PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Pengampunan Yehuwa—Sangat Berharga
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2025 | Februari
    • ARTIKEL PELAJARAN 6

      NYANYIAN 18 Bersyukur atas Tebusan

      Pengampunan Yehuwa—Sangat Berharga

      ”Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga Dia memberikan Putra tunggal-Nya.”—YOH. 3:16.

      INTI

      Kita bisa semakin menghargai pengampunan Yehuwa dengan memahami apa saja yang sudah Dia lakukan untuk bisa mengampuni kita.

      1-2. Bagaimana situasi kita mirip seperti anak muda yang disebutkan di paragraf 1?

      BAYANGKAN seorang anak muda yang dibesarkan di keluarga yang kaya. Suatu hari, dia diberi tahu bahwa orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Dia pun sangat sedih. Tapi, ada kabar buruk lain. Ternyata orang tuanya sudah menghabiskan kekayaan mereka dan punya utang yang sangat besar. Jadi, bukannya mewarisi harta, dia malah mewarisi utang dan dikejar-kejar oleh penagih utang. Masalahnya, utang itu sangat besar, dan dia tidak akan pernah bisa membayarnya.

      2 Situasi kita mirip seperti anak muda itu. Awalnya, orang tua pertama kita, Adam dan Hawa, sempurna dan tinggal di Firdaus yang indah. (Kej. 1:27; 2:​7-9) Mereka punya kesempatan untuk hidup bahagia selamanya. Tapi, semuanya berubah sewaktu mereka berdosa. Mereka tidak bisa lagi tinggal di Firdaus dan kehilangan kesempatan untuk hidup selamanya. Apa yang mereka wariskan kepada keturunan mereka? Alkitab berkata, ”Sama seperti dosa masuk ke dalam dunia melalui satu orang [Adam], dan kematian masuk melalui dosa, kematian pun menyebar kepada semua orang karena semua orang berbuat dosa.” (Rm. 5:12) Ya, Adam mewariskan dosa, yang mengakibatkan kematian. Dosa yang kita warisi itu mirip seperti utang yang sangat besar, dan tidak satu pun dari kita bisa membayarnya.—Mz. 49:8.

      3. Apa persamaan antara dosa dengan ”utang”?

      3 Yesus menyamakan dosa dengan ”utang”. (Mat. 6:12; Luk. 11:​4, catatan kaki) Sewaktu kita berdosa, kita seperti berutang kepada Yehuwa, dan utang itu harus kita bayar. Kalau tidak, kita baru bisa bebas dari utang itu sewaktu kita mati.—Rm. 6:​7, 23.

      4. (a) Tanpa mendapat bantuan, apa yang terjadi dengan semua manusia berdosa? (Mazmur 49:​7-9) (b) Di Alkitab, ”dosa” bisa memaksudkan hal apa? (Lihat kotak ”Dosa”.)

      4 Apakah kita bisa mendapatkan kembali semua yang dihilangkan Adam dan Hawa? Dengan upaya sendiri, kita tidak akan bisa. (Baca Mazmur 49:​7-9.) Tanpa mendapat bantuan, kita tidak punya harapan untuk hidup selamanya atau dibangkitkan. Sama seperti binatang, kita akan mati dan tidak bisa hidup lagi.—Pkh. 3:19; 2 Ptr. 2:12.

      Dosa

      Di Alkitab, ”dosa” bisa memaksudkan beberapa hal:

      • pelanggaran, atau dosa, yang Adam lakukan terhadap Allah Yehuwa.—Kej. 3:​17-19; Rm. 5:​14, 17.

      • ketidaksempurnaan yang kita warisi dari Adam, yang membuat kita memikirkan dan menginginkan hal yang salah.—Mz. 51:5.

      • perbuatan salah apa pun (disengaja atau tidak) yang kita lakukan karena ketidaksempurnaan yang kita warisi.—Yoh. 8:34; Yak. 1:​14, 15.

      5. Bagaimana Bapak kita yang pengasih membantu kita? (Lihat gambar.)

      5 Coba pikirkan lagi anak muda yang disebutkan di awal artikel. Bagaimana perasaannya kalau seseorang yang kaya dengan murah hati menawarkan untuk melunasi semua utangnya? Anak muda itu pasti akan sangat berterima kasih dan mau menerimanya. Nah, Bapak kita yang pengasih, Yehuwa, sudah melakukan sesuatu untuk melunasi utang, atau dosa, yang kita warisi dari Adam. Yesus menjelaskan, ”Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga Dia memberikan Putra tunggal-Nya, supaya setiap orang yang beriman kepadanya tidak dibinasakan tapi mendapat kehidupan abadi.” (Yoh. 3:16) Karena pemberian itu, kita juga mendapat kesempatan untuk punya hubungan yang baik dengan Yehuwa.

      Beberapa gambar: 1. Yesus sedang berbicara pada malam hari. 2. Mayat Yesus diturunkan dari tiang siksaan oleh beberapa tentara Romawi.

      Yesus memberitakan kabar baik tentang pengampunan yang Yehuwa berikan atas dasar tebusan. (Yoh. 3:16) Lalu, dia mengorbankan kehidupannya demi menyediakan tebusan itu. (Lihat paragraf 5)


      6. Apa yang akan kita bahas di artikel ini, dan mengapa?

      6 Pemberian yang luar biasa itu bisa melunasi utang kita, atau membuat dosa kita diampuni. Tapi, bagaimana kita bisa mendapat manfaat dari pemberian itu? Untuk mengetahui jawabannya, kita akan membahas beberapa ajaran Alkitab yang berhubungan dengan pemberian tersebut. Dengan merenungkannya, kita akan semakin menghargai apa yang Yehuwa lakukan untuk bisa mengampuni kita.

      TUJUAN: MANUSIA BERDAMAI DENGAN YEHUWA

      7. (a) Sewaktu berdosa, Adam dan Hawa kehilangan apa? (b) Sebagai keturunan Adam dan Hawa, apa yang sangat kita perlukan? (Roma 5:​10, 11)

      7 Adam dan Hawa tidak hanya kehilangan kesempatan untuk hidup selamanya, tapi juga hubungan mereka yang berharga dengan Bapak mereka, Yehuwa. Awalnya, mereka adalah bagian dari keluarga Allah. (Luk. 3:38) Tapi sewaktu mereka tidak taat, mereka tidak bisa lagi menjadi bagian dari keluarga-Nya. Itu terjadi sebelum mereka punya anak. (Kej. 3:​23, 24; 4:1) Karena itu, kita semua sebagai keturunan Adam dan Hawa perlu didamaikan dengan Yehuwa. (Baca Roma 5:​10, 11.) Menurut sebuah referensi, kata Yunani yang diterjemahkan menjadi ”didamaikan” bisa berarti ”membuat seseorang yang tadinya musuh menjadi teman”. Nah, yang luar biasa, Yehuwa-lah yang lebih dulu bertindak supaya kita bisa punya hubungan yang baik dengan-Nya. Apa yang Dia lakukan?

      PENGATURAN: PENDAMAIAN

      8. Seperti apa pengaturan pendamaian itu?

      8 Yehuwa membuat pengaturan pendamaian supaya manusia yang berdosa bisa punya hubungan yang baik lagi dengan Dia. Seperti apa pengaturannya? Untuk mendapatkan kembali apa yang Adam hilangkan, Yehuwa menyediakan sesuatu yang nilainya sebanding dengan itu. Dengan kata lain, Yehuwa seperti melakukan pertukaran. Hasilnya, kita bisa ”berdamai”, atau ”dirukunkan”, dengan Dia.—Rm. 3:​25, juga catatan kaki.

      9. Pengaturan sementara apa yang Yehuwa buat supaya dosa bangsa Israel bisa diampuni?

      9 Dulu, Yehuwa membuat pengaturan sementara supaya dosa bangsa Israel bisa diampuni dan mereka bisa punya hubungan baik dengan-Nya. Pada Hari Pendamaian, yang diadakan setahun sekali, imam besar harus mempersembahkan korban binatang untuk seluruh bangsa itu. Tentu saja, korban binatang tidak bisa sepenuhnya menghapus dosa mereka, karena binatang tidak sebanding dengan manusia. Meski begitu, kalau orang Israel bertobat dan mempersembahkan korban yang ditetapkan, Yehuwa mau mengampuni dosa mereka. (Ibr. 10:​1-4) Persembahan pada Hari Pendamaian, serta persembahan dosa yang rutin, juga memiliki manfaat lain. Semua persembahan itu membantu orang Israel mengerti bahwa mereka berdosa dan membutuhkan korban yang lebih bernilai, yang bisa menghapus dosa mereka sepenuhnya.

      10. Pengaturan apa yang Yehuwa buat supaya dosa manusia bisa dihapus sepenuhnya?

      10 Supaya dosa manusia bisa dihapus sepenuhnya, Yehuwa mengatur agar Putra yang Dia sayangi ”dipersembahkan sekali untuk selamanya demi menanggung dosa banyak orang”. (Ibr. 9:28) Yesus ”memberikan nyawanya sebagai tebusan bagi banyak orang”. (Mat. 20:28) Apa yang dimaksud dengan tebusan?

      HARGA YANG DIBAYAR: TEBUSAN

      11. (a) Dalam Alkitab, apa tebusan itu? (b) Tebusan hanya bisa dibayar oleh siapa?

      11 Dalam Alkitab, tebusan adalah harga yang dibayar untuk memulihkan hubungan, atau mendamaikan.a Yehuwa mengharuskan adanya tebusan supaya manusia bisa mendapatkan kembali apa yang Adam hilangkan, yaitu kehidupan yang sempurna dan kesempatan untuk hidup selamanya. Nilai tebusan itu harus sebanding dengan apa yang dihilangkan. (1 Tim. 2:6) Jadi, itu hanya bisa dibayar oleh pria dewasa yang (1) sempurna, (2) punya kesempatan untuk hidup selamanya di bumi, dan (3) rela mengorbankan kehidupannya untuk kita. Dengan begitu, barulah kehidupan orang tersebut bisa menebus, atau menggantikan, kehidupan yang dihilangkan.

      12. Mengapa Yesus bisa membayar tebusan yang diperlukan?

      12 Perhatikan tiga alasan mengapa Yesus bisa membayar tebusan. (1) Dia sempurna, ”tidak berbuat dosa”. (1 Ptr. 2:22) Karena itu, (2) dia punya kesempatan untuk hidup selamanya di bumi. (3) Dia rela mengorbankan kehidupannya untuk kita. (Ibr. 10:​9, 10) Sebagai manusia sempurna, Yesus sebanding dengan manusia pertama, Adam, sebelum dia berdosa. (1 Kor. 15:45) Jadi dengan kematiannya, Yesus bisa menebus, atau menggantikan, apa yang Adam hilangkan. (Rm. 5:19) Karena itu, Yesus disebut ”Adam yang terakhir”. Tidak perlu ada manusia sempurna lain untuk membayar tebusan. Yesus mati ”sekali untuk selamanya”.—Ibr. 7:27; 10:12.

      13. Apa yang sudah Yehuwa lakukan supaya kita bisa punya hubungan yang baik dengan-Nya?

      13 Jadi, apa yang sudah Yehuwa lakukan? Dia membuat pengaturan pendamaian supaya dosa kita bisa diampuni dan kita bisa punya hubungan yang baik dengan-Nya. Tapi untuk itu, harus ada tebusan yang dibayar. Yesus membayar tebusan itu dengan mencurahkan darahnya yang berharga untuk kita.—Ef. 1:7; Ibr. 9:14.

      HASIL: DIBEBASKAN DAN DINYATAKAN BENAR

      14. Apa yang akan kita bahas sekarang, dan mengapa?

      14 Apa saja hasil dari pengaturan pendamaian? Mari kita bahas dua hal yang disebutkan di Alkitab. Ini akan membantu kita memahami bagaimana pengampunan Yehuwa bermanfaat bagi kita masing-masing.

      15-16. (a) Karena adanya tebusan, kita bisa dibebaskan dari apa? (b) Bagaimana perasaan kita karena tahu bahwa kita sudah dibebaskan?

      15 Alkitab mengatakan bahwa karena tebusan sudah dibayar, kita bisa dibebaskan. Rasul Petrus menjelaskan, ”Kalian telah dibebaskan [literal: ”ditebus”] dari jalan hidup sia-sia yang diturunkan oleh leluhur kalian, dan kalian tahu bahwa yang membebaskan kalian bukan sesuatu yang bisa musnah, bukan perak atau emas, tapi darah Kristus yang berharga, yang seperti darah anak domba yang tidak bercacat dan tidak bercela.”—1 Ptr. 1:​18, 19, catatan kaki.

      16 Karena darah Yesus yang berharga, yang dicurahkan untuk menebus kita, kita bisa dibebaskan dari dosa dan kematian, yang menimbulkan banyak penderitaan. (Rm. 5:21) Kita pasti sangat bersyukur kepada Yehuwa dan Yesus atas pengorbanan mereka.—1 Kor. 15:22.

      17-18. (a) Apa maksudnya dinyatakan benar? (b) Apa pengaruhnya bagi kita masing-masing?

      17 Hasil lainnya adalah kita bisa dinyatakan benar. Maksudnya, kita dianggap tidak bersalah dan tidak lagi dituntut untuk membayar dosa-dosa kita. Apakah itu berarti Yehuwa mengabaikan standar keadilan-Nya sendiri? Tidak. Kita dinyatakan benar bukan karena kita memang layak dinyatakan benar atau karena dosa-dosa kita berterima bagi Yehuwa. Sebaliknya, Yehuwa punya dasar untuk mengampuni kita karena kita beriman pada tebusan yang Dia dan Yesus sediakan.—Rm. 3:24; Gal. 2:16.

      18 Apa pengaruhnya bagi kita masing-masing? Orang-orang yang dipilih untuk memerintah bersama Yesus di surga dinyatakan benar dan menjadi anak-anak Allah. (Tit. 3:7; 1 Yoh. 3:1) Dosa mereka sudah diampuni. Mereka dianggap tidak bersalah sehingga memenuhi syarat untuk masuk ke Kerajaan Allah. (Rm. 8:​1, 2, 30) Orang-orang yang punya harapan untuk hidup di bumi dinyatakan benar dan menjadi sahabat Allah, dan dosa mereka juga sudah diampuni. (Yak. 2:​21-23) Kumpulan besar, yang akan melewati Armagedon, punya kesempatan untuk terus hidup tanpa pernah merasakan kematian. (Yoh. 11:26) ”Orang-orang yang benar” dan ”yang tidak benar” yang sudah meninggal akan dibangkitkan. (Kis. 24:15; Yoh. 5:​28, 29) Pada akhirnya, semua hamba Yehuwa yang setia di bumi akan ”memiliki kemerdekaan yang mulia seperti yang dimiliki anak-anak Allah”. (Rm. 8:21) Ya, manfaat dari pengaturan yang Yehuwa buat sungguh luar biasa. Kita bisa memiliki hubungan yang istimewa dengan Bapak kita, Yehuwa!

      19. Bagaimana situasi kita berubah? (Lihat juga kotak ”Pengampunan Yehuwa”.)

      19 Anak muda yang disebutkan di awal artikel kehilangan segalanya dan mewarisi utang yang sangat besar, yang tidak akan pernah bisa dia lunasi. Dulu, situasi kita mirip seperti itu. Tapi, Yehuwa membantu kita. Situasi kita berubah karena adanya pengaturan pendamaian dan juga tebusan yang sudah dibayar. Dengan beriman kepada Yesus Kristus, kita bisa dibebaskan, atau ditebus, dari dosa dan kematian. Dosa kita juga bisa dihapus, dan kita pun dianggap tidak bersalah. Yang terpenting, kita sekarang bisa punya hubungan yang baik dengan Bapak kita yang pengasih, Yehuwa.

      Beberapa gambar: 1. Orang-orang dari berbagai latar belakang. 2. Yesus memikul tiang siksaan.

      Pengampunan Yehuwa

      TUJUAN: Yehuwa ingin manusia punya hubungan yang baik dengan Dia

      PENGATURAN: Yehuwa membuat pengaturan pendamaian supaya manusia yang berdosa bisa berdamai dengan-Nya

      HARGA YANG DIBAYAR: Yesus membayar tebusan dengan mencurahkan darahnya untuk kita

      HASIL: Kita dibebaskan dari tuntutan untuk melunasi ”utang” kita. Kita juga dinyatakan benar, atau dianggap tidak bersalah

      20. Apa yang akan kita bahas di artikel berikutnya?

      20 Hati kita pasti tersentuh sewaktu merenungkan apa yang sudah Yehuwa dan Yesus lakukan untuk kita. (2 Kor. 5:15) Tanpa bantuan mereka, kita sama sekali tidak punya harapan. Di artikel berikutnya, kita akan membahas beberapa gambaran yang menunjukkan manfaat pengampunan Yehuwa untuk kita.

  • Pengampunan Yehuwa—Sangat Berharga
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2025 | Februari
  • Pengampunan Yehuwa—Manfaatnya
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2025 | Februari
    • ARTIKEL PELAJARAN 7

      NYANYIAN 15 Pujilah Putra Sulung Yehuwa!

      Pengampunan Yehuwa—Manfaatnya

      ”Engkau benar-benar mengampuni.”—MZ. 130:4.

      INTI

      Beberapa gambaran di Alkitab yang bisa membuat kita semakin menghargai cara Yehuwa mengampuni kita.

      1. Mengapa pengampunan dari manusia sering kali rumit?

      BAYANGKAN Saudara mendengar kata-kata: ”Tidak apa-apa, saya maafkan.” Saudara mungkin merasa lega, apalagi kalau Saudara tahu bahwa Saudara sudah mengatakan atau melakukan sesuatu yang menyakiti teman Saudara. Tapi, sewaktu dia mengatakan hal itu, apakah itu berarti dia masih mau berteman dengan Saudara, atau apakah dia hanya tidak ingin membicarakan masalahnya lagi? Pengampunan dari manusia memang kadang rumit.

      2. Bagaimana Alkitab menggambarkan pengampunan Yehuwa? (Lihat juga catatan kaki.)

      2 Cara Yehuwa mengampuni kita, manusia yang tidak sempurna, sangat berbeda dengan cara kita mengampuni satu sama lain. Pengampunan Yehuwa itu unik. Seorang penulis mazmur berkata tentang Yehuwa, ”Engkau benar-benar mengampuni, sehingga Engkau dihormati.”a (Mz. 130:4) Dengan melihat pengampunan dari Yehuwa, kita bisa memahami seperti apa pengampunan itu sebenarnya. Sewaktu para penulis Alkitab menggambarkan pengampunan Yehuwa, mereka kadang menggunakan kata Ibrani yang tidak pernah digunakan untuk menggambarkan pengampunan manusia.

      3. Seperti apa pengampunan Yehuwa itu? (Yesaya 55:​6, 7)

      3 Sewaktu Yehuwa mengampuni seseorang, Dia menghapus dosa orang itu. Hubungan yang rusak antara orang itu dengan Yehuwa juga dipulihkan lagi. Ya, Yehuwa mengampuni dengan begitu murah hati dan benar-benar tuntas.—Baca Yesaya 55:​6, 7.

      4. Bagaimana Yehuwa membantu kita memahami arti pengampunan yang sebenarnya?

      4 Sebagai manusia yang tidak sempurna, bagaimana kita bisa memahami arti pengampunan yang sebenarnya dari Yehuwa? Untuk membantu kita, Yehuwa memberikan berbagai gambaran di Alkitab. Itulah yang akan kita bahas di artikel ini. Perhatikan bagaimana Yehuwa menyingkirkan dosa dan juga memulihkan hubungan yang sudah rusak. Pembahasan ini akan membantu kita semakin menyayangi Bapak kita yang pengasih dan berbelaskasihan.

      YEHUWA MENYINGKIRKAN DOSA

      5. Bagaimana Yehuwa mengampuni dosa kita?

      5 Di Alkitab, dosa sering disamakan dengan beban yang berat. Raja Daud menulis, ”Kesalahan-kesalahanku membanjiri aku, seperti beban berat yang tak sanggup kutanggung.” (Mz. 38:4) Tapi kalau seseorang bertobat, Yehuwa mau mengampuni dosanya. (Mz. 25:18; 32:5) Kata Ibrani yang diterjemahkan menjadi ”mengampuni” di ayat ini pada dasarnya berarti ”mengangkat” atau ”membawa”. Kita bisa membayangkan Yehuwa seperti seorang pria yang kuat, yang mengangkat beban dosa dari pundak kita dan membawanya pergi.

      Sebuah tangan mengangkat kantong besar yang berat dari pundak seorang saudara.

      ”Mengampuni [mengangkat]” (Mz. 32:5)


      6. Seberapa jauh Yehuwa membawa pergi dosa kita?

      6 Ada gambaran lain yang menunjukkan seberapa jauh Yehuwa membawa pergi dosa kita. Mazmur 103:12 berkata, ”Sejauh matahari terbit dari matahari terbenam, sejauh itulah pelanggaran kita Dia jauhkan dari kita.” Timur adalah titik terjauh dari barat, dan keduanya berlawanan arah. Jadi sewaktu Yehuwa mengampuni kita, Dia membawa pergi dosa kita sejauh mungkin. Itu pasti membuat kita sangat tersentuh!

      Matahari terbenam.

      ”Sejauh matahari terbit dari matahari terbenam” (Mz. 103:12)


      7. Gambaran apa yang Alkitab berikan tentang pengampunan Yehuwa? (Mikha 7:​18, 19)

      7 Sewaktu Yehuwa membawa pergi dosa kita, apakah Dia akan terus menyimpannya? Tidak. Raja Hizkia menulis tentang Yehuwa, ”Engkau telah melemparkan semua dosaku ke belakang-Mu.” Atau, menurut catatan kakinya, ”[Engkau] menyingkirkan semua dosaku dari pandangan-Mu.” (Yes. 38:​9, 17) Jadi sewaktu seseorang bertobat, Yehuwa seperti membuang dosanya sehingga itu tidak terlihat lagi. Kata-kata Hizkia juga bisa diterjemahkan: ”Engkau telah membuat dosaku seolah-olah tidak pernah terjadi.” Untuk menandaskan hal ini, Alkitab memberikan gambaran lain yang dicatat di Mikha 7:​18, 19. (Baca.) Yehuwa seolah-olah melemparkan dosa kita ke laut yang dalam. Di zaman dulu, benda yang sudah dilempar ke laut yang dalam tidak mungkin bisa ditemukan lagi.

      Beberapa gambar: 1. Sebuah kantong besar yang berat dilempar ke belakang takhta Yehuwa. 2. Sebuah kantong besar yang berat tenggelam ke dasar laut.

      ”Engkau telah melemparkan semua dosaku ke belakang-Mu” (Yes. 38:17)

      ”Engkau akan melemparkan semua dosa mereka ke laut yang dalam” (Mi. 7:19)


      8. Apa yang bisa kita simpulkan?

      8 Apa kesimpulannya? Sewaktu Yehuwa mengampuni kita, Dia menyingkirkan dosa kita sehingga kita tidak perlu lagi merasa terbebani. Daud berkata, ”Bahagialah orang yang kesalahannya diampuni dan dosanya dimaafkan; bahagialah orang yang dosanya sama sekali tidak diingat Yehuwa.” (Rm. 4:​6-8) Pengampunan Yehuwa sungguh luar biasa!

      YEHUWA MENGHAPUS DOSA

      9. Gambaran apa lagi yang Yehuwa berikan tentang pengampunan-Nya?

      9 Yehuwa memberikan gambaran lain untuk menunjukkan bahwa Dia bisa menghapus dosa orang yang bertobat karena adanya korban tebusan. Dia berkata, ”Walau dosa-dosa kalian semerah darah, itu akan dibuat seputih salju; walau itu semerah kain merah tua, itu akan dibuat seputih wol.” (Yes. 1:18) Kalau baju putih kita terkena noda merah, itu pasti sangat sulit dibersihkan. Tapi, Yehuwa meyakinkan kita bahwa Dia bisa mencuci bersih dosa kita. Hasilnya, dosa itu sama sekali tidak kelihatan lagi, dan kita pun dimurnikan.—Mz. 51:7; Yes. 4:4; Yer. 33:8.

      Seorang saudari memakai baju putih, dan ada noda merah yang besar di baju itu. Di gambar sebelahnya, saudari itu memakai baju yang sama, tapi noda itu sudah tidak ada.

      ”Walau dosa-dosa kalian semerah darah, itu akan dibuat seputih salju” (Yes. 1:18)


      10. Gambaran apa lagi yang Yehuwa gunakan?

      10 Seperti yang dibahas di artikel sebelumnya, dosa bisa disamakan dengan ”utang”. (Mat. 6:​12, catatan kaki; Luk. 11:4) Jadi setiap kali kita berdosa, kita berutang kepada Yehuwa. Utang kita kepada-Nya sudah sangat besar! Tapi, sewaktu Yehuwa mengampuni kita, Dia membatalkan utang itu. Dia tidak menuntut kita membayar dosa-dosa yang sudah Dia ampuni. Kita pasti merasa lega!

      Selembar kertas dirobek di depan seorang saudara yang sedang berbicara.

      ”Ampunilah dosa [utang] kami” (Mat. 6:​12, catatan kaki)


      11. Apa maksudnya sewaktu Alkitab mengatakan bahwa dosa kita dihapus? (Kisah 3:19)

      11 Yehuwa tidak hanya membatalkan utang kita, atau dosa kita, tapi Dia juga menghapusnya. (Baca Kisah 3:19.) Sebagai gambaran, bayangkan ada surat utang yang dicoret dengan tanda X besar untuk menunjukkan bahwa utang itu dibatalkan. Tapi, jumlah utangnya masih kelihatan karena hanya dicoret dan tidak dihapus. Nah, Yehuwa tidak hanya mencoret utang kita, tapi Dia menghapusnya. Untuk lebih memahami hal ini, ingatlah bahwa dulu, tinta yang digunakan untuk menulis terbuat dari campuran karbon, getah, dan air. Jadi, tulisannya bisa dihapus dengan spons basah sampai benar-benar hilang tanpa bekas. Itulah yang Yehuwa lakukan terhadap dosa kita. Sewaktu Dia menghapusnya, dosa kita menjadi hilang, seolah-olah tidak pernah ada. Kita pasti sangat bersyukur atas hal itu!—Mz. 51:9.

      Sebuah tangan menggunakan spons untuk menghapus tulisan di selembar kertas.

      ”Agar dosa-dosa kalian dihapus” (Kis. 3:19)


      12. Apa yang kita pelajari dari gambaran tentang awan tebal?

      12 Yehuwa memberikan gambaran lain lagi. Dia berkata, ”Pelanggaranmu akan Kuhapus, seolah-olah Kusembunyikan di balik awan, dan dosa-dosamu seolah-olah Kututupi dengan awan tebal.” (Yes. 44:22) Sewaktu Yehuwa mengampuni kita, Dia seperti menggunakan awan tebal untuk menutupi kesalahan kita sehingga itu sama sekali tidak kelihatan lagi.

      Awan tebal.

      ”Pelanggaranmu akan Kuhapus, seolah-olah Kusembunyikan di balik awan” (Yes. 44:22)


      13. Bagaimana perasaan kita sewaktu dosa kita diampuni Yehuwa?

      13 Apa pelajarannya? Kalau dosa kita sudah diampuni Yehuwa, kita tidak perlu terus merasa bersalah seumur hidup kita, seolah-olah bekas dosa itu masih ada. Dengan adanya korban tebusan Yesus Kristus, utang kita sudah dibatalkan sepenuhnya. Surat utangnya pun sudah tidak ada lagi. Itulah cara Yehuwa mengampuni kita sewaktu kita bertobat.

      YEHUWA MEMULIHKAN HUBUNGAN YANG RUSAK

      Seorang saudari sedang merenung di luar ruangan, dan wajahnya terlihat tenang.

      Karena Bapak kita yang di surga mengampuni kita, kita bisa punya hubungan yang baik dengan Dia (Lihat paragraf 14)


      14. Mengapa kita bisa yakin bahwa Yehuwa benar-benar mengampuni kita? (Lihat juga gambar.)

      14 Sewaktu Yehuwa mengampuni kita, kita bisa punya hubungan baik lagi dengan Dia. Jadi, kita tidak perlu terus merasa bersalah. Kita tidak perlu khawatir Yehuwa diam-diam masih merasa kesal dan mencari kesempatan untuk menghukum kita. Itu tidak mungkin. Mengapa? Nabi Yeremia menulis bahwa Yehuwa berkata, ”Kesalahan mereka akan Kuampuni dan dosa mereka tidak akan Kuingat lagi.” (Yer. 31:34) Belakangan, Rasul Paulus juga mengutip kata-kata itu dalam suratnya. (Ibr. 8:12) Apa yang bisa kita pelajari dari kata-kata itu?

      Seorang saudara melihat ke langit.

      ”Dosa mereka tidak akan Kuingat lagi” (Yer. 31:34)


      15. Apa maksudnya Yehuwa tidak akan mengingat lagi dosa kita?

      15 Kata ”ingat” yang digunakan di Alkitab tidak selalu memaksudkan mengingat kembali atau memikirkan apa yang sudah terjadi. Tapi, itu juga bisa berarti melakukan tindakan tertentu. Misalnya, penjahat yang ada di sebelah Yesus pernah berkata, ”Yesus, ingatlah saya saat kamu masuk ke Kerajaanmu.” (Luk. 23:​42, 43) Dia tidak sekadar meminta Yesus untuk memikirkan dia. Tapi, dia ingin Yesus melakukan sesuatu untuknya. Dan, jawaban Yesus menunjukkan bahwa Yesus akan membangkitkan dia. Jadi, sewaktu Yehuwa mengatakan bahwa Dia tidak akan mengingat lagi dosa kita yang sudah diampuni, itu berarti Dia tidak akan melakukan apa pun untuk menghukum kita karena dosa tersebut.

      16. Bagaimana Alkitab menunjukkan bahwa pengampunan Yehuwa bisa membebaskan kita?

      16 Alkitab memberikan gambaran lain untuk membantu kita mengerti bahwa pengampunan Yehuwa bisa membebaskan kita. Karena kita tidak sempurna, kita bisa disebut ”budak dosa”. Tapi karena Yehuwa mengampuni kita, kita ”dibebaskan dari dosa”. (Rm. 6:​17, 18; Why. 1:5) Sewaktu kita sadar bahwa Yehuwa sudah mengampuni kita, kita pasti sangat senang, sama seperti seorang budak yang dibebaskan.

      Dua tangan yang tadinya dirantai menjadi bebas karena rantainya putus.

      ”Kalian sudah dibebaskan dari dosa” (Rm. 6:18)


      17. Mengapa bisa dikatakan bahwa pengampunan Yehuwa menyembuhkan kita? (Yesaya 53:5)

      17 Baca Yesaya 53:5. Dalam gambaran terakhir yang akan kita bahas, kita disamakan seperti orang yang sakit parah. Karena kita sakit secara rohani, hubungan kita dengan Yehuwa menjadi rusak. Tapi, dengan adanya korban tebusan yang Yehuwa sediakan melalui Putra-Nya, kita seolah-olah disembuhkan. (1 Ptr. 2:24) Hubungan kita dengan Yehuwa pun bisa benar-benar pulih. Bagaimana perasaan kita sewaktu kita disembuhkan secara rohani dan bisa bersahabat lagi dengan Yehuwa? Kita pasti bersukacita, sama seperti orang yang disembuhkan dari penyakit yang parah.

      Beberapa gambar: Pengorbanan Yesus memulihkan hubungan kita dengan Yehuwa. 1. Yesus di tiang siksaan. 2. Seorang saudara berdoa dengan tenang di taman.

      ”Kami disembuhkan karena luka-lukanya” (Yes. 53:5)


      PENGARUH PENGAMPUNAN YEHUWA BAGI KITA

      18. Apa yang sudah kita pelajari dari berbagai gambaran tentang pengampunan Yehuwa? (Lihat juga kotak ”Seperti Apa Pengampunan Yehuwa Itu?”)

      18 Apa yang sudah kita pelajari dari berbagai gambaran tentang pengampunan Yehuwa? Sewaktu Yehuwa mengampuni dosa kita, dosa itu tidak akan diingat-ingat lagi dan dianggap tidak pernah terjadi. Dengan begitu, kita bisa punya hubungan yang baik dengan Bapak kita yang di surga. Tapi, kita harus ingat bahwa Yehuwa mengampuni kita bukan karena kita berhak untuk diampuni, tapi karena kasih dan kebaikan hati-Nya yang luar biasa.—Rm. 3:24.

      Beberapa gambar yang sudah ditampilkan sebelumnya di artikel ini. Gambaran tentang bagaimana Yehuwa menyingkirkan dosa: 1. ”Mengampuni [mengangkat]”: Sebuah tangan mengangkat kantong besar yang berat dari pundak seorang saudara. 2. ”Sejauh matahari terbit dari matahari terbenam”: Matahari terbenam. 3. ”Engkau telah melemparkan semua dosaku ke belakang-Mu”: Sebuah kantong besar yang berat dilempar ke belakang takhta Yehuwa. 4. ”Engkau akan melemparkan semua dosa mereka ke laut yang dalam”: Sebuah kantong besar yang berat tenggelam ke dasar laut. Gambaran tentang bagaimana Yehuwa menghapus dosa: 1. ”Walau dosa-dosa kalian semerah darah, itu akan dibuat seputih salju”: Seorang saudari memakai baju putih, dan ada noda merah yang besar di baju itu. Di gambar sebelahnya, saudari itu memakai baju yang sama, tapi noda itu sudah tidak ada. 2. ”Ampunilah dosa [utang] kami”: Selembar kertas dirobek di depan seorang saudara yang sedang berbicara. 3. ”Agar dosa-dosa kalian dihapus”: Sebuah tangan menggunakan spons untuk menghapus tulisan di selembar kertas. 4. ”Pelanggaranmu akan Kuhapus, seolah-olah Kusembunyikan di balik awan”: Awan tebal. Gambaran tentang bagaimana Yehuwa memulihkan hubungan yang rusak. 1. ”Dosa mereka tidak akan Kuingat lagi”: Seorang saudara melihat ke langit. 2. ”Kalian sudah dibebaskan dari dosa”: Dua tangan yang tadinya dirantai menjadi bebas karena rantainya putus. 3. ”Kami disembuhkan karena luka-lukanya”: Yesus di tiang siksaan. Di gambar sebelahnya, seorang saudara berdoa dengan tenang di taman.

      19. (a) Mengapa kita bersyukur? (Roma 4:8) (b) Apa yang akan kita bahas di artikel berikutnya?

      19 Baca Roma 4:8. Kita masing-masing pasti bersyukur karena Yehuwa adalah Allah yang ”benar-benar mengampuni”! (Mz. 130:4) Tapi, supaya kita bisa diampuni, ada hal penting yang harus kita lakukan. Yesus menjelaskan, ”Kalau kalian tidak mengampuni kesalahan orang lain, Bapak kalian juga tidak akan mengampuni kesalahan kalian.” (Mat. 6:​14, 15) Ya, kita harus meniru Yehuwa dengan mengampuni orang lain. Bagaimana caranya? Kita akan membahasnya di artikel berikut.

  • Pengampunan Yehuwa—Manfaatnya
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2025 | Februari
  • Pengampunan Yehuwa—Cara Menirunya
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2025 | Februari
    • ARTIKEL PELAJARAN 8

      NYANYIAN 130 Rela Mengampuni

      Pengampunan Yehuwa—Cara Menirunya

      ”Sama seperti Yehuwa dengan tulus memaafkan kalian, lakukan itu juga.”—KOL. 3:13.

      INTI

      Langkah-langkah untuk bisa mengampuni orang yang sudah menyakiti kita.

      1-2. (a) Kapan kita mungkin merasa sulit untuk mengampuni? (b) Bagaimana Diana mengampuni orang yang bersalah kepadanya?

      APAKAH Saudara merasa sulit untuk mengampuni orang lain? Banyak dari kita merasa begitu, apalagi kalau orang tersebut mengatakan atau melakukan sesuatu yang membuat kita benar-benar sakit hati. Tapi, kita bisa mengatasi rasa sakit hati kita dan mengampuninya. Perhatikan pengalaman Diana,a seorang saudari yang menjadi teladan luar biasa dalam hal mengampuni. Pada tahun 2017, Diana dan keluarganya baru saja berkunjung ke Kantor Pusat Saksi-Saksi Yehuwa yang baru dibuka. Di perjalanan pulang, mobil mereka ditabrak oleh mobil lain yang kehilangan kendali. Saat itu terjadi, Diana kehilangan kesadaran. Sewaktu dia sadar kembali, dia diberi tahu bahwa anak-anaknya luka parah dan suaminya, Brian, meninggal. Diana berkata, ”Saya merasa hancur dan bingung.” Belakangan, dia mendengar bahwa pengemudi yang menabrak mereka sebenarnya tidak mabuk atau tersimpangkan. Diana pun berdoa kepada Yehuwa supaya dia bisa tetap tenang.

      2 Pengemudi itu dikenai tuntutan pembunuhan yang tidak disengaja. Kalau divonis bersalah, dia bisa dipenjarakan. Tapi, petugas pengadilan memberi tahu Diana bahwa vonis itu akan bergantung pada kesaksian Diana di persidangan. Diana berkata, ”Saya harus menceritakan kembali kejadian yang paling menyakitkan dalam hidup saya. Rasanya seperti ada yang menyayat luka saya dan menumpahkan garam ke dalamnya.” Beberapa minggu kemudian, Diana menyampaikan kesaksiannya di persidangan, di depan orang yang sudah membuat keluarganya menderita. Apa yang Diana katakan? Dia meminta hakim untuk berbelaskasihan kepada orang itu.b Setelah Diana selesai berbicara, hakim itu menangis. Dia berkata, ”Selama 25 tahun saya jadi hakim, saya tidak pernah dengar kesaksian seperti ini. Belum pernah saya dengar keluarga korban memohon belas kasihan untuk terdakwa. Belum pernah saya dengar kata-kata yang penuh kasih dan pengampunan seperti ini.”

      3. Mengapa Diana bisa mengampuni orang itu?

      3 Mengapa Diana bisa mengampuni orang itu? Dia merenungkan pengampunan Yehuwa. (Mi. 7:18) Seperti Diana, kalau kita menghargai pengampunan Yehuwa, kita akan tergerak untuk mengampuni orang lain juga.

      4. Yehuwa ingin kita melakukan apa? (Efesus 4:32)

      4 Yehuwa ingin kita mengampuni orang lain dengan tulus, sama seperti Dia sudah mengampuni kita. (Baca Efesus 4:32.) Dia ingin kita siap mengampuni orang yang menyakiti kita. (Mz. 86:5; Luk. 17:4) Di artikel ini, kita akan membahas tiga hal yang bisa membantu kita melakukannya.

      JANGAN ABAIKAN PERASAAN SAUDARA

      5. Sesuai dengan Amsal 12:​18, apa yang mungkin kita rasakan sewaktu seseorang bersalah kepada kita?

      5 Kata-kata atau tindakan orang lain bisa membuat kita sangat sakit hati, apalagi kalau orang yang menyakiti kita adalah teman dekat atau anggota keluarga kita. (Mz. 55:​12-14) Kadang, kita mungkin merasa seperti ditusuk pisau. (Baca Amsal 12:18.) Kalau kita berupaya untuk mengabaikan rasa sakit itu, kita seperti membiarkan pisaunya tertancap terus. Akibatnya, luka kita tidak akan sembuh, dan kita akan terus merasa sakit.

      6. Apa yang mungkin terjadi sewaktu kita disakiti?

      6 Sewaktu disakiti, kita mungkin menjadi marah. Alkitab mengatakan bahwa itu memang wajar. Tapi, Alkitab juga memperingatkan bahwa kita tidak boleh terus marah. (Mz. 4:4; Ef. 4:26) Mengapa? Karena perasaan biasanya membuat kita melakukan sesuatu, dan rasa marah biasanya membuat kita melakukan hal yang buruk. (Yak. 1:20) Ingatlah, munculnya rasa marah itu di luar kendali kita, tapi terus marah atau tidak, itu pilihan kita.

      Munculnya rasa marah, itu di luar kendali kita. Terus marah atau tidak, itu pilihan kita.

      7. Sewaktu kita disakiti, perasaan negatif seperti apa yang mungkin muncul?

      7 Sewaktu kita diperlakukan dengan buruk, perasaan negatif bisa saja muncul. Misalnya, seorang saudari bernama Ana berkata, ”Waktu saya masih kecil, Papa meninggalkan Mama dan menikah dengan pengasuh saya. Saya merasa seperti ditelantarkan. Waktu mereka punya anak, rasanya saya seperti tergantikan. Saya jadi merasa tidak diinginkan.” Seorang saudari bernama Gloria menceritakan perasaannya sewaktu suaminya berzina: ”Kami sudah berteman sejak kecil, dan kami merintis bersama-sama! Hati saya hancur.” Seorang saudari bernama Naomi berkata, ”Saya tidak pernah membayangkan suami saya akan menyakiti saya. Jadi, waktu dia mengaku bahwa dia diam-diam menonton pornografi, saya merasa dibohongi dan dikhianati.”

      8. (a) Apa saja alasannya kita perlu mengampuni orang lain? (b) Apa saja manfaatnya kalau kita mengampuni? (Lihat kotak ”Bagaimana Kalau Seseorang Membuat Kita Trauma?”)

      8 Kita tidak bisa mengendalikan kata-kata dan tindakan orang lain, tapi kita bisa berupaya mengendalikan cara kita menanggapinya. Sering kali, yang terbaik adalah mengampuni. Mengapa? Karena kita menyayangi Yehuwa, dan Dia ingin kita mengampuni orang lain. Selain itu, kalau kita terus marah, kemungkinan besar kita akan bertindak bodoh. Kesehatan kita juga bisa terganggu. (Ams. 14:​17, 29, 30) Seorang saudari bernama Christine berkata, ”Waktu saya terus memikirkan rasa sakit hati saya, saya jadi jarang tersenyum, makan sembarangan, kurang tidur, dan gampang emosi. Itu berpengaruh buruk pada perkawinan saya dan hubungan saya dengan orang lain.”

      Bagaimana Kalau Seseorang Membuat Kita Trauma?

      Kita perlu ingat bahwa kalau kita mengampuni orang lain, itu bukan berarti kita setuju dengan tindakannya atau membiarkan dia memanfaatkan kita. Sebaliknya, itu berarti kita memutuskan untuk membuang kebencian dan kemarahan kita. Dengan begitu, kita tidak membiarkan orang itu terus membuat kita menderita. Jadi, kitalah yang akan mendapat manfaat. Kita bisa pulih dan menikmati lagi kehidupan kita. Ingatlah, meskipun kita tidak lagi marah atau membenci orang itu, dia tetap harus bertanggung jawab kepada Yehuwa. Jadi, dengan membuang kebencian dan kemarahan, kita sebenarnya mengikuti nasihat penulis mazmur: ”Lemparkan bebanmu kepada Yehuwa.” (Mz. 55:22) Kita menyerahkan masalahnya ke tangan Yehuwa dan yakin bahwa Dia akan menghakimi orang yang menyakiti kita itu. Penghakiman Yehuwa pasti jauh lebih adil daripada kita, dan hasilnya pasti jauh lebih baik daripada yang kita harapkan.

      9. Mengapa kita perlu membuang rasa benci?

      9 Kalaupun orang yang menyakiti kita tidak mau bertanggung jawab, kita tetap bisa mengurangi rasa sakit hati kita. Bagaimana caranya? Gloria, yang disebutkan sebelumnya, berkata, ”Memang butuh waktu, tapi saya akhirnya bisa membuang kebencian dan kemarahan saya terhadap mantan suami saya. Saya jadi merasa sangat damai.” Kalau kita membuang rasa benci, kita melindungi hati kita dari perasaan-perasaan negatif lainnya. Hasilnya, kita bisa berhenti memikirkan apa yang sudah terjadi dan kembali menikmati hidup kita. (Ams. 11:17) Tapi, bagaimana kalau Saudara masih merasa sulit untuk mengampuni?

      ATASI PERASAAN SAUDARA

      10. Untuk mengatasi rasa sakit hati, mengapa kita perlu membiarkan waktu berlalu? (Lihat juga gambar.)

      10 Bagaimana Saudara bisa mengatasi rasa sakit hati? Salah satu caranya adalah dengan membiarkan waktu berlalu. Sama seperti orang yang terluka parah butuh waktu untuk bisa sembuh setelah lukanya ditangani, kita juga mungkin butuh waktu sampai kita tidak sakit hati lagi dan bisa mengampuni dengan tulus.—Pkh. 3:3; 1 Ptr. 1:22.

      Beberapa gambar: Seorang saudara yang terluka perlahan-lahan sembuh. 1. Dua petugas ambulans mengangkat dia ke dalam ambulans. 2. Dia menjalani terapi untuk bisa berjalan lagi. 3. Dia berjalan sendiri dengan percaya diri.

      Perasaan sakit hati sama seperti luka parah yang perlu ditangani dan butuh waktu untuk bisa sembuh (Lihat paragraf 10)


      11. Bagaimana doa bisa membantu Saudara untuk mengampuni?

      11 Berdoalah meminta bantuan Yehuwa supaya Saudara bisa mengampuni.c Ana, yang disebutkan sebelumnya, menjelaskan bagaimana doa membantu dia: ”Saya meminta Yehuwa mengampuni kami sekeluarga atas kata-kata dan tindakan kami yang kurang baik. Lalu, saya menulis surat kepada Papa dan istri barunya untuk memberi tahu mereka bahwa saya sudah memaafkan mereka.” Ana mengakui bahwa itu tidak mudah. Tapi dia berkata, ”Saya berupaya meniru Yehuwa dengan mengampuni. Saya harap itu bisa membuat Papa dan istrinya mau belajar tentang Yehuwa.”

      12. Mengapa kita harus percaya kepada Yehuwa, bukan perasaan kita sendiri? (Amsal 3:​5, 6)

      12 Yehuwa selalu tahu yang terbaik untuk kita. (Yes. 55:​8, 9) Dia tidak akan pernah meminta kita melakukan sesuatu yang merugikan kita. Karena itu, sewaktu Yehuwa meminta kita untuk mengampuni, itu pasti bermanfaat untuk kita. (Mz. 40:4; Yes. 48:​17, 18) Jadi, percayalah pada Yehuwa, bukan pada perasaan Saudara sendiri. (Baca Amsal 3:​5, 6.) Kalau kita mengikuti perasaan kita, kita mungkin tidak akan bisa mengampuni. (Ams. 14:12; Yer. 17:9) Naomi, yang suaminya dulu menonton pornografi, berkata, ”Awalnya, saya merasa tidak perlu mengampuni suami saya . . . Saya khawatir dia akan menyakiti saya lagi atau lupa seberapa dalam dia sudah melukai saya. Saya juga merasa bahwa Yehuwa mengerti perasaan saya. Tapi kemudian saya sadar, meskipun Yehuwa mengerti perasaan saya, itu bukan berarti Dia setuju. Memang, Dia tahu apa yang saya rasakan, dan Dia tahu saya butuh waktu untuk bisa pulih. Tapi, Dia juga ingin saya mengampuni.”d

      MILIKI PERASAAN YANG LEBIH POSITIF

      13. Menurut Roma 12:​18-21, apa yang perlu kita lakukan?

      13 Sewaktu kita mengampuni orang yang membuat kita sangat sakit hati, kita mungkin memutuskan untuk tidak membicarakan kejadiannya lagi. Tapi, itu saja tidak cukup. Kita perlu berdamai dengan orang itu, apalagi kalau dia adalah saudara atau saudari kita. (Mat. 5:​23, 24) Kita tidak akan terus marah atau membenci dia, tapi kita akan berbelaskasihan dan memaafkan dia. (Baca Roma 12:​18-21; 1 Ptr. 3:9) Apa yang bisa membantu kita?

      14. Kita harus berupaya melakukan apa, dan mengapa?

      14 Kita harus berupaya memandang orang yang menyakiti kita seperti cara Yehuwa memandangnya. Yehuwa mencari hal-hal baik dalam diri setiap orang. (2 Taw. 16:9; Mz. 130:3) Coba pikirkan: Kalau kita mencari kelemahan orang lain, kita pasti menemukannya. Begitu juga sebaliknya. Kalau kita mencari kebaikan orang lain, kita pasti menemukannya juga. Dengan begitu, kita bisa lebih mudah mengampuni dia. Seorang saudara bernama Jerry berkata, ”Saya bisa lebih mudah memaafkan seorang saudara waktu saya memikirkan bahwa kesalahannya jauh lebih sedikit dibandingkan hal-hal baik yang saya sukai dari dia.”

      15. Mengapa kita perlu memberi tahu orang yang menyakiti kita bahwa kita sudah memaafkan dia?

      15 Hal penting lain yang bisa Saudara lakukan adalah memberi tahu orang itu bahwa Saudara sudah memaafkan dia. Mengapa? Naomi, yang disebutkan sebelumnya, berkata, ”Suami saya tanya, ’Kamu sudah maafkan aku?’ Waktu saya mau mengatakan bahwa saya sudah memaafkan dia, kata-katanya tidak bisa keluar. Ternyata, di hati saya, saya belum benar-benar memaafkan dia. Setelah beberapa waktu, saya akhirnya bisa mengucapkan, ’Aku sudah maafkan kamu.’ Kata-kata itu pengaruhnya sangat besar. Saya tidak sangka suami saya merasa begitu lega sampai-sampai dia menangis, dan saya sendiri juga merasa jauh lebih baik. Sejak itu, saya mulai bisa percaya lagi kepada suami saya, dan kami sekarang sudah akrab lagi.”

      16. Apa yang sudah Saudara pelajari tentang pengampunan?

      16 Yehuwa ingin kita mengampuni orang lain. (Kol. 3:13) Tapi, itu mungkin sulit bagi kita. Meski begitu, kita bisa melakukannya kalau kita tidak mengabaikan perasaan kita, berupaya untuk mengatasinya, dan menggantinya dengan perasaan yang lebih positif.—Lihat kotak ”Tiga Langkah untuk Bisa Mengampuni”.

      Tiga Langkah untuk Bisa Mengampuni

      Seorang saudari yang sedang tertekan melihat ke luar jendela.

      JANGAN ABAIKAN PERASAAN SAUDARA

      • Luka di hati kita tidak akan sembuh kalau kita mengabaikannya.

      Saudari itu berdoa dengan sungguh-sungguh.

      ATASI PERASAAN SAUDARA

      • Biarkan waktu berlalu sampai Saudara merasa lebih baik.

      • Mintalah bantuan Yehuwa supaya Saudara bisa membuang kebencian.

      • Percayalah pada Yehuwa, bukan pada perasaan sendiri.

      Saudari itu bersama suaminya terlihat bahagia.

      MILIKI PERASAAN YANG LEBIH POSITIF

      • Cobalah memandang orang itu seperti Yehuwa memandang dia.

      • Mintalah bantuan Yehuwa supaya Saudara bisa mengampuninya.

      • Beri tahu orang itu bahwa Saudara sudah memaafkan dia.

      PIKIRKAN MANFAATNYA MENGAMPUNI

      17. Apa saja manfaatnya mengampuni?

      17 Ada banyak manfaatnya kalau kita mengampuni. Misalnya: (1) Kita meniru Bapak kita yang berbelaskasihan, Yehuwa, dan menyenangkan Dia. (Luk. 6:36) (2) Kita menunjukkan bahwa kita bersyukur karena Yehuwa sudah dengan baik hati mengampuni kita. (Mat. 6:12) Dan (3) kita punya kesehatan yang lebih baik dan persahabatan yang kuat dengan orang lain.

      18-19. Apa yang mungkin dihasilkan kalau kita mau mengampuni?

      18 Sewaktu kita mengampuni orang lain, kita bisa mendapat berkat yang tidak terduga. Misalnya, Diana belakangan baru tahu bahwa ternyata orang yang menabrak mereka berniat untuk bunuh diri setelah persidangannya selesai. Tapi, dia sangat tersentuh karena Diana mau memaafkan dia. Dia pun mulai belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa.

      19 Kita mungkin merasa bahwa mengampuni orang lain adalah salah satu hal tersulit yang harus kita lakukan. Tapi, itu juga bisa menjadi salah satu hal yang paling membahagiakan. (Mat. 5:7) Jadi, semoga kita semua berupaya sebisa-bisanya untuk meniru Yehuwa dengan mengampuni orang lain.

  • Pengampunan Yehuwa—Cara Menirunya
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2025 | Februari
Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan