PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Puas dan Murah Hati
    Sadarlah!—2018 | No. 1
    • CARANYA AGAR BAHAGIA

      MERASA PUAS. ”Kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia, dan kita juga tidak bisa membawa apa-apa ke luar. Jadi, kalau kita memiliki makanan dan pakaian, kita akan puas dengan hal-hal ini.” (1 Timotius 6:7, 8) Orang yang merasa puas biasanya tidak suka mengeluh sehingga mereka tidak iri terhadap orang lain. Mereka juga tidak menginginkan apa yang tidak mampu mereka beli. Jadi mereka tidak stres dan khawatir.

      MURAH HATI. ”Lebih bahagia memberi daripada menerima.” (Kisah 20:35) Orang yang murah hati itu bahagia karena dengan memberi, mereka membuat orang senang sekalipun mereka hanya bisa memberikan sedikit waktu dan tenaga. Sering kali, mereka mendapatkan banyak hal yang tidak bisa dibeli dengan uang, yaitu kasih, respek, dan teman-teman sejati yang dengan murah hati membalas kebaikan mereka!​—Lukas 6:38.

      MENGANGGAP ORANG LEBIH PENTING DARIPADA BARANG. ”Lebih baik sepiring sayur disertai kasih sayang daripada daging sapi terbaik disertai kebencian.” (Amsal 15:17) Apa maksudnya? Mengasihi orang lain jauh lebih berharga daripada memiliki harta. Agar kita bisa bahagia, kasih sangat penting. Kita akan membahasnya nanti.

      Sabina, yang berasal dari Amerika Selatan, merasakan manfaat dari menjalankan nasihat Alkitab. Setelah ditinggal suaminya, Sabina harus berjuang untuk menafkahi dirinya dan dua putrinya. Dia punya dua pekerjaan dan tiap hari bangun jam empat pagi. Meski sangat sibuk, Sabina menyisihkan waktu untuk belajar Alkitab. Apa manfaatnya?

      Memang, keadaan ekonominya masih sama. Tapi, dia jadi punya sudut pandang yang berbeda. Misalnya, dia bahagia dan puas karena kebutuhan rohaninya terpenuhi. (Matius 5:3) Dia mendapat teman-teman sejati, yaitu rekan-rekan seimannya. Dan dia bahagia karena bisa menceritakan apa yang dia pelajari kepada orang lain.

      ”Kebijaksanaan terbukti benar dari hasilnya,” kata Alkitab. (Matius 11:19; catatan kaki) Jadi merasa puas, murah hati, dan menganggap orang lebih penting daripada barang terbukti adalah jalan hidup yang bijaksana!

  • Menjaga Kesehatan dan Pantang Menyerah
    Sadarlah!—2018 | No. 1
    • Menjaga Kesehatan Dan Pantang Menyerah

      ORANG YANG SAKIT-SAKITAN ATAU CACAT BISA SANGAT TERTEKAN. Ulf tadinya aktif dan sehat, tapi belakangan dia lumpuh. Dia berkata, ”Saya jadi sangat stres. Kekuatan dan keberanian saya habis . . . Saya merasa hancur.”

      Dari pengalaman Ulf, kita belajar bahwa tidak ada yang kebal dari penyakit. Tapi, kita bisa mengurangi risiko menjadi sakit. Namun, bagaimana kalau kesehatan kita memburuk? Apakah kita pasti tidak bahagia? Sama sekali tidak. Kita akan membahasnya. Tapi pertama-tama, mari kita perhatikan beberapa hal yang bisa membuat kita sehat.

      MILIKI ”KEBIASAAN HIDUP YANG SEIMBANG”. (1 Timotius 3:2, 11) Kalau kita terlalu banyak makan atau minum, kesehatan kita akan menurun, dan kita juga boros. ”Jangan ada di antara orang-orang yang minum banyak anggur, di antara orang-orang yang makan daging dengan rakus, karena pemabuk dan orang rakus akan jatuh miskin.”​—Amsal 23:20, 21.

      JANGAN MERUSAK TUBUH. ”Mari kita membersihkan diri dari apa pun yang mencemari tubuh dan pikiran kita.” (2 Korintus 7:1) Orang yang mengunyah atau mengisap tembakau serta menyalahgunakan alkohol dan narkoba mencemari tubuh mereka. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, merokok ”menyebabkan penyakit dan cacat serta merusak hampir semua organ tubuh”.

      INGATLAH BAHWA TUBUH DAN KEHIDUPAN KITA ADALAH HADIAH YANG BERHARGA. ”Karena [Allah-lah] kita hidup, bergerak, dan ada.” (Kisah 17:28) Maka, kita tidak akan melakukan hal yang berbahaya saat bekerja, mengemudi, atau berekreasi. Kesenangan sesaat tidak sebanding dengan cacat seumur hidup!

      BUANGLAH PERASAAN YANG TIDAK BAIK. Pikiran dan tubuh kita saling berhubungan. Jadi, berusahalah membuang kekhawatiran yang berlebihan, kemarahan yang tak terkendali, rasa iri, dan perasaan lain yang merugikan. Mazmur 37:8 berkata, ”Jauhi kemarahan dan tinggalkan panas hati.” Alkitab juga menasihati, ”Jangan pernah khawatir soal besok, karena besok ada kekhawatiran lain lagi.”​—Matius 6:34.

      TERUS PIKIRKAN APA YANG BAIK. Menurut Amsal 14:30, ”Hati yang tenang membuat tubuh sehat.” Alkitab juga berkata, ”Hati yang gembira itu obat yang bagus.” (Amsal 17:22) Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa ayat itu benar. Seorang dokter di Skotlandia berkata, ”Kalau Anda bahagia, di kemudian hari Anda akan lebih sehat dibanding orang yang tidak bahagia.”

      JANGAN CEPAT MENYERAH. Seperti Ulf, yang disebutkan sebelumnya, penderitaan kita mungkin tidak bisa hilang. Tapi, kita bisa mencari cara untuk menghadapinya. Nah, ada orang yang menjadi putus asa sehingga keadaannya semakin parah. Amsal 24:10 berkata, ”Kalau kamu patah semangat di saat susah, kekuatanmu akan terkuras.”

      Tapi, ada juga orang yang bangkit kembali setelah merasa terpukul. Mereka menyesuaikan diri dengan keadaan dan mencari cara untuk menghadapi masalah mereka. Itulah yang dilakukan Ulf. Dia bercerita bahwa setelah banyak berdoa dan merenungkan ajaran Alkitab yang positif, dia ”mengubah rintangan menjadi kesempatan”. Selain itu, seperti banyak orang yang mengalami masalah besar, dia jadi bisa menunjukkan belas kasihan dan empati. Sekarang, dia senang memberikan penghiburan dari Alkitab kepada orang lain.

      Pria lain bernama Steve juga punya banyak masalah. Saat berumur 15 tahun, dia mengalami kecelakaan sehingga dia lumpuh dari leher ke bawah. Pada umur 18, dia bisa menggunakan kedua tangannya lagi. Sewaktu kuliah, dia terjerumus ke dalam penggunaan narkoba dan alkohol serta perbuatan cabul. Hidupnya benar-benar menyedihkan. Belakangan, dia belajar Alkitab. Pandangannya tentang kehidupan berubah, dan dia bisa membuang kebiasaan buruknya. Dia bercerita, ”Perasaan hampa yang dari dulu saya rasakan sudah hilang. Sekarang saya merasa damai, bahagia, dan puas.”

      Kata-kata Ulf dan Steve mengingatkan kita akan ayat di Mazmur 19:7, 8: ”Hukum Yehuwa itu sempurna, memulihkan tenaga. . . . Petunjuk Yehuwa itu benar, membuat hati gembira; perintah Yehuwa itu bersih, membuat mata terbuka.”

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan