-
Hinduisme—Pencarian akan KelepasanPencarian Manusia akan Allah
-
-
Tiga dewa yang paling menonjol tercakup dalam apa yang orang Hindu sebut sebagai Trimurti, suatu tritunggal, atau dewa tiga serangkai.—Untuk dewa-dewi Hindu lainnya, lihat kotak, halaman 116-17.
28 Dewa tiga serangkai ini terdiri dari Brahma sang Pencipta, Wisnu sang Pemelihara, serta Siwa sang Perusak,
-
-
Hinduisme—Pencarian akan KelepasanPencarian Manusia akan Allah
-
-
Buddha—Gautama, pendiri Buddhisme; umat Hindu menganggapnya sebagai penjelmaan (awatara) Wisnu
-
-
Hinduisme—Pencarian akan KelepasanPencarian Manusia akan Allah
-
-
Krisna—dewa yang suka bersenang-senang, penjelmaan kedelapan Wisnu dan dewa dari Bhagawad Gita. Kekasihnya adalah para gopi, atau gadis-gadis pemerah susu
-
-
Hinduisme—Pencarian akan KelepasanPencarian Manusia akan Allah
-
-
Rama, Ramachandra—penjelmaan ketujuh dewa Wisnu. Kisah epik Ramayana bercerita tentang Rama dan Sinta, istrinya
-
-
Hinduisme—Pencarian akan KelepasanPencarian Manusia akan Allah
-
-
Wisnu—dewa pemelihara kehidupan; anggota ketiga dalam Trimurti
-
-
Hinduisme—Pencarian akan KelepasanPencarian Manusia akan Allah
-
-
[Kotak di hlm. 120]
Legenda Hindu tentang Banjir Besar
”Pada pagi hari mereka membawakan air kepada Manu [leluhur umat manusia dan pembuat hukum yang pertama] untuk mandi . . . Ketika ia sedang mandi, seekor ikan [Wisnu yang menjelma sebagai Matsya] menghampiri tangannya.
”Ikan tersebut berkata kepadanya, ’Peliharalah aku, aku akan menyelamatkanmu!’ ’Dari apa engkau akan menyelamatkanku?’ ’Banjir akan memusnahkan semua makhluk: dari itulah aku akan menyelamatkanmu!’ ’Bagaimana cara aku memeliharamu?’”
Ikan tersebut memberikan petunjuk kepada Manu cara memelihara dia. ”Lalu ikan itu berkata, ’Pada tahun sekian akan ada banjir. Pada waktu itu, engkau akan mengindahkanku (nasihatku) dengan mempersiapkan sebuah kapal; dan apabila banjir telah naik engkau harus masuk ke dalam kapal itu, dan aku akan menyelamatkan engkau dari banjir itu.’”
Manu mengikuti petunjuk ikan tersebut, dan selama banjir sang ikan menarik kapal itu ke ”gunung di sebelah utara. Kemudian ia berkata, ’Aku telah menyelamatkanmu. Tambatkan kapal itu ke sebuah pohon; tetapi jangan sampai air menghanyutkanmu pada waktu engkau ada di atas gunung. Seraya airnya surut, engkau boleh turun perlahan-lahan!’”—Satapatha-Brahmana; bandingkan Kejadian 6:9–8:22.
-