahun 1914, pada awal sekali dari hari Tuhan. (Mazmur 2:6) Kemenangannya yang pertama adalah pencampakan Setan beserta hantu-hantunya ke bumi. Apa hasilnya bagi umat manusia? ”Celakalah kamu, hai bumi dan laut!”—Wahyu 12:7-12.
5. Bentuk-bentuk seram apa mengikuti Penunggang kuda putih, dan wewenang apakah yang dimiliki setiap bentuk tersebut?
5 Menyusul dalam penglihatan tersebut adalah tiga gambaran yang seram: kuda merah padam melambangkan peperangan, kuda hitam melambangkan kelaparan, dan kuda hijau kuning atau pucat yang penunggangnya bernama ”Maut.” Mengenai kuda keempat ini, kita membaca: ”Aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning [”pucat,” NW] dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.”—Wahyu 6:3-8; Matius 24:3, 7, 8; Lukas 21:10, 11.
6. Apa akibatnya di bumi dengan hadirnya ketiga kuda beserta penunggangnya yang mengerikan ini?
6 Cocok dengan nubuat itu, umat manusia telah sangat menderita karena peperangan, kelaparan, dan penyakit sejak 1914. Tetapi penunggang kuda keempat juga membunuh dengan ”binatang-binatang buas yang di bumi.” Apakah ini telah menjadi corak yang kelihatan sejak 1914? Pembahasan mengenai nubuat yang serupa oleh Yehezkiel membantu kita mengerti makna dari corak nubuat ini.
7. (a) Nubuat apakah yang diutarakan Yehezkiel mengenai Yerusalem? (b) Bagaimanakah nubuat ini tergenap?
7 Kira-kira lima tahun sebelum kehancuran Yerusalem pada tahun 607 S.M., Yehezkiel menulis dan menubuatkan suatu penghukuman yang hebat atas orang Yahudi karena ketidaksetiaan mereka. Ia menulis di bawah ilham: ”Jauh lebih dari itu, kalau Aku mendatangkan keempat hukumanKu yang berat-berat, yaitu pedang, kelaparan, binatang buas dan sampar, atas Yerusalem untuk melenyapkan daripadanya manusia dan binatang!” (Yehezkiel 14:21; 5:17) Apakah ini secara aksara tergenap pada waktu itu? Tidak dapat disangkal bahwa Yerusalem menderita karena kelaparan dan peperangan seraya akhirnya mendekat. Dan kelaparan biasanya menimbulkan penyakit. (2 Tawarikh 36:1-3, 6, 13, 17-21; Yeremia 52:4-7; Ratapan 4:9, 10) Apakah juga terdapat gangguan berupa binatang-binatang buas pada waktu itu? Kemungkinan ada kasus-kasus manusia diterkam atau bahkan dibunuh oleh binatang-binatang, karena Yeremia juga menubuatkan hal ini.—Imamat 26:22-33; Yeremia 15:2, 3.
8. Peran apakah yang dimainkan binatang-binatang buas selama hari Tuhan sampai saat ini?
8 Bagaimana dewasa ini? Di negeri-negeri maju, binatang buas bukan merupakan ancaman seperti dulu lagi. Di negeri-negeri lain, binatang buas terus mengambil mangsa, teristimewa jika kita memasukkan ular dan buaya di antara ”binatang buas yang di bumi.” Kematian-kematian tragis demikian jarang dilaporkan dalam media internasional, tetapi cukup banyak terjadi. Buku Planet Earth—Flood (Planet Bumi—Banjir) berbicara mengenai banyak orang di India dan Pakistan yang ”mati dalam penderitaan karena gigitan ular berbisa” sementara mencoba meluputkan diri dari banjir. India Today melaporkan perihal kira-kira 60 wanita di sebuah desa di Bengal Barat yang telah kehilangan suami mereka karena diterkam harimau. Tragedi-tragedi seperti itu dapat menjadi lebih umum di masa mendatang manakala masyarakat manusia berantakan dan bahaya kelaparan meningkat.
9. ”Binatang” lain apakah telah menimbulkan kekacauan dan penderitaan di antara umat manusia selama abad ini?
9 Tetapi Yehezkiel menyinggung jenis ”binatang” yang lain ketika ia mengatakan: ”Yang pemimpin-pemimpinnya di tengah-tengahnya seperti singa yang mengaum, yang menerkam mangsanya: manusia ditelan, . . . Pemuka-pemukanya di tengah-tengahnya adalah seperti serigala-serigala yang menerkam mangsanya.” (Yehezkiel 22:25, 27) Jadi manusia juga dapat bertindak seperti binatang, dan betapa menderitanya umat manusia karena pemangsa-pemangsa seperti itu pada abad ini! Banyak telah mati di tangan penjahat-penjahat dan teroris yang seperti binatang. Ya, dalam lebih dari satu cara kematian telah meminta korban tuaian yang besar dari ”binatang-binatang buas yang di bumi.”
10. Kita dibantu untuk melihat apa, dengan diurutkannya oleh Yohanes peperangan, kelaparan, penyakit, dan binatang-binatang buas sebagai penyebab kematian?
10 Urutan dari peperangan, kelaparan, penyakit, dan binatang-binatang buas dalam penglihatan Yohanes membantu kita melihat bahwa penderitaan yang dialami Yerusalem pada tahun 607 S.M. akan mempunyai persamaan pada banyak peristiwa di jaman kita. Hari Tuhan telah berarti penderitaan bagi dunia, sebagian besar karena para pemimpin umat manusia menolak untuk tunduk kepada Penunggang Kuda pertama tersebut, Raja terlantik, Yesus Kristus. (Mazmur 2:1-3) Tetapi, bagaimana dengan umat Allah? Hari Tuhan telah berarti apa bagi mereka?
Mengukur Bait Suci Allah
11. Dalam Wahyu 11:1, apakah yang diperintahkan untuk dilakukan Yohanes, dan ini sehubungan dengan bait yang mana?
11 Dalam Wahyu 11:1, rasul Yohanes berkata: ”Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: ’Bangunlah dan ukurlah bait suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.’” Penglihatan tentang diukurnya bait ini sangat berarti bagi umat Allah. Bait suci manakah yang diukur oleh Yohanes? Bukan bait Yahudi aksara tempat Yohanes beribadat sebelum ia menjadi Kristen. Bait tersebut ditolak oleh Yehuwa, dan dihancurkan pada tahun 70 M. (Matius 23:37–24:2) Sebaliknya, itu adalah penyelenggaraan bait suci rohani yang agung dari Yehuwa. Dalam bait gambaran ini, orang Kristen terurap melayani sebagai imam bawahan dalam pelataran-Nya di bumi.—Ibrani 9:11, 12, 24; 10:19-22; Wahyu 5:10.
12. Sejak kapankah bait tersebut ada, dan perkembangan-perkembangan apa terjadi sehubungan dengannya pada abad pertama?
12 Bait tersebut terbentuk mulai tahun 29 M. ketika Yesus dilantik sebagai imam besar. (Ibrani 3:1; 10:5) Bait itu akan memiliki 144.000 imam bawahan, dan pada abad pertama banyak dari mereka telah terpilih, dimeteraikan dan kemudian mati setia. (Wahyu 7:4; 14:1) Tetapi ketika orang-orang Kristen abad pertama tersebut mati, mereka tidur di dalam kuburan, tidak segera dibangkitkan ke surga. (1 Tesalonika 4:15) Selanjutnya, setelah abad pertama suatu kemurtadan besar muncul, dan orang Kristen terurap golongan imam dikelilingi oleh ”lalang” yang tumbuh dengan subur, yakni orang-orang murtad. (Matius 13:24-30) Selama abad-abad yang berlalu sejak itu, mungkin dapat ditanyakan: ’Apakah keseluruhan 144.000 imam bawahan akan dapat dimeteraikan?’ ’Apakah mereka yang telah mati setia akan pernah dibangkitkan untuk melayani di bait suci surgawi?’ Pengukuran bait menunjukkan bahwa jawaban atas setiap pertanyaan tersebut adalah ya. Mengapa?
13. Pengukuran bait suci oleh Yohanes menjamin apa, dan apa yang terjadi pada awal hari Tuhan?
13 Karena di dalam nubuat Alkitab tindakan mengukur sesuatu biasanya menunjukkan bahwa maksud Yehuwa untuk hal tersebut pasti terlaksana sepenuhnya. (2 Raja 21:13; Yeremia 31:39; Ratapan 2:8) Maka, penglihatan Yohanes mengenai mengukur bait suci merupakan jaminan bahwa selama hari Tuhan, semua maksud-tujuan Yehuwa sehubungan dengan bait akan terpenuhi. Selaras dengan ini dan sesuai dengan semua bukti, mereka dari kaum terurap yang telah mati setia mulai dibangkitkan ke tempat mereka yang dijanjikan di dalam bait suci surgawi mulai tahun 1918. (1 Tesalonika 4:16; Wahyu 6:9-11) Tetapi bagaimana mengenai sisa dari ke-144.000?
14. Apa yang terjadi atas orang Kristen terurap sebelum dan selama perang dunia pertama?
14 Bahkan sebelum hari Tuhan mulai, orang-orang Kristen terurap yang telah keluar dari Susunan Kristen yang murtad mulai berkumpul ke dalam suatu organisasi yang terpisah. Mereka telah membangun suatu catatan kesetiaan yang baik dalam mengumumkan pentingnya tahun 1914, tetapi pada tahun yang menentukan itu seraya perang dunia pertama berkecamuk, mereka mulai menderita penganiayaan, ’diinjak-injak.’ Hal ini mencapai puncaknya pada tahun 1918 ketika para pemimpin Lembaga Menara Pengawal dipenjarakan, dan kegiatan pengabaran yang terorganisasi hampir berhenti. Pada waktu itu, mereka benar-benar ’dibunuh.’ (Wahyu 11:2-7) Apa artinya pengukuran bait suci bagi orang-orang Kristen ini?
15. Apa artinya pengukuran bait simbolis bagi umat Allah di jaman Yehezkiel?
15 Pada tahun 593 S.M., 14 tahun setelah bait Yehuwa di Yerusalem dihancurkan, Yehezkiel melihat suatu gambaran rumah ibadat Yehuwa. Ia diajak berkeliling meninjau bait ini dan mengamati seraya setiap bagiannya diukur dengan cermat. (Yehezkiel pasal 40-42) Apa artinya hal ini? Yehuwa sendiri menjelaskan: Pengukuran bait merupakan suatu ujian bagi umat Yehezkiel. Jika mereka akan merendahkan diri, bertobat atas kesalahan-kesalahan mereka, dan mengikuti hukum-hukum Yehuwa, mereka akan diberitahukan ukuran bait. Ini pasti menganjurkan mereka untuk berharap bahwa pada suatu hari umat Yehuwa akan dibebaskan dari Babel dan sekali lagi beribadat kepada Yehuwa dalam bait-Nya yang aksara.—Yehezkiel 43:10, 11.
16. (a) Pada tahun 1918, pengukuran Yohanes atas bait suci menjamin apa bagi umat Allah? (b) Bagaimanakah hal ini tergenap?
16 ’Dengan cara yang sama, jika orang-orang Kristen yang kecil hati pada tahun 1918 merendahkan diri dan bertobat dari kesalahan apapun yang telah mereka perbuat, mereka akan dibebaskan dan memperoleh berkat Yehuwa serta mengambil peran sepenuhnya dalam penyelenggaraan bait-Nya. Dan inilah yang terjadi. Sesuai dengan Wahyu 11:11, mereka ’berdiri,’ atau secara kiasan mereka dibangkitkan. Suatu penglihatan kebangkitan yang serupa di Yehezkiel memperlihatkan di muka tentang suatu pemulihan dari orang Yahudi ke tanah air mereka. (Yehezkiel 37:1-14) ’Kebangkitan’ modern ini terbukti merupakan pemulihan umat Allah dari keadaan mereka yang putus asa, hampir tidak hidup, kepada suatu kondisi yang bergairah sehingga mereka dapat mengambil peran sepenuhnya dalam dinas Yehuwa. ’Kebangkitan’ demikian terjadi pada tahun 1919.
Gulungan Kitab yang Kecil Itu
17. (a) Jelaskan penglihatan Yohanes di Wahyu 10:1. (b) Siapakah malaikat yang Yohanes lihat, dan selama hari apakah penglihatan tersebut akan tergenap?
17 Dalam Wahyu 10:1, Yohanes melihat ”seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.” Ini menyerupai penglihatan-penglihatan mengenai Yehuwa yang sebelumnya dilihat oleh Yehezkiel dan Yohanes sendiri. (Yehezkiel 8:2; Wahyu 4:3) Tetapi Yohanes di sini melihat seorang malaikat, bukan Yehuwa. Maka, ia pastilah Putra dan malaikat agung Yehuwa, Yesus Kristus, yang adalah ”gambar Allah yang tidak kelihatan.” (Kolose 1:15) Selanjutnya, Wahyu 10:2 menggambarkan Yesus berdiri dalam kedudukan yang sangat berwenang, dengan ”kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi.” Jadi malaikat itu menggambarkan Yesus Kristus pada hari Tuhan.—Lihat Mazmur 8:4-8; Ibrani 2:5-9.
18. (a) Yohanes diperintahkan untuk memakan apa? (b) Dalam penglihatan yang serupa, Yehezkiel diperintahkan untuk memakan apa, dan apa hasilnya?
18 ’Yesus, dalam penglihatan yang menakjubkan ini, memiliki sebuah gulungan kitab kecil di tangannya, dan Yohanes diperintahkan untuk mengambil gulungan kitab tersebut dan memakannya. (Wahyu 10:8, 9) Dengan cara ini, Yohanes memiliki pengalaman yang sangat serupa dengan Yehezkiel, yang juga diperintahkan untuk memakan sebuah gulungan kitab gambaran. Dalam hal Yehezkiel, Yehuwa sendiri memberikan gulungan kitab tersebut kepada sang nabi, dan Yehezkiel melihat bahwa ”di sana tertulis nyanyian-nyanyian ratapan, keluh kesah dan rintihan.” (Yehezkiel 2:8-10) Yehezkiel melaporkan: ”Aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku.” (Yehezkiel 3:3) Memakan gulungan kitab itu berarti apa bagi Yehezkiel?
19. (a) Apa yang dilambangkan oleh Yehezkiel memakan gulungan kitab? (b) Siapakah yang akan menerima pesan-pesan pahit yang diperintahkan kepada Yehezkiel untuk diumumkan?
19 Jelaslah, gulungan kitab itu berisi keterangan nubuat yang terilham. Ketika Yehezkiel memakan gulungan kitab tersebut, ia menerima penugasan untuk mengumumkan keterangan ini demikian rupa sehingga hal itu menjadi bagian dari dirinya. (Bandingkan Yeremia 15:16.) Tetapi isi gulungan kitab tersebut tidak manis bagi orang-orang lain. Gulungan kitab itu penuh ”ratapan, keluh kesah dan rintihan.” Kepada siapakah pesan yang pahit ini ditujukan? Pertama-tama, Yehezkiel diberitahukan: ”Hai anak manusia, mari, pergilah dan temuilah kaum Israel dan sampaikanlah perkataan-perkataanKu kepada mereka.” (Yehezkiel 3:4) Belakangan, pesan Yehezkiel meluas dan mencakup bangsa-bangsa kafir di sekeliling.—Yehezkiel, pasal 25-32.
20. Apa yang terjadi ketika Yohanes memakan gulungan kitab itu, dan apa akibatnya karena ia melakukan itu?
20 Dalam hal Yohanes, memakan gulungan kitab mengakibatkan hal-hal serupa. Ia melaporkan: ”Aku mengambil kitab [”gulungan kitab yang kecil,” NW] itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.” (Wahyu 10:10) Memakan gulungan kitab itu manis bagi Yohanes juga. Ia sangat tergetar karena firman Yehuwa menjadi bagian daripadanya. Tetapi pesannya memiliki nada pahit. Pahit bagi siapa? Yohanes diberitahukan: ”Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja.”—Wahyu 10:11.
21. (a) Apa yang dilakukan orang Kristen terurap pada tahun 1919 yang serupa dengan Yohanes memakan gulungan kitab, dan dengan hasil apa? (b) Apa akibatnya bagi Susunan Kristen dan dunia pada umumnya?
21 Bagaimanakah semua ini telah tergenap pada hari Tuhan? Sesuai dengan fakta sejarah, pada tahun 1919 orang-orang Kristen yang setia meraih hak istimewa untuk melayani Yehuwa dengan begitu bersungguh-sungguh sehingga menjadi bagian dari mereka, dan hal ini memang manis. Tetapi berkat dan hak istimewa mereka terbukti pahit bagi orang-orang lain—teristimewa kaum pendeta Susunan Kristen. Mengapa? Karena orang-orang Kristen terurap yang setia ini dengan berani mengumumkan semua pesan Yehuwa bagi umat manusia. Mereka tidak hanya mengumumkan ”Injil [”kabar kesukaan,” NW] Kerajaan” tetapi mereka juga menelanjangi keadaan rohani yang mati dari Susunan Kristen dan dunia pada umumnya.—Matius 24:14; Wahyu 8:1–9:21; 16:1-21.
22. (a) Dalam cara yang menakjubkan apa kaum terurap telah digunakan oleh Yehuwa selama hari Tuhan dan sampai sekarang? (b) Hari Tuhan telah berarti apa bagi dunia Setan dan bagi umat Allah?
22 Barisan orang Kristen yang setia ini digunakan oleh Yehuwa untuk mengumpulkan sisa-sisa terakhir dari ke-144.000 untuk dimeteraikan, dan mereka memulai pengumpulan dari kumpulan besar, yang memiliki harapan hidup di bumi. (Wahyu 7:1-4, 9, 10) Kumpulan besar ini mengambil peran penting dalam maksud-tujuan Yehuwa terhadap bumi ini, dan penampilannya telah menimbulkan sukacita yang besar baik di surga maupun di bumi. (Wahyu 7:11-17; Yehezkiel 9:1-7) Maka, ”hari segala hari” ini sudah berarti penderitaan bagi dunia Setan tetapi sebaliknya berkat-berkat yang limpah bagi umat Yehuwa. Sekarang, mari kita melihat bagaimana hal ini akan terus terbukti benar seraya hari Tuhan berlanjut.
-
-
Hari Tuhan Akan Berarti Apa bagi Saudara?Menara Pengawal—1988 (Seri 53) | Menara Pengawal—1988 (Seri 53)
-
-
Hari Tuhan Akan Berarti Apa bagi Saudara?
”Memerintahlah di antara musuhmu.”—MAZMUR 110:2.
1-3. (a) Mengapa permulaan hari Tuhan merupakan masa pertikaian, dan sebutkan beberapa kemenangan Yesus? (b) Bagaimanakah Yesus akan ”merebut kemenangan [selengkapnya, NW]”?
PADA tahun 1914, Yesus ditakhtakan sebagai Raja dari Kerajaan Allah, dan hari Tuhan mulai. Raja yang baru langsung menghadapi tantangan keras dari Setan si Iblis dan antek-anteknya di sini, di bumi. (Mazmur 2:1-6) Jadi tahun-tahun permulaan dari hari Tuhan telah menjadi masa pertikaian manakala Yesus telah ’memerintah di antara musuh-musuhnya.’—Mazmur 110:2.
2 Penaklukan Raja baru ini sangat mengagumkan. Setelah 1914, Setan berupaya ”menelan” Kerajaan yang baru lahir, tetapi sebaliknya, ia secara memalukan dilemparkan ke luar dari surga. (Wahyu 12:1-12) Ia kemudian ’berperang’ dengan kaum sisa terurap, tetapi ia tidak dapat menghalangi mereka ”bangkit” pada tahun 1919 maupun tindakan mereka menerima ”gulungan kitab” dari tangan Yesus Kristus. (Wahyu 10:8-11; 11:11, 12; 12:17) Ia juga tidak berdaya sama sekali untuk menghalangi pengumpulan bagian terakhir dari ke-144.000 dan pembentukan kumpulan besar (dari segala bangsa), yang ”melayani [Yehuwa] siang malam di bait suciNya.” —Wahyu 7:1-3, 9-15.
3 Sesungguhnya, sejak 1914 Yesus telah ’maju dan menang.’ Namun demikian, masih banyak yang harus dilakukan. Yesus masih harus ”merebut kemenangan [selengkapnya, NW].” Ia masih akan mengambil tindakan untuk menghapus semua sisa dari susunan perkara dunia milik Setan. (Wahyu 6:1, 2; 19:11-21) Tindakan yang penting ini akan berarti apa bagi kita secara pribadi?
Penelanjangan Umum dari Babel Besar
4. Bagaimana agama palsu digambarkan dalam Wahyu?
4 Penghancuran dari dunia Setan mulai dengan berakhirnya agama palsu. Wahyu menggambarkan seluruh sistem agama palsu sedunia—termasuk Susunan Kristen—sebagai seorang pelacur, Babel Besar, yang bersundal dengan raja-raja bumi dan membuat umat manusia mabuk dengan perbuatan zinahnya. Ia sendiri juga mabuk—secara memalukan—karena meminum darah, darah hamba-hamba Allah. (Wahyu 17:1-6) Wahyu juga menggambarkan akhir dari pelacur tua yang memalukan ini, dan kita dapat lebih memahami apa artinya hal ini jika kita mempertimbangkan apa yang terjadi kepada pelacur agama lain, yang ada dulu pada abad ketujuh Sebelum Masehi.
5, 6. Mengapa Yerusalem yang tidak setia disebut seorang pelacur, dan hal ini membawa penghukuman apa baginya dari tangan Yehuwa?
5 Perempuan sundal itu adalah kota Yerusalem. Kota itu seharusnya menjadi pusat ibadat kepada Yehuwa di bumi, tetapi Allah berkata kepadanya: ”Dengan darah yang engkau curahkan engkau bersalah.” (Yehezkiel 22:4) Ia juga seharusnya suci secara rohani, tapi ia telah melacurkan diri dengan berteman dengan bangsa-bangsa. ”Betapa besar hawa nafsumu itu, demikianlah firman Tuhan [Yehuwa], engkau yang melakukan segala-galanya ini, yaitu perbuatan seorang perempuan sundal jahanam.”—Yehezkiel 16:30; 23:1-21; Yakobus 4:4.
6 Maka, pikirkanlah penghukuman Yehuwa atas perempuan sundal ini: ”Aku akan mengumpulkan semua kekasih-kekasihmu [bangsa-bangsa], yaitu yang merayu hatimu . . . yang engkau cintai, . . . mereka akan menelanjangi engkau, akan merampas perhiasan-perhiasanmu dan membiarkan engkau telanjang bugil. Mereka akan membakar rumah-rumahmu.” (Yehezkiel 16:37, 39, 41; 23:25-30) Sejarah mencatat apa yang terjadi. Orang-orang Babel datang pada 607 S.M. dan menelanjangi Yerusalem hingga bugil. Penduduknya dan kekayaan mereka diangkut ke Babel. Kota itu dihancurkan, bait dibakar, dan tanah itu ditinggalkan sunyi-senyap.—2 Tawarikh 36:17-21.
7. Apa yang akan menjadi akhir Babel Besar?
7 Hal yang serupa akan terjadi atas Babel Besar. Wahyu memperingatkan: ”Binatang itu [”raja-raja” modern, atau penguasa-penguasa dengan siapa Babel Besar telah melakukan perzinahan rohani] akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.” (Wahyu 17:2, 16) Melalui contoh Yerusalem purba, kita tahu apa artinya hal ini. Agama palsu akan dihancurkan oleh pemerintahan-pemerintahan dari bangsa-bangsa yang tadinya ’mencintainya.’ Kekayaannya akan direnggut habis, dan ia akan dibakar, dihancurkan sama sekali. Akhir yang pantas bagi organisasi yang menjijikkan!
Langit Digelapkan
8. Siksaan yang dahsyat akan menjadi waktu yang bagaimana bagi umat manusia?
8 Dengan hancurnya Babel Besar, kita mulai memasuki ’siksaan dahsyat’ yang dinubuatkan oleh Yesus. (Matius 24:21; Wahyu 7:14) Berbicara mengenai waktu tersebut, Wahyu berkata: ”Terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi.” (Wahyu 6:12, 13) Gempa bumi yang dahsyat ini adalah ”gempa bumi yang dahsyat di tanah Israel” yang dinubuatkan Yehezkiel. (Yehezkiel 38:18, 19; Yoel 3:14-16) Ini adalah penghancuran yang tuntas atas susunan jahat ini. Pada waktu itu, apakah sesuatu akan terjadi atas matahari, bulan, dan bintang-bintang aksara?
9, 10. Apa yang dinubuatkan Yehezkiel bagi Mesir, dan bagaimana hal ini tergenap?
9 Yehezkiel ketika memperingatkan tentang kejatuhan tetangga Israel yang besar di sebelah selatan, yaitu Mesir, berkata: ”Waktu Aku membinasakan engkau [Firaun], langit akan Kututup dan bintangnya Kubuat berkabut. Matahari Kututup dengan awan dan bulan, cahayanya tak disinarkan. Semua yang bersinar di langit akan Kugelapkan demi engkau. Kegelapan Kudatangkan atas tanahmu, demikianlah firman Tuhan [Yehuwa].”—Yehezkiel 32:7, 8.
10 Ketika Firaun dan bala tentaranya jatuh, langit aksara tidak menjadi gelap. Tetapi masa depan Mesir menjadi sangat gelap. Seperti yang diungkapkan sarjana C. F. Keil, ”kegelapan sebagai akibat [dari kejatuhan Firaun] adalah gambaran dari keadaan tanpa harapan sama sekali.” Mesir selamanya dihapus sebagai kuasa dunia yang independen, ia untuk seterusnya dikuasai silih berganti oleh kuasa dunia lain! Dewasa ini sebagian besar dari wilayah kuasa dunia para Firaun kuno berada di bawah kuasa negeri Arab.
11. (a) Apa yang digambarkan oleh kejadian-kejadian atas Mesir? (b) Bagaimanakah masa depan akan menjadi sangat gelap bagi dunia Setan pada waktu siksaan yang dahsyat?
11 Tetapi Keil melihat arti yang lebih jauh dalam nubuat Yehezkiel. Ia menulis: ”Digulingkannya kuasa dunia ini [Mesir] merupakan tanda dan pendahuluan dari penggulingan segala kuasa dunia yang tidak takut kepada Allah pada hari penghukuman terakhir.” Ini, pada dasarnya benar. Seperti yang ditunjukkan Wahyu, pada saat siksaan yang dahsyat, harapan umat manusia yang tidak takut kepada Allah akan sama suramnya seperti harapan Mesir dahulu. Halnya seolah-olah matahari tidak memberikan cahaya pada waktu siang dan langit di malam hari tidak berisikan cahaya yang menghangatkan dari bulan dan tanpa bintang-bintang yang menarik dan gemerlapan. Mereka yang menolak menghormati Raja yang diangkat Yehuwa akan binasa bahkan tanpa penguburan yang terhormat seraya Penunggang kuda putih menyelesaikan kemenangannya. (Wahyu 19:11, 17-21; Yehezkiel 39:4, 17-19) Tidak heran, orang-orang yang tidak takut akan Allah akan berteriak ”kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: ’Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.’ Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?”—Wahyu 6:16, 17; Matius 24:30.
Perang Berlangsung Terus
12. Bagaimanakah Setan telah menunjukkan kebenciannya terhadap Yesus Kristus pada hari Tuhan?
12 Tetapi bagaimana dengan orang Kristen pada waktu ini? Ya, mereka telah sangat dipengaruhi oleh peperangan yang tanpa henti antara Setan dan Penunggang kuda putih. Semenjak Setan tidak dapat menyentuh Yesus secara pribadi, ia telah mengkhususkan seluruh kekuatan dan kemarahannya atas kaum sisa dari kaum terurap dan—akhir-akhir ini—kepada kumpulan besar domba lain yang telah berkumpul di sekeliling mereka. Seperti diperingatkan Yesus, mereka telah ”dibenci semua bangsa oleh karena nama [Dia].” (Matius 24:9) Setan telah menggunakan semua senjata yang ada padanya, termasuk pemukulan, pemenjaraan, penyiksaan, dan pembunuhan, untuk berperang melawan mereka.—2 Timotius 3:12.
13. Bagaimana Setan telah menggunakan tipu muslihat dalam peperangannya melawan umat Allah?
13 Setan dengan trampil juga telah menggunakan tipu muslihat. (Efesus 6:11) Dengan menggunakan ”tipu daya kekayaan,” ia telah menggoda beberapa untuk lebih santai atau bahkan berhenti dari dinas suci mereka. (Matius 13:22; 1 Timotius 6:9, 10) Yang lainnya telah ia pikat ke dalam kenajisan dan imoralitas. (1 Korintus 5:1, 2) Banyak yang berada di bawah tekanan berat karena ”kepentingan [kebutuhan, NW] hidup,” dan Setan memanfaatkan hal ini untuk ’memberatkan mereka.’ (Lukas 21:34) Dalam kasus-kasus lain, ia telah menggunakan ketidakcocokan kepribadian atau kecenderungan untuk memberontak untuk menyimpangkan orang dari ”memilih apa yang baik.”—Filipi 1:10; 1 Korintus 1:11, 12; Yakobus 4:1-3.
14, 15. Bagaimana kita dapat menang dalam perjuangan kita melawan Setan?
14 Maka, orang Kristen perlu memupuk ketekunan selama hari Tuhan. Beberapa gagal, dan setiap kegagalan telah menjadi kemenangan kecil bagi Setan. (1 Petrus 5:8) Tetapi kebanyakan telah memegang janji Yesus: ”Orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” (Matius 24:13) Dengan bantuan Yehuwa, mereka telah menang dan membawa sukacita bagi hatiNya.—Amsal 27:11; 1 Yohanes 2:13, 14.
15 Tentu, tidak satu pun dari kita ingin memberikan Setan kepuasan melihat diri kita berhenti! Maka, mari kita ikuti nasihat Paulus dan mempersenjatai diri dengan kebenaran, keadilan, dan iman—mengabarkan kabar baik dengan bergairah dan terus belajar untuk memelihara iman kita kuat. Mari kita juga setiap saat berdoa dan berjaga-jaga. Dengan cara demikian, kita tidak akan ”bercacat [berada di bawah tuduhan, NW] pada hari Tuhan kita Yesus Kristus.” (1 Korintus 1:8; Efesus 6:10-18; 1 Tesalonika 5:17; 1 Petrus 4:7) Sebaliknya, hari Tuhan akan menjadi sumber berkat yang melimpah bagi kita.
Hak Istimewa Pelayanan yang Menakjubkan
16. Mengapa Yohanes diperintahkan untuk tidak menuliskan apa yang dikatakan ketujuh guruh, dan hal ini berarti apa bagi orang-orang Kristen terurap pada tahun 1919?
16 Di dalam Wahyu 10:3, 4, Yohanes mengatakan bahwa ia mendengar ”ketujuh guruh” memperdengarkan suara mereka masing-masing. Ia ingin menuliskan apa yang telah didengarnya, tetapi ia melaporkan: ”Aku mendengar suatu suara dari sorga berkata: ’Meteraikanlah apa yang dikatakan oleh ketujuh guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya!’” Rupanya, belum tiba waktunya bagi keterangan tersebut untuk diberitahukan. Sebagai gantinya, Yohanes diperintahkan untuk mengambil gulungan kitab itu dan memakannya. Ketujuh guruh tersebut tampaknya menggambarkan pernyataan seluruh maksud-tujuan Yehuwa. (Mazmur 29:3; Yohanes 12:28, 29; Wahyu 4:5) Pada tahun 1919 dulu, ketika orang-orang Kristen terurap secara lambang memakan gulungan kitab itu, belum waktunya bagi mereka untuk memiliki pengertian selengkapnya atas maksud-tujuan Yehuwa. (Bandingkan Daniel 12:8, 9.) Tetapi mereka tanpa takut terus maju dengan pengertian yang telah mereka miliki waktu itu dan membuktikan diri layak mendapatkan penerangan lebih lanjut.
17. Pengertian-pengertian baru apakah yang telah diberikan Yehuwa kepada umatNya pada tahun-tahun setelah 1919?
17 Kemudian, seraya tahun-tahun berlalu, mereka secara progresif diberikan pengertian yang lebih jelas mengenai kehendak Yehuwa. Sebagai contoh, mereka menjadi sadar bahwa domba dari perumpamaan Yesus, bahkan sebelum Armagedon, sudah dipisahkan dari kambing-kambing. (Matius 25:31-46) Mereka melihat bahwa kelahiran dari Kerajaan pada tahun 1914 merupakan penggenapan Wahyu pasal 12. Mereka memperoleh penghargaan yang lebih dalam atas pentingnya nama Yehuwa, dan mereka belajar siapa sebenarnya kumpulan besar dari Wahyu pasal 7. Pengungkapan-pengungkapan secara progresif ini benar-benar memberikan keyakinan besar kepada umat Allah!—Amsal 4:18; 2 Petrus 1:19.
18. Hak istimewa pelayanan yang luar biasa apa yang telah dibagikan kepada umat Yehuwa pada hari Tuhan, dan hal ini membangun kesadaran apa dalam hati kita?
18 Pada waktu yang sama, Yehuwa mempercayakan hamba-hambaNya di bumi dengan hak istimewa pelayanan yang menakjubkan. Dalam kedudukan yang tinggi, Yohanes melihat malaikat-malaikat mengumumkan kabar baik yang kekal bagi umat manusia, mengumumkan jatuhnya Babel Besar, dan memberi peringatan agar tidak menerima tanda dari binatang buas. (Wahyu 14:6-10) Meskipun para malaikat pasti mengawasi hak istimewa pelayanan ilahi ini, adalah manusia-manusia, Saksi-Saksi Yehuwa di bumi, yang secara langsung menyampaikan pesan-pesan ini kepada umat manusia. Yohanes juga melihat Yesus menuai ”tuaian di bumi.” (Wahyu 14:14-16) Tetapi Yesus telah menuai tuaian ini melalui pengabaran Kerajaan dan pekerjaan menjadikan murid dari hamba-hambanya di bumi. (Matius 24:14; 28:19, 20) Benar-benar suatu hak istimewa untuk turut ambil bagian bersama para malaikat dan Yesus Kristus sendiri dalam hak-hak istimewa pelayanan yang mempunyai arti begitu penting! Dengan melakukan ini, kita merasa diri benar-benar selaras dengan organisasi surgawi Yehuwa yang besar dan tidak kelihatan, yang terdiri dari para malaikat yang setia.
Perlindungan Ilahi
19. (a) Apa yang akan menjadi puncak permusuhan Setan terhadap umat Allah? (b) Siapa yang akhirnya akan menang dalam akhir dan klimaks dari pertikaian?
19 Seraya akhir dari dunianya mendekat, Setan akan mengerahkan lebih banyak tekanan atas orang Kristen. Puncak permusuhannya digambarkan di Yehezkiel pasal 38 dan 39, yang secara nubuat ia sebut sebagai Gog di tanah Magog. Menurut nubuat terilham ini, Setan akan melancarkan serangan habis-habisan, berupaya menghancurkan umat Allah sekali untuk selama-lamanya. Apakah ia akan berhasil? Wahyu menjawab: ”Kesepuluh tanduk [”raja-raja,” atau penguasa-penguasa jaman modern] . . . akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.” (Wahyu 17:12, 14) Orang-orang Kristen yang setia pasti akan menang jika mereka tetap setia kepada Raja mereka yang berkemenangan. Bala tentara Gog akan dibinasakan sama sekali.—Yehezkiel 39:3, 4, 17-19; Wahyu 19:17-21.
20. Berkat-berkat apakah akan dibawa hari Tuhan bagi orang-orang Kristen setia pada waktu siksaan yang dahsyat?
20 Jadi, hari Tuhan berarti keselamatan bagi umat Allah. Mereka yang dari kaum terurap yang masih hidup sebagai manusia pada saat siksaan yang dahsyat akan memperoleh kepastian atas kedudukan mereka di surga, dan mereka akan bertekad teguh untuk menyelesaikan haluan kehidupan mereka dalam kesetiaan. (Wahyu 7:1-3; 2 Timotius 4:6-8) Kumpulan besar juga akan selamat, dan Yesus ”akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” (Wahyu 7:14, 17) Benar-benar suatu pahala yang mulia karena bertekun dengan setia!
21. Apa yang akan terjadi di atas bumi pada hari Tuhan setelah siksaan yang dahsyat?
21 Kini hari Tuhan memasuki bagian yang sangat indah: Pemerintahan Seribu Tahun dari Kristus Yesus. (Wahyu 20:6, 11-15) Sungai dari air kehidupan, yang dinubuatkan baik di Wahyu maupun di Yehezkiel, akan mengalir turun dari takhta Yehuwa ke umat manusia, dan mereka yang minum darinya akan secara bertahap ditinggikan kepada kesempurnaan manusia. (Yehezkiel 47:1-12; Wahyu 22:1, 2) Hades akan dikosongkan, dan bermilyar dari mereka yang telah mati juga akan memperoleh kesempatan untuk minum dari sungai ini.—Yohanes 5:28, 29.
22. Kejadian penting apa menanti umat manusia pada akhir Kerajaan Seribu Tahun Kristus?
22 Pada akhir seribu tahun tersebut, umat manusia sudah akan ditinggikan kepada kesempurnaan. Sungguh waktu yang cocok bagi Setan untuk membuat penampilan terakhir di atas bumi! Sekali lagi ia akan berupaya mengelabui umat manusia, dan bahkan pada waktu itu beberapa akan mengikutinya. Mereka dengan jelas disebut ”Gog di tanah Magog” karena mereka akan menunjukkan semangat jahat yang sama seperti yang ditunjukkan oleh ’gerombolan Gog’ dalam nubuat Yehezkiel. Tetapi semangat memberontak mereka akan dihapuskan untuk selamanya ketika mereka, bersama Setan sendiri dan hantu-hantunya, dicampakkan ke dalam lautan api simbolis. (Wahyu 20:7-10; Yehezkiel 39:11) Masa depan yang benar-benar penuh dengan berkat menanti mereka yang tetap setia melalui ujian akhir tersebut, dan kemudian keturunan yang telah disempurnakan akan menjadi satu dengan organisasi alam semesta Yehuwa yang adil-benar. Allah Yehuwa sendiri akan menjadi ”semua di dalam semua”!—1 Korintus 15:24, 28; Wahyu 20:5.
-