PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Tubuh Dibuat—Secara Menakjubkan untuk Menikmati Kehidupan!
    Sedarlah!—1988 (No. 25) | Sedarlah!—1988 (No. 25)
    • Tubuh Dibuat—Secara Menakjubkan untuk Menikmati Kehidupan!

      PARA ilmuwan mengakui bahwa tubuh manusia dibuat secara menakjubkan, benar-benar suatu keajaiban dalam rancangan dan teknik. Bila semua bagian dari tubuh kita bekerja dengan normal, kita dapat melakukan dan menikmati hal-hal yang sangat mempesonakan.

      Sebagai contoh, lihatlah tangan anda. Tangan anda dirancang dengan sangat rumit dan indah untuk dapat melaksanakan begitu banyak pada waktu bekerja atau bermain. Pada saat ini, apakah tangan anda memegang brosur ini yang sedang anda baca? Jika demikian, maka lengan anda ditekuk pada sudut yang tepat sehingga brosur ini berada pada jarak yang cocok dari mata anda. Jari-jari anda memberikan tekanan yang dibutuhkan agar brosur ini tidak terlepas dari tangan anda. Dan jari-jari tersebut dikendalikan oleh otak untuk melakukan persis apa yang anda inginkan pada waktu anda membalik halaman. Betapa rugi jika tidak mempunyai tangan!

      Mata anda juga terlibat dalam membaca halaman-halaman ini. Suatu jaringan syaraf yang menakjubkan beserta bagian-bagian tubuh lain bekerja sama untuk memindahkan bayangan kata-kata dan gambar-gambar dari halaman ke mata anda dan kemudian masuk ke otak anda. Dorongan atau impuls elektris yang dihasilkan oleh mata dibawa ke otak, dan di sini ia digunakan untuk membentuk kesan-kesan visual yang sesuai dengan gambar atau bentuk yang ada pada halaman. Betapa penting penglihatan kita, dan betapa tragis bila hal itu hilang!

      Otak manusia beratnya hanya kira-kira satu setengah kilogram dan cukup kecil untuk digenggam. Namun otak adalah suatu keajaiban, salah satu ciptaan yang paling rumit di alam semesta. Otak memungkinkan kita untuk berpikir, melihat, merasa, berbicara, mengatur gerakan kita. Berkat otak yang serba pelik ini, kita dapat menikmati pemandangan matahari terbenam yang indah, makanan yang lezat, angin sepoi-sepoi menerpa wajah kita, pemandangan yang luar biasa indah dari gunung-gunung yang megah, gelak tawa bayi, harumnya sekuntum bunga, sentuhan seseorang yang kita kasihi—dan banyak dari hal-hal tersebut kita rasakan tanpa perlu mengerahkan upaya di pihak kita. Tanpa otak yang mengagumkan ini, kita sama sekali tidak dapat menikmati apa-apa.

      Betapa tepat kata-kata pemazmur, ”Dengan dahsyat dan ajaib aku diciptakan”!—Mazmur 139:14, NW.

      Namun, meskipun semua alat yang bagus ini, waktunya tiba manakala tubuh akhirnya menjadi rusak. Kita menjadi sakit dan tua, dan kemudian kita mati. Ada begitu banyak hal yang buruk di dunia sekeliling kita sehingga sekalipun kita sehat, kenikmatan hidup ini berkurang. Apakah keadaan yang tidak menyenangkan ini akan selalu ada? Atau apakah tubuh kita benar-benar dirancang untuk dapat bertahan selama-lamanya—bebas dari akibat yang merusak karena penyakit, usia tua, dan kematian—untuk menikmati kehidupan abadi di bumi dalam arti yang jauh lebih menyenangkan daripada apapun yang kita alami sekarang?

      Sedarlah! akan meneliti soal ini dalam terbitan pada bulan-bulan mendatang. Dalam bagian pertama ini, kita akan membahas beberapa saja dari bagian-bagian tubuh kita yang menakjubkan: tangan, mata, dan otak.

  • Tangan—’Organ yang Paling Trampil dan Luwes’
    Sedarlah!—1988 (No. 25) | Sedarlah!—1988 (No. 25)
    • Tangan—’Organ yang Paling Trampil dan Luwes’

      KEADAAN gawat. Seorang gadis muda terbaring di pintu masuk rumah sakit, urat nadi di kaki kirinya putus karena kecelakaan sepeda motor. Tidak ada alat-alat operasi yang tersedia untuk menghentikan darah yang mengalir dengan deras dari luka itu. Apa yang dapat dilakukan dokter?

      ”Saya menggunakan tangan saya sebagai penjepit,” Profesor Napier menceritakan dalam bukunya Hands (Tangan), ”menjepit urat nadi dengan ibu jari dan telunjuk sekeras mungkin. Akhirnya saya mendapat seutas tali, itu saja yang tersedia, melilit urat nadi dengan tali tersebut dan mengikatnya. Darah berhenti mengalir. . . . Tidak ada sesuatu pun kecuali tangan yang dapat mengatasi keadaan darurat tersebut dengan begitu cepat dan jitu. Hanya sedikit pasien . . . pernah menyadari bagaimana, selama suatu operasi, sebuah jari yang diletakkan di tempat yang tepat telah menyelamatkan kehidupan mereka.”

      Tindakan seperti ini akan mustahil jika tidak ada sendi pelana dari ibu jari. (Lihat gambar.) Sendi pelana dirancang demikian rupa sehingga dapat membuat gerakan hampir sama banyak seperti sendi peluru dari bahu, hanya saja sendi pelana tidak perlu ditunjang oleh sekumpulan otot di sekelilingnya. Karena itu, ibu jari dapat membuat gerakan-gerakan yang halus pada waktu menyentuh ujung-ujung jari.

      Cobalah memungut sebuah benda kecil atau bahkan membalik halaman brosur ini tanpa menggunakan ibu jari anda. Seorang dokter bangsa Afrika Selatan mengatakan, ”Saya telah membelat banyak sekali ibu jari yang patah, dan pada waktu pasien-pasien kembali, mereka biasanya mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak menyadari sebelumnya betapa ibu jari sangat dibutuhkan.”

      Tangan manusia dengan ibu jari yang letaknya berhadapan dengan keempat jari merupakan alat serba guna yang luar biasa. Tanpa tangan, bagaimana anda akan menulis surat, memotret, memalu sebuah paku, menggunakan telepon, atau memasukkan benang ke dalam jarum? Berkat adanya tangan, pianis memainkan karya-karya yang mempesona, artis membuat lukisan-lukisan yang indah, dan dokter bedah melaksanakan operasi yang sangat rumit. ”Kera, yang mempunyai ibu jari yang pendek dan jari yang panjang, tidak dapat melakukan gerakan-gerakan yang menuntut kecekatan tangan yang halus,” kata The New Encyclopædia Britannica.

      Ada perbedaan penting lain antara tangan manusia dan tangan seekor kera. Kira-kira seperempat dari korteks (lapisan luar) motor dalam otak manusia khusus mengatur otot-otot tangan anda. Textbook of Medical Physiology (Buku Petunjuk Fisiologi Kedokteran) karangan Profesor Guyton menjelaskan bahwa korteks motor manusia ”sangat berbeda dari [korteks motor] hewan-hewan yang lebih rendah” dan memungkinkan adanya ”satu kesanggupan yang luar biasa untuk menggunakan tangan, jari, dan ibu jari agar dapat melakukan pekerjaan tangan yang menuntut ketrampilan yang tinggi”.

      Selain itu, para ahli bedah syaraf telah menemukan satu bagian lain dari otak manusia yang mereka sebut ”bagian untuk ketrampilan tangan”. Tangan-tangan yang trampil menuntut adanya syaraf reseptor perasa. Ujung-ujung syaraf yang sangat kecil ini jumlahnya banyak sekali dalam tangan manusia, terutama dalam ibu jari. Seorang dokter yang diwawancarai oleh Sedarlah! mengatakan, ”Bila seseorang kehilangan rasa sedikit saja dari ujung ibu jari, ia merasa sulit untuk meletakkan benda-benda kecil seperti misalnya sekrup.” Lengan anda mempunyai jenis reseptor perasa lain yang memungkinkan anda menggerakkan tangan ke tempat yang tepat bahkan dalam gelap gulita. Maka, sambil berbaring di tempat tidur pada malam hari, anda dapat menggaruk hidung anda tanpa menghantam wajah anda.

      Bahkan gerakan sederhana seperti mengulurkan tangan untuk mengambil segelas air adalah sesuatu yang dapat membuat kita kagum. Jika genggaman anda terlalu lemah, gelas akan jatuh. Jika genggaman anda terlalu kuat, gelas itu bisa pecah, dan melukai jari anda. Bagaimana anda mengatur untuk memegangnya dengan tekanan yang tepat? Reseptor tekanan di tangan anda mengirim berita ke otak, yang mengirim kembali perintah-perintah yang tepat kepada otot-otot dalam lengan dan tangan anda yang sedang diulurkan.

      Tidak lama kemudian, tanpa harus melihat, gelas itu sampai pada bibir anda dengan lembut. Sementara itu, perhatian anda mungkin dipusatkan pada acara televisi atau percakapan dengan teman-teman. ”Kenyataan bahwa gelas itu dibawa ke bibir anda tanpa menabrak wajah,” kata Dr. Miller dalam bukunya The Body in Question (Tubuh yang Dipersoalkan), ”adalah jasa dari kesanggupan lengan yang diulurkan untuk menimbang dengan sangat teliti. Dan kenyataan bahwa gelas itu tetap di mulut seraya bobotnya berkurang karena isinya dikosongkan memperlihatkan betapa tepat waktunya perintah-perintah baru diberikan.”

      Tidak mengherankan bahwa tangan manusia telah menyebabkan orang-orang yang suka berpikir merasa takjub! ”Walaupun tidak ada bukti lain apapun,” tulis ilmuwan terkenal Sir Isaac Newton, ”ibu jari saja akan meyakinkan saya bahwa Allah ada.” ”Kita dapat mendaratkan manusia di bulan,” kata Profesor Napier, ”tetapi meskipun semua keajaiban mekanis dan elektronis yang kita hasilkan, kita tidak dapat mereproduksi sebuah telunjuk buatan yang dapat merasa maupun memberi isyarat.” Tangan manusia, kata The New Encyclopædia Britannica, kemungkinan adalah ”organ biologis yang paling trampil dan luwes” dan suatu organ yang ”membedakan [manusia] dari semua primata (hewan menyusui tingkat utama) manapun yang hidup”.

      [Gambar di hlm. 5]

      Sendi pelana ibu jari memang unik bila dibandingkan dengan tulang-tulang sendi yang serupa dari jari

      [Gambar di hlm. 6]

      Tangan manusia dengan ibu jari yang letaknya berhadapan dengan keempat jari merupakan alat yang sangat serba guna

      [Gambar di hlm. 6]

      Reseptor perasa di tangan dan lengan anda memungkinkan otak anda mengatur berbagai tindakan yang rumit

  • Mata—”Yang Menimbulkan Perasaan Iri para Sarjana Komputer”
    Sedarlah!—1988 (No. 25) | Sedarlah!—1988 (No. 25)
    • Mata—”Yang Menimbulkan Perasaan Iri para Sarjana Komputer”

      RETINA (selaput jala) adalah sebuah membran (selaput) kecil yang terdapat di bagian belakang mata. Retina sangat tipis seperti kertas, dan mengandung lebih dari seratus juta sel syaraf (neuron) yang disusun dalam lapisan-lapisan yang berbeda. ”Retina,” kata buku The Living Body (Tubuh yang Hidup), ”adalah salah satu jaringan yang paling hebat dalam tubuh manusia.” Ia adalah ”sesuatu yang menimbulkan perasaan iri para sarjana komputer, [retina] membuat kira-kira 10 milyar kalkulasi per detik”, kata Sandra Sinclair dalam bukunya How Animals See (Cara Hewan Melihat).

      Seperti sebuah kamera memfokuskan sebuah gambar pada film foto, mata kita memfokuskan bentuk dari apa yang kita lihat pada retina. Namun, Dr. Miller menjelaskan, film kamera ”tidak dapat dibandingkan sedikit pun dengan kepekaan yang serba guna dari retina”. Dengan ”film” yang sama kita dapat melihat dalam cahaya bulan atau cahaya matahari dengan intensitas 30.000 kali lebih kuat. Selain itu, retina dapat membedakan rincian yang halus dari sebuah benda yang sebagian disinari cahaya dan bagian-bagian lainnya berada dalam gelap. ”Kamera,” Profesor Guyton menjelaskan dalam bukunya Textbook of Medical Physiology, ”tidak dapat melakukan hal ini karena batas jarak yang sempit dari intensitas cahaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan foto yang baik.” Karena itu, para juru potret membutuhkan alat flash (lampu kilat).

      ”Kepekaan yang serba guna dari retina” sebagian disebabkan oleh adanya 125 juta sel batang. Sel-sel batang ini peka terhadap sedikit cahaya, yang memungkinkan seseorang dapat melihat pada malam hari. Setelah itu ada kira-kira 5,5 juta sel kerucut yang bereaksi terhadap cahaya yang lebih terang dan memungkinkan kita melihat gambar berwarna dengan terinci. Beberapa sel kerucut sangat peka terhadap cahaya merah, yang lain-lain terhadap cahaya berwarna hijau dan yang lain lagi terhadap warna biru. Reaksi mereka secara terpadu memungkinkan anda untuk melihat semua warna dalam brosur ini. Bila ketiga jenis sel kerucut itu dirangsang seimbang, warna yang anda lihat adalah putih bersih.

      Kebanyakan binatang mempunyai keterbatasan dalam kesanggupan melihat warna, dan banyak yang tidak dapat melihat warna sama sekali. ”Warna sangat menambah sukacita dalam hidup ini,” kata ahli bedah Rendle Short, dan menambahkan, ”Dari semua organ tubuh yang tidak mutlak perlu untuk hidup, mata dapat dianggap yang paling menakjubkan.”

      ”Kerja Sama yang Mengagumkan”

      Gambar-gambar jatuh terbalik pada retina sama seperti pada sebuah film kamera. ”Mengapa dunia tidak terlihat jungkir-balik bagi kita?” tanya Dr. Short. ”Karena,” ia menjelaskan, ”otak telah mengembangkan kebiasaan untuk membalikkan gambar-gambar yang diterima.”

      Ada kacamata yang khusus dirancang untuk membalik gambar itu. Dalam eksperimen ilmiah, orang yang mengenakan kacamata demikian melihat segala sesuatu terbalik. Kemudian, setelah beberapa hari, sesuatu yang menakjubkan terjadi. Mereka mulai melihat normal! ”Kerja sama yang bersifat mujizat dari mata dan otak anda diperlihatkan dalam sejumlah hal,” komentar The Body Book (Buku mengenai Tubuh).

      Seraya mata anda bergerak mengikuti baris ini, sel-sel kerucut membedakan tinta hitam dari kertas putih. Tetapi, retina anda tidak dapat memberikan tanggapan kepada huruf-huruf dari abjad bikinan manusia. Kita belajar memberikan makna kepada serentetan huruf dalam bagian lain dari otak. Suatu perpindahan informasi dibutuhkan.

      Retina mengirimkan berita yang berkode melalui sejuta serabut syaraf kepada sebagian dari otak anda yang berada di dekat bagian belakang kepala. ”Proyeksi dari retina ke korteks otak,” buku The Brain (Otak) menjelaskan, ”sangat terorganisasi dan teratur. . . . Jika suatu cahaya kecil dipancarkan pada tiap bagian yang berbeda dari retina, satu bagian dari bidang yang terlihat yang sesuai dengan itu [dalam otak] akan bereaksi.”

      [Gambar di hlm. 7]

      Tidak seperti sebuah kamera, karena retina mempunyai kepekaan yang begitu luas terhadap cahaya, mata tidak bergantung pada alat lampu kilat

      [Gambar di hlm. 8]

      Retina anda mempunyai jutaan neuron, yang disebut sel-sel kerucut, yang peka terhadap warna hijau, merah, atau biru

  • Otak—”Lebih Hebat daripada Komputer”
    Sedarlah!—1988 (No. 25) | Sedarlah!—1988 (No. 25)
    • Otak—”Lebih Hebat daripada Komputer”

      SEBUAH organ lain yang sangat luar biasa adalah otak manusia. Otak, bersama sistem syaraf lainnya, sering dibandingkan dengan komputer bikinan manusia. Memang, komputer dibuat oleh manusia dan bekerja berdasarkan perintah-perintah langkah demi langkah yang telah ditentukan sebelumnya oleh para programmer manusia. Namun, banyak orang merasa yakin bahwa tidak ada kecerdasan yang ”memasang jaringan” dan ”memprogram” otak manusia.

      Meskipun luar biasa cepat, komputer hanya dapat menangani satu keterangan tertentu pada satu saat, sedangkan sistem syaraf manusia memproses jutaan keterangan secara serentak. Misalnya, pada waktu berjalan-jalan, anda dapat menikmati pemandangan yang indah, mendengarkan nyanyian burung, dan mencium harumnya bunga. Semua perasaan yang menyenangkan ini disampaikan secara serentak kepada otak anda. Pada waktu yang sama, banyak keterangan mengalir dari reseptor perasa dalam lengan dan kaki anda, yang memberitahu otak tentang posisi tiap kaki dan keadaan masing-masing otot setiap saat. Penghalang yang berada jauh di depan kaki anda sudah kelihatan oleh mata anda. Berdasarkan semua keterangan ini, otak anda memastikan agar tiap langkah dijejakkan dengan tepat.

      Sementara itu, bagian bawah dari otak anda mengatur detak jantung, pernafasan, dan fungsi penting lain. Namun otak anda mengatur jauh lebih banyak hal lagi. Seraya anda berjalan, anda dapat bernyanyi, berbicara, membandingkan pemandangan yang sekarang terlihat dengan yang dulu, atau membuat rencana untuk masa depan.

      ”Otak,” menurut kesimpulan The Body Book, ”jauh lebih hebat daripada komputer. Tidak ada komputer yang dapat memutuskan bahwa ia merasa bosan atau menyia-nyiakan bakatnya dan harus memulai jalan hidup yang baru. Komputer tidak dapat secara drastis mengubah programnya sendiri; sebelum komputer mulai mengerjakan hal lain, seseorang yang mempunyai otak harus memprogramnya kembali. . . . Sebuah komputer tidak dapat beristirahat, atau melamun, atau tertawa. Ia tidak dapat memberi ilham atau menjadi kreatif. Ia tidak dapat mengalami kesadaran atau menangkap arti. Ia tidak dapat jatuh cinta.”

      Otak yang Paling Menakjubkan

      Hewan seperti misalnya gajah dan binatang-binatang laut tertentu yang besar mempunyai otak yang lebih besar daripada otak manusia, namun menurut perbandingan dengan ukuran tubuh, otak manusia adalah yang paling besar. ”Gorila,” Richard Thompson menjelaskan dalam bukunya The Brain, ”secara fisik lebih besar daripada manusia namun otaknya hanya seperempat ukuran otak manusia.”

      Jumlah jalur-jalur yang berbeda di antara neuron-neuron (sel-sel syaraf) dalam otak manusia luar biasa banyaknya. Ini karena neuron-neuron mempunyai begitu banyak hubungan satu sama lain; satu neuron dapat berhubungan dengan lebih dari seratus ribu neuron lain. ”Jumlah kemungkinan hubungan yang terjadi dalam otak modern kita benar-benar tidak terbatas,” kata Anthony Smith dalam bukunya The Mind (Pikiran). Lebih besar ”daripada jumlah seluruh partikel-partikel atom yang membentuk alam semesta yang kita ketahui”, kata sarjana syaraf Thompson.

      Namun ada sesuatu yang lebih hebat lagi. Ini adalah cara jaringan neuron-neuron yang sangat luas ini dihubungkan yang membuat manusia dapat berpikir, berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis. Dan hal-hal ini dapat dilakukan dalam dua bahasa atau lebih. ”Bahasa adalah perbedaan yang sangat penting antara manusia dan hewan,” kata Karl Sabbagh dalam bukunya The Living Body. Komunikasi antar hewan sangat sederhana jika dibandingkan dengan manusia. Perbedaannya, ahli evolusi Sabbagh mengakui, ”bukan hanya sekedar perbaikan dari kesanggupan lain dari hewan untuk mengeluarkan bunyi—ini adalah milik asasi yang membuat manusia menjadi manusia, dan hal itu terlihat dari perbedaan-perbedaan besar dalam susunan otak.”

      Susunan otak manusia yang menakjubkan telah mendorong banyak orang untuk menggunakan potensinya secara lebih baik dengan menjadi trampil dalam suatu keahlian tertentu, belajar memainkan alat musik, menguasai bahasa lain, atau mengembangkan bakat apapun yang akan menambah sukacita dalam kehidupan. ”Bila anda belajar suatu keahlian baru,” tulis Drs. R. dan B. Bruun dalam buku mereka The Human Body (Tubuh Manusia), ”anda melatih neuron anda untuk saling berhubungan dengan cara baru. . . . Makin banyak anda menggunakan otak anda, makin lebih jitu [otak itu] jadinya.”

      Diciptakan oleh Siapa?

      Dapatkah sesuatu yang terorganisasi dengan begitu hebat dan teratur seperti tangan, mata, dan otak terjadi secara kebetulan? Jika manusia mendapat penghargaan karena telah menciptakan alat-alat, komputer, dan film fotografis, pasti ada pribadi yang patut dihormati karena telah menciptakan tangan, mata, dan otak yang lebih serba guna. ”Oh Yehuwa,” pemazmur Alkitab mengatakan, ”Aku akan memujiMu karena dengan dahsyat dan ajaib aku telah diciptakan. Hasil karyaMu menakjubkan, jiwaku benar-benar menyadarinya.”—Mazmur 139:1, 14, NW.

      Banyak fungsi yang menakjubkan dari tubuh manusia bekerja tanpa upaya kita. Terbitan-terbitan yang akan datang dari brosur ini akan membahas beberapa dari mekanisme yang menakjubkan ini, dan juga apakah usia tua, penyakit, dan kematian dapat dikalahkan, sehingga kita dapat menikmati kehidupan untuk selama-lamanya!

      [Kotak di hlm. 10]

      Neuron-Neuron Anda yang Mengagumkan

      NEURON adalah sebuah sel syaraf dengan semua prosesnya. Sistem syaraf anda berisi banyak jenis neuron, yang jumlah keseluruhannya kira-kira 500 milyar. Beberapa adalah reseptor perasa yang mengirim keterangan dari berbagai bagian tubuh ke otak anda. Neuron dalam bagian atas otak anda berfungsi seperti alat perekam video. Mereka dapat secara permanen menyimpan keterangan yang berasal dari mata dan telinga anda. Bertahun-tahun kemudian anda dapat ”memutar kembali” gambar-gambar dan suara tersebut, bersama buah-buah pikiran dan perasaan lain yang tidak dapat dicatat oleh mesin bikinan manusia manapun.

      Ingatan manusia masih merupakan suatu misteri. Ini ada kaitannya dengan cara neuron-neuron berhubungan. ”Sel otak rata-rata,” Karl Sabbagh menjelaskan dalam bukunya The Living Body, ”berhubungan dengan kira-kira 60.000 sel otak lain; sesungguhnya beberapa sel ada yang berhubungan dengan seperempat juta sel lain. . . . Otak manusia dapat menyimpan sedikitnya 1000 kali lebih banyak keterangan dalam jalur-jalur yang menghubungkan sel-sel syarafnya daripada yang terdapat dalam encyclopedia yang paling besar—katakan saja yang terdiri dari 20 atau 30 jilid besar.”

      Namun bagaimana satu neuron menyampaikan keterangan kepada neuron lain? Makhluk-makhluk yang memiliki sistem syaraf yang sederhana mempunyai banyak sel syaraf yang dihubungkan bersama. Dalam hal tersebut, suatu impuls elektris menyeberangi jembatan dari satu neuron ke neuron berikutnya. Penyeberangan itu disebut sinapsis elektris. Hal ini terjadi dengan cepat dan sederhana.

      Walaupun tampaknya aneh, kebanyakan neuron dalam tubuh manusia menyampaikan keterangan melalui sinapsis kimiawi. Metode yang lebih lambat, lebih rumit ini dapat dilukiskan dengan sebuah kereta api yang sampai pada sebuah sungai tanpa jembatan dan harus diangkut dengan ferry (kapal tambang) untuk menyeberang. Bila sebuah impuls elektris sampai pada sebuah sinapsis kimiawi, ia harus berhenti karena ada pemisah antara kedua neuron itu. Di sini isyarat tersebut ”diangkut dengan kapal ferry” ke seberang dengan pemindahan zat-zat kimia. Mengapa metode elektro-kimiawi yang begitu rumit untuk menyampaikan dorongan-dorongan syaraf?

      Para ilmuwan melihat banyak keuntungan dalam sinapsis kimiawi. Hal itu memastikan bahwa suatu berita disampaikan satu arah. Juga, hal itu digambarkan sebagai plastik karena fungsi atau susunannya dapat mudah berubah. Di sini isyarat-isyarat dapat disesuaikan. Karena sering digunakan, beberapa sinapsis kimiawi menjadi lebih kuat sedangkan yang lain-lain akan lenyap karena jarang digunakan. ”Belajar dan mengingat tidak dapat berkembang dalam sistem syaraf yang hanya mempunyai sinapsis elektris,” kata Richard Thompson dalam bukunya The Brain.

      Penulis ilmiah Smith menjelaskan dalam bukunya The Mind, ”Neuron-neuron tidak hanya membidik dan tidak membidik . . . mereka harus dapat menyampaikan keterangan yang jauh lebih terinci dan tidak hanya sekedar ya atau tidak. Mereka bukan hanya martil yang memukul paku berikut, dengan lebih sering, atau kurang sering. Mereka, untuk melengkapi perumpamaan ini, adalah sebuah kotak peralatan tukang kayu, dengan obeng, tang, catut, palu—dan martil. . . . Tiap dorongan syaraf diubah dalam perjalanan, dan tidak di tempat lain kecuali pada sinapsis-sinapsis.”

      Sinapsis kimiawi mempunyai kelebihan lain. Ia tidak banyak makan tempat dibanding dengan sinapsis elektris, yang menjelaskan mengapa otak manusia mempunyai begitu banyak sinapsis. Majalah Science memberikan angka 100.000.000.000.000—yang sama dengan jumlah bintang dalam ratusan galaksi Bima Sakti. ”Kita adalah apa adanya kita,” sarjana syaraf Thompson menambahkan, ”karena otak kita pada dasarnya adalah mesin-mesin kimiawi dan bukan mesin-mesin elektris.”

      [Kotak di hlm. 12]

      Mengapa Otak Anda Membutuhkan Begitu Banyak Darah

      SEBELUM menyelam ke dalam kolam renang, mungkin anda akan mencelupkan jari-jari kaki anda ke dalam air. Jika air itu dingin, reseptor-reseptor rasa dingin yang sangat kecil dalam kulit anda akan bereaksi. Dalam kurang dari satu detik, otak anda akan mencatat suhunya. Reseptor-reseptor rasa sakit dapat menyampaikan keterangan dengan lebih cepat lagi. Beberapa impuls syaraf mencapai kecepatan 360 kilometer per jam—sama dengan lari sepanjang sebuah lapangan sepak bola dalam satu detik.

      Tetapi, bagaimana otak mengatur intensitas rasa? Satu cara ialah dengan frekuensi bidikan sebuah neuron; ada yang membidik seribu kali atau lebih dalam satu detik. Kegiatan yang intensif yang terjadi di antara neuron-neuron dalam otak dimungkinkan karena bekerjanya pompa dan pembangkit tenaga.

      Tiap kali sebuah neuron membidik, atom-atom dengan muatan elektris akan mengalir ke dalam sel. Jika ion-ion sodium ini, demikian hal itu disebut, dibiarkan mengumpul, neuron lambat-laun akan kehilangan kemampuannya untuk membidik. Bagaimana problem ini diatasi? ”Tiap neuron,” penulis ilmiah Anthony Smith menjelaskan dalam bukunya The Mind, ”berisi kira-kira satu juta pompa—masing-masing suatu benjolan kecil pada selaput sel—dan tiap pompa dapat menukar kira-kira 200 ion sodium untuk 130 ion potasium tiap detik.” Bahkan pada waktu neuron-neuron itu beristirahat, pompa-pompa tersebut terus bekerja. Mengapa? Untuk menetralkan dampak ion-ion sodium yang mengalir ke dalam sel dan ion-ion potasium yang keluar.

      Kegiatan pompa-pompa itu menuntut adanya energi yang terus tersedia. Energi itu berasal dari mitochondria yang sangat kecil, atau ”pusat-pusat pembangkit tenaga”, yang tersebar dalam tiap sel. Untuk menghasilkan energi, tiap pusat pembangkit tenaga membutuhkan oksigen dan glukosa yang disediakan oleh darah. Tidak mengherankan bahwa otak anda membutuhkan begitu banyak darah. ”Walaupun berat otak hanya kira-kira 2 persen dari jumlah berat tubuh,” Richard Thompson menjelaskan dalam bukunya The Brain, ia ”menerima, 16 persen dari persediaan darah . . . Jaringan otak menerima darah 10 kali lebih banyak daripada jaringan otot.”

      Kali berikut anda merasakan temperatur air, bersyukurlah kepada bermilyar-milyar pompa dan pusat-pusat pembangkit tenaga yang ada dalam otak anda. Dan ingat semua kegiatan ini mungkin karena adanya oksigen dan glukosa yang diangkut oleh darah anda.

      [Gambar di hlm. 9]

      Otak manusia memproses jutaan keterangan secara serentak. Pada waktu anda bergerak, reseptor-reseptor perasa dalam lengan dan kaki anda memberitahu otak anda mengenai posisi tiap lengan dan keadaan masing-masing otot setiap saat

      [Gambar di hlm. 11]

      Otak jauh lebih rumit dan serba guna daripada sebuah komputer

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan