PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ”Arahkanlah Hatimu pada” Bait Allah!
    Menara Pengawal—1999 | 1 Maret
    • ”Arahkanlah Hatimu pada” Bait Allah!

      ”Putra manusia, . . . arahkanlah hatimu pada semua yang akan aku perlihatkan kepadamu . . . Beri tahukanlah segala sesuatu yang engkau lihat kepada keturunan Israel.”​—YEHEZKIEL 40:4, NW.

      1. Bagaimana keadaan umat pilihan Allah pada tahun 593 SM?

      KALA itu tahun 593 SM, tahun ke-14 masa pembuangan Israel. Bagi orang-orang Yahudi yang tinggal di Babilon, tanah asal yang mereka cintai terasa begitu jauh. Sewaktu kebanyakan dari antara mereka melihat Yerusalem untuk terakhir kalinya, kota itu dalam keadaan terbakar, tembok-temboknya yang kukuh hancur, dan bangunan-bangunan kebanggaannya telah menjadi puing. Bait Yehuwa​—yang pernah menjadi mahkota kemuliaan kota itu, pusat ibadat yang murni di seluruh bumi​—telah menjadi reruntuhan. Sekarang, akhir masa pembuangan Israel masih jauh. Pembebasan yang dijanjikan baru akan tiba 56 tahun lagi.​—Yeremia 29:10.

      2. Mengapa kenangan akan bait Allah di Yerusalem membuat Yehezkiel bersedih?

      2 Nabi Yehezkiel yang setia pastilah bersedih hati memikirkan bait Allah, yang terletak ratusan kilometer jauhnya, berada dalam keadaan hancur dan telantar serta menjadi tempat binatang liar berkeliaran. (Yeremia 9:11) Ayahnya, Buzi, melayani sebagai imam di sana. (Yehezkiel 1:3, NW) Yehezkiel seharusnya mendapat hak istimewa yang sama, tetapi sewaktu ia masih kecil, ia telah dibawa ke pembuangan bersama para bangsawan Yerusalem pada tahun 617 SM. Sekarang, dalam usia kira-kira 50 tahun, Yehezkiel agaknya mengetahui bahwa ia tidak akan pernah melihat Yerusalem lagi ataupun ikut serta membangun kembali baitnya. Maka, bayangkan betapa takjubnya Yehezkiel sewaktu mendapat penglihatan tentang sebuah bait yang mulia!

      3. (a) Apa tujuannya Yehezkiel mendapat penglihatan tentang bait? (b) Apa saja keempat komponen penglihatan itu?

      3 Penglihatan ekstensif, yang mengisi sembilan pasal dari buku Yehezkiel ini, memberikan suatu janji yang menguatkan iman bagi orang-orang Yudea di pembuangan. Ibadat yang murni akan dipulihkan! Berabad-abad setelah itu, bahkan hingga ke zaman kita sekarang, penglihatan ini masih menjadi sumber anjuran bagi orang-orang yang mengasihi Yehuwa. Mengapa demikian? Mari kita memeriksa apa arti penglihatan Yehezkiel yang bersifat nubuat ini bagi orang-orang Israel yang ada di pembuangan. Penglihatan tersebut memiliki empat komponen utama: bait, keimaman, pemimpin, dan negeri.

      Bait yang Dipulihkan

      4. Ke mana Yehezkiel dibawa pada awal penglihatannya, apa yang ia lihat di sana, dan siapakah pemandu turnya?

      4 Pertama, Yehezkiel dibawa ke ”sebuah gunung yang sangat tinggi”. Di selatan gunung itu terdapat sebuah bait yang sangat besar, bagaikan sebuah kota yang bertembok. Seorang malaikat, yang ”rupanya kelihatan seperti tembaga”, membawa sang nabi untuk mengadakan tur yang saksama di lokasi tersebut. (Yehezkiel 40:2, 3, NW) Seraya penglihatan berlanjut, Yehezkiel melihat malaikat itu dengan cermat mengukur ketiga pasang gerbang bait yang sama, beserta ruang-ruang jaganya, halaman luar, halaman dalam, ruang-ruang makan, mezbah, dan bait suci beserta ruang Kudus dan Mahakudusnya.

      5. (a) Keyakinan apa diberikan oleh Yehuwa kepada Yehezkiel? (b) Apa yang dimaksud dengan ”mayat raja-raja mereka” yang harus disingkirkan dari bait, dan mengapa hal ini penting?

      5 Kemudian, Yehuwa sendiri tampak dalam penglihatan itu. Ia memasuki bait dan meyakinkan Yehezkiel bahwa Ia akan berdiam di sana. Tetapi, Yehuwa menuntut agar rumah-Nya ditahirkan, kata-Nya, ”Sekarang biarlah mereka menyingkirkan jauh-jauh dariku percabulan mereka dan mayat raja-raja mereka, dan aku pasti akan berdiam di tengah-tengah mereka sampai waktu yang tidak tertentu.” (Yehezkiel 43:2-4, 7, 9, NW) ”Mayat raja-raja mereka” ini tampaknya memaksudkan berhala-berhala. Para penguasa dan masyarakat Yerusalem yang suka memberontak telah mencemari bait Allah dengan berhala-berhala, dan mereka bahkan mengangkat berhala-berhala ini sebagai raja. (Bandingkan Amos 5:26.) Berhala-berhala ini bukanlah allah atau raja yang hidup, sebaliknya tidak bernyawa dan najis di mata Yehuwa. Semuanya harus disingkirkan.​—Imamat 26:30; Yeremia 16:18.

      6. Apa yang dimaksud dengan pengukuran bait?

      6 Apa makna di balik aspek penglihatan ini? Orang-orang buangan diyakinkan bahwa ibadat yang murni di bait Allah akan dipulihkan secara total. Selanjutnya, pengukuran bait merupakan jaminan ilahi bahwa penglihatan itu pasti tergenap. (Bandingkan Yeremia 31:39, 40; Zakharia 2:2-8.) Segala bentuk penyembahan berhala akan disapu bersih. Yehuwa sekali lagi akan memberkati rumah-Nya.

      Keimaman dan Pemimpin

      7. Informasi apa yang diberikan sehubungan dengan orang-orang Lewi dan para imam?

      7 Keimaman juga perlu ditahirkan, atau dimurnikan. Orang-orang Lewi ditegur karena menyerah dalam menghadapi penyembahan berhala, sedangkan imam-imam keturunan Zadok dipuji dan diberi upah karena tetap tahir.a Namun, kedua kelompok ini akan mendapat kedudukan dalam dinas di rumah Allah yang dipulihkan​—yang tentunya akan bergantung pada kesetiaan tiap-tiap individu. Selanjutnya, Yehuwa menetapkan, ”Mereka harus mengajar umat-Ku tentang perbedaan antara yang kudus dengan yang tidak kudus dan memberitahukan kepada mereka perbedaan antara yang najis dengan yang tahir.” (Yehezkiel 44:10-16, 23) Dengan demikian, keimaman dipulihkan, dan tersedia upah bagi para imam yang bertekun dengan setia.

      8. (a) Siapakah para pemimpin di Israel zaman dahulu? (b) Dalam hal-hal apa saja sang pemimpin dalam penglihatan Yehezkiel aktif dalam ibadat yang murni?

      8 Penglihatan itu juga merujuk kepada seseorang yang disebut pemimpin. Sejak zaman Musa, bangsa itu telah mempunyai para pemimpin. Kata Ibrani untuk pemimpin, na·siʼʹ, dapat merujuk kepada kepala suatu keluarga besar dari pihak bapak, kepala suku, atau bahkan kepala suatu bangsa. Dalam penglihatan Yehezkiel, segenap penguasa Israel ditegur karena menindas rakyat serta didesak untuk bersikap adil dan tidak berat sebelah. Meskipun tidak termasuk golongan imam, sang pemimpin bersikap aktif dengan memberikan dukungan nyata dalam ibadat yang murni. Ia masuk dan keluar dari halaman luar bersama suku-suku non-imam, duduk di beranda Gerbang Timur, dan menyediakan sejumlah korban yang dipersembahkan oleh umat. (Yehezkiel 44:2, 3; 45:8-12, 17) Dengan demikian, penglihatan ini meyakinkan orang-orang yang sebangsa dengan Yehezkiel bahwa bangsa yang dipulihkan akan diberkati dengan para pemimpin teladan, pria-pria yang akan mendukung keimaman dalam mengorganisasi umat Allah dan menjadi teladan dalam perkara-perkara rohani.

      Negeri

      9. (a) Bagaimana cara pembagian negeri itu, namun siapa yang tidak menerima milik pusaka? (b) Apakah sumbangan kudus itu, dan apa saja yang tercakup di dalamnya?

      9 Akhirnya, penglihatan Yehezkiel mencakup sebuah tinjauan tentang negeri Israel. Negeri itu dibagi-bagi, setiap suku mendapat sebidang lahan. Pemimpin juga memperoleh milik pusaka. Akan tetapi, tidak demikian halnya dengan para imam, karena Yehuwa berfirman, ”Akulah milik pusakanya.” (Yehezkiel 44:10, 28 Bilangan 18:20) Penglihatan itu memperlihatkan bahwa sebidang lahan bagi sang pemimpin terletak di kedua sisi wilayah khusus yang disebut sumbangan kudus. Ini adalah sebidang tanah berbentuk persegi yang dibagi menjadi tiga bagian​—bagian atas untuk orang-orang Lewi yang bertobat, bagian tengah untuk para imam, sedangkan bagian bawah untuk kota beserta tanah yang subur itu. Bait Yehuwa akan terletak di bidang tanah untuk para imam, pada bagian tengah dari tanah sumbangan yang berbentuk persegi ini.​—Yehezkiel 45:1-7.

      10. Apa makna nubuat tentang dibagi-baginya negeri itu bagi orang-orang Yudea yang setia di pembuangan?

      10 Semua ini pasti membuat orang-orang buangan itu berbesar hati! Setiap keluarga diyakinkan bahwa mereka akan memperoleh milik pusaka di negeri itu. (Bandingkan Mikha 4:4.) Ibadat murni akan mendapat tempat utama, yang ditinggikan. Dan, dalam penglihatan Yehezkiel, kita dapat memperhatikan bahwa pemimpin, seperti halnya para imam, akan tinggal di tanah yang disumbangkan oleh umat itu. (Yehezkiel 45:16) Maka, di negeri yang dipulihkan, seluruh umat harus menyumbang untuk mendukung pekerjaan orang-orang yang dilantik oleh Yehuwa untuk menjalankan kepemimpinan, dengan cara bekerja sama di bawah pengarahan mereka. Secara keseluruhan, negeri ini adalah gambaran tentang pengorganisasian, kerja sama, dan keamanan.

      11, 12. (a) Bagaimana Yehuwa secara nubuat meyakinkan umat-Nya bahwa Ia akan memberkati negeri asal mereka yang telah dipulihkan? (b) Apa yang digambarkan oleh pohon-pohon di sepanjang tepi sungai?

      11 Apakah Yehuwa akan memberkati negeri mereka? Nubuat itu menjawab pertanyaan ini dengan gambaran yang menghangatkan hati. Ada air yang mengalir dari bait, yang menjadi semakin besar, dan kemudian menjadi aliran yang deras pada waktu memasuki Laut Mati. Di sana, aliran itu menghidupkan kembali laut yang tidak berkehidupan, dan industri perikanan berkembang di sepanjang bentangan garis pantai. Di sepanjang tepi sungai itu terdapat banyak pohon yang menghasilkan buah sepanjang tahun, sebagai bahan makanan dan obat-obatan.​—Yehezkiel 47:1-12.

      12 Bagi orang-orang buangan, janji ini mengumandangkan dan meneguhkan nubuat-nubuat pemulihan yang sudah pernah disampaikan, yang sangat mereka senangi. Lebih dari sekali, nabi-nabi Yehuwa yang terilham telah menggambarkan Israel yang dipulihkan dan didiami kembali dengan ungkapan-ungkapan yang menggambarkan firdaus. Kawasan-kawasan mati yang dihidupkan kembali telah menjadi tema nubuat yang diulang-ulangi. (Yesaya 35:1, 6, 7; 51:3; Yehezkiel 36:35; 37:1-14) Maka, umat itu dapat berharap bahwa berkat-berkat Yehuwa yang memberi kehidupan akan mengalir seperti sungai dari bait yang dipulihkan. Oleh karenanya, suatu bangsa yang mati secara rohani akan hidup kembali. Umat yang dipulihkan akan memperoleh berkat berupa pria-pria rohani yang terpandang​—pria-pria yang adil-benar serta teguh seperti pohon-pohon yang ada di sepanjang tepi sungai dalam penglihatan itu, pria-pria yang akan memimpin pembangunan kembali negeri yang sudah runtuh. Yesaya juga menulis tentang ”pohon besar keadilbenaran” yang akan ”membangun kembali tempat-tempat yang telah lama hancur”.​—Yesaya 61:3, 4, NW.

      Kapan Penglihatan Itu Tergenap?

      13. (a) Apa maksudnya Yehuwa memberikan berkat berupa ’pohon-pohon besar keadilbenaran’ kepada umat-Nya yang dipulihkan? (b) Bagaimana nubuat tentang Laut Mati tergenap?

      13 Apakah orang-orang buangan yang pulang akan dikecewakan? Sama sekali tidak! Suatu kaum sisa yang dipulihkan pulang ke tanah asal mereka yang tercinta pada tahun 537 SM. Pada waktunya, di bawah bimbingan, ’pohon-pohon besar keadilbenaran’​—seperti sang penulis Ezra, nabi Hagai dan nabi Zakharia, serta imam besar Yosua​—tempat-tempat yang telah lama hancur dibangun kembali. Para pemimpin, misalnya Nehemia dan Zerubabel, memerintah negeri itu dengan sikap tidak berat sebelah dan adil. Bait Yehuwa dipulihkan, dan sarana kehidupan yang disediakan-Nya​—berkat-berkat karena hidup selaras dengan perjanjian-Nya​—sekali lagi mengalir. (Ulangan 30:19; Yesaya 48:17-20) Salah satu berkat tersebut adalah pengetahuan. Keimaman dijalankan kembali, dan para imam mengajarkan Hukum kepada umat. (Maleakhi 2:7) Sebagai hasilnya, umat itu dihidupkan kembali secara rohani dan sekali lagi menjadi hamba-hamba Yehuwa yang berbuah, sebagaimana digambarkan oleh Laut Mati yang dipulihkan dan yang menghasilkan industri perikanan yang produktif.

      14. Mengapa dapat dikatakan bahwa akan ada penggenapan yang lebih besar dari nubuat Yehezkiel setelah peristiwa kembalinya orang-orang Yahudi dari pembuangan di Babilon?

      14 Apakah peristiwa-peristiwa ini merupakan satu-satunya penggenapan penglihatan Yehezkiel? Tidak; ini menunjukkan sesuatu yang jauh lebih besar. Perhatikan: Bait yang diukur dalam penglihatan Yehezkiel tidak dapat dibangun seperti yang digambarkan. Memang, orang-orang Yahudi memberikan perhatian serius pada penglihatan itu dan bahkan menerapkan beberapa perinciannya secara harfiah.b Akan tetapi, secara keseluruhan, bait penglihatan itu terlalu besar sehingga tidak dapat dibangun di Gunung Moria, lokasi bait yang terdahulu. Selain itu, bait Yehezkiel tidak berada dalam kota penglihatan itu, tetapi cukup jauh jaraknya, di sebuah petak tanah yang terpisah, sedangkan bait yang kedua dibangun di lokasi bait yang terdahulu, di kota Yerusalem. (Ezra 1:1, 2) Selain itu, tidak ada sungai harfiah yang pernah muncul dari bait di Yerusalem. Jadi, yang disaksikan oleh orang-orang Israel di zaman dahulu hanyalah penggenapan kecil-kecilan dari nubuat Yehezkiel. Ini mengartikan bahwa akan ada penggenapan rohani yang lebih besar dari penglihatan ini.

      15. (a) Kapan bait rohani Yehuwa mulai beroperasi? (b) Apa yang menunjukkan bahwa penglihatan Yehezkiel belum tergenap pada masa hidup Kristus di bumi?

      15 Jelaslah, kita harus memeriksa penggenapan penglihatan Yehezkiel pada bait rohani Yehuwa yang agung, yang secara panjang lebar dibahas oleh rasul Paulus dalam buku Ibrani. Bait itu mulai beroperasi ketika Yesus Kristus diurapi sebagai Imam Besarnya pada tahun 29 M. Namun, apakah penglihatan Yehezkiel tergenap pada zaman Yesus? Jelas tidak. Yesus, sebagai Imam Besar, menggenapi makna nubuat dari Hari Pendamaian melalui pembaptisannya, kematiannya sebagai korban, dan masuknya dia ke Ruang Mahakudus, yaitu surga. (Ibrani 9:24) Namun, sungguh menarik bahwa penglihatan Yehezkiel tidak sedikit pun menyinggung tentang imam besar atau Hari Pendamaian. Maka, tampaknya mustahil apabila penglihatan ini menunjuk pada abad pertama M. Kalau begitu, pada jangka waktu mana penglihatan ini berlaku?

      16. Latar belakang penglihatan Yehezkiel mengingatkan kita akan nubuat lain apa, dan bagaimana nubuat ini membantu kita memahami saat penggenapan utama penglihatan Yehezkiel?

      16 Untuk memperoleh jawabannya, mari kita kembali pada penglihatan itu. Yehezkiel menulis, ”Dibawa-Nya aku dalam penglihatan-penglihatan ilahi ke tanah Israel dan menempatkan aku di atas sebuah gunung yang tinggi sekali. Di atas itu di hadapanku ada yang menyerupai bentuk kota [di selatan, NW].” (Yehezkiel 40:1, 2) Latar belakang penglihatan ini, ”sebuah gunung yang tinggi sekali”, mengingatkan kita akan Mikha 4:1 (NW), ”Pasti terjadi pada akhir masa itu bahwa gunung rumah Yehuwa akan berdiri teguh mengatasi puncak gunung-gunung, dan akan ditinggikan mengatasi bukit-bukit; dan ke sana suku-suku bangsa akan berduyun-duyun.” Kapan nubuat ini tergenap? Mikha 4:5 memperlihatkan bahwa ini akan dimulai sementara bangsa-bangsa masih menyembah allah-allah palsu. Sesungguhnya, di zaman kita, ”pada akhir masa itu”, ibadat yang murni telah ditinggikan, dipulihkan ke tempatnya yang layak dalam kehidupan hamba-hamba Allah.

      17. Bagaimana nubuat di Maleakhi 3:​1-5 (NW) membantu kita menentukan kapan bait dalam penglihatan Yehezkiel dibersihkan?

      17 Apa yang memungkinkan pemulihan ini? Ingatlah, dalam peristiwa yang paling penting pada penglihatan Yehezkiel, Yehuwa datang ke bait dan menuntut agar rumah-Nya dibersihkan dari penyembahan berhala. Kapan bait rohani Allah dibersihkan? Dalam kata-kata yang dicatat di Maleakhi 3:1-5 (NW), Yehuwa menubuatkan suatu waktu manakala ia akan ”datang ke bait-Nya”, disertai oleh ’utusan perjanjiannya’, Yesus Kristus. Tujuannya? ”Ia akan menjadi bagaikan api seorang pemurni dan bagaikan garam alkali para penatu.” Pemurnian ini mulai selama masa perang dunia pertama. Hasilnya? Yehuwa telah berdiam di rumah-Nya dan memberkati ”negeri” rohani umat-Nya sejak tahun 1919 dan seterusnya. (Yesaya 66:8) Kalau begitu, kita dapat menyimpulkan bahwa nubuat tentang bait Yehezkiel mengalami penggenapan yang penting selama hari-hari terakhir.

      18. Kapankah penggenapan terakhir penglihatan tentang bait?

      18 Seperti nubuat-nubuat pemulihan lainnya, penglihatan Yehezkiel memiliki penggenapan lebih lanjut, penggenapan terakhir, di Firdaus. Hanya pada waktu itulah umat manusia yang berhati benar akan menerima manfaat sepenuhnya dari penyelenggaraan bait Allah. Kristus kemudian akan menjalankan nilai korban tebusannya, bersama-sama keimaman surgawinya yang berjumlah 144.000 orang. Semua manusia yang taat, yang menjadi rakyat dari pemerintahan Kristus akan diangkat kepada kesempurnaan. (Penyingkapan [Wahyu] 20:5, 6) Akan tetapi, Firdaus bukanlah waktu utama untuk penggenapan penglihatan Yehezkiel. Mengapa tidak?

      Penglihatan Berfokus pada Zaman Kita

      19, 20. Mengapa dapat dipastikan bahwa penggenapan utama penglihatan terjadi dewasa ini, bukannya di Firdaus?

      19 Yehezkiel melihat sebuah bait yang masih harus dibersihkan dari penyembahan berhala dan percabulan rohani. (Yehezkiel 43:7-9) Hal ini jelas tidak mungkin memaksudkan ibadat kepada Yehuwa di Firdaus. Lagi pula, para imam dalam penglihatan itu menggambarkan golongan imam terurap sewaktu masih ada di bumi, bukan setelah kebangkitan surgawi mereka atau selama Milenium. Mengapa? Perhatikan, para imam digambarkan sedang melayani di halaman dalam. Artikel-artikel di Menara Pengawal memperlihatkan bahwa halaman ini menggambarkan kedudukan rohani yang unik dari imam-imam bawahan Kristus sewaktu mereka masih di bumi.c Perhatikan juga bahwa penglihatan itu menekankan ketidaksempurnaan para imam. Mereka diperintahkan untuk mempersembahkan korban-korban bagi dosa-dosa mereka. Mereka diperingatkan betapa berbahayanya jika mereka menjadi najis​—secara rohani maupun secara moral. Maka, mereka tidak menggambarkan kaum terurap yang sudah dibangkitkan, yang tentangnya rasul Paulus menulis, ”Terompet akan berbunyi, dan orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan tidak fana.” (1 Korintus 15:52; Yehezkiel 44:21, 22, 25, 27) Imam-imam dalam penglihatan membaur dan melayani umat secara langsung. Tidak demikian halnya di Firdaus, manakala golongan imam akan berada di surga. Oleh karena itu, penglihatan ini memberikan gambaran yang bagus tentang bagaimana kaum terurap bekerja erat dengan ”kumpulan besar” di bumi dewasa ini.​—Penyingkapan 7:9; Yehezkiel 42:14.

      20 Jadi, penglihatan Yehezkiel tentang bait menggambarkan pengaruh yang sehat dari pentahiran rohani yang sedang tergenap dewasa ini. Tetapi, apa artinya hal itu bagi saudara? Ini bukanlah sekadar teka-teki teologi yang abstrak. Penglihatan ini berhubungan erat dengan ibadat saudara sehari-hari kepada satu-satunya Allah yang benar. Dalam artikel berikut ini, kita akan melihat mengapa demikian.

  • ”Bait” dan ”Pemimpin” Dewasa Ini
    Menara Pengawal—1999 | 1 Maret
    • ”Bait” dan ”Pemimpin” Dewasa Ini

      ”Sehubungan dengan pemimpin di tengah-tengah mereka, dia harus masuk apabila mereka masuk; dan dia harus keluar apabila mereka keluar.”​—YEHEZKIEL 46:10, NW.

      1, 2. Kebenaran apa yang menjadi kunci kita untuk menyingkapkan banyak makna penglihatan Yehezkiel sehubungan dengan bait?

      BEBERAPA rabi zaman dahulu tidak sepenuhnya puas dengan buku Yehezkiel. Menurut Talmud, beberapa rabi bahkan mempertimbangkan untuk menyingkirkan buku itu dari kanon Tulisan-Tulisan Kudus. Mereka merasa sangat sulit memahami makna penglihatan tentang bait dan menyatakan bahwa penglihatan itu mustahil dipahami oleh manusia. Sarjana-sarjana Alkitab lainnya merasa sulit dalam memahami penglihatan Yehezkiel tentang bait Yehuwa. Bagaimana dengan kita?

      2 Sejak ibadat yang murni dipulihkan, Yehuwa telah memberikan berkat kepada umat-Nya berupa pancaran-pancaran pemahaman rohani, termasuk pengertian tentang bait rohani Allah​—penyelenggaraan Yehuwa untuk ibadat yang murni.a Kebenaran ini merupakan kunci bagi kita untuk menyingkapkan banyak makna penglihatan Yehezkiel sehubungan dengan bait. Mari kita membahas dengan lebih saksama keempat komponen penglihatan ini​—bait, keimaman, pemimpin, dan negeri. Apa makna keempat komponen tersebut dewasa ini?

      Bait dan Saudara

      3. Apa yang dapat kita pelajari dari tingginya langit-langit dan pahatan-pahatan pada dinding di pintu masuk bait?

      3 Bayangkan kita sedang mengadakan tur di bait penglihatan ini. Kita mendekati bait itu dan menaiki tujuh anak tangga menuju salah satu gerbang yang sangat besar. Ketika berada di jalan masuk ini, kita menengadah dengan perasaan takjub. Langit-langitnya lebih dari 30 meter tingginya! Ini mengingatkan kita bahwa standar-standar untuk masuk dalam penyelenggaraan ibadat kepada Yehuwa begitu luhur. Berkas sinar yang masuk dari jendela-jendela menerangi pahatan-pahatan berupa pohon palem di dinding, yang Alkitab gunakan untuk menggambarkan kelurusan hati. (Mazmur 92:13; Yehezkiel 40:14, 16, 22) Tempat suci ini diperuntukkan bagi mereka yang lurus hati secara moral maupun rohani. Oleh karena itu, kita pun ingin tetap lurus hati sehingga ibadat kita diperkenan Yehuwa.​—Mazmur 11:7.

      4. Siapa yang tidak diperbolehkan memasuki bait, dan apa hikmahnya bagi kita?

      4 Di setiap sisi lorong, ada tiga ruang jaga. Apakah para penjaganya memperbolehkan kita masuk ke dalam bait? Yehuwa berkata kepada Yehezkiel bahwa orang asing yang ”tidak bersunat hatinya” tidak boleh masuk. (Yehezkiel 40:10; 44:9, NW) Apa artinya? Itu berarti bahwa hanya orang-orang yang mengasihi hukum-hukum-Nya dan hidup selaras dengan semuanya itu yang Allah terima sebagai penyembah-Nya. (Yeremia 4:4; Roma 2:29) Ia menyambut orang-orang demikian ke dalam kemah rohani-Nya, rumah ibadat-Nya. (Mazmur 15:1-5) Sejak ibadat yang murni dipulihkan pada tahun 1919, organisasi Yehuwa di bumi telah menjunjung dan memperjelas secara progresif hukum-hukum moral Allah. Orang-orang yang sengaja tidak taat, tidak lagi diperbolehkan bergabung dengan umat-Nya. Dewasa ini, diterapkannya pedoman Alkitab untuk memecat pelaku kesalahan yang tidak bertobat telah berperan dalam hal menjaga ibadat kita tetap bersih dan murni.​—1 Korintus 5:13.

      5. (a) Persamaan apa terdapat antara penglihatan Yehezkiel dan penglihatan Yohanes yang dicatat di Penyingkapan 7:​9-​15? (b) Dalam penglihatan Yehezkiel, siapa yang digambarkan oleh ke-12 suku yang beribadat di halaman luar?

      5 Lorong itu terbuka menuju halaman luar, tempat umat menyembah dan memuji Yehuwa. Ini mengingatkan kita akan penglihatan rasul Yohanes tentang ”kumpulan besar” yang beribadat kepada Yehuwa ”siang dan malam di dalam baitnya”. Pohon-pohon palem digambarkan dalam kedua penglihatan itu. Dalam penglihatan Yehezkiel, pohon-pohon palem tersebut menghiasi tembok-tembok jalan masuk. Dalam penglihatan Yohanes, para penyembah memegang pelepah-pelepah palem di tangan mereka, yang melambangkan sukacita mereka dalam memuji Yehuwa dan menyambut Yesus sebagai Raja mereka. (Penyingkapan 7:9-15) Dalam konteks penglihatan Yehezkiel, ke-12 suku Israel menggambarkan ”domba-domba lain”. (Yohanes 10:16; bandingkan Lukas 22:28-30.) Apakah saudara salah seorang yang bersukacita dalam memuji Yehuwa dengan mengumumkan Kerajaan-Nya?

      6. Apa fungsi ruang-ruang makan di halaman luar, dan hal ini mengingatkan para anggota domba-domba lain akan hak istimewa apa?

      6 Seraya kita mengadakan tur di halaman luar, kita melihat ke-30 ruang makan tempat umat turut menyantap persembahan sukarela mereka. (Yehezkiel 40:17) Dewasa ini, para anggota domba-domba lain tidak mempersembahkan korban-korban binatang, tetapi mereka tidak datang dengan tangan kosong ke bait rohani. (Bandingkan Keluaran 23:15.) Rasul Paulus menulis, ”Melalui [Yesus] hendaklah kita selalu mempersembahkan kepada Allah korban pujian, yaitu buah-buah bibir yang membuat pernyataan di hadapan umum tentang namanya. Lagi pula, jangan lupa melakukan apa yang baik dan membagi sesuatu dengan orang-orang lain, karena dengan korban-korban yang demikian Allah benar-benar senang.” (Ibrani 13:15, 16; Hosea 14:2) Sungguh besar hak istimewa untuk mempersembahkan korban-korban demikian kepada Yehuwa.​—Amsal 3:9, 27.

      7. Pengukuran bait meyakinkan kita akan hal apa?

      7 Yehezkiel mengamat-amati seraya seorang malaikat mengukur bait penglihatan ini. (Yehezkiel 40:3) Dengan cara serupa, rasul Yohanes diperintahkan, ”Bangkitlah dan ukurlah bait tempat suci Allah dan mezbah dan orang-orang yang beribadat di dalamnya.” (Penyingkapan 11:1) Apa arti pengukuran ini? Dalam kedua peristiwa tersebut, ini tampaknya berfungsi sebagai jaminan, suatu petunjuk bahwa tidak ada yang dapat menghentikan Yehuwa dalam menggenapi maksud-tujuan-Nya sehubungan dengan ibadat yang murni. Demikian pula dewasa ini, kita dapat yakin bahwa tidak ada satu pun​—bahkan tentangan sengit dari pemerintah yang paling berkuasa sekalipun​—yang dapat menghentikan pemulihan ibadat yang murni.

      8. Siapa yang memasuki gerbang menuju halaman dalam, dan gerbang-gerbang ini mengingatkan kita akan hal apa?

      8 Seraya kita berjalan melintasi halaman luar, kita melihat bahwa ada tiga gerbang menuju halaman dalam; gerbang-gerbang dalam yang sejajar dan berukuran sama dengan gerbang-gerbang luar. (Yehezkiel 40:6, 20, 23, 24, 27) Hanya para imam yang boleh masuk ke sana. Gerbang-gerbang dalam ini mengingatkan kita bahwa kaum terurap khususnya harus memenuhi standar-standar dan hukum-hukum ilahi, yang juga menjadi penuntun semua orang Kristen sejati. Namun, apa pekerjaan para imam, dan apa artinya dewasa ini?

      Keimaman yang Setia

      9, 10. Bagaimana sang ”keimaman-raja”, yang digambarkan oleh golongan imam dalam penglihatan Yehezkiel, menyediakan instruksi secara rohani?

      9 Pada zaman pra-Kristen, para imam bekerja keras di bait. Menyembelih binatang-binatang korban, mempersembahkannya di atas mezbah, serta melayani sesama imam dan umat adalah pekerjaan fisik yang sangat berat. Tetapi, mereka memiliki pekerjaan lain yang penting. Yehuwa memberikan perintah sehubungan dengan para imam, ”Mereka harus mengajar umat-Ku tentang perbedaan antara yang kudus dengan yang tidak kudus dan memberitahukan kepada mereka perbedaan antara yang najis dengan yang tahir.”​—Yehezkiel 44:23; Maleakhi 2:7.

      10 Apakah saudara menghargai kerja keras dan dinas yang rendah hati yang telah dilakukan kaum terurap secara keseluruhan, sang ”keimaman-raja”, demi ibadat yang murni? (1 Petrus 2:9) Seperti para imam Lewi zaman dahulu, mereka menjalankan kepemimpinan dengan cara memberikan pengajaran rohani, membantu orang-orang mengerti akan apa yang tahir dan berkenan di mata Allah, dan apa yang tidak. (Matius 24:45) Pengajaran demikian, yang diperoleh melalui publikasi-publikasi berdasarkan Alkitab dan melalui perhimpunan serta kebaktian Kristen, telah membantu jutaan orang untuk dirukunkan dengan Allah.​—2 Korintus 5:20.

      11. (a) Bagaimana penglihatan Yehezkiel menandaskan pentingnya kekudusan para imam? (b) Pada hari-hari terakhir ini, bagaimana kaum terurap telah ditahirkan secara rohani?

      11 Akan tetapi, para imam harus melakukan lebih banyak daripada sekadar mengajar orang-orang lain agar tahir; mereka sendiri harus tahir. Oleh karena itu, Yehezkiel melihat nubuat tentang proses pemurnian bagi keimaman Israel. (Yehezkiel 44:​10-​16) Demikian pula, sejarah memperlihatkan bahwa pada tahun 1918, Yehuwa duduk ”bagaikan seorang pemurni” di bait rohani-Nya, memeriksa golongan imam yang terurap. (Maleakhi 3:​1-5, NW) Mereka yang dianggap tahir secara rohani atau yang telah bertobat dari penyembahan berhala diperkenan untuk terus menjalankan hak istimewa dinas di bait rohani-Nya. Namun, seperti orang-orang lainnya, kaum terurap secara individu dapat menjadi najis​—secara rohani maupun moral. (Yehezkiel 44:​22, 25-​27) Mereka harus bekerja keras untuk tetap ”tanpa noda dari dunia”.​—Yakobus 1:​27; bandingkan Markus 7:​20-​23.

      12. Mengapa kita hendaknya menghargai pekerjaan kaum terurap?

      12 Kita masing-masing dapat bertanya: ’Apakah saya menghargai teladan yang diberikan oleh kaum terurap selama tahun-tahun dinas mereka yang setia? Apakah saya meniru iman mereka?’ Sepatutnyalah para anggota kumpulan besar mengingat bahwa mereka tidak akan selalu disertai oleh kaum terurap di bumi ini. Tentang para imam dalam penglihatan Yehezkiel, Yehuwa berfirman, ”Janganlah berikan kepada mereka tanah milik di Israel, sebab Akulah milik mereka.” (Yehezkiel 44:28) Demikian pula, kaum terurap tidak mendapat tempat yang abadi di bumi. Mereka memiliki warisan surgawi, dan para anggota kumpulan besar merasa mendapat hak istimewa untuk mendukung dan menganjurkan mereka sewaktu mereka masih di bumi.​—Matius 25:​34-40; 1 Petrus 1:​3, 4.

      Sang Pemimpin​—Siapakah Dia?

      13, 14. (a) Mengapa sang pemimpin pasti berasal dari domba-domba lain? (b) Siapa yang digambarkan oleh sang pemimpin ini?

      13 Sekarang, timbullah pertanyaan yang menggugah rasa ingin tahu. Siapakah yang digambarkan oleh sang pemimpin? Karena ia dirujuk secara individu maupun secara kelompok, kita dapat menyimpulkan bahwa ia menggambarkan segolongan pria. (Yehezkiel 44:3; 45:​8, 9) Tetapi siapa? Yang pasti, ia bukan kaum terurap. Dalam penglihatan, ia bekerja erat dengan para imam, tetapi ia bukan salah seorang dari antara mereka. Tidak seperti golongan imam, ia diberi milik pusaka di negeri itu dan memiliki masa depan di bumi ini, bukan di surga. (Yehezkiel 48:21) Selanjutnya, Yehezkiel 46:​10 (NW) mengatakan, ”Sehubungan dengan pemimpin di tengah-tengah mereka, dia harus masuk apabila mereka [suku-suku bukan imam] masuk [ke halaman luar bait], dan dia harus keluar apabila mereka keluar.” Ia tidak masuk ke halaman dalam tetapi beribadat di halaman luar, masuk dan keluar bait bersama-sama umat. Faktor-faktor ini tidak diragukan lagi menempatkan calon golongan pemimpin di antara kumpulan besar domba-domba lain yang selamat.

      14 Jelaslah, sang pemimpin mengemban tanggung jawab tertentu di antara umat Allah. Di halaman luar, ia duduk di beranda Gerbang Timur. (Yehezkiel 44:​2, 3) Ini menunjukkan kedudukan sebagai pengawas, serupa dengan para tua-tua di Israel, yang duduk di gerbang kota dan melaksanakan penghakiman. (Rut 4:​1-​12; Amsal 22:22) Siapa di antara domba-domba lain yang memegang jabatan sebagai pengawas dewasa ini? Para penatua yang memiliki harapan hidup di bumi, yang telah dilantik oleh roh kudus. (Kisah 20:28) Jadi, golongan pemimpin kini sedang dipersiapkan untuk melayani dalam tugas-tugas administratif di dunia baru kelak.

      15. (a) Bagaimana penglihatan Yehezkiel memberikan pencerahan tentang hubungan antara para penatua dari kumpulan besar dan dari golongan keimaman yang terurap? (b) Bimbingan apa yang diberikan oleh para penatua terurap dalam organisasi Allah di bumi?

      15 Namun, apa hubungan antara golongan imam yang terurap dengan para tua-tua demikian, yang sebagai bagian dari kumpulan besar, sekarang melayani dalam kedudukan sebagai pengawas? Penglihatan Yehezkiel memperlihatkan bahwa para penatua yang merupakan anggota kumpulan besar berperan sebagai bawahan dan pendukung, sementara kaum terurap menjalankan kepemimpinan secara rohani. Mengapa demikian? Ingatlah, para imam dalam penglihatan diberi tanggung jawab untuk mengajarkan perkara-perkara rohani kepada umat. Mereka juga diperintahkan untuk bertindak sebagai hakim dalam perkara-perkara hukum. Selain itu, orang-orang Lewi ditugasi untuk ”melayani sebagai pengawas” di gerbang-gerbang bait. (Yehezkiel 44:​11, 23, 24, NW) Jelaslah, sang pemimpin harus tunduk kepada pelayanan rohani serta kepemimpinan para imam. Oleh karena itu, sungguh tepat apabila pada zaman modern, kaum terurap menjalankan kepemimpinan dalam ibadat yang murni. Misalnya, anggota-anggota Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa telah dipilih dari antara mereka. Para penatua terurap yang setia itu telah melatih golongan pemimpin yang semakin berkembang ini selama beberapa dasawarsa, mempersiapkan para calon anggota golongan ini hingga tiba saatnya mereka diserahi wewenang penuh dalam dunia baru Allah yang akan datang.

      16. Menurut Yesaya 32:​1, 2, bagaimana semua penatua seharusnya bertindak?

      16 Pengawas macam apakah para calon anggota golongan pemimpin ini, yang akan mengemban tanggung jawab lebih besar? Nubuat yang terdapat di Yesaya 32:​1, 2 mengatakan, ”Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin [”para pembesar”, NW] akan memimpin menurut keadilan, dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut [”badai hujan”, NW], seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.” Nubuat ini sedang tergenap dewasa ini seraya semua penatua Kristen​—kaum terurap dan domba-domba lain​—berupaya melindungi kawanan dari ”badai hujan” penganiayaan dan perasaan kecil hati.

      17. Bagaimana seharusnya gembala-gembala Kristen memandang diri mereka, dan bagaimana seharusnya kawanan memandang mereka?

      17 Kata ”pembesar” dan ”pemimpin”, yang keduanya mempunyai arti yang sama dalam bahasa Ibrani, bukanlah semacam gelar yang dirancang untuk meninggikan manusia. Sebaliknya, istilah-istilah itu menggambarkan tanggung jawab yang diemban pria-pria ini dalam merawat domba-domba Allah. Yehuwa dengan tegas memperingatkan, ”Cukup bagimu, hai, para pemimpin Israel! Singkirkan kekerasan dan penjarahan, dan laksanakan keadilan dan keadilbenaran.” (Yehezkiel 45:​9, NW) Dewasa ini, sepatutnyalah semua penatua mencamkan nasihat tersebut. (1 Petrus 5:​2, 3) Di pihak lain, kawanan mengakui bahwa Yesus telah menyediakan para gembala ini sebagai ”pemberian berupa pria-pria”. (Efesus 4:8) Persyaratan mereka ditetapkan dalam Firman Allah yang terilham. (1 Timotius 3:​1-7; Titus 1:​5-9) Oleh karena itu, orang-orang Kristen mengikuti pengarahan para penatua.​—Ibrani 13:7.

      18. Tanggung jawab apa saja yang diemban para calon anggota golongan pemimpin sekarang, dan tanggung jawab apa yang akan diembannya di masa depan?

      18 Pada zaman Alkitab, ada pemimpin yang memiliki wewenang yang besar, sementara yang lainnya lebih kecil. Dewasa ini, para penatua dari kumpulan besar mengemban tanggung jawab yang sangat beragam. Beberapa melayani di satu sidang; yang lain melayani banyak sidang sebagai para pengawas keliling; lainnya melayani seluruh negeri sebagai anggota-anggota Panitia Cabang; yang lainnya lagi secara langsung membantu berbagai panitia dari Badan Pimpinan. Di dunia baru, Yesus akan melantik ”para pembesar di seluruh bumi” untuk mengambil pimpinan di antara para penyembah Yehuwa di bumi. (Mazmur 45:​16, NW) Tidak diragukan, Yesus akan memilih banyak pembesar ini dari antara para penatua yang setia dewasa ini. Karena pria-pria ini terbukti memenuhi syarat sekarang, ia akan memilih untuk mempercayakan kepada banyak dari antara mereka hak-hak istimewa yang bahkan lebih besar di masa depan.

      Negeri Umat Allah Dewasa Ini

      19. Apa yang dimaksud dengan negeri dalam penglihatan Yehezkiel?

      19 Penglihatan Yehezkiel juga melukiskan negeri Israel yang dipulihkan. Apa yang digambarkan oleh aspek penglihatan ini? Nubuat-nubuat pemulihan lainnya menubuatkan bahwa negeri itu, Israel, akan menjadi suatu firdaus seperti Eden. (Yehezkiel 36:​34, 35, NW) Dewasa ini, kita menikmati suatu ”negeri” yang dipulihkan, dan negeri itu bisa dikatakan seperti Eden. Dengan cara yang serupa, kita sering kali berbicara tentang firdaus rohani kita. Menara Pengawal mendefinisikan ”negeri” kita sebagai ”wilayah kegiatan” umat pilihan Allah.b Di mana pun seorang hamba Yehuwa berada, ia ada di negeri yang dipulihkan itu selama ia berupaya menjunjung ibadat sejati dengan berjalan menurut jejak kaki Kristus Yesus.​—1 Petrus 2:21.

      20. Prinsip apa yang dapat kita pelajari dari ”sumbangan kudus” dalam penglihatan Yehezkiel, dan bagaimana kita dapat menerapkan prinsip ini?

      20 Bagaimana dengan bagian negeri yang disebut ”sumbangan kudus”? Umat itu harus menyumbangkannya untuk mendukung keimaman dan kota. Demikian pula, ”semua orang di negeri” harus menyumbangkan satu bagian tanah untuk pemimpin. Apa artinya hal itu dewasa ini? Tentu saja, ini tidak berarti bahwa umat Allah harus dibebani dengan menanggung golongan pemimpin agama yang digaji. (2 Tesalonika 3:8) Sebaliknya, dukungan yang diberikan kepada para penatua khususnya bersifat rohani. Itu mencakup memberikan bantuan dalam pekerjaan yang sedang berlangsung dan memperlihatkan semangat kerja sama serta ketundukan. Namun, seperti pada zaman Yehezkiel, sumbangan ini diberikan ”kepada Yehuwa”, bukan kepada pria mana pun.​—Yehezkiel 45:​1, 7, 16, NW.

      21. Apa yang dapat kita pelajari dari pembagian tanah dalam penglihatan Yehezkiel?

      21 Pemimpin dan imam bukanlah satu-satunya yang mendapat tempat yang sudah ditentukan di negeri yang dipulihkan ini. Tanah yang dibagi-bagi memperlihatkan bahwa tiap-tiap orang dari antara ke-12 suku mendapat milik pusaka yang pasti. (Yehezkiel 47:​13, 22, 23) Jadi, para anggota kumpulan besar bukan hanya mendapat tempat di firdaus rohani dewasa ini, melainkan juga akan menerima tanah yang sudah ditentukan pada waktu mereka mewarisi tempat di wilayah Kerajaan Allah di bumi.

      22. (a) Kota dalam penglihatan Yehezkiel melambangkan apa? (b) Apa yang dapat kita pelajari dari adanya gerbang-gerbang di segala sisinya?

      22 Akhirnya, apa yang digambarkan oleh kota dalam penglihatan itu? Itu bukanlah kota surgawi, karena kota itu terletak di tengah-tengah tanah yang ”bernoda” (tidak suci). (Yehezkiel 48:​15-​17, NW) Jadi, itu pastilah sesuatu yang ada di bumi. Nah, apakah arti kota? Bukankah itu memaksudkan orang-orang yang berkumpul sebagai suatu kelompok dan membentuk sesuatu yang tertata dan terorganisasi? Ya. Oleh karena itu, kota tampaknya menggambarkan administrasi yang ada di bumi, yang memberikan manfaat kepada semua yang akan membentuk masyarakat yang adil-benar di bumi. Kota itu akan berfungsi sepenuhnya di ”bumi yang baru” yang akan datang. (2 Petrus 3:13) Gerbang-gerbang kota di segala sisi, satu untuk setiap suku, dengan tepat menggambarkan keterbukaan. Dewasa ini, umat Allah bukannya berada di bawah suatu administrasi yang dijalankan secara gelap dan rahasia. Saudara-saudara yang mengemban tanggung jawab harus bersikap terbuka; prinsip-prinsip pembimbing mereka harus diketahui oleh semua orang. Fakta bahwa orang-orang dari semua suku menggarap tanah penunjang kota itu mengingatkan kita bahwa domba-domba lain memberikan dukungan, bahkan secara materi, terhadap penyelenggaraan administratif bagi umat Allah di seluas dunia.​—Yehezkiel 48:​19, 30-​34.

      23. Apa yang akan kita bahas di artikel berikutnya?

      23 Namun, bagaimana dengan sungai yang mengalir dari bait tempat suci? Makna penglihatan tersebut untuk masa sekarang dan untuk masa depan akan menjadi pokok bahasan ketiga, sekaligus menjadi artikel terakhir dalam serial ini.

  • Berkat Yehuwa atas ”Negeri” Kita
    Menara Pengawal—1999 | 1 Maret
    • Berkat Yehuwa atas ”Negeri” Kita

      ”Ke mana aliran deras itu mengalir, segala sesuatu akan hidup.”​—YEHEZKIEL 47:9, NW.

      1, 2. (a) Seberapa pentingkah air itu? (b) Apa yang digambarkan oleh air dari sungai penglihatan Yehezkiel?

      AIR adalah cairan yang luar biasa. Segala kehidupan fisik bergantung padanya. Tanpa air, tidak seorang pun dapat bertahan hidup untuk waktu yang lama. Kita juga membutuhkannya sebagai sarana pembersih, karena air dapat melarutkan dan menyingkirkan kotoran. Maka, kita dapat membasuh tubuh kita, pakaian kita, bahkan makanan kita dengan air. Dengan melakukan hal ini, kita memelihara kehidupan kita.

      2 Alkitab menggunakan air untuk menggambarkan sarana-sarana rohani yang Yehuwa sediakan untuk menunjang kehidupan. (Yeremia 2:13; Yohanes 4:7-15) Sarana-sarana ini mencakup pentahiran umat-Nya melalui korban tebusan Kristus dan pengetahuan tentang Allah yang terdapat dalam Firman-Nya. (Efesus 5:25-27) Di bait penglihatan Yehezkiel, sungai mukjizat yang mengalir dari bait melambangkan berkat-berkat yang memberi kehidupan. Namun, kapan sungai itu mengalir, dan apa artinya bagi kita dewasa ini?

      Sebuah Sungai yang Mengalir di Negeri yang Dipulihkan

      3. Apa yang Yehezkiel alami, seperti yang dilaporkan di Yehezkiel 47:​2-​12?

      3 Sebagai tawanan di Babilon, orang-orang yang sebangsa dengan Yehezkiel sangat membutuhkan persediaan-persediaan dari Yehuwa. Maka, betapa menganjurkan bagi Yehezkiel ketika melihat suatu aliran air mengalir dengan lembut dari tempat suci dan keluar dari bait penglihatan itu! Seorang malaikat mengukur aliran itu pada jarak setiap 1.000 hasta. Kedalaman air semakin bertambah dari setinggi pergelangan kaki hingga setinggi lutut, setinggi pinggul dan akhirnya menjadi suatu aliran deras yang harus direnangi. Sungai itu menghasilkan kehidupan dan kesuburan. (Yehezkiel 47:2-11) Yehezkiel diberi tahu, ”Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan.” (Yehezkiel 47:12a) Seraya aliran deras itu memasuki Laut Mati​—suatu daerah perairan yang tidak ada kehidupan​—kehidupan pun bermunculan! Ikan berkeriapan. Sebuah industri perikanan bertumbuh pesat.

      4, 5. Bagaimana nubuat Yoel berkenaan dengan sungai sama dengan nubuat Yehezkiel, dan mengapa hal ini penting?

      4 Nubuat yang indah ini mungkin mengingatkan orang-orang Yahudi yang dibuang akan sebuah nubuat yang dicatat lebih dari dua abad sebelumnya, ”Dari rumah Yehuwa akan keluar sebuah mata air yang akan mengairi wadi Pohon-Pohon Akasia.”a (Yoel 3:18, NW) Nubuat Yoel, seperti halnya nubuat Yehezkiel, menggambarkan bahwa sebuah sungai akan mengalir dari rumah Allah, bait, dan mendatangkan kehidupan ke suatu kawasan kering.

      5 Menara Pengawal bertahun-tahun yang lalu telah menjelaskan bahwa nubuat Yoel sedang digenapi pada zaman kita.b Kalau begitu, hal yang sama tentu berlaku atas penglihatan Yehezkiel. Di negeri yang dipulihkan milik umat Allah dewasa ini, sebagaimana di Israel purba, persediaan dan berkat dari Yehuwa memang mengalir.

      Berkat-Berkat yang Mengalir Deras

      6. Pemercikan darah pada mezbah dalam penglihatan itu pasti mengingatkan orang-orang Yahudi akan apa?

      6 Apa yang menjadi sumber berkat atas umat Allah yang dipulihkan? Nah, perhatikan bahwa air mengalir dari bait Allah. Demikian pula, dewasa ini berkat-berkat datang dari Yehuwa melalui bait rohani-Nya yang agung​—penyelenggaraan untuk ibadat yang murni. Penglihatan Yehezkiel menambahkan sebuah perincian penting. Di halaman dalam, aliran air mengalir melewati mezbah, tepat di sebelah selatannya. (Yehezkiel 47:1) Mezbah itu terletak di tengah-tengah bait penglihatan itu. Yehuwa dengan amat teliti menggambarkan mezbah tersebut kepada Yehezkiel dan memerintahkan agar darah korban dipercikkan ke atasnya. (Yehezkiel 43:13-18, 20) Mezbah itu mempunyai makna yang besar bagi semua orang Israel. Perjanjian mereka dengan Yehuwa disahkan jauh sebelumnya sewaktu Musa memercikkan darah ke atas mezbah di kaki Gunung Sinai. (Keluaran 24:4-8) Maka, pemercikan darah ke atas mezbah dalam penglihatan itu pasti mengingatkan mereka bahwa segera setelah kembali ke negeri mereka yang dipulihkan, berkat-berkat Yehuwa akan mengalir selama mereka memenuhi perjanjian mereka dengan-Nya.​—Ulangan 28:1-14.

      7. Berkenaan dengan mezbah simbolis, makna apa yang diperoleh orang-orang Kristen dewasa ini?

      7 Dengan cara yang serupa, umat Allah dewasa ini diberkati melalui suatu perjanjian​—perjanjian yang lebih baik, perjanjian baru. (Yeremia 31:​31-34) Perjanjian itu pun disahkan lama berselang dengan darah, yaitu darah Yesus Kristus. (Ibrani 9:​15-​20) Dewasa ini, tidak soal kita termasuk kaum terurap, yang menjadi peserta dalam perjanjian itu, atau termasuk ”domba-domba lain”, yang memperoleh manfaat darinya, mezbah simbolis mempunyai makna yang besar bagi kita. Itu melambangkan kehendak Allah sehubungan dengan korban Kristus. (Yohanes 10:16; Ibrani 10:10) Sama seperti mezbah simbolis berada di tengah-tengah bait rohani, korban tebusan Kristus merupakan pusat ibadat yang murni. Itulah dasar bagi pengampunan dosa-dosa kita sehingga itu juga menjadi dasar bagi semua harapan kita di masa depan. (1 Yohanes 2:2) Oleh karena itu, kita berupaya keras untuk hidup selaras dengan hukum yang berhubungan dengan perjanjian baru, ”hukum Kristus”. (Galatia 6:2) Apabila kita selalu berbuat demikian, kita akan memperoleh manfaat dari sarana-sarana yang Yehuwa sediakan bagi kehidupan.

      8. (a) Apa yang tidak terdapat di halaman dalam bait penglihatan itu? (b) Dengan sarana apa para imam di bait penglihatan itu membersihkan diri?

      8 Salah satu manfaatnya adalah kedudukan yang bersih di hadapan Yehuwa. Di bait penglihatan itu, ada sesuatu yang tidak terdapat di halaman dalam, sesuatu yang dahulu cukup penting peranannya di halaman tabernakel dan di bait Salomo​—sebuah baskom besar, yang belakangan disebut laut, tempat para imam membasuh diri. (Keluaran 30:​18-​21; 2 Tawarikh 4:​2-6) Apa yang dapat digunakan oleh para imam di bait penglihatan Yehezkiel sebagai sarana pentahiran? Nah, aliran air yang bersifat mukjizat itu mengalir melalui halaman dalam! Ya, Yehuwa akan memberkati mereka dengan memberikan sarana untuk menikmati kedudukan yang bersih atau kudus.

      9. Bagaimana anggota-anggota kaum terurap dan kumpulan besar dapat memiliki kedudukan yang bersih dewasa ini?

      9 Demikian pula, dewasa ini, kaum terurap telah diberkati dengan kedudukan yang bersih di hadapan Yehuwa. Yehuwa memandang mereka kudus, menyatakan mereka adil-benar. (Roma 5:1, 2) Bagaimana dengan ”kumpulan besar”, yang digambarkan oleh suku-suku non-imam? Mereka beribadat di halaman luar, dan aliran yang sama mengalir melalui bagian dari bait penglihatan tersebut. Kalau begitu, sungguh cocok apabila rasul Yohanes melihat kumpulan besar mengenakan jubah putih dan bersih seraya mereka beribadat di halaman bait rohani! (Penyingkapan 7:​9-​14) Tidak soal bagaimana mereka telah diperlakukan dalam dunia yang bobrok ini, mereka dapat yakin bahwa selama mereka menjalankan iman pada korban tebusan Kristus, Yehuwa memandang mereka tahir dan murni. Bagaimana mereka memperlihatkan iman? Dengan mengikuti jejak kaki Yesus, dan memiliki keyakinan penuh akan korban tebusan.​—1 Petrus 2:21.

      10, 11. Unsur penting apa terdapat dalam air simbolis, dan bagaimana ini berhubungan dengan ekspansi sungai itu secara besar-besaran?

      10 Sebagaimana telah disebutkan, ada aspek penting lain dari air simbolis ini​—pengetahuan. Di Israel yang dipulihkan, Yehuwa memberkati umat-Nya dengan pengajaran berdasarkan Tulisan-Tulisan Kudus melalui para imam. (Yehezkiel 44:23) Dengan cara yang serupa, Yehuwa telah memberkati umat-Nya dewasa ini dengan pengajaran yang limpah tentang Firman kebenaran-Nya, melalui ”keimaman-raja”. (1 Petrus 2:9) Pengetahuan tentang Allah Yehuwa, tentang maksud-tujuan-Nya bagi umat manusia, dan khususnya tentang Yesus Kristus dan Kerajaan Mesianis telah mengalir dengan limpah selama hari-hari terakhir ini. Betapa luar biasa arus penyegaran rohani yang kian dalam yang kita terima!​—Daniel 12:4.

      11 Sebagaimana sungai yang diukur oleh malaikat itu kian lama kian dalam, demikian pula aliran berkat-berkat Yehuwa yang memberi kehidupan meningkat secara dramatis demi memenuhi kebutuhan orang-orang yang mengalir masuk ke negeri rohani kita yang diberkati. Nubuat lain tentang pemulihan ini berbunyi, ”Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Aku, [Yehuwa], akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya.” (Yesaya 60:22) Kata-kata ini terbukti benar​—jutaan orang telah berduyun-duyun bergabung dengan kita dalam ibadat yang murni! Yehuwa telah membuat ”air” yang berlimpah tersedia bagi semua orang yang berpaling kepada-Nya. (Penyingkapan 22:17) Ia memastikan agar organisasi-Nya di bumi menyiarkan Alkitab dan lektur Alkitab ke seluruh dunia, dalam ratusan bahasa. Dengan cara yang serupa, perhimpunan-perhimpunan Kristen dan bahkan kebaktian-kebaktian diselenggarakan di seluas dunia sehingga semua orang dapat dibekali dengan air kebenaran yang jernih bagaikan kristal. Bagaimana penyediaan perkara-perkara ini berpengaruh atas orang-orang?

      Air yang Mendatangkan Kehidupan!

      12. (a) Mengapa pohon-pohon dalam penglihatan Yehezkiel dapat menghasilkan hal-hal yang menakjubkan? (b) Apa yang dilambangkan oleh pohon-pohon yang berbuah ini selama hari-hari terakhir?

      12 Sungai dalam penglihatan Yehezkiel mendatangkan kehidupan dan kesehatan. Sewaktu Yehezkiel mendengar tentang pohon-pohon yang akan tumbuh di sepanjang sungai, ia diberi tahu, ”Daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. . . . Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.” Mengapa pohon-pohon tersebut dapat memberikan hasil-hasil yang menakjubkan ini? ”Sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu.” (Yehezkiel 47:12b) Pohon-pohon simbolis ini menggambarkan semua sarana yang Allah sediakan untuk memulihkan umat manusia kepada kesempurnaan atas dasar korban tebusan Yesus. Sekarang ini, di bumi, kaum sisa terurap memimpin penyediaan makanan rohani dan penyembuhan secara rohani. Setelah ke-144.000 orang secara keseluruhan menerima pahala surgawi mereka, manfaat-manfaat yang berasal dari dinas keimaman mereka sebagai rekan-rekan penguasa bersama Kristus akan berlanjut hingga ke masa depan, sampai akhirnya kematian yang diakibatkan oleh Adam ditaklukkan sepenuhnya.​—Penyingkapan 5:​9, 10; 21:​2-4.

      13. Penyembuhan apa yang terlaksana pada zaman kita?

      13 Sungai penglihatan itu mengalir ke Laut Mati yang tanpa kehidupan dan menyembuhkan semua yang dijangkaunya. Laut ini menggambarkan lingkungan yang mati secara rohani. Tetapi, kehidupan mulai bermunculan ”di mana pun aliran deras yang berukuran dua kali lipat itu mengalir”. (Yehezkiel 47:​9, NW) Dengan cara yang serupa, pada hari-hari terakhir, ke mana pun air kehidupan itu menembus, orang-orang hidup kembali secara rohani. Yang pertama digiatkan kembali ialah kaum sisa terurap pada tahun 1919. Mereka mulai hidup kembali secara rohani dari keadaan mati dan tidak aktif. (Yehezkiel 37:​1-​14; Penyingkapan 11:​3, 7-​12) Semenjak itu, air yang penting ini menjangkau orang-orang lain yang juga mati secara rohani, dan kemudian mereka hidup kembali serta membentuk suatu kelompok yang terus bertambah, kumpulan besar dari domba-domba lain, yang mengasihi dan melayani Yehuwa. Tidak lama lagi, sarana ini akan menjangkau sejumlah besar orang yang dibangkitkan.

      14. Industri perikanan yang berkembang di sepanjang tepian pantai Laut Mati cocok untuk menggambarkan apa dewasa ini?

      14 Vitalitas rohani menghasilkan produktivitas. Ini diilustrasikan oleh industri perikanan yang berkembang di pantai yang sebelumnya mati. Yesus memberi tahu para pengikutnya, ”Aku akan menjadikan kamu penjala manusia.” (Matius 4:19) Pada hari-hari terakhir, pekerjaan penangkapan ikan mulai dengan dikumpulkannya kaum sisa terurap, tetapi pengumpulan tidak berhenti sampai di situ. Air yang memberi kehidupan dari bait rohani Yehuwa, yang mencakup berkat berupa pengetahuan yang saksama, telah berpengaruh atas orang-orang dari semua bangsa. Di tempat mana pun yang dijangkau oleh aliran deras itu, kehidupan rohani dihasilkan.

      15. Apa yang menunjukkan bahwa tidak semua orang akan menerima sarana penunjang kehidupan yang Allah sediakan, dan apa akibat akhirnya bagi orang-orang semacam itu?

      15 Tentu saja, tidak semua menyambut baik berita kehidupan itu sekarang; demikian pula dengan orang-orang yang dibangkitkan selama Pemerintahan Milenium Kristus. (Yesaya 65:20; Penyingkapan 21:8) Malaikat mengumumkan bahwa ada bagian-bagian dari laut itu yang tidak tersembuhkan. Tempat-tempat yang berpaya dan tidak ada kehidupan ini ”akan diserahkan kepada garam”. (Yehezkiel 47:​11, NW) Mengenai orang-orang pada zaman kita, tidak semua yang ditawari air yang memberi kehidupan dari Yehuwa bersedia menerimanya. (Yesaya 6:10) Di Armagedon, semua yang telah memilih untuk tetap sakit dan mati secara rohani akan diserahkan kepada garam, yaitu akan dibinasakan untuk selama-lamanya. (Penyingkapan 19:​11-21) Akan tetapi, mereka yang dengan setia meminum air ini dapat berharap tetap hidup dan melihat penggenapan akhir dari nubuat ini.

      Sungai Mengalir di Firdaus

      16. Kapan dan bagaimana penglihatan Yehezkiel tentang bait mencapai penggenapan akhirnya?

      16 Seperti nubuat-nubuat pemulihan lainnya, penglihatan Yehezkiel sehubungan dengan bait mengalami penggenapan akhir selama Milenium. Pada waktu itu, golongan imam tidak akan ada lagi di bumi. ”Mereka akan menjadi imam Allah dan Kristus, dan akan berkuasa sebagai raja bersama dia [di surga] selama seribu tahun itu.” (Penyingkapan 20:6) Para imam surgawi ini akan bergabung dengan Kristus dalam menyalurkan manfaat sepenuhnya dari korban tebusan Kristus. Dengan demikian, umat manusia yang adil-benar akan diselamatkan, dipulihkan kepada kesempurnaan!​—Yohanes 3:17.

      17, 18. (a) Bagaimana sungai yang memberi kehidupan digambarkan di Penyingkapan 22:​1, 2, dan kapan saat utama penggenapan penglihatan itu? (b) Di Firdaus, mengapa sungai air kehidupan akan mengalami ekspansi besar-besaran?

      17 Sebenarnya, pada waktu itu, sungai yang dilihat oleh Yehezkiel akan mengalirkan air kehidupan yang paling berkhasiat. Inilah merupakan saat utama penggenapan nubuat yang dicatat di Penyingkapan 22:​1, 2, ”Ia memperlihatkan kepadaku sebuah sungai air kehidupan, jernih bagaikan kristal, yang mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba di tengah jalan rayanya yang lebar. Dan di sebelah sini dari sungai itu dan di sebelah sana ada pohon-pohon kehidupan yang menghasilkan dua belas panenan buah, yang menghasilkan buah mereka setiap bulan. Dan daun pohon-pohon itu adalah untuk penyembuhan bangsa-bangsa.”

      18 Selama Milenium, semua penyakit​—fisik, mental, dan emosi​—akan disembuhkan. Ini dengan tepat digambarkan oleh ”penyembuhan bangsa-bangsa” melalui pohon-pohon simbolis. Berkat persediaan yang dijalankan oleh Kristus dan ke-144.000, ”tidak seorangpun yang tinggal di situ akan berkata, ’Aku sakit’ ”. (Yesaya 33:24) Dan, pada waktu itu, sungai tersebut akan mengalami ekspansi terbesar. Sungai itu harus menjadi semakin lebar dan dalam agar dapat memenuhi kebutuhan jutaan, mungkin miliaran, manusia yang dibangkitkan yang akan minum air kehidupan yang murni ini. Dalam penglihatan Yehezkiel, sungai itu menyembuhkan Laut Mati, menghasilkan kehidupan ke mana pun airnya mengalir. Demikian pula, di Firdaus, pria dan wanita akan hidup kembali dalam arti sepenuhnya, disembuhkan dari kematian yang diwariskan Adam, apabila mereka menjalankan iman akan manfaat tebusan yang diulurkan kepada mereka. Penyingkapan 20:12 menubuatkan bahwa ”gulungan-gulungan” akan dibuka pada waktu itu, menyediakan terang pengertian tambahan yang juga dapat memberikan manfaat kepada orang-orang mati yang dibangkitkan. Sungguh menyedihkan, beberapa akan menolak untuk disembuhkan, bahkan di Firdaus. Para pemberontak ini adalah orang-orang yang akan ”diserahkan kepada garam” kebinasaan abadi.​—Penyingkapan 20:15.

      19. (a) Bagaimana pembagian tanah dalam penglihatan Yehezkiel akan digenapi di Firdaus? (b) Aspek apa yang digambarkan oleh kota ini sehubungan dengan Firdaus? (c) Apa yang dimaksudkan dengan lokasi kota itu cukup jauh dari bait?

      19 Pada waktu itu, pembagian tanah dalam penglihatan Yehezkiel juga akan mengalami penggenapan akhir. Yehezkiel melihat negeri itu dibagi-bagi dengan sepatutnya; demikian pula, setiap orang Kristen yang setia dapat yakin bahwa ia akan mendapat tempat, suatu milik pusaka, di Firdaus. Tampaknya, keinginan untuk memiliki rumah yang dapat ditempati dan dirawat akan terpenuhi dengan cara yang tertib. (Yesaya 65:21; 1 Korintus 14:33) Kota yang Yehezkiel lihat merupakan gambaran yang cocok tentang penyelenggaraan administratif yang Yehuwa maksudkan bagi bumi baru. Golongan imam yang terurap tidak akan hadir lagi secara fisik di antara umat manusia. Penglihatan itu memberikan kesan demikian dengan melukiskan bahwa kota itu terletak di tanah yang ”bernoda” yang cukup jauh letaknya dari bait. (Yehezkiel 48:​15, NW) Sementara ke-144.000 memerintah bersama Kristus di surga, Raja itu juga memiliki wakil-wakil di bumi. Rakyatnya di bumi akan memperoleh manfaat besar dari bimbingan dan pengarahan yang pengasih dari golongan pemimpin. Akan tetapi, takhta pemerintahan yang sesungguhnya akan berada, bukannya di bumi, melainkan di surga. Setiap orang yang ada di bumi, termasuk golongan pemimpin, akan tunduk pada Kerajaan Mesianis.​—Daniel 2:​44; 7:​14, 18, 22.

      20, 21. (a) Mengapa nama kota itu cocok? (b) Pertanyaan-pertanyaan apa yang hendaknya kita ajukan kepada diri sendiri setelah memahami penglihatan Yehezkiel?

      20 Perhatikan kata-kata terakhir dalam nubuat Yehezkiel, ”Sejak hari itu, nama kota itu adalah Yehuwa Ada di Sana.” (Yehezkiel 48:​35, NW) Tujuan dibentuknya kota ini bukanlah untuk memberikan pengaruh atau kekuasaan kepada manusia; bukan pula sebagai pendukung kehendak pribadi manusia mana pun. Kota ini milik Yehuwa. Kota ini akan mencerminkan pikiran-Nya dan cara bertindak-Nya yang pengasih dan masuk akal. (Yakobus 3:17) Ini memberi kita jaminan yang menghangatkan hati bahwa Yehuwa akan memberkati struktur ”bumi baru”-Nya, yaitu masyarakat umat manusia, terus ke masa depan yang tidak berkesudahan.​—2 Petrus 3:13.

      21 Bukankah kita merasa tergetar menerima prospek masa depan seperti ini? Jika demikian, kita masing-masing patut bertanya, ’Bagaimana tanggapan saya terhadap berkat-berkat menakjubkan yang disingkapkan dalam penglihatan Yehezkiel? Apakah saya dengan setia mendukung pekerjaan yang sedang dilakukan oleh para pengawas yang pengasih, termasuk mereka yang merupakan kaum sisa terurap dan calon-calon anggota golongan pemimpin? Apakah saya telah menjadikan ibadat yang murni sebagai inti kehidupan saya? Apakah saya memanfaatkan sepenuhnya air kehidupan yang mengalir dengan begitu limpah dewasa ini?’ Semoga kita masing-masing terus berbuat demikian dan bersukacita atas sarana-sarana yang Yehuwa sediakan untuk selama-lamanya!

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan