PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Melayani sebagai Penjala Manusia
    Menara Pengawal—1992 | 15 Juni
    • Melayani sebagai Penjala Manusia

      ”Kata Yesus kepada Simon: ’Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.’”—LUKAS 5:10.

      1, 2. (a) Menjala ikan memainkan peranan apa dalam sejarah umat manusia? (b) Bentuk baru apa dari menjala ikan diperkenalkan hampir 2.000 tahun yang lalu?

      SELAMA ribuan tahun, umat manusia telah menjala ikan untuk makanan di perairan bumi, danau, dan sungai-sungai. Di Mesir purba, ikan dari Sungai Nil merupakan bagian penting dari menu makanan. Ketika Sungai Nil pada zaman Musa diubah menjadi darah, orang Mesir menderita bukan hanya karena kekurangan air yang ditimbulkannya tetapi juga karena matinya ikan-ikan, sehingga mempengaruhi persediaan makanan mereka. Belakangan, di Sinai, ketika Yehuwa memberikan Taurat kepada Israel, Ia memberi tahu mereka bahwa jenis ikan tertentu dapat dimakan tetapi yang lain-lain najis, tidak boleh dimakan. Ini menunjukkan bahwa orang-orang Israel akan makan ikan pada waktu mereka masuk ke Negeri Perjanjian, maka beberapa di antara mereka akan menjadi penjala ikan.—Keluaran 7:20, 21; Imamat 11:9-12.

      2 Namun, hampir 2.000 tahun yang lalu, jenis menjala ikan yang lain diperkenalkan kepada umat manusia. Ini adalah menjala ikan secara rohani, yang membawa manfaat tidak hanya kepada para penjala ikan tetapi juga kepada ikan-ikan yang ditangkap! Jenis menjala ikan seperti ini masih dilakukan hingga sekarang, dengan manfaat besar bagi jutaan orang di seluruh dunia.

      ”Menjala Manusia”

      3, 4. Siapakah dua penjala ikan yang memperlihatkan minat yang besar akan Kristus Yesus?

      3 Pada tahun 29 M., Yesus, Pribadi yang akan memperkenalkan bentuk baru menjala ikan ini dibaptis di Sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis. Beberapa minggu kemudian, Yohanes menunjuk kepada Yesus dan berkata kepada dua orang muridnya, ”Lihatlah Anak domba Allah!” Salah seorang dari murid-murid ini, yang bernama Andreas, segera memberi tahu Simon Petrus saudaranya, ”Kami telah menemukan Mesias.” Menarik sekali, baik Andreas maupun Simon memiliki mata pencaharian sebagai penjala ikan.—Yohanes 1:35, 36, 40, 41; Matius 4:18.

      4 Beberapa waktu kemudian, Yesus sedang mengabar kepada orang banyak di tepi Laut Galilea, tidak jauh dari tempat tinggal Petrus dan Andreas. Ia berkata kepada orang-orang, ”Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Matius 4:13, 17) Dapat kita bayangkan bahwa Petrus dan Andreas begitu ingin mendengar berita Yesus. Namun, kemungkinan besar, mereka tidak menyadari bahwa apa yang akan Yesus katakan kepada mereka akan mengubah kehidupan mereka untuk selama-lamanya. Selain itu, apa yang Yesus katakan dan lakukan di hadapan mereka mengandung makna penting bagi kita semua dewasa ini.

      5. Bagaimana Petrus, sang penjala ikan dapat melayani Yesus?

      5 Kita membaca, ”Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.” (Lukas 5:1, 2) Di zaman itu, para penjala ikan profesional sering kali bekerja di malam hari, dan pria-pria ini sedang membersihkan jala mereka setelah menjala ikan sepanjang malam. Yesus memutuskan untuk menggunakan salah satu dari perahu mereka agar dapat mengabar dengan lebih efektif kepada kumpulan orang banyak itu. ”Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.”—Lukas 5:3.

      6, 7. Mukjizat apa yang melibatkan menjala ikan dipertunjukkan oleh Yesus, membawa kepada pernyataan apa mengenai pekerjaan menjala ikan?

      6 Perhatikan bahwa lebih banyak yang ada dalam pikiran Yesus daripada mengajarkan kumpulan orang banyak, ”Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: ’Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.’” Ingat, para penjala ikan ini telah bekerja sepanjang malam. Tidak mengherankan Petrus berkata, ”Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” Apa yang terjadi sewaktu mereka melakukan hal ini? ”Mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.”—Lukas 5:4-7.

      7 Yesus telah mengadakan suatu mukjizat. Di perairan itu sama sekali tidak ada ikan sepanjang malam; sekarang ada banyak sekali ikan. Mukjizat ini memberi pengaruh kuat kepada Petrus. ”Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata, ’Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.’ Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon.” Yesus menenangkan hati Petrus dan kemudian mengucapkan kata-kata yang akan mengubah kehidupan Petrus. ”Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.”—Lukas 5:8-10.

      Penjala Manusia

      8. Bagaimana empat penjala ikan profesional menyambut undangan untuk ’menjala manusia’?

      8 Jadi, Yesus membandingkan manusia dengan ikan, dan ia mengundang penjala ikan yang rendah hati ini agar meninggalkan pekerjaan duniawinya untuk jenis penangkapan ikan yang jauh lebih penting—menjala manusia. Petrus, dan saudaranya Andreas, menerima undangan tersebut. ”Merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.” (Matius 4:18-20) Yesus kemudian memanggil Yakobus dan Yohanes, yang berada di dalam perahu mereka, sedang memperbaiki jala-jala mereka. Ia mengundang mereka juga untuk menjadi penjala manusia. Bagaimana tanggapan mereka? ”Mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.” (Matius 4:21, 22) Yesus memperlihatkan keterampilan sebagai penjala jiwa-jiwa. Pada peristiwa ini, ia telah menjala empat pria.

      9, 10. Iman akan apa diperlihatkan Petrus dan teman-temannya, dan bagaimana mereka dilatih dalam pekerjaan menjala ikan secara rohani?

      9 Seorang penjala ikan profesional mencari nafkah dengan menjual tangkapannya, namun seorang penjala ikan rohani tidak dapat melakukan hal demikian. Karena itu, murid-murid ini memperlihatkan iman yang besar sewaktu mereka meninggalkan semua untuk mengikuti Yesus. Namun, mereka tidak memiliki keraguan, penangkapan ikan rohani mereka akan sukses. Yesus telah dapat membuat perairan yang tidak produktif menjadi penuh dengan ikan harfiah. Demikian pula, sewaktu mereka menurunkan jala mereka ke dalam perairan dari bangsa Israel, murid-murid itu dapat merasa yakin bahwa, dengan bantuan Allah, mereka akan menjala manusia. Pekerjaan menjala ikan secara rohani yang dimulai pada zaman dahulu terus berlanjut, dan Yehuwa masih memberikan penuaian yang limpah.

      10 Selama lebih dari dua tahun, murid-murid tersebut dilatih oleh Yesus dalam menjala manusia. Kadang kala, ia memberikan mereka petunjuk-petunjuk yang saksama dan menyuruh mereka pergi mendahului dia untuk mengabar. (Matius 10:1-7; Lukas 10:1-11) Ketika, Yesus dikhianati dan dibunuh, murid-murid tertegun. Namun apakah kematian Yesus berarti tidak ada lagi pekerjaan menjala manusia? Peristiwa-peristiwa selanjutnya segera memberikan jawabannya.

      Menjala di Perairan Umat Manusia

      11, 12. Setelah kebangkitannya, mukjizat apa Yesus adakan yang ada hubungannya dengan menjala ikan?

      11 Tidak lama setelah kematian Yesus di luar Yerusalem dan kebangkitannya, murid-murid pulang kembali ke Galilea. Pada suatu peristiwa, tujuh di antara mereka berada bersama-sama di dekat Laut Galilea. Petrus berkata bahwa ia akan pergi menjala ikan, dan yang lain-lain menyertai dia. Seperti biasa, mereka menjala ikan pada malam hari. Ternyata, mereka kembali menebarkan jala mereka sepanjang malam tanpa menangkap apa-apa. Kemudian, ketika fajar menyingsing, suatu sosok terlihat berdiri di tepi pantai dan berseru kepada mereka, ”Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Murid-murid menjawab, ”Tidak ada.” Maka pribadi yang berdiri di tepi pantai memberi tahu mereka, ”’Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.’ Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.”—Yohanes 21:5, 6.

      12 Betapa pengalaman yang menakjubkan! Tidak diragukan, murid-murid langsung mengingat mukjizat yang Yesus adakan sebelumnya sehubungan dengan menjala ikan, dan setidaknya salah seorang di antara mereka menyadari siapa sosok yang berada di pantai itu. ”Murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: ’Itu Tuhan.’ Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja.”—Yohanes 21:7, 8.

      13. Setelah pengangkatan Yesus ke surga, program menjala ikan internasional apa dimulai?

      13 Apa yang ditunjukkan oleh mukjizat ini? Bahwa pekerjaan menjala manusia belum lagi selesai. Fakta ini ditegaskan ketika Yesus tiga kali memberi tahu Petrus—dan melalui dia semua murid—agar memberi makan domba-domba Yesus. (Yohanes 21:15-17) Ya, acara memberi makan secara rohani masih akan berlangsung. Sebelum kematiannya, ia telah menubuatkan, ”Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa.” (Matius 24:14) Kini tiba waktunya penggenapan abad pertama dari nubuat tersebut dimulai. Murid-muridnya akan menebarkan jala mereka ke dalam perairan umat manusia, dan jala-jala mereka tidak akan ditarik ke luar dalam keadaan kosong.—Matius 28:19, 20.

      14. Dalam cara apa menjala pengikut-pengikut Yesus diberkati pada tahun-tahun sebelum kehancuran Yerusalem?

      14 Sebelum ia diangkat ke takhta Bapanya di surga, Yesus berkata kepada para pengikutnya, ”Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah 1:8) Ketika roh kudus dicurahkan ke atas murid-murid pada hari Pentakosta 33 M., pekerjaan besar berupa penjalaan rohani dalam skala internasional dimulai. Pada hari Pentakosta saja, tiga ribu jiwa ditangkap hidup-hidup, dan tidak lama kemudian, ”jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.” (Kisah 2:41; 4:4) Pertambahan terus berlanjut. Catatan memberi tahu kita, ”Makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan.” (Kisah 5:14) Segera, orang-orang Samaria menanggapi kabar baik, dan tidak lama setelah itu orang-orang non-Yahudi yang tidak bersunat. (Kisah 8:4-8; 10:24, 44-48) Kira-kira 27 tahun setelah Pentakosta, rasul Paulus menulis kepada umat kristiani di Kolose bahwa kabar baik telah ”dikabarkan di seluruh alam di bawah langit”. (Kolose 1:23) Dengan jelas, murid-murid Yesus telah menjala ikan jauh dari perairan Galilea. Mereka telah menebarkan jala mereka di antara orang-orang Yahudi yang tersebar di seluruh Kekaisaran Roma, sebagaimana halnya juga di perairan orang-orang non-Yahudi yang tampaknya tak memberi banyak harapan. Dan jala mereka menjadi penuh. Sehubungan dengan kepentingan umat kristiani pada abad pertama, nubuat Yesus di Matius 24:14 digenapi sebelum Yerusalem dihancurkan pada tahun 70 M.

      Menjala Manusia ”pada Hari Tuhan”

      15. Dalam buku Wahyu, pekerjaan menjala ikan apa selanjutnya dinubuatkan, dan kapan ini digenapi?

      15 Namun, lebih banyak lagi yang menanti. Mendekati akhir abad pertama, Yehuwa memberikan kepada Yohanes, rasul terakhir yang hidup, sebuah wahyu mengenai perkara-perkara yang akan terjadi selama ”hari Tuhan”. (Wahyu 1:1, 10) Suatu corak menonjol adalah pekerjaan pengabaran seluas bumi. Kita membaca, ”Aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum.” (Wahyu 14:6) Di bawah bimbingan para malaikat, hamba-hamba Allah akan memberitakan kabar baik secara aksara di seluruh bumi yang berpenduduk, tidak hanya di seluruh kekaisaran Roma. Pekerjaan menjala jiwa-jiwa secara global harus dikerjakan, dan kita telah melihat penggenapan dari penglihatan itu di zaman kita.

      16, 17. Kapankah penjalaan ikan secara rohani pada hari-hari terakhir dimulai, dan bagaimana Yehuwa telah memberkatinya?

      16 Bagaimana pekerjaan menjala berlangsung selama abad ke-20 ini? Pada mulanya, para penjala ikan relatif sedikit. Setelah Perang Dunia I berakhir, hanya ada kira-kira empat ribu penyiar yang aktif dari kabar baik, pria dan wanita yang bergairah yang mayoritas adalah dari kaum terurap. Mereka menebarkan jala mereka di mana saja Yehuwa membuka jalan, dan banyak jiwa ditangkap hidup-hidup. Setelah perang dunia yang kedua, Yehuwa membuka perairan baru untuk menjala ikan. Para utusan injil yang telah mengikuti Sekolah Alkitab Gilead Menara Pengawal memelopori pekerjaan di banyak negeri. Negeri-negeri seperti Jepang, Italia, dan Spanyol, yang pada mulanya tampak tidak begitu produktif, pada akhirnya menghasilkan penuaian limpah dari jiwa-jiwa. Kita baru-baru ini juga belajar betapa berhasilnya pekerjaan penjalaan di Eropa Timur.

      17 Dewasa ini, di banyak negeri jala-jala hampir koyak. Penuaian besar atas jiwa-jiwa menuntut sidang-sidang dan wilayah-wilayah baru untuk diorganisasi. Untuk menampung semua ini, Balai-Balai Kerajaan dan Kebaktian baru terus dibangun. Lebih banyak penatua dan pelayan sidang dibutuhkan untuk mengurus pertambahan. Suatu pekerjaan besar dimulai oleh mereka yang setia pada tahun 1919. Secara aksara, Yesaya 60:22 digenapi. ’Yang paling kecil telah menjadi ribuan’, sebagaimana keempat ribu penangkap ikan itu telah menjadi lebih dari empat juta dewasa ini. Dan kesudahan itu belum juga tiba.

      18. Bagaimana kita dapat meniru contoh bagus dari para penjala manusia rohani pada abad pertama?

      18 Apa arti semua ini bagi kita secara perorangan? Alkitab berkata bahwa ketika Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes diundang untuk menjadi penjala manusia, ”Merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.” (Lukas 5:11) Betapa teladan yang baik dari iman dan pembaktian! Apakah kita dapat memupuk semangat rela berkorban yang sama, kesediaan yang sama untuk melayani Yehuwa tidak soal apa yang dituntut? Jutaan orang telah menjawab bahwa mereka dapat. Pada abad pertama, murid-murid menjala manusia di mana pun Yehuwa mengizinkannya. Tidak soal di antara orang-orang Yahudi atau non-Yahudi, mereka menjala tanpa menahan diri. Marilah kita juga mengabar kepada semua orang tanpa menahan diri atau prasangka apa pun.

      19. Apa yang hendaknya kita lakukan bila perairan tempat kita menjala kelihatannya tidak produktif?

      19 Namun, bagaimana jika daerah saudara sekarang tampaknya tidak produktif? Janganlah kecil hati. Ingat, Yesus memenuhi jala dari murid-muridnya setelah mereka menjala ikan sepanjang malam tanpa hasil. Hal yang sama dapat terjadi secara rohani. Di Irlandia, misalnya, Saksi-Saksi yang setia bekerja selama bertahun-tahun dengan hasil yang agak terbatas. Namun, baru-baru ini keadaannya berubah. Buku Kegiatan 1991 melaporkan bahwa pada akhir tahun dinas 1990, Irlandia mencapai 29 kali puncak secara berturut-turut! Mungkin daerah saudara suatu waktu akan memberikan hasil yang sama. Selama Yehuwa mengizinkan, teruslah menjala!

      20. Kapan kita hendaknya melaksanakan penjalaan manusia?

      20 Di Israel, para penjala ikan pergi menjala ikan pada malam hari, ketika orang-orang lain berada di tempat tidur yang hangat dan nyaman. Mereka pergi, bukan pada waktu yang cocok bagi mereka, tetapi pada waktu mereka dapat menangkap sebanyak mungkin ikan. Kita pun harus meneliti daerah kita agar kita pergi menjala pada waktu kebanyakan orang berada di rumah dan dapat menerima. Ini mungkin selama sore hari, pada akhir pekan, atau pada waktu-waktu lain. Kapan pun waktunya, marilah kita berupaya sebisa-bisanya untuk mencari orang-orang yang berhati jujur.

      21. Apa yang hendaknya kita ingat bila daerah kita sering dikerjakan?

      21 Bagaimana jika daerah kita sering dikerjakan? Para penjala ikan profesional di dunia ini sering mengeluh bahwa wilayah menjala ikan mereka sudah habis diambil ikannya. Apakah wilayah menjala ikan rohani kita dapat habis ikannya? Sebenarnya tidak! Banyak daerah membuahkan pertambahan bahkan bila sudah sering dikerjakan. Beberapa memberi hasil lebih baik karena sering dikerjakan. Meskipun demikian, bila rumah-rumah sering dikunjungi, hendaknya saudara memastikan bahwa semua yang tidak ada di rumah dicatat dan dikunjungi di kemudian hari. Kuasailah berbagai topik untuk percakapan. Ingatlah bahwa seseorang akan segera mengunjunginya kembali, jadi jangan berlama-lama atau tanpa sadar menimbulkan kekesalan pemilik rumah. Juga perkembangkan keterampilan dalam kesaksian umum sebagaimana juga kesaksian tidak resmi. Tebarkan jala rohani saudara pada setiap kesempatan dan dengan setiap cara yang memungkinkan.

      22. Hak istimewa besar apa kita nikmati pada saat ini?

      22 Ingatlah, dalam pekerjaan menjala ini baik sang penjala maupun ikannya memperoleh manfaat. Jika mereka yang kita tangkap bertekun, mereka dapat hidup kekal. Paulus menganjurkan Timotius, ”Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.” (1 Timotius 4:16) Yesuslah yang pertama-tama melatih murid-muridnya dalam pekerjaan menjala ikan secara rohani, dan pekerjaan ini masih terus berlangsung di bawah bimbingannya. (Bandingkan Wahyu 14:14-16.) Betapa besar hak istimewa yang kita miliki untuk bekerja di bawahnya dalam menyelesaikan pekerjaan ini! Marilah kita terus menebarkan jala selama diizinkan oleh Yehuwa. Pekerjaan apa yang lebih hebat yang mungkin ada dibandingkan pekerjaan menangkap jiwa hidup-hidup?

  • Apa Arti Jala dan Ikan bagi Saudara?
    Menara Pengawal—1992 | 15 Juni
    • Apa Arti Jala dan Ikan bagi Saudara?

      ”Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga.”—MATIUS 13:11.

      1, 2. Mengapa kita dapat berminat akan perumpamaan Yesus?

      APAKAH saudara senang mengetahui suatu rahasia atau memecahkan suatu teka-teki? Bagaimana jika dengan melakukan hal ini saudara akan dibantu melihat lebih jelas bagian saudara dalam maksud-tujuan Allah? Untunglah, saudara dapat memperoleh pemahaman demikian melalui sebuah perumpamaan singkat yang diberikan oleh Yesus. Perumpamaan ini telah membingungkan banyak orang yang mendengarnya dan telah membingungkan tak terhitung lagi orang-orang lain sejak itu, namun saudara dapat memahaminya.

      2 Perhatikan apa yang Yesus katakan di Matius pasal 13 tentang manfaat perumpamaannya. Murid-muridnya bertanya, ”Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?” (Matius 13:10) Ya, mengapa Yesus menggunakan perumpamaan-perumpamaan yang tidak akan dipahami oleh kebanyakan orang? Ia memberi jawaban dalam ayat 11 sampai 13, ”Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. . . . Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.”

      3. Bagaimana memahami perumpamaan Yesus dapat membawa manfaat bagi kita?

      3 Yesus kemudian menerapkan Yesaya 6:9, 10, yang menggambarkan suatu umat yang tuli dan buta secara rohani. Namun, kita tidak perlu seperti itu. Jika kita memahami dan bertindak sesuai dengan perumpamaannya, kita dapat sangat berbahagia—sekarang dan selama-lamanya di masa depan. Yesus memberikan kepada kita jaminan hangat ini, ”Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.” (Matius 13:16) Jaminan tersebut berlaku bagi semua perumpamaan Yesus, namun marilah kita memusatkan perhatian kita pada sebuah perumpamaan yang singkat tentang jala, yang dicatat di Matius 13:47-50.

      Perumpamaan dengan Makna yang Dalam

      4. Apa yang Yesus sampaikan melalui perumpamaan, sebagaimana dicatat di Matius 13:47-50?

      4 ”Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.”

      5. Pertanyaan-pertanyaan apa muncul sehubungan dengan makna dari perumpamaan jala?

      5 Saudara mungkin pernah melihat orang menangkap ikan menggunakan jala, setidak-tidaknya di film atau televisi, maka perumpamaan Yesus tidak sulit untuk dibayangkan. Namun, bagaimana mengenai rincian serta maknanya? Misalnya, Yesus berkata bahwa perumpamaan tentang jala adalah mengenai ”Kerajaan Sorga”. Namun, pasti ia tidak memaksudkan bahwa ”berbagai-bagai jenis” orang, yang baik dan yang tidak baik, atau jahat, akan berada dalam Kerajaan tersebut. Juga, siapa yang melaksanakan pekerjaan menjala ikan? Apakah pekerjaan menangkap ikan dan memisahkannya ini berlangsung pada zaman Yesus, atau apakah itu terbatas untuk zaman kita, ”akhir zaman [”kesudahan sistem perkara-perkara”, NW]”? Apakah saudara melihat diri saudara di dalam perumpamaan ini? Bagaimana saudara dapat menghindar agar pada akhirnya tidak termasuk di antara mereka yang meratap dan mengertakkan gigi mereka?

      6. (a) Mengapa hendaknya kita sangat berminat akan pemahaman dari perumpamaan jala? (b) Apa kunci kepada pengertiannya?

      6 Pertanyaan-pertanyaan tersebut memperlihatkan bahwa perumpamaan ini sama sekali tidak begitu sederhana. Namun, jangan lupa, ”Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.” Marilah kita lihat apakah kita dapat menyelidiki maknanya agar telinga kita jangan sampai tidak mendengarkan dan agar mata kita tidak tertutup sehubungan dengan maknanya. Sebenarnya, kita telah memiliki kunci penting untuk menyingkapkan maknanya. Artikel sebelumnya menceritakan bagaimana Yesus mengundang para penjala ikan dari Galilea untuk meninggalkan pekerjaan itu dan memulai pekerjaan rohani sebagai ”penjala manusia”. (Markus 1:17) Ia memberi tahu mereka, ”Mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.”—Lukas 5:10.

      7. Apa yang Yesus umpamakan sewaktu ia berbicara tentang ikan?

      7 Selaras dengan itu, ikan dalam perumpamaan ini mengartikan manusia. Oleh karena itu, ketika ayat 49 berbicara tentang memisahkan yang jahat dari yang benar, ia tidak memaksudkan makhluk laut yang benar atau yang jahat, melainkan orang-orang yang benar atau yang jahat. Demikian pula ayat 50 hendaknya tidak membuat kita berpikir tentang binatang laut yang meratap dan mengertakkan gigi mereka. Bukan. Perumpamaan ini mengenai pengumpulan manusia dan kemudian pemisahan mereka, yang benar-benar serius, sebagaimana diperlihatkan oleh hasil-hasilnya.

      8. (a) Apa yang dapat kita pelajari dari hasil akhir bagi ikan yang tidak baik? (b) Sehubungan dengan apa yang dikatakan tentang ikan yang tidak baik, apa yang dapat kita simpulkan mengenai Kerajaan?

      8 Perhatikan bahwa ikan yang tidak baik, yaitu yang jahat, akan dicampakkan ke dalam dapur api, tempat mereka meratap dan mengertakkan gigi mereka. Di ayat-ayat lain, Yesus menghubungkan tindakan meratap dan mengertak gigi dengan berada di luar Kerajaan. (Matius 8:12; 13:41, 42) Di Matius 5:22 dan 18:9, ia bahkan menyebutkan ”neraka [”Gehenna”, NW] yang menyala-nyala”, memaksudkan pembinasaan kekal. Tidakkah hal itu memperlihatkan betapa pentingnya memahami makna perumpamaan ini dan bertindak selaras dengannya? Kita semua tahu bahwa tidak ada dan tidak pernah akan ada orang-orang yang jahat di dalam Kerajaan Allah. Karena itu ketika Yesus berkata bahwa ”Kerajaan Sorga itu seumpama pukat”, ia pasti memaksudkan bahwa sehubungan dengan Kerajaan Allah, ada semacam sarana yang menyerupai jala yang ditebarkan untuk mengumpulkan berbagai macam ikan.

      9. Bagaimana malaikat-malaikat terlibat dalam perumpamaan jala?

      9 Setelah jala ditebarkan dan ikan-ikan dikumpulkan, akan ada pekerjaan pemisahan. Menurut Yesus, siapa saja yang terlibat? Matius 13:49 mengidentifikasikan para penjala ikan yang memisahkan ini sebagai para malaikat. Jadi Yesus sedang memberi tahu kita tentang pengawasan para malaikat atas sarana di atas bumi yang digunakan untuk mengenali manusia—beberapa baik dan patut bagi Kerajaan surga, yang lain-lain terbukti tidak patut bagi panggilan tersebut.

      Penjalaan—Bilamana?

      10. Bagaimana kita dapat menentukan bahwa penjalaan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama?

      10 Konteksnya membantu kita mengetahui kapan ini tergenap. Tepat sebelumnya, Yesus memberikan sebuah perumpamaan tentang menabur benih yang baik, namun kemudian lalang ditaburkan pula di ladang, yang menggambarkan dunia ini. Ia menjelaskan di Matius 13:38 bahwa benih yang baik menggambarkan ”anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.” Mereka tumbuh berdampingan selama berabad-abad, sampai penuaian pada akhir sistem perkara ini. Kemudian lalang dipisahkan dan belakangan dibakar. Bila kita membandingkan ini dengan perumpamaan tentang jala, kita melihat bahwa proses pengumpulan makhluk-makhluk ke dalam jala akan berlangsung dalam suatu jangka waktu yang lama.—Matius 13:36-43.

      11. Bagaimana suatu pekerjaan menjala ikan internasional berlangsung pada abad pertama?

      11 Menurut perumpamaan Yesus, ikan akan dikumpulkan tanpa dibeda-bedakan, jala itu menangkap ikan yang baik maupun yang tidak baik. Semasa rasul-rasul masih hidup, para malaikat yang membimbing pekerjaan menjala ikan menggunakan organisasi Kristen Allah untuk menangkap ”ikan” yang kemudian menjadi kristiani terurap. Dapat dikatakan bahwa sebelum Pentakosta tahun 33 M., pekerjaan menjala manusia yang dilakukan Yesus berhasil menjaring kira-kira 120 murid. (Kisah 1:15) Namun sekali sidang dari kristiani terurap didirikan, pekerjaan menjala ikan memakai jala sebagai sarananya dimulai, dan ribuan ikan yang baik ditangkap. Sejak tahun 36 M., pekerjaan menjala meluas ke perairan internasional, seraya orang-orang non-Yahudi ditarik ke dalam kekristenan dan menjadi anggota sidang terurap dari Kristus.—Kisah 10:1, 2, 23-48.

      12. Apa yang berkembang setelah kematian para rasul?

      12 Dalam abad-abad setelah para rasul meninggalkan panggung dunia, masih ada beberapa dari umat kristiani yang terus berupaya menemukan dan berpegang pada kebenaran ilahi. Setidaknya beberapa dari mereka mendapat perkenan Allah, dan Ia mengurapi mereka dengan roh kudus. Namun, kematian para rasul melenyapkan pengaruh yang bersifat menahan, sehingga suatu kemurtadan berkembang secara luas. (2 Tesalonika 2:7, 8) Suatu organisasi bertumbuh dan dengan tidak layak menyatakan diri sebagai sidang Allah. Secara palsu ia mengaku sebagai bangsa kudus yang diurapi dengan roh Allah untuk memerintah bersama Yesus.

      13. Mengapa dapat dikatakan bahwa Susunan Kristen memiliki peranan dalam pekerjaan penjalaan?

      13 Apakah saudara berpikir bahwa orang-orang yang tidak setia yang menyatakan diri kristiani mempunyai peran tertentu dalam perumpamaan tentang jala? Nah, ada alasan untuk menjawab, ya, memang demikian. Jala simbolik termasuk Susunan Kristen. Benar, selama berabad-abad Gereja Katolik berupaya menyembunyikan Alkitab dari orang-orang awam. Meskipun begitu, selama berabad-abad anggota-anggota dari Susunan Kristen memainkan peranan besar dalam menerjemahkan, membuat salinan, dan menyebarkan Firman Allah. Gereja-gereja belakangan membentuk atau mendukung lembaga-lembaga Alkitab, yang menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa dari negeri-negeri terpencil. Mereka juga mengutus misionaris-misionaris medis dan guru-guru, yang menghasilkan kristiani beras. Hal ini mengumpulkan jumlah yang besar sekali dari ikan-ikan yang tidak baik, yang tidak memiliki perkenan Allah. Namun setidak-tidaknya ini memperkenalkan jutaan orang non-Kristen kepada Alkitab dan kepada suatu bentuk kekristenan, meskipun bejat.

      14. Bagaimana penjalaan ikan yang baik dibantu oleh beberapa pekerjaan yang dilakukan oleh gereja-gereja Susunan Kristen?

      14 Sementara itu, orang-orang setia yang tersebar ke mana-mana yang berpegang pada Firman Allah berupaya sebisa-bisanya. Sepanjang masa, mereka merupakan sidang orang-orang terurap dari Allah di atas bumi. Dan kita dapat yakin bahwa mereka juga menangkap ikan, atau manusia, yang banyak di antaranya akan dianggap baik oleh Allah dan diurapi dengan roh-Nya. (Roma 8:14-17) Pengamat-pengamat kekristenan yang baik ini berhasil membawa kebenaran dan pemahaman Alkitab kepada banyak orang yang telah menjadi kristiani beras atau yang telah memperoleh pengetahuan Alkitab yang terbatas dari Alkitab yang diterjemahkan ke dalam bahasa mereka oleh lembaga-lembaga Alkitab dari Susunan Kristen. Benar, pengumpulan dari ikan-ikan yang baik ini berlangsung terus, meskipun mayoritas dari yang dikumpulkan oleh Susunan Kristen tidak baik dalam sudut pandangan Allah.

      15. Dengan jelas, apa yang digambarkan oleh jala dalam perumpamaan ini?

      15 Maka jala menggambarkan sarana di bumi yang mengaku diri sebagai sidang Allah dan yang mengumpulkan ikan. Ini mencakup Susunan Kristen dan juga sidang dari kristiani terurap yang sejati, yang disebut belakangan terus mengumpulkan ikan yang baik, di bawah bimbingan yang tidak kelihatan dari para malaikat, selaras dengan Matius 13:49.

      Zaman Kita Istimewa

      16, 17. Mengapa masa kita hidup begitu penting dalam hasil akhir dari perumpamaan Yesus tentang jala?

      16 Marilah kita sekarang membahas unsur waktu. Selama berabad-abad jala yang digunakan sebagai sarana mengumpulkan ikan yang baik maupun yang tidak baik, atau jahat. Kemudian tiba waktunya ketika para malaikat terlibat dalam pekerjaan pemisahan yang menentukan. Bilamana? Nah, ayat 49 dengan jelas berkata bahwa ini adalah selama ”akhir zaman [”kesudahan sistem perkara-perkara”, NW].” Ini cocok dengan apa yang Yesus katakan dalam perumpamaan tentang domba dan kambing, ”Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaanNya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaanNya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapanNya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing.”—Matius 25:31, 32.

      17 Jadi, sesuai dengan Matius 13:47-50, suatu pekerjaan pemisahan di bawah bimbingan para malaikat untuk menentukan harapan telah berlangsung sejak ”akhir zaman” [”kesudahan sistem perkara-perkara”, NW] mulai pada tahun 1914. Hal ini khusus menjadi jelas setelah 1919, ketika sisa dari orang-orang terurap dibebaskan dari perbudakan atau tawanan rohani sementara, dan menjadi sarana yang lebih efektif untuk melaksanakan pekerjaan menjala ikan.

      18. Bagaimana ikan-ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu?

      18 Apa yang akan terjadi dengan ikan yang baik yang dipisahkan? Ayat 48 berkata bahwa malaikat penjala ikan yang memisahkan, ”mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang.” Pasu adalah bejana pelindung tempat menyimpan ikan yang baik. Apakah hal ini terjadi pada zaman kita? Pasti. Seraya ikan yang baik ditangkap hidup-hidup, mereka telah dikumpulkan ke dalam sidang-sidang kristiani sejati. Sidang-sidang yang seperti pasu ini telah membantu melindungi dan menyimpan mereka untuk dinas ilahi, tidakkah saudara setuju? Namun, seseorang dapat berpikir, ’Semuanya ini benar dan baik, namun apa hubungannya dengan kehidupan saya sekarang dan di masa depan?’

      19, 20. (a) Mengapa penting dewasa ini untuk memahami perumpamaan ini? (b) Pekerjaan menjala ikan yang penting apa telah dimulai sejak tahun 1919?

      19 Hasil akhir dari apa yang digambarkan di sini tidak terbatas kepada abad-abad antara zaman para rasul dan tahun 1914. Selama jangka waktu itu, alat penjala mengumpulkan para penganut kekristenan yang sejati maupun yang palsu. Ya, jala ini mengumpulkan baik ikan yang benar dan yang tidak benar. Selanjutnya, pekerjaan pemisahan yang dilakukan oleh para malaikat tidak berakhir sekitar tahun 1919. Sama sekali tidak. Dalam beberapa segi perumpamaan tentang jala ini berlangsung terus sampai zaman kita. Kita terlibat di dalamnya dan demikian pula masa depan kita. Penting bagi kita untuk memahami bagaimana dan mengapa hal ini demikian jika kita ingin kata-kata ini berlaku bagi kita, ”Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar” dengan pengertian.—Matius 13:16.

      20 Saudara mungkin mengetahui bahwa setelah tahun 1919 kaum sisa terurap mulai sibuk dalam pekerjaan pengabaran bekerja sama dengan para malaikat, yang terus menggunakan jala simbolik untuk mengangkut ikan ke pantai, untuk memisahkan ikan yang baik dari yang tidak baik. Statistik dari masa itu memperlihatkan bahwa penjalaan ikan yang baik untuk diurapi dengan roh Allah terus berlanjut seraya orang-orang terakhir dari ke-144.000 dikumpulkan oleh jala simbolik. (Wahyu 7:1-4) Namun, menjelang pertengahan 1930-an, pengumpulan ikan yang baik untuk diurapi dengan roh suci pada dasarnya berakhir. Apakah sidang kaum sisa terurap harus seolah-olah membuang jala itu, dan sekadar duduk berpangku tangan, menunggu pahala surgawi mereka? Sama sekali tidak!

      Keterlibatan Saudara dalam Menjala Ikan

      21. Pekerjaan menjala yang lain apa muncul di zaman kita? (Lukas 23:43)

      21 Perumpamaan Yesus tentang jala memusatkan pada ikan yang baik yang akan diberi pahala dengan sebuah tempat di Kerajaan surga. Namun, selain perumpamaan itu, ada pekerjaan menjala simbolik lain yang sedang terjadi dalam skala yang luas, sama seperti yang telah digambarkan pada artikel sebelumnya. Penangkapan ikan ini bukan bagi ikan terurap yang baik yang disebutkan dalam perumpamaan Yesus, melainkan bagi ikan simbolik yang akan ditangkap hidup-hidup dan diberikan harapan kehidupan yang menakjubkan di atas bumi firdaus.—Wahyu 7:9, 10; bandingkan Matius 25:31-46.

      22. Hasil bahagia apa dapat kita alami, dan apa alternatifnya?

      22 Jika saudara memegang pengharapan itu, maka saudara dapat bergembira bahwa Yehuwa telah mengizinkan suatu pekerjaan menjala ikan yang menyelamatkan jiwa terus berlangsung sampai sekarang. Hal ini telah memungkinkan bagi saudara untuk memperoleh prospek yang menakjubkan. Prospek? Ya, itulah kata yang cocok, karena hasil akhirnya akan selaras dengan kesetiaan kita yang tanpa henti terhadap Pribadi yang memimpin upaya menjala ikan yang berlangsung terus. (Zefanya 2:3) Ingatlah dari perumpamaan itu bahwa tidak semua ikan yang ditangkap oleh jala mengalami hasil akhir yang menguntungkan. Yesus berkata bahwa yang tidak baik, atau jahat, akan dipisahkan dari yang baik. Dengan akibat apa? Di Matius 13:50 Yesus menjelaskan akibat yang serius bagi ikan yang tidak baik atau jahat. Mereka akan dilempar ke dalam api yang menyala-nyala, yang berarti kebinasaan kekal.—Wahyu 21:8.

      23. Apa yang membuat pekerjaan menjala ikan dewasa ini begitu penting?

      23 Bagi ikan terurap yang baik, dan juga bagi ikan simbolik yang akan hidup selamanya di atas bumi, tersedia harapan yang mulia. Maka dengan alasan baik, para malaikat memperhatikan bahwa sekarang juga pekerjaan menjala ikan yang sukses sedang berlangsung di seputar bola bumi. Betapa hebat tangkapannya! Saudara benar dengan mengatakan bahwa dalam cara tertentu pekerjaan itu sama menakjubkannya dengan menjala ikan harfiah yang dinikmati oleh para rasul sewaktu mereka menurunkan jala mereka sesuai petunjuk Yesus.

      24. Apa yang hendaknya ingin kita lakukan sehubungan dengan menjala ikan secara rohani?

      24 Apakah saudara sebisa-bisanya memiliki peran serta yang aktif dalam pekerjaan menyelamatkan kehidupan ini berupa penjalaan ikan secara rohani? Tidak soal betapa besar peran serta kita secara perorangan sampai sekarang, ada gunanya bahwa kita masing-masing mengamati apa yang sedang dicapai seluas bumi dalam pekerjaan menjala ikan dan menyelamatkan kehidupan yang sekarang berlangsung. Melakukan hal ini hendaknya mendorong kita untuk bahkan lebih bergairah dalam menebarkan jala untuk menjala di hari-hari mendatang!—Bandingkan Matius 13:23; 1 Tesalonika 4:1.

  • Menjala Manusia dalam Perairan Seluas Dunia
    Menara Pengawal—1992 | 15 Juni
    • Menjala Manusia dalam Perairan Seluas Dunia

      ”Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.”—1 KORINTUS 9:16.

      1, 2. (a) Siapa yang benar-benar menghadapi tantangan yang secara tidak langsung dinyatakan dalam 1 Korintus 9:16, dan mengapa saudara menjawab demikian? (b) Tanggung jawab apa telah diterima Saksi-Saksi Yehuwa?

      SIAPA pada abad ke-20 ini yang telah benar-benar menghadapi tantangan yang diajukan oleh kata-kata Paulus di atas? Siapa dalam jumlah jutaan telah terjun ke dunia untuk menjala pria dan wanita yang ”sadar akan kebutuhan rohani mereka”? (Matius 5:3, NW) Siapa yang telah mengambil risiko pemenjaraan dan kematian, dan siapa yang telah menderita hal-hal demikian dalam banyak negeri karena memenuhi perintah Kristus di Matius 24:14?

      2 Catatan sejarah menjawab: Saksi-Saksi Yehuwa. Tahun yang lalu saja lebih dari empat juta Saksi pergi dari rumah ke rumah ’membawa kabar baik’ di 211 negeri dan daerah dan dalam lebih dari 200 bahasa. Ini bukanlah hanya suatu kelompok terpilih dari para utusan injil yang dilatih. Tidak, semua Saksi-Saksi Yehuwa merasa bertanggung jawab untuk mengabar serta mengajar dari rumah ke rumah dan pada setiap kesempatan yang tepat. Mengapa mereka merasa kebutuhan demikian untuk membagikan kepercayaan mereka kepada orang-orang lain? Karena mereka menyadari bahwa pengetahuan membawa tanggung jawab.—Yehezkiel 33:8, 9; Roma 10:14, 15; 1 Korintus 9:16, 17.

      Menjala Manusia, Suatu Tantangan Global

      3. Seberapa luaskah hendaknya pekerjaan penjalaan?

      3 Pekerjaan besar menjala ikan ini tidak dibatasi seolah-olah untuk beberapa sungai atau danau atau bahkan satu lautan. Tidak, sebagaimana Yesus telah perintahkan, ini harus disampaikan ”kepada semua bangsa.” (Markus 13:10) Sebelum menghadap Bapanya, Yesus memberi tahu murid-muridnya, ”Karena itu pergilah, jadikanlah murid-murid dari segala bangsa dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada kesudahan sistem perkara-perkara.”—Matius 28:19, 20, NW.

      4. (a) Apa yang pasti telah mengejutkan pengikut-pengikut Yahudi yang pertama dari Yesus? (b) Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa memandang luasnya pekerjaan pengabaran?

      4 Bagi para pengikut Yesus yang berbangsa Yahudi, ini pastilah suatu tugas yang mengejutkan. Ia mengatakan kepada murid-murid Yahudinya bahwa mereka sekarang harus pergi kepada orang-orang non-Yahudi yang ”tidak tahir” dari segala bangsa dan mengajar mereka. Ini membutuhkan beberapa penyesuaian bagi mereka untuk memahami apa pengaruhnya dan bertindak selaras dengan penugasan itu. (Kisah 10:9-35) Namun tidak ada pilihan lain; Yesus telah memberi tahu mereka dalam suatu perumpamaan bahwa ”ladang ialah dunia.” Oleh karena itu, Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini memandang seluruh dunia sebagai daerah hak mereka untuk menangkap ikan. Tidak ada daerah perairan ”20 kilometer” yang membatasi penugasan mereka dari Allah. Kadang-kadang bila tidak ada kebebasan beragama, kebijaksanaan dibutuhkan. Namun, mereka menjala dengan suatu perasaan mendesak. Mengapa begitu? Karena peristiwa-peristiwa dunia dan penggenapan nubuat-nubuat Alkitab memperlihatkan bahwa kita berada pada bagian penutup dari pekerjaan menjala secara global ini.—Matius 13:38; Lukas 21:28-33.

      Kemajuan dalam Pekerjaan Menjala secara Global

      5. Orang-orang macam apa yang memberi sambutan kepada pekerjaan penjalaan global?

      5 Kebanyakan dari pewaris terurap dari Kerajaan ’dijala’ dari antara bangsa-bangsa sebelum tahun 1935, maka jumlah lengkap mereka pada dasarnya telah dipenuhi. Karena itu, khususnya sejak tahun 1935, Saksi-Saksi Yehuwa telah mencari orang-orang rendah hati tersebut yang dapat dilukiskan sebagai ”orang-orang yang rendah hati [”lembut”, NW]” yang ”akan mewarisi negeri”. (Mazmur 37:11, 29) Ini adalah orang-orang yang ”berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana”. Mereka membuat kemajuan untuk mendukung pemerintahan Kerajaan Allah sebelum ”sengsara besar” (Bode) menimpa sistem perkara Setan yang bejat serta korup dan para penyembahnya ditentukan untuk ”dapur api” yakni kebinasaan terakhir.—Yehezkiel 9:4; Matius 13:47-50; 24:21.

      6, 7. (a) Langkah-langkah apa diambil pada tahun 1943 sehubungan dengan pekerjaan penjalaan global? (b) Apa ternyata hasil-hasilnya?

      6 Apakah pekerjaan menjala global tersebut berhasil sejauh ini? Biarlah fakta-fakta berbicara. Kembali di tahun 1943, Perang Dunia II masih berkecamuk, namun saudara-saudara terurap yang setia di kantor pusat sedunia dari Saksi-Saksi Yehuwa di Brooklyn, New York, melihat sebelumnya bahwa pekerjaan menjala global ini harus dilaksanakan. Maka, langkah-langkah apa akan diambil?a—Wahyu 12:16, 17.

      7 Pada tahun 1943 Lembaga Menara Pengawal mendirikan sekolah utusan injil yang disebut Gilead (bahasa Ibrani, ”Timbunan Kesaksian”; Kejadian 31:47, 48) yang setiap enam bulan sekali melatih ratusan utusan injil sehingga mereka dapat diutus sebagai penjala ikan simbolik ke seluruh dunia. Pada waktu itu, hanya terdapat 126.329 Saksi yang dengan aktif menjala manusia di 54 negeri. Selama sepuluh tahun ini jumlah tersebut sesungguhnya telah melonjak menjadi 519.982 Saksi di 143 negeri! Tentu, Sekolah Gilead menghasilkan para penjala yang berani, pria dan wanita yang rela pergi ke dalam kebudayaan asing dan beradaptasi dengan perairan menjala ikan yang baru. Sebagai hasil, ribuan orang berhati jujur menyambut. Para utusan injil tersebut, dan Saksi-Saksi setempat rekan sekerja mereka, membubuh suatu dasar bagi kenaikan menakjubkan yang sekarang sedang terjadi.

      8, 9. (a) Contoh-contoh apa dapat dikutip dari pekerjaan utusan injil yang menonjol? (b) Bagaimana para utusan injil telah melihat pertumbuhan menonjol di perairan mereka? (Lihat juga Buku Kegiatan 1992.)

      8 Banyak veteran yang setia dari kelas-kelas pertama Gilead masih melayani di daerah penugasan asing mereka, meskipun mereka sekarang berumur lebih dari 70 atau bahkan 80 tahun. Satu contoh yang menggambarkan banyak dari antara mereka adalah Eric Britten yang berumur 82 tahun dan istrinya, Christina, yang lulus dari kelas Gilead ke-15 pada tahun 1950 dan masih melayani di Brasil. Sewaktu mereka pergi untuk melayani di Brasil, ada kurang dari 3.000 Saksi di negeri itu. Sekarang terdapat lebih dari 300.000! Tentu, ’yang paling kecil akan menjadi bangsa yang kuat’ di Brasil karena pekerjaan menjala ternyata produktif.—Yesaya 60:22.

      9 Dan apa yang dapat kita katakan tentang para utusan injil di Afrika? Kebanyakan telah menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang sangat berbeda dan akhirnya mengasihi orang-orang Afrika. Hal yang khas adalah John dan Eric Cooke bersaudara beserta istri mereka, Kathleen dan Myrtle, sekarang melayani di Afrika Selatan. John dan Eric lulus dari kelas kedelapan pada tahun 1947. Mereka telah melayani di Afrika Selatan, Angola, Mozambique, dan Zimbabwe. Beberapa utusan injil meninggal di Afrika karena penyakit, dan yang lain-lain karena perang dan penindasan, seperti Alan Battey dan Arthur Lawson, yang meninggal selama perang sipil baru-baru ini di Liberia. Namun, perairan Afrika telah terbukti sangat produktif. Sekarang terdapat 400.000 Saksi-Saksi tersebar di seluruh benua yang luas ini.

      Semua Mempunyai Bagian

      10. Mengapa dan dalam cara apa para perintis melakukan pekerjaan yang patut dipuji?

      10 Namun, harus disadari bahwa sementara para utusan injil telah mencapai jumlah beberapa ribu, para penyiar dan perintis setempatb telah menjadi jutaan. Mereka sedang melakukan bagian yang terbesar dari pekerjaan pengabaran seluas dunia. Pada tahun 1991 terdapat rata-rata lebih dari 550.000 perintis dan rohaniwan keliling. Betapa jumlah yang mengagumkan bila kita berpikir akan semua Saksi-Saksi setia ini yang membuat upaya khusus untuk ambil bagian dalam pekerjaan besar menjala ikan ini, di mana-mana mencapai rata-rata dari 60 sampai 140 jam mengabar setiap bulan. Banyak yang melakukan ini dengan pengorbanan dan biaya besar. Namun mengapa? Karena mereka mengasihi Allah mereka Yehuwa dengan segenap hati, pikiran, jiwa dan kekuatan, dan mereka mengasihi sesama manusia seperti diri mereka sendiri.—Matius 22:37-39.

      11. Bukti pasti apa yang ada bahwa roh Yehuwa ada di antara umat-Nya?

      11 Apa yang dapat kita lakukan mengenai lebih dari tiga setengah juta Saksi-Saksi lain yang tidak berada dalam dinas sepenuh waktu namun memberikan 100 persen dalam dinas Yehuwa, menurut keadaan mereka? Terdapat istri-istri, bahkan ibu-ibu yang mengasuh anak-anak kecil, yang walaupun begitu membaktikan waktu mereka yang berharga untuk pekerjaan menjala secara global. Banyak dari antaranya adalah suami atau ayah dengan pekerjaan duniawi sepenuh waktu; namun, mereka menyediakan waktu pada akhir pekan dan sore hari untuk mengajarkan kebenaran kepada orang-orang yang tidak mereka kenal. Kemudian terdapat kumpulan besar pria dan wanita lajang dan anak-anak muda yang ambil bagian dalam pengabaran yang memuliakan kebenaran melalui tingkah laku mereka. Kelompok agama lain mana yang memiliki lebih dari empat juta pekerja sukarela yang tidak dibayar yang setiap bulan mengabarkan kabar baik dari pemerintahan Kerajaan Allah? Tentu ini membuktikan bekerjanya roh Yehuwa!—Mazmur 68:11; Kisah 2:16-18; bandingkan Zakharia 4:6.

      Faktor-Faktor yang Menyumbang kepada Pertumbuhan

      12. Mengapa dan dalam jumlah apa saja orang-orang menyambut kebenaran?

      12 Pekerjaan besar pengabaran ini membawa hasil yang menakjubkan setiap tahun. Pada tahun 1991 lebih dari 300.000 Saksi-Saksi baru dibaptis dengan dibenamkan sepenuhnya dalam air. Itu sama dengan lebih dari 3.000 sidang yang masing-masing terdiri dari 100 Saksi! Bagaimana semua ini dicapai? Marilah kita mengingat apa yang Yesus katakan, ”Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa . . . Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah [”Yehuwa”, NW]. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepadaKu.” Karena itu, seseorang menyambut penjalaan ikan secara global bukanlah hanya karena upaya manusia. Yehuwa mengetahui keadaan hati dan menarik kepada-Nya orang-orang benar tersebut.—Yohanes 6:44, 45; Matius 10:11-13; Kisah 13:48.

      13, 14. Sikap baik apa dinyatakan oleh banyak Saksi-Saksi?

      13 Namun, para penjala manusia adalah wakil-wakil yang Yehuwa gunakan untuk menarik orang-orang kepada-Nya. Karena itu, tindakan mereka terhadap orang-orang dan daerah tempat mereka menjala penting. Betapa menguatkan untuk melihat mayoritas besar telah memperhatikan kata-kata Paulus kepada sidang Galatia, ”Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”—Galatia 6:9.

      14 Banyak Saksi-Saksi yang setia telah mengabar selama banyak dekade, seraya dengan saksama mengamati perkembangan dunia. Mereka telah melihat bangkit dan jatuhnya Nazi, Fasis, dan sistem-sistem totaliter lainnya. Beberapa telah menyaksikan begitu banyak perang yang telah terjadi sejak tahun 1914. Mereka telah melihat para pemimpin dunia menggantungkan harapan mereka kepada Liga Bangsa-Bangsa dan kemudian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mereka telah melihat pekerjaan Yehuwa dilarang dan kemudian dilegalisasi di banyak negeri. Melalui semua ini, Saksi-Saksi Yehuwa tidak menyerah dalam melakukan apa yang benar, termasuk melayani sebagai penjala manusia. Benar-benar catatan yang menonjol dari integritas!—Matius 24:13.

      15. (a) Bantuan apa telah kita miliki dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan dari daerah seluas dunia kita? (b) Bagaimana publikasi-publikasi telah membantu dalam penugasan saudara?

      15 Terdapat faktor-faktor lain yang telah menyumbang kepada pertumbuhan seluas dunia ini. Salah satu adalah sikap mudah menyesuaikan diri dari para penjala manusia terhadap kebutuhan daerah. Dengan perpindahan bangsa-bangsa dari kebudayaan, agama serta bahasa yang berbeda, Saksi-Saksi telah meluaskan pengertian mereka akan berbagai sudut pandangan ini. Dan sidang-sidang seluas dunia telah sangat membantu dengan mempersiapkan Alkitab dan lektur Alkitab dalam lebih dari 200 bahasa. New World Translation of the Holy Scriptures, lengkap atau sebagian, sekarang terdapat dalam 13 bahasa, termasuk Ceko dan Slovakia. Brosur Nikmatilah Hidup Kekal di Bumi! sekarang tersedia dalam 198 bahasa, mulai dari bahasa Albania sampai ke bahasa Zulu, dengan pencetakan 72 juta eksemplar. Buku Tokoh Terbesar sepanjang Masa sudah tersedia dalam 69 bahasa. Buku Pencarian Manusia akan Allah diterbitkan dalam 29 bahasa, memberi pemahaman akan asal usul dan kepercayaan dari sistem-sistem agama utama di dunia dan terbukti sebagai bantuan unik dalam penjalaan secara global.

      16. Bagaimana beberapa telah menyambut kebutuhan di negeri-negeri lain?

      16 Apa lagi yang telah memajukan pekerjaan penjalaan secara global? Ribuan telah rela menyambut ’panggilan Makedonia’. Sebagaimana Paulus rela untuk pindah dari Asia Kecil ke Makedonia di Eropa, atas panggilan Allah, banyak Saksi telah pindah ke negeri-negeri dan daerah-daerah yang terdapat lebih besar kebutuhan akan pemberita-pemberita Kerajaan, dan juga akan penatua dan pelayan sidang. Mereka telah menjadi seperti para nelayan harfiah yang menemukan bahwa perairan setempat sudah dijala dengan baik dan pindah ke perairan yang lebih sedikit perahu dan ada banyak ikan.—Kisah 16:9-12; Lukas 5:4-10.

      17. Contoh-contoh apa kita miliki dari mereka yang telah menyambut ’panggilan Makedonia’?

      17 Baru-baru ini kelas-kelas Sekolah utusan injil Gilead mengikutsertakan siswa-siswa dari berbagai negeri di Eropa yang telah mempelajari bahasa Inggris dan telah menawarkan diri untuk melayani di negeri-negeri dan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda. Demikian pula, melalui Sekolah Pelatihan Pelayanan, banyak saudara lajang diberikan pelatihan intensif selama dua bulan dan kemudian diutus ke bangsa-bangsa lain untuk menguatkan sidang-sidang dan wilayah-wilayah. Tempat-tempat penjalaan ikan yang unik lainnya adalah daerah-daerah yang sekarang dibuka di Eropa Timur dan bekas republik-republik Soviet.—Bandingkan Roma 15:20, 21.

      18. (a) Mengapa para perintis biasanya adalah rohaniwan-rohaniwan yang efektif? (b) Bagaimana mereka dapat membantu orang-orang lain di dalam sidang?

      18 Suatu bantuan tambahan dalam pekerjaan menjala seluas dunia adalah Sekolah Pelayanan Perintis yang dihadiri oleh perintis biasa. Melalui pembahasan intensif dari buku Bercahaya sebagai Penerang-Penerang dalam Dunia selama dua minggu, yang dipersiapkan secara khusus bagi para perintis, mereka meningkatkan kesanggupan pelayanan mereka seraya mereka membahas pokok-pokok seperti ”Mengejar Jalan Kasih”, ”Mengikuti Yesus Sebagai Teladan” dan ”Mengembangkan Seni Mengajar”. Sidang-sidang sangat bersyukur memiliki tim penjala yang terampil ini yang dapat melatih banyak orang dalam pekerjaan besar menjala ini!—Matius 5:14-16; Filipi 2:15; 2 Timotius 2:1, 2.

      Dapatkah Kita Meningkatkan Diri?

      19. Seperti rasul Paulus, bagaimana kita dapat meningkatkan pelayanan kita?

      19 Seperti Paulus, kita ingin memiliki pandangan maju ke depan yang positif. (Filipi 3:13, 14) Ia menyesuaikan diri dengan segala macam orang dan keadaan. Ia mengetahui cara meletakkan dasar bersama dan cara bertukar pikiran berdasarkan sikap dan kebudayaan setempat. Kita dapat memulai pengajaran-pengajaran Alkitab dengan waspada kepada reaksi penghuni rumah terhadap berita Kerajaan dan kemudian menyesuaikan persembahan kita dengan kebutuhan penghuni rumah. Dengan banyak variasi dari bantuan pengajaran Alkitab yang kita miliki, kita dapat menawarkan salah satu yang sesuai dengan pandangan orang itu. Kelenturan dan kewaspadaan kita juga merupakan faktor penting dalam pekerjaan menjala yang produktif.—Kisah 17:1-4, 22-28, 34; 1 Korintus 9:19-23.

      20. (a) Mengapa pekerjaan penjalaan kita begitu penting sekarang? (b) Apa tanggung jawab kita masing-masing sekarang?

      20 Mengapa pekerjaan menjala secara global yang unik ini begitu penting sekarang? Karena dari nubuat-nubuat Alkitab yang tercermin dalam peristiwa-peristiwa dunia yang telah terjadi dan sedang terjadi, terbukti bahwa sistem dunia Setan sedang menuju klimaks yang membawa bencana. Maka, sebagai Saksi-Saksi Yehuwa, apa yang hendaknya kita lakukan? Tiga artikel pelajaran dalam majalah ini telah menonjolkan tanggung jawab kita untuk rajin dan bergairah dalam kegiatan menjala yang menjadi bagian kita dalam perairan global. Kita memiliki jaminan kuat dari Alkitab bahwa Yehuwa tidak akan melupakan kegiatan menjala kita yang rajin. Paulus berkata, ”Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap namaNya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.”—Ibrani 6:10-12.

      [Catatan Kaki]

      a Lihat juga buku Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!, halaman 185 dan 186, diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

      b ”Penyiar perintis . . . Pekerja sepenuh waktu dari Saksi-Saksi Yehuwa.”—Webster’s Third New International Dictionary.

  • Menjala Manusia dalam Perairan Seluas Dunia
    Menara Pengawal—1992 | 15 Juni
    • [Tabel di hlm. 24]

      HASIL-HASIL DARI PENJALAAN INTERNASIONAL

      Tahun Negeri Saksi-Saksi

      1939 61 71.509

      1943 54 126.329

      1953 143 519.982

      1973 208 1.758.429

      1983 205 2.652.323

      1991 211 4.278.820

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan