PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Bersukacitalah, Hai, para Pemanen!
    Menara Pengawal—2001 | 15 Juli
    • Bersukacitalah, Hai, para Pemanen!

      ”Panenan memang besar, tetapi pekerja sedikit. Karena itu, mintalah dengan sangat kepada Pemilik panen agar mengutus pekerja-pekerja untuk panennya.”—MATIUS 9:37, 38.

      1. Apa yang membantu kita mengerahkan diri dalam melakukan kehendak Allah?

      KALAU kita mengenang kembali hari kita dibaptis sebagai hamba Yehuwa, entah itu beberapa tahun yang lalu atau lebih lama lagi, rasanya saat itu seperti kemarin saja. Memuji Yehuwa menjadi hal utama dalam kehidupan kita yang sudah dibaktikan kepada-Nya. Seraya kita membeli waktu untuk membantu orang lain mendengar dan mungkin menerima berita Kerajaan, dinas kita yang penuh sukacita kepada Yehuwa menjadi perhatian kita yang utama. (Efesus 5:15, 16) Sampai hari ini, kita merasa bahwa waktu berjalan dengan sangat cepat bila kita sibuk, ”mempunyai banyak hal untuk dilakukan dalam pekerjaan Tuan”. (1 Korintus 15:58) Meskipun kita menghadapi banyak masalah, sukacita yang kita peroleh dalam melakukan kehendak Yehuwa akan terus memberi kita semangat.—Nehemia 8:10.

      2. Apa yang membantu kita menikmati sukacita dalam pekerjaan memanen kiasan?

      2 Sebagai orang Kristen, kita terlibat dalam pekerjaan memanen kiasan. Yesus Kristus menyamakan pengumpulan orang-orang untuk kehidupan abadi dengan panen. (Yohanes 4:35-38) Karena kita berpartisipasi dalam kegiatan panen tersebut, kita akan dikuatkan bila mengamati sukacita yang dirasakan para pekerja panen pada awal Kekristenan. Kita akan meninjau tiga faktor yang membantu kita menikmati sukacita dalam pekerjaan memanen dewasa ini. Faktor-faktor itu adalah (1) berita pengharapan kita, (2) keberhasilan kita dalam upaya pencarian, dan (3) sikap suka damai sebagai pekerja panen.

      Diutus sebagai Pekerja Panen

      3. Dalam hal apa pengikut Yesus masa awal menikmati sukacita?

      3 Kehidupan para pekerja panen masa awal—khususnya ke-11 rasul Yesus yang setia—benar-benar berubah pada tahun 33 M, saat mereka pergi ke sebuah gunung di Galilea untuk bertemu dengan Kristus yang sudah dibangkitkan! (Matius 28:16) ”Lebih dari lima ratus saudara” mungkin hadir pada kesempatan itu. (1 Korintus 15:6) Amanat yang Yesus berikan terus terngiang di telinga mereka. Ia mengatakan kepada mereka, ”Pergilah dan buatlah orang-orang dari segala bangsa menjadi murid, baptislah mereka dengan nama Bapak dan Putra dan roh kudus, ajarlah mereka untuk menjalankan semua perkara yang aku perintahkan kepadamu.” (Matius 28:19, 20) Meskipun menghadapi penindasan yang hebat, mereka menikmati banyak sukacita dalam pekerjaan memanen seraya mereka melihat sidang-sidang pengikut Kristus didirikan di banyak tempat. Pada waktunya, ’kabar baik diberitakan di antara semua ciptaan yang ada di bawah langit’.—Kolose 1:23; Kisah 1:8; 16:5.

      4. Di bawah keadaan apa murid-murid Kristus diutus?

      4 Pada awal pelayanannya di Galilea, Yesus memanggil ke-12 rasulnya dan mengutus mereka terutama untuk memberitakan, ”Kerajaan Allah sudah dekat.” (Matius 10:1-7) Ia sendiri telah ”berangkat untuk perjalanan keliling ke semua kota dan desa [di Galilea], mengajar di sinagoga-sinagoga mereka dan memberitakan kabar baik kerajaan dan menyembuhkan setiap jenis penyakit dan setiap jenis kelemahan jasmani”. Yesus merasa kasihan kepada kumpulan orang banyak ”karena mereka dikuliti dan dibuang seperti domba-domba tanpa gembala”. (Matius 9:35, 36) Karena merasa sangat tergugah, ia kemudian mengatakan kepada murid-muridnya, ”Ya, panenan memang besar, tetapi pekerja sedikit. Karena itu, mintalah dengan sangat kepada Pemilik panen [Allah Yehuwa] agar mengutus pekerja-pekerja untuk panennya.” (Matius 9:37, 38) Sewaktu berada di Yudea dan pelayanannya di bumi tinggal enam bulan lagi, Yesus juga memperkirakan adanya kebutuhan akan pekerja panen. (Lukas 10:2) Pada kedua kesempatan tersebut, ia mengutus para pengikutnya sebagai pekerja panen.—Matius 10:5; Lukas 10:3.

      Berita Pengharapan Kita

      5. Berita macam apa yang kita umumkan?

      5 Sebagai hamba-hamba Yehuwa zaman sekarang, kita dengan sukacita menyambut panggilan untuk menjadi pekerja panen. Salah satu faktor yang banyak menambah sukacita kita adalah bahwa kita membawa berita pengharapan kepada orang-orang yang patah semangat dan tertekan. Seperti murid-murid Yesus pada abad pertama, benar-benar suatu hak istimewa bagi kita untuk memberitakan kabar baik—berita pengharapan yang sejati—kepada orang-orang yang ”dikuliti dan dibuang seperti domba-domba tanpa gembala”!

      6. Kegiatan apa yang dilakukan para rasul pada abad pertama?

      6 Pada pertengahan abad pertama, rasul Paulus sibuk memberitakan kabar baik. Pekerjaannya sebagai pemanen benar-benar efektif, karena sewaktu menulis kepada orang-orang Kristen di Korintus pada tahun 55 M, ia mengatakan, ”Saudara-saudara, aku memberi tahu kamu kabar baik yang aku nyatakan kepadamu, yang juga kamu terima, yang di dalamnya kamu pun berdiri.” (1 Korintus 15:1) Para rasul dan orang-orang Kristen masa awal adalah pekerja panen yang rajin. Meskipun Alkitab tidak memberi tahu kita tentang jumlah rasul yang sempat menyaksikan peristiwa-peristiwa bersejarah yang berakhir pada kehancuran Yerusalem pada tahun 70 M, kita tahu bahwa rasul Yohanes masih mengabar kira-kira 25 tahun setelahnya.—Penyingkapan 1:9.

      7, 8. Berita pengharapan apa yang diumumkan hamba-hamba Yehuwa dengan perasaan lebih mendesak daripada waktu-waktu sebelumnya?

      7 Kemudian tibalah abad-abad dominasi pemimpin agama Susunan Kristen, ”manusia pelanggar hukum” yang murtad. (2 Tesalonika 2:3) Namun, menjelang akhir abad ke-19, orang-orang yang berupaya hidup menurut pola Kekristenan yang semula menyambut berita pengharapan tersebut, dengan mengumumkan Kerajaan itu. Kenyataannya, sejak terbitan pertama jurnal ini (Juli 1879), judulnya juga memuat kata-kata ”Pengumuman tentang Kehadiran Kristus”, ”Pengumuman tentang Kerajaan Kristus”, atau ”Memberitakan Kerajaan Yehuwa”.

      8 Kerajaan surgawi Allah didirikan di tangan Yesus Kristus pada tahun 1914, dan kita sekarang mengumumkan berita pengharapan itu dengan perasaan lebih mendesak daripada waktu-waktu sebelumnya. Mengapa? Karena pemerintahan Kerajaan tidak hanya akan mendatangkan berkat-berkat, tetapi juga akan segera mengakhiri sistem jahat sekarang ini. (Daniel 2:44) Adakah yang lebih baik daripada berita itu? Dan, adakah sukacita yang lebih besar yang dapat kita miliki selain turut dalam mengumumkan Kerajaan itu sebelum ”kesengsaraan besar” tiba?—Matius 24:21; Markus 13:10.

      Upaya Pencarian yang Sukses

      9. Instruksi apa yang Yesus berikan kepada murid-muridnya, dan bagaimana reaksi orang-orang terhadap berita Kerajaan?

      9 Faktor lain yang turut membantu kita menikmati sukacita sebagai pekerja panen adalah keberhasilan kita dalam mencari orang-orang yang menjadi murid dan bergabung dengan kita dalam pekerjaan memanen. Pada tahun 31-32 M, Yesus memberikan instruksi kepada murid-muridnya, ”Ke dalam kota atau desa mana pun kamu masuk, carilah siapa yang layak di dalamnya.” (Matius 10:11) Tidak semua orang layak, sebagaimana diperlihatkan oleh reaksi mereka terhadap berita Kerajaan. Kendati demikian, murid-murid Yesus dengan bergairah memberitakan kabar baik di mana pun orang dapat ditemui.

      10. Bagaimana Paulus mencari orang-orang yang layak?

      10 Setelah kematian dan kebangkitan Yesus, pencarian orang-orang yang layak dilanjutkan dengan penuh semangat. Paulus bertukar pikiran dengan orang-orang Yahudi di sinagoga dan dengan orang-orang yang sedang berada di pasar di Athena. Pada waktu ia memberi kesaksian di Areopagus di kota Yunani tersebut, ”beberapa pria menggabungkan diri dengannya dan menjadi orang percaya, dan di antara mereka ada juga Dionisius, seorang hakim mahkamah Areopagus, dan seorang wanita bernama Damaris, juga beberapa orang lainnya”. Ke mana pun Paulus pergi, ia menjadi teladan dalam hal memberitakan kabar baik ”di hadapan umum dan dari rumah ke rumah”.—Kisah 17:17, 34; 20:20.

      11. Metode apa yang digunakan untuk melaksanakan pelayanan pada masa lalu?

      11 Selama dekade-dekade penutup abad ke-19, orang-orang Kristen terurap dengan berani melibatkan diri dalam pencarian orang-orang yang layak. Dalam artikel berjudul ”Diurapi untuk Mengabar”, Zion’s Watch Tower terbitan Juli/Agustus 1881 mengatakan, ”Pemberitaan kabar baik . . . sedang dilaksanakan di antara ’orang-orang yang lembut hati’—orang-orang yang bersedia dan dapat mendengar, agar dari antara mereka dapat terbentuk tubuh Kristus, sesama ahli waris.” Para pekerja panen Allah sering bertemu dengan orang-orang yang pulang dari kebaktian di gereja mereka dan memberi mereka risalah yang memuat berita-berita Alkitab yang dirancang untuk menimbulkan tanggapan positif dalam diri orang-orang yang layak. Setelah mempertimbangkan dengan cermat keefektifan metode kesaksian ini, Watch Tower terbitan 15 Mei 1903, mendesak para pekerja panen untuk menyebarkan risalah ”dari rumah ke rumah pada hari Minggu pagi”.

      12. Bagaimana kita telah meningkatkan keefektifan dalam pekerjaan pengabaran kita? Berikan contoh.

      12 Pada tahun-tahun belakangan ini, kita telah meluaskan pelayanan kita dengan menemui orang-orang di tempat-tempat lain. Metode ini ternyata efektif di negeri-negeri yang keadaan ekonomi dan kegiatan santainya membuat orang tidak ada di rumah pada waktu-waktu kita berkunjung. Ketika seorang Saksi di Inggris dan temannya mengamati orang-orang biasanya pulang dari pantai dengan bis setelah bersantai di sana, mereka memberanikan diri untuk naik ke bis-bis tersebut dan memperkenalkan Menara Pengawal dan Sedarlah! kepada para penumpang. Dalam satu bulan saja, mereka menempatkan 229 eksemplar. Mereka melaporkan, ”Kami tidak takut melakukan kesaksian di daerah pesisir laut, kawasan bisnis, atau tantangan lain apa pun yang mungkin kami hadapi karena kami tahu bahwa Yehuwa menyertai kita.” Mereka mendapatkan trayek majalah, memulai pengajaran Alkitab, dan keduanya ambil bagian dalam dinas perintis ekstra.

      13. Penyesuaian apa yang dibutuhkan dalam pelayanan kita di beberapa tempat?

      13 Seraya pencarian orang-orang yang layak berlanjut, mungkin diperlukan pertimbangan yang cermat untuk pelayanan kita di beberapa tempat tertentu. Sekalipun banyak Saksi sudah biasa melakukan pengabaran dari rumah ke rumah pada hari Minggu pagi, di daerah-daerah tertentu mereka mendapati bahwa kunjungan ke rumah-rumah orang pada pagi hari kurang efektif karena penghuni rumah mungkin masih tidur. Dengan menyesuaikan jadwal mereka, banyak Saksi kini berkunjung pada malam hari, mungkin setelah perhimpunan. Dan, pencarian ini ternyata membuahkan hasil. Tahun lalu, jumlah pemberita Kerajaan di seluas dunia meningkat 2,3 persen. Hal ini memuliakan Sang Pemilik panen dan membuat hati kita bersukacita.

      Peliharalah Perdamaian dalam Pekerjaan Memanen

      14. Dengan sikap apa kita menyampaikan berita kita, dan mengapa?

      14 Alasan lain untuk sukacita yang kita miliki berkaitan dengan sikap suka damai yang kita pertunjukkan dalam pekerjaan memanen. ”Apabila kamu masuk ke dalam rumah,” kata Yesus, ”berilah salam kepada penghuni rumah; dan jika rumah itu layak, biarlah kedamaian yang kamu harapkan datang padanya.” (Matius 10:12, 13) Salam dalam bahasa Ibrani dan istilah yang sepadan dalam bahasa Yunani Alkitab sama-sama memuat gagasan ’Semoga engkau sejahtera’. Sikap ini turut berperan sewaktu kita berupaya memulai percakapan dengan orang-orang dalam dinas pengabaran. Kita berharap bahwa mereka akan menanggapi berita Kerajaan secara positif. Bagi mereka yang mau menyambutnya, ada prospek untuk diperdamaikan dengan Allah seraya mereka bertobat dari dosa-dosa mereka, mengubah haluan mereka, dan melakukan kehendak-Nya. Selanjutnya, perdamaian dengan Allah akan membawa kepada kehidupan abadi.—Yohanes 17:3; Kisah 3:19; 13:38, 48; 2 Korintus 5:18-20.

      15. Bagaimana kita dapat memelihara sikap suka damai sewaktu menghadapi reaksi negatif dalam pekerjaan pengabaran kita?

      15 Bagaimana kita dapat memelihara sikap suka damai kita sewaktu menghadapi reaksi negatif? Yesus memberikan petunjuk, ”Jika [rumah itu] tidak layak biarlah kedamaianmu kembali kepadamu.” (Matius 10:13) Catatan Lukas tentang diutusnya 70 orang murid juga memuat pernyataan Yesus, ”Jika sahabat kedamaian ada di sana, kedamaianmu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak ada, itu akan kembali kepada kamu.” (Lukas 10:6) Sewaktu kita memulai percakapan tentang kabar baik, kita patut melakukannya dengan cara yang penuh damai disertai sikap yang menyenangkan. Tanggapan yang apatis, keluhan, atau kata-kata penghuni rumah yang kurang ramah paling-paling hanya bisa membuat berita perdamaian kita ’kembali kepada kita’. Namun, tidak satu pun dari hal-hal ini dapat merampas kedamaian kita, salah satu buah roh kudus Yehuwa.—Galatia 5:22, 23.

      Tujuan yang Bagus bagi Pekerja Panen

      16, 17. (a) Apa tujuan kita sewaktu mengadakan kunjungan kembali? (b) Bagaimana kita dapat membantu orang-orang yang mempunyai pertanyaan-pertanyaan Alkitab?

      16 Sebagai pekerja panen, kita senang ambil bagian dalam pengumpulan orang-orang untuk kehidupan abadi. Dan, alangkah besarnya sukacita yang kita nikmati sewaktu seseorang yang kita beri kesaksian memberikan tanggapan yang positif, ingin belajar lebih banyak, dan membuktikan diri sebagai ”sahabat kedamaian”! Barangkali dia mempunyai banyak pertanyaan Alkitab dan tidak mungkin bagi kita untuk menjawab semua pertanyaan mereka dalam sekali kunjungan. Karena kunjungan pertama yang terlalu lama terasa kurang pantas, apa yang kita dapat lakukan? Kita bisa mempunyai tujuan seperti yang disarankan kira-kira 60 tahun yang lalu.

      17 ”Semua Saksi-Saksi Yehuwa harus siap memperagakan contoh pengajaran Alkitab.” Pernyataan tersebut muncul dalam jilid ketiga dari seri buku kecil petunjuk Model Study (Contoh Pengajaran) yang diterbitkan pada tahun 1937 sampai 1941. Selanjutnya dikatakan, ”Dengan setiap cara yang mungkin, semua penyiar [Kerajaan] harus rajin membantu orang-orang yang berkecenderungan baik dan yang berminat akan berita Kerajaan. Kunjungan kembali hendaknya diadakan kepada orang-orang ini, pertanyaan-pertanyaan dijawab . . . , dan contoh pengajaran hendaknya diperagakan . . . sesegera mungkin.” Ya, tujuan kita mengadakan kunjungan kembali adalah untuk memulai pengajaran Alkitab di rumah dan melakukannya secara rutin.a Sikap ramah dan kepedulian yang pengasih terhadap si peminat mendorong kita untuk membuat persiapan dengan baik dan memimpin pengajaran dengan efektif.

      18. Bagaimana kita dapat membantu orang-orang baru menjadi murid Yesus Kristus?

      18 Dengan bantuan buku Pengetahuan yang Membimbing Kepada Kehidupan Abadi dan brosur-brosur seperti Apa yang Allah Tuntut dari Kita?, kita dapat memimpin pengajaran Alkitab yang efektif dan dengan demikian dapat ambil bagian dalam membantu para peminat baru menjadi murid. Seraya kita berupaya meniru Guru yang Agung, Yesus Kristus, para pelajar Alkitab tersebut juga mungkin akan belajar dari cara kita yang suka damai dan penuh sukacita, ketulusan kita, dan respek kita terhadap standar dan petunjuk Yehuwa. Sewaktu kita membantu peminat baru dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, marilah kita juga berbuat sebisa-bisanya untuk mengajar mereka caranya menjawab orang-orang yang bertanya kepada mereka. (2 Timotius 2:1, 2; 1 Petrus 2:21) Sebagai pekerja panen kiasan, pasti kita bersukacita bahwa ada rata-rata 4.766.631 pengajaran Alkitab di rumah yang diadakan di seluruh dunia pada tahun dinas yang lalu. Kita terutama bersukacita bila kita secara pribadi termasuk di antara para pekerja panen yang ambil bagian dalam kegiatan pengajaran Alkitab di rumah.

      Teruslah Bersukacita dalam Pekerjaan Memanen

      19. Mengapa sangat beralasan untuk bersukacita dalam pekerjaan memanen selama pelayanan Yesus dan tidak lama setelah itu?

      19 Ada banyak alasan untuk bersukacita dalam pekerjaan memanen selama pelayanan Yesus dan tidak lama setelah itu. Pada waktu itu, banyak orang menyambut kabar baik. Pastilah ada banyak sukacita pada Pentakosta 33 M, karena kurang lebih 3.000 orang pada waktu itu menerima pengarahan Petrus, menerima roh kudus Yehuwa, dan menjadi bagian dari bangsa Israel rohani milik Allah. Ya, jumlah mereka terus bertambah, dan sukacita pun berlimpah karena ”setiap hari Yehuwa terus menambahkan kepada mereka orang-orang yang diselamatkan”.—Kisah 2:37-41, 46, 47; Galatia 6:16; 1 Petrus 2:9.

      20. Apa yang mendatangkan sukacita yang melimpah dalam pekerjaan memanen?

      20 Pada waktu itu, nubuat Yesaya terbukti benar, ”Engkau telah membuat bangsa itu banyak penduduknya; untuknya engkau telah membuat sukacita besar. Mereka bersukacita di hadapanmu seperti sukacita pada waktu panen, seperti mereka yang bergembira pada waktu membagi-bagi jarahan.” (Yesaya 9:3) Meskipun kita sekarang memahami bahwa ’banyak penduduk’ yang terdiri dari orang-orang terurap hampir lengkap jumlahnya, sukacita kita berlimpah seraya kita menyaksikan jumlah para pekerja panen yang lain terus bertambah setiap tahun.—Mazmur 4:7; Zakharia 8:23; Yohanes 10:16.

      21. Apa yang akan kita bahas dalam artikel berikut?

      21 Kita tentu mempunyai alasan kuat untuk terus bersukacita dalam pekerjaan memanen. Berita pengharapan kita, pencarian kita akan orang-orang yang layak, dan sikap kita yang suka damai—semua faktor ini membuat kita bersukacita sebagai pekerja panen. Akan tetapi, faktor-faktor itu pun memicu reaksi yang merugikan dari banyak orang. Rasul Yohanes mengalami hal ini. Ia dipenjarakan di Pulau Patmos ”karena berbicara tentang Allah dan memberikan kesaksian mengenai Yesus”. (Penyingkapan 1:9) Kalau begitu, bagaimana kita dapat memelihara sukacita kita bila menghadapi penindasan dan tentangan? Apa yang dapat membantu kita tabah menghadapi sikap keras hati dari banyak orang yang kita jumpai dalam dinas pengabaran? Artikel berikut memberikan bantuan yang berdasarkan Alkitab untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.

      [Catatan Kaki]

      a Pengajaran Alkitab diadakan pertama-tama di tempat-tempat para peminat dapat berkumpul. Namun, tidak lama kemudian pengajaran Alkitab juga diadakan secara perorangan dan dengan keluarga-keluarga.—Lihat Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah, halaman 574, yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

  • Kerahkan Diri dalam Pekerjaan Memanen!
    Menara Pengawal—2001 | 15 Juli
    • Kerahkan Diri dalam Pekerjaan Memanen!

      ”Orang-orang yang menabur benih disertai air mata akan menuai disertai seruan sukacita.”—MAZMUR 126:5.

      1. Mengapa kita perlu ’meminta dengan sangat kepada Pemilik panen agar mengutus pekerja-pekerja untuk panennya’ dewasa ini?

      SETELAH perjalanan pengabarannya yang ketiga di Galilea, Yesus Kristus mengatakan kepada murid-muridnya, ”Ya, panenan memang besar, tetapi pekerja sedikit.” (Matius 9:37) Situasinya sama dengan di Yudea. (Lukas 10:2) Mengingat keadaannya demikian hampir 2.000 tahun yang lalu, bagaimana dengan sekarang? Pada tahun dinas yang lalu, lebih dari 6.000.000 Saksi-Saksi Yehuwa mengerahkan diri dalam pekerjaan memanen kiasan di antara 6.000.000.000 penduduk dunia, yang banyak di antaranya ”dikuliti dan dibuang seperti domba-domba tanpa gembala”. Jadi, imbauan Yesus untuk ’meminta dengan sangat kepada Pemilik panen agar mengutus pekerja-pekerja untuk panennya’ juga berlaku dewasa ini seperti pada beberapa abad yang lalu.—Matius 9:36, 38.

      2. Apa yang membawa kita kepada perhatian orang-orang?

      2 Allah Yehuwa, Sang Pemilik panen, telah menanggapi permohonan agar diutus lebih banyak pekerja. Dan, benar-benar suatu sukacita yang besar untuk ambil bagian dalam pekerjaan memanen di bawah bimbingan Allah ini! Sekalipun jumlah kita kecil dibandingkan dengan bangsa-bangsa, keikutsertaan kita yang bergairah dalam kegiatan memberitakan Kerajaan dan menjadikan murid membawa kita kepada perhatian dunia. Di banyak negeri, kita sering disebut-sebut dalam media. Bunyi bel pintu rumah dalam drama televisi kadang-kadang dihubungkan dengan Saksi-Saksi Yehuwa yang sedang berkunjung. Ya, kegiatan Kristen kita sebagai pekerja panen kiasan sudah terkenal pada abad ke-21 ini.

      3. (a) Bagaimana kita tahu bahwa kegiatan pemberitaan Kerajaan pada abad pertama mendapat perhatian? (b) Mengapa kita dapat mengatakan bahwa para malaikat mendukung pelayanan kita?

      3 Dunia juga memperhatikan kegiatan pemberitaan Kerajaan pada abad pertama dan menindas para pemberita kabar baik. Oleh karena itu, Paulus menulis, ”Bagiku tampaknya Allah telah menaruh kami, rasul-rasul, di bagian terakhir pertunjukan sebagai orang-orang yang ditetapkan untuk mati, karena kami telah menjadi tontonan bagi dunia, dan bagi malaikat-malaikat, dan bagi manusia.” (1 Korintus 4:9) Demikian pula, ketekunan kita sebagai pemberita Kerajaan sekalipun menghadapi penindasan membawa kita kepada perhatian dunia, dan ketekunan kita ini juga penting bagi para malaikat. Penyingkapan 14:6 mengatakan, ”Aku [rasul Yohanes] melihat malaikat lain terbang di tengah langit, dan ia mempunyai kabar baik yang abadi untuk dinyatakan sebagai berita gembira kepada orang-orang yang tinggal di bumi, dan kepada setiap bangsa dan suku dan bahasa dan umat.” Ya, kita mendapat dukungan para malaikat dalam pelayanan kita—pekerjaan memanen!—Ibrani 1:13, 14.

      ”Sasaran Kebencian”

      4, 5. (a) Peringatan apa yang Yesus berikan kepada murid-muridnya? (b) Mengapa hamba-hamba Allah dewasa ini menjadi ”sasaran kebencian”?

      4 Ketika rasul-rasul Yesus diutus sebagai pekerja panen, mereka mengindahkan petunjuknya untuk ’berhati-hati seperti ular tetapi polos seperti merpati’. Yesus menambahkan, ”Waspadalah terhadap orang-orang; karena mereka akan menyerahkan kamu ke pengadilan-pengadilan setempat, dan mereka akan menyesah kamu dalam sinagoga-sinagoga mereka. Kamu akan digiring ke hadapan gubernur-gubernur dan raja-raja demi aku, sebagai kesaksian kepada mereka dan bangsa-bangsa. . . . Dan kamu akan menjadi sasaran kebencian semua orang oleh karena namaku; tetapi orang yang telah bertekun sampai ke akhir, dialah yang akan diselamatkan.”—Matius 10:16-22.

      5 Dewasa ini, kita menjadi ”sasaran kebencian” karena ”seluruh dunia berada dalam kuasa si fasik”, Setan si Iblis, yang adalah musuh utama Allah dan umat-Nya. (1 Yohanes 5:19) Musuh-musuh kita menyadari bahwa kita makmur secara rohani tetapi mereka menolak untuk mengakui bahwa itu berkat Yehuwa. Para penentang melihat wajah-wajah kita tersenyum bahagia seraya kita dengan sukacita ambil bagian dalam pekerjaan memanen. Mereka kagum akan persatuan kita! Kenyataannya, sewaktu bepergian ke negeri lain, mereka mungkin terpaksa mengakui bahwa Saksi-Saksi Yehuwa di sana melakukan pekerjaan yang persis sama dengan yang dilakukan di negeri mereka sendiri. Tentu kita tahu bahwa pada waktunya, Yehuwa, pendukung dan sumber persatuan kita, akan dinyatakan bahkan kepada musuh-musuh kita.—Yehezkiel 38:10-12, 23.

      6. Keyakinan apa yang kita miliki seraya kita melakukan pekerjaan memanen, tetapi pertanyaan apa yang timbul?

      6 Sang Pemilik panen telah memberikan kepada putra-Nya, Yesus Kristus, ”semua wewenang di surga dan di bumi”. (Matius 28:18) Dengan demikian, Yehuwa menggunakan Yesus untuk memimpin pekerjaan memanen melalui para malaikat surgawi dan ”budak yang setia dan bijaksana” yang terurap di bumi. (Matius 24:45-47; Penyingkapan 14:6, 7) Namun, bagaimana caranya kita dapat mengatasi tentangan musuh dan tetap memelihara sukacita seraya kita mengerahkan diri dalam pekerjaan memanen?

      7. Semangat apa yang harus terus kita pertahankan sewaktu ditentang dan ditindas?

      7 Pada waktu kita menghadapi tentangan atau bahkan penindasan langsung, marilah kita mencari bantuan Allah sehingga kita dapat mempertahankan sikap seperti yang dimiliki Paulus. Ia menulis, ”Pada waktu dicerca, kami memberkati; pada waktu dianiaya, kami tabah menghadapinya; pada waktu nama baik kami dirusak, kami memohon.” (1 Korintus 4:12, 13) Sikap ini, disertai dengan pelayanan kita yang bijaksana kepada umum, kadang-kadang dapat mengubah sikap para penentang kita.

      8. Keyakinan apa yang dapat kita peroleh dari kata-kata Yesus yang dicatat di Matius 10:28?

      8 Bahkan ancaman maut tidak memadamkan gairah kita sebagai pekerja panen. Tanpa gentar kita mengumumkan berita Kerajaan seterbuka mungkin. Dan, kita memperoleh keyakinan dari kata-kata Yesus yang membesarkan hati, ”Jangan menjadi takut kepada mereka yang membunuh tubuh tetapi tidak dapat membunuh jiwa; tetapi sebaliknya takutlah kepada dia yang dapat membinasakan baik jiwa maupun tubuh dalam Gehena.” (Matius 10:28) Kita tahu bahwa Bapak surgawi kita adalah Pemberi kehidupan. Ia memberikan imbalan kepada orang-orang yang memelihara integritas kepada-Nya dan yang dengan setia mengerahkan diri dalam pekerjaan memanen.

      Berita Keselamatan

      9. Bagaimana tanggapan beberapa orang terhadap kata-kata Yehezkiel, dan bagaimana hal serupa terjadi dewasa ini?

      9 Sewaktu nabi Yehezkiel dengan berani memberitakan pesan-pesan Yehuwa kepada ”bangsa-bangsa yang suka memberontak”—Kerajaan Israel dan Yehuda—beberapa orang senang mendengar apa yang ia katakan. (Yehezkiel 2:3) ”Lihat!” kata Yehuwa, ”bagi mereka, engkau hanyalah seperti nyanyian cinta yang nikmat, seperti orang yang bersuara indah dan pandai memainkan alat musik bersenar.” (Yehezkiel 33:32) Meskipun mereka menyukai kata-kata Yehezkiel, mereka tidak bertindak. Apa yang terjadi dewasa ini? Pada waktu kaum sisa terurap dan rekan-rekan mereka dengan berani mengumumkan berita Yehuwa, ada yang senang mendengar berkat-berkat Kerajaan, tetapi mereka tidak menyambutnya, tidak menjadi murid, dan tidak ikut serta dalam pekerjaan memanen.

      10, 11. Dalam paruh pertama abad ke-20, apa yang dilakukan untuk mengumumkan berita keselamatan, dan apa hasilnya?

      10 Sebaliknya, banyak orang yang dengan senang hati menyambut pekerjaan memanen dengan ambil bagian dalam mengumumkan berita Allah. Sebagai contoh, selama rangkaian kebaktian Kristen dari tahun 1922 sampai 1928, berita-berita penghakiman atas sistem Setan yang fasik dikumandangkan dengan jelas. Stasiun-stasiun radio menyiarkan berita kecaman yang disampaikan di kebaktian-kebaktian tersebut. Kemudian, umat Allah menyiarkan berita kecaman itu dalam jutaan lembaran tercetak.

      11 Menjelang akhir dekade 1930-an, kesempatan terbuka untuk melakukan kegiatan kesaksian dalam bentuk lain—barisan informasi. Pada mulanya, umat Yehuwa mengenakan plakat-plakat yang mengumumkan khotbah umum. Belakangan, mereka membawa plakat-plakat yang memuat slogan seperti ”Agama Adalah Jerat dan Suatu Penipuan” dan ”Layani Allah dan Kristus Sang Raja”. Sewaktu mereka berbaris menyusuri jalan-jalan, mereka menarik perhatian orang-orang yang lewat. ’Hal ini membuat Saksi-Saksi Yehuwa menjadi sorotan dan menjadikan mereka berani,’ demikian komentar seorang saudara yang secara rutin ambil bagian dalam pekerjaan ini di jalan-jalan yang ramai di London, Inggris.

      12. Selain berita penghakiman Allah, apa yang kita tonjolkan dalam pelayanan kita, dan siapa yang sekarang menggabungkan diri untuk memberitakan kabar baik?

      12 Seraya kita mengumumkan berita penghakiman Allah, kita juga menonjolkan aspek-aspek positif berita Kerajaan. Kesaksian kita yang berani di panggung dunia membantu kita mencari orang-orang yang layak. (Matius 10:11) Kebanyakan anggota terakhir golongan terurap menyambut seruan yang lantang selama tahun 1920-an dan 1930-an untuk mengadakan panen. Kemudian, pada kebaktian tahun 1935, datanglah berita yang luar biasa tentang masa depan yang penuh berkat untuk ”kumpulan besar” ”domba-domba lain” di bumi firdaus. (Penyingkapan 7:9; Yohanes 10:16) Mereka telah mengindahkan berita penghakiman Allah dan telah menggabungkan diri dengan orang-orang terurap untuk memberitakan kabar baik yang menyelamatkan kehidupan.

      13, 14. (a) Penghiburan apa yang dapat diperoleh dari Mazmur 126:5, 6? (b) Jika kita terus menabur dan mengairi, apa yang akan terjadi?

      13 Para pekerja panen Allah, terutama yang menderita penindasan, sangat terhibur dengan kata-kata di Mazmur 126:5, 6, ”Orang-orang yang menabur benih disertai air mata akan menuai disertai seruan sukacita. Orang yang pergi dengan menangis, sambil membawa sekantong penuh benih, pasti akan pulang disertai seruan sukacita, sambil membawa berkas-berkasnya.” Kata-kata sang pemazmur tentang menabur dan menuai menggambarkan pemeliharaan dan berkat Yehuwa atas kaum sisa yang kembali dari penawanan di Babilon zaman dahulu. Mereka sangat berbahagia sewaktu dibebaskan, tetapi mereka mungkin menangis sewaktu menabur benih di tanah yang telantar dan tidak pernah digarap selama 70 tahun masa pembuangan. Namun, orang-orang yang meneruskan niat mereka untuk menabur dan membangun akhirnya menikmati hasil pekerjaan mereka berikut kepuasannya.

      14 Kita mungkin mencucurkan air mata sewaktu mengalami cobaan atau sewaktu kita maupun rekan-rekan seiman kita menderita demi keadilbenaran. (1 Petrus 3:14) Dalam pekerjaan memanen, pada awalnya kita mungkin mengalami kesulitan karena upaya kita dalam pelayanan seakan-akan tidak membuahkan hasil. Namun, jika kita terus menabur dan mengairi, Allah akan memberikan pertumbuhan yang sering kali di luar dugaan kita. (1 Korintus 3:6) Hal ini dengan jelas terlihat dari hasil penyebaran Alkitab dan publikasi-publikasi yang berdasarkan Alkitab.

      15. Berikan sebuah contoh tentang kegunaan publikasi Kristen dalam pekerjaan memanen.

      15 Perhatikan contoh dari seorang pria bernama Jim. Ketika ibunya meninggal, di antara barang-barang milik ibunya ia menemukan buku Kehidupan—Bagaimana Asal Mulanya? Melalui Evolusi atau melalui Penciptaan?a Ia membacanya dengan penuh minat. Sewaktu berbicara dengan seorang Saksi yang mendekatinya di jalan, Jim setuju untuk dikunjungi kembali, dan hal ini menghasilkan sebuah pengajaran Alkitab. Jim membuat kemajuan rohani yang pesat, membaktikan diri kepada Yehuwa, dan dibaptis. Ia menceritakan kepada anggota-anggota keluarganya yang lain tentang hal-hal yang telah ia pelajari. Sebagai hasilnya, saudara perempuan dan saudara lelakinya menjadi Saksi-Saksi Yehuwa, dan kemudian Jim menikmati hak istimewa untuk melayani sebagai relawan sepenuh waktu di Betel London.

      Ditindas tetapi Bersukacita

      16. (a) Mengapa pekerjaan memanen berhasil? (b) Peringatan apa yang Yesus berikan sehubungan dengan dampak kabar baik, tetapi dengan sikap apa kita mendekati orang-orang?

      16 Mengapa pekerjaan memanen begitu sukses? Karena orang-orang Kristen terurap dan rekan-rekan mereka telah mengindahkan instruksi Yesus, ”Apa yang kuberitahukan kepadamu dalam kegelapan, katakanlah dalam terang; dan apa yang kamu dengar dibisikkan, beritakanlah dari sotoh rumah.” (Matius 10:27) Namun, kita pun mengantisipasi datangnya kesukaran, karena Yesus memperingatkan, ”Saudara akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, dan seorang bapak menyerahkan anaknya, dan anak-anak akan bangkit melawan orang-tua dan akan membunuh mereka.” Selanjutnya Yesus mengatakan, ”Jangan mengira aku datang untuk membawa perdamaian di bumi; aku datang untuk membawa, bukan perdamaian, tetapi pedang.” (Matius 10:21, 34) Yesus bukan dengan sengaja menyebabkan perpecahan dalam keluarga. Akan tetapi, ada kalanya kabar baik mempunyai dampak seperti itu. Halnya sama dengan hamba-hamba Allah dewasa ini. Pada waktu kita mengunjungi keluarga-keluarga, kita tidak bermaksud menyebabkan perpecahan dalam keluarga. Kita ingin agar setiap orang menyambut kabar baik. Oleh karena itu, kita berupaya untuk mendekati semua anggota keluarga dengan cara yang baik dan bijaksana agar berita kita menarik bagi mereka yang ”memiliki kecenderungan yang benar untuk kehidupan abadi”.—Kisah 13:48.

      17. Bagaimana orang-orang yang menjunjung kedaulatan Allah dipisahkan, dan apa salah satu contohnya?

      17 Berita Kerajaan memisahkan orang-orang yang menjunjung kedaulatan Allah. Misalnya, perhatikan bagaimana rekan-rekan seiman kita tampak berbeda karena mereka ’membayar perkara-perkara Kaisar kepada Kaisar, tetapi perkara-perkara Allah kepada Allah’ pada masa Sosialisme Nasional di Jerman. (Lukas 20:25) Berbeda dengan para pemimpin agama dan orang-orang yang sekadar mengaku Kristen yang tergabung di gereja-gereja Susunan Kristen, hamba-hamba Yehuwa berdiri teguh, tidak mau melanggar prinsip-prinsip Alkitab. (Yesaya 2:4; Matius 4:10; Yohanes 17:16) Profesor Christine King, penulis buku The Nazi State and the New Religions, mengamati, ”Hanya terhadap Saksi-Saksi Yehuwa-lah pemerintahan [Nazi] tidak berhasil, karena walaupun mereka membunuh ribuan Saksi, kegiatan berjalan terus dan pada bulan Mei 1945 gerakan Saksi-Saksi Yehuwa masih hidup, sedangkan Sosialisme tidak.”

      18. Sikap apa yang dimiliki umat Yehuwa sekalipun mengalami penindasan?

      18 Sikap yang diperlihatkan umat Yehuwa pada saat mereka menghadapi penindasan benar-benar mencolok. Kalangan berwenang dunia ini bukan hanya terkesan oleh iman kita, mereka pun kagum bahwa kita tidak memperlihatkan sikap antipati atau bermusuhan. Misalnya, Saksi-Saksi yang selamat melewati Holocaust sering memperlihatkan sukacita dan kepuasan bila mengingat kembali pengalaman-pengalaman mereka. Mereka tahu bahwa Yehuwa-lah yang memberi mereka ”kuasa yang melampaui apa yang normal”. (2 Korintus 4:7) Orang-orang terurap di antara kita merasa yakin bahwa ’nama mereka sudah ditulis di surga’. (Lukas 10:20) Ketekunan mereka menghasilkan harapan yang tidak mengecewakan, dan para pekerja panen yang setia dengan prospek hidup di bumi memiliki keyakinan serupa.—Roma 5:4, 5.

      Bertekun dalam Pekerjaan Memanen

      19. Cara-cara efektif apa yang telah digunakan dalam pelayanan Kristen?

      19 Kita masih harus melihat berapa lama lagi Yehuwa akan membiarkan kita terlibat dalam pekerjaan memanen kiasan ini. Sementara itu, kita harus ingat bahwa para pemanen mempunyai cara-cara tertentu dalam melakukan pekerjaan mereka. Demikian pula, kita dapat yakin bahwa kesetiaan kita dalam menggunakan cara-cara pengabaran yang sudah terbukti kejituannya akan membuahkan hasil. Paulus mengatakan kepada rekan-rekan Kristennya, ”Aku mohon kepadamu, jadilah peniru-peniruku.” (1 Korintus 4:16) Pada waktu Paulus bertemu dengan para penatua sidang Efesus di Miletus, ia mengingatkan mereka bahwa ia tidak menahan diri untuk mengajar mereka ”di hadapan umum dan dari rumah ke rumah”. (Kisah 20:20, 21) Rekan Paulus, Timotius, telah mempelajari cara-cara sang rasul sehingga ia dapat memperkenalkannya kepada orang-orang Korintus. (1 Korintus 4:17) Sebagaimana Allah memberkati cara-cara Paulus mengajar, Ia akan memberkati ketekunan kita dalam memberitakan kabar baik di hadapan umum dari rumah ke rumah, dalam mengadakan kunjungan kembali, dalam melakukan pengajaran Alkitab di rumah, dan di mana pun orang-orang dapat dijumpai.—Kisah 17:17.

      20. Bagaimana Yesus menunjukkan bahwa panen rohani besar-besaran sudah dekat, dan bagaimana hal itu terbukti benar pada tahun-tahun belakangan ini?

      20 Setelah memberikan kesaksian kepada seorang wanita Samaria di dekat Sikhar pada tahun 30 M, Yesus berbicara tentang panen rohani. Ia mengatakan kepada murid-muridnya, ”Layangkanlah pandanganmu dan lihatlah ladang-ladang, yang sudah putih dan siap untuk dipanen. Kini penuai sedang menerima upah dan mengumpulkan buah untuk kehidupan abadi, sehingga penabur dan penuai bersukacita bersama-sama.” (Yohanes 4:34-36) Mungkin Yesus sudah melihat dampak pertemuannya dengan wanita Samaria itu, karena banyak orang menaruh iman kepadanya sebagai hasil kesaksian wanita itu. (Yohanes 4:39) Pada tahun-tahun belakangan ini, berbagai negeri telah mencabut pelarangan terhadap Saksi-Saksi Yehuwa atau telah memberi mereka pengakuan secara hukum, sehingga membuka ladang-ladang panenan baru. Dengan demikian, panen rohani besar-besaran kini sedang berlangsung. Sebenarnya, di seluruh dunia, berkat yang melimpah sedang kita nikmati seraya kita dengan sukacita melakukan panen rohani.

      21. Mengapa kita memiliki alasan untuk mengerahkan diri sebagai pekerja panen yang bersukacita?

      21 Sewaktu panenan sudah matang dan siap untuk dituai, para pekerja harus bertindak dengan perasaan mendesak. Mereka harus bekerja tanpa menunda-nunda. Dewasa ini, kita perlu bekerja dengan rajin dan dengan perasaan mendesak karena kita hidup pada ”zaman akhir”. (Daniel 12:4) Ya, kita memang menghadapi berbagai ujian, tetapi dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya, ada panenan yang lebih besar berupa para penyembah Yehuwa. Oleh karena itu, sekaranglah saatnya untuk bersukacita. (Yesaya 9:3) Jadi, sebagai pekerja panen yang bersukacita, marilah kita mengerahkan diri dalam pekerjaan memanen!

      [Catatan Kaki]

      a Diterbitkan dan disiarkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan