PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Yunani​—Kuasa Dunia Termasyhur yang Kelima
    Menara Pengawal—1988 (Seri 50) | Menara Pengawal—1988 (Seri 50)
    • KETIKA baru berumur 20 tahun, Iskandar muda telah mewarisi takhta Makedonia. Dua tahun kemudian, mengikuti rencana ayahnya Filipus, Iskandar melancarkan perang balasan melawan orang Persia yang perkasa, yang kerajaannya terletak di sebelah timur. Sebelum berhenti, Iskandar telah menaklukkan dunia pada jamannya.

      Ahli strategi militer muda yang gagah ini menguasai Asia Kecil, Suriah, Palestina, Mesir, Babel, dan seluruh kerajaan Media-Persia sampai mendekati India purba! Diakui sebagai jendral yang mungkin terbesar pada jaman purba, dewasa ini ia dikenal sebagai Iskandar Agung.

      Dalam waktu yang luar biasa singkat, Yunani telah menjadi kuasa dunia kelima dari sejarah Alkitab—lebih besar daripada kuasa-kuasa dunia yang mendahuluinya.

  • Yunani​—Kuasa Dunia Termasyhur yang Kelima
    Menara Pengawal—1988 (Seri 50) | Menara Pengawal—1988 (Seri 50)
    • Nubuat-Nubuat Digenapi

      Pada musim semi tahun 334 S.M., Iskandar memasuki Asia di Dardanela (Hellespont purba) dengan kira-kira 30.000 prajurit yang berjalan kaki dan 5.000 anggota pasukan berkuda. Dengan kecepatan seekor macan kumbang simbolis bersayap empat atau seekor kambing yang seolah-olah tidak menyentuh tanah, ia menyapu wilayah-wilayah kekuasaan kerajaan Persia—yang 50 kali lebih besar daripada kerajaannya sendiri! Apakah ia ”akan memerintah kerajaan yang sangat besar dan akan berbuat semaunya”? Sejarah menjawabnya.

      Di Sungai Granisus di sudut barat laut Asia Kecil (Turki modern) Iskandar memenangkan pertempurannya yang pertama melawan Persia. Pada musim dingin itu ia menaklukkan Asia Kecil sebelah barat. Pada musim gugur berikut di Isus di sudut tenggara Asia Kecil, ia secara total mengalahkan suatu pasukan Persia yang diperkirakan terdiri dari setengah juta prajurit, dan raja besar, Darius III dari Persia, melarikan diri, meninggalkan keluarganya ke tangan Iskandar.

      Sebaliknya dari mengejar orang Persia yang melarikan diri, Iskandar berbaris ke selatan sepanjang tepi pantai Lautan Tengah, menaklukkan pangkalan-pangkalan yang digunakan oleh armada Persia yang kuat. Kota Pulau Tirus mengadakan perlawanan selama tujuh bulan. Akhirnya, dengan menggunakan puing-puing dari kota tua di daratan utama yang telah dihancurkan oleh Nebukadnezar, Iskandar membangun sebuah jalan yang menghubungkan kota pulau itu. Peninggalan dari jalan tersebut masih terlihat dewasa ini, yang membuktikan tergenapnya nubuat Yehezkiel bahwa debu Tirus akan dicampakkan ke dalam laut.—Yehezkiel 26:4, 12.

      Dengan melewatkan Yerusalem, yang menyerah kepadanya, Iskandar bergerak ke selatan, menaklukkan Gaza dan memperluas ’kerajaannya yang sangat besar’ dan berbuat ”semaunya” di Mesir, tempat dia disambut sebagai penyelamat. Di Memfis ia mempersembahkan korban kepada lembu Apis, dengan demikian menyenangkan hati imam-imam Mesir. Ia juga membangun kota Iskandariah, yang belakangan menyaingi Atena sebagai pusat ilmu pengetahuan. Kota itu masih menyandang namanya sampai sekarang.

      Semua rencana Filipus telah dicapai bahkan dilampaui, namun Iskandar belum berhenti. Seperti kambing jantan yang bergerak cepat, ia kembali ke timur laut, melalui Palestina dan terus menuju utara ke Sungai Tigris. Di sana, pada tahun 331 S.M., ia melawan orang Persia di Gaugamela, tidak jauh dari puing-puing bekas ibu kota Asyur, Niniwe. Prajurit Iskandar yang berjumlah 47.000 mengalahkan pasukan Persia yang telah diorganisasi kembali dengan 1.000.000 prajurit. Darius III melarikan diri dan belakangan dibunuh oleh rakyatnya sendiri.

      Dengan penuh semangat karena kemenangan, Iskandar berbalik ke selatan dan merebut ibukota musim dingin Persia, Babel. Ia juga menduduki ibukota di Susa dan Persepolis, menjarah harta benda Persia yang luar biasa banyak dan membakar istana agung dari Xerxes. Akhirnya, ibukota di Ekbatana jatuh ke tangannya. Penakluk yang bergerak secepat kilat ini kemudian mengalahkan sisa dari wilayah kekuasaan Persia, sampai sejauh ke timur ke Sungai Indus di Pakistan jaman modern. Tidak diragukan lagi, Yunani telah menjadi yang kelima dari kuasa-kuasa dunia yang termasyhur dalam sejarah Alkitab.

      Dengan penaklukan oleh Iskandar bahasa dan kebudayaan Yunani juga tersebar ke semua wilayah yang luas tersebut. Dengan dibentuknya koloni-koloni Yunani di negeri-negeri yang ditaklukkan, bahasa Yunani Koine yang umum menjadi bahasa internasional pada jaman itu. Ini adalah bahasa yang belakangan digunakan untuk mencatat Alkitab Yunani Kristen.

  • Yunani​—Kuasa Dunia Termasyhur yang Kelima
    Menara Pengawal—1988 (Seri 50) | Menara Pengawal—1988 (Seri 50)
    • Menjelang waktu, kerajaan Iskandar yang sangat luas itu dibagi-bagi di antara empat jendralnya: (1) Jendral Kasandra—Makedonia dan Yunani. (2) Jendral Lisimakhus—Asia Kecil dan Thrace Eropa. (3) Jendral Seleukus Nikator—Babel, Media, Suriah, Persia dan propinsi-propinsi di sebelah timur sampai Sungai Indus. (4) Jendral Ptolemy Lagus—Mesir, Libia, dan Palestina. Seperti dinubuatkan, dari satu kerajaan besar milik Iskandar muncul empat kerajaan Hellenis, atau yang telah di-Yunanikan.a

      Yang paling lama bertahan dari antara mereka adalah kerajaan Ptolomais di Mesir. Kerajaan ini jatuh ke tangan Roma pada tahun 30 S.M., karena setelah itu Roma menggantikan Yunani dan menjadi yang keenam dari kuasa-kuasa dunia yang termasyhur.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan