PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Zaman Seperti ”Zaman Nuh”
    Menara Pengawal—1986 (Seri 20) | Menara Pengawal—1986 (Seri 20)
    • Iman Nuh Di Tengah-Tengah Kebejatan

      5, 6. (a) Bagaimana Setan mulai merusak umat manusia? (b) Cara bagaimana Nuh dan keluarganya menonjol sebagai bukan bagian dari dunia itu?

      5 Sejak pemberontakan di Eden, Setan si Iblis cenderung untuk ”menyesatkan seluruh dunia.” (Wahyu 12:9) Yehuwa memerintahkan pria dan wanita untuk menggunakan daya seksual yang diberikan Allah kepada mereka secara terhormat dalam penyelenggaraan perkawinan, guna ’memenuhi bumi’ dengan jenis mereka. (Kejadian 1:28; Ibrani 13:4) Tetapi si Iblis mulai merusak umat manusia dengan seks yang tidak wajar. Bagaimana? Putra-putra rohani, Allah bergabung dengan Setan dalam pemberontakannya. Mereka menjadi ’roh-roh jahat,’ dengan Setan sebagai ”kepala” mereka. (Lukas 11:15, BIS) Dan pada waktu itu dalam bentuk apakah kegiatan hantu-hantu itu? Mereka turun ke bumi, menjelma ke dalam tubuh manusia, dan hidup bersama sebagai suami istri dengan putri-putri manusia yang cantik. Akibatnya mengerikan!

      6 Keturunan campuran dilahirkan, manusia-manusia raksasa yang separuh hantu, separuh manusia. Mereka adalah Nefilim, ”orang-orang yang tumbang” dari antara umat manusia, yang suka membunuh, seperti diperlihatkan oleh catatan, ”Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.” Kekerasan dan kebejatan seks begitu merajalela sehingga hanya tentang Nuh dapat dikatakan, ”Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul [berjalan, NW] dengan Allah.” Istrinya, putra-putranya, dan istri-istri mereka—mereka saja dari antara seluruh umat manusia—memperlihatkan iman dan takut yang saleh. Rupanya hanya garis keturunan Nuh saja yang tidak dicemari oleh kebejatan seks dari jamannya.—Kejadian 6:4, 9-12, catatan kaki Ref. Bi.

      7. Seperti diperlihatkan pada jaman Nuh, bagaimana Yehuwa menghakimi orang-orang yang jahat dan yang benar? (Bandingkan Matius 25:40, 45, 46.)

      7 Yehuwa memusnahkan dunia yang keras, gila seks dan jahat itu. Dengan mendatangkan Banjir besar, Ia melenyapkan segala sesuatu yang jahat. Nefilim yang campuran itu dan umat manusia yang bejat disapu bersih, sedangkan bekas putra-putra Allah yang jahat meluputkan diri dengan kembali ke alam roh—untuk menantikan penghukuman Allah atas mereka.

  • Zaman Seperti ”Zaman Nuh”
    Menara Pengawal—1986 (Seri 20) | Menara Pengawal—1986 (Seri 20)
    • 10, 11. (a) Untuk mendapat perkenan Allah, kejahatan apa harus dihindari? (b) Perlengkapan senjata apa harus kita kenakan, dan mengapa?

      10 Pada hari-hari terakhir ini, kehidupan dari begitu banyak orang berkisar pada seks, dengan atau tanpa penyelenggaraan perkawinan. Dan bagi banyak orang yang sudah menikah, perceraian atau talak sudah menjadi ciri khas. Karena mengabaikan peringatan yang jelas dari murid-murid Yesus, banyak orang dalam Susunan Kristen memuaskan hawa nafsu dalam homoseks. Ada dari antara mereka yang sudah ”menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal” dalam bentuk AIDS dan penyakit-penyakit lain yang ditularkan melalui hubungan seks. Tetapi, sebenarnya ada harapan keselamatan bahkan bagi orang-orang sedemikian. Ingat, Yesus memuji pelacur-pelacur yang membersihkan kehidupan mereka dan percaya kepadanya, bertentangan dengan para pemimpin agama yang angkuh, tidak mau bertobat, pada jamannya.—Roma 1:26, 27; 2 Petrus 2:9, 10; Yudas 6, 7; Matius 21:31, 32.

      11 Siapapun di antara umat Yehuwa yang mungkin telah dicemari oleh praktek-praktek yang imoral, atau yang tergoda untuk memuaskan hawa nafsu di dalamnya, harus sadar dan mengenakan seluruh perlengkapan senjata yang disediakan Allah! (Efesus 6:11-18) Jaman ini benar-benar ”sebagaimana halnya pada zaman Nuh.” ”Singa yang mengaum-aum” itu, si Iblis, dan hantu-hantunya yang bejat bekerja siang malam untuk mengasingkan dan menjerat hamba-hamba Allah. Kita harus mengambil sikap melawan musuh-musuh itu, kuat dalam iman.—1 Petrus 5:8, 9.

      12. Mengapa penting untuk mengikuti nasihat Mazmur 97:10?

      12 Mungkin kedengarannya mengejutkan, bahwa ada orang-orang yang terkemuka dalam organisasi Yehuwa yang telah menyerah kepada praktek-praktek imoral, termasuk homoseks, bertukar istri, dan pemerkosaan anak-anak. Juga perlu diperhatikan, bahwa selama tahun lalu, ada 36.638 orang yang harus dipecat dari sidang Kristen, kebanyakan di antaranya karena mempraktekkan imoralitas. Organisasi Yehuwa harus dijaga bersih! (1 Korintus 5:9-13) Kinilah waktunya bagi para penatua, pelayan-pelayan sidang, dan sesungguhnya semua saudara-saudari kita untuk menghindari keadaan apapun yang dapat mengarah kepada imoralitas. Keloyalan kepada standar-standar Yehuwa akan mendapat pahala, seperti dikatakan Mazmur 97:10, ”Hai orang-orang yang mengasihi [Yehuwa], bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihiNya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.”

      13. Nasihat yang baik apa diberikan oleh rasul-rasul Paulus dan Petrus?

      13 Terakhir sekali, ’sengsara besar’ akan menyingkirkan semua ”orang-orang yang keji.” Kita harus dengan sungguh-sungguh membenci, ya, merasa jijik, dan menghindari kebejatan duniawi! Kita harus ’menjauhkan diri dari percabulan’! (Wahyu 21:8; 1 Korintus 6:9, 10, 18) Rasul Petrus, setelah memperingatkan terhadap orang-orang murtad yang menaburkan keraguan dan tentang kenyataan dari ”hari [Yehuwa],” mendesak kita agar ’hidup suci dan saleh.’ Ia menambahkan, ”Tetapi sesuai dengan janjiNya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapanNya, dalam perdamaian dengan Dia.” Betapa senangnya untuk mencapai ”bumi yang baru,” di mana Allah akan ”menjadikan segala sesuatu baru” dan bersih!—2 Petrus 3:3-7, 10-14; Wahyu 21:1, 4, 5.

      Indahkan ’Contoh-Contoh Peringatan’ Selanjutnya

      14. Mengapa pembersihan oleh Air Bah hanya bersifat sementara?

      14 Setelah Banjir besar membersihkan bumi dari semua kenajisan manusia dan hantu-hantu, Yehuwa mengulangi perintah yang semula diberikan kepada Adam, dengan mengatakan kepada Nuh dan putra-putranya, ”Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi.” (Kejadian 9:1) Bukti bahwa mereka melakukan hal ini, ada 70 ”kaum keluarga” (Klinkert)—suatu angka sempurna secara kiasan—yang terdaftar dalam kitab Kejadian pasal 10. Tetapi umat manusia masih menderita akibat dosa yang diwarisi dari Adam. Jelaslah pengaruh hantu-hantu sekali lagi mengakibatkan manusia tenggelam dalam kebejatan seks.

      15. Apa yang kita pelajari dari penghukuman Allah atas Sodom?

      15 Pada waktunya, ”sahabat” Yehuwa, Abraham, dan kemenakan Abraham, Lot, pindah ke daerah Kanaan. Lot memilih untuk pindah ke Distrik Yordan, yang ”seperti taman [Yehuwa].” Tetapi apakah demikian halnya secara moral? Sama sekali tidak! Kota Sodom, di mana Lot tinggal, dan Gomora yang ada di dekatnya penuh dengan homoseks. Sepuluh orang yang benar saja pun tidak dapat ditemukan di sana. Untuk alasan ini, Yehuwa mendatangkan ”hukuman api yang kekal” atas kota-kota itu. Kota-kota yang bejat itu tidak pernah akan dibangun kembali! Yesus mengutip penghukuman Allah terhadap Sodom, bersama dengan apa yang terjadi ”pada zaman, Nuh,” untuk menandaskan perlunya kita waspada—Kejadian 13:10; 18:32; Yudas 7, BIS; Lukas 17:26-30.

      16. Kegiatan apa dari hantu-hantu menuntut agar kita berjuang keras untuk iman?

      16 Jangan membuat kesalahan! Setan dan hantu-hantunya masih marah! Meskipun dilemparkan ke dalam ”gua-gua yang gelap” secara kiasan dan dibatasi sehingga tidak dapat mengenakan tubuh jasmani, roh-roh yang bejat itu cenderung untuk merusak manusia, terutama hamba-hamba Yehuwa. (2 Petrus 2:4-6) Pasti hantu-hantu itu mempengaruhi Kanaan untuk melakukan perbuatan imoral terhadap kakeknya Nuh. (Kejadian 9:22-25) Pasti mereka telah memperkembangkan kemesuman yang menjadi ”cara hidup orang-orang di negeri Kanaan,” (NW) sehingga akhirnya ia memuntahkan keluar penduduknya. (Imamat 18:3-25) Demikian pula, hantu-hantu memupuk praktek-praktek seks yang tidak wajar yang melanda begitu banyak masyarakat dewasa ini. Dalam berjuang keras untuk iman, kita harus menolak serangan apapun dari malaikat-malaikat yang berdosa yang mendorong manusia untuk ”melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar.”—Yudas 3, 6, 7.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan