PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Apa Iman Itu?
    Menara Pengawal—2009 | 1 Mei
    • Seberapa Pentingkah Iman yang Kuat?

      Ini adalah jenis iman yang dianjurkan Alkitab​—iman yang kuat dan dibangun di atas bukti yang kukuh, sekalipun kita harus menyesuaikan kepercayaan kita. Iman seperti itu sangatlah penting. Rasul Paulus menulis, ”Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”​—Ibrani 11:6, Terjemahan Baru.

      Ada banyak tantangan untuk mengembangkan iman yang kuat. Tetapi, jika Anda mengambil keempat langkah yang diulas di halaman-halaman berikut, Anda bisa berhasil.

  • 1 Binalah Keyakinan akan Alkitab
    Menara Pengawal—2009 | 1 Mei
    • 1 Binalah Keyakinan akan Alkitab

      ”Segenap Tulisan Kudus diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menegur, untuk meluruskan perkara-perkara.”​—2 Timotius 3:16.

      APA TANTANGANNYA? Banyak orang menyatakan bahwa Alkitab hanyalah buku yang berisi hikmat manusia. Ada yang berpendapat bahwa catatan sejarah dalam Alkitab tidak akurat. Yang lain-lain mengklaim bahwa nasihat Alkitab tidak praktis atau sudah ketinggalan zaman.

      BAGAIMANA MENGATASI TANTANGAN ITU? Sering kali, orang yang meragukan keterandalan atau kegunaan Alkitab belum pernah menyelidiki sendiri masalah itu. Mereka sekadar mengulangi apa yang orang lain katakan. Namun, Alkitab mengingatkan, ”Orang yang kurang berpengalaman percaya pada setiap perkataan, tetapi orang yang cerdik mempertimbangkan langkah-langkahnya.”​—Amsal 14:15.

      Ketimbang asal percaya pada apa yang orang lain katakan, tidakkah sebaiknya kita mengikuti teladan orang Kristen abad pertama yang tinggal di Berea, di daerah yang kini adalah Yunani bagian utara? Mereka tidak begitu saja percaya pada apa yang dikatakan orang lain. Sebaliknya, mereka dikenal karena ’setiap hari memeriksa Tulisan-Tulisan Kudus dengan teliti untuk mengetahui apakah hal-hal itu benar demikian’. (Kisah 17:11) Mari kita simak sejenak dua alasan mengapa Anda bisa yakin bahwa Alkitab adalah Firman terilham dari Allah.

      Catatan sejarah dalam Alkitab akurat. Selama bertahun-tahun, pihak yang skeptis menyangsikan​—dan terus menyangsikan​—keakuratan Alkitab tentang nama orang dan tempat yang disebutkannya. Namun, berulang kali bukti telah memperlihatkan bahwa sikap skeptis itu ternyata tidak berdasar sedangkan catatan Alkitab terbukti dapat dipercaya.

      Misalnya, para pakar pernah meragukan keberadaan Raja Sargon dari Asiria, yang disebutkan di Yesaya 20:1. Tetapi, pada tahun 1840-an, para arkeolog mulai menggali istana raja ini. Sekarang, Sargon merupakan salah satu raja Asiria yang tersohor.

      Para kritikus mempertanyakan keberadaan Pontius Pilatus, gubernur Romawi yang memerintahkan eksekusi Yesus. (Matius 27:1, 22-24) Tetapi, pada tahun 1961, sebuah batu yang memuat nama dan jabatan Pilatus ditemukan di dekat kota Kaisarea di Israel.

      Mengenai keakuratan catatan sejarah dalam Alkitab, U.S.News & World Report terbitan 25 Oktober 1999 mengatakan, ”Dengan cara-cara yang luar biasa, arkeologi modern telah membenarkan keakuratan historis dari intisari Perjanjian Lama dan Baru​—meneguhkan bagian-bagian penting dari kisah para patriark Israel, Eksodus, raja-raja keturunan Daud, dan kehidupan serta zaman Yesus.” Meskipun iman akan Alkitab tidak bergantung pada temuan arkeologis, keakuratan historis demikianlah yang memang kita harapkan dari buku yang diilhamkan Allah.

      Hikmat praktis yang ada dalam Alkitab berfaedah bagi orang dari segala latar belakang. Lama sebelum diketahuinya mikroorganisme dan peranannya dalam penyebaran penyakit, Alkitab menyarankan kebiasaan higienis yang masih relevan dewasa ini. (Imamat 11:32-40; Ulangan 23:12, 13) Anggota-anggota keluarga yang menerapkan nasihat Alkitab tentang cara memperlakukan satu sama lain ternyata lebih berbahagia. (Efesus 5:28–6:4) Orang yang hidup selaras dengan prinsip Alkitab bisa menjadi pekerja yang lebih jujur atau majikan yang lebih berpengertian. (Efesus 4:28; 6:5-9) Menerapkan prinsip Alkitab juga bermanfaat untuk kesehatan emosi. (Amsal 14:30; Efesus 4:31, 32; Kolose 3:8-10) Nasihat praktis demikianlah yang memang kita harapkan dari Pencipta kita.

      APA MANFAATNYA? Hikmat yang dimuat dalam Alkitab bisa membuat orang yang bahkan kurang berpengalaman menjadi berhikmat. (Mazmur 19:7) Selain itu, jika kita sudah memiliki keyakinan akan Alkitab, buku ini bisa memberi kita bantuan yang tidak dapat diberikan buku lain mana pun dalam hal mengambil langkah berikutnya guna memiliki iman yang lebih kuat.

      Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, lihat pasal 2, ”Alkitab​—Buku dari Allah”, dalam buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?a

      [Catatan Kaki]

      a Diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

  • 2 Dapatkan Pengetahuan yang Saksama tentang Allah
    Menara Pengawal—2009 | 1 Mei
    • 2 Dapatkan Pengetahuan yang Saksama tentang Allah

      ”Ini berarti kehidupan abadi, bahwa mereka terus memperoleh pengetahuan mengenai dirimu, satu-satunya Allah yang benar.”​—Yohanes 17:3.

      APA TANTANGANNYA? Ada yang mengatakan bahwa Allah tidak ada. Yang lain-lain percaya bahwa Allah adalah suatu kekuatan dahsyat yang abstrak. Orang yang percaya bahwa Dia adalah pribadi yang nyata mengajarkan doktrin-doktrin yang saling bertentangan tentang siapa Dia dan sifat apa saja yang Ia punyai.

      BAGAIMANA MENGATASI TANTANGAN ITU? Satu cara untuk mendapatkan pengetahuan tentang Allah adalah dengan melihat karya ciptaan-Nya. Rasul Paulus berkata, ”Sifat-sifat [Allah] yang tidak kelihatan, yaitu kuasanya yang kekal dan Keilahiannya, jelas terlihat sejak penciptaan dunia, karena sifat-sifat tersebut dipahami melalui perkara-perkara yang diciptakan.” (Roma 1:20) Bila kita mengamati alam ciptaan dengan cermat, banyak yang dapat dipelajari tentang hikmat dan kuasa Pencipta kita.​—Mazmur 104:24; Yesaya 40:26.

      Namun, untuk mendapatkan pengetahuan yang saksama tentang kepribadian Allah, setiap orang harus membuka Firman Allah, Alkitab, dan memeriksanya sendiri. Jangan biarkan orang lain membentuk pikiran Anda. Sebaliknya, ikutilah nasihat Alkitab, ”Berhentilah dibentuk menurut sistem ini, tetapi berubahlah dengan mengubah pikiranmu, agar kamu dapat menyimpulkan kehendak Allah yang baik dan diperkenan dan sempurna.” (Roma 12:2) Sebagai contoh, pertimbangkan fakta-fakta berikut yang Alkitab singkapkan tentang Allah.

      Allah memiliki nama pribadi. Nama pribadi Allah awalnya muncul ribuan kali di seluruh Alkitab. Salah satu terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia mencantumkan nama itu di Keluaran 15:3, yang berbunyi, ”Bahwa Tuhanlah panglima perang, Yehuwa itulah namanya!”​—Terjemahan Lama.

      Allah Yehuwa memiliki perasaan yang dipengaruhi oleh tindakan manusia. Setelah Yehuwa membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, mereka terkadang mengabaikan nasihat-Nya yang bijaksana. Haluan mereka yang suka memberontak ”menyakiti hatinya”. Tindakan mereka ”memedihkan hati Pribadi Kudus Israel”.​—Mazmur 78:40, 41.

      Yehuwa memperhatikan kita secara pribadi. Ketika berbicara kepada para muridnya, Yesus berkata, ”Bukankah dua ekor burung pipit dijual seharga sebuah uang logam bernilai kecil? Akan tetapi, tidak satu pun dari burung-burung itu akan jatuh ke tanah tanpa diketahui Bapakmu. Namun bahkan rambut kepalamu semuanya terhitung. Karena itu jangan takut: kamu lebih bernilai daripada banyak burung pipit.”​—Matius 10:29-31.

      Allah tidak menganakemaskan suku atau kebudayaan mana pun. Rasul Paulus memberi tahu orang Yunani di Athena bahwa ”dari satu orang [Allah] menjadikan setiap bangsa manusia, untuk tinggal di atas seluruh permukaan bumi”. Ia juga menyatakan bahwa Allah ”tidak jauh dari kita masing-masing”. (Kisah 17:26, 27) Rasul Petrus berkata, ”Allah tidak berat sebelah, tetapi orang dari bangsa mana pun yang takut kepadanya dan mengerjakan keadilbenaran diperkenan olehnya.”​—Kisah 10:34, 35.

      APA MANFAATNYA? Ada yang mempunyai ”gairah untuk Allah; tetapi tidak menurut pengetahuan yang saksama”. (Roma 10:2) Jika Anda mengetahui apa yang sebenarnya Alkitab ajarkan tentang Allah, Anda tidak bakal disesatkan dan bisa ’mendekat kepada Allah’.​—Yakobus 4:8.

      Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, lihat pasal 1, ”Apa Kebenaran tentang Allah?”, dalam buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?a

      [Catatan Kaki]

      a Diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

      [Gambar di hlm. 6]

      Satu cara untuk mendapatkan pengetahuan tentang Allah adalah dengan melihat karya ciptaan-Nya

  • 3 Pelajari Kebenaran tentang Yesus
    Menara Pengawal—2009 | 1 Mei
    • 3 Pelajari Kebenaran tentang Yesus

      ”Karena Allah begitu mengasihi dunia ini, ia memberikan Putra satu-satunya yang diperanakkan, agar setiap orang yang memperlihatkan iman akan dia tidak akan dibinasakan melainkan memperoleh kehidupan abadi.”​—Yohanes 3:16.

      APA TANTANGANNYA? Ada yang mengatakan bahwa Yesus tidak pernah ada. Yang lain-lain mengakui bahwa ia ada tetapi menyatakan bahwa ia hanyalah manusia biasa yang sudah lama mati.

      BAGAIMANA MENGATASI TANTANGAN ITU? Tirulah Natanael sang murid.a Temannya yang bernama Filipus memberi tahu dia bahwa menurutnya ia telah menemukan Mesias​—”Yesus, putra Yusuf, dari Nazaret”. Tetapi, Natanael tidak begitu saja mempercayai kata-kata Filipus. Bahkan, ia menjawab, ”Dapatkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Sekalipun demikian, ia menerima ajakan Filipus untuk pergi dan ’melihat’ sendiri. (Yohanes 1:43-51) Anda pun akan mendapat manfaat dengan memeriksa sendiri bukti mengenai Yesus. Apa yang bisa Anda lakukan?

      Selidikilah bukti sejarah bahwa Yesus benar-benar ada. Yosefus dan Tacitus adalah dua sejarawan yang disegani yang hidup pada abad pertama dan mereka bukan orang Kristen. Mereka menyebut Yesus Kristus sebagai orang yang benar-benar pernah ada. Ketika menguraikan bagaimana Kaisar Romawi Nero mempersalahkan orang Kristen atas kebakaran di Roma pada tahun 64 M, Tacitus menulis, ”Nero melemparkan kesalahan dan melancarkan penganiayaan yang paling keji terhadap suatu golongan yang dibenci karena dianggap menjijikkan, yang disebut orang Kristen oleh penduduk. Kristus, asal nama [Kristen] itu, dihukum mati semasa pemerintahan Tiberius di tangan salah seorang prokurator kami, Pontius Pilatus.”

      Berkenaan dengan referensi yang dibuat oleh para sejarawan abad pertama dan kedua tentang Yesus dan orang Kristen masa awal, Encyclopædia Britannica, Edisi 2002, mengatakan, ”Catatan-catatan yang independen ini membuktikan bahwa di zaman dahulu, bahkan para penentang Kekristenan tidak pernah meragukan kebenaran sejarah Yesus, yang diperdebatkan untuk pertama kalinya dan dengan alasan-alasan yang tidak memadai pada akhir abad ke-18, selama abad ke-19, dan pada permulaan abad ke-20.” Pada tahun 2002, sebuah editorial di The Wall Street Journal menyatakan, ”Sebagian besar pakar, kecuali segelintir yang ateis, telah menerima Yesus dari Nazaret sebagai seorang tokoh sejarah.”

      Perhatikan bukti bahwa Yesus dibangkitkan. Ketika Yesus ditangkap oleh para penentangnya, rekan-rekan terdekatnya meninggalkan dia, dan sahabatnya Petrus dengan ketakutan menyangkal bahwa ia mengenalnya. (Matius 26:55, 56, 69-75) Setelah Yesus ditangkap, para pengikutnya tercerai-berai. (Matius 26:31) Lalu, tiba-tiba, murid-muridnya mulai beraksi. Petrus dan Yohanes dengan berani menghadapi orang-orang yang justru merancang kematian Yesus. Murid-murid Yesus begitu termotivasi sampai-sampai menyebarkan ajarannya ke seluruh Imperium Romawi; mereka lebih memilih mati ketimbang mengkompromikan kepercayaan mereka.

      Apa salah satu alasan perubahan sikap yang drastis ini? Rasul Paulus menjelaskan bahwa Yesus dibangkitkan dari antara orang mati dan ”menampakkan diri kepada Kefas [Petrus], kemudian kepada kedua belas murid itu”. Paulus menambahkan, ”Setelah itu ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus.” Mayoritas saksi mata itu masih hidup sewaktu Paulus menulis kata-kata tersebut. (1 Korintus 15:3-7) Kesaksian dari satu atau dua saksi mata bisa jadi mudah dikesampingkan oleh pihak yang skeptis. (Lukas 24:1-11) Tetapi, kesaksian dari lima ratus lebih saksi mata memberikan bukti yang meyakinkan bahwa Yesus dibangkitkan dari kematian.

      APA MANFAATNYA? Orang yang beriman kepada Yesus dan menaatinya bisa diampuni dosa-dosanya dan bisa memiliki hati nurani yang bersih. (Markus 2:5-12; 1 Timotius 1:19; 1 Petrus 3:16-22) Jika mereka mati, Yesus berjanji untuk membangkitkan mereka ”pada hari terakhir”.​—Yohanes 6:40.

      Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, lihat pasal 4, ”Siapakah Yesus Kristus?”, dan pasal 5, ”Tebusan​—Pemberian Allah yang Paling Berharga”, dalam buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?b

      [Catatan Kaki]

      a Penulis Injil Matius, Markus, dan Lukas agaknya menyebut Natanael dengan nama Bartolomeus.

      b Diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

      [Gambar di hlm. 7]

      Seperti Natanael, selidikilah bukti tentang Yesus

  • 4 Singkirkan Keraguan Anda
    Menara Pengawal—2009 | 1 Mei
    • 4 Singkirkan Keraguan Anda

      ”Engkau yang imannya kecil, mengapa engkau mengalah kepada keraguan?”​—Matius 14:31.

      APA TANTANGANNYA? Kadang-kadang, murid-murid Yesus pun memiliki keraguan. (Matius 14:30; Lukas 24:36-39; Yohanes 20:24, 25) Sebenarnya, Alkitab melukiskan kurangnya iman sebagai ”dosa yang dengan mudah menjerat kita”. (Ibrani 12:1) Rasul Paulus menulis, ”Iman bukanlah milik semua orang.” (2 Tesalonika 3:2) Itu tidak berarti bahwa ada orang yang tidak bisa memiliki iman. Tetapi, banyak orang memang tidak mau berupaya. Allah akan memberkati upaya orang-orang yang berupaya memilikinya.

      BAGAIMANA MENGATASI TANTANGAN ITU? Cari tahu hal-hal yang membuat Anda ragu-ragu. Sebagai contoh, Tomas sang murid meragukan bahwa Yesus dibangkitkan, sekalipun murid-murid lainnya mengatakan bahwa mereka telah melihat dia. Tomas menginginkan bukti. Hasilnya? Yesus memberinya bukti yang dibutuhkan untuk memiliki iman yang kuat.​—Yohanes 20:24-29.

      Melalui Alkitab, Allah Yehuwa memberikan jawaban yang kita butuhkan untuk menghapus keraguan kita. Misalnya, banyak orang kehilangan iman kepada Allah karena secara langsung atau tidak langsung mereka menyalahkan Dia atas peperangan, kekerasan, dan kesengsaraan yang menimpa umat manusia. Apa yang Alkitab katakan tentang hal ini?

      Allah tidak memerintah melalui pemerintahan manusia. Yesus menunjuk makhluk roh yang tidak kelihatan bernama Setan sebagai ”penguasa dunia ini”. (Yohanes 14:30) Setan menawari Yesus wewenang atas seluruh kerajaan di bumi untuk satu tindakan penyembahan, dengan mengatakan, ”Aku akan memberikan kepadamu semua wewenang ini dan kemuliaannya, karena hal itu telah diserahkan kepadaku, dan aku memberikannya kepada siapa pun yang kukehendaki.” Yesus tidak menyangkal bahwa Setan memiliki wewenang demikian. Sebaliknya, ia berkata, ”Ada tertulis, ’Yehuwa, Allahmu, yang harus engkau sembah, dan kepada dia saja engkau harus memberikan dinas suci.’” (Lukas 4:5-8) Setan dan pemerintahan manusialah yang harus dipersalahkan atas penderitaan di dunia, bukan Allah.​—Penyingkapan (Wahyu) 12:9, 12.

      Tak lama lagi, Allah Yehuwa akan menyingkirkan semua penyebab penderitaan. Ia sudah mempersiapkan sebuah Kerajaan, atau pemerintahan, di bawah Putra-Nya, Yesus Kristus, untuk memerintah umat manusia. (Matius 6:9, 10; 1 Korintus 15:20-28) Sebagai penggenapan nubuat Alkitab, kabar baik tentang Kerajaan ini sekarang sedang diberitakan di seluruh bumi. (Matius 24:14) Kerajaan ini akan segera menyingkirkan semua penentangnya dan melenyapkan berbagai penyebab penderitaan manusia.​—Daniel 2:44; Matius 25:31-33, 46; Penyingkapan 21:3, 4.

      APA MANFAATNYA? Orang yang bimbang adalah bagaikan ombak yang diombang-ambingkan oleh ”setiap angin pengajaran melalui muslihat manusia”. (Efesus 4:14; 2 Petrus 2:1) Sebaliknya, orang yang menemukan jawaban yang memuaskan atas berbagai pertanyaan mereka bisa ’berdiri teguh dalam iman’.​—1 Korintus 16:13.

      Saksi-Saksi Yehuwa, penerbit majalah ini, ingin membantu Anda menemukan jawaban atas berbagai pertanyaan yang boleh jadi melemahkan iman Anda. Mereka mengundang Anda untuk bergaul dengan mereka dan memeriksa sendiri ajaran mereka. Jika Anda melakukannya, iman Anda kepada Allah akan sangat diperkuat.

      Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, lihat pasal 8, ”Apakah Kerajaan Allah Itu?”, dan pasal 11, ”Mengapa Allah Membiarkan Penderitaan?”, dalam buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?a

      [Catatan Kaki]

      a Diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

      [Gambar di hlm. 9]

      Orang yang menemukan jawaban yang memuaskan atas berbagai pertanyaan mereka memiliki dasar yang kokoh untuk iman mereka

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan