-
Bala Kelaparan yang Membawa Maut dalam Masa KelimpahanMenara Pengawal—1987 (Seri 36) | Menara Pengawal—1987 (Seri 36)
-
-
Kelaparan yang Membawa Maut
3. Bala kelaparan apakah yang sangat menyolok, dan bagaimana ini telah dinubuatkan?
3 Dewasa ini yang paling menyolok di bumi ialah kelaparan rohani yang menyedihkan. Hal ini berhubungan langsung dengan tidak adanya perdamaian. Umat manusia terhuyung-huyung, bingung mencari jalan keluar. Allah yang mahakuasa menyuruh nabiNya menulis mengenai keadaan ini berabad-abad yang lalu, dengan mengatakan, ”’Sesungguhnya, waktu akan datang,’ demikianlah firman Tuhan [Yehuwa], ’Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman [Yehuwa]. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman [Yehuwa], tetapi tidak mendapatnya.’”—Amos 8:11, 12.
-
-
Bala Kelaparan yang Membawa Maut dalam Masa KelimpahanMenara Pengawal—1987 (Seri 36) | Menara Pengawal—1987 (Seri 36)
-
-
7. Drama apa pada jaman purba dengan penuh kasih diberikan sebagai anjuran bagi kita sekarang?
7 Karena keselamatan benar-benar bergantung sepenuhnya pada mengetahui tuntutan-tuntutan Allah dan dalam iman bertindak selaras dengan itu, kita harus dengan senang hati berpaling kepada Firman Allah, berusaha mengetahui kehendakNya bagi kita dan memahami caraNya berurusan dengan kita. (Yohanes 17:3) Untuk itu, kita sekarang akan membahas drama Alkitab yang serupa dengan apa yang terjadi dewasa ini. Tokoh utama dalam drama ini adalah sang datuk Yusuf. Sebagaimana Yehuwa membuat persediaan yang bijaksana bagi umatNya melalui Yusuf, demikian pula dengan penuh kasih Ia membimbing orang-orang yang mencari Dia dewasa ini.—Bandingkan Roma 15:4; 1 Korintus 10:11, catatan kaki Alkitab Referensi NW; Galatia 4:24.
Yusuf, Pemelihara Kehidupan
8, 9. (a) Persamaan-persamaan apa yang kita dapatkan di belakang hari untuk Yusuf, Yakub dan Firaun? (b) Bagaimana kita sendiri terlibat dalam penggenapannya?
8 Sebagai pemelihara kehidupan, Yusuf putra Yakub memainkan peranan yang penting. Apakah ini menggambarkan sesuatu di masa-masa yang terkemudian? Nah, pikirkan mengenai ketabahan Yusuf menahan perlakuan yang tidak sepatutnya dari saudara-saudaranya, cara ia mengatasi ujian dan pencobaan di negeri asing, imannya yang tidak tergoyahkan, bagaimana ia memelihara integritas, dan ditinggikannya dia kepada kedudukan sebagai pengurus yang bijaksana dalam masa penuh bencana kelaparan yang hebat. (Kejadian 39:1-3, 7-9; 41:38-41) Bukankah kita melihat adanya persamaan dalam haluan hidup Yesus?
9 Melalui penderitaan Yesus menjadi Roti yang Hidup di tengah-tengah dunia yang lapar ”akan mendengarkan firman [Yehuwa]”. (Amos 8:11; Ibrani 5:8, 9; Yohanes 6:35) Dalam hubungan dengan Yusuf, Yakub maupun Firaun mengingatkan kita kepada Yehuwa dan apa yang Ia capai melalui PutraNya. (Yohanes 3:17, 34; 20:17; Roma 8:15, 16; Lukas 4:18) Ada orang-orang lain yang juga ikut berperan dalam drama yang benar-benar pernah terjadi ini, dan kita akan membahas peranan mereka dengan penuh minat. Kita pasti akan diingatkan akan ketergantungan kita sendiri kepada Yusuf Yang Lebih Besar, Kristus Yesus. Betapa bersyukur kita bahwa ia memelihara kita dari bala kelaparan yang membawa maut pada ”hari-hari terakhir” yang makin memburuk ini!—2 Timotius 3:1, 13.
-
-
Bala Kelaparan yang Membawa Maut dalam Masa KelimpahanMenara Pengawal—1987 (Seri 36) | Menara Pengawal—1987 (Seri 36)
-
-
17 Sementara itu, juru minuman dan juru roti Firaun membuat raja itu tidak senang dan mereka dipenjarakan. Yusuf ditugaskan untuk melayani mereka. Sekali lagi, Yehuwa mengatur segala sesuatu. Kedua pegawai istana itu mendapat mimpi yang membingungkan mereka. Setelah menegaskan bahwa ”Allah yang menerangkan arti mimpi”, Yusuf memberitahu mereka arti dari mimpi-mimpi itu. Dan tepat seperti dikatakan Yusuf, tiga hari kemudian (pada hari ulang tahun Firaun) juru minuman dipulihkan kepada kedudukannya, tetapi juru roti digantung.—Kejadian 40:1-22.
18. (a) Bagaimana Yusuf diingat? (b) Apa inti dari mimpi Firaun?
18 Meskipun Yusuf memohon kepada juru minuman untuk berbicara kepada Firaun demi kepentingannya, baru setelah dua tahun berlalu pria itu ingat kepada Yusuf. Ini pun hanya karena Firaun mendapat dua mimpi yang membingungkan dalam satu malam. Ketika tidak seorang pun dari imam-imam raja yang mempraktekkan sihir itu dapat menyingkapkan artinya, juru minuman memberitahu Firaun bahwa Yusuf dapat menafsirkan mimpi. Jadi Firaun memanggil Yusuf, yang dengan rendah hati menunjuk kepada Sumber tafsiran yang sejati, dengan mengatakan, ”Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun.” Penguasa Mesir kemudian menceritakan mimpi-mimpi itu kepada Yusuf, sebagai berikut:
”Aku berdiri di tepi sungai Nil; lalu tampaklah dari sungai Nil itu keluar tujuh ekor lembu yang gemuk badannya dan indah bentuknya, dan makan rumput yang di tepi sungai itu. Tetapi kemudian tampaklah juga keluar tujuh ekor lembu yang lain, kulit pembalut tulang, sangat buruk bangunnya dan kurus badannya; tidak pernah kulihat yang seburuk itu di seluruh tanah Mesir. Lembu yang kurus dan buruk itu memakan ketujuh ekor lembu gemuk yang mula-mula. Lembu-lembu ini masuk ke dalam perutnya, tetapi walaupun telah masuk ke dalam perutnya, tidaklah kelihatan sedikitpun tandanya: bangunnya tetap sama buruknya seperti semula. . . .
”Selanjutnya dalam mimpiku itu kulihat timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang berisi dan baik. Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir yang kering, kurus dan layu oleh angin timur. Bulir yang kurus itu memakan ketujuh bulir yang baik tadi. Telah kuceritakan hal ini kepada semua ahli, tetapi seorangpun tidak ada yang dapat menerangkannya kepadaku.”—Kejadian 40:23-41:24.
19. (a) Bagaimana Yusuf memperlihatkan kerendahan hati? (b) Berita apa disampaikan oleh tafsiran dari mimpi-mimpi itu?
19 Benar-benar mimpi yang aneh! Bagaimana mungkin ada yang dapat menjelaskannya? Yusuf dapat, tetapi bukan untuk kemuliaan dirinya sendiri. Ia mengatakan, ”Kedua mimpi tuanku Firaun itu sama. . . . Allah telah memperlihatkan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukanNya.” Kemudian Yusuf menyingkapkan berita nubuat yang penuh kuasa dari kedua mimpi itu, dengan mengatakan:
”Akan datang tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir. Kemudian akan timbul tujuh tahun kelaparan; maka akan dilupakan segala kelimpahan itu di tanah Mesir, karena kelaparan itu menguruskeringkan negeri ini . . . Sampai dua kali mimpi itu diulangi bagi tuanku Firaun berarti: hal itu telah ditetapkan oleh Allah dan Allah akan segera melakukannya.”—Kejadian 41:25-32.
20, 21. (a) Bagaimana reaksi Firaun terhadap peringatan itu? (b) Sampai di sini, bagaimana Yusuf dan Yesus dapat dibandingkan?
20 Apa yang dapat dilakukan Firaun menghadapi bala kelaparan yang akan datang ini? Yusuf mengusulkan agar Firaun membuat persiapan dengan mengangkat seorang pria yang bijaksana dan berhikmat di negeri itu untuk menimbun panen yang berlebihan pada tahun-tahun yang subur. Pada waktu itu Firaun sudah melihat sifat-sifat Yusuf yang bagus sekali. Ia kemudian menanggalkan cincin meterai dari jarinya sendiri dan mengenakannya pada jari Yusuf, dengan demikian Firaun melantik Yusuf menjadi penguasa atas seluruh negeri Mesir.—Kejadian 41:33-46.
21 Yusuf berumur 30 tahun ketika ia menghadap Firaun, umur yang sama dengan Yesus Kristus ketika ia dibaptis dan memulai pelayanannya yang memberikan kehidupan. Artikel berikut akan menunjukkan bagaimana Yusuf digunakan oleh Yehuwa dalam menggambarkan ”Pemimpin [”Wakil Utama”, NW] dan Juruselamat” Yehuwa pada masa kelaparan rohani yang secara istimewa menunjuk kepada jaman kita.—Kisah 3:15; 5:31.
-