-
Begitu Misterius, namun Begitu IndahSedarlah!—1996 | 22 Januari
-
-
Para astronom, seperti Robert Kirshner dari Harvard, percaya bahwa memahami sisa-sisa supernova seperti Nebula Kepiting sangat penting karena hal itu dapat digunakan untuk mengukur jarak ke galaksi-galaksi lain, yang akhir-akhir ini merupakan bidang yang diteliti secara intensif. Sebagaimana yang telah kita lihat, ketidaksetujuan berkenaan jarak ke galaksi-galaksi akhir-akhir ini telah menyulut perdebatan sengit berkenaan teori big bang mengenai penciptaan alam semesta.
-
-
Begitu Misterius, namun Begitu IndahSedarlah!—1996 | 22 Januari
-
-
Bagaimana Mereka Mengetahui Jaraknya?
Sewaktu para astronom memberi tahu kita bahwa galaksi Andromeda berjarak dua juta tahun cahaya, mereka sebenarnya memberi kita tebakan yang mendidik. Belum ada seorang pun yang telah menemukan suatu metode untuk secara langsung mengukur jarak yang di luar jangkauan pikiran. Jarak-jarak ke bintang yang sangat dekat, yang berjarak lebih-kurang 200 tahun cahaya, dapat diukur secara langsung melalui paralaks bintang dengan menggunakan trigonometri sederhana. Tetapi hal ini hanya berlaku untuk bintang-bintang yang begitu dekatnya dengan bumi sehingga bintang-bintang itu tampak bergerak sedikit seraya bumi mengelilingi matahari. Sebagian besar bintang, dan semua galaksi, jaraknya lebih jauh. Pada tahap itu yang digunakan hanyalah perkiraan. Bahkan bintang-bintang yang jaraknya relatif dekat, seperti Betelgeuse si maharaksasa merah yang terkenal di Orion, juga hanya menggunakan perkiraan, dengan jarak yang diperkirakan berkisar dari 300 hingga lebih dari 1.000 tahun cahaya. Karena itu, tidaklah mengherankan jika ada ketidaksetujuan di antara para astronom sehubungan dengan jarak galaksi, yang jaraknya satu juta kali lebih besar.
-