-
Tanda Itu—Apakah Saudara Melihatnya?Menara Pengawal—1988 (Seri 53) | Menara Pengawal—1988 (Seri 53)
-
-
”Akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit. Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini.” (Lukas 21:11, 25, 26)
Perang Dunia I memperkenalkan senjata-senjata baru yang mengerikan. Dari langit, kapal-kapal terbang menghujani sasaran dengan bom-bom dan peluru-peluru. Bahkan lebih mengerikan lagi adalah kehancuran yang ditimpakan ke atas orang-orang yang tak berdaya pada Perang Dunia II, termasuk oleh dua bom atom.
Laut juga menjadi wilayah kengerian yang baru. Ketika Perang Dunia I mulai, kapal-kapal selam dianggap tidak begitu penting, tetapi menjelang akhir Perang Dunia II mereka telah menenggelamkan lebih dari sepuluh ribu kapal. ”Menenggelamkan kapal-kapal dagang, termasuk kapal [penumpang], tanpa memberikan peringatan tampaknya menjadi bagian dari praktek yang baru dan mengerikan dari ’perang total,’” demikian dikatakan Norman Friedman dalam bukunya Submarine Design and Development.
Dewasa ini banyak yang berpendapat bahwa kapal selam berpeluru kendali balistik merupakan kapal utama dunia. Senjata-senjata yang mematikan juga terdapat dalam kapal selam berpeluru kendali sedang, kapal induk, dan kapal perang lainnya. Menurut buku Janeˈs Fighting Ships 1986-87, sekarang terdapat 929 kapal selam, 30 kapal induk, 84 kapal penjelajah, 367 kapal perusak, 675 frigat, 276 korvet, 2.024 kapal penyerang cepat, dan ribuan kapal perang lain yang masih aktif di 52 negara. Ditambah tidak terhitung banyaknya ranjau-ranjau kecil tetapi mematikan. Tidak pernah ”gelora laut” dibuat begitu berbahaya oleh manusia.
Manusia juga telah mencapai wilayah ”matahari dan bulan dan bintang-bintang.” Peluru kendali balistik meluncur ke ruang angkasa sebelum berbalik dan menukik ke sasaran mereka. Kapal-kapal ruang angkasa telah menembus sistem tata surya dan lebih jauh lagi. Bangsa-bangsa telah menjadi sangat bergantung kepada satelit-satelit buatan manusia yang mengelilingi bumi. Satelit-satelit navigasi dan meteorologi memungkinkan mereka untuk membidik peluru-peluru kendali strategis dengan ketepatan yang mematikan. Juga dibuat penggunaan yang sangat luas dari satelit-satelit komunikasi dan mata-mata. ”Satelit-satelit,” menurut Michael Sheehan dalam bukunya The Arms Race, ”telah menjadi mata, telinga dan suara dari kekuatan-kekuatan militer adidaya.”
Contoh yang baru-baru ini terjadi adalah penyerangan udara atas Libia. Aviation Week & Space Technology melaporkan: ”Gambar-gambar yang diambil oleh satelit Amerika Serikat digunakan pada waktu persiapan penyerangan dan analisa atas hasil penyerangan. Program pertahanan satelit meteorologi menyediakan data cuaca bagi kapal penyerang dan komunikasi militer mereka, ia juga terlibat dalam pemberian perintah dan pengendalian misi.” Karena peran yang sangat penting yang dilakukan oleh satelit-satelit militer, kedua adidaya memiliki senjata-senjata anti satelit. Senjata-senjata yang ditempatkan di luar angkasa adalah niat terbuka dari salah satu adidaya yang dinamai program perang bintang. Apakah para adidaya benar-benar akan melangsungkan perang bintang atau tidak, hanya waktu yang dapat memberitahu.
Sementara itu, seperti dinubuatkan, ”orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini.” Kejahatan, terorisme, runtuhnya perekonomian, polusi kimia dan keracunan radiasi dari pusat tenaga nuklir, bersama-sama ancaman yang semakin menggunung dari perang nuklir, semua menjadi penyebab ”ketakutan.” Majalah Inggris New Statesmen melaporkan bahwa ”lebih dari setengah” remaja negeri itu ”merasa bahwa perang nuklir akan terjadi dalam kehidupan mereka, dan 70 persen percaya bahwa hal itu tidak dapat dielakkan.
-
-
Tanda Itu—Bukti Bahwa Dunia Baru Sudah Dekat?Menara Pengawal—1988 (Seri 53) | Menara Pengawal—1988 (Seri 53)
-
-
Sesuatu yang bahkan lebih menakutkan telah mencekam hati manusia dengan diledakkannya bom-bom atom di kota-kota Jepang Hiroshima dan Nagasaki. Negara-negara nuklir sekarang memiliki begitu banyak senjata dengan kemampuan penghancuran masal sehingga umat manusia diancam kepunahan. Seperti yang selanjutnya dicatat sejarawan Lukas dalam nubuat Yesus: ”Akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit. . . . Dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung [tidak tahu jalan keluar, NW] . . . Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini.”—Lukas 21:11, 25, 26.
Meskipun negara-negara adidaya mungkin setuju untuk mengurangi jumlah beberapa senjata dalam persediaan perang mereka, persetujuan-persetujuan demikian tidak akan mengurangi kekuatiran manusia atas kejahatan, kebangkrutan ekonomi, dan terorisme. ”Apa yang ditakuti kebanyakan orang dewasa ini,” menurut sebuah surat kabar Afrika, ”adalah keamanan pribadi mereka. . . . Kejahatan telah menggila . . . ; terdapat rasa takut yang menyusup masyarakat.” Ya, dan Yesus menubuatkan bahwa ”kejahatan akan menjalar sebegitu hebat” (BIS) merupakan satu lagi rincian yang tepat mengenai tanda itu.—Matius 24:12.
-