-
Pertanyaan PembacaMenara Pengawal—1987 (Seri 32) | Menara Pengawal—1987 (Seri 32)
-
-
Sikap Saksi-Saksi Yehuwa terhadap tembakau didasarkan pada Alkitab, dan mereka juga menerima hukum Alkitab terhadap kegelojohan.
-
-
Pertanyaan PembacaMenara Pengawal—1987 (Seri 32) | Menara Pengawal—1987 (Seri 32)
-
-
Namun, bagaimana berkenaan makan berlebih-lebihan dengan gelojoh? Terus terang, Alkitab mengutuk kegelojohan, yang artinya makan berlebih-lebihan secara tamak, atau lahap sekali. Anak seorang Israel yang menjadi ”pelahap dan peminum” yang tidak mau bertobat harus dihukum. (Ulangan 21:18-21) Amsal memperingatkan agar tidak ”bergaul dengan pelahap”. (Amsal 28:7; 23:20, 21) Gelojoh juga salah karena kita diberitahu bahwa ’orang yang tamak’ tidak akan mewarisi Kerajaan Allah. (1 Korintus 6:9, 10, Bode; bandingkan 1 Petrus 4:3; Filipi 3:18, 19.) Para pengawas Kristen harus ”dapat menguasai diri”, bukan ”pelahap yang malas”. (Titus 1:8, 12) Hal ini demikian serius sehingga ada pengawas yang harus diturunkan karena kebiasaan makan yang tidak terkendali.
Namun, patut disadari bahwa tidak mudah untuk menentukan apakah seseorang gelojoh atau tidak. Makan (bertentangan dengan menghirup asap tembakau) adalah hal yang wajar dan patut. Tubuh gemuk juga bukan satu-satunya ukuran untuk kegelojohan; seorang yang sangat kurus mungkin saja gelojoh. Yang dikritik Alkitab bukan berat badan yang berlebihan, tetapi sebaliknya, makan berlebih-lebihan, yang mungkin saja atau mungkin juga tidak mengakibatkan kegemukan.
-
-
Pertanyaan PembacaMenara Pengawal—1987 (Seri 32) | Menara Pengawal—1987 (Seri 32)
-
-
Jadi, Saksi-Saksi Yehuwa melarang kegelojohan berdasarkan apa yang dikatakan Alkitab. Apapun berat badan mereka, mereka berusaha ”menguasai diri dalam segala hal”, termasuk makan. Hal ini bukan terutama karena suatu pertimbangan budaya berkenaan mode tetapi karena mereka ingin hidup selaras dengan prinsip-prinsip Alkitab dan menjadi orang-orang Kristen yang aktif, dengan mendapat perkenan Allah.
-