-
Bantulah Mereka yang Menjauh dari KawananMenara Pengawal—2008 | 15 November
-
-
Bantulah Mereka yang Menjauh dari Kawanan
”Bersukacitalah bersamaku, karena aku telah menemukan dombaku yang hilang.”—LUK. 15:6.
1. Apa yang membuktikan bahwa Yesus adalah gembala yang pengasih?
PUTRA satu-satunya yang diperanakkan Yehuwa, Yesus Kristus, disebut sebagai ”gembala besar dari domba-domba”. (Ibr. 13:20) Alkitab menubuatkan kedatangannya dan memperlihatkan bahwa ia adalah Gembala yang unik yang berupaya mencari ”domba-domba [Israel] yang hilang”. (Mat. 2:1-6; 15:24) Selain itu, sebagaimana seorang gembala sungguhan bisa rela mengorbankan kehidupannya demi melindungi domba-dombanya, Yesus telah mati sebagai korban tebusan demi orang-orang seperti domba yang mau memanfaatkan korbannya.—Yoh. 10:11, 15; 1 Yoh. 2:1, 2.
2. Apa yang mungkin telah membuat beberapa orang Kristen menjadi tidak aktif?
2 Sungguh menyedihkan, beberapa orang yang tampaknya menghargai korban Yesus dan membaktikan diri kepada Allah kini tidak lagi bergabung dengan sidang Kristen. Perasaan kecil hati, problem kesehatan, atau faktor-faktor lain mungkin telah melemahkan semangat mereka dan membuat mereka menjadi tidak aktif. Akan tetapi, hanya dengan menjadi bagian dari kawanan domba Allah, mereka bisa menikmati ketenteraman dan kebahagiaan yang Daud sebutkan di Mazmur ke-23. Misalnya, ia bernyanyi, ”Yehuwa adalah Gembalaku. Aku tidak akan kekurangan apa pun.” (Mz. 23:1) Mereka yang berada dalam kawanan milik Allah tidak kekurangan apa pun secara rohani, tetapi tidak demikian halnya dengan domba-domba yang telah menjauh. Siapa yang bisa membantu mereka? Bagaimana bantuan dapat diberikan? Ya, apa yang bisa dilakukan untuk membantu mereka kembali ke kawanan?
Siapa yang Bisa Membantu?
3. Bagaimana Yesus memperlihatkan apa yang dibutuhkan untuk menyelamatkan domba-domba yang hilang dari kawanan gembalaan Allah?
3 Upaya yang tulus dibutuhkan untuk menyelamatkan domba-domba yang hilang dari kawanan gembalaan Allah. (Mz. 100:3) Yesus menggambarkan hal ini sewaktu mengatakan, ”Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba dan salah satu dari antaranya tersesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor itu di pegunungan dan pergi mencari yang tersesat? Dan jika ternyata ia menemukannya, aku mengatakan kepada kamu, ia lebih bersukacita atasnya daripada atas yang sembilan puluh sembilan yang tidak tersesat. Demikian pula Bapakku yang di surga tidak menginginkan salah seorang dari mereka yang kecil ini binasa.” (Mat. 18:12-14) Siapa yang bisa membantu orang-orang seperti domba yang telah menjauh dari kawanan?
4, 5. Sikap apa yang perlu dimiliki para penatua terhadap kawanan domba Allah?
4 Jika para penatua Kristen ingin membantu domba yang telah menjauh, mereka harus ingat bahwa kawanan domba Allah adalah sekumpulan orang yang berbakti kepada Yehuwa—ya, ’domba gembalaan Allah’ yang berharga bagi-Nya. (Mz. 79:13) Domba-domba yang dikasihi ini membutuhkan perhatian yang lembut; artinya, para gembala yang pengasih harus menunjukkan minat pribadi kepada mereka. Kunjungan penggembalaan yang menghangatkan hati bisa sangat efektif. Anjuran pengasih yang diberikan seorang gembala bisa membina mereka secara rohani dan mendorong mereka untuk mau kembali ke kawanan.—1 Kor. 8:1.
5 Para gembala kawanan domba Allah berkewajiban mencari domba yang telah menjauh dan kemudian berupaya membantu mereka. Rasul Paulus mengingatkan para penatua Kristen di Efesus kuno tentang tanggung jawab mereka untuk menggembalakan sidang, dengan mengatakan, ”Perhatikanlah dirimu sendiri dan segenap kawanan, sebab kamu telah ditetapkan oleh roh kudus sebagai pengawas di antara mereka, untuk menggembalakan sidang jemaat Allah, yang dibelinya dengan darah Putranya sendiri.” (Kis. 20:28) Dengan nada serupa, rasul Petrus menasihati para tua-tua terurap, ”Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada dalam pemeliharaanmu, tidak dengan terpaksa, tetapi dengan rela; juga tidak karena mencintai keuntungan yang diperoleh dengan tidak jujur, tetapi dengan penuh semangat; juga tidak seolah-olah memerintah atas mereka yang adalah milik pusaka Allah, tetapi menjadi teladan bagi kawanan itu.”—1 Ptr. 5:1-3.
6. Mengapa domba-domba Allah terutama membutuhkan perhatian para gembala sekarang ini?
6 Para gembala Kristen perlu meniru Yesus, ”gembala yang baik”. (Yoh. 10:11) Ia sangat peduli terhadap domba-domba Allah dan menandaskan pentingnya memperhatikan mereka sewaktu ia memberi tahu Simon Petrus untuk ’menggembalakan domba-domba kecil-Nya’. (Baca Yohanes 21:15-17.) Domba-domba terutama membutuhkan perhatian demikian sekarang ini, sebab si Iblis telah mempergencar upayanya untuk mematahkan integritas orang-orang yang berbakti kepada Allah. Setan memanfaatkan kelemahan jasmani dan menggunakan dunianya dalam upaya menggiring domba-domba Yehuwa menuju perbuatan dosa. (1 Yoh. 2:15-17; 5:19) Mereka yang tidak aktif khususnya rentan dan karena itu membutuhkan bantuan agar dapat menerapkan nasihat untuk ”berjalan dengan roh”. (Gal. 5:16-21, 25) Untuk membantu domba-domba ini, seorang gembala perlu mengandalkan Allah dengan berdoa, meminta bimbingan roh, dan menggunakan Firman-Nya dengan terampil.—Ams. 3:5, 6; Luk. 11:13; Ibr. 4:12.
7. Mengapa penting bagi para penatua untuk menggembalakan orang-orang yang ada di bawah pengawasan mereka?
7 Seorang gembala di Israel kuno menggunakan tongkat panjang yang ujungnya melengkung untuk menuntun kawanannya. Pada waktu domba-domba masuk atau keluar kandang, mereka akan ”lewat di bawah tongkat gembala” sehingga dapat dihitung oleh sang gembala. (Im. 27:32; Mi. 2:12; 7:14) Gembala Kristen pun perlu mengenal dan memantau kawanan domba Allah yang ada di bawah pengawasannya. (Bandingkan Amsal 27:23.) Karena itu, penggembalaan adalah salah satu hal penting yang dibahas oleh badan penatua. Hal ini mencakup membuat pengaturan untuk membantu domba-domba yang telah menjauh. Yehuwa sendiri mengatakan bahwa Ia akan mencari domba-domba-Nya dan memberikan perhatian yang mereka butuhkan. (Yeh. 34:11) Karena itu, Allah senang apabila para penatua melakukan langkah-langkah serupa dalam upaya membantu domba-domba yang telah menjauh untuk kembali ke kawanan.
8. Dengan cara apa saja para penatua bisa memberikan perhatian pribadi kepada domba?
8 Apabila seorang rekan seiman sakit secara jasmani, kunjungan seorang gembala kawanan domba Allah bisa menjadi sumber sukacita dan anjuran. Sama halnya apabila domba yang sakit secara rohani diberi perhatian pribadi. Para penatua bisa membacakan ayat-ayat, mengulas sebuah artikel, membahas pokok-pokok penting di perhimpunan, berdoa bersama rekan yang tidak aktif itu, dan sebagainya. Mereka bisa mengatakan bahwa para anggota sidang akan senang sekali bertemu lagi dengannya di perhimpunan sidang. (2 Kor. 1:3-7; Yak. 5:13-15) Kunjungan, telepon, atau surat bisa sangat bermanfaat! Memberikan bantuan pribadi kepada domba yang hilang dari kawanan dapat juga menghasilkan banyak sukacita bagi gembala Kristen yang beriba hati.
Suatu Upaya Bersama
9, 10. Menurut Saudara, mengapa bukan penatua saja yang perlu menunjukkan kepedulian terhadap domba yang telah menjauh?
9 Kita hidup di masa yang kritis dan penuh kesibukan, maka boleh jadi kita tidak memperhatikan bahwa ada seorang rekan seiman yang hanyut dan menjauh dari sidang. (Ibr. 2:1) Namun, domba-domba Yehuwa bernilai di mata-Nya. Setiap orang berharga, seperti halnya setiap anggota tubuh manusia. Karena itu, kita semua perlu menunjukkan kepedulian terhadap saudara-saudari kita dan benar-benar saling memperhatikan. (1 Kor. 12:25) Apakah Saudara memiliki sikap seperti itu?
10 Memang, para penatualah yang terutama bertanggung jawab untuk mencari dan membantu domba-domba yang telah menjauh, tetapi bukan pengawas Kristen saja yang perlu menunjukkan kepedulian terhadap rekan seiman yang hilang. Yang lain-lain dapat bekerja sama dengan para gembala. Kita bisa dan harus memberikan anjuran dan bantuan rohani kepada saudara-saudari kita yang membutuhkan bantuan untuk kembali ke kawanan. Bagaimana caranya membantu?
11, 12. Hak istimewa apa yang mungkin diberikan kepada Saudara untuk membantu orang yang membutuhkan bantuan rohani?
11 Dalam beberapa kasus, para penatua mungkin mengatur agar penyiar yang berpengalaman mengadakan pelajaran Alkitab pribadi dengan orang yang tidak aktif, yang menyatakan keinginan untuk dibantu. Tujuannya adalah untuk menghangatkan kembali ”kasih [mereka] yang mula-mula”. (Pny. 2:1, 4) Rekan-rekan seiman ini dapat dibina dan dikuatkan secara rohani dengan membahas bahan yang tidak mereka dengar karena absen dari perhimpunan.
12 Jika penatua meminta Saudara untuk mengadakan pelajaran dengan rekan seiman yang membutuhkan bantuan rohani, berdoalah agar Yehuwa membimbing serta memberkati upaya Saudara. Ya, ”gulingkanlah perbuatanmu kepada Yehuwa dan rencana-rencanamu akan ditetapkan dengan teguh”. (Ams. 16:3) Pikirkan ayat-ayat dan pokok-pokok yang menguatkan iman yang dapat Saudara gunakan dalam pembahasan bersama mereka. Renungkan teladan Paulus yang sangat bagus. (Baca Roma 1:11, 12.) Paulus ingin sekali bertemu dengan orang-orang Kristen di Roma untuk memberikan karunia rohani supaya mereka diteguhkan. Ia juga merindukan pertukaran anjuran. Tidakkah kita seharusnya memiliki semangat seperti itu sewaktu kita berupaya membantu domba yang telah menjauh dari kawanan domba Allah?
13. Apa yang bisa Saudara bahas bersama orang yang tidak aktif?
13 Selama pembahasan, Saudara bisa bertanya, ”Bagaimana Broer [atau, Suz] dulu mengenal kebenaran?” Bantulah dia untuk mengenang sukacitanya di masa lalu, anjurkan dia menceritakan pengalaman menyenangkan yang dia peroleh di perhimpunan, dalam pengabaran, dan di kebaktian. Bicarakan saat-saat membahagiakan yang mungkin pernah Saudara alami bersamanya dalam dinas kepada Yehuwa. Ceritakan sukacita yang Saudara nikmati dalam mendekat kepada Yehuwa. (Yak. 4:8) Ungkapkan rasa syukur Saudara atas cara Allah memenuhi kebutuhan kita sebagai umat-Nya—khususnya dengan memberi kita penghiburan dan harapan dalam kesengsaraan kita.—Rm. 15:4; 2 Kor. 1:3, 4.
14, 15. Orang-orang yang tidak aktif sebaiknya diingatkan tentang berkat-berkat apa yang pernah mereka nikmati?
14 Kemungkinan besar akan bermanfaat jika orang yang tidak aktif itu diingatkan kembali tentang berkat-berkat yang pernah ia nikmati karena dekat dengan sidang. Misalnya, berkat berupa pengetahuan yang terus bertambah tentang Firman Allah dan maksud-tujuan-Nya. (Ams. 4:18) Sewaktu ia ’berjalan dengan roh’, pastilah lebih mudah baginya untuk menolak godaan berbuat dosa. (Gal. 5:22-26) Selanjutnya, dengan hati nurani yang bersih, ia bisa menghampiri Yehuwa dalam doa dan menikmati ’kedamaian dari Allah yang lebih unggul daripada segala akal dan yang menjaga hati dan kekuatan mental kita’. (Flp. 4:6, 7) Ingat pokok-pokok di atas, tunjukkan perhatian yang tulus, dan pastikan Saudara memberikan anjuran yang pengasih kepada saudara-saudari rohani Saudara untuk kembali ke kawanan.—Baca Filipi 2:4.
15 Katakanlah Saudara adalah seorang penatua yang sedang mengadakan kunjungan penggembalaan. Saudara mungkin menganjurkan sepasang suami istri yang tidak aktif untuk mengenang kembali saat ketika mereka pertama-tama belajar tentang kebenaran dari Firman Allah. Kebenaran sungguh menakjubkan, masuk akal, memuaskan, dan memerdekakan secara rohani! (Yoh. 8:32) Alangkah bersyukurnya mereka kala itu atas apa yang mereka pelajari tentang Yehuwa, kasih-Nya, dan maksud-tujuan-Nya yang luar biasa! (Bandingkan Lukas 24:32.) Ingatkan mereka tentang hubungan yang akrab dengan Yehuwa dan hak istimewa doa yang dinikmati oleh orang Kristen yang berbakti. Dengan tulus anjurkan mereka yang tidak aktif untuk kembali menyambut ”kabar baik yang mulia dari Allah yang bahagia”, Yehuwa.—1 Tim. 1:11.
Teruslah Tunjukkan Kasih kepada Mereka
16. Sebutkan sebuah contoh, boleh juga yang Saudara ingat, yang memperlihatkan bahwa upaya memberikan bantuan rohani benar-benar efektif.
16 Apakah saran-saran tadi benar-benar jitu? Ya. Sebagai contoh, seorang pemuda yang menjadi penyiar Kerajaan ketika ia berusia 12 tahun menjadi tidak aktif pada usia 15 tahun. Akan tetapi, ia belakangan aktif kembali dan sudah berdinas sepenuh waktu selama lebih dari 30 tahun. Ia pulih secara rohani terutama karena bantuan yang ia terima dari seorang penatua Kristen. Alangkah bersyukurnya ia dengan bantuan rohani tersebut!
17, 18. Sifat apa saja yang akan memudahkan Saudara membantu seseorang yang telah menjauh dari kawanan domba Allah?
17 Kasihlah yang memotivasi orang Kristen untuk membantu mereka yang tidak aktif agar kembali ke sidang. Mengenai para pengikutnya, Yesus mengatakan, ”Aku memberikan kepadamu perintah baru, agar kamu mengasihi satu sama lain; sebagaimana aku telah mengasihi kamu, agar kamu juga mengasihi satu sama lain. Dengan inilah semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-muridku, jika kamu mempunyai kasih di antara kamu.” (Yoh. 13:34, 35) Ya, kasih adalah tanda pengenal orang Kristen sejati. Tidakkah kasih itu seharusnya juga dinyatakan kepada orang-orang Kristen terbaptis yang telah menjadi tidak aktif? Ya, tentu! Namun, untuk menyediakan bantuan yang dibutuhkan, kita harus memperlihatkan berbagai sifat ilahi.
18 Jika Saudara ingin membantu seseorang yang telah menjauh dari kawanan milik Allah, sifat apa saja yang perlu Saudara pertunjukkan? Selain kasih, Saudara bisa jadi perlu memperlihatkan keibaan hati, kebaikan hati, kelemahlembutan, dan kepanjangsabaran. Bergantung pada keadaannya, mungkin juga diperlukan sifat suka mengampuni. Paulus menulis, ”Kenakanlah keibaan hati yang lembut, kebaikan hati, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kepanjangsabaran. Teruslah bersabar seorang terhadap yang lain dan ampuni satu sama lain dengan lapang hati jika ada yang mempunyai alasan untuk mengeluh sehubungan dengan orang lain. Sama seperti Yehuwa dengan lapang hati mengampuni kamu, lakukan itu juga. Tetapi selain semua perkara ini, kenakanlah kasih, sebab itu adalah ikatan pemersatu yang sempurna.”—Kol. 3:12-14.
19. Mengapa upaya yang dikerahkan untuk membantu orang-orang agar kembali ke sidang Kristen tidak sia-sia?
19 Artikel pelajaran berikut dalam majalah ini akan membahas alasan-alasan beberapa orang menjauh dari kawanan domba Allah. Juga akan diulas bagaimana orang yang kembali bisa yakin bahwa mereka akan disambut. Sementara Saudara mempelajari artikel itu dan merenungkan artikel ini, yakinlah bahwa segala upaya yang Saudara kerahkan untuk membantu orang-orang untuk kembali ke sidang Kristen tidak akan sia-sia. Dalam sistem ini, banyak orang menghabiskan seluruh masa hidup mereka untuk menimbun kekayaan, tetapi sesungguhnya, satu kehidupan saja jauh lebih besar nilainya daripada semua uang di dunia ini. Yesus menandaskan hal itu dalam perumpamaannya tentang domba yang hilang. (Mat. 18:12-14) Semoga Saudara mencamkan hal itu sewaktu Saudara mengerahkan upaya yang tulus dan sungguh-sungguh untuk membantu orang-orang yang Yehuwa kasihi, namun telah menjauh, untuk kembali ke kawanan.
-
-
Bantulah Mereka untuk Kembali tanpa Menunda!Menara Pengawal—2008 | 15 November
-
-
Bantulah Mereka untuk Kembali tanpa Menunda!
”Kepada siapa kami akan pergi? Engkau memiliki perkataan kehidupan abadi.”—YOH. 6:68.
1. Apa yang Petrus katakan sewaktu banyak murid meninggalkan Yesus?
SEKALI peristiwa, Yesus Kristus ditinggalkan oleh banyak murid yang menolak salah satu ajarannya. ”Apakah kamu tidak mau pergi juga?” tanyanya kepada para rasulnya. Petrus menjawab, ”Tuan, kepada siapa kami akan pergi? Engkau memiliki perkataan kehidupan abadi.” (Yoh. 6:51-69) Tidak ada tempat tujuan lain. Pada waktu itu, Yudaisme tidak memiliki ”perkataan kehidupan abadi”, dan dewasa ini, perkataan demikian pasti tidak dapat ditemukan dalam Babilon Besar, imperium agama palsu sedunia. Bagi siapa pun yang telah menjauh dari kawanan domba Allah tetapi ingin menyenangkan Yehuwa, ”sekaranglah saatnya untuk bangun” dan kembali ke kandang.—Rm. 13:11, King James Version.
2. Apa yang hendaknya diingat tentang masalah konfidensial atau masalah pengadilan?
2 Yehuwa menunjukkan kepedulian terhadap domba-domba Israel yang hilang. (Baca Yehezkiel 34:15, 16.) Demikian pula, para penatua Kristen memiliki hasrat dan kewajiban untuk membantu orang seperti domba yang menjauh dari kawanan. Jika mereka menugasi seorang penyiar untuk belajar dengan orang yang tidak aktif namun ingin dibantu, apa yang harus dilakukan jika si penyiar mengetahui bahwa orang itu telah melakukan dosa yang serius? Ketimbang memberikan nasihat tentang masalah pengadilan atau masalah konfidensial, si penyiar hendaknya menyarankan agar dia berbicara kepada penatua. Jika dia tidak melakukannya, si penyiar hendaknya memberi tahu penatua.—Im. 5:1; Gal. 6:1.
3. Apa reaksi pria yang memiliki 100 ekor domba sewaktu seekor domba yang hilang ditemukan?
3 Di artikel sebelumnya disebutkan tentang perumpamaan Yesus mengenai seorang pria yang memiliki 100 ekor domba. Sewaktu seekor domba hilang dari kawanan, ia meninggalkan yang ke-99 ekor dan mencari domba yang hilang itu. Alangkah bersukacitanya pria itu sewaktu ia menemukannya! (Luk. 15:4-7) Kita pun sangat bersukacita sewaktu salah satu domba Allah yang hilang kembali ke kawanan. Karena termotivasi oleh kasih, penatua dan anggota-anggota lain di sidang mungkin sudah mengunjungi orang yang tidak aktif. Mereka juga ingin melihatnya kembali ke kandang dan menikmati dukungan, perlindungan, dan berkat Allah. (Ul. 33:27; Mz. 91:14; Ams. 10:22) Jika mereka memiliki kesempatan untuk membantu, apa yang dapat mereka lakukan?
4. Apa yang bisa dipahami dari Galatia 6:2, 5?
4 Mungkin mereka bisa menganjurkan orang itu untuk kembali ke sidang dengan memperlihatkan secara ramah bahwa Yehuwa mengasihi domba-domba-Nya dan hanya meminta apa yang dapat mereka lakukan. Hal ini mencakup mempelajari Alkitab, menghadiri perhimpunan, dan memberitakan kabar baik tentang Kerajaan. Mungkin baik untuk membacakan Galatia 6:2, 5 dan mengatakan bahwa orang Kristen bisa saling bantu memikul beban, tetapi ”masing-masing akan memikul tanggungannya sendiri”, yakni tanggung jawab rohaninya. Orang lain tidak bisa mewakili kita untuk setia kepada Allah.
Apakah Penyebabnya ”Kekhawatiran Hidup”?
5, 6. (a) Mengapa penting untuk mendengarkan baik-baik ketika rekan seiman yang tidak aktif menyatakan perasaan? (b) Bagaimana Saudara bisa membantu mereka yang tidak aktif menyadari bahwa tidak bergabung dengan umat Allah sangatlah merugikan mereka?
5 Agar tahu caranya membantu rekan seiman yang tidak aktif, para penatua dan penyiar lain yang matang perlu mendengarkan baik-baik ketika ia menyatakan perasaannya. Katakanlah Saudara seorang penatua yang mengunjungi sepasang suami istri yang tidak aktif lagi di sidang karena terbebani ”kekhawatiran hidup”. (Luk. 21:34) Problem keuangan atau tanggung jawab keluarga yang semakin besar mungkin lambat laun telah menyebabkan mereka menjadi tidak aktif secara rohani. Mereka mungkin ingin mendapatkan kelegaan, tetapi Saudara dapat menunjukkan bahwa memisahkan diri bukanlah jawabannya. (Baca Amsal 18:1.) Dengan bijaksana Saudara bisa menanyakan apakah mereka merasa lebih bahagia sejak tidak berhimpun, apakah kehidupan keluarga mereka menjadi lebih baik, atau apakah mereka masih merasakan sukacita karena mengandalkan Yehuwa?—Neh. 8:10.
6 Dengan merenungkan pertanyaan-pertanyaan seperti itu, orang-orang yang tidak aktif bisa dibantu untuk menyadari bahwa karena tidak datang ke sidang, kerohanian serta kebahagiaan mereka malah berkurang. (Mat. 5:3; Ibr. 10:24, 25) Saudara mungkin bisa membantu mereka menyadari bahwa karena tidak memberitakan kabar baik, mereka kehilangan sukacita. (Mat. 28:19, 20) Jadi, apa yang sebaiknya mereka lakukan?
7. Kita bisa menganjurkan mereka yang telah menjauh dari kawanan untuk melakukan apa?
7 Yesus mengatakan, ”Perhatikanlah dirimu sendiri agar hatimu jangan sekali-kali menjadi sarat dengan makan berlebihan dan minum berlebihan dan kekhawatiran hidup . . . Jadi, tetaplah sadar sepanjang waktu sambil membuat permohonan agar kamu berhasil luput dari semua hal ini yang ditentukan untuk terjadi.” (Luk. 21:34-36) Mereka yang telah menjauh dari kawanan tetapi ingin menikmati kebahagiaan yang dulu mereka miliki bisa dianjurkan untuk berdoa memohon roh kudus dan bantuan Allah serta bertindak selaras dengan doa-doa mereka.—Luk. 11:13.
Apakah Mereka Tersandung?
8, 9. Bagaimana seorang penatua bisa bertukar pikiran dengan orang yang tersandung?
8 Karena manusia tidak sempurna, perselisihan pribadi bisa terjadi, dan seseorang bisa tersandung karenanya. Ada yang tersandung ketika seseorang yang direspek di sidang melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan prinsip Kristen. Jika itu persoalannya, penatua yang berkunjung bisa memberi tahu bahwa Yehuwa tidak menyebabkan siapa pun tersandung. Jadi, mengapa ia memutuskan hubungan dengan Allah dan umat-Nya? Tidakkah seseorang hendaknya tetap melayani Allah, yakin bahwa ”Hakim segenap bumi” tahu apa yang terjadi dan akan menangani masalahnya dengan cara yang benar? (Kej. 18:25; Kol. 3:23-25) Jika seseorang secara harfiah tersandung dan jatuh, ia tidak akan mau terus tergeletak tanpa berupaya untuk bangun.
9 Dalam upaya memberikan bantuan rohani, seorang penatua bisa menyebutkan bahwa dengan berlalunya waktu, beberapa orang merasa bahwa apa yang dulu membuat mereka tersandung kelihatan tidak penting lagi. Malah, balok sandungan itu mungkin sudah tidak ada. Jika seseorang tersandung karena didisiplin, renungan dan doa bisa membantu dia menyadari bahwa dia pun ada salahnya dan semestinya dia tidak tersandung karena disiplin tersebut.—Mz. 119:165; Ibr. 12:5-13.
Apakah Problemnya Menyangkut Ajaran?
10, 11. Penalaran apa yang bisa jadi efektif untuk membantu orang yang memiliki pemahaman yang berbeda tentang ajaran Alkitab tertentu?
10 Beberapa mungkin meninggalkan kawanan domba Allah karena tidak setuju dengan ajaran Alkitab tertentu. Orang Israel yang dibebaskan dari perbudakan di Mesir ”melupakan perbuatan-perbuatan [Allah]” demi kepentingan mereka dan ”tidak menunggu nasihatnya”. (Mz. 106:13) Mungkin ada gunanya untuk mengingatkan orang yang tidak aktif bahwa ”budak yang setia dan bijaksana” terus menyalurkan makanan rohani yang sangat bagus. (Mat. 24:45) Dari saluran itulah ia mula-mula mempelajari kebenaran. Jadi, tidakkah sebaiknya ia bertekad untuk kembali berjalan dalam kebenaran?—2 Yoh. 4.
11 Sewaktu berupaya membantu mereka yang telah menjauh dari kawanan domba Allah, penatua mungkin bisa menyebutkan contoh tentang murid-murid yang meninggalkan Yesus karena menolak salah satu ajarannya. (Yoh. 6:53, 66) Dengan memutuskan hubungan dengan Kristus dan para pengikutnya yang setia, mereka kehilangan kerohanian serta sukacita. Apakah orang-orang yang tidak lagi bergabung dengan sidang Kristen menemukan tempat lain yang berkelimpahan secara rohani? Tidak, karena memang tidak ada!
Apakah karena Ada Perbuatan yang Tidak Pantas?
12, 13. Jika seseorang yang menjauh dari kawanan mengaku bahwa ia telah melakukan dosa yang serius, bagaimana caranya membantu dia?
12 Beberapa orang berhenti mengabar dan berhimpun karena telah melakukan dosa serius. Mereka mungkin merasa bahwa jika mereka mengakui perbuatan salah kepada para penatua, mereka akan dipecat. Tetapi, mereka tidak akan dikeluarkan dari sidang jika mereka berhenti melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan Alkitab dan benar-benar bertobat. (2 Kor. 7:10, 11) Sebaliknya, mereka akan disambut kembali, dan para penatua akan memberikan bantuan rohani yang mereka butuhkan.
13 Jika Saudara adalah penyiar matang yang ditugasi membantu orang yang tidak aktif, apa yang seharusnya Saudara lakukan jika ia memberi tahu Saudara bahwa ia telah melakukan dosa yang serius? Sebagaimana disebutkan sebelumnya, ketimbang terlibat lebih jauh dalam situasi tersebut, sarankan agar ia mendekati penatua. Jika ia tidak mau, Saudara akan menunjukkan kepedulian terhadap nama Yehuwa dan kesejahteraan rohani sidang apabila Saudara bertindak selaras dengan petunjuk ilahi mengenai masalah seperti itu. (Baca Imamat 5:1.) Para penatua akan tahu caranya membantu siapa pun yang ingin kembali dan hidup sesuai dengan kehendak Allah. Disiplin yang pengasih mungkin diperlukan. (Ibr. 12:7-11) Jika orang itu mengaku bahwa ia telah berdosa terhadap Allah, tidak lagi melakukan perbuatan salah itu, dan benar-benar bertobat, para penatua akan membantunya, dan ia bisa mendapat pengampunan Yehuwa.—Yes. 1:18; 55:7; Yak. 5:13-16.
Kembalinya Seorang Putra Mendatangkan Sukacita
14. Dengan kata-kata sendiri, ceritakan perumpamaan Yesus tentang anak yang hilang.
14 Sewaktu berupaya membantu domba yang telah menjauh, orang yang ditugasi membantu bisa menyebutkan perumpamaan Yesus yang dicatat di Lukas 15:11-24. Dalam parabel tersebut, seorang pemuda menghamburkan warisannya dengan hidup bebas. Akhirnya, ia muak dengan kehidupannya yang amoral. Perutnya kosong, ia merindukan keluarganya, dan ia membuat keputusan untuk pulang! Ketika ia masih jauh, ayahnya sudah melihatnya, berlari serta memeluk leher putranya, menciumnya dengan lembut, dan amat bersukacita. Dengan merenungkan perumpamaan ini, orang yang telah menjauh bisa termotivasi untuk kembali ke kandang. Karena sistem ini akan segera dibinasakan, ia harus ’pulang’ tanpa menunda.
15. Mengapa beberapa orang hanyut dan menjauh dari sidang?
15 Kebanyakan dari mereka yang hanyut dan menjauh dari sidang tidak benar-benar seperti anak yang hilang itu. Bagi beberapa orang, prosesnya bertahap, seperti perahu yang perlahan-lahan menjauh dari daratan. Yang lain sangat dibebani kekhawatiran sehingga kurang memperhatikan hal-hal rohani. Yang lain lagi membiarkan diri tersandung oleh seseorang di dalam sidang, atau mereka pergi karena tidak setuju dengan ajaran Alkitab tertentu. Ada beberapa yang terlibat dalam perbuatan yang tidak sesuai dengan Alkitab. Akan tetapi, saran-saran yang dikemukakan sehubungan dengan tiap-tiap situasi bisa Saudara gunakan untuk membantu orang-orang yang telah meninggalkan kandang karena satu atau lain alasan agar mereka kembali sebelum terlambat.
”Kami Senang Kamu Pulang, Nak!”
16-18. (a) Bagaimana seorang penatua membantu seorang saudara yang tidak aktif selama bertahun-tahun? (b) Mengapa saudara itu menjadi tidak aktif, bagaimana ia dibantu, dan bagaimana ia disambut oleh sidang?
16 Seorang penatua Kristen mengatakan, ”Badan penatua sidang kami membuat upaya terpadu untuk mengunjungi orang-orang yang tidak aktif. Saya teringat akan seorang saudara yang dulu belajar dengan saya hingga mengenal kebenaran. Ia sudah tidak aktif selama kira-kira 25 tahun dan mengalami situasi yang sangat sulit, maka saya menjelaskan bahwa dengan menerapkan prinsip-prinsip Alkitab, ia bisa terbantu. Beberapa waktu kemudian, ia mulai datang ke Balai Kerajaan dan mau menerima pelajaran Alkitab pribadi agar ia bisa menguatkan tekad untuk kembali ke kawanan.”
17 Mengapa saudara itu menjadi tidak aktif? Ia mengaku, ”Saya mulai lebih memperhatikan hal-hal duniawi daripada hal-hal rohani. Kemudian, saya berhenti belajar, tidak lagi mengabar dan berhimpun. Tahu-tahu, saya sudah bukan lagi bagian dari sidang. Tetapi, saya dibantu untuk kembali karena seorang penatua menunjukkan perhatian pribadi yang tulus.” Problem saudara itu mulai berkurang setelah ia menerima pelajaran Alkitab secara pribadi. Ia mengatakan, ”Saya sadar bahwa yang hilang dari kehidupan saya adalah kasih dan bimbingan Yehuwa serta organisasi-Nya.”
18 Bagaimana saudara itu disambut di sidang? Ia mengatakan, ”Saya merasa seperti anak yang hilang dalam perumpamaan Yesus Kristus. Malah, seorang saudari tua yang sudah ada di sidang 30 tahun yang lalu dan masih bertekun mengatakan kepada saya, ’Kami senang kamu pulang, Nak!’ Sambutan ini sangat menyentuh hati. Memang di sinilah ’rumah’ saya. Dan, saya sangat menghargai kasih, kehangatan, kesabaran, dan perhatian yang diperlihatkan oleh penatua itu dan seluruh sidang. Kasih mereka kepada Yehuwa dan sesama benar-benar membantu saya untuk kembali ke kawanan.”
Desak Mereka untuk Bertindak Sekarang Juga!
19, 20. Bagaimana Saudara dapat menganjurkan orang yang tidak aktif untuk kembali ke kawanan tanpa menunda, dan bagaimana Saudara dapat memperlihatkan bahwa Allah tidak meminta terlalu banyak dari kita?
19 Kita hidup pada hari-hari terakhir, dan akhir sistem ini sudah sangat dekat. Karena itu, anjurkan mereka yang tidak aktif untuk menghadiri perhimpunan. Desak mereka untuk mulai berhimpun sesegera mungkin. Tunjukkan bahwa Setan sedang berupaya menghancurkan hubungan mereka dengan Allah dan membuat mereka mengira bahwa kelegaan dari beban kehidupan bisa didapat dengan meninggalkan ibadat sejati. Yakinkan mereka bahwa kesegaran yang sesungguhnya dapat mereka nikmati hanya dengan menjadi pengikut Yesus yang setia.—Baca Matius 11:28-30.
20 Ingatkan orang yang tidak aktif bahwa Allah meminta kita melakukan apa yang dapat kita lakukan. Sewaktu Maria, saudara perempuan Lazarus, dikritik karena mengurapi Yesus dengan minyak wangi yang mahal tidak lama sebelum kematiannya, Yesus mengatakan, ”Biarkanlah dia. . . . Dia melakukan apa yang dapat dilakukannya.” (Mrk. 14:6-8) Yesus memuji janda miskin yang memberikan sumbangan yang sangat kecil di bait. Ia juga melakukan apa yang dapat ia lakukan. (Luk. 21:1-4) Sebagian besar dari kita bisa menghadiri perhimpunan dan berpartisipasi dalam pekerjaan pemberitaan Kerajaan. Dengan bantuan Yehuwa, banyak yang sekarang tidak aktif bisa dibantu untuk melakukan hal yang sama.
21, 22. Mereka yang kembali kepada Yehuwa dapat diyakinkan tentang apa?
21 Jika orang yang menjauh dari kawanan merasa segan untuk bertemu lagi dengan saudara-saudarinya, Saudara bisa mengingatkan dia tentang sukacita yang dirasakan sewaktu anak yang hilang itu pulang. Sidang juga merasa bersukacita jika ada orang-orang yang kembali ke sidang. Anjurkan mereka bertindak sekarang juga untuk melawan si Iblis dan mendekat kepada Allah.—Yak. 4:7, 8.
22 Sambutan penuh sukacita menanti orang-orang yang kembali kepada Yehuwa. (Rat. 3:40) Pengalaman mereka di masa lalu ketika melayani Allah tentu mendatangkan banyak sukacita bagi mereka. Tak terhitung banyaknya berkat di masa depan menanti mereka yang kembali ke kawanan tanpa menunda!
-