-
’Aku Sendiri Akan Mencari Domba-Domba-Ku’Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2020 | Juni
-
-
ARTIKEL PELAJARAN 25
’Aku Sendiri Akan Mencari Domba-Domba-Ku’
”Aku sendiri akan mencari dan mengurus domba-domba-Ku.”—YEH. 34:11.
NYANYIAN 105 ”Allah Adalah Kasih”
YANG DIBAHASa
1. Mengapa Yehuwa membandingkan diri-Nya dengan seorang ibu?
PADA zaman Nabi Yesaya, Yehuwa pernah mengajukan pertanyaan ini kepada umat-Nya: ”Bisakah seorang ibu melupakan anaknya yang masih menyusu?” Lalu Yehuwa melanjutkan, ”Kalaupun dia lupa, Aku tidak akan pernah melupakanmu.” (Yes. 49:15) Yehuwa biasanya tidak membandingkan diri-Nya dengan seorang ibu. Tapi pada saat itu, Dia menggunakan perbandingan tersebut. Yehuwa menunjukkan bahwa Dia sangat menyayangi umat-Nya, sama seperti seorang ibu yang sangat menyayangi anaknya. Banyak ibu setuju dengan apa yang dikatakan seorang saudari bernama Jasmin:b ”Sewaktu seorang ibu mengasuh anaknya, mereka membentuk sebuah ikatan yang kuat, yang akan bertahan seumur hidup.”
2. Bagaimana perasaan Yehuwa ketika melihat anak-Nya menjauh dari Dia?
2 Yehuwa tahu jika ada salah satu anak-Nya yang berhenti mengabar atau tidak lagi bergaul dengan sidang. Jadi, bayangkan betapa sedihnya Yehuwa sewaktu melihat banyak hamba-Nya menjadi tidak aktif.c
3. Apa yang Yehuwa inginkan?
3 Banyak saudara dan saudari yang tidak aktif akhirnya kembali ke sidang. Kita senang sekali menyambut mereka! Ya, Yehuwa ingin semua orang yang tidak aktif kembali kepada-Nya, dan kita juga merasa begitu. (1 Ptr. 2:25) Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka kembali ke sidang? Sebelum menjawab pertanyaan itu, kita perlu tahu dulu mengapa beberapa orang berhenti berhimpun dan mengabar.
MENGAPA BEBERAPA ORANG MENJADI TIDAK AKTIF?
4. Karena terlalu sibuk bekerja, apa yang dialami beberapa saudara kita?
4 Beberapa orang menjadi tidak aktif karena terlalu sibuk bekerja. Seorang saudara bernama Hung, yang tinggal di Asia Tenggara, berkata, ”Saya menghabiskan terlalu banyak waktu dan tenaga untuk bekerja. Dulu saya pikir kalau saya punya banyak uang, saya bisa melayani Yehuwa dengan lebih baik. Jadi saya mulai sering lembur. Belakangan, saya jadi jarang berhimpun, dan akhirnya tidak berhimpun sama sekali. Sepertinya Setan menggunakan dunia ini untuk membuat orang tersimpangkan dan lama-kelamaan tidak melayani Yehuwa lagi.”
5. Apa yang dialami seorang saudari, dan apa akibatnya?
5 Beberapa saudara dan saudari sangat tertekan karena menghadapi banyak masalah. Perhatikan pengalaman Anne, seorang saudari di Inggris. Dia punya lima anak. Dia bercerita, ”Anak bungsu saya cacat sejak lahir. Belakangan, putri ketiga saya dipecat, dan salah satu putra saya menderita penyakit mental. Karena sangat tertekan, saya berhenti berhimpun dan mengabar. Akhirnya, saya menjadi tidak aktif.” Kita ikut sedih mendengar pengalaman Anne dan keluarganya, juga saudara-saudari lain yang menghadapi hal yang sama.
6. Kalau seseorang tidak menerapkan Kolose 3:13, mengapa itu bisa membuat dia menjauh dari umat Yehuwa?
6 Baca Kolose 3:13. Beberapa hamba Yehuwa merasa sakit hati terhadap rekan seiman mereka. Rasul Paulus mengatakan bahwa kita kadang punya ”alasan untuk tersinggung” dengan saudara-saudari kita. Dan, mungkin kita memang diperlakukan dengan tidak adil. Tapi, kalau kita tidak berhati-hati, kita bisa terus memendam perasaan kesal. Lama-kelamaan, itu bisa membuat kita menjauh dari umat Yehuwa. Perhatikan pengalaman Pablo, seorang saudara di Amerika Selatan. Dia dituduh melakukan perbuatan salah, dan dia kehilangan tugasnya di sidang. Apa tanggapan Pablo? Dia mengatakan, ”Saya sangat marah, dan lama-lama saya menjauh dari sidang.”
7. Apa yang bisa terjadi kalau seseorang terus merasa bersalah?
7 Kalau seseorang pernah melakukan kesalahan yang serius di masa lalu, dia mungkin terus merasa bersalah untuk waktu yang lama. Bisa jadi, dia berpikir bahwa Allah tidak mungkin mengasihi dia lagi. Meski sudah bertobat, dia mungkin merasa tidak layak untuk menjadi bagian dari umat Allah. Itulah yang dirasakan seorang saudara bernama Francisco. Dia bercerita, ”Saya pernah ditegur karena melakukan perbuatan cabul. Awalnya saya masih berhimpun, tapi belakangan saya merasa tertekan dan merasa tidak layak melayani Yehuwa bersama saudara-saudari. Saya terus merasa bersalah, dan saya berpikir bahwa Yehuwa belum mengampuni saya. Akhirnya, saya tidak lagi berhimpun dan mengabar.” Kalau Saudara mengenal beberapa saudara-saudari yang menghadapi hal-hal yang sudah kita bahas, bagaimana perasaan Saudara terhadap mereka? Apakah Saudara juga ikut sedih melihat keadaan mereka? Dan yang lebih penting, bagaimana perasaan Yehuwa terhadap mereka?
YEHUWA MENYAYANGI DOMBA-DOMBANYA
Seorang gembala Israel sangat menyayangi dombanya yang hilang (Lihat paragraf 8-9)e
8. Apakah Yehuwa melupakan orang-orang yang pernah melayani Dia? Jelaskan.
8 Yehuwa tidak pernah melupakan orang-orang yang dulu melayani Dia tapi belakangan menjadi tidak aktif. Dia juga tidak pernah melupakan pelayanan mereka. (Ibr. 6:10) Nabi Yesaya memberikan gambaran yang menyentuh hati tentang cara Yehuwa mengurus umat-Nya. Yesaya menulis, ”Seperti gembala Dia akan mengurus kawanan-Nya. Dengan lengan-Nya, Dia akan mengumpulkan anak domba, dan Dia akan membawa mereka di dada-Nya.” (Yes. 40:11) Sebagai Gembala yang Agung, bagaimana perasaan Yehuwa kalau ada domba-Nya yang tersesat? Jawabannya bisa kita lihat dari kata-kata Yesus kepada murid-muridnya: ”Bagaimana menurut kalian? Kalau seseorang punya 100 domba dan salah satunya tersesat, dia akan meninggalkan 99 dombanya di gunung dan pergi mencari satu yang tersesat itu, kan? Kalau dia menemukannya, dia pasti lebih senang karena menemukan yang satu itu daripada karena 99 lainnya yang tidak tersesat.”—Mat. 18:12, 13.
9. Bagaimana seorang gembala yang baik memperlakukan domba-dombanya? (Lihat gambar sampul.)
9 Mengapa Yehuwa bisa disamakan dengan seorang gembala? Karena seorang gembala yang baik benar-benar peduli kepada domba-dombanya. Sebagai contoh, sewaktu Daud menjadi gembala, dia berani melawan singa dan beruang untuk melindungi kawanan dombanya. (1 Sam. 17:34, 35) Seorang gembala yang baik pasti akan tahu kalau ada satu dombanya yang hilang. (Yoh. 10:3, 14) Dia akan menaruh domba-dombanya yang lain di kandang atau meminta gembala lain menjaga mereka, lalu dia akan pergi untuk mencari dombanya yang hilang. Yesus memberikan perumpamaan tentang domba yang hilang untuk mengajarkan kebenaran yang penting ini: ”Bapakku yang di surga tidak mau satu pun dari orang-orang kecil ini hilang.”—Mat. 18:14.
Seorang gembala di Israel merawat domba yang tersesat (Lihat paragraf 9)
YEHUWA MENCARI DOMBA-DOMBANYA
10. Menurut Yehezkiel 34:11-16, apa yang akan Yehuwa lakukan untuk domba-domba-Nya yang hilang?
10 Yehuwa menyayangi semua hamba-Nya, termasuk ”orang-orang kecil” yang tersesat dari kawanan. Melalui Nabi Yehezkiel, Allah berjanji bahwa Dia akan mencari domba-domba-Nya yang hilang dan membantu mereka untuk bisa akrab lagi dengan-Nya. Dia juga menyebutkan hal-hal apa saja yang akan dia lakukan untuk menyelamatkan mereka. Hal-hal tersebut biasanya juga dilakukan oleh seorang gembala ketika ada dombanya yang hilang. (Baca Yehezkiel 34:11-16.) Pertama-tama, gembala itu akan mencari dombanya yang hilang. Ini mungkin butuh banyak waktu dan upaya. Lalu, setelah dia menemukan domba itu, dia akan membawanya kembali ke kawanan. Domba itu mungkin sangat lemah karena terluka atau kelaparan. Jadi sang gembala akan dengan lembut membalut lukanya, menggendongnya, dan memberinya makan. Para penatua adalah gembala dari ”kawanan domba Allah”. (1 Ptr. 5:2, 3) Jadi, mereka perlu melakukan hal-hal yang sama kalau ada orang yang menjauh dari sidang. Mereka perlu mencari orang tersebut, membantu dia kembali ke kawanan, dan dengan pengasih membantunya untuk akrab lagi dengan Yehuwa.d
11. Apa yang dipahami seorang gembala yang baik?
11 Seorang gembala yang baik memahami bahwa kadang seekor domba bisa tersesat. Jadi, kalau ada domba yang menjauh dari kawanan, dia tidak akan memperlakukannya dengan kasar. Sekarang, mari kita bahas bagaimana Yehuwa membantu beberapa hamba-Nya.
12. Bagaimana Yehuwa memperlakukan Yunus?
12 Sewaktu Yehuwa memerintahkan Nabi Yunus untuk pergi ke Niniwe, dia tidak mengikuti perintah tersebut. Meski begitu, Yehuwa tidak langsung merasa bahwa Yunus tidak layak menjadi nabi-Nya. Seperti seorang gembala yang baik, Yehuwa menyelamatkan Yunus dan membantu dia agar sanggup menjalankan tugasnya. (Yun. 2:7; 3:1, 2) Belakangan, Yehuwa menggunakan tanaman labu air untuk membantu Yunus memahami bahwa kehidupan setiap manusia sangat berharga. (Yun. 4:10, 11) Apa pelajarannya bagi kita? Para penatua tidak boleh cepat menyerah sewaktu membantu orang-orang yang tidak aktif. Sebaliknya, para penatua perlu berupaya memahami mengapa seseorang menjauh dari kawanan. Dan sewaktu orang tersebut kembali kepada Yehuwa, para penatua akan terus menunjukkan perhatian dan berbaik hati kepadanya.
13. Apa yang bisa kita pelajari dari tanggapan Yehuwa terhadap penulis Mazmur 73?
13 Penulis Mazmur 73 merasa kecil hati sewaktu melihat orang-orang jahat sepertinya tidak pernah hidup susah. Pria itu pun mulai ragu apakah melayani Yehuwa memang ada manfaatnya. (Mz. 73:12, 13, 16) Bagaimana tanggapan Yehuwa? Dia tidak memarahi pria tersebut. Malah, kata-kata pria itu dicatat di dalam Alkitab. Pada akhirnya, pemazmur itu menyadari bahwa persahabatan dengan Yehuwa adalah hal yang paling berharga. (Mz. 73:23, 24, 26, 28) Apa pelajarannya bagi kita? Kalau seseorang mulai ragu apakah melayani Yehuwa itu memang bermanfaat, para penatua tidak boleh langsung menghakimi dan menegur orang tersebut. Sebaliknya, mereka akan berupaya memahami mengapa orang tersebut mulai merasa ragu. Setelah itu, barulah para penatua bisa menggunakan ayat-ayat Alkitab untuk menguatkan dia.
14. Mengapa Elia perlu dibantu, dan bagaimana Yehuwa membantu dia?
14 Sewaktu Nabi Elia melarikan diri dari Ratu Izebel, dia merasa sangat tertekan dan ingin mati saja. Mengapa? Karena Elia mengira bahwa hanya dialah nabi yang masih hidup. Dia juga merasa bahwa pelayanannya selama ini sia-sia. (1 Raj. 19:1-4, 10) Tapi, Yehuwa tidak memarahi Elia. Sebaliknya, Yehuwa meyakinkan Elia bahwa dia tidak sendirian. Yehuwa juga meyakinkan Elia bahwa dia bisa mengandalkan kuasa Yehuwa dan bahwa masih ada banyak pekerjaan yang perlu dia lakukan. Yehuwa dengan baik hati mendengarkan Elia sewaktu dia mencurahkan perasaannya. Lalu, Yehuwa memberi dia tugas-tugas baru. (1 Raj. 19:11-16, 18) Apa pelajarannya bagi kita? Kita semua, terutama para penatua, harus memperlakukan domba Yehuwa dengan baik hati. Seseorang yang tidak aktif mungkin menceritakan kepada para penatua bahwa dia merasa kesal. Atau, dia mungkin mengatakan bahwa dia merasa tidak layak diampuni oleh Yehuwa. Apa pun yang dia sampaikan, para penatua akan mendengarkan dia baik-baik. Lalu, mereka akan berupaya meyakinkan domba yang hilang itu bahwa Yehuwa menyayangi dia.
BAGAIMANA SEHARUSNYA PANDANGAN KITA TERHADAP DOMBA ALLAH YANG HILANG?
15. Menurut Yohanes 6:39, bagaimana pandangan Yesus terhadap domba Bapaknya?
15 Bagaimana seharusnya pandangan kita terhadap domba Yehuwa yang hilang? Yehuwa ingin agar kita menganggap mereka sangat berharga. Yesus memberikan teladan yang bagus dalam hal ini. Karena tahu bahwa Yehuwa menganggap semua domba-Nya sangat berharga, Yesus berupaya keras untuk membantu ”orang Israel yang bagaikan domba yang tersesat” untuk kembali kepada Yehuwa. (Mat. 15:24; Luk. 19:9, 10) Sebagai gembala yang baik, Yesus juga berupaya agar tidak ada satu pun domba Yehuwa yang hilang.—Baca Yohanes 6:39.
16-17. Bagaimana seharusnya pandangan para penatua terhadap orang-orang yang tidak aktif? (Lihat kotak ”Yang Mungkin Dirasakan oleh Domba yang Hilang”.)
16 Rasul Paulus meminta para penatua di sidang Efesus untuk meniru teladan Yesus. Dia mengatakan, ”Kalian harus membantu orang yang lemah dan harus mengingat kata-kata Tuan Yesus sendiri, yaitu, ’Lebih bahagia memberi daripada menerima.’” (Kis. 20:17, 35) Ayat ini menunjukkan bahwa para penatua punya tanggung jawab penting untuk menjaga umat Yehuwa. Salvador, seorang penatua di Spanyol, mengatakan, ”Kalau saya merenungkan perhatian Yehuwa yang sangat besar kepada domba-domba-Nya yang hilang, saya jadi tergerak untuk berupaya sebisa-bisanya membantu mereka. Saya tahu Yehuwa ingin agar saya memperhatikan mereka juga.”
17 Semua yang disebutkan di artikel ini telah dibantu untuk kembali kepada Yehuwa. Saat ini, banyak saudara-saudari yang tidak aktif juga ingin melakukan hal yang sama. Di artikel berikutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang caranya kita bisa membantu mereka kembali kepada Yehuwa.
-
-
”Kembalilah Kepada-Ku”Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2020 | Juni
-
-
ARTIKEL PELAJARAN 26
”Kembalilah Kepada-Ku”
”Kembalilah kepada-Ku, dan Aku akan kembali kepada kalian.”—MAL. 3:7.
NYANYIAN 102 ”Membantu Orang yang Lemah”
YANG DIBAHASa
1. Bagaimana perasaan Yehuwa saat domba-Nya yang hilang kembali kepada-Nya?
SEPERTI yang kita bahas di artikel sebelumnya, Yehuwa menyamakan diri-Nya dengan seorang gembala yang sangat memperhatikan setiap dombanya. Yehuwa juga mencari setiap domba-Nya yang hilang. Dulu, Yehuwa memberi tahu orang-orang Israel yang telah meninggalkan Dia, ”Kembalilah kepada-Ku, dan Aku akan kembali kepada kalian.” Sampai sekarang, Yehuwa masih merasa seperti itu. Dia mengatakan, ”Aku tidak pernah berubah.” (Mal. 3:6, 7) Yesus mengatakan bahwa saat ada satu saja hamba Yehuwa yang kembali kepada-Nya, Yehuwa dan para malaikat sangat bersukacita.—Luk. 15:10, 32.
2. Apa yang akan kita bahas di artikel ini?
2 Di artikel ini, kita akan membahas tiga perumpamaan Yesus. Dari semua perumpamaan itu, kita akan belajar cara untuk membantu domba yang telah menjauh dari Yehuwa. Kita akan membahas beberapa sifat yang perlu kita tunjukkan untuk membantu mereka kembali kepada Yehuwa. Artikel ini juga akan membahas berkat yang akan kita terima kalau kita benar-benar berupaya membantu orang yang tidak aktif.
CARILAH UANG LOGAM YANG HILANG
3-4. Mengapa wanita yang disebutkan di Lukas 15:8-10 berupaya keras mencari uang logamnya yang hilang?
3 Kita harus berjuang keras untuk menemukan orang-orang yang ingin kembali kepada Yehuwa. Dalam sebuah perumpamaan yang dicatat di Injil Lukas, Yesus bercerita tentang seorang wanita yang kehilangan sesuatu yang sangat berharga, yaitu sebuah uang logam drakhma. Bagian terpenting dari perumpamaan itu adalah upaya wanita tersebut untuk mencari uang logamnya.—Baca Lukas 15:8-10.
4 Yesus menceritakan bagaimana perasaan wanita itu ketika dia akhirnya menemukan uang logam drakhma-nya yang hilang. Bisa jadi, uang logam itu adalah pemberian dari ibunya. Di kebudayaan Yahudi pada zaman Yesus, seorang ibu kadang memberikan sepuluh uang logam drakhma sebagai hadiah pernikahan untuk putrinya. Wanita dalam perumpamaan Yesus itu berpikir bahwa uang logamnya mungkin jatuh di lantai. Jadi dia menyalakan lampu minyak dan mencari uang logam itu ke seluruh rumah. Tapi, dia tidak berhasil menemukannya, mungkin karena lampu itu kurang terang. Lalu, dia mencoba menyapu seluruh rumahnya. Akhirnya, di antara debu-debu yang dia sapu, dia menemukan uang logam itu. Uang itu terlihat berkilauan di bawah cahaya lampunya. Wanita itu pun merasa sangat lega! Karena sangat senang, dia menceritakan hal itu kepada teman-teman dan tetangganya.
5. Mengapa menemukan orang-orang yang tidak aktif itu mungkin tidak mudah?
5 Seperti yang ditunjukkan oleh perumpamaan Yesus, dibutuhkan upaya yang keras untuk mencari sesuatu yang hilang. Begitu juga, kita mungkin perlu berupaya keras untuk menemukan orang yang menjauh dari sidang. Mereka mungkin sudah bertahun-tahun tidak aktif. Mereka mungkin bahkan sudah pindah ke tempat lain, dan di tempat itu, saudara-saudari tidak mengenal mereka. Tapi, pasti ada di antara mereka yang saat ini benar-benar ingin kembali kepada Yehuwa. Mereka ingin melayani Yehuwa bersama saudara-saudari seperti dulu. Jadi, mereka membutuhkan bantuan kita.
6. Bagaimana semua orang di sidang bisa ikut membantu menemukan mereka yang tidak aktif?
6 Siapa saja yang bisa membantu untuk menemukan orang yang tidak aktif? Semua penyiar di sidang bisa melakukannya, termasuk para penatua, perintis, dan anggota keluarga dari orang yang tidak aktif. Apakah Saudara punya teman atau anggota keluarga yang tidak aktif? Atau, saat mengabar dari rumah ke rumah atau di tempat umum, apakah Saudara pernah bertemu dengan orang yang tidak aktif? Coba jelaskan kepadanya bahwa kalau dia bersedia dikunjungi, Saudara bisa memberikan alamat atau nomor teleponnya kepada penatua di sidang setempat.
7. Apa yang bisa Saudara pelajari dari kata-kata seorang penatua bernama Thomas?
7 Apa saja yang bisa dilakukan oleh para penatua untuk mencari orang-orang yang ingin kembali kepada Yehuwa? Coba perhatikan apa yang dikatakan Thomas,b seorang penatua di Spanyol. Dia telah membantu lebih dari 40 Saksi untuk kembali ke sidang. Thomas mengatakan, ”Pertama-tama, saya biasanya bertanya kepada saudara-saudari yang mungkin tahu di mana orang-orang yang tidak aktif itu sekarang tinggal. Atau, saya bertanya apakah mereka tahu siapa saja yang sekarang tidak lagi berhimpun. Kebanyakan saudara-saudari di sidang sangat senang membantu, karena mereka merasa dilibatkan dalam mencari orang yang tidak aktif. Lalu, waktu saya mengunjungi saudara atau saudari yang tidak aktif, saya menanyakan tentang keadaan anak-anak dan anggota keluarga mereka yang lain. Beberapa orang yang tidak aktif dulunya mungkin sering membawa anak-anak mereka ke perhimpunan. Dan anak-anak itu mungkin bahkan pernah menjadi penyiar. Mereka juga bisa dibantu untuk kembali kepada Yehuwa.”
BANTULAH ANAK-ANAK YEHUWA YANG HILANG UNTUK KEMBALI KE SIDANG
8. Dalam perumpamaan tentang anak yang hilang, yang dicatat di Lukas 15:17-24, bagaimana sang ayah memperlakukan putranya yang sudah bertobat?
8 Sifat-sifat apa yang harus kita miliki agar bisa membantu orang yang ingin kembali kepada Yehuwa? Kita bisa belajar dari perumpamaan Yesus tentang anak yang hilang. (Baca Lukas 15:17-24.) Setelah menyadari kesalahannya, anak itu akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah. Sang ayah berlari untuk menyambut anaknya lalu memeluk dia dengan hangat sehingga anaknya tahu bahwa sang ayah masih menyayanginya. Anak itu merasa sangat bersalah dan merasa tidak layak disebut sebagai anak. Dia menceritakan perasaannya, dan sang ayah mendengarkan dengan penuh empati. Sang ayah ingin meyakinkan anaknya bahwa dia tetap akan diperlakukan sebagai seorang anak, bukan sebagai pelayan. Untuk itu, sang ayah membuat pesta besar dan memberikan baju bagus kepada anaknya yang sudah bertobat itu.
9. Sifat-sifat apa yang harus kita miliki untuk membantu orang yang tidak aktif? (Lihat kotak ”Cara Membantu Mereka yang Ingin Kembali kepada Yehuwa”.)
9 Yehuwa mirip dengan ayah dalam perumpamaan itu. Dia menyayangi saudara-saudari kita yang tidak aktif dan ingin agar mereka kembali kepada-Nya. Kalau kita meniru Yehuwa, kita bisa membantu orang-orang yang tidak aktif untuk kembali. Untuk membantu mereka, kita harus menunjukkan kesabaran, empati, dan kasih. Mengapa kita harus menunjukkan sifat-sifat itu, dan bagaimana kita bisa melakukannya?
10. Mengapa kita perlu bersabar saat membantu seseorang untuk pulih secara rohani?
10 Agar seseorang bisa pulih secara rohani, dibutuhkan waktu. Jadi, kita harus bersabar. Banyak orang yang tidak aktif mengakui bahwa mereka baru tergerak untuk kembali kepada Yehuwa setelah beberapa kali dikunjungi para penatua dan saudara-saudari. Seorang saudari bernama Nancy, yang berasal dari Asia Tenggara, menulis, ”Seorang teman baik di sidang sangat membantu saya. Dia menyayangi saya dan menganggap saya seperti kakaknya sendiri. Dia mengingatkan saya tentang berbagai kenangan indah yang pernah kami alami bersama. Dan waktu saya menceritakan perasaan saya, dia mendengarkan dengan sabar. Selain itu, dia tidak ragu untuk menasihati saya. Dia benar-benar sahabat sejati yang selalu siap membantu.”
11. Untuk membantu seseorang yang merasa sakit hati, mengapa kita harus menunjukkan empati?
11 Sewaktu seseorang sedang sakit hati, dia merasa sangat terluka. Empati bisa disamakan seperti obat yang sangat manjur untuk membuat orang itu merasa lebih baik. Beberapa orang menjadi tidak aktif karena mereka marah kepada seseorang di sidang. Selama bertahun-tahun, mereka menyimpan perasaan sakit hati itu. Dan itu membuat mereka tidak mau kembali kepada Yehuwa. Ada yang mungkin merasa bahwa mereka telah diperlakukan dengan tidak adil. Jadi, mereka mungkin membutuhkan seseorang yang mau mendengarkan mereka dan mencoba memahami perasaan mereka. (Yak. 1:19) María, seorang saudari yang pernah tidak aktif, mengatakan, ”Yang saya butuhkan adalah orang yang mau mendengarkan saya, menghibur saya saat saya sedih, dan memberi saya bantuan dan nasihat yang saya perlukan.”
12. Mengapa kasih Yehuwa bisa disamakan seperti sebuah tali?
12 Alkitab mengatakan bahwa kasih Yehuwa kepada umat-Nya bisa disamakan seperti sebuah tali. Mengapa? Pikirkan gambaran berikut ini: Bayangkan Saudara berada di tengah lautan yang sedang mengamuk, dan Saudara hampir tenggelam. Lalu, seseorang melemparkan pelampung untuk Saudara. Pelampung itu bisa membantu Saudara untuk tidak tenggelam, jadi Saudara pasti merasa sangat berterima kasih. Tapi, pelampung saja tidak cukup untuk menyelamatkan Saudara. Ombak di laut itu besar, dan airnya sangat dingin. Jadi agar bisa selamat, Saudara harus naik ke perahu. Untuk itu, seseorang harus melemparkan tali untuk Saudara dan menarik Saudara ke arah perahu itu. Yehuwa berkata tentang orang Israel yang telah menjauh dari-Nya, ”Aku menarik mereka kepada-Ku dengan tali kasih.” (Hos. 11:4, catatan kaki) Seperti itulah perasaan Allah kepada orang-orang yang sekarang sudah berhenti melayani Dia dan tenggelam dalam masalah dan kekhawatiran mereka. Yehuwa ingin mereka tahu bahwa Dia sangat menyayangi mereka, dan Dia ingin menarik mereka kembali kepada-Nya. Yehuwa bisa menggunakan Saudara untuk menunjukkan kasih-Nya itu.
13. Ceritakan sebuah pengalaman yang menunjukkan pentingnya kasih.
13 Kita perlu meyakinkan orang-orang yang tidak aktif bahwa Yehuwa menyayangi mereka dan bahwa kita juga menyayangi mereka. Pablo, yang disebutkan di artikel sebelumnya, pernah tidak aktif selama lebih dari 30 tahun. Dia mengatakan, ”Suatu pagi, waktu saya baru berangkat dari rumah, saya bertemu dengan seorang saudari lansia yang sangat baik hati. Dengan ramah, dia mengajak saya mengobrol. Saya pun mulai menangis seperti anak kecil. Saya memberi tahu dia bahwa saya merasa Yehuwa-lah yang mengirim dia untuk berbicara kepada saya. Saat itu, saya langsung memutuskan untuk kembali kepada Yehuwa.”
TERUSLAH BANTU MEREKA YANG LEMAH
14. Menurut perumpamaan yang dicatat di Lukas 15:4, 5, apa yang dilakukan seorang gembala setelah dia menemukan dombanya yang hilang?
14 Setelah kita menemukan orang yang tidak aktif, kita harus terus membantu dan mendukung mereka. Seperti anak yang hilang dalam perumpamaan Yesus, mereka mungkin terluka secara emosi, dan mereka butuh waktu untuk benar-benar sembuh. Dan karena selama ini mereka banyak dipengaruhi oleh dunia Setan, mereka kemungkinan besar juga lemah secara rohani. Kita harus membantu mereka agar bisa beriman lagi kepada Yehuwa. Dalam perumpamaan tentang seekor domba yang hilang, Yesus mengatakan bahwa sang gembala menggendong domba tersebut di pundaknya lalu membawanya kembali ke kawanan. Gembala itu sudah menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk menemukan domba yang hilang tersebut. Tapi, dia tahu bahwa dia juga perlu menggendong dan membawa domba itu kembali ke kawanan karena domba itu tidak cukup kuat untuk kembali sendiri.—Baca Lukas 15:4, 5.
15. Bagaimana kita bisa membantu orang-orang yang lemah untuk kembali kepada Yehuwa? (Lihat kotak ”Alat Bantu yang Sangat Berguna”.)
15 Untuk membantu orang yang tidak aktif mengatasi kesulitan yang mereka hadapi, kita mungkin harus menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Tapi, kita mendapat bantuan dari kuasa kudus Yehuwa, Firman-Nya, dan publikasi yang disediakan oleh organisasi. Jadi, kita pasti bisa membantu mereka untuk kembali dekat dengan Yehuwa. (Rm. 15:1) Bagaimana caranya? Seorang penatua yang berpengalaman mengatakan, ”Kalau seseorang yang tidak aktif benar-benar ingin kembali kepada Yehuwa, mereka biasanya perlu belajar Alkitab lagi.”c Jadi, jika para penatua meminta Saudara untuk memandu pelajaran Alkitab dengan seseorang yang tidak aktif, terimalah tugas itu jika Saudara bisa. Penatua tadi juga mengatakan, ”Penyiar yang memandu pelajaran Alkitab itu harus bisa menjadi sahabat yang baik. Dengan begitu, orang yang tidak aktif itu bisa bercerita dengan terbuka kepadanya.”
SUKACITA DI SURGA MAUPUN DI BUMI
16. Mengapa kita bisa yakin bahwa para malaikat akan membantu kita?
16 Banyak pengalaman menunjukkan bahwa para malaikat bekerja bersama kita untuk menemukan orang yang tidak aktif, yang ingin kembali kepada Yehuwa. (Why. 14:6) Misalnya, perhatikan pengalaman Silvio dari Ekuador. Suatu hari, dia berdoa dengan sungguh-sungguh agar bisa kembali ke sidang. Saat dia masih berdoa, bel pintu rumahnya berbunyi. Ternyata, dua orang penatua sudah ada di depan pintu. Hari itu juga, dua penatua itu mulai membantu Silvio.
17. Berkat apa yang akan kita terima kalau kita membantu orang yang tidak aktif?
17 Kalau kita membantu orang yang lemah untuk kembali kepada Yehuwa, kita akan merasa sangat bahagia. Perhatikan komentar seorang perintis, yang berupaya keras untuk membantu orang-orang yang tidak aktif. Saudara itu mengatakan, ”Kadang karena sangat bahagia, saya merasa ingin menangis. Saya senang sekali karena bisa bekerja sama dengan Yehuwa untuk membantu salah satu domba-Nya keluar dari dunia Setan dan kembali ke sidang.”—Kis. 20:35.
18. Kalau Saudara sedang tidak aktif, Saudara bisa yakin akan hal apa?
18 Jika saat ini Saudara telah menjauh dari umat Yehuwa, yakinlah bahwa Yehuwa masih menyayangi Saudara. Dia ingin agar Saudara kembali kepada-Nya. Memang untuk kembali kepada Yehuwa, ada beberapa hal yang perlu Saudara lakukan. Tapi, seperti sang ayah dalam perumpamaan Yesus, Yehuwa sedang menunggu-nunggu Saudara kembali kepada-Nya, dan Dia akan menyambut Saudara dengan hangat.
-