-
Para Suami, Hormatilah Istri KalianMenara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2025 | Januari
-
-
3. Apa saja yang mungkin membuat seorang suami menganiaya istrinya?
3 Mengapa beberapa suami menganiaya istri mereka? Mereka mungkin dibesarkan oleh ayah yang kasar sehingga mereka menganggap perlakuan seperti itu normal. Ada juga yang dipengaruhi oleh pandangan yang umum di sekitar mereka. Mereka berpikir bahwa ”pria sejati” harus menggunakan kekerasan untuk menunjukkan kepada istri mereka bahwa merekalah yang menjadi kepala. Yang lainnya tidak pernah diajar untuk mengendalikan emosi. Selain itu, beberapa pria punya pandangan yang menyimpang tentang wanita dan seks karena sering menonton pornografi. Dan, menurut beberapa laporan, pandemi COVID-19 membuat semakin banyak suami menganiaya istri mereka. Tapi, apa pun alasannya, seorang suami tidak boleh menganiaya istrinya.
-
-
Para Suami, Hormatilah Istri KalianMenara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2025 | Januari
-
-
6. Bagaimana perasaan Yehuwa terhadap suami yang menganiaya istrinya? (Kolose 3:19)
6 Menganiaya secara fisik. Yehuwa membenci orang yang melakukan kekerasan. (Mz. 11:5) Dia sangat tidak suka dengan suami yang menganiaya istrinya. (Mal. 2:16; baca Kolose 3:19 dan catatan kakinya.) Sesuai dengan ayat tema kita, 1 Petrus 3:7, kalau suami tidak memperlakukan istrinya dengan baik, hubungannya dengan Allah akan terganggu. Bahkan, itu bisa membuat doanya tidak didengarkan Yehuwa.
7. Menurut Efesus 4:31, 32, suami tidak boleh berbicara seperti apa kepada istrinya? (Lihat juga ”Penjelasan”.)
7 Menganiaya dengan kata-kata. Beberapa suami berbicara dengan kasar dan mengatakan hal-hal yang menyakitkan kepada istri mereka. Tapi, Yehuwa membenci ”amarah, kemurkaan, teriakan, [dan] hinaan”.c (Baca Efesus 4:31, 32.) Dia mendengar semuanya. Cara suami berbicara kepada istrinya, bahkan sewaktu mereka ada di rumah, diperhatikan oleh Yehuwa. Suami yang berbicara dengan kasar kepada istrinya tidak hanya merusak perkawinannya tapi juga persahabatannya dengan Allah.—Yak. 1:26.
-
-
Para Suami, Hormatilah Istri KalianMenara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2025 | Januari
-
-
CARANYA BERHENTI MELAKUKAN HAL-HAL YANG MERENDAHKAN ISTRI
10. Bagaimana para suami bisa meniru teladan Yesus?
10 Bagaimana seorang suami bisa berhenti menganiaya dan merendahkan istrinya? Dia perlu berupaya meniru Yesus. Meskipun Yesus tidak pernah menikah, cara dia memperlakukan murid-muridnya bisa menjadi teladan bagi para suami. (Ef. 5:25) Misalnya, perhatikan apa yang bisa dipelajari para suami dari cara Yesus berbicara kepada rasul-rasulnya dan cara dia memperlakukan mereka.
11. Bagaimana Yesus memperlakukan para rasulnya?
11 Yesus memperlakukan para rasulnya dengan baik hati dan penuh respek, dan dia tidak pernah kasar. Meskipun dia adalah Tuan dan Majikan mereka, dia tidak menggunakan wewenangnya untuk membuat mereka merasa lemah atau takut kepadanya. Tapi, dia dengan rendah hati melayani mereka. (Yoh. 13:12-17) Dia memberi tahu murid-muridnya, ”Belajarlah dariku, karena aku lembut hati dan rendah hati, dan kalian akan segar kembali.” (Mat. 11:28-30) Perhatikan bahwa Yesus lembut hati. Orang yang lembut hati bukan orang yang lemah. Sebaliknya, dia punya kekuatan untuk menahan diri. Sewaktu ada yang memancing kemarahannya, dia tetap tenang dan mengendalikan emosinya.
12. Bagaimana cara Yesus berbicara dengan orang lain?
12 Yesus menggunakan kata-katanya untuk menguatkan dan menyegarkan orang lain. Dia tidak berbicara dengan kasar kepada para pengikutnya. (Luk. 8:47, 48) Sewaktu para penentang menghina dia dan berupaya membuatnya marah, ”dia tidak balas menghina”. (1 Ptr. 2:21-23) Kadang, Yesus bahkan memilih untuk tetap diam daripada menjawab dengan kasar. (Mat. 27:12-14) Benar-benar teladan yang bagus untuk para suami Kristen!
13. Bagaimana seorang suami bisa ”terus bersama istrinya”? (Matius 19:4-6; lihat juga gambar.)
13 Yesus meminta para suami untuk tetap setia kepada istri mereka. Dia mengutip kata-kata Bapaknya bahwa seorang suami harus ”terus bersama istrinya”. (Baca Matius 19:4-6.) Di ayat ini, kata kerja Yunani yang diterjemahkan menjadi ”terus bersama” berarti ”melekatkan”. Itu berarti ikatan perkawinan di antara suami istri harus begitu kuat sampai-sampai mereka seperti dilekatkan, atau dilem. Kalau mereka dipisahkan, mereka berdua akan merasa sakit. Nah, untuk mempertahankan ikatan perkawinan yang kuat, suami harus menolak semua jenis pornografi. Dia akan langsung ’mengalihkan matanya agar tidak melihat apa yang tidak berguna’. (Mz. 119:37) Dia seolah-olah membuat perjanjian dengan matanya untuk tidak melihat wanita lain dengan hasrat yang salah.—Ayb. 31:1, catatan kaki.
Seorang suami yang setia tidak akan mau melihat pornografi (Lihat paragraf 13)g
14. Kalau seorang suami menganiaya istrinya, langkah apa saja yang harus dia ambil untuk memperbaiki hubungannya dengan Yehuwa dan istrinya?
14 Seorang suami yang menganiaya istrinya secara fisik atau dengan kata-kata perlu mengambil beberapa langkah untuk memperbaiki hubungannya dengan Yehuwa dan istrinya. Pertama, dia harus sadar bahwa dia sudah melakukan kesalahan yang serius. Tidak ada yang tersembunyi dari Yehuwa. (Mz. 44:21; Pkh. 12:14; Ibr. 4:13) Kedua, dia harus berhenti menganiaya istrinya dan mengubah tingkah lakunya. (Ams. 28:13) Ketiga, dia harus mengakui kepada istrinya dan kepada Yehuwa bahwa dia sudah menyakiti mereka, dan dia harus meminta pengampunan mereka dengan sungguh-sungguh. (Kis. 3:19) Dia juga harus memohon supaya Yehuwa memberi dia keinginan untuk berubah dan membantu dia mengendalikan pikiran, kata-kata, dan tindakannya. (Mz. 51:10-12; 2 Kor. 10:5; Flp. 2:13) Keempat, dia harus bertindak sesuai dengan doa-doanya. Dia harus belajar untuk membenci semua jenis kekerasan dan kata-kata yang kasar. (Mz. 97:10) Kelima, dia harus segera meminta bantuan dari para gembala yang pengasih di sidang. (Yak. 5:14-16) Keenam, dia harus membuat rencana supaya dia tidak mengulangi kesalahannya lagi. Suami yang menonton pornografi juga harus mengikuti langkah-langkah itu. Yehuwa akan memberkati upayanya untuk membuat perubahan. (Mz. 37:5)
-