PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w94 1/10 hlm. 4-8
  • Alkitab​—Sebuah Buku yang Dimaksudkan untuk Dipahami

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Alkitab​—Sebuah Buku yang Dimaksudkan untuk Dipahami
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Mengapa Alkitab Ditulis?
  • Terlalu Rumit untuk Dipahami?
  • Alkitab dan Pengikut-Pengikut Yesus
  • Bantuan Apa yang Tersedia?
  • Mengapa Alkitab Perlu?
  • Pertanyaan Alkitab Dijawab
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2013
  • Menyelidiki ”Perkara-Perkara yang Dalam dari Allah”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2007
  • Bacalah Firman Allah dan Layani Dia dalam Kebenaran
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
  • Memahami Alkitab​—Apa yang Akan Membantu Saudara?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
w94 1/10 hlm. 4-8

Alkitab​—Sebuah Buku yang Dimaksudkan untuk Dipahami

BEBERAPA orang percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang jelas yang hendaknya diikuti secara harfiah. Bagi orang-orang lain, ”berita Alkitab lebih banyak bermakna ganda”. Demikianlah pendapat ke-12 anggota komite iman dan teologi dari denominasi Protestan terbesar di Kanada. Pendeta Clifford Elliott, dari United Church, merasa bahwa bagi beberapa orang ”Alkitab tampak abstrak, tidak berkaitan dengan kepribadian manusia dan tidak relevan”.

Pandangan-pandangan demikian menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang saling berkaitan yang patut mendapat jawaban. Beberapa pertanyaan penting itu antara lain adalah, Mengapa Alkitab ditulis? Apakah buku itu terlalu sulit serta rumit untuk dipahami? Dapatkah orang-orang awam memahaminya? Bantuan apa yang dibutuhkan seseorang untuk memahami makna Alkitab? Dan mengapa pengetahuan yang saksama dari Alkitab penting dalam masa yang penuh pergolakan ini?

Mengapa Alkitab Ditulis?

Pelajaran dari Firman Allah selalu merupakan prasyarat bagi orang-orang yang ingin mendapat belas kasihan dan perkenan Allah Yang Maha Tinggi, Yehuwa. Raja, imam, orang-tua, pria, wanita, serta anak-anak​—kaya maupun miskin​—diinstruksikan untuk menyisihkan waktu dari kegiatan hidup sehari-hari agar dengan serius dan sungguh-sungguh merenungkan Firman Allah yang tertulis.​—Ulangan 6:6, 7; 17:18-20; 31:9-12; Nehemia 8:9; Mazmur 1:1, 2; 119:7-11, 72, 98-100, 104, 142; Amsal 3:13-18.

Sebagai contoh, Yosua diperintahkan, ”Buku hukum itu harus selalu kaubacakan kepada umatku. Pelajarilah buku itu siang dan malam, supaya selalu kau melaksanakan semua yang tertulis di dalamnya. Kalau kau melakukan semuanya itu, hidupmu akan makmur dan berhasil.” (Yosua 1:8, Bahasa Indonesia Sehari-hari) Pelajaran yang saksama serta penerapan demikian dari Hukum Allah akan menghasilkan sukses dan kebahagiaan. Yehuwa bermaksud agar ”semua orang” bukan hanya akan memahami Firman-Nya, Alkitab, tetapi juga menaatinya, dengan prospek menerima pemberian berupa kehidupan.—1 Timotius 2:3, 4; Yohanes 17:3.

Terlalu Rumit untuk Dipahami?

Sebelum kenaikan Yesus ke surga, ia memperjelas bahwa ia ingin agar suatu program pendidikan Alkitab yang besar dilanjutkan di seluas bumi. (Kisah 1:8) Ia tahu bahwa Alkitab dimaksudkan untuk dipahami. Setelah menjelaskan bahwa Yehuwa telah memberikan kepadanya segenap kuasa di surga dan di bumi, Yesus mengeluarkan sebuah perintah langsung, ”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid [atau, pelajar-pelajar]-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.”—Matius 28:19, 20.

Sebelum dibaptis, murid-murid baru harus diajar tentang Yehuwa, Putra-Nya, dan bekerjanya roh kudus. Selain itu, mereka harus diajarkan hukum tentang sistem kekristenan. (1 Korintus 9:21; Galatia 6:2) Untuk mencapai hasil ini, orang-orang yang layak perlu percaya pertama bahwa Alkitab berasal dari Yehuwa dan kedua bahwa buku itu dimaksudkan untuk dipahami.—Matius 10:11-13.

Apa yang dibutuhkan di pihak saudara untuk memahami Alkitab? Putra Allah membuat upaya khusus untuk menjelaskan Alkitab. Ia tahu bahwa Tulisan-Tulisan Suci tersebut benar dan berisi kehendak Yehuwa yang dinyatakan. (Yohanes 17:17) Sehubungan penugasannya, Yesus Kristus mengatakan, ”Aku lahir dan datang ke dunia untuk satu maksud, yaitu memberi kesaksian tentang kebenaran. Orang yang dari kebenaran itu mendengarkan aku.” (Yohanes 18:37, BIS; Lukas 4:43) Yesus tidak menahan diri dalam mengajar orang-orang yang memiliki hati dan pikiran yang terbuka. Di Lukas 24:45, kita diberi tahu, ”Lalu Ia [Kristus Yesus] membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.”

Selama pelayanan Yesus ia dengan bebas mengutip dari Firman tertulis, menjelaskan dan mengacu kepada kitab-kitab dalam ”kitab Taurat Musa dan kitab Nabi-Nabi dan kitab Mazmur”. (Lukas 24:27, 44) Orang-orang yang mendengarkan penjelasannya yang berdasarkan Alkitab sangat tergugah oleh pengertiannya yang jelas, juga oleh kesanggupannya dalam mengajar. (Matius 7:28, 29; Markus 1:22; Lukas 4:32; 24:32) Baginya, Alkitab adalah sebuah buku yang mudah dipahami.

Alkitab dan Pengikut-Pengikut Yesus

Rasul Paulus, seorang peniru Yesus Kristus, melihat kebutuhan untuk mengajar orang-orang lain tentang isi Alkitab. Ia juga tahu bahwa hal-hal tersebut dimaksudkan untuk dipahami. Itulah sebabnya mengapa ia mengajar kepada umum dan tanpa ragu menjelaskan Alkitab di rumah-rumah orang yang ingin memahaminya. Paulus membiarkan keputusannya diketahui ketika ia mengatakan, ”Saudara tahu bahwa saya tidak segan-segan memberitahukan kepada kalian apa yang berguna bagimu. Saya mengajar kalian di pertemuan-pertemuan umum dan di rumah-rumah.” (Kisah 20:20, BIS) Selama diskusi-diskusinya, ia bertukar pikiran dari Alkitab, menjelaskan serta membuktikan pokok-pokoknya dengan acuan. (Kisah 17:2, 3) Ia berminat untuk membantu orang-orang lain memahami makna Alkitab.

Apakah saudara memiliki keinginan untuk memahami hal-hal yang diajarkan oleh Yesus dan murid-muridnya? (1 Petrus 2:2) Orang-orang dari Berea purba memiliki keinginan semacam itu, dan mereka ingin sekali mempercayai apa yang rasul Paulus ajarkan kepada mereka tentang Kristus. Maka mereka dianjurkan untuk mempelajari Alkitab setiap hari dan dengan demikian diyakinkan bahwa kabar baik yang mereka dengar memang adalah kebenaran. Karena pikiran mereka terbuka, ”banyak di antara mereka yang menjadi percaya”.—Kisah 17:11, 12.

Untuk memahami Alkitab, seseorang harus memiliki keadaan hati yang benar, keinginan yang tulus untuk belajar, serta ’sadar akan kebutuhan rohaninya’. (Matius 5:3, NW) Ketika Yesus ditanya, ”Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?” ia menjawab, ”Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia [suci, NW] Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.” Telah dinubuatkan bahwa ia akan ’membuka mulutnya mengatakan perumpamaan dan mengucapkan hal yang tersembunyi’. (Matius 13:10, 11, 35) Maka Yesus berbicara dengan menggunakan perumpamaan untuk memisahkan para pendengar yang acuh tak acuh dan yang sekadar ingin tahu dari antara para penyelidik yang tulus. Murid-murid Yesus memperlihatkan ketulusan mereka pada suatu kesempatan ketika mereka bersama-sama dengannya masuk ke dalam sebuah rumah dan mengatakan, ”Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu.”—Matius 13:36.

Nyatalah bahwa kita membutuhkan bantuan jika kita ingin memahami Alkitab. Pendeta Hal Llewellyn, sekretaris United Church bagian teologi, iman, dan ekumenisme, mengatakan, ”Adalah sangat penting untuk menjelaskan apa yang dimaksud Alkitab kepada kita dan cara buku itu dibaca serta ditafsirkan.” Namun bahkan jika tidak semua orang menyadarinya, faktanya adalah bahwa kita tidak dapat memahami Alkitab dengan upaya kita sendiri. Kita membutuhkan bantuan.

Bantuan Apa yang Tersedia?

Di dalam Alkitab terdapat beberapa ungkapan yang sulit dimengerti, pertanyaan yang membingungkan, dan pernyataan yang dalam yang membutuhkan penyingkapan. Kalimat-kalimat tersebut mungkin sengaja dibuat tidak mudah dijelaskan, berisi perbandingan-perbandingan bermakna yang tidak dimaksudkan untuk dipahami pada waktu kalimat-kalimat tersebut ditulis. Namun, kalimat-kalimat tersebut memang berisi maksud-tujuan Yehuwa. Sebagai contoh, Wahyu 13:18 mengatakan bahwa ”bilangan binatang itu” adalah ”enam ratus enam puluh enam”. Meskipun ayat tersebut mengatakan bahwa ”yang penting di sini ialah hikmat”, ayat itu tidak menjelaskan arti angka tersebut. Akan tetapi, Yehuwa, melalui organisasi-Nya, telah mengizinkan hamba-hamba-Nya yang loyal untuk memahami maknanya dewasa ini. (Lihat kotak, ”Saluran untuk Memahami Alkitab”.) Saudara juga dapat memperoleh pemahaman ini dengan bantuan orang-orang yang berpengalaman dalam ”memberitakan perkataan kebenaran itu”.—2 Timotius 2:2, 15, 23-25; 4:2-5; Amsal 2:1-5.

Yesus kadang-kadang menggunakan perumpamaan untuk memperlihatkan tanggapan atau kurangnya tanggapan terhadap berita Kerajaan. Ia menunjukkan bahwa beberapa orang tidak akan maju karena tentangan dari teman-teman dan sanak keluarga mengecilkan hati mereka. Orang-orang lain akan membiarkan ”penindasan atau penganiayaan” menghancurkan penghargaan mereka akan berita Kerajaan. Orang-orang yang lain lagi akan membiarkan persoalan hidup sehari-hari, ”kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan”, mendesak ke luar kasih apa pun yang mungkin mereka miliki terhadap kabar baik. Di lain pihak, ada orang-orang yang dengan gembira memberi tanggapan dan rela mendengarkan firman yang berharga tersebut dan mendapatkan maknanya. Mereka ”berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan” dalam Susunan Kristen, yang disangka dilakukan dalam nama Yesus Kristus. Orang-orang semacam itu mau diajar dalam jalan Yehuwa dan oleh karena itu memahami apa yang mereka baca di dalam Alkitab.—Matius 13:3-9, 18-23; Yehezkiel 9:4; Yesaya 2:2-4.

Bagi orang-orang yang secara pribadi ingin memperoleh pemahaman akan maksud-tujuan Yehuwa, Yehuwa dapat melihat hal itu sehingga bantuan yang diperlukan tersedia. Untuk menggambarkannya, Alkitab melaporkan bahwa roh Yehuwa membimbing penginjil bernama Filipus untuk membantu seorang pria Etiopia yang sedang memikirkan buku Alkitab Yesaya seraya pria itu meninggalkan Yerusalem. Dalam perjalanan pulang, ia sedang membaca kitab itu dalam keretanya. Dengan mematuhi pimpinan roh kudus Yehuwa, Filipus berlari di samping kereta tersebut dan bertanya, ”Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?” Pria tersebut cukup rendah hati dan jujur untuk mengakui bahwa ia membutuhkan bantuan. Filipus dengan gembira mengajar orang yang lapar secara rohani dan rela diajar ini. Pengajaran tersebut membantu dia untuk mengerti Alkitab. Ia belajar apa yang kini harus ia lakukan untuk menikmati hubungan yang diperkenan dengan Yehuwa agar dapat memperoleh kehidupan kekal. Ia menjadi hamba Yehuwa yang berbahagia dan terbaptis, yang menempuh kehidupan yang menyenangkan Allah.—Kisah 8:26-39.

Saudara mungkin memiliki Alkitab di rumah saudara, dan saudara mungkin telah membacanya berulang-ulang. Kemungkinan besar saudara telah mengalami masalah yang sama yang dialami orang Etiopia yang rendah hati dan tulus itu. Ia tidak dapat memahami apa yang ia baca. Ia membutuhkan bantuan dan tidak ragu-ragu menerima bantuan yang dengan senang hati telah disediakan Allah Yehuwa. Seperti Filipus, Saksi-Saksi Yehuwa senang membantu saudara untuk mengerti hal-hal mengenai Allah yang tertulis dalam Firman-Nya, Alkitab. Mereka tahu bahwa Yehuwa menyediakan Alkitab dan bermaksud agar buku itu hendaknya dipahami.—1 Korintus 2:10; Efesus 3:18; 2 Petrus 3:16.

Mengapa Alkitab Perlu?

Kita hidup dalam masa yang paling genting dalam sejarah umat manusia. Alkitab menyatakannya sebagai ”kesudahan dunia”. (Matius 24:3) Banyaknya peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai penggenapan nubuat Alkitab sejak tahun 1914 memperlihatkan bahwa tidak lama lagi Kerajaan surgawi Allah akan ’meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya’.—Daniel 2:44.

Bacalah sendiri apa yang dinubuatkan dalam Alkitab di Matius pasal 24, Markus pasal 13, dan Lukas pasal 21. Saudara akan mengamati bahwa peristiwa-peristiwa yang diuraikan berskala dunia. Peristiwa-peristiwa itu termasuk perang-perang dunia—berbeda dari perang lain mana pun. Sejak Perang Dunia I, kita telah menyaksikan kekurangan makanan, gempa bumi, dan masa pelanggaran hukum yang luar biasa yang telah dinubuatkan. Dan kini bangsa-bangsa tampaknya sudah di ambang pintu dalam membuat pernyataan yang akan menyediakan tanda yang tidak mungkin salah bahwa kebinasaan dunia sudah sangat dekat. Berkenaan hal ini, rasul Paulus menulis, ”Hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman—maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, . . . mereka pasti tidak akan luput.” (1 Tesalonika 5:2, 3) Siapa orang-orang yang tidak akan luput itu? Paulus menjelaskan, ”Mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.” (2 Tesalonika 1:7-9) Bagian dari tanda majemuk akan digenapi oleh orang-orang yang menaati perintah yang diberikan di Matius 24:14 untuk memberitakan ”Injil Kerajaan . . . di seluruh dunia”.

Jutaan Saksi-Saksi Yehuwa sedang melaksanakan perintah ini di 231 negeri dan kepulauan. Mereka mengunjungi rumah-rumah orang dan secara pribadi mengundang mereka untuk belajar tentang pemerintahan Kerajaan Yehuwa. Mereka dengan ramah memperlihatkan haluan tindakan yang harus diambil oleh setiap orang agar dapat berada di antara orang-orang yang akan selamat dari sistem perkara yang ada sekarang dan hidup di bumi firdaus tempat tidak ada lagi perkabungan, ratap tangis, kesakitan, atau kematian.—Wahyu 21:3, 4.

Waktu berlalu dengan cepat bagi dunia yang jahat ini, dan penting sekali bagi semua orang yang ingin selamat dari akhir dunia ini untuk belajar tentang apa yang terlibat dalam ’menaati kabar baik’ dan dengan demikian selamat dari kebinasaan. Bila pada kesempatan lain Saksi-Saksi Yehuwa berkunjung ke rumah saudara, bagaimana jika saudara menyambut undangan untuk mendapatkan pelajaran Alkitab mingguan? Lebih baik lagi, bagaimana jika saudara meminta mereka untuk mempelajari Alkitab bersama saudara karena saudara ingin memahaminya?

[Kotak di hlm. 8]

SALURAN UNTUK MEMAHAMI ALKITAB

YESUS meyakinkan kita bahwa setelah kematian dan kebangkitannya, ia akan mengangkat ”hamba yang setia dan bijaksana” yang akan melayani sebagai saluran komunikasinya. (Matius 24:45-47) Rasul Paulus mengidentifikasi saluran ini kepada orang-orang Kristen di Efesus ketika ia menulis bahwa, ”supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”. (Efesus 3:10, 11) Itu adalah sidang dari orang-orang Kristen terurap, yang dilahirkan pada hari Pentakosta tahun 33 M, yang dipercayakan dengan ”hal-hal yang tersembunyi”. (Ulangan 29:29) Sebagai suatu kelompok, orang-orang Kristen terurap melayani sebagai hamba yang setia dan bijaksana. (Lukas 12:42-44) Penugasan terlantik mereka dari Allah adalah untuk menyediakan pemahaman rohani mengenai ”hal-hal yang tersembunyi”.

Bahkan bersamaan waktu dengan nubuat Alkitab yang menunjuk kepada Mesias, Alkitab juga membimbing kita kepada badan Saksi-Saksi Kristen terurap yang erat hubungannya yang kini melayani sebagai hamba yang setia dan bijaksana.a Badan ini membantu kita untuk memahami Firman Allah. Semua orang yang ingin memahami Alkitab hendaknya menghargai bahwa ”pelbagai ragam hikmat Allah” dapat diketahui hanya melalui satu-satunya saluran komunikasi Yehuwa, hamba yang setia dan bijaksana.—Yohanes 6:68.

[Catatan Kaki]

a Lihat The Watchtower, 1 Maret 1981, halaman 24-30.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan