PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwyp artikel 114
  • Bagaimana Kalau Aku Mau Bunuh Diri?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bagaimana Kalau Aku Mau Bunuh Diri?
  • Pertanyaan Anak Muda
  • Bahan Terkait
  • Saya Mau Mati Saja—Bisakah Alkitab Menolong Agar Saya Tidak Bunuh Diri?
    Pertanyaan Alkitab Dijawab
  • Apa Kuakhiri Saja Hidupku?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 1
  • Bagaimana Cara Mengatasi Depresi?
    Pertanyaan Anak Muda
  • Apa Kuakhiri Saja Hidupku Ini?
    Sedarlah!—2008
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Anak Muda
ijwyp artikel 114
Seorang gadis muda yang tertekan sedang menatap hujan dari jendela.

PERTANYAAN ANAK MUDA

Bagaimana Kalau Aku Mau Bunuh Diri?

”Beberapa tahun lalu, aku terus-terusan khawatir. Aku seperti harus memadamkan api setiap hari. Waktu itu, aku sempat terpikir untuk bunuh diri. Tapi sebenarnya, aku enggak mau mati. Aku cuma enggak mau menderita lagi.”​—Jonathan, 17 tahun.

Dalam sebuah survei terhadap sekitar 11.000 anak-anak SMP dan SMA, ada 1 dari 20 anak yang pernah memikirkan untuk bunuh diri dalam 12 bulan terakhir.a Kalau kamu merasa ingin bunuh diri, apa yang bisa kamu lakukan?

  • Tunggu dulu. Jangan langsung bertindak sesuai keinginanmu. Walaupun masalahmu kelihatannya sangat berat, masih ada bantuan yang bisa kamu dapatkan untuk menghadapi masalahmu.

Seorang gadis muda sedang mencari jalan keluar dari sebuah labirin.

Kamu mungkin merasa seperti terjebak di dalam labirin. Tapi, apa yang kamu rasakan bisa jadi berbeda dengan kenyataannya. Dengan bantuan yang tepat, jalan keluar untuk masalahmu mungkin tidak sesulit yang kamu kira.

  • Kata Alkitab: ”Kami ditekan dari segala arah, tapi tidak sampai terjepit. Kami tidak tahu harus bagaimana lagi, tapi selalu punya jalan keluar.”​—2 Korintus 4:8.

    Saran: Kalau keinginanmu untuk bunuh diri sangat kuat atau terus-menerus muncul, cari tahu bantuan apa saja yang tersedia. Misalnya, kamu bisa menelepon layanan pencegahan bunuh diri atau mencari bantuan di rumah sakit. Orang-orang yang bekerja di sana sudah dilatih untuk menyediakan bantuan, dan mereka benar-benar mau membantumu.

  • Ceritakan perasaanmu kepada seseorang. Ada orang-orang yang peduli kepadamu dan mau membantumu. Mereka mungkin termasuk teman dan keluarga yang tidak tahu apa yang sedang kamu alami.

Seorang gadis muda memakai kacamata.

Sama seperti kacamata yang bisa membantu seseorang melihat dengan lebih jelas, seorang teman bisa membantumu untuk melihat masalahmu dengan lebih seimbang. Dia juga bisa membuatmu punya semangat hidup lagi.

  • Kata Alkitab: ”Teman sejati . . . menjadi saudara saat ada kesusahan.”​—Amsal 17:17.

    Saran: Kalau kamu bingung bagaimana kamu bisa mulai menceritakan perasaanmu, kamu bisa bilang, ”Belakangan ini, aku punya pikiran yang sangat negatif. Boleh enggak aku cerita ke kamu?” Atau kamu bisa bilang, ”Aku punya masalah yang sangat berat, tapi aku enggak tahu harus bagaimana. Boleh enggak aku minta bantuanmu?”

  • Cari bantuan dokter. Masalah kesehatan seperti gangguan kecemasan atau depresi bisa membuat seseorang tidak punya semangat hidup. Tapi jangan khawatir, masalah kesehatan seperti ini bisa diobati.

Seorang gadis muda yang sakit sedang menatap dengan tatapan kosong. Dia tidak makan makanan yang ada di depannya.

Sama seperti penyakit flu yang bisa membuatmu kehilangan nafsu makan, depresi bisa membuatmu kehilangan semangat hidup. Meski begitu, kedua penyakit ini bisa diobati.

  • Kata Alkitab: ”Orang sehat tidak butuh tabib [atau, dokter], tapi orang sakit butuh.”​—Matius 9:12.

    Saran: Beristirahatlah yang cukup, berolahraga, dan makan makanan yang bergizi. Kesehatanmu bisa memengaruhi perasaanmu dan cara kamu memandang kehidupan.

  • Berdoalah. Alkitab bilang bahwa Pencipta kita ”lebih besar daripada hati kita dan tahu segala sesuatu”. (1 Yohanes 3:20) Jadi, cobalah berdoa kepada-Nya hari ini. Waktu berdoa, sebutkan nama Allah, yaitu Yehuwa, dan ceritakan semua perasaanmu.

Seorang gadis muda berupaya mengangkat sebuah kotak yang sangat besar.

Memang, ada masalah yang terlalu berat untuk ditanggung sendiri. Tapi Penciptamu, Yehuwa, mau membantumu.

  • Kata Alkitab: ”Sampaikan permintaan kalian kepada Allah dengan berdoa dan memohon . . . sehingga kedamaian dari Allah, yang bisa mengalahkan pemikiran apa pun, akan menjaga hati dan pikiran kalian.”​—Filipi 4:6, 7.

    Saran: Selain menceritakan masalahmu kepada Yehuwa, cobalah pikirkan setidaknya satu hal baik yang bisa kamu syukuri hari ini. (Kolose 3:15) Rasa syukur bisa membantumu untuk punya pandangan yang lebih positif tentang kehidupan.

Kalau kamu merasa hidupmu tidak ada gunanya lagi, carilah bantuan. Itulah yang dilakukan Jonathan, yang disebutkan di awal artikel. Dia bilang, ”Aku akhirnya sering ceritakan perasaanku ke orang tuaku. Aku juga cari bantuan dokter. Hasilnya, aku merasa jauh lebih baik. Memang sampai sekarang, hidupku enggak selalu mulus. Tapi paling enggak, aku enggak punya keinginan untuk bunuh diri lagi.”

a Survei ini diadakan pada tahun 2015 oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Organisasi Kesehatan Dunia.

Kata teman-temanmu

Alexandra.

”Kalau ada yang patah tulang, orang lain bisa langsung lihat. Tapi kalau ada yang emosinya terganggu, orang lain enggak bisa langsung lihat itu. Padahal, kesehatan mental itu sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jadi, kalau kamu sedang menderita karena gangguan emosi, jangan takut untuk ceritakan itu ke orang lain. Enggak ada salahnya untuk minta bantuan.”​—Alexandra.

Ian.

”Waktu aku kecil, orang tuaku bantu aku untuk tahu kalau setiap masalah itu bisa diselesaikan. Dan kalaupun masalahnya terlalu sulit, kita masih bisa bertahan untuk hadapi itu. Aku juga sering curhat ke orang tuaku. Kalau kita punya teman curhat, kita jadi bisa lihat masalah kita dengan lebih seimbang.”​—Ian.

Ayat-Ayat yang Bisa Membantu

Cobalah buat daftar ayat-ayat Alkitab yang bisa membantumu waktu kamu lagi tertekan, misalnya:

Mazmur 34:18: ”Yehuwa dekat dengan orang yang hancur hatinya; Dia menyelamatkan orang yang patah semangat.”

Artinya: Yehuwa khususnya peduli kepada orang-orang yang merasa bahwa masalah mereka terlalu berat. Dia mau membantu mereka.

Mazmur 46:1: ”Allah adalah tempat kita berlindung dan kekuatan kita, pertolongan-Nya selalu tersedia di saat kita susah.”

Artinya: Kamu bisa berdoa kepada Yehuwa kapan pun kamu merasa khawatir. Dia siap dan mau membantu kamu menghadapi masalahmu.

Mazmur 94:18, 19: ”Sewaktu aku berkata, ’Kakiku goyah,’ kasih setia-Mu, oh Yehuwa, terus menguatkan aku. Sewaktu rasa khawatir meliputi aku, Engkau menghibur dan menenangkan aku.”

Artinya: Allah bisa menghiburmu lewat kata-kata-Nya yang ada di Alkitab. Jadi, jangan lupa untuk baca Alkitab tiap hari.

Mazmur 139:23, 24: ”Selidiki aku, oh Allah, dan . . . kenali pikiranku yang resah. Lihatlah apakah ada haluan berbahaya dalam diriku, dan tuntunlah aku di jalan keabadian.”

Artinya: Yehuwa lebih mengenalmu daripada kamu mengenal dirimu sendiri. Dia bisa membantumu untuk tidak memikirkan hal-hal yang bisa membahayakan dirimu supaya kamu bisa bahagia lagi.

Yesaya 41:10: ”Jangan khawatir, karena Akulah Allahmu. Aku akan melindungimu, Aku akan menolongmu.”

Artinya: Apa pun masalah kita, Yehuwa bisa memberi kita kekuatan untuk menghadapinya.

Kesimpulan: Bagaimana kalau aku mau bunuh diri?

  • Tunggu dulu. Jangan langsung bertindak sesuai keinginanmu. Masih ada bantuan yang bisa kamu dapatkan untuk menghadapi masalahmu.

  • Ceritakan perasaanmu kepada seseorang. Teman dan keluargamu tidak akan tahu apa yang sedang kamu alami kalau kamu tidak cerita ke mereka.

  • Cari bantuan dokter. Keinginan untuk bunuh diri bisa muncul akibat depresi, dan ini bisa diobati.

  • Ceritakan perasaanmu kepada Allah lewat doa. Dia lebih mengenalmu daripada kamu mengenal dirimu sendiri, dan Dia mau membantumu.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan