-
HongariaBuku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1996
-
-
Laporan 1940 Yearbook memberi contoh tentang bagaimana seorang saudari perintis bersikap hati-hati. Ia mengenakan sehelai syal hitam pada kepalanya dan sebuah lagi di sekeliling bahunya. Setelah mengerjakan sebagian daerah, ia melihat salah seorang penghuni rumah mendatanginya bersama dua orang prajurit-polisi. Saudari ini bersembunyi di sebuah gang, menukar syal hitamnya dengan syal berwarna lain, dan berjalan dengan tenang ke arah kedua prajurit-polisi. Mereka bertanya kepada saudari ini apakah ia melihat wanita bersyal hitam, yang kemudian dijawab bahwa memang ia melihatnya, agaknya sedang terburu-buru, lari ke arah lain. Lalu prajurit-polisi dan mata-mata mereka berlari untuk menangkap wanita itu, sementara Saksi ini pulang dengan tenangnya.
Seorang saudari perintis yang setia kemudian mengenang bagaimana kalangan berwenang, di bawah tekanan kaum pendeta, menangkap dia. Selama beberapa waktu, ia berada di bawah pengawasan polisi dan wajib melapor kepada polisi dua kali sebulan. Tetapi begitu ia meninggalkan kantor polisi, ia akan mengendarai sepedanya dan pergi ke daerahnya untuk mengabar. Atas kegigihannya dalam memberikan kesaksian, mereka mengurungnya—mula-mula selama lima hari, kemudian selama sepuluh, lima belas, dan tiga puluh hari, dua kali selama empat puluh hari, kemudian selama enam puluh hari, dua kali selama seratus hari, dan akhirnya, selama delapan tahun. Apa alasannya? Karena mengajarkan Alkitab kepada masyarakat. Seperti rasul-rasul dari Yesus Kristus, ia menaati Allah sebagai penguasa sebaliknya daripada manusia.—Kis. 5:29.
-
-
HongariaBuku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1996
-
-
Para perintis yang bergairah di Budapest pada tahun 1934/35: (dari kiri ke kanan) Adi dan Charlotte Vohs, Julius Riffel, Gertrud Mende, Oskar Hoffmann, Martin Poetzinger
-