Pasal 22
Bagian 1—Saksi-Saksi ke Bagian yang Paling Jauh di Bumi
Ini adalah yang pertama dari lima bagian dalam pasal yang melaporkan bagaimana kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa telah menjangkau seputar bumi. Bagian 1, yang meliputi era dari tahun 1870-an sampai dengan 1914, terdapat di halaman 404 hingga 422. Masyarakat manusia tidak pernah pulih dari gejolak-gejolak yang diakibatkan oleh Perang Dunia I, yang dimulai pada tahun 1914. Itulah tahun yang sudah lama ditandai oleh Siswa-Siswa Alkitab sebagai akhir Zaman Orang Kafir.
SEBELUM ia naik ke surga, Yesus Kristus menugaskan para rasulnya, dengan berkata, ”Kamu akan menjadi saksi-saksiku . . . ke bagian yang paling jauh di bumi.” (Kisah 1:8, NW) Ia juga menubuatkan bahwa ”Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa”. (Mat. 24:14) Pekerjaan tersebut belum selesai pada abad pertama. Bagian utamanya telah dilakukan pada zaman modern. Catatan mengenai pelaksanaannya sejak tahun 1870-an hingga sekarang sungguh menggetarkan hati.
Meskipun Charles Taze Russell menjadi terkenal di kalangan luas karena khotbah-khotbahnya tentang Alkitab yang banyak diiklankan, minatnya tidak semata-mata kepada jumlah hadirin yang banyak melainkan kepada orang-orang. Maka, tidak lama sesudah ia mulai menerbitkan Watch Tower pada tahun 1879, ia mengadakan perjalanan yang ekstensif untuk mengunjungi kelompok-kelompok kecil para pembaca majalah itu guna membahas Alkitab bersama mereka.
C. T. Russell mendesak mereka yang percaya kepada janji-janji yang berharga dari Firman Allah untuk ikut serta membagikannya kepada orang-orang lain. Mereka yang sangat tersentuh hatinya oleh apa yang mereka pelajari, menunjukkan gairah sejati untuk bertindak tepat demikian. Untuk membantu dalam pekerjaan, bahan tercetak disediakan. Pada awal tahun 1881, sejumlah risalah diterbitkan. Keterangan tentang isinya kemudian digabung dengan informasi tambahan sehingga membentuk publikasi Food for Thinking Christians yang lebih lengkap, dan 1.200.000 eksemplar dipersiapkan untuk disebarkan. Namun bagaimanakah kelompok kecil dari Siswa-Siswa Alkitab (mungkin terdiri dari 100 pada waktu itu) dapat menyebarkan semuanya ini?
Mencapai Para Pengunjung Gereja
Beberapa diberikan kepada sanak saudara dan teman-teman. Sejumlah surat kabar setuju untuk mengirimkan sebuah eksemplar risalah itu kepada setiap langganan mereka. (Perhatian khusus diberikan kepada surat kabar mingguan dan bulanan agar Food for Thinking Christians dapat mencapai banyak orang yang tinggal di daerah pedesaan.) Tetapi banyak dari penyebarannya terlaksana pada beberapa hari Minggu secara berturut-turut di depan gereja-gereja di Amerika Serikat dan Inggris. Tidak ada cukup Siswa-Siswa Alkitab untuk melakukan semuanya secara pribadi, maka mereka menyewa orang-orang lain untuk membantu.
Saudara Russell mengutus dua rekan, J. C. Sunderlin dan J. J. Bender, ke Inggris untuk mengawasi penyebaran 300.000 eksemplar di sana. Saudara Sunderlin pergi ke London, sedangkan Saudara Bender melakukan perjalanan ke utara ke Skotlandia dan kemudian mengerjakan daerah sepanjang perjalanannya ke selatan. Perhatian utama diberikan kepada kota-kota besar. Melalui iklan-iklan di surat kabar ditemukan pria-pria yang cakap dan kontrak dibuat dengan mereka untuk mengatur agar cukup banyak orang membantu guna menyebarkan jatah buku mereka. Di London saja hampir 500 orang dikerahkan untuk menyebarkan risalah itu. Pekerjaan dilakukan dengan cepat, pada dua hari Minggu berturut-turut.
Pada tahun itu juga penyelenggaraan dibuat agar Siswa-Siswa Alkitab yang dapat meluangkan setengah waktu mereka atau lebih, khusus dalam pekerjaan Tuhan untuk menjadi kolportir, menyebarkan lektur untuk pengajaran Alkitab. Para pelopor dari mereka yang dewasa ini dikenal sebagai perintis, secara mencolok berhasil menyebarkan kabar baik.
Selama dekade berikutnya, Saudara Russell menyiapkan aneka ragam risalah yang dengan mudah dapat digunakan untuk menyebarkan beberapa kebenaran Alkitab penting yang telah dipelajari. Ia juga menulis beberapa jilid Millenial Dawn, (belakangan dikenal sebagai Studies in The Scriptures). Kemudian ia mulai mengadakan perjalanan penginjilan secara pribadi ke negeri-negeri lain.
Russell Melakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Pada tahun 1891 ia mengunjungi Kanada, di sana telah ditanamkan cukup banyak minat sejak tahun 1880 sehingga suatu kebaktian dapat diadakan di Toronto yang dihadiri oleh 700 orang. Ia juga melakukan perjalanan ke Eropa pada tahun 1891 untuk melihat apa yang dapat dilakukan guna memajukan penyebaran kebenaran di sana. Perjalanan ini membawanya ke Irlandia, Skotlandia, Inggris, banyak negeri di benua Eropa, Rusia (daerah yang kini dikenal sebagai Moldavia), dan Timur Tengah.
Kesimpulan apakah yang ia tarik dari orang-orang yang dihubunginya dalam perjalanan tersebut? ”Kami tidak melihat peluang atau kesediaan untuk menerima kebenaran di Rusia . . . Kami tidak melihat sesuatu yang dapat menganjurkan kami untuk mengharapkan tuaian di Italia atau Turki atau Austria atau Jerman,” lapornya. ”Tetapi Norwegia, Swedia, Denmark, Swiss, dan teristimewa Inggris, Irlandia dan Skotlandia, merupakan ladang yang siap dan menunggu untuk dituai. Tampaknya ladang-ladang ini berseru, Datanglah kemari dan bantulah kami!” Ini merupakan era yang Gereja Katolik masih melarang pembacaan Alkitab, ketika banyak orang Protestan meninggalkan gereja mereka, dan ketika tidak sedikit orang, yang karena dikecewakan oleh gereja, menolak Alkitab sama sekali.
Untuk membantu orang-orang yang lapar secara rohani itu, sesudah perjalanan Saudara Russell pada tahun 1891 upaya intensif dikerahkan untuk menerjemahkan lektur ke dalam bahasa-bahasa Eropa. Penyelenggaraan juga dibuat untuk mencetak dan menyimpan persediaan lektur di London sehingga dapat lebih mudah tersedia untuk dipergunakan di Inggris. Ladang di Inggris terbukti siap untuk dituai. Menjelang tahun 1900, sudah terdapat sembilan sidang dan sejumlah 138 Siswa-Siswa Alkitab—di antara mereka terdapat beberapa kolportir yang bergairah. Sewaktu Saudara Russell kembali mengunjungi Inggris pada tahun 1903, seribu orang berkumpul di Glasgow untuk mendengar dia berbicara tentang ”Harapan dan Prospek Milenium”, 800 orang hadir di London, dan hadirin berjumlah 500 hingga 600 orang di kota-kota lainnya.
Akan tetapi, untuk menguatkan pengamatan Saudara Russell, setelah 17 tahun berlalu sejak kunjungannya, sidang pertama Siswa-Siswa Alkitab terbentuk di Italia, yakni di Pinerolo. Dan bagaimana dengan Turki? Selama akhir tahun 1880-an, Basil Stephanoff telah mengabar di Makedonia, yang pada waktu itu adalah Turki Eropa. Walaupun beberapa orang tampaknya menunjukkan minat, orang-orang tertentu yang mengaku sebagai saudara membuat laporan-laporan palsu, mengakibatkan ia dipenjarakan. Baru pada tahun 1909, sepucuk surat dari seorang pria Yunani di Smirna (kini Izmir), Turki, melaporkan bahwa sebuah kelompok di sana dengan penuh penghargaan sedang mempelajari publikasi-publikasi Watch Tower. Sehubungan dengan Austria, Saudara Russell sendiri kembali pada tahun 1911 untuk berbicara di Wina, namun pertemuan itu dibubarkan oleh gerombolan pengacau. Di Jerman juga, tanggapan yang baik lambat diberikan. Tetapi orang-orang Skandinavia menunjukkan kesadaran yang lebih besar akan kebutuhan rohani mereka.
Orang Skandinavia Saling Membagi
Banyak orang Swedia tinggal di Amerika. Pada tahun 1883 sebuah sampel majalah Watch Tower yang diterjemahkan ke dalam bahasa Swensk disediakan untuk disebarkan di antara mereka. Majalah-majalah ini segera dikirimkan melalui pos kepada teman-teman dan sanak saudara di Swedia. Lektur dalam bahasa Norsk belum diproduksi. Meskipun demikian, pada tahun 1892, tahun berikutnya sesudah perjalanan Saudara Russell ke Eropa, Knud Pederson Hammer, seorang Norwegia yang telah mempelajari kebenaran di Amerika, secara pribadi kembali ke Norwegia untuk memberi kesaksian kepada sanak saudaranya.
Kemudian, pada tahun 1894, tatkala lektur mulai diterbitkan dalam bahasa Dansk-Norsk, Sophus Winter, seorang Amerika keturunan Denmark yang berusia 25 tahun, diutus ke Denmark dengan persediaan lektur untuk disebarkan. Menjelang musim semi berikutnya, ia telah menempatkan 500 buah dari jilid-jilid Millenial Dawn. Dalam waktu singkat beberapa orang lain yang membaca publikasi tersebut ikut serta dalam pekerjaannya. Sayang sekali, ia kemudian tidak menghargai lagi nilai dari hak istimewa berharga yang dimilikinya; tetapi yang lainnya terus membiarkan terang mereka bercahaya.
Akan tetapi, sebelum ia meninggalkan dinas ini, Winter telah melakukan pekerjaan sebagai kolportir di Swedia. Tidak lama sesudah itu, di rumah seorang teman di Pulau Sturkö, August Lundborg, seorang kapten Bala Keselamatan yang masih muda, melihat dua jilid Millenial Dawn. Ia meminjamnya, membacanya dengan penuh gairah, mengundurkan diri dari gereja, dan mulai membagikan kepada orang-orang lain apa yang telah dipelajarinya. Seorang pemuda lain, P. J. Johansson, terbuka matanya karena membaca sebuah risalah yang dipungutnya dari sebuah bangku di taman.
Seraya kelompok orang Swedia mulai berkembang, beberapa pergi ke Norwegia untuk menyebarkan lektur Alkitab. Bahkan sebelum itu, lektur telah tiba di Norwegia melalui pos dari sanak-saudara di Amerika. Dengan cara inilah Rasmus Blindheim memulai dinas Yehuwa. Antara lain di Norwegia, Theodor Simonsen, seorang penginjil dari Free Mission (Misi Bebas), menerima kebenaran selama tahun-tahun permulaan tersebut. Ia mulai membantah ajaran api neraka dalam khotbah-khotbahnya di Free Mission. Hadirinnya bangkit berdiri dengan kagum karena berita yang luar biasa ini; tetapi ketika diketahui bahwa ia telah membaca ”Millennial Dawn”, ia dikeluarkan dari gereja. Meskipun demikian, ia terus berbicara tentang perkara-perkara baik yang telah dipelajarinya. Pemuda lain yang menerima beberapa lektur adalah Andreas Øiseth. Sekali yakin bahwa ia telah mendapat kebenaran, ia meninggalkan peternakan keluarganya dan terjun ke dalam pekerjaan kolportir. Secara sistematis ia mengerjakan daerah sepanjang perjalanannya ke utara, kemudian ke selatan sepanjang fjord (teluk sempit di antara tebing-tebing atau lereng curam), tanpa melewatkan satu pemukiman pun. Pada musim salju ia membawa persediaannya—makanan, pakaian, dan lektur—di atas kereta luncur, dan orang-orang yang murah hati menyediakan tempat baginya untuk tidur. Dalam suatu perjalanan selama delapan tahun, ia menjangkau hampir seluruh negeri itu dengan kabar baik.
Istri August Lundborg, Ebba, pergi dari Swedia ke Finlandia untuk melakukan pekerjaan kolportir pada tahun 1906. Hampir bersamaan waktu, para pria yang kembali dari Amerika Serikat membawa serta sejumlah lektur Watch Tower dan mulai membagikan apa yang telah mereka pelajari. Maka beberapa tahun kemudian, Emil Österman, yang mencari sesuatu yang lebih baik daripada yang ditawarkan oleh gereja-gereja, dapat memiliki The Divine Plan of the Ages. Ia membagikannya kepada temannya Kaarlo Harteva, yang juga sedang melakukan pencarian. Karena menyadari nilai dari apa yang mereka miliki, Harteva menerjemahkannya ke dalam bahasa Finlandia dan, dengan bantuan dana dari Österman, mengatur agar buku itu diterbitkan. Bersama-sama mereka mulai menyebarkannya. Dengan menunjukkan semangat penginjilan yang sejati, mereka berbicara kepada orang-orang di tempat umum, membuat kunjungan dari rumah ke rumah, dan menyampaikan khotbah dalam auditorium-auditorium besar yang dipadati sesuai kapasitasnya. Di Helsinki, sesudah menyingkapkan doktrin-doktrin palsu Susunan Kristen, Saudara Harteva mengundang hadirin untuk menggunakan Alkitab guna membela kepercayaan akan jiwa yang tidak berkematian, jika mereka bisa. Semua mata berpaling kepada para pemimpin agama yang hadir. Tidak ada yang berbicara; tidak ada yang dapat menanggapi pernyataan jelas yang terdapat di Yehezkiel 18:4. Beberapa yang hadir mengatakan bahwa mereka hampir tidak bisa tidur pada malam tersebut sesudah apa yang mereka dengar.
Tukang Kebun yang Rendah Hati Menjadi Penginjil di Eropa
Sementara itu, Adolf Weber, atas anjuran seorang teman berusia lanjut yang beragama Anabaptis, berangkat dari Swiss ke Amerika Serikat untuk mencari pengertian Alkitab yang lebih mendalam. Di sana, karena menanggapi sebuah iklan, ia menjadi tukang kebun untuk Saudara Russell. Dengan bantuan The Divine Plan of the Ages, (waktu itu tersedia dalam bahasa Jerman) dan perhimpunan-perhimpunan yang dipimpin oleh Saudara Russell, Adolf memperoleh pengetahuan Alkitab yang dicarinya, dan ia dibaptis pada tahun 1890. ’Mata hatinya menjadi terang’, sehingga ia sungguh menghargai betapa besar peluang yang terbuka baginya. (Ef. 1:18) Sesudah beberapa waktu memberi kesaksian dengan penuh gairah di Amerika Serikat, ia pulang ke kampung halamannya, untuk mulai bekerja ”dalam kebun anggur Tuhan” di sana. Demikianlah, menjelang pertengahan tahun 1890-an, ia berada kembali di Swiss untuk membagikan kebenaran Alkitab kepada mereka yang mempunyai hati yang suka menerima.
Adolf mencari nafkahnya sebagai tukang kebun dan ahli kehutanan, tetapi minat utamanya adalah penginjilan. Ia memberi kesaksian kepada rekan-rekan kerjanya, juga kepada orang-orang di kota-kota dan desa-desa Swiss yang terdekat. Ia mengetahui beberapa bahasa, dan ia menggunakan pengetahuan ini untuk menerjemahkan publikasi-publikasi Lembaga ke dalam bahasa Prancis. Sewaktu musim salju tiba ia mengisi tas ranselnya dengan lektur Alkitab dan berjalan kaki ke Prancis, dan kadang-kadang ia melakukan perjalanan ke arah barat laut menuju Belgia dan ke selatan menuju Italia.
Agar dapat mencapai orang-orang yang mungkin tidak dapat dihubunginya secara pribadi, ia memasang iklan di surat-surat kabar dan majalah-majalah, dengan menarik perhatian kepada lektur yang tersedia untuk pengajaran Alkitab. Elie Thérond, di Prancis tengah, menanggapi salah satu iklan itu, mengenali nada kebenaran dari apa yang dibacanya, dan ia sendiri segera mulai menyebarluaskan berita itu. Di Belgia, Jean-Baptiste Tilmant, Sr., juga melihat salah satu iklan pada tahun 1901 dan memperoleh dua jilid Millenial Dawn. Betapa tergetar hatinya melihat kebenaran Alkitab dikemukakan dengan begitu jelas! Bagaimana mungkin ia menahan diri untuk tidak memberi tahu teman-temannya! Menjelang tahun berikutnya, sebuah kelompok pengajaran berhimpun secara tetap tentu di rumahnya. Segera sesudah itu kegiatan kelompok kecil tersebut menghasilkan buah bahkan di Prancis bagian utara. Saudara Weber tetap berhubungan dengan mereka, secara berkala mengunjungi berbagai kelompok yang berkembang, membina mereka secara rohani dan memberikan kepada mereka petunjuk-petunjuk tentang cara bagaimana membagikan kabar baik kepada orang lain.
Sewaktu Kabar Baik Mencapai Jerman
Tidak lama sesudah beberapa dari publikasi mulai ada dalam bahasa Jerman, pada pertengahan tahun 1880-an, orang-orang Amerika keturunan Jerman yang menghargainya mulai mengirimkannya ke sanak-saudara di tanah kelahiran mereka. Seorang juru rawat yang bekerja di sebuah rumah sakit di Hamburg membagikan publikasi Millenial Dawn kepada orang-orang lain di rumah sakit. Pada tahun 1896, Adolf Weber, di Swiss, memasang iklan di surat kabar berbahasa Jerman dan mengirimkan risalah-risalah melalui pos ke Jerman. Pada tahun berikutnya sebuah depot lektur dibuka di Jerman untuk memperlancar penyebaran edisi Watch Tower dalam bahasa Jerman, namun perkembangannya lambat. Akan tetapi, pada tahun 1902, Margarethe Demut, yang telah belajar kebenaran di Swiss, pindah ke Tailfingen, sebelah timur dari Black Forest. Kesaksian yang diberikannya secara pribadi dengan penuh gairah membantu untuk membubuh dasar bagi salah satu kelompok permulaan Siswa-Siswa Alkitab di Jerman. Samuel Lauper, dari Swiss, pindah ke Bergisches Land, sebelah timur laut Cologne, untuk menyebarkan kabar baik di daerah tersebut. Menjelang tahun 1904, perhimpunan-perhimpunan diadakan di sana di Wermelskirchen. Di antara mereka yang hadir ada seorang pria berusia 80 tahun, Gottlieb Paas, yang telah mencari-cari kebenaran. Menjelang saat kematiannya, tidak lama sesudah perhimpunan-perhimpunan tersebut mulai, Paas memegang Watch Tower dan berkata, ”Inilah kebenaran; berpeganglah padanya.”
Jumlah mereka yang berminat pada kebenaran-kebenaran Alkitab ini kian hari kian bertambah. Walaupun mahal, penyelenggaraan dibuat untuk melampirkan sampel majalah Watch Tower secara gratis pada surat kabar di Jerman. Sebuah laporan yang diterbitkan pada tahun 1905 berbunyi bahwa lebih dari 1.500.000 eksemplar sampel Watch Tower ini telah disebarkan. Itu merupakan suatu prestasi besar bagi suatu kelompok yang sangat kecil.
Tidak semua Siswa-Siswa Alkitab beranggapan bahwa mereka sudah melakukan apa yang diperlukan dengan mencapai orang-orang yang tinggal di dekat rumah. Bahkan sejak tahun 1907, Saudara Erler, dari Jerman, melakukan perjalanan ke Bohemia yang pada waktu itu disebut Austria-Hongaria (belakangan bagian dari Cekoslowakia). Ia menyebarkan lektur yang memberi peringatan tentang Armagedon dan menceritakan tentang berkat-berkat yang akan datang kepada umat manusia sesudahnya. Menjelang tahun 1912, seorang Siswa Alkitab lain telah menyebarkan lektur Alkitab di daerah Memel, di tempat yang kini adalah Lituania. Berita ini disambut dengan antusias oleh banyak orang, dan beberapa kelompok yang cukup besar dari Siswa-Siswa Alkitab segera terbentuk di sana. Akan tetapi, sewaktu mereka belajar bahwa orang Kristen sejati harus juga menjadi saksi, jumlah mereka mulai menciut. Meskipun demikian, beberapa membuktikan diri peniru Kristus yang sejati, ”Saksi yang setia dan benar”.—Why. 3:14.
Sewaktu Nikolaus von Tornow, seorang bangsawan Jerman yang memiliki tanah yang luas di Rusia, berada di Swiss sekitar tahun 1907, ia menerima salah satu risalah dari Lembaga Menara Pengawal. Dua tahun kemudian ia muncul di Sidang Berlin, di Jerman, dengan mengenakan pakaian terbaiknya dan disertai oleh pelayan pribadinya. Memerlukan waktu baginya untuk dapat memahami apa sebabnya Allah mempercayakan kebenaran-kebenaran yang tak ternilai harganya kepada orang-orang yang begitu sederhana, tetapi apa yang dibacanya di 1 Korintus 1:26-29 membantu, ”Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. . . , supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.” Karena yakin bahwa ia telah menemukan kebenaran, von Tornow menjual tanah miliknya di Rusia dan membaktikan dirinya dan sumber dayanya guna memajukan kepentingan ibadat yang murni.
Pada tahun 1911, ketika sepasang suami-istri muda Jerman, keluarga Herkendell, menikah, mempelai wanita meminta dari ayahnya, sebagai mas kawin, uang untuk menikmati bulan madu yang lain daripada yang lain. Ia dan suaminya berniat melakukan perjalanan yang sibuk yang akan makan waktu berbulan-bulan. Bulan madu mereka ialah suatu perjalanan pengabaran ke Rusia untuk mencapai orang-orang yang berbahasa Jerman di sana. Demikianlah dengan banyak cara berbagai macam orang membagikan kepada orang lain apa yang telah mereka pelajari tentang maksud-tujuan Allah yang pengasih.
Pertumbuhan Di Ladang Inggris
Sesudah penyebaran lektur secara intensif di Inggris pada tahun 1881, beberapa pengunjung gereja melihat perlunya untuk bertindak sesuai dengan apa yang telah mereka pelajari. Tom Hart dari Islington, London, adalah salah seorang yang terkesan oleh nasihat Alkitab di dalam Watch Tower, ”Hai umatKu, pergilah dari padanya”—yakni, keluarlah dari gereja-gereja Susunan Kristen yang bersifat Babilon dan ikutilah pengajaran Alkitab. (Why. 18:4) Ia mengundurkan diri dari gereja pada tahun 1884, diikuti oleh sejumlah orang lain.
Banyak orang yang bergabung dengan kelompok-kelompok pengajaran berkembang menjadi penginjil yang efektif. Beberapa menawarkan lektur Alkitab di taman-taman di London dan tempat-tempat lain yang menjadi tempat orang bersantai. Yang lain memusatkan diri kepada gedung-gedung bisnis. Akan tetapi, cara yang lebih lazim ialah mengadakan kunjungan dari rumah ke rumah.
Sarah Ferrie, seorang pelanggan Watch Tower, menulis kepada Saudara Russell dan berkata bahwa ia dan beberapa teman di Glasgow secara sukarela ingin ikut serta menyebarkan risalah. Benar-benar suatu kejutan ketika sebuah truk berhenti di depan rumahnya dengan muatan 30.000 selebaran, semuanya untuk dibagikan secara cuma-cuma! Mereka mulai bergerak. Minnie Greenlees, bersama tiga putranya yang masih muda, ”dengan sebuah bendi yang dihela seekor kuda poni” sebagai sarana pengangkutan, membuat penyebaran lektur Alkitab menembus sampai ke daerah pedesaan Skotlandia. Belakangan, Alfred Greenlees dan Alexander MacGillivray, dengan mengendarai sepeda menyebarkan risalah di banyak tempat di Skotlandia. Sebaliknya daripada membayar orang lain untuk menyebarkan lektur, para sukarelawan yang berbakti itu sendiri kini melaksanakan pekerjaan itu.
Hati Mereka Mendorong Mereka
Dalam salah satu perumpamaannya, Yesus telah berkata bahwa orang-orang yang ’mendengar firman Allah dengan hati yang bagus dan baik’ akan mengeluarkan buah. Penghargaan yang tulus akan persediaan Allah yang pengasih menggerakkan mereka untuk membagikan kabar baik tentang Kerajaan Allah kepada orang lain. (Luk. 8:8, 11, 15, NW) Tidak soal keadaan mereka, mereka akan menemukan suatu cara untuk melakukannya.
Demikianlah, seorang turis Argentina memperoleh sebagian dari risalah Food for Thinking Christians dari seorang pelaut Italia. Sementara berlabuh di Peru, turis itu menulis untuk meminta lebih banyak lagi, dan dengan minat yang semakin besar ia menulis lagi pada tahun 1885 dari Argentina kepada redaktur Watch Tower untuk meminta lektur. Pada tahun yang sama seorang anggota dari Angkatan Laut Inggris, yang diutus bersama pasukannya ke Singapura, membawa serta Watch Tower. Ia sangat gembira akan apa yang dipelajarinya dari majalah itu dan dengan bebas menggunakannya di sana untuk memberitahukan pandangan Alkitab tentang topik-topik yang menjadi pokok pembahasan umum. Pada tahun 1910, sebuah kapal ditumpangi dua wanita Kristen yang sedang bepergian, berhenti di pelabuhan Kolombo, Sailan (kini Sri Lanka). Mereka menggunakan kesempatan untuk memberi kesaksian kepada Tn. Van Twest, kepala perkapalan pelabuhan itu. Mereka dengan sungguh-sungguh berbicara kepadanya tentang perkara-perkara baik yang telah mereka pelajari dari buku The Divine Plan of the Ages. Sebagai hasilnya, Tn. Van Twest menjadi seorang Siswa-Siswa Alkitab, dan pemberitaan kabar baik mulai berjalan di Sri Lanka.
Bahkan mereka yang tidak dapat melakukan perjalanan mengupayakan cara-cara untuk membagikan kebenaran-kebenaran Alkitab kepada orang-orang di negeri lain. Seperti tersingkap dari sepucuk surat penghargaan yang diterbitkan pada tahun 1905, seseorang di Amerika Serikat telah mengirimkan The Divine Plan of the Ages kepada seorang pria di St. Thomas, di negeri yang pada waktu itu adalah Hindia Barat Denmark. Sesudah membacanya, si penerima berlutut dan menyatakan keinginannya yang sungguh-sungguh untuk digunakan oleh Allah dalam melakukan kehendak-Nya. Pada tahun 1911, Bellona Ferguson di Brasil menceritakan kasusnya sebagai ”bukti yang hidup dan positif bahwa tidak ada yang terlalu jauh untuk dijangkau” oleh air kebenaran. Rupanya ia telah menerima publikasi-publikasi Lembaga melalui pos sejak tahun 1899. Beberapa waktu sebelum Perang Dunia I, seorang imigran Jerman di Paraguay menemukan salah satu risalah Lembaga dalam kotak posnya. Ia memesan lebih banyak lektur dan segera memutuskan hubungannya dengan gereja Susunan Kristen. Tidak ada orang lain di negeri itu yang dapat melakukannya, maka ia dan iparnya laki-laki memutuskan untuk membaptis satu sama lain. Sungguh, kesaksian diberikan di tempat-tempat yang jauh di bumi, dan itu menghasilkan buah.
Namun Siswa-Siswa Alkitab lainnya merasa terdorong untuk melakukan perjalanan ke tempat kelahiran mereka atau orang-tua mereka untuk menceritakan kepada teman-teman dan sanak saudara tentang maksud-tujuan Yehuwa yang menakjubkan dan bagaimana mereka dapat mengambil bagian di dalamnya. Demikianlah, pada tahun 1895, Saudara Oleszynski pulang kembali ke Polandia dengan kabar baik tentang ”tebusan, restitusi dan panggilan surgawi”; walaupun, sayang sekali, ia tidak bertekun dalam dinas tersebut. Pada tahun 1898 seorang mantan profesor berbangsa Hongaria meninggalkan Kanada untuk menyebarkan berita yang mendesak dari Alkitab di negeri asalnya sendiri. Pada tahun 1905 seorang pria yang telah menjadi seorang Siswa-Siswa Alkitab di Amerika kembali ke Yunani untuk memberi kesaksian. Dan pada tahun 1913, seorang pemuda membawa benih-benih kebenaran Alkitab dari New York pulang ke kota kelahiran keluarganya, Ramallah, tidak jauh dari Yerusalem.
Membuka Daerah Karibia
Sementara jumlah penginjil berkembang di Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa, kebenaran Alkitab juga mulai menguasai Panama, Kosta Rika, Guiana Belanda (kini Suriname), dan Guiana Inggris (kini Guyana). Joseph Brathwaite, yang berada di Guiana Inggris sewaktu ia dibantu untuk memahami maksud-tujuan Allah, berangkat ke Barbados pada tahun 1905 guna membaktikan segenap waktunya mengajarkan hal itu kepada orang-orang di sana. Louis Facey dan H. P. Clarke, yang mendengar kabar baik ketika bekerja di Kosta Rika kembali ke Jamaika pada tahun 1897 untuk membagikan iman yang baru mereka temukan, di kalangan sanak-saudara mereka. Mereka yang berpegang pada kebenaran di sana adalah pekerja-pekerja yang bergairah. Pada tahun 1906 saja, kelompok di Jamaika menyebarkan sekitar 1.200.000 risalah dan lektur lainnya. Seorang pekerja lain yang bermigrasi, yang belajar kebenaran di Panama, membawa berita pengharapan dari Alkitab kembali ke Grenada.
Revolusi di Meksiko pada tahun 1910-11 merupakan faktor lain dalam membawa berita tentang Kerajaan Allah kepada orang-orang yang lapar akan kebenaran. Banyak orang melarikan diri ke utara ke Amerika Serikat. Di sana beberapa di antara mereka mulai berkenalan dengan Siswa-Siswa Alkitab, belajar tentang maksud-tujuan Yehuwa untuk mendatangkan perdamaian kekal bagi umat manusia, dan mengirimkan lektur ke Meksiko. Akan tetapi, ini bukan yang pertama kali berita ini mencapai Meksiko. Bahkan sudah sejak tahun 1893, Watch Tower menerbitkan sepucuk surat dari F. de P. Stephenson, dari Meksiko, yang telah membaca beberapa publikasi Lembaga Menara Pengawal dan ingin mendapatkan lebih banyak untuk dibagikan kepada teman-temannya di Meksiko dan di Eropa.
Agar lebih banyak tempat di negeri-negeri Karibia dibuka bagi pemberitaan kebenaran Alkitab dan agar perhimpunan-perhimpunan yang tetap tentu diorganisasi untuk pengajaran, Saudara Russell mengutus E. J. Coward ke Panama pada tahun 1911 dan kemudian ke pulau-pulau. Saudara Coward adalah seorang pembicara yang tegas dan bersemangat, dan hadirin yang sering kali berjumlah ratusan berduyun-duyun datang mendengar khotbah-khotbahnya yang membantah doktrin api neraka dan keadaan tidak berkematian dari jiwa manusia, juga menceritakan tentang masa depan yang menakjubkan bagi bumi. Ia pindah dari satu kota ke kota berikutnya, dan dari satu pulau ke pulau berikutnya—St. Lucia, Dominika, St. Kitts, Barbados, Grenada, dan Trinidad—mencapai sebanyak mungkin orang. Ia juga berbicara di Guiana Inggris. Sementara berada di Panama, ia bertemu dengan W. R. Brown, seorang saudara muda Jamaika yang bergairah, yang kemudian melayani bersama Saudara Coward di beberapa pulau di Karibia. Belakangan, Saudara Brown membantu membuka ladang-ladang yang lain lagi.
Pada tahun 1913, Saudara Russell sendiri berkhotbah di Panama, Kuba, dan Jamaika. Pada waktu ia menyampaikan khotbah umum di Kingston, Jamaika, dua auditorium penuh sesak, dan masih ada sekitar 2.000 orang yang terpaksa tidak dapat ditampung. Ketika pembicara sama sekali tidak menyinggung tentang uang dan ketika tidak diadakan kolekte, pers mencatatnya.
Terang Kebenaran Mencapai Afrika
Afrika juga ditembus oleh terang kebenaran selama jangka waktu ini. Sepucuk surat yang dikirim dari Liberia pada tahun 1884 menyingkapkan bahwa seorang pembaca Alkitab di sana memperoleh sebuah buku Food for Thinking Christians dan ia menginginkan lebih banyak untuk dapat dibagikan kepada orang lain. Beberapa tahun sesudah itu, dilaporkan bahwa seorang pemimpin agama di Liberia telah meninggalkan kedudukannya di gereja agar dapat bebas mengajarkan kebenaran-kebenaran Alkitab yang dipelajarinya dengan bantuan Watch Tower dan bahwa perhimpunan-perhimpunan yang tetap tentu diadakan di sana oleh sekelompok Siswa-Siswa Alkitab.
Seorang rohaniwan dari gereja Reformasi Belanda membawa serta beberapa publikasi dari C. T. Russell ketika ia diutus ke Afrika Selatan pada tahun 1902. Walaupun ia tidak terus menarik manfaat dari buku-buku itu, namun tidak demikian halnya dengan Frans Ebersohn dan Stoffel Fourie yang melihat lektur itu dalam perpustakaannya. Beberapa tahun kemudian, barisan di bagian ladang tersebut diperkuat sewaktu dua Siswa-Siswa Alkitab yang bergairah berimigrasi dari Skotlandia ke Durban, Afrika Selatan.
Sayang sekali, di antara mereka yang memperoleh lektur yang ditulis oleh Saudara Russell dan kemudian mengajarkan sebagian darinya kepada orang-orang lain, terdapat beberapa orang, seperti Joseph Booth dan Elliott Kamwana, yang mencampurkan gagasan mereka sendiri ke dalamnya, yang dirancang untuk menghasut diadakannya perubahan sosial. Bagi beberapa pengamat di Afrika Selatan dan Nyasaland (belakangan Malawi), hal ini cenderung mengacaukan identitas dari Siswa-Siswa Alkitab yang sejati. Meskipun demikian, banyak orang mendengar dan menunjukkan penghargaan terhadap berita yang membawa perhatian kepada Kerajaan Allah sebagai pemecahan problem-problem umat manusia.
Namun, mengenai memberitakan dengan luas di Afrika, hal ini masih akan terjadi di masa depan.
Ke Negeri-Negeri Timur dan Pulau-Pulau di Pasifik
Tidak lama sesudah publikasi-publikasi Alkitab yang dipersiapkan oleh C. T. Russell mula-mula menyebar di Inggris, publikasi-publikasi tersebut juga mencapai Negeri-Negeri Timur. Pada tahun 1883, Nona C. B. Downing, seorang misionaris Presbiter di Chefoo (Yantai), Cina, menerima sebuah majalah Watch Tower. Ia menghargai apa yang ia pelajari mengenai restitusi, dan meminjamkan lektur tersebut kepada beberapa misionaris lainnya, termasuk Horace Randle, yang bergabung dengan Dewan Misi Baptis. Belakangan minat Randle tergugah lebih jauh oleh sebuah iklan tentang Millennial Dawn yang muncul di Times, London, dan kemudian oleh buku-buku itu sendiri—satu dari Nona Downing dan satu lagi dikirim oleh ibunya di Inggris. Mula-mula, ia terkejut akan apa yang dibacanya. Tetapi sekali ia diyakinkan bahwa Tritunggal bukanlah ajaran Alkitab, ia mengundurkan diri dari Gereja Baptis dan mulai menceritakan apa yang telah ia pelajari kepada misionaris-misionaris lainnya. Pada tahun 1900 ia melaporkan bahwa ia telah mengirimkan 2.324 pucuk surat dan sekitar 5.000 risalah kepada misionaris-misionaris di Cina, Jepang, Korea, dan Siam (Thailand). Pada waktu itu kesaksian di Negeri-Negeri Timur terutama diberikan kepada misionaris-misionaris Susunan Kristen.
Selama jangka waktu yang sama tersebut, benih-benih kebenaran juga ditabur di Australia dan Selandia Baru. Yang pertama dari ”benih-benih” yang tiba di Australia ini mungkin dibawa ke sana pada tahun 1884 atau tidak lama sesudah itu oleh seorang pria yang mula-mula didekati oleh seorang Siswa-Siswa Alkitab di sebuah taman di Inggris. ”Benih-benih” lain datang melalui pos dari teman-teman dan sanak-saudara di luar negeri.
Dalam beberapa tahun sesudah Persemakmuran Australia dibentuk pada tahun 1901, ratusan orang di sana berlangganan Watch Tower. Sebagai hasil dari kegiatan mereka yang menyadari hak istimewa untuk membagikan kebenaran kepada orang lain, ribuan risalah dikirimkan kepada orang-orang yang namanya terdapat dalam daftar pemilihan umum. Lebih banyak lagi yang disebarkan di jalan-jalan, dan tumpukan-tumpukan risalah itu dilemparkan dari jendela kereta api untuk para pekerja dan penghuni pondok-pondok yang terpencar-pencar di daerah terpencil sepanjang rel kereta api. Masyarakat diberi tahu mengenai akhir Zaman Orang Kafir yang mendekat pada tahun 1914. Arthur Williams, Sr., berbicara mengenai ini kepada semua pelanggan di tokonya di Australia Barat dan mengundang orang-orang yang berminat ke rumahnya untuk pembahasan lebih lanjut.
Siapa yang pertama-tama mencapai Selandia Baru dengan kebenaran Alkitab tidak diketahui sekarang. Tetapi menjelang tahun 1898, Andrew Anderson, seorang penduduk di Selandia Baru, telah cukup banyak membaca publikasi-publikasi Watch Tower sehingga tergerak menyebarluaskan kebenaran di sana sebagai kolportir. Upayanya diperkuat pada tahun 1904 oleh kolportir-kolportir lain yang datang dari Amerika dan dari kantor cabang Lembaga yang didirikan pada tahun yang sama di Australia. Ny. Thomas Barry, di Christchurch, menerima enam jilid Studies in the Scriptures dari salah seorang kolportir. Putranya, Bill, membacanya pada tahun 1909 dalam perjalanan dengan kapal selama enam minggu ke Inggris dan menyadari kebenaran dari isinya. Bertahun-tahun kemudian Lloyd, putra Bill, menjadi anggota Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa.
Di antara pekerja-pekerja yang bergairah pada masa permulaan tersebut adalah Ed Nelson, yang walaupun agak kurang bijaksana, membaktikan sepenuh waktunya selama 50 tahun menyebarluaskan berita Kerajaan dari ujung utara Selandia Baru hingga selatan. Sesudah beberapa tahun, ia ditemani oleh Frank Grove, yang mengembangkan daya ingatnya guna mengimbangi penglihatan matanya yang kabur dan yang juga merintis selama lebih dari 50 tahun sampai kematiannya.
Suatu Tur Dunia untuk Meningkatkan Pemberitaan Kabar Baik
Upaya besar lebih lanjut dikerahkan pada tahun 1911-12 untuk membantu orang-orang di Negeri-Negeri Timur. International Bible Students Association (IBSA) mengutus suatu panitia terdiri dari tujuh orang, diketuai oleh C. T. Russell, untuk langsung meneliti kondisi di sana. Ke mana pun mereka pergi mereka berbicara tentang maksud-tujuan Allah untuk memberikan berkat-berkat kepada umat manusia melalui Kerajaan Mesias. Kadang-kadang hadirin mereka sedikit; namun di Filipina dan di India, ada ribuan. Mereka tidak mendukung kampanye yang pada waktu itu populer di Susunan Kristen yang mengumpulkan dana untuk mentobatkan dunia. Mereka mengamati bahwa sebagian besar upaya misionaris-misionaris Susunan Kristen dikerahkan untuk memajukan pendidikan duniawi. Tetapi Saudara Russell yakin bahwa apa yang dibutuhkan orang ialah ”Injil tentang persediaan Allah yang pengasih yakni Kerajaan Mesias yang akan datang”. Daripada berharap untuk mentobatkan dunia, Siswa-Siswa Alkitab memahami dari Alkitab bahwa apa yang perlu dilakukan pada waktu itu ialah memberikan kesaksian dan bahwa hal ini akan berfungsi sebagai pengumpulan ”kelompok kecil yang terpilih dari segala bangsa, penduduk, suku dan bahasa untuk menjadi anggota golongan Mempelai Perempuan [Kristus]—untuk duduk bersama Dia di atas takhta-Nya selama seribu tahun, bekerja sama dalam pekerjaan mengangkat umat manusia secara keseluruhan.”a—Why. 5:9, 10; 14:1-5.
Sesudah menggunakan waktu di Jepang, Cina, Filipina, dan lokasi-lokasi lainnya, para anggota panitia melakukan perjalanan tambahan sejauh 6.400 kilometer di India. Beberapa orang yang tinggal di India telah membaca lektur Lembaga dan telah menulis surat untuk menyatakan penghargaan mereka akan hal itu sejak tahun 1887. Kesaksian aktif juga diberikan di kalangan orang-orang yang berbahasa Tamil sejak tahun 1905 oleh seorang pemuda yang, sebagai mahasiswa di Amerika, telah bertemu dengan Saudara Russell dan belajar kebenaran. Pemuda ini membantu terbentuknya sekitar 40 kelompok pengajaran Alkitab di sebelah selatan India. Tetapi setelah mengabar kepada orang lain, ia sendiri menjadi tercela karena meninggalkan standar-standar Kristen.—Bandingkan 1 Korintus 9:26, 27.
Akan tetapi, kira-kira pada waktu yang sama, A. J. Joseph, dari Travancore (Kerala), sebagai tanggapan atas pertanyaan yang ia kirimkan kepada seorang Adven yang terkemuka, mendapat kiriman sebuah jilid Studies in the Scriptures. Di sini ia menemukan jawaban-jawaban yang memuaskan dari Alkitab atas berbagai pertanyaannya tentang Tritunggal. Segera ia dan anggota keluarga lainnya menjelajahi daerah-daerah persawahan dan perkebunan kelapa di India bagian selatan untuk menceritakan kepercayaan yang baru mereka temukan. Sesudah kunjungan Saudara Russell pada tahun 1912, Saudara Joseph terjun dalam dinas sepenuh waktu. Dengan kereta api, pedati sapi, tongkang, dan berjalan kaki, ia melakukan perjalanan untuk menyebarkan lektur Alkitab. Pada waktu ia menyampaikan khotbah umum, acara ini sering diganggu oleh para pemimpin agama dan pengikut-pengikut mereka. Di Kundara, ketika seorang pemimpin agama ”Kristen” memperalat pengikut-pengikutnya untuk mengganggu perhimpunan seperti ini dan melemparkan kotoran hewan ke Saudara Joseph, seorang pria Hindu yang berpengaruh datang untuk melihat kegaduhan apa yang sedang terjadi. Ia bertanya kepada sang pemimpin agama, ’Apakah ini teladan yang diberikan oleh Kristus untuk diikuti oleh orang Kristen, atau apakah perbuatan Anda itu seperti tingkah laku orang-orang Farisi pada zaman Yesus?’ Sang pemimpin agama angkat kaki.
Sebelum tur keliling dunia selama empat bulan oleh panitia IBSA itu selesai, Saudara Russell telah mengatur agar R. R. Hollister menjadi wakil Lembaga di Negeri-Negeri Timur dan melanjutkan menyebarluaskan berita mengenai persediaan Allah yang pengasih yakni Kerajaan Mesias kepada masyarakat di sana. Risalah-risalah khusus dipersiapkan dalam sepuluh bahasa, dan jutaan darinya disebarkan di seluruh India, Cina, Jepang, dan Korea oleh para penyebarnya yang pribumi. Kemudian buku-buku diterjemahkan ke dalam empat bahasa ini untuk menyediakan makanan rohani lebih lanjut bagi mereka yang menunjukkan minat. Daerah ini adalah ladang yang luas, dan masih banyak yang harus dikerjakan. Namun apa yang sejauh itu telah dicapai sungguh menakjubkan.
Kesaksian yang Mengesankan Diberikan
Sebelum kehancuran akibat perang dunia pertama melanda, kesaksian yang ekstensif telah diberikan di seluruh dunia. Saudara Russell telah mengadakan perjalanan untuk berkhotbah ke ratusan kota di Amerika Serikat dan Kanada, telah mengadakan perjalanan berkali-kali ke Eropa, telah berkhotbah di Panama, Jamaika, dan Kuba, juga di kota-kota utama di Negeri-Negeri Timur. Puluhan ribu orang telah mendengar secara pribadi khotbah-khotbah Alkitabnya yang menggerakkan dan telah mengamati cara ia di hadapan umum menjawab dari Alkitab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh kawan maupun lawan. Dengan demikian banyak minat dibangkitkan, dan ribuan surat kabar di Amerika, Eropa, Afrika Selatan, dan Australia secara teratur memuat khotbah-khotbah Saudara Russell. Jutaan buku, maupun ratusan juta risalah dan lektur lainnya dalam 35 bahasa, telah disebarkan oleh Siswa-Siswa Alkitab.
Meskipun peranan Saudara Russell menonjol, bukan ia saja yang memberitakan. Yang lain juga, orang-orang yang tinggal terpencar di seluruh muka bumi, memadukan suara mereka sebagai saksi dari Yehuwa dan Putra-Nya, Yesus Kristus. Mereka yang ambil bagian tidak semuanya pembicara umum. Mereka berasal dari semua lapisan masyarakat, dan mereka menggunakan setiap sarana yang tepat yang ada pada mereka untuk menyebarkan kabar baik.
Pada bulan Januari 1914, kurang dari setahun sebelum berakhirnya Zaman Orang Kafir, masih ada kesaksian intensif lain yang dilancarkan. Ini adalah ”Drama-Foto Penciptaan”, yang menandaskan maksud-tujuan Allah untuk bumi dengan cara baru. Ini dilakukan dengan pertunjukan slide berwarna yang dengan indah dilukis tangan, dan gambar bergerak yang disinkronkan dengan suara. Pers umum di Amerika Serikat melaporkan bahwa di seluruh negeri hadirin yang berjumlah ratusan ribu menontonnya setiap minggu. Menjelang akhir tahun pertama, jumlah hadirin di Amerika Serikat dan Kanada telah mencapai hampir delapan juta. Di London, Inggris, jumlah pengunjungnya melimpah ruah di Opera House dan Royal Albert Hall untuk melihat pertunjukan ini, yang terdiri dari empat bagian dan masing-masing lamanya dua jam. Dalam jangka waktu setengah tahun, lebih dari 1.226.000 orang telah hadir di 98 kota di Kepulauan Inggris. Para pengunjung di Jerman dan Swiss memadati gedung-gedung yang tersedia hingga penuh sesak. Pertunjukan ini juga disaksikan oleh banyak pengunjung di Skandinavia dan Pasifik Selatan.
Betapa suatu kesaksian global, intensif, dan menakjubkan telah diberikan selama dekade-dekade awal dalam sejarah Saksi-Saksi Yehuwa zaman modern! Tetapi, sesungguhnya, pekerjaan itu baru mulai.
Hanya beberapa ratus orang yang secara aktif ikut serta dalam penyebarluasan kebenaran Alkitab selama awal tahun 1880-an. Menjelang tahun 1914, menurut laporan yang ada, terdapat kira-kira 5.100 yang berpartisipasi dalam pekerjaan itu. Yang lain-lain mungkin sewaktu-waktu telah menyebarkan beberapa risalah. Pekerja-pekerja relatif sangat sedikit.
Barisan kecil para penginjil ini, dengan berbagai cara, telah menyebarkan pengumuman mereka tentang Kerajaan Allah ke 68 negeri pada bagian akhir tahun 1914. Dan pekerjaan mereka sebagai pengabar dan pengajar Firman Allah telah ditegakkan secara cukup konsisten di 30 negeri di antaranya.
Jutaan buku dan ratusan juta risalah telah disebarkan sebelum Zaman Orang Kafir berakhir. Selain itu, menjelang tahun 1913 sebanyak 2.000 surat kabar secara tetap tentu menerbitkan khotbah-khotbah yang dipersiapkan oleh C. T. Russell, dan pada tahun 1914 hadirin yang berjumlah lebih dari 9.000.000 orang di tiga benua melihat ”Drama-Foto Penciptaan”.
Sungguh, suatu kesaksian yang menakjubkan telah diberikan! Tetapi ada lebih banyak lagi yang akan terjadi.
[Catatan Kaki]
a Laporan lengkap mengenai tur keliling dunia ini dimuat dalam The Watch Tower 15 April 1912.
[Peta/Gambar di hlm. 405]
C. T. Russell secara pribadi memberikan khotbah-khotbah Alkitab di lebih dari 300 kota (di daerah-daerah yang ditunjukkan dengan titik-titik) di Amerika Utara dan Karibia—di banyak tempat di antaranya 10 atau 15 kali
[Peta]
(Lihat publikasinya)
[Peta di hlm. 407]
(Lihat publikasinya)
Tur-tur pengabaran Russell ke Eropa, biasanya melalui Inggris
1891
1903
1908
1909
1910 (dua kali)
1911 (dua kali)
1912 (dua kali)
1913
1914
[Peta/Gambar di hlm. 408]
Ketika ia yakin telah menemukan kebenaran, Andreas Øiseth dengan bergairah menyebarkan lektur Alkitab di hampir setiap bagian Norwegia
[Peta]
(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)
NORWEGIA
Lingkar Kutub Utara
[Peta/Gambar di hlm. 409]
Adolf Weber, seorang tukang kebun yang rendah hati, menyebarkan kabar baik dari Swiss ke negeri-negeri lain di Eropa
[Peta]
(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)
BELGIA
JERMAN
SWISS
ITALIA
PRANCIS
[Peta/Gambar di hlm. 413]
Bellona Ferguson, di Brasil—”tidak ada yang terlalu jauh untuk dijangkau”
[Peta]
(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)
BRASIL
[Peta di hlm. 415]
(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)
ALASKA
KANADA
GREENLAND
ST. PIERRE & MIQUELON
AMERIKA SERIKAT
BERMUDA
BAHAMA
KEPULAUAN TURKS & KAIKOS
KUBA
MEKSIKO
BELIZE
JAMAIKA
HAITI
REPUBLIK DOMINIKA
PUERTO RIKO
KEPULAUAN CAYMAN
GUATEMALA
EL SALVADOR
HONDURAS
NIKARAGUA
KOSTA RIKA
PANAMA
VENEZUELA
GUYANA
SURINAME
GUIANA PRANCIS
KOLOMBIA
EKUADOR
PERU
BRASIL
BOLIVIA
PARAGUAY
CILE
ARGENTINA
URUGUAY
KEPULAUAN FALKLAND
KEPULAUAN VIRGIN (AS)
KEPULAUAN VIRGIN (INGGRIS)
ANGUILA
ST. MAARTEN
SABA
ST. EUSTATIUS
ST. KITTS
NEVIS
ANTIGUA
MONTSERRAT
GUADELOUPE
DOMINIKA
MARTINIK
ST. LUCIA
ST. VINCENT
BARBADOS
GRENADA
TRINIDAD
ARUBA
BONAIRE
CURAÇAO
SAMUDRA ATLANTIK
LAUT KARIBIA
SAMUDRA PASIFIK
[Peta di hlm. 416, 417]
(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)
GREENLAND
SWEDIA
ISLANDIA
NORWEGIA
KEPULAUAN FAEROE
FINLANDIA
RUSIA
ESTONIA
LATVIA
LITUANIA
BELARUS
UKRAINA
MOLDOVIA
GEORGIA
ARMENIA
AZERBAIJAN
TURKMENISTAN
UZBEKISTAN
KAZAKSTAN
TAJIKISTAN
KIRGHIZIA
POLANDIA
JERMAN
BELANDA
DENMARK
INGGRIS
IRLANDIA
BELGIA
LUKSEMBURG
LIECHTENSTEIN
SWISS
CEKOSLOWAKIA
AUSTRIA
HONGARIA
ROMANIA
YUGOSLAVIA
SLOVENIA
KROATIA
BOSNIA & HERCEGOVINA
BULGARIA
ALBANIA
ITALIA
GIBRALTAR
SPANYOL
PORTUGAL
MADEIRA
MAROKO
SAHARA BARAT
SENEGAL
ALJAZAIR
LIBIA
MESIR
LEBANON
ISRAEL
SIPRUS
SURIAH
TURKI
IRAK
IRAN
BAHRAIN
KUWAIT
YORDANIA
SAUDI ARABIA
QATAR
PERSATUAN EMIRAT ARAB
OMAN
YAMAN
JIBUTI
SOMALIA
ETIOPIA
SUDAN
CAD
NIGER
MALI
MAURITANIA
GAMBIA
GUINEA-BISSAU
SIERRA LEONE
LIBERIA
PANTAI GADING
GHANA
TOGO
BENIN
GUINEA EKUATORIAL
ST. HELENA
GUINEA
BURKINA FASO
NIGERIA
REPUBLIK AFRIKA TENGAH
KAMERUN
SÃO TOMÉ
KONGO
GABON
ZAIRE
ANGOLA
ZAMBIA
NAMIBIA
BOTSWANA
AFRIKA SELATAN
LESOTHO
SWAZILAND
MOZAMBIK
MADAGASKAR
RÉUNION
MAURITIUS
RODRIGUES
ZIMBABWE
MAYOTTE
KOMORO
SEYCHELLES
MALAWI
TANZANIA
BURUNDI
RWANDA
UGANDA
PRANCIS
PAKISTAN
AFGHANISTAN
NEPAL
BHUTAN
MYANMAR
BANGLADESH
INDIA
SRI LANKA
YUNANI
MALTA
TUNISIA
KENYA
SAMUDRA ATLANTIK
SAMUDRA INDIA
ALASKA
MONGOLIA
REPUBLIK RAKYAT DEMOKRASI KOREA
JEPANG
REPUBLIK KOREA
CINA
MAKAO
TAIWAN
HONG KONG
LAOS
THAILAND
VIETNAM
KAMBOJA
FILIPINA
BRUNEI
MALAYSIA
SINGAPURA
INDONESIA
SAIPAN
ROTA
GUAM
YAP
BELAU
CHUUK
POHNPEI
KOSRAE
KEPULAUAN MARSHALL
NAURU
PAPUA NUGINI
AUSTRALIA
SELANDIA BARU
PULAU NORFOLK
KALEDONIA BARU
KEPULAUAN WALLIS & FUTUNA
VANUATU
TUVALU
FIJI
KIRIBATI
TOKELAU
HAWAII
SAMOA BARAT
SAMOA AMERIKA
NIUE
TONGA
KEPULAUAN COOK
TAHITI
KEPULAUAN SOLOMON
SAMUDRA PASIFIK
SAMUDRA INDIA
[Peta/Gambar di hlm. 421]
A. J. Joseph, dari India, dengan putrinya Gracie, yang melayani sebagai seorang utusan injil keluaran Sekolah Gilead
[Peta]
(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)
INDIA
[Gambar di hlm. 411]
Hermann Herkendell, bersama dengan mempelai perempuannya, mengadakan perjalanan bulan madu selama berbulan-bulan untuk mengabar kepada orang berbahasa Jerman di Rusia
[Gambar di hlm. 412]
Para kolportir di Inggris dan Skotlandia berupaya memberi kesempatan kepada setiap orang untuk menerima kesaksian; bahkan anak-anak mereka membantu dalam penyebaran risalah
[Gambar di hlm. 414]
E. J. Coward dengan bergairah menyebarkan kebenaran Alkitab di daerah Karibia
[Gambar di hlm. 418]
Frank Grove (kiri) dan Ed Nelson (di sini tampak bersama istri mereka) masing-masing membaktikan lebih dari 50 tahun untuk menyebarkan berita Kerajaan sepenuh waktu di seluruh Selandia Baru
[Gambar di hlm. 420]
C. T. Russell dan enam rekannya berkeliling dunia pada tahun 1911-12 untuk memajukan pemberitaan kabar baik