-
Janganlah Jemu Berbuat BaikMenara Pengawal—1988 (Seri 50) | Menara Pengawal—1988 (Seri 50)
-
-
Janganlah Jemu Berbuat Baik
”Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah [”letih,” Bode].”—GALATIA 6:9.
1. Tugas apa yang Yesus berikan kepada para pengikutnya?
BETAPA bagus kegiatan yang dilaksanakan orang Kristen sebagai bagian dari ibadat mereka! Hal itu dinyatakan dalam perintah yang jelas: ”Karena itu pergilah dan jadikanlah murid-murid dari segala bangsa, baptislah mereka . . . , ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan, ketahuilah! Aku menyertai kamu senantiasa sampai kesudahan sistem ini.” (Matius 28:19, 20, NW) Yesus Kristus sendirilah yang memberikan kepada murid-muridnya tugas untuk melaksanakan pekerjaan pengabaran seluas dunia itu.
2. (a) Mengapa kita dapat mengatakan bahwa menjadikan murid merupakan pekerjaan yang penting dan baik? (b) Apa tujuan dari pekerjaan menjadikan murid?
2 Karena tugas menjadikan murid merupakan salah satu pernyataan terakhir yang Yesus ucapkan kepada murid-muridnya yang pertama sebelum naik ke surga, bukankah itu tugas yang paling penting? Ya, karena dengan memenuhi tugas itu banyak orang akan diselamatkan. (1 Timotius 4:16) Itulah yang membuatnya suatu pekerjaan yang baik. Melalui itu pendidikan Alkitab yang sehat dapat diberikan kepada mereka yang mengindahkan berita Kerajaan, dan pekerjaan pengabaran memberi peringatan kepada orang-orang yang tidak mau menyambut. (Lukas 10:10, 11) Jadi, melakukan pekerjaan ini merupakan tanda pengenal orang Kristen sejati sama seperti mentaati ajaran-ajaran lain dari Yesus.—Yohanes 8:31.
3. (a) Bagaimana sambutan murid-murid Yesus terhadap teladan pribadinya dan perintahnya? (b) Sikap apa yang Yesus bina dalam diri murid-muridnya?
3 Sebagai Guru Agung, Yesus memberikan contoh yang sangat bagus kepada para pengikutnya. Ia mengajar di depan umum dan menjadikan murid dengan ”memberitakan Injil Kerajaan.” (Matius 9:35) Dengan meniru dia, pengikut-pengikut baru itu sendiri menjadi orang yang menjadikan murid, karena seorang murid sejati ialah ”seorang yang menerima dan membantu dalam menyebarkan doktrin-doktrin orang lain.” Mula-mula mereka hanya menjadikan murid di kalangan orang Yahudi dan proselit. Tetapi, meskipun reaksi yang tidak baik di ladang itu, apakah pengikut-pengikut Yesus melaksanakan perintahnya untuk ”terus pergi” ’dengan tiada henti’? Ya, mereka pergi ”kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” sampai orang Kafir pertama menjadi orang beriman pada tahun 36 M. (Matius 10:5, 6, NW; Kisah 5:42, Bode) Dikatakan bahwa murid-murid itu ”telah memenuhi Yerusalem dengan ajaran [mereka].” (Kisah 5:28) Mereka tidak jemu melaksanakan pekerjaan baik mereka. Sebaliknya, mereka dengan setia menyelesaikannya sampai tuntas.
”Ladang Ialah Dunia”
4. Dengan sikap apa para pengikut Yesus melaksanakan penugasan mereka yang telah diperluas?
4 Yesus menyatakan bahwa ladangnya ialah ”orang-orang dari segala bangsa.” (Matius 28:19, NW) Dalam sebuah perumpamaan mengenai penaburan benih Kerajaan, ia mengatakan: ”Ladang ialah dunia.” (Matius 13:38) Jadi, orang Kristen akan menjadi ’saksi-saksi’ Kerajaan dari Yesus di mana-mana. Mereka sekali lagi akan ”terus pergi,” kali ini ”sampai ke ujung bumi.” (Kisah 1:8) Rasul Paulus ’dengan sepenuhnya [”mempergunakan seluruh waktunya,” BIS] memberitakan firman,’ dan kita dapat yakin bahwa orang Kristen lain juga berbuat demikian.—Kisah 18:5.
5. Bagaimana Yesus memperlihatkan bahwa ia berharap agar murid-muridnya benar-benar sibuk dengan pekerjaan kesaksian sampai akhir sistem sekarang?
5 Yesus mengharap agar kegiatan kesaksian akan dengan sepenuhnya mengisi waktu orang Kristen sampai tiba akhir sistem ini. Ini diperlihatkan dalam apa yang ia ramalkan berkenaan pelayanan Kristen dan daerah yang akan dikerjakan. Yesus mengatakan: ”Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”—Matius 24:14.
6. Berapa lama pekerjaan pengabaran Kerajaan akan dilakukan, dan bagaimana hal ini seharusnya mempengaruhi sikap kita terhadap itu?
6 Ketika Yesus memberikan perintah untuk melaksanakan pengabaran Kerajaan dan kegiatan menjadikan murid di seluruh dunia, ia tahu bahwa pekerjaan yang demikian bagus pada suatu saat akan mencapai klimaksnya, sama seperti yang telah terjadi dalam ladang Yahudi. Namun tujuan pekerjaan itu akan tercapai. ”Sesudah itu,” seperti ia katakan, ”barulah tiba kesudahannya.” Jadi, sampai kesudahan atau akhir, Saksi-Saksi Yehuwa dengan yakin dan sukacita terus melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan. Ini membantu mereka untuk terus melaksanakan pekerjaan itu pada jaman kita sampai selesai.
Cara Melakukan Pekerjaan Itu
7. Tema apa menjadi ciri pelayanan Yesus dan pelayanan murid-muridnya?
7 Yesus mengajar murid-muridnya yang pertama cara melaksanakan pelayanan mereka kepada umum. Mereka dengan bergairah menyambut perintahnya untuk ”pergi.” Ketika melatih mereka untuk pekerjaan kesaksian, Yesus mengatakan: ”Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.” (Matius 10:7) Dengan demikian berita mereka mempunyai tema Kerajaan yang sama yang menjadi ciri pelayanan Yesus. Itu merupakan kabar baik bagi orang-orang berhati jujur. Setelah pengikut-pengikut Yesus memulai pekerjaan mereka, apakah ia sendiri berhenti melakukannya? Tidak, sama sekali tidak, karena ”setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas muridNya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.”—Matius 11:1.
8. (a) Di mana dan bagaimana para pemberita Kerajaan akan melakukan pendekatan mereka? (b) Mengapa cocok untuk membawa kabar baik ke rumah seseorang? (c) Keuntungan apakah yang ada bila memberi salam kepada penghuni rumah dengan sepatutnya?
8 Di mana dan bagaimana para pemberita Kerajaan ini akan membuat pendekatan mereka? Yesus memberitahu mereka: ”Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka.” (Matius 10:12) Pergi ke rumah seseorang dengan kabar baik menaikkan martabat penghuni rumah tersebut, ia diberi kesempatan untuk menanggapi berita Kerajaan di rumahnya sendiri. Bentuk-bentuk salam yang biasa dan diterima umum tidak hanya merupakan cara yang sopan dan penuh perhatian untuk memulai percakapan melainkan ada juga keuntungan yang dapat diperoleh karena salam yang ramah dan menyenangkan mengubah kunjungan yang tidak diundang menjadi kunjungan yang hangat dan diinginkan. (Bandingkan Matius 28:9; Lukas 1:28.) Nada suara dan jawaban orang di depan pintu juga memberitahu saudara banyak hal mengenai sikapnya. Saudara perlu memperhatikan hal itu sebelum melanjutkan pembicaraan karena dengan mengetahuinya saudara akan lebih mudah menyesuaikan komentar saudara dengan kebutuhan penghuni rumah.—Bandingkan Kisah 22:1, 2; 23:6.
9. Apa yang memperlihatkan bahwa tidak semua orang akan mendengar berita Kerajaan dan menghargainya, dan bagaimana seharusnya reaksi terhadap mereka yang tidak memperlihatkan minat kepada hal itu?
9 Yesus memberitahu murid-muridnya bahwa tidak semua orang dalam suatu daerah akan memberikan sambutan yang baik. Ia mengatakan: ”Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak.” Jika semua orang akan menerima berita Kerajaan, tidak akan ada alasan untuk menggunakan ungkapan ”carilah.” Reaksi apakah yang harus diberikan kepada mereka yang tidak memperlihatkan minat kepada berita itu? ”Apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu,” pergi dengan damai dan menyerahkan akibatnya kepada penghakiman Yehuwa.—Matius 10:11, 14.
Keadaan Dewasa Ini
10. Apa yang dikatakan tentang kegiatan pengabaran Kerajaan dari Saksi-Saksi Yehuwa?
10 Dalam memenuhi tugas Kristen dengan setia, Saksi-Saksi Yehuwa meliputi bumi dengan berita Kerajaan. A. P. Wisse, seorang jurnalis di negeri Belanda, memberi komentar: ”Mereka berbeda dari orang-orang lain. Sebagian dari perbedaan ini merupakan hasil penginjilan mereka yang bergairah. Mereka memandang Kekristenan sejati bukan sebagai agama dengan katedral-katedral, dengan anggota-anggota jemaat yang masing-masing mempunyai tempatnya sendiri yang tetap dan yang agamanya tidak menuntut lebih banyak darinya selain mendengarkan. Seperti rasul Paulus mereka dengan terus terang berbicara kepada siapapun yang mau mendengarkan.” Gairah demikian untuk pelayanan pasti telah diberkati oleh Allah Yehuwa.
11, 12. (a) Hasil-hasil apa yang telah diperoleh dalam pelayanan pada tahun-tahun belakangan ini? (b) Seraya jumlah kita makin bertambah, apa yang terjadi dengan daerah yang dapat kita kabari? (c) Pertanyaan-pertanyaan apa yang diajukan?
11 Lebih dari 3.000.000 penyiar Kerajaan sekarang bekerja dengan bergairah dalam 210 negeri. Kita melihat pertambahan yang bagus dalam murid-murid baru—1.246.204 telah dibaptis dalam tujuh tahun terakhir. Berkat Yehuwa atas upaya yang rajin memang nyata. (Yesaya 60:8-10, 22) Ya, dalam sedikitnya 40 negeri dan kepulauan, terdapat satu Saksi untuk tiap 300 penduduk atau kurang, atau satu untuk kira-kira 100 rumah tangga! Selain itu, di beberapa daerah dari negeri-negeri seperti misalnya Guadeloupe dan Kanada, perbandingannya ialah satu Saksi untuk 45 atau 50 orang dalam satu daerah sidang—hanya kira-kira 15 rumah atau kurang untuk dikunjungi tiap penyiar! Banyak dari daerah-daerah ini dikerjakan tiap bulan. Bahkan di negeri-negeri dengan angka perbandingan yang lebih tinggi, beberapa daerah di kota sangat sering dikerjakan dalam pekerjaan kesaksian kita. Di Seoul, Republik Korea, beberapa daerah di kota dikerjakan tiap lima hari! Seraya jumlah kita berkembang, dan seraya makin lebih banyak Saksi terjun dalam pekerjaan perintis dan perintis ekstra, kita akan makin lebih sering berkunjung ke rumah sesama kita. Apakah hal itu menimbulkan problem?
12 Memang harus diakui bahwa ada problem-problem di beberapa daerah, bagi Saksi-Saksi Yehuwa maupun mereka yang kita kunjungi. Selain problem-problem terdapat pula sikap acuh tak acuh yang makin meningkat di antara orang-orang di banyak negeri. Nah, seraya jumlah kita meningkat, apakah kita dengan perlahan-lahan akan berhenti melakukan pekerjaan baik kita? Apakah kita menyimpulkan bahwa pekerjaan kita hampir selesai dan bahwa kita sudah ’mencari’ semua yang mau menyambut dan menjadi murid? Apakah saudara secara pribadi menjadi jemu dan mungkin bahkan frustrasi dalam mengunjungi orang yang sama yang tidak memberikan sambutan? Apa yang dapat dilakukan untuk mempertahankan tingkat kegiatan kita tetap baik sekali?
Memelihara Sikap yang Benar
13, 14. (a) Hasil-hasil apa yang telah diperoleh dalam pelayanan pada tahun-tahun belakangan ini? (b) Seraya jumlah kita makin bertambah, apa yang terjadi dengan daerah yang dapat kita kabari? (c) Pertanyaan-pertanyaan apa yang diajukan?
13 Pemecahannya terutama menyangkut sikap kita sebagai saksi-saksi Yehuwa. Pertama-tama, mari kita selalu melihat sisi yang cerah. Di banyak tempat, daerah pasti akan makin sering dikerjakan karena angka perbandingan yang tinggi dari jumlah penyiar untuk tiap penduduk seraya pekerjaan kita mencapai klimaksnya. Tetapi bukankah kita telah mendoakan hal ini? (2 Tesalonika 3:1) Apa yang kita lihat sekarang seharusnya membuat kita bersukacita dan meyakinkan kita bahwa kita berada pada tahap-tahap akhir dari pekerjaan menjadikan murid! Kerajaan memang sedang diberitakan, seperti Yesus nubuatkan. Dan bahkan di tempat-tempat orang ’tidak mendengar perkataan kita,’ mereka diperingatkan melalui kegiatan pengabaran Kerajaan. Ingat, selain menjadikan murid, kita memberitakan kabar baik ’sebagai kesaksian.’—Matius 10:14; 24:14.
14 Selain itu, memang telah diharapkan bahwa makin lebih banyak orang akan menolak berita Kerajaan seraya akhir mendekat. Ramalan-ramalannya jelas, dan pengalaman Yesus maupun Paulus meyakinkan kita bahwa akan ada orang yang akan ”berat mendengar” dan yang hatinya akan ”keras.” Jadi, pada masa sekarang kita harus berhati-hati agar kita tidak berat mendengar atau tidak menyambut penugasan kita. Bahkan kepada mereka yang berat mendengar, kita akan pergi ”berulang kali.” (Yesaya 6:9-11, NW; Matius 13:14, 15; Amsal 10:21) Memang, dibutuhkan keberanian untuk sering pergi kepada orang-orang yang tidak menyukai kunjungan kita. Namun, tidak ada keadaan di daerah manapun yang akan menyatakan kepada kita, ’Berhentilah berbicara.’ Sebaliknya, seperti rasul-rasul, kita seharusnya berdoa memohon keberanian untuk ”terus memberitakan”—meskipun adanya perasaan kesal atau permusuhan—sampai pekerjaan itu selesai.—Kisah 4:18-20, 24-31, NW.
15. Anjuran apakah yang diberikan dalam Galatia 6:9, dan bagaimana hendaknya hal itu mempengaruhi pandangan kita terhadap mengunjungi sesama kita dengan kabar baik?
15 Pada dasarnya, hanya ada dua macam orang di semua daerah kita—mereka yang pada saat itu berminat dan mereka yang tidak. Karena itu, kita perlu meneruskan pekerjaan ’mencari orang yang layak.’ Melakukan hal ini merupakan salah satu dari banyak pekerjaan yang sangat bagus yang harus kita laksanakan sebagai orang Kristen untuk memperlihatkan kasih kita kepada Yehuwa dan keloyalan kita kepadaNya. Karena itu, ”janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah [”letih,” Bode].” (Galatia 6:9) Karena kita sekarang sudah begitu dekat kepada akhir sistem ini, bukan waktunya untuk berhenti atau jemu mengunjungi sesama kita dengan kabar baik dari Kerajaan. Yehuwa masih belum mengatakan bahwa pekerjaan ini sudah selesai.
Mengapa Kita Perlu ”Terus Memberitakan”
16. (a) Apa beberapa keadaan yang dapat mengubah sambutan orang dalam suatu daerah? (b) Contoh-contoh apa yang dapat saudara berikan yang terjadi setempat mengenai perubahan dalam sambutan?
16 Kita juga akan dibantu untuk memelihara sikap yang baik jika kita ingat bahwa keloyalan kepada Yehuwa diperlihatkan melalui kegiatan pengabaran Kerajaan yang bergairah. Selain itu, daerah-daerah terus berubah dalam banyak hal. Ada yang pindah, atau keadaan mereka mungkin berubah. Mereka mungkin tidak berminat pada waktu kunjungan kita yang terakhir, namun kehilangan pekerjaan, kematian seorang yang dikasihi, perubahan yang penting dalam pertarungan antar negara-negara adidaya, penyakit yang serius—hal-hal tersebut dan perubahan lain dapat membuat mereka mau menerima kunjungan kita pada kesempatan lain. Yang lain-lain, setelah mendengar bahwa seorang teman atau seorang yang dikasihi telah menjadi salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa, mungkin sekarang ingin berbicara dengan kita untuk mencari tahu apa yang kita percayai yang dapat menghasilkan perubahan tersebut.
17. Bagaimana reaksi beberapa orang sekarang terhadap berita Kerajaan? Berikan contoh-contoh setempat.
17 Ingat juga, bahwa mereka yang menjadi dewasa pada tahun-tahun belakangan ini sekarang telah berkeluarga. Mereka memandang kehidupan dengan serius, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang hanya dapat dijawab oleh Firman Allah. Sebagai contoh, seorang ibu muda mengundang dua Saksi ke rumahnya dan mengatakan: ’Ketika masih kecil, saya tidak pernah dapat mengerti mengapa ibu saya menolak Saksi-Saksi dan mengatakan kepada mereka bahwa ia tidak berminat, padahal kalian hanya ingin berbicara tentang Alkitab. Saya memutuskan pada waktu itu bahwa bila saya sudah dewasa, menikah, dan mempunyai rumah sendiri, saya akan minta Saksi-Saksi Yehuwa untuk masuk dan menjelaskan Alkitab kepada saya.’
18. Bagaimana perubahan dalam keadaan agama mempengaruhi daerah yang kita beritakan dan ajar?
18 Apakah saudara memperhatikan bahwa orang-orang yang tidak mau berbicara kepada kita selama bertahun-tahun dan berpikir bahwa mereka sudah ”selamat,” sekarang mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tulus? Mengapa? Telah terjadi perubahan dalam pemikiran mereka mengenai agama. Mereka mengatakan bahwa mereka sangat kecewa dan terkejut ketika diungkapkan tingkah laku yang imoral, kegiatan politik, dan pemborosan dana gereja yang dilakukan oleh beberapa penginjil televisi yang terkemuka yang pernah mereka percayai. Kemungkinan besar, akan ada lebih banyak gejala semacam ini seraya keadaan dalam Babel Besar terus memburuk sampai saat kehancurannya.—Wahyu 18:1-8.
19, 20. Apa yang memperlihatkan mengapa kita tidak boleh merasa kecil hati untuk berulang kali kembali kepada orang-orang yang menolak berita ini?
19 Bagaimanapun juga, kita tidak boleh menjadi kecil hati bila kebanyakan orang tidak menyambut. Setelah kita meninggalkan rumah mereka, bisa jadi kunjungan kita masih ada dalam pikiran mereka. Seorang penghuni rumah di Kanada yang dikunjungi dua Saksi menyatakan dengan jelas sekali bahwa dia tidak berminat. Kemudian, ia mulai memikirkan apa yang telah mereka katakan dan ingin mencari mereka agar pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam pikirannya dapat mereka jawab. Ia masuk ke dalam mobilnya dan pergi mencari mereka sepanjang jalan-jalan di sekitar rumahnya tetapi tidak dapat menemukan mereka. Apakah ia menyerah? Tidak, ia singgah ke rumah seorang teman untuk bertanya apakah mereka sudah ke sana. Mereka tidak berkunjung ke sana, tetapi teman itu mengatakan bahwa ada seorang Saksi di tempat kerjanya dan ia akan mengenalkan wanita yang berminat itu dengan Saksi tersebut. Hasilnya ialah serentetan kunjungan di rumah peminat itu, dan tiap kali ia mengundang teman-teman, tetangga, sanak-keluarga, dan rekan-rekan sekerjanya. Kadang-kadang sebanyak 15 orang hadir, dan kira-kira 430 buku dan Alkitab maupun 2.015 majalah telah ditempatkan.
20 Banyak orang menghargai kunjungan kita. Dalam sepucuk surat kepada kantor cabang dari Lembaga Menara Pengawal, seorang wanita mengatakan: ”Terima kasih [bahwa anda] telah menanamkan pengabdian yang besar dalam hati rekan-rekan seiman anda. Terima kasih untuk datang berkunjung . . . dan membagikan kasih Tuhan kepada orang-orang lain. Tindakan yang sederhana itu sangat banyak artinya bagi orang lain. . . . Meskipun ada yang mungkin bersikap kejam, yang lain-lain acuh tak acuh, dan yang lain lagi tidak mau menerima, . . . benar-benar baik bahwa ada seseorang yang berkunjung untuk mengingatkan kami kepada hal-hal rohani. Saya merasa hal ini baik, berbicara tentang Tuhan kepada satu sama lain.” Dalam surat lain, seorang penghuni rumah meminta agar kita ’tidak jemu terhadap orang-orang,’ tidak soal bagaimana mereka memperlakukan kita. Jadi, ”janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah [”letih,” Bode].” (Galatia 6:9) Pekerjaan ini diperkenan dan diberkati Yehuwa, dan peran serta kita di dalamnya membuktikan kasih kita untukNya dan sesama kita. (Matius 22:37-39) Jadi marilah kita melaksanakan pekerjaan ini sampai selesai. —Bandingkan Filipi 1:6.
21. (a) Kemungkinan besar, di mana letak sedikitnya dari tantangan untuk pergi lagi ke daerah yang sudah sering dikerjakan? (b) Apa yang akan kita bahas dalam artikel berikut?
21 Kita harus menghadapi kenyataan bahwa tidak selalu penghuni yang membuat seolah-olah berat untuk sering mengerjakan daerah. Kadang-kadang masalahnya adalah diri kita sendiri. Apakah kita mulai bekerja dengan pikiran negatif, merasa bahwa kita sudah mengenal semua orang dan bagaimana reaksi mereka? Hal itu dapat mempengaruhi sikap kita dan kemungkinan nada suara dan ekspresi muka kita. Apakah kita masih menggunakan cara-cara dan kata-kata yang sama selama bertahun-tahun? Sekarang dengan berubahnya daerah, apa yang dulu pernah mendatangkan sukses mungkin tidak akan mencapai ’orang-orang yang layak’ lainnya. Mungkin kita membutuhkan pendekatan dan pandangan baru atas pekerjaan kita. Marilah kita melihat apa yang dapat kita lakukan agar kita ’tidak jemu-jemu berbuat baik melainkan menuai pada waktunya.’
-
-
Teruslah Perhatikan AjaranmuMenara Pengawal—1988 (Seri 50) | Menara Pengawal—1988 (Seri 50)
-
-
Teruslah Perhatikan Ajaranmu
”Teruslah perhatikan dirimu dan ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.”—1 TIMOTIUS 4:16, NW.
1. Mengapa sekarang bukan waktunya bagi kita untuk mengendur dalam pengabaran Kerajaan kita?
YEHUWA sekarang sedang mempercepat pengumpulan orang-orang yang seperti domba. Maka, tentu sekarang bukan saatnya bagi umat allah untuk mengendur dalam pekerjaan pengabaran Kerajaan dan menjadikan murid. (Yesaya 60:8, 22; Matius 24:14; 28:19, 20) Kita perlu bertindak selaras dengan semangat dari apa yang sedang Allah lakukan pada jaman kita. Seraya akhir semakin dekat, kita akan lebih sering datang berkunjung lagi kepada sesama kita. Memang, meningkatnya kegiatan kesaksian yang dilakukan oleh jauh lebih banyak penyiar dan perintis sekarang menghebohkan ladang dunia. Dan kecepatan dari pengumpulan yang penuh sukacita ini masih akan meningkat.—Yesaya 60:11; bandingkan Mazmur 126:5, 6.
2. (a) Menurut Yesaya 40:28-31, sumber tenaga apa dapat kita manfaatkan untuk mendapat kekuatan yang dibutuhkan guna menyelesaikan pekerjaan pengabaran Kerajaan? (b) Apa satu alasan yang baik untuk memberikan perhatian ekstra kepada mutu pelayanan kita pada masa sekarang?
2 Daripada menyerah kepada perasaan ’jemu’ karena beberapa daerah sering dikerjakan, kita hendaknya menyadari bahwa kinilah saatnya untuk berdoa kepada Yehuwa memohon ”tenaga dinamis” yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini. (Yesaya 40:28-31, NW; 1 Yohanes 5:14) Memang, jutaan dari ”kumpulan besar” ”domba-domba lain” sudah dikumpulkan. Namun apa yang pernah mendatangkan hasil dalam membantu orang-orang tertentu mungkin tidak lagi efektif dalam membantu orang-orang lain lagi di daerah kita. (Wahyu 7:9, 10; Yohanes 10:16) Jadi, mutu pelayanan kita perlu mendapat perhatian tambahan.
3. Bagaimana semangat baru dapat disuntikkan dalam pelayanan pengabaran kita?
3 Dengan tekad yang diperbarui, kita dapat memusatkan perhatian untuk memperbaiki kejituan kita dalam pelayanan. Ini dapat memberikan semangat baru dalam dinas pengabaran kita. Tetapi bagaimana ini dapat dilakukan? Dengan ’terus memperhatikan diri kita dan ajaran kita,’ tidak hanya melaksanakan pelayanan kita secara rutin. (1 Timotius 4:16) Bibir kita tidak boleh hanya mempersembahkan ”korban puji-pujian” asal jadi. (Ibrani 13:15, Bode) Kita harus mahir dalam pekerjaan kita. (Amsal 22:29) Maka, apa yang dibutuhkan ialah mengerjakan daerah kita dengan trampil. Berikut ini beberapa segi dari pelayanan kita yang kita perlu ’terus perhatikan.’
Cara Memperkembangkan Daerah ”Baru”
4. Dengan cara apa kita dapat memperkembangkan daerah ”baru” dalam penugasan sidang kita?
4 Marilah kita melihat keadaannya secara praktis. Di banyak tempat, tidak ada daerah baru atau daerah yang jarang dikerjakan. Jadi mengapa tidak memperkembangkan daerah ”baru” dalam penugasan sidang? Bagaimana? Nah, bila kita sudah sering berkunjung, kita tidak dapat berlaku seolah-olah belum pernah berkunjung ke rumah itu dan hanya mengatakan apa yang biasa kita sampaikan di rumah-rumah orang. Kemungkinan besar, penghuni rumah bagaimanapun juga akan mengenali kita jika kita telah berulang kali mengerjakan daerah tersebut. Buku Bertukar Pikiran Mengenai Ayat-Ayat Alkitab memuat lebih dari 40 kata pengantar yang dapat kita gunakan dalam pelayanan kita. Kita harus mempersiapkannya dengan baik sebagai sesuatu yang segar dan menarik dan menghubungkannya dengan soal-soal yang membangkitkan minat dan yang sedang hangat dibicarakan di daerah itu. Sebaliknya dari merasa bersalah karena sering berkunjung, kita perlu mempunyai sikap positif dan membuat daerah kita menjadi ”baru” dengan persembahan yang bermutu. Tetapi apakah hal ini ada gunanya jika para penghuni rumah tidak ramah?
5. (a) Bagaimana kita dapat memanfaatkan sikap yang sebelumnya tidak ramah? (b) Apa yang saudara dapati berhasil baik di daerah setempat? (c) Mengapa mendengarkan dan pujian yang jujur berguna?
5 Karena mengetahui sikap seorang penghuni rumah di waktu yang lampau, dapat timbul perasaan negatif untuk berkunjung lagi. Namun mengapa tidak memanfaatkannya? Bagaimana? Mungkin dengan mula-mula menyinggung hal itu dan kemudian membangun di atas apa yang telah dikatakan pada kunjungan sebelumnya. Saudara dapat mengatakan: ”Selamat pagi, Pak Slamet!” Jika tampaknya cocok, saudara dapat menambahkan ”Apa kabar?” Kemudian saudara dapat mengatakan: ”Pada waktu saya ke mari minggu lalu, anda menceritakan kepada saya bahwa gereja anda telah mengurus semua kebutuhan rohani anda dan bahwa anda seorang anggota yang aktif. Karena saya juga menganggap agama sesuatu yang serius, bolehkah saya tahu apa yang dikatakan gereja anda tentang harapan untuk dapat selamat melampaui abad nuklir?” Kemudian, biarkan dia menjawab. Puji penghuni rumah bila saudara dapat berbuat demikian dengan jujur. Mendengarkan kepadanya dan memuji dia mungkin dapat mengubah sikapnya. Sering kali, orang tidak keberatan kita datang lagi jika mereka sendiri dapat ikut berbicara. Tentu saudara akan menyesuaikan berita saudara dengan apa yang dikatakan penghuni rumah.
6. (a) Bagaimana kita dapat mengesankan dalam diri para penghuni rumah bahwa kita akan berkunjung secara tetap tentu? (b) Apa pernyataan-pernyataan kunci yang dapat membantu kita agar berhasil? (c) Apa yang berhasil baik di daerah setempat?
6 Melalui apa yang saudara katakan, saudara dapat mengesankan dalam diri para penghuni rumah bahwa kita akan berkunjung dengan tetap tentu. Cobalah dengan mengatakan: ”Apa kabar, Bu Hasan! Bagaimana keadaan anda hari ini? Dalam kunjungan kali ini kepada semua orang, kami sedang membicarakan . . . ” Atau saudara dapat mengatakan: ”Selamat pagi! Kami sedang mengadakan kunjungan mingguan kami. Kami senang dapat datang lagi. Tetangga-tetangga anda telah menikmati pokok baru yang sedang kami bahas pada kunjungan kali ini.” Kemudian lanjutkan. Hal ini dapat juga membuat daerah tersebut jadi ”baru” bagi saudara. Kata-katanya mungkin agak berbeda di negeri saudara, tetapi ini memberikan gagasan utama. Mengapa saudara tidak memanfaatkan hal itu sebaik-baiknya?
7. (a) Pada waktu meninggalkan mereka, bagaimana beberapa Saksi mempersiapkan penghuni rumah untuk kunjungan berikutnya? (b) Dalam hal ini, apa yang mendatangkan hasil di daerah setempat?
7 Dalam mempersiapkan penghuni rumah untuk kunjungan berikutnya, beberapa Saksi mendapat sukses dengan kata penutup seperti ini: ”Kami senang untuk datang berkunjung lagi.” Kepada mereka yang mula-mula agak enggan berbicara, saudara dapat mengatakan: ”Saya menikmati pembahasan ini. Anda benar-benar telah memberikan pendapat yang baik. Memang percakapan ini mengambil waktu kita, tetapi paling tidak kita tidak berbicara mengenai kabar buruk, yang dapat kita dengar setiap waktu. Pembahasan kita benar-benar berfaedah.” Pasti, saudara akan memperkembangkan cara-cara lain yang cocok untuk berbicara kepada para penghuni rumah. Bagaimanapun juga, dengan pernyataan-pernyataan positif, persembahan yang bermutu, dan keramahan, berupayalah membantu masyarakat agar tidak merasa kesal dengan kunjungan tetap kita.
Berikan Kesaksian dengan Saksama
8, 9. Saran-saran apa yang diberikan untuk dengan saksama mencari orang yang layak?
8 Hal lain yang dapat kita perhatikan yang akan memelihara semangat kita tetap tinggi ialah kesaksamaan dalam mencari orang yang layak. (Kisah 8:25; 20:24) Misalnya, dalam kesaksian akhir pekan atau pada malam hari seorang saudara dapat minta berbicara kepada pria di rumah jika seorang wanita atau seorang anak yang membukakan pintu. Mungkin, kita telah banyak kali berbicara kepada sang istri. Jadi kita dapat memulai sesuatu yang baru di rumah tersebut dengan berbicara kepada kepala keluarga. Kemudian kita dapat menyesuaikan berita yang kita bawa sehingga cocok baginya, dengan mengatakan misalnya: ”Menurut anda, apa yang akan menjamin bahwa keluarga anda mempunyai masa depan yang bahagia?” Atau, ”Perhatikan bagaimana Alkitab menganjurkan persatuan keluarga.” Puji pria itu untuk gagasan-gagasan baik yang mungkin ia ungkapkan.
9 Cara lain untuk mendapat daerah ”baru” ialah dengan mencari anggota-anggota keluarga lain yang tinggal di rumah yang sama—kakek atau nenek, kemenakan atau saudara sepupu yang bersekolah, ipar yang bekerja selama tengah pekan. Juga baik menanyakan apakah ada keluarga lain tinggal di pavilyun atau bagian belakang rumah, khususnya di daerah yang rumah-rumahnya berdempetan. Cobalah menghubungi mereka yang tinggal di rumah pondokan—mahasiswa, karyawan, dan orang-orang lain. Ini juga membantu meluaskan daerah yang ada.
10. Apa satu cara lain untuk memperluas daerah kesaksian umum kita, dan apa yang telah dilakukan beberapa orang untuk menghubungi orang-orang yang berdinas malam?
10 Satu cara lain lagi untuk meluaskan daerah kesaksian umum ialah dengan mengerjakan daerah perkantoran atau pertokoan. Ada orang yang tidak di rumah pada waktu kita berkunjung yang bisa dijumpai di tempat bisnis atau tempat kerja mereka. Dan kesaksian di daerah pertokoan dapat menghasilkan banyak buah. Beberapa dari orang-orang itu mungkin juga dapat dihubungi bila kita melakukan kesaksian pada jam-jam yang cocok. Di Kanada perintis-perintis memperoleh hasil baik dari kunjungan larut malam kepada para karyawan di tempat pompa bensin dan toko-toko yang buka sepanjang malam, dan hotel-hotel ketika para karyawannya tidak sibuk seperti biasa dan sering kali senang dengan bahan bacaan. Tentu, saudari-saudari terutama perlu menghindari daerah-daerah khusus pada malam hari.
11. (a) Apa yang dilakukan beberapa Saksi bila banyak orang tidak di rumah pada kunjungan pertama? (b) Hasil apa yang bisa diperoleh dari ketekunan mengunjungi orang yang tidak di rumah di daerah kita?
11 Bagaimana dengan orang-orang yang tidak di rumah pada waktu kita berkunjung? Dalam hal ini sekali lagi, kita harus saksama. Beberapa Saksi memeriksa catatan kesaksian umum mereka segera setelah pekerjaan kesaksian umum dan kembali ke tempat yang orang-orangnya tidak di rumah pada awal hari itu. Sering kali, para penghuni rumah sudah pulang, atau mereka yang berdinas malam sudah bangun pada jam itu. Di banyak daerah, 50 persen atau lebih tidak di rumah pada siang hari. Jadi sebenarnya, kita dapat mengerjakan daerah itu dua kali dengan mengunjungi mereka yang tidak di rumah pada jam-jam yang berlainan sampai kita bertemu dengan seseorang yang ada di rumah. Para perintis dan penyiar yang berpengalaman setuju bahwa ketekunan dalam mengunjungi orang-orang yang tidak di rumah sering mendatangkan hasil yang lebih baik daripada pada waktu kita mula-mula mengerjakan daerah itu. Dengan memperhatikan segi ini dari pelayanan kita, kemungkinan besar kita akan menuai banyak berkat.—Amsal 10:22.
Mereka yang Mengeluh
12. Bagaimana seharusnya reaksi kita bila orang mengeluh bahwa kita terlalu sering berkunjung? Mengapa?
12 Apa yang dapat dikatakan kepada orang yang mengeluh bahwa kita terlalu sering berkunjung? Yang terutama, kita harus memperlihatkan pengertian. (Matius 7:12) Bagi mereka, tampaknya kita cepat sekali kembali. Namun ada baiknya untuk ingat bahwa bahkan bertahun-tahun yang lalu orang mengatakan, ’Anda sudah ke mari minggu lalu,’ padahal kita tahu benar bahwa kunjungan kita yang terakhir sudah enam bulan yang lalu atau lebih. Selain itu, kunjungan yang sering dilakukan dapat membangkitkan minat. Di Guadeloupe seorang pria mengejar seorang Saksi untuk mengatakan: ”Saya sudah mengamati kalian selama berminggu-minggu. Biasanya, saya tidak mendengarkan kepada Saksi-Saksi, tetapi saya harus mengetahui mengapa kalian begitu sering mengunjungi orang!” Hasilnya ialah sebuah pelajaran Alkitab baru.
13, 14. Bagaimana beberapa saudara seiman menangani keluhan para penghuni rumah?
13 Ada saudara-saudara yang dengan ramah mengatakan kepada mereka yang mengeluh tanggal yang tepat dari kunjungan mereka sebelumnya dan menawarkan publikasi terbaru, dengan menjelaskan bahwa artikel-artikel itu berbeda dari publikasi yang kita bawa pada kunjungan kita yang terakhir. Sewaktu bertukar pikiran dengan para penghuni rumah tersebut, kita dapat mengatakan bahwa mungkin mereka telah menerima banyak surat kabar dan majalah sejak kunjungan kita yang terakhir, namun bacaan-bacaan tersebut tidak selalu memuat kabar baik. Kita dapat menjelaskan bahwa kita membawa kabar baik dan bahwa kunjungan kita tidak lama. Tetapi jika seorang penghuni rumah terlalu sibuk, kita dapat mengatakan: ”Jika ini bukan waktu terbaik untuk berbicara dengan anda, saya dapat berkunjung lagi kepada anda setelah kira-kira satu minggu.”
14 Apa lagi yang dapat dikatakan? Ini bergantung pada sikap penghuni rumah dan sopan-santun yang biasa diharapkan di tempat kita tinggal. Seorang saudari di Jepang menjelaskan alasan mengapa kita sering berkunjung dengan mengatakan: ’Televisi akan berulang kali melaporkan tentang perkembangan suatu angin taufan, dengan mengulang-ulangi keterangannya sesering mungkin demi kepentingan mereka yang mungkin tidak mendengarkan siaran sebelumnya. Hal ini dilakukan karena menyangkut kehidupan. Laporan akan makin sering diberikan seraya badai itu makin dekat. Jadi, karena badai Armagedon sudah makin dekat, berita peringatan harus dikabarkan sesering mungkin untuk menyelamatkan kehidupan orang.’ Tentu, kita akan menyatakan hal tersebut dengan ramah dan dengan sungguh-sungguh, sambil berharap untuk mencapai hati si pendengar.
Menghadapi Tantangan Sikap Acuh Tak Acuh
15. (a) Apa yang dapat menjadi tantangan yang makin besar bila kita sering mengerjakan daerah kita? (b) Mengapa ada orang yang acuh tak acuh?
15 Seraya kita makin sering berkunjung, suatu tantangan yang semakin besar ialah sikap acuh tak acuh yang sering kita hadapi. Namun dari hasil penelitian atas beberapa penyebab sikap acuh tak acuh, kita dapat merasa dianjurkan untuk memperhatikan bahwa masih ada kemungkinan untuk mencapai hati beberapa dari orang-orang tersebut. Sikap acuh tak acuh mungkin mencerminkan frustrasi dan perasaan tidak berdaya. Mereka mungkin merasa bahwa tidak ada jalan keluar dari keadaan dunia sekarang, mereka berpikir bahwa mereka pokoknya menempuh kehidupan mereka sebaik yang dapat mereka lakukan. Yang lain-lain merasa muak karena ada pemimpin-pemimpin agama yang terlibat dalam politik, terlibat dalam tingkah-laku yang imoral, atau tidak mengambil sikap tegas terhadap imoralitas seks. Jadi para penghuni rumah ini merasa kecewa dan hidup untuk hari ini saja.
16. Bagaimana hati seseorang yang acuh tak acuh dapat dicapai?
16 Kita tahu bahwa para rohaniwan Kristen yang mula-mula berhasil mengatasi sikap yang sama, karena ada orang-orang pada waktu itu yang mengatakan: ”Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati.” (1 Korintus 15:32) Jadi, kita tahu bahwa kita justru memiliki apa yang perlu didengar oleh orang-orang tersebut. Meskipun demikian, bagaimana kita dapat mencapai hati mereka? Satu cara ialah dengan tidak menggunakan bacaan Alkitab kita untuk sementara. Kemudian kita dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah dipikirkan dengan baik seperti misalnya: ”Apakah anda pikir ada pemecahan untuk problem-problem jaman sekarang? Apakah mungkin kebanyakan orang hanya masih belum menemukan pemecahannya? Apakah menurut anda kita harus bersikap positif dan terus mencari?” Kepada orang-orang lain, kita dapat mengatakan: ”Tentu anda setuju bahwa lebih baik hidup dengan harapan daripada tanpa prospek apapun untuk perkara-perkara yang lebih baik. Apa yang anda harapkan akan terjadi?” Kita dapat bertanya: ”Menurut perasaan anda sendiri, apa halangan terbesar untuk mencapai persatuan dan perdamaian dunia?” Orang-orang lain lagi dapat ditanyai: ”Apakah anda pikir semua agama sama seperti apa yang anda telah kemukakan?” Banyak kali pertanyaan-pertanyaan sedemikian akan mendorong para penghuni rumah untuk mengungkapkan pandangan mereka. Kemudian, bila mereka melakukan itu, saudara perlu mendengarkan baik-baik. Ya, biarkan mereka mencurahkan isi hati mereka kepada saudara. Banyak dari mereka ”berkeluh-kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan” pada jaman sekarang.—Yehezkiel 9:4.
17. Bagaimana publikasi kita dapat digunakan untuk mencapai orang-orang bahkan meskipun mereka mula-mula berkeras bahwa mereka tidak berminat?
17 Pendekatan lain untuk mengatasi sikap acuh tak acuh ialah dengan memperhatikan suatu pokok atau keberatan yang diajukan oleh penghuni rumah dan kemudian kembali dengan sebuah brosur atau publikasi Menara Pengawal lain yang membahas soal itu. Mula-mula, mungkin bahkan suatu pokok yang tidak ada hubungannya dengan agama, seperti misalnya sebuah artikel mengenai pendidikan atau sejarah. Jelaskan bahwa saudara memikirkan apa yang menarik minat penghuni rumah dan ingat kepada artikel tersebut. Kemudian kemukakan gagasan-gagasan kunci dalam bahan itu. Seorang wanita yang telah menolak bacaan kita mau menerima sebuah majalah hanya beberapa detik setelah itu. Mengapa? Karena Saksi itu bertanya apakah wanita itu tahu bahwa tiap tahun ada 55 juta aborsi. Karena sangat terkejut mendengar hal ini, ia meminta majalah yang memuat keterangan itu.
Mengusahakannya sampai Selesai
18, 19. (a) Pokok-pokok tambahan apa hendaknya kita ”perhatikan” seraya kita melaksanakan pelayanan kita? (b) Gagasan-gagasan yang berprasangka apa yang dimiliki orang berkenaan kita dan kepercayaan kita, dan bagaimana kita dapat menjawab mereka?
18 Yang terutama, kita perlu sabar dengan orang-orang. Berbicaralah perlahan dan dengan hangat. Perlihatkan kasih dan kebaikan. (Galatia 5:22, 23) Sebelum pergi ke rumah berikut, pikirkan kembali apa yang terjadi di rumah sebelumnya untuk memeriksa apa yang dapat diperbaiki. Tunjukkan pengertian, karena banyak orang mempunyai gagasan yang salah tentang Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka mungkin mengatakan: ’Kalian menghindari politik dan kewajiban-kewajiban sipil,’ ’Kalian menolak dinas militer,’ atau, ’Kalian memecah-belah keluarga.’ Namun sikap ini sama seperti sikap dunia terhadap saudara-saudara seiman kita pada abad pertama. Perlihatkan hal ini kepada para penghuni rumah, mungkin dengan menggunakan kutipan-kutipan di bawah judul ”Kenetralan” dalam buku Bertukar Pikiran.
19 Mengenai orang Kristen yang mula-mula, sejarawan Will Durant menulis: ”Bagi seorang Kristen agamanya adalah sesuatu yang terpisah dari dan lebih unggul daripada masyarakat politik; ketaatannya yang paling utama tidak ditujukan kepada Kaisar melainkan kepada Kristus. . . . Menjauhnya orang Kristen dari urusan-urusan duniawi tampaknya bagi seorang kafir sebagai suatu pelarian dari kewajiban sipil, sesuatu yang melemahkan ketahanan nasional. Tertullian menasihati orang Kristen untuk menolak dinas militer; . . . Orang Kristen dinasihati oleh para pemimpin mereka untuk menghindari orang-orang yang bukan Kristen, untuk menjauhi pertandingan-pertandingan pada perayaan mereka sebagai hal yang bersifat biadab, dan teater-teater mereka sebagai kubangan kemesuman. . . . Kekristenan [bila mentobatkan orang] dituduh memecah-belah keluarga.”—Caesar and Christ (Kaisar dan Kristus), halaman 647.
20, 21. (a) Kita ingin merasa pasti akan hal apa bila orang tidak menyambut? (b) Mengapa hendaknya kita ’tidak jemu’ tetapi meneruskan pekerjaan kita yang baik yaitu mengabarkan Kerajaan?
20 Ada orang yang tidak mau mendengarkan, tidak soal apapun yang kita katakan. Namun hal itu hendaknya karena mereka menolak berita Kerajaan, bukan karena kita gagal membuat persembahan yang bermutu dalam pelayanan kita. (Lukas 10:8-11; Kisah 17:32; Yehezkiel 3:17-19) Kita harus berusaha sebaik mungkin dengan bantuan Allah, dan Yehuwa akan mengatur agar pekerjaan itu terlaksana sampai selesai.—Bandingkan Filipi 1:6.
21 Maka, dengan keyakinan penuh, ”giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa . . . jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Korintus 15:58) ”Teruslah perhatikan dirimu dan ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.” (1 Timotius 4:16, NW) Di atas segalanya, ”janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah [”letih,” Bode].”—Galatia 6:9.
-