-
Umat yang Merdeka tetapi Bertanggung JawabMenara Pengawal—1992 | 1 Juni
-
-
Jenis dari Kemerdekaan Kristen
13. Dasar yang lebih baik apa bagi kemerdekaan pada akhirnya disediakan?
13 Sesuatu yang lebih dari itu adalah korban tebusan dari Kristus Yesus. Kira-kira pada tahun 50 S.M., Paulus menulis kepada sidang Kristen terurap di Galatia. Ia menggambarkan bagaimana Yehuwa telah membebaskan mereka dari perbudakan kepada perjanjian Taurat dan kemudian berkata, ”Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” (Galatia 5:1) Dengan cara apa Yesus membebaskan manusia?
14, 15. Dengan cara menakjubkan apa Yesus memerdekakan orang-orang Yahudi dan non-Yahudi?
14 Setelah kematian Yesus, orang-orang Yahudi yang menerimanya sebagai Mesias dan menjadi murid-muridnya datang ke bawah suatu hukum yang baru, yang menggantikan perjanjian Taurat yang lama. (Yeremia 31:31-34; Ibrani 8:7-13) Di bawah perjanjian baru ini, mereka—dan orang-orang non-Yahudi yang percaya kemudian bergabung bersama mereka—menjadi bagian dari bangsa rohani yang baru, yang menggantikan Israel jasmani sebagai umat istimewa Allah. (Roma 9:25, 26; Galatia 6:16) Dalam keadaan ini, mereka menikmati kemerdekaan yang Yesus janjikan sewaktu ia berkata, ”Kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Selain membebaskan mereka dari kutuk Taurat Musa, kebenaran membebaskan umat kristiani Yahudi dari semua tradisi yang berat yang telah dibebankan oleh para pemimpin agama atas mereka. Dan ini membebaskan orang-orang Kristen non-Yahudi dari penyembahan berhala dan takhayul-takhayul dari ibadat mereka sebelumnya. (Matius 15:3, 6; 23:4; Kisah 14:11-13; 17:16) Dan masih ada lagi.
15 Yesus, sewaktu berbicara tentang kebenaran yang memerdekakan, berkata, ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.” (Yohanes 8:34) Karena Adam dan Hawa berdosa, setiap manusia yang pernah hidup menjadi pedosa dan dengan demikian budak dari dosa. Satu-satunya pengecualian adalah Yesus sendiri, dan korban Yesus membebaskan orang-orang yang percaya dari perbudakan. Benar, mereka masih tidak sempurna dan berdosa sejak lahir. Namun, sekarang, mereka dapat bertobat dari dosa-dosa mereka dan memohon pengampunan berdasarkan korban Yesus, yakin bahwa permohonan mereka akan didengar. (1 Yohanes 2:1, 2) Atas dasar korban tebusan Yesus, Allah menyatakan mereka benar, dan mereka dapat mendekati Dia dengan hati nurani yang bersih. (Roma 8:33) Terlebih lagi, karena tebusan membuka prospek akan kebangkitan kepada kehidupan kekal, kebenaran bahkan membebaskan mereka dari rasa takut akan kematian.—Matius 10:28; Ibrani 2:15.
16. Bagaimana kemerdekaan Kristen mencakup lebih banyak dibandingkan kemerdekaan apa pun yang ditawarkan oleh dunia ini?
16 Dalam cara yang menakjubkan, kemerdekaan Kristen dibuka bagi pria dan wanita tidak soal bagaimana keadaan mereka, menurut pendapat manusia. Orang-orang miskin, narapidana, bahkan budak, dapat dibebaskan. Di lain pihak, orang-orang tinggi dari bangsa-bangsa yang menolak berita tentang Kristus masih dalam perbudakan kepada takhayul, dosa, dan rasa takut akan kematian. Kita hendaknya tidak pernah berhenti untuk berterima kasih kepada Yehuwa atas kemerdekaan yang kita nikmati ini. Tawaran apa pun di dunia ini tidak ada yang dapat menyamai hal itu.
Merdeka namun Bertanggung Jawab
17. (a) Bagaimana beberapa orang pada abad pertama kehilangan kemerdekaan Kristen? (b) Mengapa kita hendaknya jangan tertipu oleh kemerdekaan semu dalam dunia Setan?
17 Pada abad pertama, kemungkinan kebanyakan dari kristiani terurap bersukacita dalam kemerdekaan mereka dan memelihara integritas mereka berapa pun harganya. Namun, menyedihkan, beberapa mencicipi kemerdekaan Kristen dengan semua berkat-berkatnya dan kemudian menyangkalnya, kembali kepada perbudakan dalam dunia ini. Mengapa demikian? Iman dari banyak orang tanpa diragukan menjadi lemah, dan mereka ”hanyut dibawa arus”. (Ibrani 2:1) Yang lain-lain ’menolak hati nurani yang murni itu, dan karena itu iman mereka kandas’. (1 Timotius 1:19) Mungkin mereka jatuh ke dalam gaya hidup yang materialistis atau tidak bermoral. Betapa penting agar kita menjaga iman kita dan membangun di atasnya, terus sibuk dalam pelajaran pribadi, pergaulan, doa, dan kegiatan Kristen! (2 Petrus 1:5-8) Semoga kita tidak pernah berhenti untuk menghargai kemerdekaan Kristen! Memang, beberapa dapat digoda oleh kebebasan yang mereka lihat di luar sidang, berpikir bahwa mereka yang berada dalam dunia lebih bebas daripada kita. Namun, sesungguhnya, apa yang tampaknya seperti kemerdekaan dalam dunia ini biasanya hanya tidak adanya tanggung jawab. Bila kita bukan budak dari Allah, kita adalah budak dari dosa, dan perbudakan tersebut membayar upah yang pahit.—Roma 6:23; Galatia 6:7, 8.
18-20. (a) Bagaimana beberapa orang menjadi ”seteru salib Kristus”? (b) Bagaimana beberapa orang ’menggunakan kemerdekaan sebagai selubung untuk kejahatan’?
18 Selanjutnya, dalam suratnya kepada orang-orang Filipi, Paulus menulis, ”Seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.” (Filipi 3:18) Ya, ada orang-orang yang pernah menjadi kristiani yang menjadi musuh dari iman, mungkin menjadi orang murtad. Betapa penting agar kita tidak mengikuti haluan mereka! Sebagai tambahan, Petrus menulis, ”Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.” (1 Petrus 2:16) Bagaimana seseorang dapat menggunakan kemerdekaannya sebagai selubung untuk melakukan kejahatan? Dengan melakukan dosa-dosa yang serius—mungkin secara rahasia—pada waktu masih bergabung dalam sidang.
19 Ingatlah Diotrefes. Yohanes berkata tentangnya, ”Diotrefes yang ingin menjadi orang terkemuka [di dalam sidang], tidak mau mengakui kami. . . . ia sendiri bukan saja tidak mau menerima saudara-saudara yang datang, tetapi juga mencegah orang-orang, yang mau menerima mereka dan mengucilkan orang-orang itu dari jemaat.” (3 Yohanes 9, 10) Diotrefes menggunakan kemerdekaannya sebagai selubung untuk ambisi-ambisinya yang mementingkan diri.
20 Yudas sang murid menulis, ”Ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.” (Yudas 4) Pada waktu bergabung bersama sidang, orang-orang ini merupakan pengaruh yang merusak. (Yudas 8-10, 16) Dalam buku Wahyu kita membaca bahwa di sidang Pergamus dan Tiatira, terdapat sekte-sekte, penyembahan berhala, dan perbuatan seks yang amoral. (Wahyu 2:14, 15, 20-23) Benar-benar penyalahgunaan kemerdekaan Kristen!
21. Apa yang menanti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan Kristen mereka?
21 Apa yang menanti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan Kristen mereka dalam cara ini? Ingat apa yang terjadi dengan bangsa Israel. Israel adalah bangsa pilihan Allah, namun akhirnya Yehuwa menolaknya. Mengapa? Karena bangsa Israel menggunakan hubungan mereka sebagai selubung kejahatan. Mereka menyombongkan bahwa mereka adalah putra-putra Abraham namun menolak Yesus, Benih dari Abraham dan Mesias yang dipilih Yehuwa. (Matius 23:37-39; Yohanes 8:39-47; Kisah 2:36; Galatia 3:16) ”Israel milik Allah” secara keseluruhan tidak akan terbukti tidak setia dalam cara yang sama. (Galatia 6:16) Namun kristiani secara perorangan yang menyebabkan polusi rohani atau moral pada akhirnya akan menghadapi disiplin, bahkan penghakiman yang merugikan. Kita semua bertanggung jawab akan bagaimana kita menggunakan kemerdekaan Kristen kita.
22. Sukacita apa datang kepada mereka yang menggunakan kemerdekaan Kristen untuk melayani Allah?
22 Betapa jauh lebih baik untuk melayani Allah dan dengan demikian benar-benar merdeka. Hanya Yehuwa memberikan kita kemerdekaan yang benar-benar bermanfaat. Amsal mengatakan, ”Anakku, hendaklah engkau bijak, sukakanlah hatiku, supaya aku dapat menjawab orang yang mencela aku.” (Amsal 27:11) Marilah kita menggunakan kemerdekaan Kristen kita untuk pembenaran Yehuwa. Bila kita melakukan hal itu, kehidupan kita akan berarti, kita akan membawa sukacita kepada Bapa surgawi kita, dan pada akhirnya kita akan berada di antara mereka yang menikmati kemerdekaan mulia dari anak-anak Allah.
-
-
Gunakan Kemerdekaan Kristen Saudara dengan BijaksanaMenara Pengawal—1992 | 1 Juni
-
-
Gunakan Kemerdekaan Kristen Saudara dengan Bijaksana
”Hiduplah sebagai orang merdeka . . . sebagai hamba Allah.”—1 PETRUS 2:16, NW.
1. Kemerdekaan apa dihilangkan Adam, dan Yehuwa akan memulihkan umat manusia kepada kemerdekaan apa?
KETIKA orang-tua pertama kita berdosa di taman Eden, mereka kehilangan warisan berharga bagi anak-anak mereka—kemerdekaan dari dosa dan kebejatan. Akibatnya, kita semua lahir sebagai budak dari kebejatan dan kematian. Namun, syukurlah, Yehuwa bermaksud memulihkan manusia yang setia kepada kemerdekaan yang menakjubkan. Dewasa ini, orang-orang yang berhati benar menanti dengan penuh harap ”saat anak-anak Allah dinyatakan”, yang sebagai hasilnya mereka ”akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah”.—Roma 8:19-21.
’Diurapi untuk Mengabar’
2, 3. (a) Siapakah ”anak-anak Allah”? (b) Kedudukan menakjubkan apa mereka nikmati, yang membawa kepada tanggung jawab apa?
2 Siapakah ”anak-anak Allah” ini? Mereka adalah saudara-saudara rohani terurap dari Yesus yang akan menjadi penguasa bersama dia dalam Kerajaan surga. Yang pertama dari kelompok ini muncul selama abad pertama M. Mereka menerima kebenaran yang memerdekakan yang diajarkan Yesus, dan sejak hari Pentakosta 33 M., mereka ambil bagian dari hak-hak istimewa mulia yang Petrus katakan sewaktu ia menulis kepada mereka, ”Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri.”—1 Petrus 2:9a; Yohanes 8:32.
3 Menjadi milik istimewa Allah—sungguh berkat yang menakjubkan! Dan kaum sisa zaman modern dari putra-putra terurap Allah menikmati kedudukan penuh berkat yang sama di hadapan Allah. Namun bersama hak istimewa yang ditinggikan ini datang tanggung jawab. Petrus menarik perhatian kepada salah satu di antaranya sewaktu ia berkata, ”Supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib.”—1 Petrus 2:9b.
4. Bagaimana kristiani terurap memenuhi tanggung jawab yang datang bersama dengan kemerdekaan Kristen mereka?
4 Apakah umat kristiani terurap telah memenuhi tanggung jawab ini untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah ke mana-mana? Ya. Ketika berbicara secara nubuat tentang kaum terurap sejak tahun 1919, Yesaya berkata, ”Roh Tuhan ALLAH [”Yehuwa”, NW] ada padaku, oleh karena [Yehuwa] telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat [Yehuwa] dan hari pembalasan Allah kita.” (Yesaya 61:1, 2) Dewasa ini, kaum sisa terurap, mengikuti teladan Yesus, kepada siapa ayat ini terutama tergenap, dengan bergairah mengumumkan kepada orang-orang lain kabar baik dari kemerdekaan.—Matius 4:23-25; Lukas 4:14-21.
5, 6. (a) Apa yang telah dihasilkan dari pengabaran yang bergairah dari kristiani terurap? (b) Hak-hak istimewa dan tanggung jawab apa dinikmati oleh mereka dari kumpulan besar?
5 Sebagai hasil pengabaran mereka yang bergairah, suatu kumpulan besar dari domba-domba lain telah muncul dalam panggung dunia pada hari-hari terakhir ini. Mereka datang dari banyak bangsa untuk bergabung bersama kaum terurap dalam melayani Yehuwa, dan kebenaran juga telah memerdekakan mereka. (Zakharia 8:23; Yohanes 10:16) Seperti Abraham, mereka dinyatakan benar berdasarkan iman dan telah memasuki hubungan yang akrab dengan Allah Yehuwa. Dan seperti Rahab, karena mereka dinyatakan benar, mereka layak mendapat keselamatan—dalam kasus mereka, keselamatan dari Armagedon. (Yakobus 2:23-25; Wahyu 16:14, 16) Namun hak istimewa ditinggikan demikian juga menuntut tanggung jawab untuk memberitahukan orang-orang lain tentang kemuliaan Allah. Itulah sebabnya Yohanes melihat mereka memuliakan Yehuwa di hadapan umum, ”mereka berseru dengan suara nyaring, ’Kami berutang keselamatan kepada Allah kami yang duduk di atas takhta dan kepada Anak Domba.’”—Wahyu 7:9, 10, 14, NW.
6 Tahun yang lalu kumpulan besar, kini berjumlah empat juta lebih, bersama dengan sisa kelompok kecil kristiani terurap, menggunakan hampir satu miliar jam mengabarkan perbuatan-perbuatan besar dari Yehuwa. Ini merupakan penggunaan terbaik yang dimungkinkan dari kemerdekaan rohani mereka.
”Hormatilah Raja”
7, 8. Tanggung jawab apa terhadap penguasa duniawi dituntut oleh kemerdekaan Kristen, dan sehubungan dengan hal ini, sikap yang salah apa harus kita hindari?
7 Kemerdekaan Kristen kita menuntut tanggung jawab lain. Petrus menyebut beberapa ketika ia menulis, ”Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!” (1 Petrus 2:17) Apa yang dimaksudkan dengan pernyataan ”hormatilah raja”?
8 ”Raja” memaksudkan para penguasa duniawi. Dewasa ini, semangat tidak menghormati kalangan berwenang telah berkembang dalam dunia, dan ini dapat dengan mudah mempengaruhi umat kristiani. Seorang Kristen bahkan dapat merasa heran mengapa mereka perlu menghormati ”raja”, karena ”seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat”. (1 Yohanes 5:19) Mengingat kata-kata ini, ia dapat merasa bebas untuk melanggar hukum-hukum yang tidak cocok baginya dan tidak membayar pajak jika ia dapat menghindarinya. Namun ini berarti melawan perintah Yesus yang tegas untuk, ”berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar”. Sebenarnya, ini dapat berarti ’menggunakan kemerdekaannya sebagai selubung kejahatan’.—Matius 22:21; 1 Petrus 2:16.
9. Apa dua alasan baik untuk taat kepada kalangan berwenang duniawi?
9 Umat kristiani diwajibkan untuk menghormati kalangan berwenang dan tunduk kepadanya—meskipun ini dengan cara yang relatif. (Kisah 5:29) Mengapa? Di 1 Petrus 2:14, 15, Petrus menunjuk kepada tiga alasan sewaktu ia mengatakan bahwa pemerintah ”diutus [Allah] untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik.” Takut akan hukuman merupakan alasan yang cukup untuk patuh kepada kalangan berwenang. Betapa memalukan apabila seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa didenda atau dipenjara karena kekerasan, pencurian, atau kejahatan-kejahatan lainnya! Bayangkan bagaimana beberapa orang akan senang untuk mempublikasikan hal-hal semacam itu! Di lain pihak, seraya kita memperkembangkan suatu reputasi untuk ketaatan sipil, kita menerima pujian dari para pejabat yang tidak berat sebelah. Kita bisa saja diberikan lebih banyak kebebasan untuk melanjutkan pekerjaan kita yakni memberitakan kabar baik. Selanjutnya, ’dengan berbuat baik kita membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh’. (1 Petrus 2:15b) Ini adalah alasan kedua untuk menaati kalangan berwenang.—Roma 13:3.
10. Apa alasan terkuat untuk taat kepada kalangan berwenang duniawi?
10 Namun terdapat alasan yang lebih kuat. Kalangan berwenang ada atas izin Yehuwa. Sebagaimana Petrus katakan, para penguasa politik ”diutus oleh” Yehuwa, dan adalah ”kehendak Allah” bahwa kristiani tunduk kepada mereka. (1 Petrus 2:15a) Demikian pula, rasul Paulus berkata, ”Pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.” Maka, hati nurani kita yang dilatih Alkitab menggerakkan kita untuk taat kepada kalangan berwenang. Bila kita menolak untuk menundukkan diri kita kepada mereka, kita telah ”melawan ketetapan Allah”. (Roma 13:1, 2, 5) Siapa di antara kita yang senang mengambil sikap melawan penyelenggaraan Allah? Ini benar-benar akan merupakan penyalahgunaan kemerdekaan!
’Kasihilah Saudara-Saudaramu’
11, 12. (a) Tanggung jawab apa terhadap saudara seiman datang bersama dengan kemerdekaan Kristen? (b) Siapa yang khususnya layak mendapat timbang rasa yang pengasih dari kita, dan mengapa?
11 Petrus juga berkata bahwa seorang kristiani hendaknya ’mengasihi saudara-saudara’ mereka. (1 Petrus 2:17) Ini adalah tanggung jawab lain yang datang bersama dengan kemerdekaan Kristen. Kebanyakan di antara kita bergabung dengan sebuah sidang. Sesungguhnya kita semua bergabung dengan persekutuan, atau organisasi internasional dari saudara-saudara. Memperlihatkan kasih kepada mereka adalah penggunaan secara bijaksana kemerdekaan kita.—Yohanes 15:12, 13.
12 Rasul Paulus memisahkan suatu kelompok kristiani yang khususnya layak mendapat kasih kita. Ia berkata, ”Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.” (Ibrani 13:17) Mereka yang mengambil pimpinan dalam sidang adalah para penatua yang terlantik. Benar, pria-pria ini tidak sempurna. Meskipun demikian, mereka dilantik di bawah pengawasan Badan Pimpinan. Mereka memimpin melalui teladan dan dengan timbang rasa, dan mereka ditugaskan untuk berjaga-jaga atas jiwa kita. Betapa berat penugasan mereka! (Ibrani 13:7) Syukurlah, kebanyakan sidang memiliki semangat bekerja sama yang baik, dan merupakan sukacita bagi para penatua untuk bekerja bersama mereka. Jauh lebih sukar bila orang-orang tidak mau bekerja sama. Penatua memang tetap melakukan tugasnya tetapi, seperti yang Paulus katakan, ia melakukannya dengan ”keluh kesah”. Kita pasti tidak ingin membuat para penatua berkeluh kesah! Kita ingin mereka menikmati sukacita dalam pekerjaan mereka sehingga mereka dapat membina kita.
13. Apa beberapa cara kita dapat bekerja sama dengan para penatua?
13 Apa beberapa cara kita dapat bekerja sama dengan para penatua? Salah satu adalah dalam hal memelihara dan membersihkan Balai Kerajaan. Cara lain adalah dengan bekerja sama dalam pekerjaan mengunjungi yang sakit dan membantu yang cacat. Sebagai tambahan, kita dapat berupaya untuk tetap kuat secara rohani, sehingga tidak menjadi beban. Suatu bidang penting dari bekerja sama adalah dalam memelihara kebersihan moral dan rohani dari sidang, baik melalui tingkah laku kita maupun dengan melaporkan kasus-kasus dari dosa serius yang kita ketahui.
14. Bagaimana hendaknya kita bekerja sama sehubungan dengan tindakan disiplin yang diambil oleh para penatua?
14 Kadang-kadang, agar memelihara sidang bersih, para penatua harus memecat orang bersalah yang tidak mau bertobat. (1 Korintus 5:1-5) Ini melindungi sidang. Ini juga dapat membantu si pedosa. Sering kali, disiplin demikian telah membantu menyadarkan si pedosa. Namun, bagaimana jika orang yang dipecat adalah teman dekat atau sanak keluarga kita? Seandainya orang tersebut adalah bapa atau ibu kita sendiri, putra atau putri kita. Meskipun demikian, apakah kita merespek tindakan yang diambil oleh para penatua? Memang, hal ini mungkin sulit. Tetapi betapa suatu penyalahgunaan atas kemerdekaan kita untuk meragukan keputusan para penatua dan terus secara rohani bergaul dengan seseorang yang terbukti menjadi pengaruh yang merusak dalam sidang! (2 Yohanes 10, 11) Umat Yehuwa secara keseluruhan dipuji karena kerja sama mereka dalam kasus-kasus sedemikian. Sebagai hasilnya, organisasi Yehuwa tetap tak tercemar dalam dunia yang tidak bersih ini.—Yakobus 1:27.
15. Bila seseorang melakukan dosa serius, apa yang hendaknya segera ia lakukan?
15 Bagaimana jika kita melakukan dosa yang serius? Raja Daud melukiskan mereka kepada siapa Yehuwa berkenan sewaktu ia berkata, ”Siapakah yang boleh naik ke atas gunung [Yehuwa]? Siapakah yang boleh berdiri di tempatNya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.” (Mazmur 24:3, 4) Jika karena suatu alasan kita tidak lagi ’bersih tangan dan murni hati’, kita harus bertindak dengan segera. Kehidupan kekal kita berada dalam bahaya.
16, 17. Mengapa hendaknya seseorang yang bersalah karena dosa-dosa serius jangan berupaya menyelesaikan masalahnya seorang diri?
16 Beberapa telah tergoda untuk menyembunyikan dosa-dosa yang serius, barangkali dengan berpikir, ’Saya telah mengaku kepada Yehuwa dan bertobat. Jadi untuk apa melibatkan para penatua?’ Mungkin si pedosa merasa malu atau takut terhadap apa yang para penatua akan lakukan. Namun, ia hendaknya mengingat bahwa meskipun hanya Yehuwa yang dapat membersihkan kita dari dosa, Ia telah membuat para penatua terutama bertanggung jawab atas kebersihan sidang. (Mazmur 51:2) Mereka ada untuk menyembuhkan, ”untuk memperlengkapi [”menyesuaikan kembali”, NW] orang-orang kudus”. (Efesus 4:12) Tidak menemui mereka sewaktu kita membutuhkan bantuan rohani adalah seperti tidak menemui seorang dokter sewaktu kita sakit.
17 Orang-orang yang berupaya menangani sendiri masalah-masalah mendapati bahwa berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian, hati nurani mereka masih sangat mengganggu mereka. Bahkan lebih parah lagi, orang-orang lain yang menyembunyikan kesalahan serius jatuh ke dalam dosa untuk kedua dan bahkan ketiga kalinya. Ketika akhirnya masalah tersebut dibawa kepada perhatian para penatua, ini menjadi kasus perbuatan salah yang berulang kali. Betapa jauh lebih baik untuk mengikuti nasihat dari Yakobus! Ia menulis, ”Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan [”Yehuwa,” NW].” (Yakobus 5:14) Temuilah para penatua sementara masih ada waktu untuk penyembuhan. Bila kita menunggu terlalu lama, kita mungkin akan dikeraskan dalam haluan dosa.—Pengkhotbah 3:3; Yesaya 32:1, 2.
Penampilan dan Rekreasi
18, 19. Mengapa seorang imam memberi komentar yang menyenangkan mengenai Saksi-Saksi Yehuwa?
18 Lima tahun yang lalu, dalam sebuah majalah gereja, seorang imam Katolik di Italia dengan hangat berbicara tentang Saksi-Saksi Yehuwa.a Ia berkata, ”Secara pribadi, saya senang dengan Saksi-Saksi Yehuwa; saya terus terang mengakuinya. . . . Saksi-Saksi yang saya kenal memiliki tata krama yang tertib, tutur kata yang halus . . . [dan] sangat meyakinkan. Bilakah kita akan mengerti bahwa kebenaran memerlukan penampilan yang dapat diterima? Bahwa mereka yang mengumumkan kebenaran tidak perlu separuh hati, berbau tidak enak, berpakaian kusut, tidak rapi?”
19 Menurut kata-kata ini, sang imam terkesan, antara lain, karena cara Saksi-Saksi berpakaian dan membawakan diri mereka. Jelas, mereka yang ia temui telah mendengarkan nasihat yang diberikan oleh ”hamba yang setia dan bijaksana” selama bertahun-tahun. (Matius 24:45) Alkitab mengatakan bahwa pakaian bagi para wanita harus ’sopan dan sederhana’. (1 Timotius 2:9) Dalam zaman yang bobrok ini, nasihat ini juga cocok bagi kaum pria. Bukankah masuk akal bahwa orang-orang yang mewakili Kerajaan Allah menampilkan diri mereka dengan rapi kepada orang-orang luar?
20. Mengapa hendaknya umat kristiani waspada akan cara ia berpakaian dalam segala keadaan?
20 Beberapa orang mungkin setuju bahwa pada perhimpunan dan dalam dinas pengabaran, mereka harus berhati-hati mengenai cara mereka berpakaian, tetapi boleh jadi mereka merasa bahwa prinsip Alkitab tidak berlaku pada saat-saat lain. Namun, apakah kita pernah berhenti menjadi wakil-wakil dari Kerajaan Allah? Benar, keadaan berbeda-beda. Jika kita sedang membantu pembangunan sebuah Balai Kerajaan, kita akan berpakaian berbeda dari waktu kita menghadiri perhimpunan dalam Balai Kerajaan yang sama. Pada waktu kita sedang santai, kita mungkin akan berpakaian secara lebih santai. Namun, pada setiap waktu kita diamati oleh orang-orang lain, pakaian kita hendaknya selalu pantas dan bersahaja.
21, 22. Bagaimana kita telah dilindungi terhadap rekreasi yang berbahaya, dan bagaimana hendaknya kita memandang nasihat-nasihat sehubungan dengan masalah-masalah demikian?
21 Bidang lain yang mendapat perhatian cukup besar adalah soal rekreasi. Manusia—khususnya anak-anak muda—membutuhkan rekreasi. Bukanlah dosa atau membuang waktu untuk menjadwalkan rekreasi bagi keluarga. Bahkan Yesus mengundang murid-muridnya untuk ”beristirahatlah seketika”. (Markus 6:31) Namun perlu berhati-hati agar rekreasi tidak membuka pintu kepada pencemaran rohani. Kita sedang hidup dalam dunia di mana banyak dari rekreasi yang ditawarkan menonjolkan seksualitas yang amoral, kekejaman, horor, dan spiritisme. (2 Timotius 3:3; Wahyu 22:15) Hamba yang setia dan bijaksana telah waspada terhadap bahaya dari penyimpangan demikian dan terus mengingatkan kita terhadapnya. Apakah saudara merasa bahwa peringatan demikian merupakan pelanggaran atas kemerdekaan saudara? Atau apakah saudara bersyukur bahwa organisasi Yehuwa cukup prihatin terhadap kesejahteraan kekal saudara sehingga bahaya-bahaya tersebut dibawa kepada perhatian saudara?—Mazmur 19:7; 119:95.
22 Jangan pernah lupa bahwa meskipun kemerdekaan kita datang dari Yehuwa, kita bertanggung jawab akan cara kita menggunakannya. Jika kita mengabaikan nasihat yang baik dan membuat keputusan yang salah, kita tidak dapat mempersalahkan orang lain. Rasul Paulus berkata, ”Setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.”—Roma 14:12; Ibrani 4:13.
Menanti dengan Penuh Harap Kemerdekaan bagi Anak-Anak Allah
23. (a) Berkat-berkat apa sehubungan dengan kemerdekaan kini kita nikmati? (b) Berkat-berkat apa kita nantikan dengan penuh harap?
23 Kita memang umat yang diberkati. Kita merdeka dari agama palsu dan takhayul. Syukur atas korban tebusan, kita dapat mendekati Yehuwa dengan hati nurani yang bersih, merdeka secara rohani dari perbudakan kepada dosa dan maut. Dan segera akan datang ”saat anak-anak Allah dinyatakan”. Di Armagedon, saudara-saudara Yesus dalam kemuliaan mereka akan dinyatakan kepada manusia sebagai pembinasa dari musuh-musuh Yehuwa. (Roma 8:19; 2 Tesalonika 1:6-8; Wahyu 2:26, 27) Setelah itu, putra-putra Allah ini akan dinyatakan sebagai saluran berkat-berkat yang dialirkan dari takhta Allah kepada umat manusia. (Wahyu 22:1-5) Akhirnya, dinyatakannya putra-putra Allah akan menghasilkan umat manusia yang setia diberkati dengan kemerdekaan mulia sebagai anak-anak Allah. Apakah saudara menantikan saat itu? Maka gunakan kemerdekaan Kristen saudara dengan bijaksana. Layani Allah sekarang, maka saudara akan menikmati kemerdekaan yang menakjubkan selama-lamanya!
[Catatan Kaki]
a Sang imam belakangan menarik kembali pujian ini, tampaknya karena di bawah tekanan.
-