PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ”Aku . . . Rendah Hati”
    ”Mari Jadilah Pengikutku”
    • Meskipun demikian, persis pada malam sebelum kematiannya, dia melihat rasul-rasulnya masih berjuang untuk mengatasi kesombongan. Lalu, dia memberi mereka pelajaran yang tak terlupakan. Dia mengikatkan handuk pada pinggangnya dan melakukan tugas yang paling rendah, yang kala itu biasa dilakukan oleh pelayan bagi para tamu. Yesus mencuci kaki setiap rasulnya—termasuk Yudas, yang sebentar lagi mengkhianati dia!​—Yohanes 13:1-11.

      18 Yesus membantu mereka memahami pokok ini sewaktu dia mengatakan, ”Aku memberi kalian teladan.” (Yohanes 13:15)

  • ”Aku . . . Rendah Hati”
    ”Mari Jadilah Pengikutku”
    • 22 Petrus pastilah tidak pernah melupakan malam ketika Yesus mencuci kakinya—sekalipun Petrus sudah menolaknya! (Yohanes 13:6-10) Petrus menulis kepada orang Kristen, ”Kalian semua harus memakai ikat pinggang kerendahan hati dalam memperlakukan satu sama lain.” (1 Petrus 5:5, catatan kaki) Ungkapan ”memakai ikat pinggang” menyiratkan tindakan seorang pelayan yang mengikatkan celemek pada pinggangnya untuk melakukan pekerjaan rendahan. Frasa itu kemungkinan besar mengingatkan kita akan peristiwa ketika Yesus mengikatkan handuk pada pinggangnya sebelum berlutut untuk melakukan tugas mencuci kaki. Jika kita memang mengikuti Yesus, adakah tugas dari Allah yang bisa kita anggap merendahkan martabat kita? Kerendahan hati kita mesti terlihat oleh semua orang, seolah-olah itu terikat pada pinggang kita.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan