-
Pemberita Kerajaan Membawa Kasus Mereka ke PengadilanKerajaan Allah Memerintah!
-
-
PASAL 13
Pemberita Kerajaan Membawa Kasus Mereka ke Pengadilan
1, 2. (a) Pemimpin agama berhasil melakukan apa sehubungan dengan pengabaran, tetapi apa tanggapan rasul-rasul? (b) Mengapa rasul-rasul tidak menaati larangan untuk mengabar?
PERISTIWANYA tidak lama setelah Pentakosta 33 M. Sidang jemaat Kristen di Yerusalem baru berumur beberapa minggu. Jelas, Setan melihat inilah saat yang tepat untuk beraksi. Sebelum sidang jemaat itu menjadi kuat, ia ingin menghancurkannya. Setan buru-buru mengatur keadaan agar pemimpin agama melarang pekerjaan pengabaran Kerajaan. Tetapi, para rasul dengan berani terus mengabar, dan banyak pria dan wanita menjadi ”orang-orang yang percaya akan Tuan”.—Kis. 4:18, 33; 5:14.
Rasul-rasul bersukacita ”karena mereka telah dinilai layak untuk dihina demi namanya”
2 Karena murka, para penentang kembali menyerang—kali ini dengan memenjarakan semua rasul. Namun, pada waktu malam, malaikat Yehuwa membuka pintu-pintu penjara, dan pagi-pagi para rasul sudah kembali mengabar! Lagi-lagi mereka ditahan dan dibawa ke hadapan para penguasa, yang mendakwa bahwa para rasul melanggar ketetapan untuk tidak mengabar. Sebagai jawaban, rasul-rasul dengan berani menyatakan, ”Kita harus menaati Allah sebagai penguasa sebaliknya daripada manusia.” Karena sangat marah, para penguasa ingin ”menyingkirkan” rasul-rasul. Tetapi, di saat yang genting tersebut, Gamaliel, guru Hukum yang dihormati, angkat suara memperingatkan para penguasa, ”Perhatikanlah dirimu sendiri . . . Jangan mencampuri perkara orang-orang ini, tetapi biarkan mereka.” Tak disangka-sangka, para penguasa mendengarkan sarannya dan melepaskan para rasul. Apa yang dilakukan pria-pria yang setia ini? Mereka tanpa gentar terus ”mengajar dan menyatakan kabar baik tentang Kristus, yaitu Yesus”.—Kis. 5:17-21, 27-42; Ams. 21:1, 30.
3, 4. (a) Metode apa yang Setan gunakan untuk menyerang umat Allah? (b) Apa yang akan kita bahas dalam pasal ini dan dua pasal berikutnya?
3 Kasus pengadilan pada 33 M itu adalah tentangan resmi pertama atas sidang Kristen, tetapi itu bukan yang terakhir. (Kis. 4:5-8; 16:20; 17:6, 7) Pada zaman kita, Setan masih terus memengaruhi para penentang ibadat sejati untuk memanas-manasi kalangan berwenang agar melarang pekerjaan pengabaran kita. Para penentang melancarkan berbagai tuduhan atas umat Allah. Antara lain bahwa kita mengganggu ketertiban umum—para pembuat onar. Kita juga disebut penghasut; tuduhan lainnya, kita wiraniaga komersial—para penjaja barang. Pada waktu yang tepat, saudara-saudara kita menghadap pengadilan untuk membuktikan bahwa tuduhan seperti itu tidak benar. Apa hasilnya? Bagaimana keputusan pengadilan puluhan tahun silam memengaruhi Saudara secara pribadi dewasa ini? Mari kita selidiki beberapa kasus pengadilan untuk melihat bagaimana itu berperan dalam ”membela dan secara hukum meneguhkan kabar baik”.—Flp. 1:7.
4 Di pasal ini kita akan melihat bagaimana kita membela hak kita untuk punya kebebasan mengabar. Dalam dua pasal berikut kita akan menyelidiki beberapa pertarungan kita di bidang hukum untuk tetap bukan bagian dari dunia dan hidup menurut standar Kerajaan.
Pembuat Onar—Atau Pembela Kerajaan Allah yang Loyal?
5. Pada akhir 1930-an, mengapa para pemberita Kerajaan ditahan, dan tindakan apa yang dipertimbangkan saudara-saudara yang menjalankan kepemimpinan?
5 Pada akhir 1930-an, kota dan negara bagian di seluruh Amerika Serikat mengharuskan Saksi-Saksi Yehuwa punya surat izin melakukan pelayanan. Tetapi, saudara-saudara kita tidak mengurus izin tersebut. Izin bisa saja dibatalkan, dan mereka yakin bahwa pemerintah mana pun tidak punya wewenang menghalangi perintah Yesus kepada orang Kristen untuk mengabarkan berita Kerajaan. (Mrk. 13:10) Akibatnya, ratusan pemberita Kerajaan ditahan. Sebagai tanggapan, mereka yang menjalankan kepemimpinan dalam organisasi mempertimbangkan untuk mengajukan kasus ini ke pengadilan. Mereka ingin menunjukkan bahwa Negara telah menetapkan pembatasan yang tidak selaras dengan hukum atas hak para Saksi untuk bebas menjalankan ibadat. Dan, pada 1938, ada insiden yang akhirnya menjadi kasus yang penting. Apa yang terjadi?
6, 7. Apa yang terjadi dengan keluarga Cantwell?
6 Pada Selasa pagi tanggal 26 April 1938, Newton Cantwell, usia 60; istrinya, Esther; dan putra-putra mereka Henry, Russell, dan Jesse—kelimanya perintis istimewa—berangkat mengabar seharian ke kota New Haven, Connecticut. Mereka sebenarnya sudah mempersiapkan diri untuk pergi lebih dari satu hari. Mengapa? Mereka pernah ditahan beberapa kali dan mereka tahu mereka bisa ditahan lagi. Tetapi, hal itu tidak memadamkan semangat keluarga Cantwell untuk mengabarkan berita Kerajaan. Mereka tiba di New Haven dengan dua mobil. Newton mengemudi mobil yang dimuati lektur Alkitab dan fonograf jinjing, sementara Henry, 22 tahun, menyetir mobil berpengeras suara. Ya, seperti yang sudah diduga, selang beberapa jam mereka dicegat polisi.
7 Mula-mula Russell, 18 tahun, ditahan, kemudian Newton dan Esther. Dari jauh, Jesse, 16 tahun, melihat orang tua dan abangnya digiring polisi. Karena Henry sedang mengabar di bagian lain kota itu, Jesse yang masih muda sendirian. Namun, ia mengambil fonografnya dan terus mengabar. Dua pria Katolik mempersilakan Jesse memutar rekaman ceramah Saudara Rutherford berjudul Enemies. Tetapi, sewaktu mendengar ceramah tersebut, pria-pria itu menjadi sangat marah sampai-sampai ingin menghantam Jesse. Dengan tenang, Jesse pergi dari situ, tetapi tidak lama kemudian, seorang polisi mencegatnya. Jesse pun akhirnya ditahan. Polisi tidak mendakwa Saudari Cantwell, tetapi mereka mendakwa Saudara Cantwell dan putra-putranya. Namun, mereka bebas dengan uang jaminan pada hari itu juga.
8. Mengapa pengadilan menyatakan Jesse Cantwell bersalah sebagai pembuat onar?
8 Beberapa bulan kemudian, pada September 1938, keluarga Cantwell menghadap pengadilan di New Haven. Newton, Russell, dan Jesse divonis bersalah meminta-minta sumbangan tanpa izin. Walau naik banding ke Pengadilan Tinggi Connecticut, Jesse dinyatakan bersalah merusak kedamaian—pembuat onar. Mengapa? Karena dua pria Katolik itu memberikan kesaksian di pengadilan bahwa rekaman ceramah yang mereka dengar menghina agama mereka dan membuat mereka tersinggung. Saudara-saudara yang bertanggung jawab dalam organisasi kita pun mengajukan banding ke Mahkamah Agung AS—pengadilan tertinggi di negeri itu.
9, 10. (a) Apa putusan Mahkamah Agung AS dalam kasus keluarga Cantwell? (b) Apa manfaatnya bagi kita?
9 Dari tanggal 29 Maret 1940, Hakim Ketua Charles E. Hughes beserta delapan hakim anggota mendengar argumen yang disampaikan Saudara Hayden Covington, pengacara Saksi-Saksi Yehuwa.a Ketika jaksa negara bagian Connecticut mengutarakan argumennya untuk membuktikan bahwa para Saksi itu pembuat onar, seorang hakim bertanya, ”Bukankah Yesus juga membawa berita yang tidak disukai pada zamannya?” Jaksa itu menjawab, ”Ya betul, dan kalau tidak salah ingat, Alkitab juga mencatat akibat yang Yesus derita karena mengumumkan berita seperti itu.” Sungguh pernyataan yang membuat mata terbuka! Tanpa disengaja, sang jaksa menyamakan Saksi-Saksi dengan Yesus dan negara dengan orang-orang yang mendakwa Yesus. Pada tanggal 20 Mei 1940, Mahkamah dengan suara bulat memenangkan Saksi-Saksi.
Hayden Covington (depan, tengah), Glen How (kiri), dan yang lainnya keluar dari gedung pengadilan setelah sebuah kemenangan hukum
10 Mengapa putusan Mahkamah itu penting? Perlindungan atas hak untuk bebas beribadat menjadi luas cakupannya sehingga negara federal, negara bagian, ataupun pemerintah daerah tidak bisa membatasi kemerdekaan beragama. Mahkamah juga mendapati bahwa kelakuan Jesse ”tidak . . . menjadi ancaman bagi kedamaian dan ketertiban umum”. Maka, putusan itu dengan jelas meneguhkan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa bukan pengganggu ketertiban umum. Sungguh kemenangan telak bagi hamba-hamba Allah! Apa manfaatnya bagi kita? Seorang pengacara yang adalah Saksi berkomentar, ”Karena punya hak untuk beribadat dengan bebas tanpa takut dibatasi secara tidak adil, kita dewasa ini sebagai Saksi bisa membagikan berita harapan kepada orang lain dalam lingkungan tempat tinggal kita.”
Penghasut—Atau Pemberita Kebenaran?
”Kebencian Quebec yang Berkobar kepada Allah dan Kristus dan Kebebasan Merupakan Aib bagi Seluruh Kanada”
11. Apa yang dikampanyekan saudara-saudara kita di Kanada, dan mengapa?
11 Pada 1940-an, Saksi-Saksi Yehuwa di Kanada menghadapi tentangan sengit. Maka, pada 1946, saudara-saudara kita di sana mengadakan kampanye 16 hari membagikan risalah berjudul ”Kebencian Quebec yang Berkobar kepada Allah dan Kristus dan Kebebasan Merupakan Aib bagi Seluruh Kanada” (Quebec’s Burning Hate for God and Christ and Freedom Is the Shame of All Canada) agar publik tahu bahwa Negara telah mengabaikan hak kebebasan beribadat. Risalah empat halaman ini dengan terperinci membeberkan huru-hara yang dipicu para klerus, tindakan brutal polisi, dan amuk massa terhadap saudara-saudara kita di provinsi Quebec. ”Dengan sewenang-wenang saksi-saksi Yehuwa terus ditahan,” kata risalah itu. ”Ada sekitar 800 dakwaan yang menumpuk terhadap saksi-saksi Yehuwa di Greater Montreal.”
12. (a) Apa tanggapan para penentang atas kampanye risalah itu? (b) Kejahatan apa yang dituduhkan kepada saudara-saudara kita? (Lihat juga catatan kaki.)
12 Perdana Menteri Quebec Maurice Duplessis, yang bekerja sama erat dengan Kardinal Katolik Roma Villeneuve, bereaksi terhadap risalah itu dengan menyatakan ”perang tanpa belas kasihan” terhadap Saksi-Saksi. Jumlah tuntutan perkara segera berlipat dari 800 menjadi 1.600. ”Saking seringnya, kami sudah tidak ingat lagi berapa kali kami ditangkap polisi,” ujar seorang saudari perintis. Saksi-Saksi yang kedapatan membagikan risalah dituduh melakukan kejahatan menyebarkan ”pernyataan tertulis yang menghasut”.b
13. Siapa yang pertama kali didakwa atas tuduhan menghasut, dan apa putusan pengadilan?
13 Pada 1947, Saudara Aimé Boucher dan putri-putrinya Gisèle, 18 tahun, dan Lucille, 11 tahun, menjadi orang-orang pertama yang didakwa atas tuduhan menghasut. Mereka membagikan risalah ”Kebencian Quebec” dekat perladangan mereka di perbukitan sebelah selatan Quebec City, tetapi sulit membayangkan mereka sebagai para pembuat onar yang melanggar hukum. Saudara Boucher yang sederhana dan lembut adalah pria yang pekerjaannya hanya mengurus perladangannya yang kecil dan sekali-sekali bepergian ke kota dengan kereta kudanya. Namun, keluarganya malah menanggung perlakuan kasar seperti disebutkan dalam risalah tersebut. Hakim di pengadilan, yang membenci Saksi, menolak bukti yang menunjukkan bahwa keluarga Boucher tidak bersalah. Ia sebaliknya menerima penilaian jaksa bahwa risalah itu membangkitkan rasa tidak senang dan karena itu keluarga Boucher mesti dinyatakan bersalah. Inti pandangan sang hakim: Mengatakan kebenaran adalah kejahatan! Aimé dan Gisèle pun dinyatakan bersalah menyebarkan pernyataan tertulis yang menghasut, bahkan Lucille yang masih kecil dikurung dua hari di bui. Saudara-saudara naik banding ke Mahkamah Agung Kanada, pengadilan tertinggi di negeri itu, yang setuju untuk memeriksa kasus ini.
14. Bagaimana saudara-saudara di Quebec menghadapi penindasan?
14 Sementara itu, saudara-saudari kita yang berani di Quebec terus mengabarkan berita Kerajaan meski menghadapi serangan sengit yang bertubi-tubi—sering kali dengan hasil yang luar biasa. Selama empat tahun setelah kampanye risalah pada 1946 itu, jumlah Saksi di Quebec meningkat dari 300 menjadi 1.000!c
15, 16. (a) Apa putusan Mahkamah Agung Kanada dalam kasus keluarga Boucher? (b) Apa pengaruh kemenangan ini atas saudara-saudara kita dan yang lainnya?
15 Pada Juni 1950, Mahkamah Agung Kanada, yang terdiri dari sembilan hakim, memeriksa kasus Aimé Boucher. Enam bulan kemudian, pada 18 Desember 1950, Mahkamah menjatuhkan putusan yang memenangkan kita. Mengapa? Saudara Glen How, pengacara untuk Saksi, menjelaskan bahwa Mahkamah sependapat dengan argumen pembela bahwa ”menghasut” berarti membangkitkan kekerasan atau memberontak terhadap pemerintah. Sedangkan risalah itu ”tidak berisi hasutan seperti itu sehingga bisa dianggap sebagai bentuk kebebasan berbicara yang tidak melanggar hukum”. Saudara How menambahkan, ”Saya melihat sendiri bahwa Yehuwa-lah yang memberikan kemenangan ini.”d
16 Ya, keputusan Mahkamah Agung itu merupakan kemenangan mutlak bagi Kerajaan Allah. Itu menghapus dasar tuntutan bagi 122 kasus lain yang mendakwa Saksi-Saksi di Quebec dengan tuduhan menghasut. Itu juga berarti bahwa warga Kanada dan Persemakmuran kini memiliki kebebasan menyuarakan keprihatinan mereka atas sikap pemerintah. Selain itu, kemenangan ini mematahkan serangan Gereja dan Negara di Quebec atas kemerdekaan Saksi-Saksi Yehuwa.e
Penjaja Barang—Atau Pewarta Kerajaan Allah yang Bergairah?
17. Bagaimana beberapa pemerintah berupaya mengatur-atur kegiatan pelayanan kita?
17 Seperti orang Kristen masa awal, hamba-hamba Yehuwa dewasa ini ”bukan penjaja firman Allah”. (Baca 2 Korintus 2:17.) Namun, beberapa pemerintah berupaya mengatur-atur kegiatan pelayanan kita melalui undang-undang perniagaan. Mari kita perhatikan kasus yang mempersoalkan apakah Saksi-Saksi Yehuwa penjaja atau rohaniwan.
18, 19. Bagaimana kalangan berwenang Denmark berupaya mengekang pekerjaan pengabaran?
18 Denmark. Pada 1 Oktober 1932, diberlakukan undang-undang yang mengilegalkan penjualan bahan tercetak tanpa surat izin. Tetapi, saudara-saudara kita tidak mengurus izin tersebut. Esok harinya, lima penyiar mengabar seharian di Roskilde, kota berjarak kira-kira 30 kilometer sebelah barat ibu kota Kopenhagen. Pada sore harinya, salah satu penyiar, August Lehmann, tidak muncul-muncul. Ia telah ditahan karena melakukan kegiatan menjual tanpa izin.
19 Pada 19 Desember 1932, August Lehmann dimejahijaukan. Ia menyatakan bahwa ia mengunjungi orang-orang untuk menawarkan lektur Alkitab, tetapi ia menolak tuduhan bahwa ia menjaja barang. Pengadilan sependapat dengannya dengan menyatakan, ”Terdakwa . . . sanggup membiayai diri sendiri, dan [ia] tidak mengambil keuntungan ekonomi apa pun dan tidak berniat melakukannya, kegiatannya ini justru menyebabkan ia rugi secara finansial.” Pengadilan berpihak kepada Saksi dengan menyatakan bahwa apa yang dilakukan Lehmann tidak bisa ”digolongkan sebagai berdagang”. Namun, musuh-musuh umat Allah bertekad mengekang pekerjaan pengabaran di seluruh negeri itu. (Mz. 94:20) Jaksa penuntut umum langsung naik banding ke Mahkamah Agung negeri itu. Apa tanggapan saudara-saudara kita?
20. Apa putusan Mahkamah Agung Denmark, dan apa tanggapan saudara-saudara?
20 Seminggu menjelang pemeriksaan Mahkamah Agung, Saksi-Saksi di seluruh Denmark menggalakkan kegiatan pengabaran mereka. Pada Selasa 3 Oktober 1933, Mahkamah Agung mengumumkan keputusannya. Mahkamah sependapat dengan pengadilan tingkat rendah bahwa August Lehmann tidak melanggar undang-undang. Putusan ini berarti bahwa Saksi-Saksi bisa terus mengabar dengan bebas. Sebagai ungkapan rasa syukur karena Yehuwa mengaruniakan kemenangan hukum ini, saudara-saudari lebih meningkatkan lagi kegiatan pengabaran mereka. Sejak keputusan Mahkamah tersebut, saudara-saudara kita di Denmark bisa melaksanakan pelayanan mereka tanpa campur tangan pemerintah.
Saksi-Saksi yang berani di Denmark pada 1930-an
21, 22. Apa keputusan Mahkamah Agung AS dalam kasus Saudara Murdock?
21 Amerika Serikat. Pada Minggu 25 Februari 1940, perintis Robert Murdock, Jr., dan tujuh Saksi lain ditahan ketika sedang mengabar di Jeannette, kota dekat Pittsburgh, di negara bagian Pennsylvania. Mereka didakwa tidak membeli surat izin menawarkan lektur. Pada tingkat banding, Mahkamah Agung AS setuju untuk memeriksa kasus ini.
22 Pada 3 Mei 1943, Mahkamah Agung mengumumkan putusannya, yang membela Saksi-Saksi. Mahkamah tidak setuju jika ada peraturan yang mewajibkan seseorang memiliki izin sebab itu merupakan ”serangan atas hak yang diberikan oleh Undang-Undang Federal”. Mahkamah menganulir peraturan kota itu dengan menyatakannya sebagai ”hambatan atas kemerdekaan pers dan pengekangan atas kebebasan beribadat”. Ketika menyampaikan pendapat mayoritas Mahkamah, Hakim William O. Douglas menyatakan bahwa kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa ”lebih dari sekadar mengabar; lebih dari sekadar membagikan lektur agama. Itu adalah kombinasi dari keduanya”. Ia menambahkan, ”Bentuk kegiatan agama ini menempati kedudukan yang mulia . . . yang sama seperti beribadat di gereja dan berkhotbah dari mimbar.”
23. Mengapa kemenangan hukum tahun 1943 penting bagi kita dewasa ini?
23 Putusan Mahkamah Agung ini merupakan kemenangan hukum yang penting bagi umat Allah. Itu meneguhkan siapa sebenarnya kita—rohaniwan Kristen, bukan wiraniaga komersial. Pada hari yang tak terlupakan itu, tahun 1943, Saksi-Saksi Yehuwa memenangkan 12 dari 13 kasus mereka di Mahkamah Agung, termasuk kasus Murdock. Keputusan-keputusan ini menjadi dasar yang kuat untuk kasus-kasus setelahnya di mana para penentang kita lagi-lagi menggugat hak kita untuk mengabarkan berita Kerajaan di tempat umum dan dari rumah ke rumah.
”Kita Harus Menaati Allah Sebagai Penguasa Sebaliknya Daripada Manusia”
24. Apa tanggapan kita bila pemerintah melarang pekerjaan pengabaran?
24 Sebagai hamba Yehuwa, kita sangat menghargai bila pemerintah memberi kita hak yang sah untuk bebas mengabarkan berita Kerajaan. Tetapi, bila pemerintah melarang pekerjaan pengabaran, kita akan menyesuaikan metode kita, terus melakukannya dengan berbagai cara. Seperti para rasul, ”kita harus menaati Allah sebagai penguasa sebaliknya daripada manusia”. (Kis. 5:29; Mat. 28:19, 20) Kita juga mengajukan perkara ke pengadilan agar pelarangan atas kegiatan kita dicabut. Perhatikan dua contoh.
25, 26. Bagaimana sampai petisi diajukan ke Mahkamah Agung Nikaragua, dan apa hasilnya?
25 Nikaragua. Pada 19 November 1952, utusan injil dan hamba cabang Donovan Munsterman menghadap Kantor Imigrasi di ibu kota Managua. Ia disuruh menemui Kapten Arnoldo García, sang kepala kantor. Sang kapten memberi tahu Donovan bahwa semua Saksi-Saksi Yehuwa ”dilarang untuk terus mengabarkan doktrin mereka dan meningkatkan aktivitas agama mereka”. Ketika ditanya alasannya, Kapten García menjelaskan bahwa Saksi-Saksi tidak punya izin dari menteri negara untuk melakukan pelayanan mereka dan bahwa mereka dituduh komunis. Siapa yang menuduh kita? Para klerus Katolik Roma.
Saudara-saudara di Nikaragua selama pelarangan
26 Saudara Munsterman segera naik banding ke Kementerian Negara dan Agama juga ke Presiden Anastasio Somoza García, tetapi tidak berhasil. Maka, saudara-saudara menyesuaikan metode mereka. Mereka tidak menggunakan Balai Kerajaan, berhimpun di kelompok-kelompok kecil, dan tidak memberikan kesaksian di jalan, tetapi terus mengabarkan berita Kerajaan. Mereka juga mengajukan petisi ke Mahkamah Agung Nikaragua agar Mahkamah membatalkan pelarangan itu. Koran-koran meliput pelarangan dan isi petisi tersebut, dan Mahkamah Agung setuju untuk memeriksa kasus ini. Apa hasilnya? Pada 19 Juni 1953, Mahkamah Agung mengeluarkan keputusan bulat yang memenangkan Saksi-Saksi. Mahkamah mendapati bahwa pelarangan itu melanggar undang-undang yang menjamin kebebasan menyatakan pendapat, berhati nurani, dan mengamalkan keyakinan. Mahkamah juga memerintahkan agar hubungan antara pemerintah Nikaragua dan Saksi-Saksi dipulihkan ke keadaan semula.
27. Mengapa penduduk Nikaragua kaget atas keputusan Mahkamah, dan bagaimana saudara-saudara memandang kemenangan ini?
27 Penduduk Nikaragua kaget bahwa Mahkamah Agung berpihak kepada Saksi. Sebelumnya, pengaruh pemimpin agama begitu kuat sehingga Mahkamah biasanya menghindari konflik dengan mereka. Selain itu, kekuasaan pejabat pemerintah begitu besar sehingga Mahkamah jarang menyanggah keputusan mereka. Saudara-saudara kita yakin bahwa mereka menerima kemenangan ini karena mendapat perlindungan dari Raja mereka dan karena mereka terus mengabar.—Kis. 1:8.
28, 29. Pada pertengahan 1980-an, perubahan apa yang terjadi di Zaire?
28 Zaire. Pada pertengahan 1980-an, ada kira-kira 35.000 Saksi di Zaire, kini Republik Demokratik Kongo. Agar bisa mengikuti aktivitas Kerajaan yang terus berkembang, kantor cabang membangun fasilitas baru. Pada Desember 1985, kebaktian internasional diselenggarakan di ibu kota, Kinshasa, dan 32.000 delegasi dari banyak bagian dunia memenuhi stadion kota. Tetapi kemudian, kondisi hamba-hamba Yehuwa mulai berubah. Apa yang terjadi?
29 Saudara Marcel Filteau, utusan injil dari Quebec, Kanada, yang pernah mengalami penindasan pada rezim Duplessis, melayani di Zaire kala itu. Ia menceritakan apa yang terjadi, ”Pada 12 Maret 1986, saudara-saudara yang bertanggung jawab menerima surat yang menyatakan perkumpulan Saksi-Saksi Yehuwa Zaire ilegal.” Pelarangan ini ditandatangani oleh presiden negeri itu, Mobutu Sese Seko.
30. Panitia Cabang perlu membuat keputusan berat apa, dan apa keputusannya?
30 Keesokan harinya, radio nasional mengumumkan, ”Kita tidak akan pernah lagi mendengar tentang Saksi-Saksi Yehuwa di [Zaire].” Penganiayaan pun menyusul. Balai-Balai Kerajaan dihancurkan, dan saudara-saudara kita dirampok, diciduk, dipenjarakan, dan dipukuli. Bahkan anak-anak Saksi dijebloskan ke penjara. Pada 12 Oktober 1988, pemerintah menyita aset organisasi kita, dan Garda Sipil, suatu unit tentara, menduduki properti cabang. Saudara-saudara yang bertanggung jawab mengajukan banding kepada Presiden Mobutu, tetapi tidak mendapat jawaban. Di saat itu, Panitia Cabang harus membuat keputusan berat, ”Naik banding ke Mahkamah Agung, atau menunggu?” Timothy Holmes, utusan injil dan koordinator Panitia Cabang kala itu, mengenang, ”Kami berpaling kepada Yehuwa memohon hikmat dan bimbingan.” Setelah mempertimbangkannya dengan khusyuk, panitia merasa bahwa belum waktunya untuk menempuh jalur hukum. Sebaliknya, mereka berkonsentrasi mengurus saudara-saudari dan mencari cara untuk terus melakukan pekerjaan pengabaran.
”Selama proses persidangan, kami melihat bagaimana Yehuwa bisa mengubah segala sesuatu”
31, 32. Keputusan luar biasa apa yang diambil Mahkamah Agung Zaire, dan apa pengaruhnya atas saudara-saudara kita?
31 Beberapa tahun berlalu. Tekanan atas Saksi berkurang, dan hak asasi manusia di negeri itu kian direspek. Panitia Cabang menyimpulkan bahwa inilah waktunya untuk menggugat pelarangan dengan mengajukan banding ke Mahkamah Agung Zaire. Luar biasanya, Mahkamah Agung setuju memeriksa kasus ini. Lantas, pada 8 Januari 1993, hampir tujuh tahun setelah presiden memerintahkan pelarangan, Mahkamah menjatuhkan putusan bahwa tindakan pemerintah terhadap Saksi-Saksi menyalahi hukum, dan pelarangan pun dicabut. Bayangkan risikonya! Dengan mempertaruhkan kehidupan mereka, para hakim menganulir keputusan dari presiden negeri itu! Saudara Holmes berkata, ”Selama proses persidangan, kami melihat bagaimana Yehuwa bisa mengubah segala sesuatu.” (Dan. 2:21) Kemenangan ini memperteguh iman saudara-saudara. Mereka merasakan bahwa sang Raja, Yesus, membimbing rakyatnya untuk tahu kapan dan bagaimana bertindak.
Saksi-Saksi di Republik Demokratik Kongo bersukacita atas kebebasan mereka untuk beribadat kepada Yehuwa
32 Dengan dicabutnya pelarangan, kantor cabang memperoleh izin untuk mendatangkan para utusan injil, membangun fasilitas cabang yang baru, dan mengimpor lektur Alkitab.f Hamba Yehuwa di seluruh dunia sangat bersukacita menyaksikan bagaimana Yehuwa melindungi kesejahteraan rohani umat-Nya!—Yes. 52:10.
”Yehuwa Adalah Penolongku”
33. Apa yang kita pelajari dari tinjauan singkat tentang kasus-kasus pengadilan ini?
33 Tinjauan kita atas beberapa pertarungan hukum ini membuktikan bahwa Yesus menepati janjinya, ”Aku akan memberikan kepadamu mulut dan hikmat, yang tidak akan sanggup dilawan atau dibantah.” (Baca Lukas 21:12-15.) Adakalanya, Yehuwa menggunakan orang-orang seperti Gamaliel untuk melindungi umat-Nya atau menggerakkan para hakim dan pengacara demi menegakkan keadilan. Yehuwa menumpulkan senjata para penentang kita. (Baca Yesaya 54:17.) Tentangan tidak dapat menghentikan pekerjaan Allah.
34. Mengapa kemenangan hukum kita begitu luar biasa, dan apa yang ditunjukkan olehnya? (Lihat juga kotak ”Kemenangan Penting di Pengadilan Tertinggi yang Memajukan Pengabaran Kerajaan”.”)
34 Mengapa kemenangan-kemenangan hukum kita luar biasa? Pikirkan ini: Saksi-Saksi Yehuwa tidak terpandang atau berpengaruh. Kita tidak ikut pemilu, tidak mendukung kampanye politik, dan tidak berupaya memengaruhi para politikus. Saudara-saudara kita yang menghadap pengadilan pun umumnya dianggap ”orang biasa dan tidak terpelajar”. (Kis. 4:13) Jadi, dari sudut pandang manusia, mustahil pengadilan mau berlawanan dengan para penentang kita yang punya pengaruh agama serta politik yang kuat dan memenangkan kita. Namun, pengadilan justru berulang kali menjatuhkan keputusan yang menguntungkan kita! Kemenangan-kemenangan hukum kita menunjukkan bahwa kita berjalan ”di bawah pengamatan Allah, bersama Kristus”. (2 Kor. 2:17) Maka, bersama rasul Paulus, kita menyatakan, ”Yehuwa adalah penolongku; aku tidak akan takut.”—Ibr. 13:6.
a Kasus ini, Cantwell v. State of Connecticut, adalah yang pertama dari 43 kasus di Mahkamah Agung AS yang dibela oleh Saudara Hayden Covington. Ia meninggal pada 1978. Istrinya, Dorothy, melayani dengan setia hingga kematiannya pada 2015 di usia 92 tahun.
b Dakwaan ini berlandaskan undang-undang tahun 1606. Juri bisa menyatakan bahwa seseorang bersalah apabila mereka merasa bahwa ia menyebarkan permusuhan—sekalipun apa yang ia katakan itu benar.
c Pada 1950, 164 rohaniwan sepenuh waktu melayani di Quebec—termasuk 63 lulusan Gilead yang rela menerima tugas mereka tidak soal tentangan sengit menanti mereka.
d Saudara W. Glen How adalah penasihat hukum yang berani. Dari 1943 hingga 2003, ia dengan sangat ulung memperjuangkan ratusan pertarungan hukum bagi Saksi-Saksi Yehuwa di Kanada dan di luar Kanada.
e Untuk perincian lebih lanjut tentang kasus ini, lihat artikel ”Ini Bukan Pertempuran Kamu, tetapi Pertempuran Allah” di Sedarlah! 22 April 2000, halaman 18-24.
f Meski Garda Sipil akhirnya meninggalkan properti cabang, fasilitas cabang yang baru dibangun di lokasi lain.
-
-
Loyal Mendukung Pemerintahan Allah dan Bukan yang LainKerajaan Allah Memerintah!
-
-
PASAL 14
Loyal Mendukung Pemerintahan Allah dan Bukan yang Lain
1, 2. (a) Prinsip apa yang membimbing para pengikut Yesus sampai hari ini? (b) Bagaimana musuh-musuh berupaya menaklukkan kita, dan apa hasilnya?
YESUS berdiri di hadapan Pilatus, hakim sekuler paling berkuasa atas bangsa Yahudi, dan menyatakan prinsip yang menuntun para pengikutnya yang tulus sampai hari ini. ”Kerajaanku bukan bagian dari dunia ini,” katanya. ”Jika Kerajaanku bagian dari dunia ini, pelayan-pelayanku pasti sudah akan berjuang agar aku tidak diserahkan kepada orang-orang Yahudi. Tetapi kerajaanku bukan dari sumber ini.” (Yoh. 18:36) Pilatus akhirnya mengeksekusi Yesus, tetapi kemenangan itu tidak lama. Yesus dibangkitkan. Para kaisar Imperium Romawi yang perkasa berupaya menghancurkan para pengikut Kristus, tetapi sia-sia. Orang Kristen menyebarkan berita Kerajaan ke seluruh dunia kala itu.—Kol. 1:23.
2 Setelah Kerajaan berdiri pada 1914, beberapa kekuatan militer terhebat dalam sejarah berupaya melenyapkan umat Allah. Tetapi, tak satu pun yang berhasil menaklukkan kita. Banyak pemerintahan dan faksi politik berusaha memaksa kita berpihak dalam konflik-konflik mereka. Mereka tidak berhasil memecah belah kita. Dewasa ini, rakyat Kerajaan tinggal di hampir semua negara di bumi. Namun, kita dipersatukan dalam persaudaraan sejati sedunia, tetap mempertahankan kenetralan yang teguh soal urusan politik di dunia. Persatuan kita memberikan bukti yang meyakinkan bahwa Kerajaan Allah memerintah dan bahwa Raja Yesus Kristus terus mengarahkan, memurnikan, dan melindungi rakyatnya. Simaklah bagaimana ia melakukannya, dan perhatikan beberapa kemenangan hukum yang menguatkan iman yang ia berikan seraya kita tetap ”bukan bagian dari dunia”.—Yoh. 17:14.
Masalah yang Muncul
3, 4. (a) Peristiwa apa saja yang terjadi pada waktu Kerajaan lahir? (b) Apakah umat Allah selalu memahami sepenuhnya tentang kenetralan? Jelaskan.
3 Setelah Kerajaan lahir, perang terjadi di surga, lalu Setan dicampakkan ke bumi. (Baca Penyingkapan 12:7-10, 12.) Perang juga terjadi di bumi, yang menguji pendirian umat Allah. Mereka bertekad mengikuti teladan Yesus dan tidak menjadi bagian dari dunia. Tetapi, pada awalnya mereka tidak sepenuhnya mengerti sejauh mana mereka perlu terpisah dari semua urusan politik.
4 Misalnya, Jilid VI seri Millenial Dawn,a yang diterbitkan pada 1904, menganjurkan orang Kristen untuk menghindari perang. Namun, buku itu berpendapat bahwa jika seorang Kristen direkrut, ia hendaknya berupaya memperoleh tugas nontempur. Jika ia tidak mendapatkannya dan dikirim ke medan perang, ia hendaknya memastikan agar ia tidak membunuh musuh. Ketika mengomentari situasi kala itu, Herbert Senior, yang tinggal di Inggris dan dibaptis pada 1905, berkata, ”Ada banyak kebingungan di antara saudara-saudara dan tidak ada nasihat yang jelas tentang apakah masuk militer sebagai serdadu boleh asalkan cuma melakukan tugas-tugas nontempur.”
5. Bagaimana The Watch Tower 1 September 1915 mulai memurnikan pemahaman kita?
5 Tetapi, The Watch Tower 1 September 1915, mulai memurnikan pemahaman kita mengenai masalah ini. Rujukan dalam Studies in the Scriptures, berkata, ”Tampaknya haluan seperti itu bukan berarti berkompromi.” Namun, bagaimana jika seorang Kristen diancam akan ditembak jika menolak mengenakan seragam dan dinas militer? Artikel di The Watch Tower itu menyatakan, ”Apakah mati ditembak karena loyal kepada Pangeran Perdamaian dan menaati perintahnya lebih buruk daripada mati ditembak saat bertugas demi raja-raja di bumi dan mendukung mereka dan, setidaknya kelihatan seperti, mengompromikan ajaran Raja Surgawi kita? Dari dua kematian itu kita lebih memilih yang pertama—mati karena setia kepada Raja Surgawi kita.” Walau pernyataan tersebut tegas, artikel itu menyimpulkan, ”Kami tidak memaksakan haluan ini. Ini sekadar saran.”
6. Apa yang Saudara pelajari dari pengalaman Saudara Herbert Senior?
6 Beberapa saudara memahami masalah tersebut dengan jelas dan rela menanggung risikonya. Herbert Senior, dikutip sebelumnya, berkata, ”Bagi saya, secara prinsip tidak ada bedanya antara menurunkan amunisi dari kapal [tugas nontempur] dan memasukkan amunisi ke dalam senjata untuk ditembakkan.” (Luk. 16:10) Akibat menolak dinas militer karena alasan hati nurani, Saudara Senior dipenjarakan. Ia dan 4 saudara lainnya termasuk dalam kelompok 16 orang yang menolak karena alasan hati nurani, mencakup pria-pria dari agama lainnya, yang selama beberapa waktu mendekam di penjara Richmond di Inggris yang kemudian dikenal sebagai Richmond 16. Herbert dan yang lainnya pernah diam-diam dikirim dengan kapal ke medan pertempuran di Prancis. Di sana, mereka divonis untuk ditembak. Ia dan sejumlah orang lainnya berbaris menghadap regu tembak, tetapi mereka tidak dibunuh. Sebaliknya, hukuman mereka dikurangi menjadi sepuluh tahun penjara.
”Saya akhirnya mengerti bahwa umat Allah harus berdamai dengan semua orang, bahkan di tengah ancaman perang.”—Simon Kraker (Lihat paragraf 7)
7. Sejak mulainya Perang Dunia II, apa yang akhirnya umat Allah pahami?
7 Ketika Perang Dunia II pecah, umat Yehuwa sebagai satu kelompok akhirnya mengerti dengan jelas apa artinya netral dan apa yang dituntut bila mereka mengikuti teladan Yesus. (Mat. 26:51-53; Yoh. 17:14-16; 1 Ptr. 2:21) Misalnya, The Watchtower 1 November 1939 memuat artikel yang sangat penting berjudul, ”Netralitas”, yang menyatakan, ”Kini, hukum yang mesti menjadi pembimbing bagi umat perjanjian Yehuwa adalah netralitas yang ketat di antara bangsa-bangsa saat perang.” Tentang artikel itu, Simon Kraker, yang belakangan melayani di kantor pusat, di Brooklyn, New York, berkata, ”Saya akhirnya mengerti bahwa umat Allah harus berdamai dengan semua orang, bahkan di tengah ancaman perang.” Makanan rohani tersebut disediakan pada waktu yang tepat dan turut memperlengkapi umat Allah menghadapi serangan yang tidak ada duanya terhadap keloyalan mereka kepada Kerajaan.
Diancam ”Sungai” Penindasan
8, 9. Bagaimana nubuat rasul Yohanes tergenap?
8 Rasul Yohanes menubuatkan bahwa setelah Kerajaan lahir pada 1914, naga, Setan si Iblis, akan berupaya melenyapkan para pendukung Kerajaan Allah dengan memuntahkan dari mulutnya sungai simbolis.b (Baca Penyingkapan 12:9, 15.) Bagaimana nubuat Yohanes tergenap? Dari 1920-an dan seterusnya, ada aliran deras penindasan terhadap umat Allah. Seperti banyak saudara lainnya yang tinggal di Amerika Utara pada perang dunia kedua, Saudara Kraker pun dijebloskan ke penjara karena loyal kepada Kerajaan Allah. Malah, selama perang itu, lebih dari dua per tiga narapidana yang dikurung dalam penjara-penjara federal di Amerika Serikat karena alasan agama adalah Saksi Yehuwa.
9 Iblis dan kaki tangannya ingin mematahkan integritas rakyat Kerajaan di mana pun mereka tinggal. Di seantero Afrika, Amerika Serikat, dan Eropa, mereka dibawa ke pengadilan dan dewan pembebasan bersyarat. Karena tekad mereka yang tak tergoyahkan untuk tetap netral, mereka dipenjarakan, dipukuli, dan dibuat cacat. Di Jerman, umat Allah menghadapi tekanan yang hebat karena menolak mengucapkan ”heil Hitler” atau ikut mendukung perang. Ada kira-kira 6.000 yang dikurung dalam kamp-kamp penjara pada era Nazi, dan lebih dari 1.600 Saksi—orang Jerman dan non-Jerman—tewas di tangan para penyiksa. Meskipun begitu, Iblis tidak sanggup menimbulkan celaka permanen apa pun atas umat Allah.—Mrk. 8:34, 35.
”Bumi” Menelan ”Sungai Itu”
10. ”Bumi” menggambarkan apa, dan bagaimana ia turun tangan demi umat Allah?
10 Nubuat yang dicatat rasul Yohanes menyingkapkan bahwa ”bumi”—unsur-unsur dunia ini yang lebih bersikap masuk akal—akan menelan ”sungai” penindasan, dengan demikian menolong umat Allah. Bagaimana bagian nubuat itu tergenap? Selama puluhan tahun setelah Perang Dunia II, ”bumi” sering turun tangan demi kepentingan para pendukung Kerajaan Mesias yang loyal. (Baca Penyingkapan 12:16.) Misalnya, berbagai pengadilan yang berpengaruh telah melindungi hak Saksi-Saksi Yehuwa untuk menolak dinas militer dan untuk tidak berpartisipasi dalam upacara nasionalistis. Pertama-tama, perhatikan beberapa kemenangan penting yang Yehuwa berikan kepada umat-Nya sehubungan dengan menjalankan dinas militer.—Mz. 68:20.
11, 12. Masalah apa yang dihadapi Saudara Sicurella dan Thlimmenos, dan apa hasil akhirnya?
11 Amerika Serikat. Anthony Sicurella adalah satu dari enam anak yang dibesarkan oleh orang tua Saksi. Pada usia 15, ia dibaptis. Saat menginjak usia 21, ia melapor kepada panitia pendaftaran wajib militer sebagai rohaniwan. Dua tahun kemudian, pada 1950, ia mengajukan permohonan untuk tidak ikut dinas militer karena alasan hati nurani. Meski dalam laporan Biro Investigasi Federal (FBI) tidak ada keberatan, Kejaksaan AS menolak permohonannya. Setelah beberapa proses pengadilan, Mahkamah Agung AS memeriksa kasus Saudara Sicurella dan membatalkan keputusan pengadilan tingkat rendah dengan memenangkan Saudara Sicurella. Putusan ini menjadi dasar bagi warga Amerika Serikat lainnya yang menolak dinas militer karena alasan hati nurani.
12 Yunani. Pada 1983, Iakovos Thlimmenos dipidana sebagai pembangkang karena menolak memakai seragam militer dan dijatuhi hukuman penjara. Setelah bebas, ia melamar pekerjaan sebagai akuntan, tetapi lamarannya ditolak karena ia memiliki catatan kriminal. Ia membawa persoalan ini ke pengadilan, tetapi setelah kalah di pengadilan Yunani, ia naik banding ke Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia (ECHR). Pada tahun 2000, Dewan Agung ECHR, panitia yang terdiri dari 17 hakim, menjatuhkan putusan yang memenangkannya, menjadi dasar untuk melawan diskriminasi. Sebelum putusan ini, lebih dari 3.500 saudara di Yunani punya catatan kriminal akibat pernah dipenjarakan karena pendirian mereka yang netral. Setelah keputusan tersebut, Yunani mengeluarkan undang-undang untuk membersihkan saudara-saudara tersebut dari tuduhan kriminal apa pun. Dan, ketika Undang-Undang Dasar Yunani direvisi, undang-undang beberapa tahun lalu yang memberi semua warga Yunani hak untuk menjalankan dinas sipil alternatif diteguhkan kembali.
”Sebelum masuk ke ruang pengadilan, saya berdoa dengan khusyuk kepada Yehuwa, kemudian saya merasakan Ia memberi saya ketenangan.”—Ivailo Stefanov (Lihat paragraf 13)
13, 14. Pelajaran apa saja yang menurut Saudara bisa kita peroleh dari kasus Saudara Stefanov dan Bayatyan?
13 Bulgaria. Pada 1994, Ivailo Stefanov, berusia 19 tahun ketika ia direkrut menjadi tentara. Ia tidak mau menjadi tentara atau melaksanakan tugas nontempur di bawah pengarahan militer. Ia dihukum 18 bulan penjara, tetapi ia naik banding berdasarkan haknya sebagai orang yang menolak dinas militer karena alasan hati nurani. Kasusnya akhirnya dibawa ke ECHR. Pada 2001, sebelum kasusnya diperiksa, ada penyelesaian damai dengan Saudara Stefanov. Pemerintah Bulgaria memberikan amnesti tidak hanya kepada Saudara Stefanov, tetapi juga kepada semua warga Bulgaria yang ingin menjalankan tugas sipil alternatif.c
14 Armenia. Vahan Bayatyan terkena wajib militer pada 2001.d Karena alasan hati nurani, ia menolak dinas militer, tetapi upaya naik bandingnya gagal di pengadilan-pengadilan negeri. Pada September 2002, ia mulai menjalani dua setengah tahun hukuman tetapi dibebaskan setelah berada di penjara selama sepuluh setengah bulan. Selama waktu itu, ia naik banding ke ECHR, yang memeriksa kasusnya. Namun, pada 27 Oktober 2009, Mahkamah itu juga menjatuhkan putusan yang mengalahkan dia. Putusan ini sepertinya menjadi pukulan telak bagi saudara-saudara di Armenia yang menghadapi persoalan ini. Namun, Dewan Agung ECHR meninjau kembali putusan tersebut. Pada 7 Juli 2011, Mahkamah menjatuhkan putusan yang memenangkan Saudara Bayatyan. Inilah untuk pertama kalinya ECHR mengakui bahwa penolakan dinas militer karena alasan hati nurani yang didasarkan atas kepercayaan agama seseorang hendaknya dilindungi atas dasar hak kebebasan berpendapat, berhati nurani, dan beragama. Putusan itu melindungi bukan hanya hak Saksi-Saksi Yehuwa, tetapi juga hak ratusan juta penduduk di negeri-negeri yang menjadi anggota Dewan Eropa.e
Saudara-saudara di Armenia dibebaskan dari penjara setelah keputusan ECHR yang memenangkan mereka
Masalah Upacara Nasionalistis
15. Mengapa umat Yehuwa menolak ikut upacara nasionalistis?
15 Umat Yehuwa tetap loyal kepada Kerajaan Mesias bukan hanya dengan menolak dinas militer, tetapi juga dengan penuh respek menolak ikut upacara nasionalistis. Khususnya sejak Perang Dunia II meletus, gelombang semangat nasionalistis melanda seluruh bumi. Warga di banyak negeri diwajibkan untuk bersumpah membela tanah air mereka, menyanyikan lagu kebangsaan, atau memberikan salut kepada bendera nasional. Tetapi, kita memberikan pengabdian yang eksklusif kepada Yehuwa. (Kel. 20:4, 5) Akibatnya, kita mengalami banjir penindasan. Walau demikian, Yehuwa sekali lagi menggunakan ”bumi” untuk menelan beberapa tentangan ini. Perhatikan beberapa kemenangan luar biasa yang Yehuwa berikan melalui Yesus kepada kita atas masalah ini.—Mz. 3:8.
16, 17. Masalah apa yang dihadapi Lillian dan William Gobitas, dan apa yang Saudara pelajari dari kasus mereka?
16 Amerika Serikat. Pada 1940, Mahkamah Agung AS mengeluarkan putusan 8 banding 1 melawan Saksi-Saksi Yehuwa dalam kasus yang dikenal sebagai Minersville School District v. Gobitis. Lillian Gobitas,f 12 tahun, dan adiknya William, 10 tahun, karena ingin tetap loyal kepada Yehuwa, menolak memberikan salut kepada bendera atau mengucapkan sumpah setia. Akibatnya, mereka dikeluarkan dari sekolah. Kasus mereka diajukan ke Mahkamah Agung, dan Mahkamah memutuskan bahwa tindakan sekolah sesuai dengan undang-undang karena mereka adalah bagian dari ”persatuan nasional”. Putusan itu menyulut api penindasan. Lebih banyak anak Saksi dikeluarkan dari sekolah, Saksi dewasa kehilangan pekerjaan, dan sejumlah Saksi menderita amuk massa yang keji. Buku The Lustre of Our Country menyatakan bahwa ”penganiayaan atas Saksi dari 1941 hingga 1943 merupakan wabah intoleransi agama terganas pada abad kedua puluh di Amerika”.
17 Kemenangan musuh-musuh Allah tersebut tidak lama. Pada 1943, Mahkamah Agung mempertimbangkan kasus lain yang mirip kasus Gobitis. Kasus ini dikenal sebagai West Virginia State Board of Education v. Barnette. Kali ini, Mahkamah Agung memberikan kemenangan kepada Saksi-Saksi Yehuwa. Inilah pertama kalinya dalam sejarah AS Mahkamah Agung menganulir putusannya sendiri dalam waktu yang singkat. Setelah putusan itu, penindasan yang terang-terangan terhadap umat Yehuwa di Amerika Serikat menurun drastis. Selanjutnya, hak semua warga Amerika Serikat diperteguh.
18, 19. Menurut Pablo Barros, apa yang membantunya tetap kuat, dan bagaimana hamba-hamba Yehuwa lainnya bisa meniru teladannya?
18 Argentina. Pablo dan Hugo Barros, usia tujuh dan delapan tahun, dikeluarkan dari sekolah pada 1976 karena tidak mau ikut upacara bendera. Ibu kepala sekolah pernah mendorong dan memukul kepala Pablo. Dia menahan kedua bocah itu selama satu jam seusai sekolah, berupaya memaksa mereka untuk ikut upacara patriotik. Sewaktu mengenang pengalaman pahit itu, Pablo berkata, ”Tanpa bantuan Yehuwa, saya tidak akan sanggup menanggung tekanan untuk mematahkan integritas saya.”
19 Ketika kasus itu sampai ke meja hijau, hakim mendukung keputusan sekolah untuk mengeluarkan Pablo dan Hugo. Namun, mereka naik banding ke Mahkamah Agung Argentina. Pada 1979, Mahkamah menganulir keputusan pengadilan tingkat rendah, dengan menyatakan, ”Hukuman itu [dikeluarkan] bertentangan dengan hak konstitusional untuk belajar (Butir 14) dan tugas Negara untuk menjamin pendidikan dasar (Butir 5).” Kemenangan itu memberikan manfaat bagi sekitar 1.000 anak Saksi. Ada yang tidak jadi dikeluarkan dari sekolah dan yang lainnya, seperti Pablo dan Hugo, diterima kembali di sekolah negeri.
Banyak Saksi-Saksi muda terbukti setia di bawah ujian
20, 21. Bagaimana kasus Roel dan Emily Embralinag memperteguh iman Saudara?
20 Filipina. Pada 1990, Roel Embralinag,g 9 tahun, dan kakaknya Emily, 10 tahun, bersama kira-kira 66 siswa Saksi lainnya, dikeluarkan dari sekolah karena tidak salut bendera. Ayah Roel dan Emily, Leonardo, mencoba berbicara dengan pihak sekolah, tetapi tidak berhasil. Seraya persoalannya meruncing, Leonardo mengajukan petisi ke Mahkamah Agung. Leonardo tidak punya uang dan pengacara untuk membelanya. Keluarga ini berdoa dengan khusyuk kepada Yehuwa memohon bimbingan. Sementara itu, anak-anaknya diejek dan dihina. Leonardo merasa tidak punya peluang untuk menang dalam kasus ini karena ia awam soal hukum.
21 Tak disangka-sangka, keluarga ini dibela oleh Felino Ganal, pengacara yang pernah bekerja pada sebuah firma hukum yang terkenal di negeri itu. Saat kasus ini berlangsung, Saudara Ganal sudah keluar dari firma itu dan menjadi Saksi Yehuwa. Ketika akhirnya kasus ini diajukan ke Mahkamah Agung, Mahkamah dengan suara bulat memenangkan Saksi dan membatalkan perintah mengeluarkan anak-anak dari sekolah. Sekali lagi, orang-orang yang berusaha mematahkan integritas umat Allah gagal.
Kenetralan Menghasilkan Persatuan
22, 23. (a) Mengapa umat Yehuwa memperoleh banyak sekali kemenangan hukum yang penting? (b) Persaudaraan sedunia kita yang penuh damai membuktikan apa?
22 Mengapa umat Yehuwa memperoleh banyak sekali kemenangan hukum yang penting? Kita tidak memiliki pengaruh politik. Namun, di setiap negeri dan pengadilan, hakim-hakim yang adil telah melindungi kita dari serangan gencar para penentang yang sengit, dan selanjutnya, hal itu menjadi patokan untuk hukum di suatu negara. Kristus pasti telah mendukung upaya kita meraih kemenangan-kemenangan tersebut. (Baca Penyingkapan 6:2.) Mengapa kita terjun dalam pertarungan hukum seperti itu? Tujuan kita bukan untuk memperbaiki sistem hukum. Sebaliknya, tujuan kita adalah untuk memastikan agar kita bisa terus melayani Raja kita, Yesus Kristus, tanpa rintangan.—Kis. 4:29.
23 Di tengah dunia yang terpecah belah oleh pergolakan politik dan diliputi kebencian yang berurat berakar, Raja kita yang memerintah, Yesus Kristus, telah memberkati berbagai upaya para pengikutnya di seluruh dunia untuk mempertahankan pendirian mereka yang netral. Setan gagal dalam upayanya memecah belah dan menaklukkan kita. Kerajaan telah mengumpulkan jutaan orang yang menolak ”belajar perang”. Persaudaraan sedunia kita yang penuh damai adalah mukjizat—bukti yang tak terbantahkan bahwa Kerajaan Allah memerintah!—Yes. 2:4.
a Jilid ini juga dikenal dengan judul The New Creation. Belakangan, jilid Millennial Dawn disebut Studies in the Scriptures.
b Untuk ulasan tentang nubuat ini, lihat Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!, pasal 27, halaman 184-186.
c Kesepakatan ini juga mewajibkan pemerintah Bulgaria untuk memberikan dinas sipil alternatif di bawah administrasi sipil kepada semua penolak wajib militer karena alasan hati nurani.
d Untuk keterangan yang lebih lengkap, lihat Menara Pengawal 1 November 2012, halaman 29-31.
e Selama 20 tahun, pemerintah Armenia telah memenjarakan lebih dari 450 Saksi muda. Pada November 2013, saudara-saudara terakhir yang masih di penjara dibebaskan.
f Nama keluarganya keliru dieja dalam berkas-berkas pengadilan.
g Nama keluarganya keliru dieja menjadi Ebralinag dalam berkas-berkas pengadilan.
-
-
Berjuang Demi Kebebasan BeribadatKerajaan Allah Memerintah!
-
-
PASAL 15
Berjuang Demi Kebebasan Beribadat
1, 2. (a) Apa buktinya bahwa Saudara adalah warga Kerajaan Allah? (b) Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa adakalanya harus berjuang demi kebebasan beragama?
APAKAH Saudara warga Kerajaan Allah? Sebagai seorang Saksi Yehuwa, jawabannya adalah ya! Lalu, apa bukti kewarganegaraan Saudara? Itu bukanlah paspor, ataupun dokumen lainnya. Sebaliknya, itu nyata dari cara Saudara beribadat kepada Allah Yehuwa. Ibadat sejati mencakup lebih dari sekadar apa yang Saudara yakini. Itu mencakup apa yang Saudara jalani—ketaatan Saudara kepada hukum Kerajaan Allah. Bagi kita semua, ibadat kita memengaruhi semua aspek kehidupan kita, termasuk cara mengurus keluarga dan bahkan cara menanggapi beberapa masalah kesehatan.
2 Tetapi, dunia tempat tinggal kita tidak selalu merespek kewarganegaraan yang sangat kita hargai ini ataupun persyaratannya. Ada pemerintah yang berupaya membatasi ibadat kita atau bahkan melenyapkannya sama sekali. Adakalanya, rakyat Kristus harus berjuang mendapatkan kebebasan untuk hidup menurut hukum sang Raja Mesias. Apakah itu mengherankan kita? Tidak. Umat Yehuwa pada zaman Alkitab sering harus berjuang demi kebebasan beribadat kepada Yehuwa.
3. Perjuangan apa yang harus dilakukan umat Allah pada zaman Ratu Ester?
3 Pada zaman Ratu Ester, misalnya, umat Allah harus berjuang demi tetap hidup. Mengapa? Perdana Menteri Haman yang fasik menyarankan kepada Ahasweros, raja Persia, agar semua orang Yahudi yang tinggal di kerajaannya dibunuh karena ”hukum-hukum mereka berbeda dengan yang dimiliki semua bangsa lain”. (Est. 3:8, 9, 13) Apakah Yehuwa mengabaikan hamba-hamba-Nya? Tidak, Ia memberkati upaya Ester dan Mordekai kala mereka mengajukan banding kepada raja Persia untuk melindungi umat Allah.—Est. 9:20-22.
4. Apa yang akan kita bahas dalam pasal ini?
4 Bagaimana di zaman modern? Seperti yang kita lihat dalam pasal sebelumnya, adakalanya para penguasa menentang Saksi-Saksi Yehuwa. Dalam pasal ini, kita akan membahas bagaimana pemerintah seperti itu berupaya membatasi ibadat kita. Kita akan berfokus pada tiga bidang: (1) hak kita untuk ada sebagai suatu organisasi dan untuk beribadat sesuai dengan pilihan kita, (2) kebebasan untuk memilih perawatan medis yang selaras dengan prinsip Alkitab, dan (3) hak orang tua untuk membesarkan anak-anak menurut standar Yehuwa. Dalam setiap bidang, kita akan melihat bagaimana rakyat Kerajaan Mesias yang loyal berjuang tanpa gentar untuk melindungi kewarganegaraan mereka yang berharga dan bagaimana upaya mereka diberkati.
Berjuang Demi Pengakuan Hukum dan Kebebasan Asasi
5. Pengakuan hukum memberikan manfaat apa bagi orang Kristen sejati?
5 Apakah kita butuh pengakuan hukum dari pemerintahan manusia untuk beribadat kepada Yehuwa? Tidak, tetapi pengakuan hukum mempermudah kita menjalankan ibadat—misalnya, untuk berhimpun dengan leluasa di Balai Kerajaan dan Balai Kebaktian, untuk mencetak dan mengimpor lektur Alkitab, dan untuk membagikan kabar baik kepada sesama secara terbuka, tanpa hambatan. Di banyak negeri, Saksi-Saksi Yehuwa terdaftar secara resmi dan menikmati kebebasan beribadat seperti halnya agama-agama yang diakui lainnya. Namun, apa yang terjadi bila pemerintah tidak mau memberikan pengakuan hukum atau berupaya membatasi kebebasan asasi kita?
6. Saksi-Saksi Yehuwa di Australia menghadapi kesulitan apa pada awal 1940-an?
6 Australia. Pada awal 1940-an, gubernur jenderal Australia menganggap kepercayaan kita ”mengganggu” upaya perang. Pelarangan diberlakukan. Saksi-Saksi tidak bisa berhimpun atau mengabar secara terbuka, Betel ditutup, dan Balai-Balai Kerajaan disita. Memiliki lektur Alkitab kita pun dilarang. Setelah beberapa tahun melaksanakan kegiatan secara diam-diam, Saksi-Saksi di Australia akhirnya lega. Pada 14 Juni 1943, Mahkamah Agung Australia mencabut pelarangan itu.
7, 8. Perjuangan apa yang dilakukan saudara-saudara kita di Rusia selama bertahun-tahun untuk mendapatkan kebebasan beribadat?
7 Rusia. Selama puluhan tahun, Saksi-Saksi Yehuwa dilarang di bawah Komunis, tetapi mereka akhirnya terdaftar pada 1991. Setelah bekas Uni Soviet pecah, kita memperoleh pengakuan hukum di Federasi Rusia pada 1992. Tetapi tidak lama setelah itu, beberapa penentang—terutama mereka yang tergabung dengan Gereja Ortodoks Rusia—panik karena pertumbuhan kita yang pesat. Para penentang mengajukan lima rangkaian tuduhan pidana terhadap Saksi-Saksi Yehuwa antara 1995 dan 1998. Jaksa tidak menemukan satu pun bukti bahwa kita bersalah. Para penentang yang bersikeras itu lantas mengajukan gugatan perdata pada 1998. Awalnya Saksi-Saksi menang, tetapi para penentang menolak putusan itu dan Saksi-Saksi kalah pada sidang banding Mei 2001. Pada Oktober tahun itu, dimulai proses persidangan ulang yang menghasilkan keputusan pada 2004 untuk membubarkan badan hukum terdaftar yang digunakan Saksi-Saksi di Moskwa dan melarang kegiatannya.
8 Gelombang penganiayaan menyusul. (Baca 2 Timotius 3:12.) Saksi-Saksi menghadapi pelecehan dan penyerangan. Lektur agama disita; penyewaan dan pembangunan rumah-rumah ibadat sangat dibatasi. Bayangkan perasaan saudara-saudari kita menghadapi semua kesukaran itu! Saksi-Saksi naik banding ke Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia (ECHR) pada 2001, dan mereka memasukkan informasi tambahan ke Mahkamah itu pada 2004. Pada 2010, ECHR mencapai keputusannya. Mahkamah melihat dengan jelas bahwa yang menyebabkan Saksi-Saksi di Rusia dilarang adalah intoleransi agama dan menjatuhkan putusan bahwa tidak ada dasar untuk mendukung keputusan pengadilan-pengadilan rendah karena tidak ada bukti apa pun bahwa Saksi-Saksi bersalah. Mahkamah selanjutnya menyatakan bahwa pelarangan itu dirancang untuk mencabut hak Saksi-Saksi secara hukum. Keputusan Mahkamah tersebut menjunjung hak Saksi-Saksi untuk bebas beragama. Walau berbagai pejabat di Rusia gagal menerapkan putusan ECHR, umat Allah di negeri itu memperoleh keberanian yang besar dari kemenangan-kemenangan tersebut.
Titos Manoussakis (Lihat paragraf 9)
9-11. Di Yunani, bagaimana umat Yehuwa bertarung demi kebebasan beribadat bersama, dan apa hasilnya?
9 Yunani. Pada 1983, Titos Manoussakis menyewa sebuah ruangan di Heraklion, Kreta, agar kelompok kecil Saksi-Saksi Yehuwa bisa berkumpul di sana untuk beribadat. (Ibr. 10:24, 25) Tetapi, seorang pastor Ortodoks segera mengajukan keberatan kepada kalangan berwenang pemerintah, memprotes digunakannya ruangan itu oleh Saksi-Saksi untuk ibadat. Mengapa? Cuma karena kepercayaan Saksi berbeda dengan kepercayaan Gereja Ortodoks! Pihak berwenang pun memulai proses pidana terhadap Titos Manoussakis dan tiga orang Saksi lainnya. Mereka didenda dan divonis dua bulan penjara. Sebagai warga Kerajaan Allah yang loyal, Saksi-Saksi menganggap keputusan pengadilan mengganggu kebebasan mereka untuk beribadat; maka mereka membawa kasus itu ke pengadilan-pengadilan negeri dan akhirnya ke ECHR.
10 Akhirnya, pada 1996, ECHR menjatuhkan pukulan telak terhadap para penentang ibadat murni. Mahkamah menyatakan bahwa ”Saksi-Saksi Yehuwa masuk dalam definisi ’agama yang diakui’ sebagaimana digariskan dalam undang-undang Yunani” dan bahwa keputusan pengadilan-pengadilan rendah memiliki ”dampak langsung atas kebebasan beragama para tergugat”. Mahkamah selanjutnya menyimpulkan bahwa pemerintah Yunani tidak berhak ”menentukan apakah kepercayaan agama atau sarana yang digunakan untuk menjalankan kepercayaan tersebut sah atau tidak”. Vonis atas Saksi-Saksi pun dianulir, dan kebebasan beragama mereka dijunjung tinggi!
11 Apakah kemenangan itu menyelesaikan persoalan di Yunani? Sayangnya, tidak. Pada 2012, di Kassandreia, Yunani, ada kasus serupa yang baru selesai setelah hampir 12 tahun pertarungan hukum. Dalam kasus ini, tentangan itu digerakkan oleh seorang uskup Ortodoks. Dewan Negara, lembaga pengadilan tertinggi di Yunani, memenangkan umat Allah. Keputusan itu mengutip undang-undang Yunani sendiri yang menjamin kebebasan beragama dan menyanggah gugatan yang terus-menerus dilancarkan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa adalah agama yang tidak diakui. Pengadilan menyatakan, ”Doktrin Saksi-Saksi Yehuwa tidak terselubung dan, karena itu, mereka menganut agama yang diakui.” Anggota sidang kecil di Kassandreia bersukacita karena mereka bisa mengadakan pertemuan ibadat di Balai Kerajaan mereka sendiri.
12, 13. Di Prancis, bagaimana para penentang berupaya ”merancangkan kesusahan melalui ketetapan”, dan apa hasilnya?
12 Prancis. Beberapa penentang umat Allah menggunakan taktik ”merancangkan kesusahan melalui ketetapan”. (Baca Mazmur 94:20.) Misalnya, pada pertengahan 1990-an, para pejabat pajak di Prancis mulai mengaudit keuangan Association Les Témoins de Jéhovah (ATJ), salah satu badan hukum yang digunakan Saksi-Saksi di Prancis. Menteri anggaran menyingkapkan tujuan dari audit itu: ”Audit bisa berakibat pembubaran resmi atau proses pidana . . . , yang kemungkinan besar mengganggu pengoperasian perkumpulan atau memaksanya berhenti menjalankan kegiatannya di wilayah kita.” Walau tidak ditemukan adanya penyimpangan, pihak pajak mengenakan pajak yang bisa melumpuhkan kegiatan ATJ. Jika berhasil, taktik ini bisa menyebabkan saudara-saudara kita tidak punya pilihan selain menutup kantor cabang dan menjual gedung-gedungnya untuk membayar pajak yang sangat tinggi. Ini merupakan pukulan yang berat, tetapi umat Allah tidak menyerah. Saksi-Saksi dengan gigih memprotes perlakuan yang tidak adil ini, dan akhirnya mengajukan kasus tersebut ke ECHR pada 2005.
13 Mahkamah mengeluarkan keputusannya pada 30 Juni 2011. Mahkamah berpendapat bahwa hak kebebasan beragama hendaknya mencegah Negara, kecuali dalam kasus yang ekstrem, menentukan keabsahan kepercayaan agama atau caranya itu dijalankan. Mahkamah selanjutnya menyatakan, ”Pengenaan pajak . . . mengakibatkan sumber daya perkumpulan yang sangat penting terkuras sehingga para penganutnya tidak bisa leluasa menjalankan berbagai aspek ibadat mereka.” Mahkamah dengan suara bulat memenangkan Saksi-Saksi Yehuwa! Umat Yehuwa menyambut gembira sewaktu pemerintah Prancis akhirnya mengembalikan pajak yang diberlakukan atas ATJ beserta bunganya dan, atas perintah Mahkamah, menghapus tunggakan yang dikenakan atas properti cabang.
Saudara bisa selalu mendoakan saudara-saudari seiman kita yang menderita ketidakadilan hukum
14. Bagaimana Saudara bisa berperan dalam memperjuangkan kebebasan beribadat?
14 Seperti Ester dan Mordekai zaman dahulu, umat Yehuwa dewasa ini berjuang demi kebebasan beribadat kepada Yehuwa menurut cara yang Ia perintahkan. (Est. 4:13-16) Bisakah Saudara turut berperan? Ya. Saudara bisa selalu mendoakan saudara-saudari seiman kita yang menderita ketidakadilan hukum. Doa-doa seperti itu dapat menjadi bantuan yang ampuh bagi saudara-saudari kita yang menghadapi kesukaran dan penganiayaan. (Baca Yakobus 5:16.) Apakah Yehuwa menjawab doa-doa tersebut? Kemenangan-kemenangan kita di pengadilan menunjukkan bahwa Ia memang menjawabnya!—Ibr. 13:18, 19.
Kebebasan Memilih Perawatan Medis yang Selaras dengan Kepercayaan Kita
15. Apa saja yang perlu diingat umat Allah mengenai penggunaan darah?
15 Seperti yang kita lihat di Pasal 11, warga Kerajaan Allah menerima bimbingan Alkitab yang jelas untuk menghindari penyalahgunaan darah, yang menjadi begitu umum dewasa ini. (Kej. 9:5, 6; Im. 17:11; baca Kisah 15:28, 29.) Meski kita tidak menerima transfusi darah, kita menginginkan perawatan medis terbaik bagi diri kita dan orang-orang yang kita sayangi selama perawatan tersebut tidak bertentangan dengan hukum Allah. Pengadilan-pengadilan tertinggi di banyak negeri telah mengakui bahwa orang-orang memiliki hak untuk memilih atau menolak perawatan medis sesuai dengan hati nurani dan agama mereka. Namun, di beberapa negeri umat Allah menghadapi kesulitan yang menciutkan hati berkenaan dengan hal ini. Perhatikan beberapa contoh.
16, 17. Apa yang dialami seorang saudari di Jepang yang membuatnya sangat kaget, dan bagaimana doa-doanya dijawab?
16 Jepang. Misae Takeda, ibu rumah tangga berusia 63 tahun di Jepang, perlu menjalani operasi besar. Sebagai warga Kerajaan Allah yang loyal, dia menjelaskan kepada dokternya bahwa dia menginginkan pengobatan tanpa darah. Namun, berbulan-bulan kemudian dia sangat kaget karena ternyata dia ditransfusi darah selama operasi. Karena merasa haknya dilanggar dan ditipu, Saudari Takeda mengajukan tuntutan hukum terhadap para dokter dan rumah sakit itu pada Juni 1993. Wanita sederhana yang bertutur kata lembut ini memiliki iman yang tak tergoyahkan. Dia bersaksi dengan berani di hadapan banyak orang di ruang pengadilan, terus berdiri selama satu jam walau kondisinya lemah. Dia menghadiri persidangan untuk terakhir kalinya hanya satu bulan sebelum dia meninggal. Keberanian dan imannya sangat mengagumkan! Saudari Takeda mengatakan bahwa dia tiada henti memohon berkat Yehuwa atas perjuangannya. Dia yakin doa-doanya akan dijawab. Benarkah demikian?
17 Tiga tahun setelah Saudari Takeda meninggal, Mahkamah Agung Jepang mengeluarkan putusan yang memenangkannya—setuju bahwa pemberian transfusi darah itu adalah suatu pelanggaran karena bertentangan dengan keinginannya. Keputusan tertanggal 29 Februari 2000, menyatakan bahwa ”hak untuk memutuskan” dalam kasus seperti itu ”mesti direspek sebagai hak pribadi”. Karena kegigihan Saudari Takeda memperjuangkan kebebasan memilih perawatan medis yang selaras dengan hati nuraninya yang dilatih Alkitab, Saksi-Saksi di Jepang kini bisa mendapat perawatan medis tanpa takut dipaksa menerima transfusi darah.
Pablo Albarracini (Lihat paragraf 18 sampai 20)
18-20. (a) Bagaimana pengadilan banding di Argentina mendukung hak seseorang untuk menolak transfusi darah melalui kartu keterangan medis? (b) Mengenai penyalahgunaan darah, bagaimana kita menunjukkan ketundukan kepada kepemimpinan Kristus?
18 Argentina. Bagaimana warga Kerajaan bisa siap seandainya keputusan medis perlu dibuat saat mereka tidak sadar? Kita dapat selalu membawa dokumen hukum yang akan berbicara untuk kita seperti yang dilakukan Pablo Albarracini. Pada Mei 2012, ia menjadi korban upaya perampokan dan ditembak beberapa kali. Ia dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadar sehingga tidak bisa menjelaskan pendiriannya soal transfusi darah. Tetapi, ia membawa kartu keterangan medis yang sah yang sudah ditandatangani lebih dari empat tahun sebelumnya. Meski kondisinya kritis dan beberapa dokter merasa bahwa untuk menyelamatkan nyawanya, ia perlu ditransfusi darah, staf medis ingin menghormati keinginannya. Namun, ayah Pablo, yang bukan Saksi Yehuwa, meminta agar pengadilan membatalkan keinginan putranya.
19 Pengacara yang mewakili istri Pablo segera naik banding. Dalam beberapa jam, pengadilan banding membatalkan perintah pengadilan rendah dan menjatuhkan putusan bahwa keinginan pasien, yang dinyatakan dalam kartu medis itu, hendaknya direspek. Ayah Pablo naik banding ke Mahkamah Agung Argentina. Namun, Mahkamah Agung tidak bisa menemukan alasan ”untuk meragukan bahwa [pernyataan penolakan transfusi darah dalam kartu medis Pablo] dibuat atas dasar pemahaman, keinginan, dan tanpa paksaan”. Mahkamah menyatakan, ”Setiap orang yang sehat dan dewasa berhak untuk terlebih dahulu memberikan petunjuk sehubungan dengan kesehatan[-nya], dan bisa menerima atau menolak perawatan medis tertentu . . . Petunjuk ini mesti diterima oleh dokter yang bertugas.”
Sudahkah Saudara mengisi kartu keterangan medis Saudara?
20 Saudara Albarracini sudah pulih sepenuhnya. Ia dan istrinya bersyukur bahwa ia melengkapi kartu medis. Melalui tindakan sederhana tetapi penting itu, ia membuktikan bahwa ia tunduk kepada pemerintahan Kristus dalam Kerajaan Allah. Apakah Saudara dan keluarga sudah melakukannya juga?
April Cadoreth (Lihat paragraf 21 sampai 24)
21-24. (a) Bagaimana sampai Mahkamah Agung Kanada akhirnya membuat keputusan yang luar biasa mengenai anak-anak di bawah umur dan penggunaan darah? (b) Bagaimana kasus ini bisa menguatkan hamba-hamba Yehuwa yang masih muda?
21 Kanada. Pengadilan-pengadilan umumnya mengakui hak orang tua untuk memilih perawatan medis terbaik bagi anak-anak mereka. Kadang, pengadilan bahkan mengeluarkan putusan bahwa anak-anak di bawah umur yang dinyatakan dewasa hendaknya direspek sehubungan dengan membuat keputusan medis. Itulah yang dialami April Cadoreth. Pada usia 14 tahun, April diopname karena perdarahan dalam yang parah. Beberapa bulan sebelumnya, dia sudah melengkapi Kartu Keterangan Medis yang berisi keterangan tertulis bahwa transfusi darah tidak boleh diberikan kepadanya dalam keadaan kritis sekalipun. Dokter yang bertugas mengabaikan keinginan April yang dinyatakan dengan jelas dan berupaya memperoleh perintah pengadilan untuk memberinya darah. Dia secara paksa ditransfusi tiga kantong sel darah merah. April belakangan menyamakan pengalaman ini dengan pemerkosaan.
22 April dan orang tuanya menempuh jalur hukum. Setelah dua tahun, kasus ini dibawa ke Mahkamah Agung Kanada. Meski April kalah dalam gugatannya terhadap hukum, Mahkamah membayarkan biaya perkaranya dan mengeluarkan putusan yang memenangkan dia dan anak-anak di bawah umur lainnya yang berupaya melaksanakan hak mereka untuk membuat keputusan medis bagi diri sendiri. Mahkamah menyatakan, ”Dalam konteks perawatan medis, kaum muda di bawah 16 tahun hendaknya diizinkan untuk mengungkapkan pandangan mereka tentang keputusan medis tertentu yang mencerminkan tingkat kedewasaan yang memadai dalam cara berpikir dan kematangan.”
23 Kasus ini sangat penting karena Mahkamah Agung mengakui hak konstitusional anak-anak di bawah umur yang dinyatakan dewasa. Sebelumnya, pengadilan Kanada berhak menentukan perawatan medis atas seorang anak di bawah usia 16 tahun selama pengadilan menganggap perawatan itu demi kebaikan sang anak. Tetapi, setelah putusan ini, pengadilan tidak berhak menentukan perawatan apa pun yang bertentangan dengan keinginan anak muda di bawah usia 16, tanpa pertama-tama memberi mereka kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka cukup matang untuk membuat keputusan sendiri.
”Tahu bahwa saya punya sedikit andil dalam upaya memuliakan nama Allah dan membuktikan Setan pendusta membuat saya sangat bahagia”
24 Apakah perjuangan selama tiga tahun ini tidak sia-sia? Menurut April, ”Ya!” Kini, perintis biasa yang sehat walafiat ini berkata, ”Tahu bahwa saya punya sedikit andil dalam upaya memuliakan nama Allah dan membuktikan Setan pendusta membuat saya sangat bahagia.” Pengalaman April menunjukkan bahwa anak-anak muda kita bisa berani menentukan sikap, membuktikan diri mereka sebagai warga Kerajaan Allah yang sejati.—Mat. 21:16.
Kebebasan Membesarkan Anak-Anak Menurut Standar Yehuwa
25, 26. Situasi apa saja yang kadang bisa timbul jika terjadi perceraian?
25 Yehuwa memercayakan kepada orang tua tanggung jawab untuk membesarkan anak-anak mereka menurut standar-Nya. (Ul. 6:6-8; Ef. 6:4) Tugas itu sulit, tetapi itu bisa menjadi lebih sulit jika orang tuanya bercerai. Pandangan mereka tentang cara membesarkan anak bisa sangat berbeda. Misalnya, orang tua yang Saksi ingin sekali agar sang anak dibesarkan menurut standar Kristen, tetapi orang tua yang bukan Saksi boleh jadi tidak setuju. Tentu saja, orang tua yang Saksi perlu dengan respek menyadari bahwa walau perceraian memutuskan perkawinan, hubungan orang tua dan anak tidak berubah.
26 Orang tua non-Saksi mungkin mengajukan petisi ke pengadilan untuk mendapatkan hak asuh seorang anak atau anak-anak supaya ia sebagai ayah atau ibu bisa memilih caranya mereka dibesarkan menurut agama yang dianut. Ada yang berpendapat bahwa membesarkan anak sebagai Saksi Yehuwa itu berbahaya. Mereka bisa jadi menyatakan bahwa anak-anak bakal tidak bisa merayakan ulang tahun, hari-hari raya dan, ketika terjadi situasi darurat medis, tidak bisa ditransfusi darah yang ”menyelamatkan kehidupan”. Syukurlah, banyak pengadilan mempertimbangkan kesejahteraan sang anak ketimbang memutuskan apakah agama dari salah satu orang tua membahayakan. Mari kita perhatikan beberapa contoh.
27, 28. Bagaimana Pengadilan Tinggi Ohio menanggapi tuduhan bahwa dibesarkan sebagai Saksi Yehuwa itu berbahaya bagi seorang anak?
27 Amerika Serikat. Pada 1992, Pengadilan Tinggi di Ohio memeriksa kasus seorang ayah non-Saksi yang mengklaim bahwa akan berbahaya jika putranya yang masih muda dibesarkan sebagai Saksi Yehuwa. Pengadilan rendah sudah menyetujuinya dan memberikan hak asuh kepada sang ayah. Ibunya, Jennifer Pater, diberi hak untuk berkunjung, tetapi dia tidak boleh ”mengajarkan atau memperkenalkan kepada sang anak kepercayaan Saksi-Saksi Yehuwa dalam bentuk apa pun”. Perintah pengadilan rendah ini luas jangkauannya sehingga dapat berarti bahwa Saudari Pater bahkan tidak boleh mengobrol dengan putranya, Bobby, tentang Alkitab atau standar moralnya! Dapatkah Saudara membayangkan perasaan Jennifer? Dia sangat terpukul, tetapi dia mengatakan bahwa dia belajar untuk sabar dan menunggu Yehuwa bertindak. Dia mengenang, ”Yehuwa selalu menyertai saya.” Pengacaranya, dibantu organisasi Yehuwa, naik banding ke Pengadilan Tinggi Ohio.
28 Pengadilan ini tidak menyetujui keputusan pengadilan rendah, dengan menyatakan bahwa ”orang tua memiliki hak yang mendasar untuk mendidik anak-anak mereka, termasuk hak untuk mengomunikasikan nilai-nilai moral dan agama mereka”. Pengadilan menyatakan bahwa kecuali jika nilai-nilai agama yang diajarkan Saksi-Saksi Yehuwa itu membahayakan fisik dan mental sang anak, pengadilan tidak memiliki hak untuk membatasi hak asuh orang tua atas dasar agama. Pengadilan tidak menemukan bukti bahwa kepercayaan agama Saksi-Saksi bakal memberikan pengaruh yang merusak kesehatan mental dan fisik sang anak.
Banyak pengadilan telah memberikan hak asuh kepada orang tua Kristen
29-31. Mengapa seorang saudari di Denmark kehilangan hak asuh atas putrinya, dan apa keputusan Mahkamah Agung Denmark dalam persoalan ini?
29 Denmark. Anita Hansen juga menghadapi kesulitan serupa ketika mantan suaminya mengajukan petisi ke pengadilan untuk memperoleh hak asuh atas Amanda yang berusia tujuh tahun. Walau pengadilan distrik memberikan hak asuh kepada Saudari Hansen pada tahun 2000, ayah Amanda naik banding ke pengadilan tinggi, yang menganulir putusan pengadilan distrik dan memberikan hak asuh kepadanya. Pengadilan tinggi menyatakan bahwa karena kedua orang tua berbeda pandangan tentang prinsip hidup berdasarkan kepercayaan agama mereka, sang ayahlah yang lebih patut mendapatkan hak asuh. Jadi, pada dasarnya, Saudari Hansen kehilangan hak asuh atas Amanda karena dia Saksi-Saksi Yehuwa!
30 Selama menghadapi situasi yang sulit ini, Saudari Hansen kadang merasa begitu tertekan sehingga dia tidak tahu apa yang harus didoakan. ”Tapi,” katanya, ”buah pikiran di Roma 8:26 dan 27 sangat menghibur. Saya selalu merasa bahwa Yehuwa mengerti apa yang saya maksudkan. Mata-Nya tertuju pada saya dan selalu menyertai saya.”—Baca Mazmur 32:8; Yesaya 41:10.
31 Saudari Hansen naik banding ke Mahkamah Agung Denmark. Dalam putusannya, Mahkamah menyatakan, ”Pertanyaan soal hak asuh akan diputuskan berdasarkan penilaian yang konkret tentang apa yang terbaik bagi sang anak.” Selanjutnya, Mahkamah menyatakan bahwa keputusan soal hak asuh bergantung pada cara kedua orang tua menyelesaikan konflik, bukan berdasarkan ”doktrin dan pendirian” Saksi-Saksi Yehuwa. Saudari Hansen sangat lega karena Mahkamah mengakui bahwa dia layak mengasuh Amanda dan hak itu dikembalikan kepadanya.
32. Bagaimana Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia melindungi orang tua Saksi dari diskriminasi?
32 Berbagai negeri di Eropa. Dalam beberapa kasus, sengketa hukum soal hak asuh anak-anak dibawa sampai ke pengadilan-pengadilan tertinggi nasional. Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia (ECHR) mempertimbangkan persoalan ini dengan baik. Dalam dua kasus, ECHR mengakui bahwa pengadilan-pengadilan rendah tingkat nasional telah memperlakukan orang tua Saksi dan non-Saksi dengan cara yang berbeda hanya karena agama. Dengan menyebut perlakuan tersebut sebagai diskriminasi, ECHR menjatuhkan putusan bahwa ”pembedaan semata-mata atas dasar agama tidak bisa diterima”. Seorang ibu Saksi yang memperoleh manfaat dari keputusan ECHR itu mengungkapkan kelegaannya dan berkata, ”Sakit rasanya dituduh membahayakan anak-anak, padahal saya sudah memberikan apa yang saya rasa terbaik buat mereka—membesarkan mereka menurut cara Kristen.”
33. Bagaimana orang tua Saksi bisa menerapkan prinsip di Filipi 4:5?
33 Tentu saja, orang tua Saksi yang menghadapi kesulitan hukum atas hak mereka menanamkan standar Alkitab dalam hati anak-anak berupaya bersikap masuk akal. (Baca Filipi 4:5.) Sebagaimana mereka menghargai bahwa mereka punya hak melatih anak-anak menurut jalan Allah, mereka juga mengakui bahwa ayah atau ibu non-Saksi, jika ia mau, ikut bertanggung jawab sebagai orang tua. Seberapa serius tanggung jawab orang tua Saksi mendidik seorang anak?
34. Bagaimana orang tua Kristen dewasa ini dapat memperoleh manfaat dari teladan orang Yahudi pada zaman Nehemia?
34 Contoh dari zaman Nehemia sangat berguna. Orang Yahudi bekerja keras memperbaiki dan membangun kembali tembok Yerusalem. Mereka tahu bahwa dengan melakukannya, mereka dan keluarga akan terlindung dari musuh-musuh di sekeliling mereka. Maka, Nehemia mendesak mereka, ”Bertarunglah untuk saudara-saudaramu, putra-putrimu, istrimu, dan rumahmu.” (Neh. 4:14) Bagi orang Yahudi, pertarungan itu tidak sia-sia. Dewasa ini pun orang tua Saksi bekerja keras membesarkan anak-anak mereka di jalan kebenaran. Mereka tahu bahwa anak-anak terus dibanjiri pengaruh yang tidak sehat di sekolah dan lingkungan sekitar. Pengaruh tersebut boleh jadi bahkan menyusup ke rumah melalui media. Orang tua, jangan pernah lupa bahwa segala upaya Saudara untuk bertarung demi menyediakan lingkungan yang aman yang bisa membuat anak-anak bertumbuh secara rohani tidak akan sia-sia.
Yakinlah akan Dukungan Yehuwa Terhadap Ibadat Sejati
35, 36. Apa saja manfaat yang akhirnya diperoleh Saksi-Saksi Yehuwa karena memperjuangkan hak-hak hukum, dan apa tekad Saudara?
35 Yehuwa pasti memberkati upaya organisasi-Nya di zaman modern dalam memperjuangkan hak untuk bebas beribadat. Sewaktu memperjuangkannya, umat Allah sering kali bisa memberikan kesaksian yang ampuh di pengadilan dan kepada khalayak umum. (Rm. 1:8) Manfaat lain dari banyak kemenangan hukum mereka adalah bahwa mereka telah memperteguh hak-hak sipil banyak orang non-Saksi. Namun, sebagai umat Allah, kita bukan para reformis sosial; kita pun tidak berminat membenarkan diri. Yang terutama, Saksi-Saksi Yehuwa memperjuangkan hak hukum mereka di pengadilan demi meneguhkan dan memajukan ibadat murni.—Baca Filipi 1:7.
36 Semoga kita tidak pernah menganggap remeh pelajaran tentang iman yang dapat kita peroleh dari mereka yang sudah berjuang demi kebebasan beribadat kepada Yehuwa! Kiranya kita juga tetap setia, yakin bahwa Yehuwa selalu mendukung pekerjaan kita dan terus memberi kita kekuatan untuk melakukan kehendak-Nya.—Yes. 54:17.
-