PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Keluarga Besar Yehuwa Menikmati Persatuan yang Berharga
    Menara Pengawal—1996 | 15 Juli
    • Keluarga Besar Yehuwa Menikmati Persatuan yang Berharga

      ”Lihat! Betapa baik dan betapa menyenangkan bagi saudara-saudara untuk tinggal bersama dalam persatuan!”​—MAZMUR 133:1, ”NW”.

      1. Bagaimana keadaan banyak keluarga dewasa ini?

      KELUARGA sedang mengalami krisis dewasa ini. Di banyak keluarga, ikatan perkawinan berada pada titik rawan. Perceraian menjadi semakin lazim, dan banyak anak dari pasangan yang bercerai mengalami kesedihan yang dalam. Jutaan keluarga tidak berbahagia dan terpecah-belah. Namun, ada satu keluarga yang mengenal sukacita yang sebenarnya dan persatuan yang sejati. Ini adalah keluarga universal dari Allah Yehuwa. Di dalamnya, berlaksa-laksa malaikat yang tidak kelihatan melaksanakan tugas yang diberikan kepada mereka selaras dengan kehendak ilahi. (Mazmur 103:20, 21) Namun apakah ada suatu keluarga di bumi yang menikmati persatuan demikian?

      2, 3. (a) Siapa yang kini menjadi bagian dari keluarga universal Allah, dan dengan apa kita dapat menyamakan semua Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini? (b) Pertanyaan-pertanyaan apa akan kita bahas?

      2 Rasul Paulus menulis, ”Aku bertekuk lutut kepada Bapak, yang kepadanya setiap keluarga di surga dan di bumi berutang nama.” (Efesus 3:14, 15) Setiap garis keturunan di bumi berutang nama kepada Allah karena Ia adalah sang Pencipta. Meskipun tidak ada keluarga manusia di surga, secara simbolis dapat dikatakan Allah mengawini organisasi surgawi-Nya, dan Yesus akan memiliki pengantin rohani yang dipersatukan dengannya di surga. (Yesaya 54:5; Lukas 20:34, 35; 1 Korintus 15:50; 2 Korintus 11:2) Orang-orang terurap yang setia di bumi kini menjadi bagian dari keluarga universal Allah, dan ”domba-domba lain” Yesus, dengan harapan di bumi, adalah calon anggota-anggotanya. (Yohanes 10:16; Roma 8:14-17; Menara Pengawal, 15 Januari 1996, halaman 31) Akan tetapi, semua Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini dapat disamakan dengan sebuah keluarga besar yang bersatu di seluas dunia.

      3 Apakah saudara menjadi bagian dari keluarga besar internasional yang indah dari hamba-hamba Allah? Jika memang demikian, saudara menikmati salah satu berkat terbesar yang dapat dimiliki orang. Jutaan orang dapat membuktikan bahwa keluarga besar Yehuwa seluas dunia​—organisasi-Nya yang kelihatan​—adalah suatu mata air perdamaian dan persatuan di padang gurun dunia yang sarat dengan percekcokan dan perpecahan. Bagaimana persatuan dari keluarga besar Yehuwa seluas dunia dapat digambarkan? Dan faktor-faktor apa yang meningkatkan persatuan demikian?

      Betapa Baik dan Betapa Menyenangkan!

      4. Dengan kata-kata sendiri, bagaimana saudara menyatakan apa yang Mazmur 133 katakan tentang persatuan persaudaraan?

      4 Sang pemazmur Daud sangat menghargai persatuan persaudaraan. Ia bahkan diilhami untuk bernyanyi tentangnya! Bayangkan ia memainkan harpanya sambil bernyanyi, ”Lihat! Betapa baik dan betapa menyenangkan bagi saudara-saudara untuk tinggal bersama dalam persatuan! Ini bagaikan minyak yang baik di atas kepala, yang mengalir ke janggut, janggut Harun, yang mengalir ke kerah pakaiannya. Ini bagaikan embun Hermon yang turun dari Gunung Zion. Karena di sana Yehuwa memerintahkan agar ada berkat, bahkan kehidupan untuk waktu yang tidak ditentukan.”​—Mazmur 133:​1-3, NW.

      5. Berdasarkan Mazmur 133:1, 2, perbandingan apa dapat dibuat antara bangsa Israel dan hamba-hamba Allah pada zaman kita?

      5 Kata-kata tersebut berlaku atas persatuan persaudaraan yang dinikmati oleh umat Allah pada zaman purba, bangsa Israel. Sewaktu berada di Yerusalem untuk tiga festival tahunan mereka, mereka tinggal bersama dalam persatuan. Meskipun mereka berasal dari berbagai suku, mereka adalah satu keluarga besar. Ada pengaruh yang sehat atas mereka dengan berkumpul bersama, bagaikan minyak urapan yang menyegarkan dengan aroma yang menyenangkan. Sewaktu minyak itu dituang ke atas kepala Harun, minyak itu mengalir ke janggut dan terus ke kerah pakaiannya. Bagi bangsa Israel, berkumpul bersama memiliki pengaruh baik yang menyebar kepada umat itu secara keseluruhan. Kesalahpahaman diatasi, dan persatuan ditingkatkan. Persatuan serupa terdapat di antara keluarga besar Yehuwa seluas dunia dewasa ini. Bergaul dengan tetap tentu memiliki pengaruh rohani yang sehat atas anggota-anggotanya. Kesalahpahaman atau kesulitan apa pun disingkirkan seraya nasihat Firman Allah diterapkan. (Matius 5:​23, 24; 18:15-​17) Umat Yehuwa sangat menghargai anjuran timbal balik yang dihasilkan oleh persatuan persaudaraan mereka.

      6, 7. Bagaimana persatuan Israel bagaikan embun Gunung Hermon, dan di mana berkat Allah dapat ditemukan dewasa ini?

      6 Bagaimana orang-orang Israel yang tinggal bersama dalam persatuan juga bagaikan embun Gunung Hermon? Nah, karena letak puncak gunung ini lebih dari 2.800 meter di atas permukaan laut, puncak ini tertutup salju hampir sepanjang tahun. Puncak Hermon yang bersalju menyebabkan kondensasi uap di malam hari sehingga menghasilkan banyak sekali embun yang memelihara tumbuh-tumbuhan selama musim kering yang panjang. Arus udara dingin dari pegunungan Hermon dapat membawa uap tersebut hingga jauh ke selatan ke daerah Yerusalem, tempat uap berkondensasi menjadi embun. Maka, sang pemazmur dengan tepat berbicara tentang ”embun Hermon yang turun dari Gunung Zion”. Sungguh suatu pengingat yang baik akan pengaruh yang menyegarkan yang mendukung persatuan keluarga besar penyembah Yehuwa!

      7 Sebelum sidang Kristen dibentuk, Sion, atau Yerusalem, merupakan pusat ibadat yang sejati. Maka, di sanalah Allah memerintahkan agar ada berkat. Karena Sumber segala berkat berdiam secara simbolis di bait suci Yerusalem, berkat-berkat akan memancar dari sana. Akan tetapi, karena ibadat yang sejati tidak lagi dibatasi di suatu tempat, berkat, kasih, dan persatuan dari hamba-hamba Allah dapat ditemukan di seluas bumi dewasa ini. (Yohanes 13:34, 35) Apa saja faktor yang mendukung persatuan ini?

      Faktor-Faktor yang Mendukung Persatuan

      8. Apa yang kita pelajari tentang persatuan di Yohanes 17:20, 21?

      8 Persatuan para penyembah Yehuwa didasarkan atas ketaatan pada Firman Allah yang dipahami dengan tepat, termasuk pengajaran Yesus Kristus. Karena Yehuwa mengirim Putra-Nya ke dunia ini untuk memberi kesaksian tentang kebenaran dan untuk mati sebagai korban, terbukalah jalan bagi dibentuknya sidang Kristen yang bersatu. (Yohanes 3:16; 18:37) Bahwa akan ada persatuan yang sejati di antara anggota-anggotanya menjadi jelas sewaktu Yesus berdoa, ”Aku membuat permohonan, bukan mengenai mereka ini saja, tetapi juga mengenai orang-orang yang menaruh iman kepadaku melalui perkataan mereka; agar mereka semua dapat menjadi satu, sebagaimana engkau, Bapak, dalam persatuan dengan aku dan aku dalam persatuan denganmu, agar mereka juga dalam persatuan dengan kita, supaya dunia dapat percaya bahwa engkau mengutus aku.” (Yohanes 17:20, 21) Para pengikut Yesus memang mencapai persatuan yang serupa dengan yang terdapat di antara Allah dan Putra-Nya. Ini terjadi karena mereka menyelaraskan diri dengan Firman Allah dan dengan ajaran Yesus. Sikap yang sama merupakan faktor utama dalam persatuan keluarga besar Yehuwa seluas dunia dewasa ini.

      9. Peranan apa dimainkan oleh roh kudus dalam persatuan umat Yehuwa?

      9 Faktor lain yang mempersatukan umat Yehuwa adalah bahwa kita memiliki roh kudus, atau tenaga aktif, Allah. Ini memungkinkan kita memahami kebenaran yang disingkapkan dari Firman Yehuwa dan dengan demikian melayani Dia dengan bersatu. (Yohanes 16:12, 13) Roh ini membantu kita menghindari pekerjaan-pekerjaan daging yang memecah-belah seperti percekcokan, kecemburuan, ledakan kemarahan dan pertengkaran. Sebaliknya, roh Allah memungkinkan kita memperkembangkan buah-buah yang mempersatukan seperti kasih, sukacita, kedamaian, panjang sabar, kebaikan hati, kebaikan, iman, kelemahlembutan, dan pengendalian diri.—Galatia 5:19-23.

      10. (a) Persamaan apa dapat dibuat antara kasih yang terdapat dalam keluarga manusia yang bersatu dengan kasih yang nyata di antara orang-orang yang berbakti kepada Yehuwa? (b) Bagaimana seorang anggota Badan Pimpinan menyatakan perasaannya tentang berhimpun bersama saudara-saudara rohaninya?

      10 Anggota-anggota dari keluarga yang bersatu saling mengasihi dan senang berkumpul bersama. Demikian pula, orang-orang yang berada dalam keluarga besar yang bersatu dari para penyembah Yehuwa mengasihi Dia, Putra-Nya, dan rekan-rekan seiman. (Markus 12:30; Yohanes 21:15-17; 1 Yohanes 4:21) Sebagaimana keluarga jasmani yang pengasih senang bersantap bersama-sama, orang-orang yang berbakti kepada Allah senang berada di perhimpunan Kristen dan kebaktian untuk mendapat manfaat dari pergaulan yang baik dan makanan rohani yang luar biasa. (Matius 24:45-47; Ibrani 10:24, 25) Seorang anggota Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa pernah mengatakan, ”Bagi saya, berhimpun bersama saudara-saudara merupakan salah satu sukacita terbesar dalam hidup ini dan suatu sumber anjuran. Saya senang termasuk di antara yang paling dulu tiba di Balai Kerajaan, dan termasuk di antara yang paling akhir pulang, jika mungkin. Saya merasakan sukacita batin sewaktu bercakap-cakap dengan umat Allah. Bila saya berada di antara mereka, saya merasa betah seperti halnya berada di antara keluarga sendiri.” Apakah itu yang saudara rasakan?—Mazmur 27:4.

      11. Dalam pekerjaan apa Saksi-Saksi Yehuwa khususnya mendapatkan kebahagiaan, dan apa hasilnya bila kita menjadikan dinas kepada Allah sebagai hal utama dalam kehidupan kita?

      11 Keluarga yang bersatu merasakan kebahagiaan dalam melakukan sesuatu bersama-sama. Demikian pula, para anggota keluarga besar penyembah Yehuwa merasakan sukacita dalam bersatu melakukan pekerjaan mereka yaitu pemberitaan Kerajaan dan menjadikan murid. (Matius 24:14; 28:19, 20) Partisipasi yang tetap tentu di dalamnya mendekatkan kita kepada Saksi-Saksi lain dari Yehuwa. Menjadikan dinas kepada Allah sebagai hal utama dalam kehidupan kita dan mendukung segala kegiatan dari umat-Nya, juga memajukan semangat kekeluargaan di antara kita.

      Penyelenggaraan Teokratis Penting

      12. Apa saja karakteristik dari suatu keluarga yang berbahagia dan bersatu, dan penyelenggaraan apa yang menganjurkan persatuan dalam sidang Kristen pada abad pertama?

      12 Keluarga yang memiliki kepemimpinan yang kuat namun pengasih dan yang tertib kemungkinan besar akan bersatu dan berbahagia. (Efesus 5:22, 33; 6:1) Yehuwa adalah Allah dari penyelenggaraan yang penuh damai, dan semua dalam keluarga besar-Nya memandang Dia sebagai ”Yang Mahatinggi”. (Daniel 7:18, 22, 25, 27; 1 Korintus 14:33) Mereka juga menyadari bahwa Ia telah menetapkan Putra-Nya, Yesus Kristus, ahli waris segala perkara dan telah mendelegasikan kepadanya semua wewenang di surga dan di bumi. (Matius 28:18; Ibrani 1:1, 2) Dengan Kristus sebagai Kepalanya, sidang Kristen adalah sebuah organisasi yang teratur dan bersatu. (Efesus 5:23) Untuk mengawasi kegiatan dari sidang-sidang abad pertama, terdapat badan pimpinan yang terdiri dari para rasul dan ”para tua-tua” lain yang matang secara rohani. Masing-masing sidang memiliki para pengawas yang terlantik, atau penatua, dan hamba pelayanan. (Kisah 15:6; Filipi 1:1) Menaati mereka yang mengambil pimpinan berarti menganjurkan persatuan.—Ibrani 13:17.

      13. Bagaimana Yehuwa menarik orang-orang, dan apa yang dihasilkan dari hal ini?

      13 Namun apakah semua pengaturan ini memperlihatkan bahwa persatuan para penyembah Yehuwa dimungkinkan karena kepemimpinan yang kuat dan dingin? Tentu saja tidak! Sama sekali tidak ada yang bersifat tidak pengasih tentang Allah atau organisasi-Nya. Yehuwa menarik orang-orang dengan memperlihatkan kasih, dan setiap tahun ratusan ribu orang dengan sukarela dan penuh sukacita menjadi bagian dari organisasi Yehuwa dengan dibaptis sebagai lambang pembaktian mereka yang sepenuh hati kepada Allah. Semangat mereka seperti semangat Yosua, yang mendesak sesama orang Israel, ”Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah . . . Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”—Yosua 24:15.

      14. Mengapa kita dapat mengatakan bahwa organisasi Yehuwa bersifat teokratis?

      14 Sebagai bagian dari keluarga besar Yehuwa, kita tidak hanya bersukacita tetapi juga aman. Hal ini demikian karena organisasi-Nya bersifat teokratis. Kerajaan Allah adalah suatu teokrasi (dari bahasa Yunani, the·osʹ, allah, dan kraʹtos, suatu pemerintahan). Ini adalah suatu pemerintahan oleh Allah, yang ditetapkan dan didirikan oleh-Nya. ”Bangsa yang kudus” yang terurap dari Yehuwa tunduk kepada pemerintahan-Nya dan oleh karena itu juga bersifat teokratis. (1 Petrus 2:9) Dengan Teokrat Agung, Yehuwa, sebagai Hakim, Pemberi undang-undang, dan Raja kita, kita seharusnya merasa aman. (Yesaya 33:22, NW) Namun, bagaimana jika perbantahan muncul dan mengancam sukacita, keamanan, dan persatuan kita?

      Badan Pimpinan Mengambil Tindakan

      15, 16. Perbantahan apa timbul pada abad pertama, dan mengapa?

      15 Untuk melindungi persatuan seluruh keluarga, kadang-kadang suatu perbantahan harus diselesaikan. Jadi, misalkan timbul suatu problem rohani yang harus diatasi untuk melindungi persatuan keluarga besar penyembah Allah pada abad pertama M. Apa yang harus dilakukan? Badan pimpinan mengambil tindakan, membuat keputusan tentang perkara-perkara rohani. Kita memiliki catatan Alkitab tentang tindakan demikian.

      16 Kira-kira pada tahun 49 M, badan pimpinan berkumpul di Yerusalem untuk menyelesaikan sebuah problem yang serius dan dengan demikian melindungi persatuan dari ”rumah tangga Allah”. (Efesus 2:19) Sekitar 13 tahun sebelumnya, rasul Petrus mengabar kepada Kornelius, dan orang-orang Kafir yang pertama, atau orang-orang dari bangsa-bangsa, menjadi orang-orang percaya yang terbaptis. (Kisah, pasal 10) Selama perjalanan utusan injil Paulus yang pertama, banyak orang Kafir menyambut kekristenan. (Kisah 13:1–14:28) Bahkan, sebuah sidang Kristen Orang Kafir telah didirikan di Antiokhia, Siria. Beberapa orang Kristen Yahudi merasa bahwa orang Kafir yang menjadi Kristen harus disunat dan memelihara Hukum Musa, tetapi yang lain-lain tidak setuju. (Kisah 15:1-5) Perbantahan ini bisa saja mengarah kepada perpecahan total, bahkan kepada terbentuknya sidang-sidang orang Yahudi dan orang Kafir yang terpisah. Oleh karena itu, badan pimpinan segera bertindak untuk melindungi persatuan Kristen.

      17. Prosedur teokratis yang harmonis apa dijelaskan di Kisah pasal 15?

      17 Menurut Kisah 15:6-22, ”rasul-rasul serta para tua-tua berkumpul bersama untuk meneliti mengenai urusan ini”. Yang juga hadir adalah saudara-saudara lain, termasuk suatu delegasi dari Antiokhia. Petrus pertama-tama menjelaskan bahwa ’melalui mulutnya orang-orang dari bangsa-bangsa akan mendengar firman tentang kabar baik dan percaya’. Kemudian ”segenap orang banyak itu” mendengarkan seraya Barnabas dan Paulus menceritakan ”banyak tanda dan isyarat ajaib yang Allah lakukan melalui mereka di antara bangsa-bangsa”, atau Orang Kafir. Yakobus selanjutnya memberi saran bagaimana pertanyaan tersebut dapat diputuskan. Setelah badan pimpinan mengambil keputusan, kita diberi tahu, ”Rasul-rasul dan para tua-tua bersama segenap sidang jemaat berkenan mengutus pria-pria yang dipilih dari antara mereka ke Antiokhia bersama Paulus dan Barnabas.” ”Pria-pria yang dipilih” itu—Yudas dan Silas—membawa sepucuk surat yang menganjurkan kepada rekan-rekan seiman.

      18. Badan pimpinan membuat keputusan apa sehubungan dengan Hukum Musa, dan bagaimana hal ini mempengaruhi orang-orang Kristen Yahudi dan Kafir?

      18 Surat yang mengumumkan keputusan badan pimpinan diawali dengan kata-kata, ”Rasul-rasul dan para tua-tua, saudara-saudara, kepada saudara-saudara tersebut yang di Antiokhia dan Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa: Salam!” Saudara-saudara lain menghadiri perhimpunan bersejarah ini, tetapi tampaknya, badan pimpinan terdiri dari ”rasul-rasul dan para tua-tua”. Roh Allah membimbing mereka, karena surat tersebut mengatakan, ”Roh kudus dan kami sendiri telah berkenan untuk tidak menambahkan beban lebih jauh kepadamu, kecuali hal-hal yang perlu ini: untuk tetap menjauhkan diri dari hal-hal yang dikorbankan kepada berhala dan dari darah dan dari apa yang dicekik dan dari percabulan.” (Kisah 15:23-29) Orang-orang Kristen tidak dituntut untuk disunat dan memelihara Hukum Musa. Keputusan ini membantu orang-orang Kristen Yahudi dan Kafir untuk bertindak dan berbicara dalam persatuan. Sidang-sidang bersukacita, dan persatuan yang bernilai terus berlanjut, sama seperti yang terjadi dalam keluarga besar Allah seluas bumi di bawah bimbingan rohani dari Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa.—Kisah 15:30-35.

      Melayani Dalam Persatuan Teokratis

      19. Mengapa persatuan telah berkembang subur dalam keluarga besar penyembah Yehuwa?

      19 Persatuan berkembang subur bila anggota-anggota suatu keluarga saling bekerja sama. Demikian pula halnya dengan keluarga besar penyembah Yehuwa. Dengan bersikap teokratis, para penatua dan orang-orang lain dalam sidang abad pertama melayani Allah dengan kerja sama penuh dengan badan pimpinan dan menerima keputusannya. Dengan bantuan badan pimpinan, para penatua ’memberitakan firman’ dan anggota-anggota sidang secara umum ”berbicara dengan bersesuaian”. (2 Timotius 4:1, 2; 1 Korintus 1:10) Maka kebenaran Alkitab yang sama disampaikan dalam pelayanan dan dalam perhimpunan-perhimpunan Kristen, apakah itu di Yerusalem, Antiokhia, Roma, Korintus, atau di mana saja. Persatuan teokratis semacam itu terdapat sampai sekarang.

      20. Untuk melindungi persatuan Kristen kita, apa yang harus kita lakukan?

      20 Untuk melindungi persatuan kita, kita semua yang menjadi bagian dari keluarga besar Yehuwa seluas dunia hendaknya berupaya mempertunjukkan kasih yang teokratis. (1 Yohanes 4:16) Kita perlu tunduk kepada kehendak Allah dan memperlihatkan respek yang dalam kepada ”budak yang setia” dan Badan Pimpinan. Tentu saja, seperti pembaktian kita kepada Allah, ketaatan kita bersifat sukarela dan penuh sukacita. (1 Yohanes 5:3) Betapa cocoknya sang pemazmur mengaitkan sukacita dan ketaatan! Ia bernyanyi, ”Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.”—Mazmur 112:1.

      21. Bagaimana kita dapat membuktikan diri bersikap teokratis?

      21 Yesus, Kepala sidang, bersikap teokratis sepenuhnya dan senantiasa melakukan kehendak Bapaknya. (Yohanes 5:30) Oleh karena itu, marilah kita mengikuti Teladan kita secara teokratis dan bersatu melakukan kehendak Yehuwa dengan bekerja sama sepenuhnya bersama organisasi-Nya. Maka dengan perasaan sukacita dan rasa syukur, kita dapat menggemakan nyanyian sang pemazmur, ”Lihat! Betapa baik dan betapa menyenangkan bagi saudara-saudara untuk tinggal bersama dalam persatuan!”

  • Memelihara Persatuan pada Hari-hari Terakhir Ini
    Menara Pengawal—1996 | 15 Juli
    • Memelihara Persatuan pada Hari-hari Terakhir Ini

      ”Berperilakulah dengan cara yang layak bagi kabar baik . . . , berdiri teguh dalam satu roh, dengan satu jiwa berjuang bersisi-sisian demi iman akan kabar baik.”​—FILIPI 1:27.

      1. Perbedaan besar apa terdapat antara Saksi-Saksi Yehuwa dan dunia ini?

      INI adalah ”hari-hari terakhir”. Tidak diragukan, kinilah ”masa kritis yang sulit dihadapi”. (2 Timotius 3:1-5) Pada ”zaman akhir” ini, dengan pergolakannya dalam masyarakat manusia, Saksi-Saksi Yehuwa nyata berbeda sekali karena perdamaian dan persatuan mereka. (Daniel 12:4, NW) Namun setiap orang yang termasuk dalam keluarga besar penyembah Yehuwa seluas dunia dituntut untuk bekerja keras memelihara persatuan ini.

      2. Apa yang Paulus katakan tentang memelihara persatuan, dan pertanyaan apa akan kita bahas?

      2 Rasul Paulus memperingatkan rekan-rekan Kristennya untuk memelihara persatuan. Ia menulis, ”Berperilakulah dengan cara yang layak bagi kabar baik mengenai Kristus, agar tidak soal aku datang dan melihat kamu ataupun tidak hadir, aku dapat mendengar mengenai hal-hal yang menyangkut kamu, bahwa kamu berdiri teguh dalam satu roh, dengan satu jiwa berjuang bersisi-sisian demi iman akan kabar baik, dan dalam hal apa pun tidak digentarkan oleh lawan-lawanmu. Justru hal inilah bukti kebinasaan bagi mereka, tetapi keselamatan bagi kamu; dan petunjuk ini adalah dari Allah.” (Filipi 1:27, 28) Kata-kata Paulus dengan jelas memperlihatkan bahwa kita harus bekerja sama sebagai orang-orang Kristen. Maka, kalau begitu, apa yang akan membantu kita memelihara persatuan Kristen kita pada masa-masa yang penuh cobaan ini?

      Tunduk kepada Kehendak Ilahi

      3. Kapan dan bagaimana orang-orang Kafir pertama yang tidak bersunat menjadi pengikut-pengikut Kristus?

      3 Satu cara memelihara persatuan kita adalah tunduk kepada kehendak ilahi setiap saat. Ini mungkin menuntut penyesuaian dalam cara berpikir kita. Perhatikan murid-murid Yesus yang mula-mula, yang adalah orang-orang Yahudi. Sewaktu rasul Petrus pertama kali mengabar kepada orang-orang Kafir yang tidak bersunat pada tahun 36 M, Allah memberikan roh kudus ke atas orang-orang dari bangsa-bangsa ini, dan mereka dibaptis. (Kisah, pasal 10) Sampai saat itu, hanya orang-orang Yahudi, para proselit Yudaisme, dan orang-orang Samaria yang menjadi pengikut Yesus Kristus.—Kisah 8:4-8, 26-38.

      4. Setelah menjelaskan apa yang terjadi sehubungan dengan Kornelius, apa yang Petrus katakan, dan hal ini menjadi ujian apa bagi murid-murid Yesus yang adalah orang Yahudi?

      4 Sewaktu para rasul dan saudara-saudara lain di Yerusalem mengetahui tentang ditobatkannya Kornelius dan orang-orang Kafir lainnya, mereka berminat mendengar laporan Petrus. Setelah menjelaskan apa yang terjadi sehubungan dengan Kornelius dan orang-orang Kafir lain yang percaya, sang rasul menyimpulkan dengan kata-kata ini, ”Karena itu, jika Allah memberikan karunia cuma-cuma yang sama [berupa roh kudus] kepada mereka [orang-orang Kafir yang percaya tersebut] seperti ia juga memberikan kepada kita [orang-orang Yahudi] yang telah percaya kepada Tuan Yesus Kristus, siapakah aku sehingga aku sanggup merintangi Allah?” (Kisah 11:1-17) Ini menjadi ujian bagi orang-orang Yahudi yang menjadi pengikut Yesus Kristus. Apakah mereka akan tunduk kepada kehendak Allah dan menerima orang-orang Kafir yang percaya sebagai sesama penyembah? Atau apakah persatuan dari hamba-hamba Yehuwa di bumi akan terancam?

      5. Bagaimana para rasul dan saudara-saudara lain menanggapi fakta bahwa Allah telah mengaruniakan pertobatan kepada orang-orang Kafir, dan apa yang dapat kita pelajari dari sikap ini?

      5 Catatan tersebut mengatakan, ”Ketika mereka [para rasul dan saudara-saudara lain] mendengar hal-hal ini, mereka tidak membantah lagi, dan mereka memuliakan Allah, dengan mengatakan, ’Jadi, Allah telah mengaruniakan pertobatan untuk tujuan kehidupan kepada orang-orang dari bangsa-bangsa juga.’” (Kisah 11:18) Sikap tersebut memelihara dan meningkatkan persatuan dari para pengikut Yesus. Dalam waktu yang singkat saja, pekerjaan pengabaran mengalami kemajuan di antara orang-orang Kafir, atau orang-orang dari bangsa-bangsa, dan berkat Yehuwa berada di atas kegiatan-kegiatan demikian. Kita sendiri hendaknya tidak membantah bila kita diminta untuk bekerja sama sehubungan dengan dibentuknya sebuah sidang baru atau bila suatu penyesuaian teokratis diadakan di bawah bimbingan roh kudus Allah. Kerja sama kita yang sepenuh hati akan menyenangkan Yehuwa dan akan membantu kita memelihara persatuan kita pada hari-hari terakhir ini.

      Berpaut pada Kebenaran

      6. Pengaruh apa dimiliki kebenaran terhadap persatuan dari para penyembah Yehuwa?

      6 Sebagai bagian dari keluarga besar penyembah Yehuwa, kita memelihara persatuan karena kita semua ”diajar oleh Yehuwa” dan berpegang teguh pada kebenaran-Nya yang disingkapkan. (Yohanes 6:45; Mazmur 43:3) Karena pengajaran kita didasarkan atas Firman Allah, kita semua berbicara dengan bersesuaian. Kita dengan senang menerima makanan rohani yang disediakan oleh Yehuwa melalui ”budak yang setia dan bijaksana”. (Matius 24:45-47) Pengajaran yang terpadu demikian membantu kita memelihara persatuan kita di seluas dunia.

      7. Jika kita secara pribadi merasa sulit memahami suatu pokok tertentu, apa yang hendaknya kita lakukan, dan apa yang hendaknya tidak kita lakukan?

      7 Bagaimana jika kita secara pribadi merasa sulit untuk mengerti atau menerima ajaran tertentu? Kita hendaknya berdoa memohon hikmat dan mengadakan riset dalam Alkitab dan publikasi-publikasi Kristen. (Amsal 2:4, 5; Yakobus 1:5-8) Pembahasan bersama seorang penatua dapat membantu. Jika pokok tersebut masih tidak dapat dimengerti, mungkin yang terbaik adalah menangguhkan masalahnya. Barangkali lebih banyak keterangan tentang pokok itu akan diterbitkan, dan dengan demikian pengertian kita akan diperluas. Akan tetapi, adalah salah untuk berupaya meyakinkan orang-orang lain di sidang agar menerima pendapat kita sendiri yang berbeda. Ini akan menaburkan perselisihan, bukannya berguna untuk memelihara persatuan. Betapa jauh lebih baik untuk ”tetap berjalan dalam kebenaran” dan menganjurkan orang-orang lain untuk melakukan hal itu!—3 Yohanes 4.

      8. Sikap apa terhadap kebenaran adalah tepat?

      8 Pada abad pertama, Paulus mengatakan, ”Sekarang ini kita melihat dalam bayangan yang samar-samar melalui sebuah cermin logam, namun kelak akan muka dengan muka. Sekarang ini aku tahu sebagian, tetapi kelak aku akan mengetahui dengan saksama sama seperti aku diketahui dengan saksama.” (1 Korintus 13:12) Meskipun orang-orang Kristen masa awal tidak mengetahui semua perinciannya, mereka tetap bersatu. Kita sekarang memiliki pengertian yang jauh lebih jelas tentang maksud-tujuan Yehuwa dan Firman kebenaran-Nya. Maka marilah kita bersyukur atas kebenaran yang kita telah terima melalui ”budak yang setia”. Dan marilah kita bersyukur bahwa Yehuwa telah membimbing kita dengan perantaraan organisasi-Nya. Meskipun kita tidak selalu memiliki tingkat pengetahuan yang sama, kita tidak kelaparan atau kehausan secara rohani. Sebaliknya, Gembala kita, Yehuwa, telah memelihara agar kita tetap bersatu dan telah mengasuh kita dengan baik.—Mazmur 23:1-3.

      Menggunakan Lidah dengan Tepat!

      9. Bagaimana lidah dapat digunakan untuk meningkatkan persatuan?

      9 Menggunakan lidah untuk menganjurkan orang-orang lain adalah suatu cara penting untuk meningkatkan persatuan dan semangat persaudaraan. Surat yang menjawab pertanyaan tentang sunat, yang dikirimkan oleh badan pimpinan pada abad pertama, merupakan sumber anjuran. Setelah membacanya, orang-orang Kafir yang menjadi murid di Antiokhia ”girang atas anjuran itu”. Yudas dan Silas, yang telah diutus dari Yerusalem untuk menyampaikan surat itu, ”menganjurkan saudara-saudara dengan banyak ceramah dan menguatkan mereka”. Tidak diragukan, kehadiran Paulus dan Barnabas juga menganjurkan dan menguatkan rekan-rekan seiman di Antiokhia. (Kisah 15:1-3, 23-32) Kita dapat melakukan hal yang sama bila kita berkumpul untuk perhimpunan-perhimpunan Kristen dan ”menganjurkan satu sama lain” melalui kehadiran dan komentar-komentar kita yang membina.—⁠Ibrani 10:24, 25.

      10. Untuk memelihara persatuan, apa yang dapat dilakukan jika terjadi perbuatan mencerca?

      10 Akan tetapi, penggunaan yang salah dari lidah dapat mengancam persatuan kita. ”Lidah merupakan anggota yang kecil namun membuat bualan-bualan besar,” tulis sang murid Yakobus. ”Lihat! Betapa kecil api yang diperlukan untuk membakar hutan yang begitu besar!” (Yakobus 3:5) Yehuwa membenci orang-orang yang menyebabkan pertengkaran. (Amsal 6:16-19) Pembicaraan demikian dapat menyebabkan perpecahan. Jadi, kalau begitu, bagaimana jika terdapat perbuatan mencerca, yaitu, melontarkan makian atas seseorang atau membuatnya menjadi sasaran kata-kata hinaan? Para penatua akan berupaya membantu si pelaku kesalahan. Akan tetapi, seorang pencerca yang tidak bertobat harus dipecat sehingga perdamaian, ketertiban, dan persatuan sidang dapat dipelihara. Bagaimanapun juga, Paulus menulis, ”Berhenti berbaur dengan siapa saja yang disebut saudara yang adalah . . . pencerca . . . , bahkan tidak makan bersama orang yang demikian.”—1 Korintus 5:11.

      11. Mengapa kerendahan hati penting jika kita telah mengatakan sesuatu yang telah menyebabkan ketegangan di antara kita dan seorang rekan seiman?

      11 Mengekang lidah membantu kita memelihara persatuan. (Yakobus 3:10-18) Namun misalkan sesuatu yang telah kita katakan menyebabkan ketegangan antara kita dan seorang rekan Kristen. Tidakkah selayaknya kita mengambil inisiatif untuk berdamai dengan saudara kita, meminta maaf jika perlu? (Matius 5:23, 24) Memang, ini menuntut kerendahan hati, atau kerendahan pikiran, tetapi Petrus menulis, ”Kenakanlah ikat pinggang kerendahan pikiran terhadap satu sama lain, karena Allah menentang orang yang angkuh, tetapi ia memberikan kebaikan hati yang tidak layak diterima kepada orang yang rendah hati.” (1 Petrus 5:5) Kerendahan hati akan menggerakkan kita untuk ’mengejar perdamaian’ dengan saudara-saudara kita, mengakui kesalahan kita dan membuat permintaan maaf yang patut. Ini turut memelihara persatuan dari keluarga Yehuwa.—1 Petrus 3:10, 11.

      12. Bagaimana kita dapat menggunakan lidah untuk meningkatkan dan memelihara persatuan dari umat Yehuwa?

      12 Kita dapat memajukan semangat kekeluargaan di antara orang-orang dalam organisasi Yehuwa jika kita menggunakan lidah kita dengan tepat. Mengingat hal itulah yang Paulus lakukan, ia dapat mengingatkan orang-orang Tesalonika, ”Kamu tahu benar bagaimana, seperti yang dilakukan seorang bapak terhadap anak-anaknya, kami terus menganjurkan kamu masing-masing dengan kuat, dan menghibur dan memberi kesaksian kepadamu, dengan tujuan agar kamu terus berjalan dengan layak bagi Allah.” (1 Tesalonika 2:11, 12) Karena telah menyediakan teladan yang baik dalam hal ini, Paulus dapat mendesak rekan-rekan Kristen untuk ’berbicara dengan cara yang menghibur kepada jiwa-jiwa yang masygul’. (1 Tesalonika 5:14) Pikirkan betapa banyak hal baik yang dapat kita lakukan dengan menggunakan lidah untuk menghibur, menganjurkan, dan membina orang-orang lain. Ya, ”alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya!” (Amsal 15:23) Lagi pula, perkataan demikian turut meningkatkan dan memelihara persatuan umat Yehuwa.

      Hendaklah Suka Mengampuni!

      13. Mengapa kita hendaknya suka mengampuni?

      13 Mengampuni seorang pelanggar yang telah meminta maaf penting jika kita ingin memelihara persatuan Kristen. Dan seberapa sering hendaknya kita mengampuni? Yesus memberi tahu Petrus, ”Bukan: Sampai tujuh kali, tetapi: Sampai tujuh puluh tujuh kali.” (Matius 18:22) Jika kita tidak suka mengampuni, kita tidak mendatangkan manfaat atas diri kita. Mengapa demikian? Nah, kebencian yang hebat dan menyimpan dendam akan merampas kedamaian pikiran kita. Dan jika kita dikenal suka bertindak kasar dan tidak mengampuni, kita mungkin akan mendatangkan pengucilan atas diri kita. (Amsal 11:17, NW) Menaruh dendam tidak menyenangkan Allah dan dapat membawa kepada dosa yang berat. (Imamat 19:18) Ingatlah bahwa Yohanes Pembaptis dipancung kepalanya dalam sebuah siasat buruk yang dibuat oleh Herodias yang fasik, yang ”menyimpan dendam” terhadapnya.—Markus 6:19-28.

      14. (a) Apa yang Matius 6:14, 15 ajarkan kepada kita tentang suka mengampuni? (b) Apakah kita harus selalu menunggu permintaan maaf sebelum mengampuni seseorang?

      14 Contoh doa Yesus mencakup kata-kata ini, ”Ampunilah kami atas dosa-dosa kami, karena kami sendiri juga mengampuni setiap orang yang berdosa yang disamakan dengan berutang kepada kami.” (Lukas 11:4) Jika kita tidak mengampuni, kita mengambil risiko bahwa suatu hari Allah Yehuwa tidak akan mengampuni dosa-dosa kita lagi, karena Yesus mengatakan, ”Jika kamu mengampuni orang-orang atas pelanggaran mereka, Bapak surgawimu juga akan mengampuni kamu; sedangkan jika kamu tidak mengampuni orang-orang atas pelanggaran mereka, Bapakmu juga tidak akan mengampuni pelanggaranmu.” (Matius 6:14, 15) Maka, jika kita ingin benar-benar melakukan bagian kita dalam memelihara persatuan dalam keluarga besar penyembah Yehuwa, kita akan suka mengampuni, barangkali dengan melupakan saja hal yang menyakitkan hati yang mungkin telah dilakukan karena kecerobohan dan tanpa maksud jahat apa pun. Paulus mengatakan, ”Teruslah bertahan dengan sabar menghadapi satu sama lain dan ampuni satu sama lain dengan lapang hati jika seseorang mempunyai alasan untuk mengeluh terhadap yang lain. Sama seperti Yehuwa dengan lapang hati mengampunimu, demikianlah kamu lakukan juga.” (Kolose 3:13) Bila kita suka mengampuni, kita turut memelihara persatuan yang berharga dari organisasi Yehuwa.

      Persatuan dan Keputusan Pribadi

      15. Apa yang membantu umat Yehuwa untuk memelihara persatuan bila membuat keputusan pribadi?

      15 Allah membuat kita sebagai insan-insan bermoral bebas dengan hak istimewa dan tanggung jawab untuk membuat keputusan pribadi. (Ulangan 30:19, 20; Galatia 6:5) Namun, kita dapat memelihara persatuan kita karena kita menyelaraskan diri dengan hukum-hukum dan prinsip-prinsip Alkitab. Kita membuatnya sebagai bahan pertimbangan sewaktu membuat keputusan pribadi. (Kisah 5:29; 1 Yohanes 5:3) Misalkan timbul suatu masalah sehubungan dengan kenetralan. Kita dapat membuat keputusan pribadi yang jelas dengan mengingat bahwa kita ”bukan bagian dari dunia” dan bahwa kita telah ’menempa pedang kita menjadi mata bajak’. (Yohanes 17:16; Yesaya 2:2-4) Demikian pula, bila kita harus membuat keputusan pribadi berkenaan hubungan kita dengan Negara, kita mempertimbangkan apa yang Alkitab katakan tentang membayar kembali ”perkara-perkara Allah kepada Allah”, seraya menundukkan diri kita kepada ”kalangan berwenang yang lebih tinggi” dalam hal-hal sekuler. (Lukas 20:25; Roma 13:1-7; Titus 3:1, 2) Ya, mempertimbangkan hukum dan prinsip Alkitab sewaktu membuat keputusan pribadi membantu memelihara persatuan Kristen kita.

      16. Bagaimana kita dapat membantu memelihara persatuan bila membuat keputusan pribadi yang tidak ada sangkut-pautnya dengan prinsip atau hukum Alkitab? Jelaskan.

      16 Kita dapat turut memelihara persatuan Kristen bahkan sewaktu membuat keputusan yang sepenuhnya bersifat pribadi dan sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan prinsip atau hukum Alkitab. Bagaimana? Dengan memperlihatkan perhatian yang pengasih kepada orang-orang yang mungkin dipengaruhi oleh keputusan kita. Sebagai ilustrasi: Di sidang di Korintus purba, sebuah pertanyaan timbul sehubungan dengan daging yang dipersembahkan kepada berhala. Tentu saja, seorang Kristen tidak akan ambil bagian dalam upacara yang bersifat berhala. Akan tetapi, tidaklah berdosa untuk memakan daging yang telah dikeluarkan darahnya dengan benar yang dijual di pasar umum. (Kisah 15:28, 29; 1 Korintus 10:25) Akan tetapi, hati nurani dari beberapa orang Kristen terganggu sehubungan dengan menyantap daging semacam itu. Oleh karena itu, Paulus mendesak orang-orang Kristen lain untuk menghindari membuat mereka tersandung. Sebenarnya, ia menulis, ”Jika makanan membuat saudaraku tersandung, aku sama sekali tidak akan pernah makan daging lagi, agar aku tidak membuat saudaraku tersandung.” (1 Korintus 8:13) Maka, bahkan jika tidak ada hukum atau prinsip Alkitab yang terlibat, betapa pengasihnya untuk mempertimbangkan orang-orang lain bila membuat keputusan pribadi yang dapat mempengaruhi persatuan keluarga Allah!

      17. Apa yang disarankan untuk dilakukan bila kita harus membuat keputusan pribadi?

      17 Jika kita merasa tidak yakin akan haluan apa yang perlu diambil, adalah bijaksana untuk membuat keputusan sedemikian rupa sehingga hati nurani kita tetap bersih, dan orang-orang lain hendaknya merespek keputusan kita. (Roma 14:10-12) Tentu saja, bila kita harus membuat keputusan pribadi, kita hendaknya memohon bimbingan Yehuwa dalam doa. Seperti sang pemazmur, kita dapat dengan penuh yakin berdoa, ”Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku. . . . Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.”—Mazmur 31:3, 4.

      Senantiasa Memelihara Persatuan Kristen

      18. Bagaimana Paulus menggambarkan persatuan dari sidang Kristen?

      18 Di 1 Korintus pasal 12, Paulus menggunakan tubuh manusia untuk menggambarkan persatuan dari sidang Kristen. Ia menekankan ketergantungan dan pentingnya setiap anggota. ”Jika mereka semua satu anggota, di manakah tubuh?” tanya Paulus. ”Tetapi sekarang mereka adalah banyak anggota, namun satu tubuh. Mata tidak dapat mengatakan kepada tangan, ’Aku tidak membutuhkanmu’; atau, sekali lagi, kepala tidak dapat mengatakan kepada kaki, ’Aku tidak membutuhkanmu.’ ” (1 Korintus 12:19-21) Demikian pula, tidak semua di dalam keluarga besar penyembah Yehuwa melaksanakan tugas yang sama. Namun, kita bersatu, dan kita membutuhkan satu sama lain.

      19. Bagaimana kita dapat memperoleh manfaat dari persediaan rohani Allah, dan apa yang dikatakan seorang saudara lanjut usia sehubungan dengan hal ini?

      19 Sebagaimana tubuh membutuhkan makanan, perawatan, dan bimbingan, kita membutuhkan persediaan rohani yang Allah berikan melalui Firman, roh, dan organisasi-Nya. Untuk mendapatkan manfaat dari persediaan-persediaan ini, kita harus menjadi bagian dari keluarga Yehuwa di bumi. Setelah bertahun-tahun dalam dinas Allah, seorang saudara menulis, ”Saya begitu bersyukur bahwa saya telah hidup selaras dengan pengetahuan tentang maksud-tujuan Yehuwa sejak masa-masa awal sebelum tahun 1914 sewaktu semua belum begitu jelas . . . sampai hari ini sewaktu kebenaran memancar seperti matahari di siang hari. Satu hal yang paling penting bagi saya, adalah soal tetap berpaut erat kepada organisasi Yehuwa yang kelihatan. Pengalaman saya yang mula-mula mengajarkan saya betapa tidak bijaksana untuk bersandar kepada penalaran manusia. Setelah pikiran saya dijernihkan akan pokok tersebut, saya bertekad untuk berada bersama organisasi yang setia. Bagaimana lagi seseorang dapat memperoleh perkenan dan berkat Yehuwa?”

      20. Kita hendaknya bertekad melakukan apa sehubungan dengan persatuan kita sebagai umat Yehuwa?

      20 Yehuwa telah memanggil umat-Nya ke luar dari kegelapan dan perpecahan dunia ini. (1 Petrus 2:9) Ia telah membawa kita ke dalam persatuan yang diberkati dengan diri-Nya dan dengan rekan-rekan seiman kita. Persatuan ini akan ada dalam sistem perkara baru yang kini begitu dekat. Oleh karena itu, pada hari-hari terakhir yang kritis ini, marilah kita terus ’mengenakan pada diri kita kasih’ dan melakukan sebisa-bisanya untuk meningkatkan dan memelihara persatuan kita yang berharga.—Kolose 3:14.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan