PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g99 22/3 hlm. 3
  • Kakek-Nenek ”Baru”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kakek-Nenek ”Baru”
  • Sedarlah!—1999
  • Bahan Terkait
  • Hidup Bersama dalam Kasih
    Sedarlah!—1995
  • Apa Beberapa Problemnya?
    Sedarlah!—1995
  • Bagaimana Saya Dapat Lebih Akrab dengan Kakek dan Nenek?
    Sedarlah!—2001
  • Mengapa Saya Harus Akrab dengan Kakek dan Nenek?
    Sedarlah!—2001
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1999
g99 22/3 hlm. 3

Kakek-Nenek ”Baru”

”Selamat datang di Rumah Opa dan Oma​—Manjakan Anak-Anak Anda di Sini; Bisa Ditunggu.” Demikianlah kira-kira bunyi tanda yang terpasang di pintu masuk rumah Gene dan Jane.

AKAN tetapi, sewaktu Anda memasuki rumah itu, yang terlihat bukanlah sepasang suami-istri lanjut usia yang duduk di kursi goyang. Sebaliknya, Anda akan mendapati sepasang suami-istri yang awet muda dan energik berusia sekitar 40 tahun. Gene dan Jane sama sekali tidak menghindari peran sebagai ’anggota keluarga paling senior’, tetapi dengan antusias menyambut peran mereka sebagai kakek-nenek. ”Memang, itu merupakan salah satu tanda bahwa usia kami semakin lanjut,” kata Gene, ”tetapi, di masa inilah kami menerima salah satu imbalan, upah membesarkan anak-anak kami​—yakni cucu.”

Sebuah peribahasa zaman dahulu berbunyi, ”Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu.” (Amsal 17:6) Kakek-nenek dan cucu sering menikmati ikatan kasih dan keakraban yang sangat istimewa. Dan menurut jurnal Generations, ”belum pernah sebelumnya ada begitu banyak kakek-nenek dalam masyarakat Amerika”. Alasannya? ”Meningkatnya harapan hidup dan ritme baru dalam siklus kehidupan keluarga,” jelas artikel tersebut. ”Dengan adanya perubahan-perubahan dalam tingkat kematian dan kesuburan, diprakirakan tiga perempat orang dewasa akan sempat menjadi kakek-nenek . . . Kebanyakan orang setengah baya menjadi kakek-nenek pada usia sekitar 45 tahun.”

Sebuah generasi baru kakek-nenek telah muncul di beberapa negeri. Namun, banyak yang semakin terlibat dalam memelihara cucu-cucu mereka. Misalnya, putra Gene dan Jane telah bercerai dengan istrinya, dan mereka berdua sama-sama mendapat hak perwalian. ”Kami mencoba membantu dengan memelihara cucu kami sementara putra kami bekerja,” jelas Jane. Menurut sebuah survei, kakek-nenek di Amerika Serikat yang merawat cucu mereka menghabiskan waktu rata-rata 14 jam setiap minggu untuk itu. Ini setara dengan upah pekerjaan senilai 29 miliar dolar AS per tahun!

Apa sukacita yang dirasakan kakek-nenek zaman sekarang? Apa tantangan mereka? Artikel berikut akan mengupas pertanyaan-pertanyaan tersebut.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan