PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Buku Alkitab Nomor 8​—Rut
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
    • Setelah tiba di Betlehem, Rut mendapat izin Naomi untuk memungut sisa tuaian jelai. Boas, pemilik ladang itu, seorang Yahudi yang sudah tidak muda lagi dan saudara dekat dari Elimelekh, mertua Rut, melihatnya. Meskipun menurut hukum Allah ia berhak memungut sisa tuaian, Rut memperlihatkan sikap rendah hati dengan meminta izin untuk bekerja di ladang itu. (Im. 19:9, 10) Dengan senang hati ia diberi izin, dan Boas mengatakan kepadanya untuk memungut sisa tuaian hanya di ladangnya saja bersama pekerja-pekerja wanitanya. Boas mengatakan bahwa ia telah mendengar mengenai tindakan Rut yang loyal terhadap Naomi, dan menganjurkan dia dengan kata-kata berikut: ”[Yehuwa] kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh [Yehuwa], Allah Israel, yang di bawah sayapNya engkau datang berlindung.” (Rut 2:12) Pada petang hari Rut dengan murah hati membagi hasil kerjanya dengan Naomi dan menjelaskan bahwa ia berhasil memungut sisa tuaian karena kebaikan Boas. Naomi melihat bimbingan Yehuwa dalam hal ini, dan mengatakan: ”Diberkatilah kiranya orang itu oleh [Yehuwa] yang rela mengaruniakan kasih setiaNya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati. . . . Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita.” (2:20) Ya, Boas seorang keluarga dekat, yang secara sah dapat memberikan keturunan bagi Naomi atas nama Elimelekh yang telah meninggal. Rut terus memungut sisa tuaian di ladang Boas sampai masa panen gandum dan jelai berakhir.

      6. Bagaimana Rut memohon untuk dikawini secara tebusan, dan bagaimanakah reaksi Boas?

      6 Boas, sebagai penebus, mengawini Rut (3:1–4:22). Karena Naomi sendiri sudah terlalu tua untuk melahirkan keturunan, ia kemudian menyuruh Rut menggantikan dia dalam perkawinan dengan cara tebusan. Pada musim yang begitu penting, sudah merupakan kebiasaan bahwa pemilik tanah secara pribadi mengawasi penampian gandum, yang dilakukan pada petang hari agar angin sejuk berhembus sesudah hari yang panas terik. Pada malam harinya Boas akan tidur di lantai pengirikan, dan di situlah Rut mendapatkan dia. Dengan diam-diam Rut menghampiri dia, membuka selimut kakinya, dan berbaring di sana. Sewaktu Boas terbangun pada tengah malam, Rut menyatakan diri, dan sesuai dengan kebiasaan yang harus diikuti oleh wanita-wanita pada waktu menuntut hak perkawinan dengan saudara ipar, memohon agar Boas menghamparkan jubahnya ke atas dia.a Boas menyatakan, ”Diberkatilah kiranya engkau oleh [Yehuwa], ya anakku,” dan memujinya karena ia tidak mengejar orang-orang muda karena nafsu atau ketamakan. Rut sama sekali bukan wanita yang mengusulkan perbuatan cabul, melainkan ia mempunyai reputasi sebagai ”seorang perempuan baik-baik.” (3:10, 11) Akan tetapi, seperti yang kemudian dikatakan Boas kepadanya, masih ada penebus lain yang hubungan keluarganya lebih dekat daripada dia; ia akan menghubungi orang ini esok harinya. Rut tetap berbaring di sebelah kaki Boas sampai pagi-pagi sekali. Kemudian Boas memberikan hadiah berupa padi-padian, dan Rut kembali kepada Naomi yang ingin sekali mengetahui tentang hasilnya.

      7. Bagaimana Boas merundingkan perkawinan itu, dan berkat-berkat apa yang dihasilkan?

      7 Pagi-pagi sekali Boas pergi ke pintu gerbang kota untuk mencari si penebus. Ia membawa sepuluh orang dari tua-tua kota sebagai saksi, dan memberikan keluarga terdekat ini kesempatan pertama untuk membeli segala sesuatu yang merupakan milik Elimelekh. Apakah ia bersedia melakukan hal ini? Ia langsung menjawab ya karena tampaknya ia dapat menambah kekayaannya. Akan tetapi, ketika ia mengetahui tentang syarat perkawinan saudara ipar yang harus ia adakan dengan Rut, ia khawatir akan warisannya sendiri dan secara resmi menyatakan penolakannya dengan menanggalkan sandalnya. Dalam catatan Alkitab orang ini tidak disebut namanya, secara tidak terhormat disebut ”si anu” (Klinkert). Di hadapan saksi-saksi yang sama Boas kemudian menebus Rut sebagai istrinya. Apakah ini karena alasan mementingkan diri? Tidak, melainkan supaya ”nama orang [yang mati, Klinkert] itu tidak akan lenyap.” (4:1, 10) Semua orang yang hadir memohon berkat Yehuwa atas penyelenggaraan yang pengasih ini, dan berkat tersebut ternyata benar-benar sangat menakjubkan! Rut melahirkan seorang putra bagi Boas pada usianya yang lanjut, dan Naomi menjadi pengasuh dari anak tersebut. Anak itu disebut ’seorang anak laki-laki bagi Naomi,’ dan ia diberi nama Obed.—4:17.

  • Buku Alkitab Nomor 8​—Rut
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
    • Semua tokoh utama dalam drama yang menggetarkan ini memperlihatkan iman yang besar sekali kepada Yehuwa, dan ”iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian.” (Ibr. 11:39) Mereka menjadi teladan bagi kita dewasa ini. Naomi menunjukkan keyakinan yang dalam akan kasih kemurahan Yehuwa. (Rut 1:8; 2:20) Rut dengan rela meninggalkan negeri tempat asalnya untuk mengikuti ibadat Yehuwa; ia membuktikan diri loyal dan tunduk, serta pekerja yang rajin. Karena Boas sangat menghargai hukum Yehuwa dan dengan rendah hati mengikuti kehendak Yehuwa, dan juga karena kasihnya kepada Naomi yang setia dan Rut yang rajin, ia rela memenuhi hak istimewanya untuk kawin tebusan.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan