PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g98 8/8 hlm. 28-29
  • Mengamati Dunia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengamati Dunia
  • Sedarlah!—1998
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Kebebasan Beragama Ditinjau Kembali di Yunani
  • Bahasa Latin Masih Digunakan
  • Patung-Patung ”Klon”
  • Kekurangan Gizi Menewaskan Anak-Anak
  • Air di Bulan?
  • Waspadai Obat Penawar Rasa Nyeri
  • Kursus Antipenculikan
  • Kembali dari ”Kepunahan”
  • ’Obat Bius Ringan yang Ideal’?
  • Cokelat​—Dari Biji sampai ke Anda
    Sedarlah!—2005
  • Anak-Anak dalam Krisis
    Sedarlah!—1992
  • Penyebab Berakar Dalam, Dampak Jangka Panjang
    Sedarlah!—2003
  • Tragedi yang Sangat Besar
    Sedarlah!—2003
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1998
g98 8/8 hlm. 28-29

Mengamati Dunia

Kebebasan Beragama Ditinjau Kembali di Yunani

”Akhir-akhir ini pemerintah [Yunani] tampaknya berminat akan isu-isu yang berkaitan dengan hak kebebasan beragama, dan juga meninjau amandemen undang-undang yang belum diputuskan,” demikian laporan surat kabar Athena, To Vima. ”Sebuah komite tidak resmi dalam Kementerian Luar Negeri telah dibentuk untuk memeriksa ulang kerangka hukum yang menyangkut isu kebebasan beragama, hukum diktator, Metaxas, yang di bawahnya proselitisme dianggap sebagai pelanggaran kriminal, dan persyaratan untuk mengizinkan agama-agama minoritas non-Ortodoks mendirikan gereja dan tempat pertemuan.” Laporan itu selanjutnya mengatakan bahwa langkah ini terutama diprakarsai oleh banyaknya kasus hukum yang dihadapkan ke Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia oleh Saksi-Saksi Yehuwa di Yunani.

Bahasa Latin Masih Digunakan

Bahasa Latin masih merupakan bahasa resmi di kota Vatikan, meskipun bahasa itu telah dicabut dari liturgi Katolik Roma pada tahun 1960-an. Para pakar menerjemahkan dokumen-dokumen kepausan ke dalam bahasa Latin, tetapi kini bahasa itu jarang digunakan di Vatikan sendiri. Akan tetapi, pada bulan November 1997, sri paus menyatakan keprihatinan akan menurunnya penggunaan bahasa Latin dalam percakapan dan mendesak untuk menghidupkannya kembali. Sementara itu, sekelompok sarjana Vatikan telah merampungkan proyek delapan tahun yang menghasilkan sebuah kamus Latin yang terkini. Istilah-istilah modern seperti ”semprotan aerosol”, ”bandar udara”, ”toserba”, ”taksi”, dan ”kemacetan lalu lintas” kini memiliki istilah Latinnya. Bahkan telepon seluler yang telah ada di mana-mana diberi sebutan telephonium cellulare. Bagi penggemar bahasa Latin, ada kabar yang lebih bagus lagi. Seorang imam di Roma sekarang telah menerbitkan situs bahasa Latin di Internet, demikian laporan The Times dari London.

Patung-Patung ”Klon”

Menjelang tahun 2000, semua patung di taman-taman umum Roma kemungkinan hanyalah tiruan dari aslinya. Mengapa? ”Tidak ada alternatif lain untuk melestarikan monumen-monumen tersebut selain membuat patung-patung tiruan,” demikian penjelasan Carla Benocci, anggota dari salah satu lembaga sejarah Roma. Ia menambahkan bahwa kondisi beberapa monumen mengalami ”degradasi yang mengejutkan, dirusak oleh waktu, otomobil, vandalisme, dan penadah barang-barang curian”. Eksperimen-eksperimen sedang diadakan untuk menentukan bahan apa yang dapat menjamin efek estetika yang sama dengan patung asli dan pada saat yang sama melawan serangan kabut dan vandalis (perusak). Beberapa ”klon” terbuat dari damar; ada juga yang terbuat dari semen berlapis serbuk marmer. Tiruan itu ”sedemikian mirip dengan aslinya”, kata Benocci, ”sehingga para pencuri, karena keliru menganggapnya sebagai yang asli, memenggal kepala sebuah patung dan mencoba mengambil patung lain secara utuh”. Dan, bagaimana dengan patung-patung asli? Ini akan disimpan di museum, tempat patung-patung ini dapat dikagumi tanpa terancam bahaya.

Kekurangan Gizi Menewaskan Anak-Anak

”Kekurangan gizi menewaskan lebih banyak anak daripada epidemi, bencana alam, atau perang,” lapor harian Le Monde dari Prancis. Diperkirakan bahwa hampir tujuh juta anak meninggal setiap tahun akibat menu makanan yang kurang gizi. Laporan Dana Anak-Anak Internasional PBB (UNICEF) pada tahun 1997 menunjukkan bahwa kekurangan gizi adalah penyebab kematian untuk 55 persen dari ke-12 juta anak balita yang meninggal setiap tahun. Selain menewaskan anak-anak, kekurangan gizi bertanggung jawab atas sejumlah cacat fisik dan mental serta lemahnya sistem kekebalan tubuh. Di Asia Tenggara, 1 dari 2 anak menderita kekurangan gizi, dan di Afrika, 1 dari 3 anak. Akan tetapi, problem ini juga mempengaruhi negara-negara industri. Misalnya, UNICEF melaporkan bahwa di Amerika Serikat, 1 dari 4 anak berusia di bawah 12 tahun tidak mendapatkan makanan yang mereka butuhkan.

Air di Bulan?

Pesawat ruang angkasa Lunar Prospector telah mendeteksi adanya semacam es di kawasan kutub bulan, demikian The New York Times melaporkan. Peralatan di pesawat tersebut menunjukkan adanya hidrogen, dan diperkirakan bahwa, kemungkinan terbesar, ini adalah dalam bentuk unsur air. Air itu diyakini berbentuk kristal-kristal es yang kecil dan bercampur dengan sedikit tanah. Tampaknya, kurang dari 1 persen unsurnya adalah tanah berbatu-batu. Beberapa ilmuwan telah meramalkan bahwa air tersebut dapat menunjang kehidupan manusia dan menyediakan hidrogen dan oksigen sebagai bahan bakar peluncuran pesawat ruang angkasa dari bulan. Ilmuwan-ilmuwan lain khawatir bahwa meskipun ada air di bulan, tidaklah ekonomis untuk mengekstraknya. Dr. Bruce Murray, dari California Institute of Technology, mengatakan bahwa membawa air dari bumi akan lebih murah daripada menambang air di bulan.

Waspadai Obat Penawar Rasa Nyeri

”Kelebihan dosis yang relatif kecil dari asetaminofen​—bahan aktif dalam Tylenol, Excedrin, dan banyak obat bebas lainnya​—dapat mengakibatkan kerusakan liver yang serius, khususnya bila dicampur dengan alkohol,” demikian peringatan majalah Health, dan ini dapat berakibat kematian. ”Kebanyakan orang mengira bahwa tidak ada salahnya menelan dua atau tiga kali lipat dari dosis yang disarankan,” kata William Lee, seorang spesialis penyakit dalam di University of Texas Southwestern Medical Center. ”Tidak demikian halnya dengan obat ini.” Sewaktu tubuh menguraikan asetaminofen, produk sampingan yang beracun bagi liver dihasilkan. Liver melindungi diri sendiri dengan unsur penawar racun yang disebut glutathione. Akan tetapi, kelebihan dosis asetaminofen dapat mengalahkan pertahanan liver. Alkohol mengurangi persediaan glutathione, sehingga meminum obat itu berbahaya khususnya setelah menghabiskan beberapa teguk minuman beralkohol. Dan, karena asetaminofen terdapat dalam lebih dari 300 produk, seseorang dapat dengan mudah mengalami kelebihan dosis bahkan tanpa menyadarinya.

Kursus Antipenculikan

Anak-anak di sekolah Taiwan, kini mendapat kursus baru​—kursus antipenculikan. ”Kemungkinan penculikan terhadap anak-anak Taiwan lebih besar daripada tempat lain mana pun kecuali di Filipina, yakni, rata-rata satu penculikan setiap dua setengah hari,” kata Asiaweek. Para orang-tua yang khawatir kalau-kalau anak mereka menjadi korban penculikan berikutnya mengingat kejahatan yang terus meningkat, meminta program tersebut. Kursus antipenculikan tersebut melatih anak-anak untuk waspada sewaktu berjalan sendiri, sewaktu hendak memasuki lift, dan sewaktu menggunakan angkutan umum. Mereka belajar untuk siaga terhadap orang-orang yang mencurigakan dan apa yang harus dilakukan jika diculik. Meskipun materi kursusnya membahas hal-hal yang tidak menyenangkan, upaya dilakukan untuk membantu anak-anak bersikap positif terhadap kehidupan.

Kembali dari ”Kepunahan”

Burung hantu Blewitt, yang dikira punah karena sudah 113 tahun tidak ada laporan penampakannya, telah ditemukan dan di- potret di sebuah kawasan hutan di dekat Shahada, India, sebelah timur laut dari Mumbai. Burung berwarna cokelat setinggi 20 sentimeter itu memiliki mata yang besar dan memiliki paruh, kaki, dan cakar yang terlalu besar untuk ukuran tubuhnya. ”Burung itu dianggap sebagai salah satu burung misterius di India,” kata Pamela Rasmussen, dari Museum Nasional untuk Ilmu Pengetahuan Alam di Washington, yang bersama dua rekan sekerjanya memotret burung tersebut. ”Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup.” Dua spesies misterius lain di India, tanpa bukti tertulis bahwa mereka masih belum punah, adalah itik berkepala merah muda (Rhodonessa caryophyllacea), yang terakhir kali terlihat pada tahun 1930-an, dan puyuh pegunungan Himalaya (Ophrysia superciliosa), yang sudah tidak tampak selama kira-kira 100 tahun.

’Obat Bius Ringan yang Ideal’?

Sifat-sifat cokelat yang merangsang, melegakan depresi psikis, dan membangkitkan syahwat telah disanjung selama ratusan tahun. Akan tetapi, penelitian belum lama ini boleh jadi menunjukkan bahwa cokelat memang mempengaruhi ”tingkat kekhawatiran, ketenangan pikiran, dan perilaku seksual”, lapor surat kabar Le Monde dari Prancis. Para ilmuwan telah menemukan satu senyawa dalam cokelat yang mirip dengan amfetamin dan senyawa lain yang memiliki ”profil khas obat antidepresi”. Penelitian baru juga menyingkapkan adanya anandamida, sebuah senyawa penghantar impuls saraf yang menghasilkan ”peningkatan sensasi dan euforia” yang sama dengan ganja. Senyawa ini, ditambah dengan efek racunnya yang rendah menuntun surat kabar tersebut untuk menyimpulkan, ”Dengan merangsang kegiatan fisik dan intelektual, menyediakan energi dan membangkitkan perasaan euforia serta sejahtera, dan nyaris tanpa efek sampingan serta tingkat kecanduan yang rendah, cokelat dapat dianggap sebagai obat bius ringan yang hampir ideal.”

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan