PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Roh Itu Memberikan Kesaksian Bersama Roh Kita
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2016 | Januari
    • Sesuatu seperti lidah api di atas kepala orang Kristen terurap pada Pentakosta 33 M

      Roh Itu Memberikan Kesaksian Bersama Roh Kita

      ”Roh itu sendiri memberikan kesaksian bersama roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah.”​—RM. 8:16.

      NYANYIAN: 109, 108

      APA YANG KITA KETAHUI TENTANG BAGAIMANA SESEORANG DIURAPI DARI:

      • 2 Kor. 1:21, 22; 2 Ptr. 1:10, 11

      • Rm. 8:15, 16; 1 Yoh. 2:20, 27

      1-3. Peristiwa apa saja yang membuat Pentakosta 33 M istimewa, dan bagaimana peristiwa itu menggenapi nubuat Alkitab? (Lihat gambar di atas.)

      HARI itu adalah hari yang istimewa dan menyenangkan di Yerusalem pada tahun 33 M. Orang-orang merayakan Pentakosta, perayaan suci di awal musim panen gandum. Pagi itu, seperti biasa imam besar mempersembahkan korban di bait. Lalu, sekitar jam sembilan, ia mempersembahkan dua roti beragi yang dibuat dari gandum yang pertama kali dipanen, yang disebut buah sulung. Imam besar mempersembahkan roti-roti itu kepada Yehuwa dengan mengayun-ayunkannya.​—Im. 23:15-20.

      2 Setiap tahun, selama ratusan tahun, imam besar memberikan persembahan tersebut. Ini disebut persembahan timangan, dan ini erat kaitannya dengan peristiwa sangat penting yang terjadi pada Pentakosta 33 M. Peristiwa ini dialami oleh 120 murid Yesus yang sedang berdoa bersama di sebuah ruangan atas di Yerusalem. (Kis. 1:13-15) Delapan ratus tahun sebelumnya, nabi Yoel menubuatkan hal ini. (Yl. 2:28-32; Kis. 2:16-21) Mengapa peristiwa ini begitu penting?

      3 Baca Kisah 2:2-4. Pada Pentakosta 33 M, Allah memberikan roh kudus-Nya kepada ke-120 orang Kristen itu, dan mereka pun diurapi. (Kis. 1:8) Kemudian, banyak orang berkumpul di sekitar mereka, dan para murid pun bercerita tentang hal-hal luar biasa yang baru mereka lihat dan dengar. Rasul Petrus menjelaskan apa yang baru saja terjadi dan mengapa hal itu sangat penting. Lalu, ia mengatakan kepada orang banyak itu, ”Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing dibaptis dengan nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosa-dosamu, dan kamu akan menerima karunia cuma-cuma berupa roh kudus.” Hari itu, sekitar 3.000 orang dibaptis, dan mereka menerima roh kudus juga.​—Kis. 2:37, 38, 41.

      4. (a) Mengapa kita semua seharusnya berminat pada apa yang terjadi saat Pentakosta? (b) Peristiwa penting apa yang mungkin terjadi pada tanggal yang sama ratusan tahun sebelumnya? (Lihat catatan.)

      4 Apa yang digambarkan oleh imam besar dan persembahan timangan yang ia berikan setiap Pentakosta? Imam besar menggambarkan Yesus.[1] Dua roti menggambarkan murid-murid Yesus yang diurapi. Murid-murid itu dipilih dari antara manusia yang berdosa dan disebut ”buah sulung”. (Yak. 1:18) Allah menerima mereka sebagai anak-anak-Nya dan memilih mereka untuk memerintah sebagai raja bersama Yesus di surga. (1 Ptr. 2:9) Yehuwa akan menggunakan Kerajaan-Nya untuk memberkati semua manusia yang taat. Jadi, tidak soal kita akan tinggal di surga bersama Yesus ataupun di bumi firdaus, Pentakosta 33 M sangatlah penting untuk kita.

      APA YANG TERJADI SAAT SESEORANG DIURAPI?

      5. Apakah semua kaum terurap diurapi dengan cara yang persis sama? Jelaskan.

      5 Para murid yang berada di ruangan atas itu tidak akan pernah melupakan hari tersebut. Ada sesuatu seperti lidah api di atas kepala mereka. Lalu, Yehuwa memberi mereka kemampuan untuk berbicara dalam bahasa asing. Jadi, mereka benar-benar yakin bahwa mereka diurapi dengan roh kudus. (Kis. 2:6-12) Namun, tidak semua orang mengalami hal-hal luar biasa seperti ini sewaktu diurapi. Misalnya, pada hari itu, ribuan orang lain di Yerusalem diurapi saat mereka dibaptis. (Kis. 2:38) Tapi, Alkitab tidak menceritakan bahwa ada sesuatu seperti lidah api di atas kepala mereka. Selain itu, tidak semua orang diurapi saat mereka dibaptis. Orang-orang Samaria diurapi setelah mereka dibaptis. (Kis. 8:14-17) Kornelius dan seluruh rumah tangganya bahkan diurapi sebelum dibaptis.​—Kis. 10:44-48.

      6. Apa yang diterima oleh semua kaum terurap, dan apa pengaruhnya atas mereka?

      6 Sewaktu seorang Kristen diurapi, ada yang langsung menyadari bahwa Yehuwa mengurapi mereka. Yang lainnya baru menyadarinya setelah beberapa waktu. Namun, rasul Paulus menjelaskan apa yang mereka semua terima. Ia berkata, ”Setelah kamu percaya, kamu dimeteraikan dengan roh kudus yang dijanjikan, yang adalah suatu tanda di muka berkenaan dengan warisan kita.” (Ef. 1:13, 14) Bekerjanya roh kudus adalah ”suatu tanda di muka”, atau jaminan untuk orang Kristen terurap. Jadi, melalui roh kudus-Nya, Yehuwa membuat mereka benar-benar yakin bahwa mereka akan hidup di surga, bukan di bumi.​—Baca 2 Korintus 1:21, 22; 5:5.

      7. Apa yang perlu dilakukan setiap orang Kristen terurap agar bisa menerima upahnya?

      7 Ketika seorang Kristen diurapi, apakah ini berarti ia pasti akan menerima upahnya? Tidak. Ia yakin bahwa ia diundang ke surga. Namun, ia baru akan menerima upah itu jika ia tetap setia kepada Yehuwa. Petrus menjelaskan, ”Untuk alasan ini, saudara-saudara, hendaklah kamu makin berupaya sebisa-bisanya untuk menjadikan panggilan dan pemilihanmu pasti bagi dirimu; karena jika kamu terus melakukan perkara-perkara ini kamu tidak akan tersandung dan jatuh. Sebenarnya, dengan demikian jalan masuk ke dalam kerajaan abadi Tuan dan Juru Selamat kita, Yesus Kristus, akan tersedia sepenuhnya bagimu.” (2 Ptr. 1:10, 11) Jadi, setiap orang Kristen terurap harus berusaha sekuat tenaga untuk melayani Yehuwa dengan setia. Meski seseorang dipanggil untuk pergi ke surga, jika ia tidak setia, ia tidak akan menerima upahnya.​—Ibr. 3:1; Pny. 2:10.

      BAGAIMANA IA BISA TAHU?

      8, 9. (a) Mengapa kebanyakan orang sulit memahami apa yang dialami seseorang ketika ia diurapi? (b) Bagaimana seseorang bisa tahu bahwa ia dipanggil untuk pergi ke surga?

      8 Kebanyakan hamba Allah sekarang mungkin sulit memahami apa yang dialami seseorang ketika ia diurapi Allah. Hal ini wajar, karena mereka sendiri tidak pernah mengalaminya. Allah menciptakan manusia untuk hidup selamanya di bumi, bukan di surga. (Kej. 1:28; Mz. 37:29) Tapi, Yehuwa memilih sejumlah orang untuk menjadi raja dan imam di surga. Jadi, setelah diurapi, harapan dan cara berpikir mereka berubah, sehingga mereka menantikan kehidupan di surga.​—Baca Efesus 1:18.

      9 Namun, bagaimana seseorang bisa tahu bahwa ia dipanggil ke surga? Mari kita lihat apa yang Paulus katakan kepada kaum terurap di Roma, yang ”dipanggil untuk menjadi orang-orang kudus”. Ia berkata, ”Kamu tidak menerima perasaan batin sebagai budak, yang menghasilkan perasaan takut lagi, tetapi kamu menerima perasaan batin sebagai orang yang telah diangkat menjadi putra, dengan perasaan batin itulah kita berseru, ’Abba, Bapak!’ Roh itu sendiri memberikan kesaksian bersama roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah.” (Rm. 1:7; 8:15, 16) Melalui roh kudus-Nya, Allah membuat seseorang yakin bahwa ia diundang untuk memerintah sebagai raja bersama Yesus di surga.​—1 Tes. 2:12.

      10. Di 1 Yohanes 2:27 disebutkan bahwa orang Kristen terurap tidak perlu diajar oleh orang lain. Apa maksudnya?

      10 Orang yang diundang Allah tidak perlu diyakinkan oleh orang lain bahwa mereka telah diurapi. Yehuwa-lah yang membuat mereka yakin. Rasul Yohanes memberi tahu orang-orang Kristen terurap, ”Kamu mendapat pengurapan dari pribadi yang kudus; kamu semua memiliki pengetahuan.” Dia menambahkan, ”Mengenai kamu, pengurapan yang kamu terima dari dia tetap ada dalam dirimu, dan kamu tidak perlu diajar oleh seseorang; tetapi sebagaimana pengurapan yang berasal darinya mengajar kamu segala sesuatu, dan adalah benar dan bukan dusta, dan sebagaimana itu telah mengajar kamu, tetaplah dalam persatuan dengan dia.” (1 Yoh. 2:20, 27) Orang Kristen terurap perlu diajar oleh Yehuwa, sama seperti semua orang Kristen lain. Tapi, mereka tidak membutuhkan pengakuan dari orang lain bahwa mereka terurap. Yehuwa menggunakan roh kudus-Nya, tenaga yang paling kuat, untuk membuat mereka sangat yakin bahwa mereka terurap!

      MEREKA ”DILAHIRKAN KEMBALI”

      11, 12. Apa yang mungkin dipikirkan orang Kristen terurap, namun apa yang tidak ia ragukan?

      11 Setelah orang Kristen diurapi roh kudus, mereka sangat berubah sampai-sampai Yesus berkata bahwa mereka ”dilahirkan kembali”.[2] (Yoh. 3:3, 5) Dia menjelaskan, ”Janganlah heran karena aku mengatakan kepadamu: Kamu sekalian harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana datangnya dan ke mana perginya. Demikianlah halnya dengan setiap orang yang dilahirkan dari roh.” (Yoh. 3:7, 8) Ya, orang yang diurapi tidak bisa menjelaskan sepenuhnya kepada orang yang tidak diurapi bagaimana rasanya menjadi orang yang terurap.

      12 Orang yang diurapi mungkin bertanya-tanya, ’Mengapa Yehuwa memilih saya dan bukan orang lain?’ Bisa jadi, ia bahkan berpikir apakah ia sanggup menjalankan tanggung jawab tersebut. Tapi, ia tidak ragu sedikit pun bahwa Yehuwa memilihnya. Ia malah sangat bahagia dan bersyukur karena mendapat karunia tersebut. Perasaannya sama seperti yang Petrus ungkapkan, ”Diagungkanlah Allah dan Bapak dari Tuan kita, Yesus Kristus, karena berdasarkan belas kasihannya yang besar kita dilahirkan kembali kepada harapan yang hidup, melalui kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada warisan yang tidak fana dan tidak tercemar dan yang tidak akan pudar. Itu disediakan di surga bagi kamu.” (1 Ptr. 1:3, 4) Ketika kaum terurap membaca kata-kata ini, mereka tidak ragu sedikit pun bahwa Bapak merekalah yang berbicara kepada mereka.

      13. Bagaimana cara berpikir seseorang berubah saat ia diurapi roh kudus, dan apa yang membuat cara berpikirnya berubah?

      13 Sebelum diundang Yehuwa, orang Kristen terurap berharap untuk hidup selamanya di bumi. Mereka menantikan saat Yehuwa mengubah bumi menjadi firdaus dan melenyapkan semua kejahatan. Mereka mungkin sudah membayangkan akan menyambut anggota keluarga atau sahabat mereka yang dibangkitkan. Dan, mereka ingin sekali membangun rumah dan tinggal di sana atau menanam pohon dan menikmati buahnya. (Yes. 65:21-23) Lalu, mengapa cara berpikir mereka berubah? Apakah karena mereka merasa sangat tertekan atau stres? Apakah mereka tiba-tiba merasa hidup selamanya di bumi baru akan membosankan? Atau, apakah mereka ingin tahu bagaimana rasanya hidup di surga? Tidak. Allah-lah yang memutuskan hal itu. Ketika Ia mengundang mereka, Ia menggunakan roh kudus-Nya untuk mengubah cara berpikir mereka dan upah yang mereka nantikan.

      14. Bagaimana perasaan kaum terurap mengenai kehidupan mereka di bumi?

      14 Apakah ini berarti kaum terurap ingin mati? Paulus menjelaskan apa yang mereka rasakan. Ia menyamakan tubuh manusia mereka seperti ”kemah”. Ia berkata, ”Sebenarnya, kami yang berada dalam kemah ini mengerang, sebab kami sangat diberati; karena kami bukannya ingin menanggalkan itu, tetapi kami ingin mengenakan yang satunya, agar apa yang berkematian ditelan oleh kehidupan.” (2 Kor. 5:4) Jadi, orang-orang Kristen ini tidak ingin mati. Mereka menikmati kehidupan mereka di bumi dan senang melayani Yehuwa bersama keluarga dan sahabat mereka. Namun, apa pun yang mereka lakukan, mereka ingat masa depan yang Allah janjikan kepada mereka.​—1 Kor. 15:53; 2 Ptr. 1:4; 1 Yoh. 3:2, 3; Pny. 20:6.

      APAKAH YEHUWA MENGUNDANG SAUDARA?

      15. Hal apa saja yang tidak membuktikan bahwa seseorang diurapi roh kudus?

      15 Mungkin Saudara bertanya-tanya apakah Yehuwa mengundang Saudara untuk pergi ke surga. Jika Saudara merasa begitu, coba pikirkan beberapa pertanyaan ini: Apakah Saudara merasa sangat rajin mengabar? Apakah Saudara senang mempelajari Alkitab dan ”perkara-perkara yang dalam dari Allah”? (1 Kor. 2:10) Apakah Saudara merasa Yehuwa memberi Saudara hasil yang bagus dalam pengabaran? Apakah Saudara ingin melakukan kehendak Yehuwa lebih daripada apa pun juga? Apakah Saudara benar-benar mengasihi sesama dan merasa bertanggung jawab untuk membantu mereka mengenal Yehuwa? Apakah Yehuwa sering menolong Saudara secara khusus? Jika Saudara menjawab ya untuk semua pertanyaan tersebut, apakah itu berarti Saudara diundang pergi ke surga? Tidak. Mengapa? Semua hamba Allah bisa merasakan hal-hal itu, tidak soal mereka diurapi atau tidak. Dan, melalui roh kudus-Nya, Yehuwa bisa memberikan kekuatan yang sama kepada setiap hamba-Nya, tidak soal apa upah mereka. Sebenarnya, jika Saudara masih bertanya-tanya apakah Saudara akan pergi ke surga atau tidak, itu artinya Saudara tidak diundang. Mereka yang dipilih oleh Yehuwa sama sekali tidak ragu. Mereka benar-benar yakin!

      16. Bagaimana kita tahu bahwa tidak semua orang yang menerima roh Allah diundang untuk pergi ke surga?

      16 Dalam Alkitab, ada banyak orang setia yang menerima roh kudus tapi tidak pergi ke surga. Salah satunya adalah Yohanes Pembaptis. Yesus berkata bahwa tidak ada orang yang lebih besar daripada Yohanes, tapi ia juga mengatakan bahwa Yohanes tidak akan memerintah sebagai raja di surga. (Mat. 11:10, 11) Daud juga dibimbing oleh roh kudus. (1 Sam. 16:13) Karena menerima roh kudus, Daud bisa memahami hal-hal yang dalam tentang Yehuwa dan menulis sebagian isi Alkitab. (Mrk. 12:36) Meski begitu, rasul Petrus mengatakan bahwa Daud ”tidak naik ke surga”. (Kis. 2:34) Melalui roh kudus-Nya, Yehuwa memberi mereka kuasa untuk melakukan hal-hal yang luar biasa, namun Ia tidak menggunakan roh kudus untuk mengundang mereka ke surga. Apakah itu berarti mereka tidak cukup setia atau kurang layak untuk memerintah di surga? Tidak demikian. Yehuwa ingin menghidupkan mereka kembali di Firdaus di bumi.​—Yoh. 5:28, 29; Kis. 24:15.

      17, 18. (a) Harapan apa yang dimiliki kebanyakan hamba Yehuwa sekarang? (b) Pertanyaan apa saja yang akan kita jawab di artikel berikutnya?

      17 Kebanyakan hamba Allah sekarang tidak akan pergi ke surga. Seperti Abraham, Daud, Yohanes Pembaptis, dan banyak pria dan wanita lain pada zaman Alkitab, mereka berharap untuk tinggal di bumi di bawah Kerajaan Allah. (Ibr. 11:10) Yang akan memerintah bersama Yesus di surga hanya berjumlah 144.000. Pada zaman akhir ini, jumlah mereka yang masih ada di bumi tinggal sedikit. (Pny. 12:17) Jadi, kebanyakan dari 144.000 sudah meninggal dan sekarang berada di surga.

      18 Namun, jika seseorang mengatakan bahwa dirinya telah diurapi, bagaimana seharusnya reaksi kita yang akan tinggal di bumi? Jika seseorang di sidang mulai makan roti dan minum anggur saat Peringatan, bagaimana seharusnya tanggapan kita? Dan, bagaimana jika jumlah mereka terus bertambah? Perlukah kita khawatir? Kita akan menjawabnya di artikel berikut.

      ^ [1] (paragraf 4) Perayaan Pentakosta kemungkinan dirayakan pada tanggal yang sama dengan saat Hukum diberikan kepada Musa di Sinai. (Kel. 19:1) Jadi, Musa kemungkinan menjadi perantara perjanjian Hukum antara Allah dan bangsa Israel pada tanggal yang sama dengan saat Yesus menjadi perantara perjanjian baru antara Allah dan kaum terurap.

      ^ [2] (paragraf 11) Untuk penjelasan lebih lanjut tentang artinya dilahirkan kembali, lihat Menara Pengawal, 1 April 2009, hlm. 3-11.

  • ”Kami Mau Pergi Bersama Kamu Sekalian”
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2016 | Januari
    • Kawanan domba mengikuti sang gembala menuruni bukit

      ”Kami Mau Pergi Bersama Kamu Sekalian”

      ”Kami mau pergi bersama kamu sekalian, karena kami telah mendengar bahwa Allah menyertai kamu sekalian.”​—ZA. 8:23.

      NYANYIAN: 65, 122

      BISAKAH SAUDARA MENJELASKAN?

      • Bagaimana Zakharia 8:23 sedang digenapi?

      • Bagaimana orang Kristen terurap seharusnya memandang diri mereka?​—1 Kor. 4:6-8.

      • Mengapa kita tidak perlu mengkhawatirkan jumlah orang yang makan roti dan minum anggur saat Peringatan?​—Rm. 9:11, 16.

      1, 2. (a) Apa yang Yehuwa nubuatkan tentang zaman kita? (b) Pertanyaan apa saja yang akan kita jawab? (Lihat gambar di awal artikel.)

      YEHUWA berkata bahwa pada zaman kita, ”sepuluh pria dari segala bahasa bangsa-bangsa akan memegang, ya, mereka akan memegang punca baju seorang pria, yaitu seorang Yahudi, dengan mengatakan, ’Kami mau pergi bersama kamu sekalian, karena kami telah mendengar bahwa Allah menyertai kamu sekalian’”. (Za. 8:23) ”Seorang Yahudi” itu menggambarkan orang-orang yang diurapi roh kudus. Mereka juga disebut ”Israel milik Allah”. (Gal. 6:16) ”Sepuluh pria” menggambarkan mereka yang akan hidup selamanya di bumi. Mereka tahu bahwa Yehuwa memberkati kaum terurap, dan mereka merasa mendapat kehormatan untuk menyembah Dia bersama kaum terurap.

      2 Seperti nabi Zakharia, Yesus berkata bahwa umat Allah akan bersatu. Ia menyebut mereka yang akan pergi ke surga ”kawanan kecil” dan mereka yang akan tinggal di bumi ”domba-domba lain”. Tapi, mereka semua akan menjadi ”satu kawanan” dan mengikuti Yesus, ”gembala” mereka. (Luk. 12:32; Yoh. 10:16) Karena ada dua kelompok, ada yang mungkin bertanya: (1) Apakah domba-domba lain perlu tahu nama semua orang Kristen terurap yang ada sekarang? (2) Bagaimana mereka yang terurap seharusnya memandang diri mereka? (3) Jika seseorang di sidang mulai makan roti dan minum anggur saat Peringatan, bagaimana seharusnya saya memperlakukan dia? (4) Perlukah saya khawatir jika jumlah orang yang makan roti dan minum anggur saat Peringatan bertambah? Artikel ini akan menjawabnya.

      APAKAH KITA PERLU TAHU NAMA ANGGOTA KAUM TERURAP YANG ADA SEKARANG?

      3. Mengapa kita tidak mungkin tahu dengan pasti siapa yang akan menjadi bagian dari 144.000?

      3 Apakah domba-domba lain perlu tahu nama semua anggota kaum terurap yang sekarang masih hidup di bumi? Tidak. Mengapa? Tidak seorang pun bisa tahu dengan pasti apakah orang-orang terurap itu akan memperoleh upah mereka.[1] Meski Allah mengundang mereka untuk pergi ke surga, mereka baru bisa menerima upah mereka hanya jika mereka setia. Setan tahu hal ini, maka ia menggunakan ”nabi-nabi palsu” untuk mencoba ”menyesatkan” kaum terurap. (Mat. 24:24) Bahkan orang Kristen terurap sendiri tidak bisa memastikan apakah mereka akan menerima upah mereka sampai Yehuwa menyatakan bahwa mereka memang setia. Yehuwa akan memberikan pemeteraian terakhir persis sebelum mereka mati atau persis sebelum ”kesengsaraan besar” dimulai.​—Pny. 2:10; 7:3, 14.

      4. Jika kita tidak tahu nama semua anggota kaum terurap yang ada sekarang, bagaimana kita bisa ”pergi bersama” mereka?

      4 Jika nama semua anggota kaum terurap yang masih ada di bumi sekarang tidak diketahui, bagaimana domba-domba lain bisa ”pergi bersama” mereka? Alkitab mengatakan bahwa ”sepuluh pria” itu akan ”memegang punca baju seorang pria, yaitu seorang Yahudi, dengan mengatakan, ’Kami mau pergi bersama kamu sekalian, karena kami telah mendengar bahwa Allah menyertai kamu sekalian’”. Satu orang Yahudi itu disapa sebagai ”kamu sekalian”. Ini berarti ”seorang Yahudi” itu bukan memaksudkan satu orang saja, tapi menggambarkan seluruh kaum terurap. Domba-domba lain tahu akan hal ini, jadi mereka melayani Yehuwa bersama seluruh kelompok itu. Mereka tidak perlu mengetahui nama setiap anggotanya dan mengikuti salah satu dari mereka. Yesus-lah Pemimpin kita, dan Alkitab menyuruh kita mengikuti dia saja.​—Mat. 23:10.

      BAGAIMANA KAUM TERURAP SEHARUSNYA MEMANDANG DIRI MEREKA?

      5. Peringatan apa yang harus direnungkan kaum terurap, dan mengapa?

      5 Kaum terurap perlu merenungkan peringatan di 1 Korintus 11:27-29. (Baca.) Menurut Paulus, seorang Kristen terurap bisa dianggap makan roti dan minum anggur Peringatan ”dengan tidak layak” jika ia tidak menjaga hubungannya dengan Yehuwa dan tidak setia kepada-Nya. (Ibr. 6:4-6; 10:26-29) Ayat ini memperingatkan kaum terurap bahwa mereka harus tetap setia jika ingin menerima ”hadiah berupa panggilan ke atas dari Allah, melalui Kristus Yesus”.​—Flp. 3:13-16.

      6. Bagaimana kaum terurap seharusnya memandang diri mereka?

      6 Paulus menasihati orang Kristen terurap untuk ”berjalan dengan layak sesuai dengan panggilan yang telah kamu terima”. Bagaimana mereka bisa melakukannya? Paulus menjelaskan, ”Dengan penuh kerendahan hati dan kelemahlembutan, dengan kepanjangsabaran, saling bersabar dengan kasih, dengan sungguh-sungguh berupaya mempertahankan kesatuan roh dalam ikatan perdamaian yang mempersatukan.” (Ef. 4:1-3) Roh kudus Yehuwa membantu hamba-Nya untuk rendah hati dan tidak sombong. (Kol. 3:12) Jadi, kaum terurap tidak merasa diri lebih baik daripada orang lain. Mereka tahu bahwa mereka belum tentu mendapat lebih banyak roh kudus daripada hamba Allah lainnya. Mereka tidak merasa lebih memahami kebenaran Alkitab dibandingkan orang lain. Mereka juga tidak akan mengatakan kepada seseorang bahwa ia juga diurapi sehingga ia perlu makan roti dan minum anggur saat Peringatan. Sebaliknya, mereka rendah hati dan mengakui bahwa hanya Yehuwa-lah yang berhak mengundang seseorang untuk pergi ke surga.

      7, 8. Apa yang tidak boleh dilakukan orang Kristen terurap, dan mengapa?

      7 Meski kaum terurap merasa mendapat kehormatan karena diundang ke surga, mereka tidak mengharapkan perlakuan istimewa dari orang lain. (Ef. 1:18, 19; baca Filipi 2:2, 3.) Mereka juga tahu bahwa saat Yehuwa mengundang mereka, Ia tidak memberi tahu orang lain tentang hal itu. Jadi, orang Kristen yang terurap tidak akan heran jika ada yang tidak langsung percaya bahwa ia telah diurapi. Ia tahu bahwa Alkitab mengajar kita agar tidak cepat percaya saat seseorang mengatakan bahwa ia mendapat tanggung jawab khusus dari Allah. (Pny. 2:2) Selain itu, karena tidak mengharapkan perhatian khusus, ia tentu tidak akan memberi tahu orang yang baru ia kenal bahwa ia anggota kaum terurap. Malah, ia tidak akan menceritakan hal ini kepada siapa pun. Ia juga tidak akan menyombongkan diri tentang hal-hal luar biasa yang akan ia lakukan di surga.​—1 Kor. 1:28, 29; baca 1 Korintus 4:6-8.

      8 Kaum terurap tidak merasa bahwa mereka hanya pantas bergaul dengan sesama kaum terurap, seolah-olah mereka adalah kelompok spesial. Mereka tidak mengajak sesama orang Kristen terurap berkumpul untuk membicarakan hak istimewa mereka atau untuk mendalami Alkitab. (Gal. 1:15-17) Jika kaum terurap melakukan hal-hal tersebut, sidang tidak bisa bersatu. Mereka justru melawan bekerjanya roh kudus, padahal roh kuduslah yang membantu umat Allah berdamai dan bersatu.​—Baca Roma 16:17, 18.

      BAGAIMANA SEHARUSNYA SIKAP SAUDARA TERHADAP MEREKA?

      9. Apa yang tidak ingin kita lakukan terhadap kaum terurap, dan mengapa? (Lihat kotak ”Kasih ’Tidak Berlaku Tidak Sopan’”.)

      9 Bagaimana seharusnya Saudara memperlakukan saudara-saudari yang terurap? Yesus memberi tahu murid-muridnya, ”Kamu semua adalah saudara.” Ia menambahkan, ”Barang siapa meninggikan dirinya akan direndahkan, dan barang siapa merendahkan dirinya akan ditinggikan.” (Mat. 23:8-12) Jadi, kita tidak boleh terlalu mengagumi seseorang, walaupun ia adalah saudara Kristus yang terurap. Ketika Alkitab membahas soal para penatua, Alkitab menasihati kita untuk meniru iman mereka. Tapi, Alkitab tidak pernah meminta kita untuk menjadikan manusia pemimpin kita. (Ibr. 13:7) Alkitab memang mengatakan bahwa beberapa orang ”layak untuk dihormati dua kali lipat”. Tapi, alasannya adalah karena mereka ”memimpin dengan baik” dan ”bekerja keras dalam hal berbicara dan mengajar”, bukan karena mereka terurap. (1 Tim. 5:17) Jika kita memberi kaum terurap pujian dan perhatian yang berlebihan, kita bisa membuat mereka malu. Yang lebih parah, kita bisa membuat mereka sombong. (Rm. 12:3) Kita tentu tidak mau membuat salah seorang saudara Kristus yang terurap melakukan kesalahan serius seperti itu!​—Luk. 17:2.

      Seorang Saksi Yehuwa makan roti pada saat Peringatan

      Bagaimana seharusnya Saudara memperlakukan mereka yang makan roti dan minum anggur saat Peringatan? (Lihat paragraf 9-11)

      10. Bagaimana kita menunjukkan bahwa kita menghargai orang Kristen terurap?

      10 Bagaimana kita bisa menunjukkan bahwa kita menghormati mereka yang diurapi Yehuwa? Kita tidak akan menanyakan bagaimana ia menjadi kaum terurap. Ini adalah urusan pribadi, dan kita tidak berhak tahu. (1 Tes. 4:11; 2 Tes. 3:11) Dan, kita tidak akan berpikir bahwa suami, istri, orang tua, atau anggota keluarga mereka yang lain juga diurapi. Seseorang tidak mendapat harapan ke surga ini karena hubungan keluarga. (1 Tes. 2:12) Kita juga tidak boleh menanyakan hal-hal yang bisa menyakitkan. Misalnya, kita tidak akan bertanya kepada istri dari saudara yang terurap bagaimana perasaannya setelah tahu bahwa ia akan hidup abadi di bumi tanpa suaminya. Bukankah kita yakin bahwa di dunia baru, Yehuwa akan ”memuaskan keinginan segala yang hidup”?​—Mz. 145:16.

      11. Jika kita tidak ”mengagumi pribadi-pribadi”, kita terlindung dari hal apa?

      11 Jika kita tidak memperlakukan kaum terurap secara istimewa, kita juga melindungi diri sendiri. Mengapa begitu? Alkitab mengatakan bahwa bisa jadi ada ”saudara-saudara palsu” di sidang yang mengaku sebagai orang Kristen terurap. (Gal. 2:4, 5; 1 Yoh. 2:19) Juga, ada anggota kaum terurap yang mungkin tidak setia. (Mat. 25:10-12; 2 Ptr. 2:20, 21) Jika kita tidak ”mengagumi pribadi-pribadi”, kita tidak akan mengikuti siapa pun, meski ia adalah orang Kristen terurap, orang yang terkenal, atau sudah lama melayani Yehuwa. Jadi, jika mereka tidak setia atau meninggalkan sidang, kita tidak akan kehilangan iman kepada Yehuwa atau berhenti melayani-Nya.​—Yud. 16.

      PERLUKAH KITA MENGKHAWATIRKAN JUMLAHNYA?

      12, 13. Mengapa kita tidak perlu mengkhawatirkan jumlah mereka yang makan roti dan minum anggur saat Peringatan?

      12 Selama bertahun-tahun, jumlah mereka yang makan roti dan minum anggur saat Peringatan terus menurun. Namun belakangan ini, jumlahnya terus bertambah setiap tahun. Apakah kita perlu khawatir? Tidak. Mari kita lihat alasannya.

      13 ”Yehuwa mengenal orang-orang yang menjadi miliknya.” (2 Tim. 2:19) Tidak seperti Yehuwa, saudara yang menghitung jumlah orang yang makan roti dan minum anggur saat Peringatan tidak tahu siapa yang benar-benar terurap. Jadi, jumlah tersebut mencakup mereka yang menganggap diri terurap padahal tidak. Misalnya, ada yang biasanya makan roti dan minum anggur namun belakangan berhenti. Ada juga yang mungkin punya masalah mental dan emosi sehingga mereka yakin bahwa mereka akan memerintah bersama Kristus di surga. Jadi, kita tidak tahu dengan pasti berapa jumlah kaum terurap yang masih ada di bumi.

      14. Apa yang Alkitab katakan mengenai jumlah anggota kaum terurap yang masih ada di bumi saat kesengsaraan besar dimulai?

      14 Akan ada kaum terurap di seluruh bumi ketika Yesus datang untuk membawa mereka ke surga. Alkitab mengatakan bahwa Yesus ”akan mengutus malaikat-malaikatnya dengan bunyi terompet yang besar, dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihannya dari keempat penjuru angin, dari ujung langit yang satu sampai ke ujung langit yang lain”. (Mat. 24:31) Alkitab juga menunjukkan bahwa selama hari-hari terakhir, masih akan ada sedikit orang Kristen terurap di bumi. (Pny. 12:17) Tapi, Alkitab tidak menyebutkan berapa jumlah mereka saat kesengsaraan besar dimulai.

      15, 16. Apa saja yang perlu kita pahami tentang 144.000 orang yang dipilih Yehuwa?

      15 Yehuwa memutuskan kapan Ia memilih orang-orang yang terurap. (Rm. 8:28-30) Yehuwa mulai memilih mereka setelah Yesus dibangkitkan. Kelihatannya, pada abad pertama, semua Kristen sejati adalah orang yang diurapi. Selama ratusan tahun setelah itu, kebanyakan dari mereka yang mengaku Kristen tidak benar-benar mengikuti Kristus. Namun, selama masa tersebut, Yehuwa terus mengurapi orang Kristen yang sejati meski jumlahnya sedikit. Mereka seperti gandum yang Yesus katakan akan tumbuh di antara lalang. (Mat. 13:24-30) Selama hari-hari terakhir, Yehuwa terus memilih orang-orang yang akan menjadi bagian dari 144.000.[2] Jadi, jika Allah memutuskan untuk memilih sebagian kaum terurap tepat sebelum akhir itu tiba, kita tentu tidak akan meragukan keputusan Yehuwa. (Yes. 45:9; Dan. 4:35; baca Roma 9:11, 16.)[3] Kita perlu berhati-hati agar tidak menjadi seperti pekerja yang memprotes cara majikannya memperlakukan mereka yang baru bekerja pada jam terakhir.​—Baca Matius 20:8-15.

      16 Tidak semua yang akan pergi ke surga adalah bagian dari ”budak yang setia dan bijaksana”. (Mat. 24:45-47) Seperti pada abad pertama, sekarang Yehuwa dan Yesus menggunakan sedikit orang untuk mengajar banyak orang. Hanya sedikit anggota kaum terurap pada abad pertama yang digunakan untuk menulis Kitab-Kitab Yunani Kristen. Dan sekarang ini, hanya sedikit orang Kristen terurap yang diberi tanggung jawab untuk memberi umat Allah ”makanan [rohani] pada waktu yang tepat”.

      17. Apa yang Saudara pelajari dari artikel ini?

      17 Apa yang kita pelajari dari artikel ini? Yehuwa memutuskan untuk memberikan kehidupan abadi di bumi kepada sebagian besar umat-Nya dan kehidupan di surga kepada mereka yang akan memerintah bersama Yesus. Yehuwa mengupahi kedua kelompok itu, dan Ia meminta mereka menaati hukum-hukum yang sama dan tetap setia. Mereka semua harus tetap rendah hati. Mereka semua harus melayani Dia bersama-sama. Dan, mereka semua harus berupaya menjaga perdamaian di sidang. Seiring mendekatnya akhir dunia ini, mari kita semua terus melayani Yehuwa dan mengikuti Kristus sebagai satu kawanan.

      ^ [1] (paragraf 3) Menurut Mazmur 87:5, 6, di masa depan, Allah mungkin akan memberitahukan nama semua yang memerintah bersama Yesus di surga.​—Rm. 8:19.

      ^ [2] (paragraf 15) Meski Kisah 2:33 menunjukkan bahwa Yesus terlibat saat seseorang diurapi, Yehuwa-lah yang mengundang orang tersebut.

      ^ [3] (paragraf 15) Untuk keterangan lebih lanjut, lihat ”Pertanyaan Pembaca” dalam Menara Pengawal, 1 Mei 2007, hlm. 30-31.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan