-
Dewa dan DewiPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Dalam mitos-mitos, dewa-dewi Mesir digambarkan memiliki kelemahan serta ketidaksempurnaan manusiawi. Mereka dikatakan merasa susah dan takut dan berkali-kali menghadapi bahaya. Dewa Osiris dibunuh secara kejam. Horus, semasa kecilnya, dikatakan menderita penyakit dalam, sakit kepala, serta disentri dan mati akibat sengat kalajengking, tetapi kemudian menurut cerita dihidupkan kembali. Payudara Isis konon pernah mengalami abses (radang bernanah). Diajarkan bahwa seraya usianya makin lanjut, kekuatan Ra, dewa matahari, melemah dan air liur menetes dari mulutnya. Kehidupannya terancam setelah ia digigit oleh ular gaib buatan Isis, meskipun ia sembuh berkat jampi-jampi dari Isis. Sekhmet, dewi yang melambangkan kekuatan yang merusak dari matahari, digambarkan haus darah. Ia senang sekali membunuh manusia sampai-sampai Ra konon mencemaskan masa depan umat manusia. Demi menyelamatkan manusia dari kemusnahan, Ra membagi-bagikan 7.000 buyung berisi campuran bir dan delima di medan pertempuran. Karena mengira minuman itu darah manusia, Sekhmet terus menenggaknya hingga ia terlalu mabuk untuk meneruskan pembantaian. Neftis dikatakan membuat mabuk saudaranya, Osiris, suami saudara perempuannya, Isis, lalu melakukan hubungan dengan Osiris. Dewa-dewa matahari bernama Tem dan Horus diceritakan suka bermasturbasi.
-
-
Dewa dan DewiPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Gambaran tentang dewa-dewi dalam teks-teks Babilonia kuno benar-benar merupakan cerminan manusia yang berdosa dan berkematian. Kisah-kisah itu mengatakan bahwa dewa-dewi itu dilahirkan, dikasihi, berkeluarga, bertempur, dan bahkan mati, seperti halnya Tamuz. Karena ketakutan akan Air Bah, mereka dikatakan ’meringkuk seperti anjing’. Para dewa juga dilukiskan rakus, sering kali makan hingga taraf gelojoh, dan minum-minum sampai mabuk. Mereka pemarah dan pendendam serta penuh curiga terhadap satu sama lain. Ada kebencian yang sengit di antara mereka. Sebagai gambaran: Tiamat, yang bertekad membinasakan dewa-dewa lain, dikalahkan oleh Marduk, yang membelahnya menjadi dua bagian; belahan yang satu digunakannya untuk membentuk langit dan belahan yang lain untuk mendirikan bumi. Eres-Kigal, dewi alam baka, memerintahkan Namtaru, dewa sampar, untuk memenjarakan saudara perempuannya, Istar, dan menimpakan 60 kesengsaraan kepadanya.—Lihat NERGAL.
-
-
Dewa dan DewiPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
El digambarkan sebagai putra yang suka memberontak yang menggulingkan serta mengebiri bapaknya sendiri, dan juga sebagai tiran yang haus darah, pembunuh, dan pezina. Dalam teks Ras Syamra, El disebut sebagai ”bapak lembu jantan” dan digambarkan memiliki rambut dan janggut yang beruban. Pendampingnya ialah Asyera, yang disebut sebagai ibu para dewa, sedangkan El ditempatkan dalam peranan sebagai bapak para dewa.
Akan tetapi, yang paling terkemuka dari antara dewa-dewi Kanaan ialah dewa kesuburan yang bernama Baal, dewa langit, hujan, dan badai. (Hak 2:12, 13) Dalam teks Ras Syamra, Baal sering disebut putra Dagon, kendati El juga dikatakan sebagai ayahnya. Saudara perempuan Baal, Anat, diperlihatkan memanggil El ayahnya dan El pun memanggil dia putrinya. Jadi, Baal mungkin dianggap sebagai putra El, meskipun ia bisa jadi juga dianggap sebagai cucu El. Dalam mitos, Baal dilukiskan menyerang dan menang atas Yam, dewa yang menguasai air dan yang tampaknya adalah putra kesayangan El. Tetapi Baal tewas dalam perkelahiannya dengan Mot, yang dianggap sebagai putra El dan dewa kematian serta kekeringan. Oleh karena itu, seperti Babilon, Kanaan pun mempunyai dewa yang mati secara mengenaskan dan kemudian dihidupkan kembali.—Lihat BAAL No. 4.
Anat, Asyera, dan Astoret adalah dewi-dewi utama yang disebutkan dalam teks Ras Syamra. Akan tetapi, tampaknya peran dewi-dewi ini sangat bertumpang-tindih. Di Siria, tempat ditemukannya teks-teks Ras Syamra, Anat bisa jadi dianggap sebagai istri Baal, karena ia diperlihatkan melakukan hubungan dengan Baal, sekalipun ia berulang-ulang disebut ”gadis”. Tetapi catatan Alkitab hanya menyebutkan tentang Astoret dan tonggak suci, atau Asyera, sehubungan dengan Baal. Oleh karena itu, kadang-kadang Asyera dan juga Astoret mungkin dianggap sebagai istri-istri Baal.—Hak 2:13; 3:7; 10:6; 1Sam 7:4; 12:10; 1Raj 18:19; lihat ASTORET; PILAR SUCI; TONGGAK SUCI.
Apa yang disebutkan tentang Anat dalam teks Ras Syamra memberikan keterangan bahwa dewa-dewi yang disembah orang Kanaan sama bejatnya dengan dewa-dewi yang disembah orang Siria. Anat dilukiskan sebagai yang paling cantik di antara saudara-saudara perempuan Baal, tetapi tabiatnya luar biasa kejam. Digambarkan bahwa ia mengancam akan menghancurkan tengkorak El, ayahnya, dan membuat darah mengalir di rambutnya yang beruban dan menyebabkan darah kental mengalir di janggutnya yang beruban jika sang ayah tidak mengabulkan keinginannya. Pada kesempatan lain, Anat diperlihatkan pergi mengadakan pembantaian besar-besaran. Ia menggantungkan kepala-kepala di punggungnya, dan tangan-tangan di pinggangnya, dan ia mencemplungkan diri ke dalam darah setinggi lutut dan darah kental para pahlawan setinggi paha. Kesenangannya akan pertumpahan darah itu tercermin dalam kata-kata, ”Livernya bengkak karena tawa, hatinya meluap dengan sukacita.”—Ancient Near Eastern Texts, diedit oleh J. Pritchard, 1974, hlm. 136, 137, 142, 152.
-